Anda di halaman 1dari 49

HAK ASASI MANUSIA

INDIKATOR
•Mahasiswa menganalisis hubungan antara
negara dan warga negara
•Mahasiswa menceritakan sejarah HAM dunia
•Mahasiswa menyebutkan dasar hukum HAM
HAM?
•Hak
•Asasi
•Manusia
BERBAGAI ISTILAH
•Natural rights
•Rights of man
•Human rights (Elanor Roosevelt)
MUNCULNYA ISTILAH HAM
•Hak yang tidak dapat diganggu gugat
•Hak sipil dan hak politik
•Hak sosial ekonomi dan budaya
•Anti diskriminasi
•Bias gender
UU No.39/1999
HAM adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum dan Pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia
(Pasal 1).
UNSUR HAM

• HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM


adalah bagian dari manusia secara otomatis;
• HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis
kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal
usul sosial dan bangsa;
• HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai
hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain.
Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar
HAM (Mansour Fakih, 2003).
INTI OBYEK HAM
• Hukum tersendiri dan lembaga yg ada (Misal UU 39/1999 ttg
HAM, 26/2000/ ttg Pengadilan HAM, Komnas HAM dst)
• Hubungan antara negara dan WN
• HAM memasuki wilayah publik karena mengatur hubungan
negara dan warga negara.
HUBUNGAN NEGARA & WN
Pemilu
NEGARA

WN WN WN

KESEJAHTERAAN DAN KEMAKMURAN

Keterangan
- Rakyat memberi kekuasaan pada negara lewat pemilu untuk mengatur negara
agar rakyat sejahtera dan makmur
- Dalam mengatur negara dapat menggunakan kekuasaannya secara penuh
sehingga posisi rakyat dan negara tidak seimbang.
KEKUASAAN DAN HAM
• Adanya ketimpangan kekuasaan dan posisi rakyat
yang lemah maka rakyat harus dilindungi dengan
Hukum dan HAM
• Ada batas-batas dimana negara tidak boleh
menyuruh rakyat atau ada yang tidak boleh dilanggar
oleh negara yaitu HAM.
• Jadi HAM sebagai pelindung agar hak-hak tertentu
rakyat tidak dilanggar oleh negara.
PERKEMBANGAN HAM
• Dimulai di Eropa - Magna Charta 1215.
• Di Timur Tengah terdapat Piagam Madinah.
• Berkembang pesat pasca revolusi Amerika
(1776) dan Perancis (1789) dengan implementasi
Trias Politika.
GENERASI SATU
• HAM lahir dari semangat revolusi Amerika dan
Perancis.
• Dasarnya liberalisme
• Melindungi hak sipil dan politik
• Individualistik
• Pemilu dapat direkayasa kaum borjuis
• Melahirkan kesenjangan ekonomi
GENERASI KEDUA
• HAM tidak hanya individual tetapi juga sosial atau
komunal.
• Negara atas nama rakyat dapat menekan hak individu
• Melahirkan pemerintahan otoriter
• Misalnya Uni Soviet
GENERASI KETIGA
• Perlindungan manusia dari kerusakan lingkungan
• Didorong oleh kerusakan lingkungan akibat ulah
manusia seperti menipisnya ozon, pemanasan
global, kerusakan hutan dll
• Yang perlu dilindungi tidak hanya manusia
melainkan juga lingkungan karena akan
mempengaruhi kehidupan manusia
SEJARAH HAM
1. Magna Charta (1215)
2. Petition of Rights (1628)
3. Habeas Corpus Act (1679)
4. Bill of Rights (1689)
5. Deklarasi Kemerdekaan Amerika (1776)
6. Declaration des droits de l’homme et du citoyen
(1789)
7. The Four Freedom (1941)
8. The Universal Declaration of Human Rights
(1948) - UDHR
Magna Charta (1215)
• Piagam Agung ini ditanda tangani oleh John Lackland
(Inggris) yang berisi maklumat bahwa penarikan pajak
harus dengan seijin Great Council yang anggotanya
terdiri dari kepala-kepala daerah, orang bebas (free
man) tidak di tahan, dipenjarakan, dibuang atau
dihukum mati tanpa perlindungan atau pertimbangan
hukum tertulis.
• Magna Carta (Latin untuk "Piagam Besar") adalah
piagam Inggris tahun 1215 yang membatasi kekuasaan
Monarki Inggris, terutama Raja John, dari kekuasaan
absolut.
• Magna Carta adalah hasil dari ketidaksetujuan antara
Paus dan Raja John dan baronnya atas hak raja: Magna
Carta mengharuskan raja untuk membatalkan beberapa
hak dan menghargai beberapa prosedur legal, dan
untuk menerima bahwa keinginan raja dapat dibatasi
oleh hukum. Magna Carta adalah langkah pertama
dalam proses sejarah yang panjang yang menuju ke
pembuatan hukum konstitusional.
• Diperoleh dari
"http://id.wikipedia.org/wiki/Magna_Carta"
Petition of Rights (1628)
• Petition ini diajukan oleh parlemen Inggris yang
sebenarnya ditentang oleh Raja Charles. Namun
akhirnya dimenangkan oleh Parlemen. Isinya
antara lain:
• pajak dan pungutan istimewa harus dengan
persetujuan parlemen
• seseorang tidak boleh ditahan tanpa tuduhan sah dan
beralasan; tentara tidak diperbolehkan menggunakan
hukum perang dalam keadaan damai
Habeas Corpus Act (1679)
• Undang-undang ini ditandatangani oleh Raja
Charles II dari Inggris yang berisi tentang
pengembangan HAM lebih lanjut antara lain :
• alasan penahanan seseorang harus lengkap
dan sah menurut hukum;
• pemeriksaan orang yang ditangkap harus
dilakukan dalam dua hari setelah
penangkapan.
Bill of Rights (1689)
• Undang-undang ini ditetapkan di Inggris ditujukan
kepada Raja Charles II yang berisi antara lain :
• pemilihan anggota parlemen harus dilakukan dengan bebas
dan rahasia
• diakuinya kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat
• warga negara Inggris mempunyai hak untuk memeluk
agamanya dan beribadat menurut kepercayaannya itu.
Deklarasi Kemerdekaan Amerika
(1776)
• Deklarasi ini dikeluarkan oleh koloni-koloni
amerika yang berbunyi antara lain :
• “ kami percaya bahwa semua kebenaran ini
adalah bukti nyata, bahwa semua orang
diciptakan sama, bahwa mereka dikaruniai
oleh pencipta mereka hak-hak tertentu tidak
dapat diganggu gugat, diantaranya adalah
hidup, kebebasan dan pengejaran
kebahagiaan. Bahwa untuk menjamin hak-hak
ini dibentuk pemerintah di antara orang-orang
yang memperolah kekuasaan mereka yang adil
dengan ijin pemerintah”.
Declaration of Rights of Man and of
the Citizens (1789)
• Deklarasi ini merupakan hasil dari revolusi Perancis
yang berisi pernyataan HAM dan warga negara.
Revolusi Perancis melahirkan tiga semboyan yang
terkenal yaitu liberte (kebebasan), egalite (kesamaan),
fraternite (kesetiakawanan).
The Four Freedom (1941)
• Kemerdekaan ini diperkenalkan oleh Franklin D. Roosevelt
(presiden Amerika) setelah Perang Dunia I tepatnya pada
bulan Januari 1941. Menurutnya ada empat macam
kemerdekaan suci sehingga harus dihormati dan dilindungi,
yaitu :
• Kemerdekaan berbicara dan menyampaikan pendapat
(freedom of speech)
• Kemerdekaan bagi tiap orang untuk mengabdi kepada
Tuhannya menurut kepercayaan masing-masing (freedom of
religion)
• Kebebasan dari kemiskinan (freedom from want)
• Kebebasan dari ketakutan (freedom from fear)
The Universal Declaration of
Human Rights (UDHR-1948)
• Deklarasi ini dikeluarkan oleh Majelis Umum
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tanggal 10
Desember 1948 sebagai akibat berlangsungnya
kekejaman yang mengawali Perang Dunia II. Piagam
PBB ini terdiri dari 30 Pasal yang diantaranya meliputi :
• setiap orang berhak akan hidup, kemerdekaan dan
keamanan bagi dirinya
• tak seorangpun boleh dikenakan hukuman, tahanan
atau pembuangan yang sewenang-wenang.
UDHR
KONVENSI INTERNASIONAL HAM

THE UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS (1948)

International Covenant on International Covenant on


Civil & Political Rights Social, Economic & Cultural
(1966). (1966)

UUD, TAP MPR, UU, PP, Keppres


tentang HAM di Indonesia
UDHR, 1948
• Hak Hidup (Ps.3)
• Bebas dari Perbudakan (Ps.4)
• Bebas dari penyiksaan & kekejaman (Ps.5)
• Persamaan dan bantuan hukum (Ps.7-8)
• Pengadilan yg adil (Ps.9-11)
• Perlindungan urusan pribadi & keluarga (Ps.12)
• Memasuki dan meninggalkan suatu negara (Ps.13)
• Mendapatkan suaka (Ps.14)
• Hak kewarganegaraan (Ps.15)
• Membentuk keluarga (Ps.16)
• Memiliki harta benda (Ps.17)
• Kebebasan beragama (Ps.18)
• Berpendapat, berserikat dan berkumpul (Ps.19-20)
• Turut serta dalam pemerintahan (Ps.21)
• Jaminan sosial, pekerjaan, upah layak dan kesejahteraan (Ps.22-25)
• Pedidikan “gratis” dan kebudayaan (Ps.26-27)
Internasional Covenant on Civil & Political Rights, 1966 – UU 12/2005
• Hak hidup & pembatasan hukuman mati (Ps.6)
• Bebas dari penyiksaan dan kekejaman (Ps.7)
• Perbudakan dan kerja paksa (Ps.8)
• Kebebasan dan keamanan pribadi serta proses hukum yang fair (Ps.9-11)
• Bertempat tinggal dan “bebas” keluar masuk suatu negara (Ps.12-13)
• Asas praduga tidak bersalah di pengadilan (Ps.14-15)
• Berperan menjadi pribadi di depan hukum (Ps.16)
• Perlindungan pribadi dan keluarga (Ps.17)
• Beragama dan berkeyakinan (Ps.18)
• Berpendapat (Ps.19)
• Anti hasutan perang dan kebencian (Ps.20)
• Berkumpul dan berserikat (Ps.21-22)
• Berkeluarga (Ps.23)
• Perlindungan anak (Ps.24)
• Turut serta dalam pemerintahan, hak memilih dan dipilih dalam pemilu, dan akses informasi
pemerintahan (Ps.25)
• Anti diskriminasi untuk kaum minoritas (Ps.26)
International Covenant on Social
Economic & Cultural,1966 – UU 11/2005
• Hak pekerjaan dan upah layak (Ps.6-7)
• Membentuk serikat pekerja & pemogokan (Ps.8)
• Jaminan dan asuransi sosial (Ps.9)
• Perlindungan keluarga, ibu hamil, anak & remaja dari
eksploitasi ekonomi & sosial (Ps.10)
• Bebas kelaparan, sandang & papan yang layak (Ps.11)
• Pelayanan kesehatan fisik & mental (Ps.12)
• Pendidikan dasar “gratis” & pengembangan kebudayaan
(Ps.13-15)
HUKUM HAM INDONESIA
• UUD 1945
• UU No.39/1999 ttg HAM
• UU No.26/2000 ttg Pengadilan HAM
Perihal Hak Sipil & Politik Hak Ekonomi, Sosial & Budaya
Latar belakang Liberalisme Sosialisme
Scope Universal Relativitas Budaya
Inti Pembatasan penggunaan Aparatur pemerintah harus
kewenangan negara dalam melakukan sesuatu. Misalnya:
instrumen represif, Misal: polisi, jamsostek, UMR, hapus
tentara, dll. pengangguran dll
Jenis delik Positif, apabila negara melakukan Negatif, apabila negara diam
berarti melanggar HAM (pasif) berarti melanggar HAM

Dimensi - derogable (bisa ditawar): hak Derogable (bisa ditawar): jml


berserikat dan berkumpul UMR
- non derogable (tdk bisa ditawar):
hak hidup
Penegakkanya Justiciable, pelanggaran diadili Non justiciable, walaupun
lewat pengadilan melanggar belum tentu dapat
diadili pengadilan tergantung
usaha yang dilakukan pemerintah
Jenis protocol Tambahan, setiap negara wajib Pilihan, setiap negara dapat
meratifikasi memilih psl/hak utk diratifikasi
UU HAM NO.39/1999
• Produk hukum pasca reformasi
• Jawaban atas tuntutan reformasi untuk menjamin
HAM dan membatasi kekuasaan yang otoriter
DASAR FILOSOFIS
• Manusia sbg makhluk Tuhan dianugrahi HAM
utk menjamin harkat dan martabatnya
• HAM= hak dasar yg secara kodrati melekat pd
manusia, universal dan langgeng, oleh karena
itu hrs dilindungi, dihormati, dipertahankan,
dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau
dirampas oleh siapapun;
• Manusia juga punya kewajiban antar sesama
• Sebagai anggota PBB perlu menegakkan UDHR
ASAS-ASAS DASAR
• Negara mengakui dan menjunjung tinggi HAM dan kebebasan dasar manusia
yg secara kodrati melekat tdk terpisahkan dari manusia, yg harus dilindungi,
dihormati, dan ditegakkan (Ps 2).
• Setiap orang dilahirkan bebas dan berhak mendapat perlindungan tanpa
diskriminasi (Ps.3)
• Hak hidup, tidak disiksa, kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani,
beragama, tidak diperbudak, diakui sebagai pribadi dan persamaan hukum,
dan tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak hak
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan keadaan apapun dan
oleh siapapun (Ps 4).
• Kelompok rentan berhak memperoleh perlakuan dan perlindungan lebih
berkenaan dengan kekhususannya (Ps 5)
• Hak masyarakat adat harus dilindungi
• Setiap orang berhak menggunakan upaya hukum nasional/ internasional
• Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM terutama
menjadi tanggung jawab Pemerintah (Pasal 8) .
HAK HIDUP (Ps 9)
• Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan
hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya.
• Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai,
bahagia, sejahtera lahir dan batin.
• Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik
dan sehat.
BERKELUARGA &
BERKETURUNAN (PS 10)
• Setiap orang berhak membentuk suatu keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah.
• Perkawinan yang sah hanya dapat berlangsung atas kehendak bebas calon
suami dan calon istri yang bersangkutan, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
• Perkawinan sejenis?
MENGEMBANGKAN
KEBUTUHAN DASAR (Ps.11-16)
• Hak untuk pemenuhan diri
• Hak Pengembangan diri
• Hak atas manfaat IPTEK
• Hak atas komunikasi dan informasi
MEMPEROLEH KEADILAN
(Ps.17-19)

• Hak perlindungan hukum


• Hak atas keadilan dalam proses hukum
• Hak atas hukuman yang adil
BEBAS PERBUDAKAN (Ps.20-27)
• Hak untuk bebas dari perbudakan pribadi
• Hak atas keutuhan pribadi
• Kebebasan memeluk agama dan keyakinan
politik
• Kebebasan untuk berserikat dan berkumpul
• Kebebasan untuk menyampaikan pendapat
• Status kewarganegaraan
• Kebebasan untuk bergerak
RASA AMAN (Ps.28-35)
• Hak untuk mencari suaka
• Perlindungan diri pribadi
KESEJAHTERAAN (Ps.36-42)
• Hak milik
• Hak atas pekerjaan
• Hak untuk bertempat tinggal secara layak
• Jaminan sosial
• Perlindungan bagi kelompok rentan
TURUT SERTA PEMERINTAHAN
(Ps.43-44)
• Hak pilih dalam pemilu
• Hak untuk berpendapat
HAK WANITA (Ps.45-51)
• Hak pengembangan pribadi dan persamaan dalam
hukum
• Hak perlindungan reproduksi
HAK ANAK (Ps.52-66)
• Hak hidup anak
• Status warga negara
• Hak anak yang rentan
• Hak pengembangan pribadi dan perlindungan hukum
• Hak jaminan sosial
• Cq. konvensi hak anak dan UU perlindungan anak
KEWAJIBAN DASAR MANUSIA
• Patuh pd per-UU-an (tertulis/tak tertulis,
nasional/internasional) ttg HAM
• Membela negara sesuai per-UU-an.
• Menghormati HAM orang lain, moral, etika, dan tata
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
• Tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan oleh
“Undang-Undang”
KEWAJIBAN & TANGGUNG
JAWAB PEMERINTAH
• Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati,
melindungi, menegakkan, dan memajukan HAM dalam UU ini,
peraturan perundang-undangan lain, dan hukum internasional
tentang hak asasi manusia yang diterima oleh negara Republik
Indonesia (Pasal 71)
PEMBATASAN DAN LARANGAN
• Hak dan kebebasan hanya dapat dibatasi oleh
dan berdasarkan “UU”.
• Pembatasan utk menjamin pengakuan dan
penghormatan HAM dan kebebasan orang lain,
kesusilaan, ketertiban umum, dan kepentingan
bangsa.
• Pemerintah, partai, golongan atau pihak
manapun tidak dibenarkan mengurangi,
merusak, atau menghapuskan hak asasi
manusia atau kebebasan dasar manusia
KOMNAS HAM
• Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi
pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia; dan
• Meningkatkan perlindungan dan penegakan
hak asasi manusia guna berkembangnya pribadi
manusia Indonesia seutuhnya dan
kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai
bidang kehidupan.
PARTISIPASI MASYARAKAT
• Setiap orang, kelompok, organisasi politik,
organisasi masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat, atau lembaga kemasyarakatan
lainnya, berhak berpartisipasi dalam
perlindungan, penegakan, dan pemajuan HAM,
berupa:
- Pelaporan pelanggaran
- Usulan perumusan kebijakan HAM
- Penelitian, pendidikan, dan penyebarluasan
informasi mengenai HAM.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai