Kemenkomarves SSE Sosialisasi SIMBARA MIP
Kemenkomarves SSE Sosialisasi SIMBARA MIP
SIMBARA Batubara
Data
Produksi
Data Smelter
Validasi NTPN
Cek NTPN
Royalti PNBP Ekspor
Provisional
Penambang E-PNBP
LSE
Melalui Sinergi Dan Integrasi Antar Kementerian Lembaga Tata Kelola SDA akan lebih baik.
Kegiatan Untuk Penyempurnaan SIMBARA Batubara
List Penyempurnaan SIMBARA Tahap 1
Milestone SIMBARA
✔ Telah terintegrasi aplikasi Minerba [ePNBP & MOMS+MVP] ✔ Mempersiapkan SIMBARA menjadi front end
✔ Pengembangan Dashboard & Analisis dilakukan serangkaian pengujian. system
Data ✔ Dilakukan sosialisasi integrasi [ePNBP & MOMS+MVP] ✔ Menyiapkan Nikel Terintegrasi ke SIMBARA
✔ Pemanfaatan dan analisis data yang telah kepada pelaku usaha ✔ Evaluasi dan Peningkatan Tata Kelola Timah di
✔ 27 Juni 2023 dilakukan Go Live oleh Menteri
terintegrasi SIMBARA
✔ 31 Okt 2022, implementasi Timah Perhubungan pada 40 Pelabuhan termasuk 19 Pelabuhan ✔ Implementasi penuh SIMBARA untuk
pada SIMBARA. bongkar muat minerba yang telah terintegrasi ke Inaportnet. komoditas Batubara Eksport
✔ Berkoordinasi untuk perbaikan integrasi ✔ Mulai pembahasan implementasi validasi kuota NTPN di ✔ Penyelesaian Peraturan Presiden
aplikasi hulu dan hilir aplikasi Inatrade.
We are here
✔ Pembahasan RPerpres SIMBARA.
Feb – Mar 2022 Mar – Des 2022 Jan – April 2023 Mei – July 2023 Augst – Des 2023 Start Jan 2024
✔ Memulai diskusi dan ✔ Memulai proses integrasi aplikasi hulu ✔ Telah dilakukan Soft Launching integrasi aplikasi
koordinasi untuk Minerba ePNBP & MOMS+MVP Minerba [ePNBP & MOMS+MVP].
integrasi SIMBARA ✔ Dashboard sudah bisa digunakan untuk ✔ Serangkaian uji validasi kuota NTPN dilakukan.
✔ 8 Maret 2022 analisa ✔ 16 September 2023 dilakukan sosialisasi
dilakukan Launching ✔ SIMBARA telah menunjukkan hasil berupa pelaksanaan validasi kuota NTPN kepada Asosiasi
khususnya untuk peningkatan pengaduan Penambang Batubara Indonesia.
ekspor batubara. ✔ Proses integrasi pelabuhan angkut bongkar ✔ Penyampaian kembali Rancangan Perpres untuk
Minerba yang belum tergabung dalam Persetujuan Prakarsa
inaportnet [19 Pelabuhan]. ✔ Piloting dan sosialisasi validasi kuota NTPN
✔ Penyampaian RPerpres SIMBARA untuk
Persetujuan Prakarsa.
Arsitektur SIMBARA Setelah Penyempurnaan Sistem
Validasi NTPN
Agen Pelayaran
Ceisa
DHE
7
Manfaat Perbaikan Tata Kelola Melalui Integrasi SIMBARA
Sebelum Sesudah
Fakta Hasil
Indikasi kebocoran penerimaan negara sebesar Rp120 T Optimalisasi Penerimaan Negara dengan peningkatan Rp6,5T
1 1
(KPK);
2
Peningkatan kepatuhan Pelaku Usaha, & Efektivitas
Rendahnya kepatuhan pelaku usaha, dan Pengawasan Pengawasan Bersama antar K/L
2 yang masih sectoral/silo; 2
Belum adanya ekosistem yang mengawal kebijakan Terwujudnya ekosistem yang mampu mengawal kebijakan
3 pemerintah.
pemerintah.
3 Contoh: DMO & kebijakan hilirisasi (Sebagai Analytic Tool)
Kompleksitas, inefisiensi & layanan yg scattered kpd Meningkatkan Kualitas Pelayanan kpd pelaku usaha, melalui
4 single entry data
4 para pelaku usaha
Perbedaan & inkonsistensi data minerba antar K/L & Pemanfaatan Satu Data Minerba yang andal dan akurat
5 Pemda 5 lintas K/L & Pemda
Manfaat SIMBARA Sebagai Tool Analysis
Tabel Interval Waktu Penggunaan NTPN Setelah Diterbitkan
Isu Keterangan Nilai
Jumlah NTPN
Jarak Penggunaan ✔ Penggunaan NTPN yang tidak valid Potensi
Waktu NTPN Tidak untuk pengapalan minerba; Awal
2021 2022 2023** Wajar ✔ Penggunaan NTPN Berkali-kali ±Rp4,8T
✔ Jangka Waktu Penggunaan NTPN
1 Bulan 14.666 14.816 28.277 Terlalu Lama
NTPN DMO Ditemukan adanya NTPN yang dibayar Potensi
2 Bulan 798 1.003 1.377 Untuk dengan harga DMO ($70 per ton untuk kurang
Ekspor penyediaan listrik & $ 90 per ton untuk Bayar
3 Bulan 140 116 190 industri dalam negeri (selain smelter) ±Rp1,7 T
namun digunakan pengapalan batuara
4 Bulan 37 19 ekspor
5 Bulan 16 17 187
Tipe Izin 2021 – Sep 2022 Okt 2022 – Apr
6 Bulan 11 5 2023
7 – 12 Pola NTPN Lokal Dipakai Ekspor *
51 5 250
Bulan IUP/PKB2B/IUPK Sendiri Rp 143,65 Miliar Rp 73,89 Miliar
Eksportir
Surveyor
Inatrade
SINSW Pelayanan LS Ekspor sudah melalui aplikasi LNSW, dan sekaligus pengecekan
validitas NTPN. Pelayanan LS Ekspor ini sebagai Langkah awal menuju pelayanan
sektor Minerba satu pintu (single sign on/SSO). Dampaknya adalah peningkatan
layanan melalui efektifitas dan efisien.
Layanan Digital Terpadu (SIMBARA) Ultimate sebagai Front End System untuk
Peningkatan Tata Kelola Minerba (Pengawasan dan Layanan Publik secara efektif)
dalam rangka optimalisasi PNBP Validasi ET & LS
SIPT-MANDOM
Pengajuan PEB
dan Data Ekspor
• Penambang
Data Penjualan dan • Trader
Pembayaran Laporan DHE
• Agen Kapal
• Surveyor
Prepopulated Faktur PK
Kode Billing &
NTPN
Analisa pemenuhan
DMO
Penerbitan SPB
1
Spesifikasi Batubara Perusahaan yang tidak sesuai dengan 9% % 9% Kalori Tinggi (> 7.100 GAR)
kebutuhan PLN Kalori Sedang (5.100 GAR - 6.100 GAR)
• Sebagian besar Batubara yang dibutuhkan PLN memiliki kalori rendah (Avg Kalori Rendah (<5.100 GAR)
56%
Kalori 4.659 Kcal / Kg) dan dengan kandungan sulfur,air, dan abu tertentu.
Sedangkan produksi batubara perusahaan yang ada di Indonesia memiliki 90%
spesifikasi yang bervariasi dan mayoritas berkalori sedang (55% cadangan
batubara Indonesia memiliki kalori sedang 5.100 – 6.100)
• Hal ini menyebabkan tidak semua perusahaan bisa melakukan supply 34%
batubara kepada PLN
Kebutuhan Cadangan
Perbedaan Harga yang dikenakan oleh PLN dengan Harga yang Batubara PLN Batubara Indonesia
berlaku di pasar
• Harga yang dikenakan oleh PLN dipatok pada harga USD 70 per ton (kalori
6.322 Kcal/Kg), sedangkan harga pasar batubara berfluktuasi mengikuti pasar
dunia Berdasarkan data historis 5 tahun terakhir, 65% periode
• Ketika harga di pasar di bawah USD 70 per ton, perusahaan batubara yang memiliki harga di atas HBA 70.
berlomba lomba untuk menjual ke PLN.
USD per Ton
• Ketika harga di pasar di atas USD 70 per ton, banyak dari kelompok trader (6322 GAR)
yang sudah memiliki komitmen penjualan ke PLN tidak komit terhadap
perjanjian suplainya
250 HBA
200 Harga Beli
150 PLN
Sangsi / denda yang belum terimplementasi 100
• Keputusan Menteri ESDM Nomor 139.K/HK.02/MEM.B/2021 menetapkan 50
bahwa perusahaan batubara yang tidak memiliki kontrak dengan PLN akan 0
mendapatkan sangsi berupa denda. Namun sampai saat ini sangsi ini belum
Sep-16
Sep-17
Sep-18
Sep-19
Sep-20
Sep-21
Jan-16
Jan-17
Jan-18
Jan-19
Jan-20
Jan-21
Jan-22
May-16
May-17
May-18
May-19
May-20
May-21
May-22
diterapkan
Pemenuhan DMO menggunakan skema Dana Kompensasi Batubara (DKB) melalui
Implementasi MIP diharapkan bisa memberikan manfaat bagi stakeholder kebijakan
DMO di Indonesia
PLN 01
Menutup selisih harga antara harga pasar
Batubara dengan harga yang dibeli PLN (USD
70), sehingga PLN mendapatkan jaminan
mendapatkan batubara sesuai kebutuhan.
Masyarakat
1. Listrik dan tarif listrik dapat dinikmati oleh
02
masyarakat tanpa membebani masyarakat
dengan tarif listrik yang lebih tinggi.
2. Pelayanan masyarakat lainnya (contoh
pengembangan SDM pertambangan
batubara dan lainnya)
Perusahaan Batubara
Memberikan layanan dalam hal pemenuhan
DMO melalui dana kompensasi, sehingga
perusahaan batubara dapat menjalankan
03
usahanya dengan baik (seperti penjualan
dalam negeri maupun ekspor)
Skema Tata Kelola Dana Kompensasi Batubara
Pengecualian DKB terhadap pemegang IUP
Menteri ESDM menetapkan kebijakan Nasional pengutamaan batubara untuk kepentingan dalam negeri melalui
OP/IUPK/PKP2B yang menghasilkan produk
(1) DMO; (2) pemungutan dan penyaluran DKB untuk setiap penjualan batubara di dalam negeri dan ke luar negeri.
Coking (Mettalurgical) Coal.
Kas Negara
Penyetoran PNBP berupa Sisa
Pengelolaan DKB (Bagian Pemerintah)
8 IUP OP/IUPK/PKP2B
PPN atas penyaluran DKB (Produsen)
Klaim DKB & Permohonan ditanggung Pemasok. 7 2 Membayar royalti atas penjualan ke PLN; wajib
penyaluran DKB
4
Membayar DKB Pemenuhan Kebutuhan
Perintah Salur DKB 1 Dalam Negeri (DMO)
5 Salur DKB
6 Penjualan HBA berdasarkan
Aktual (Normal)
IUP OP/IUPK/PKP2B
Instansi Pengelola Mitra Instansi Pengelola
(Kementerian ESDM) 3 Penjualan Batubara:
Keterangan: HBA USD 70/ton atau USD 90/ton
Persentase DMO dan sanksi
1. DKB berlaku bagi kelistrikan untuk kepentingan umum, bahan
baku/industri pupuk dan industri semen; ditetapkan Kepmen ESDM
2. DKB tidak berlaku bagi pemegang IUP/IUPK/PKP2B yang
menghasilkan produk Coking (Mettalurgical) Coal; ❌ ✅
3. Pemegang IUP OP/IUPK/PKP2B Tidak dikenai royalti atas
PLN atau Industri
penyaluran DKB;
Sanksi Kewajiban
4. BPKP melakukan pengawasan dan/atau pemeriksaan terhadap
pemungutan dan penyaluran DKB; (denda) terpenuhi
5. Pengenaan sanksi jika tidak melakukan pembayaran DKB atau
kurang bayar DKB.
Pemungutan, Penyaluran dan Formula DKB (PPN ditanggung Supplier)
PEMUNGUTAN PENYALURAN
Klaim selisih harga penjualan batubara
$30/mt (termasuk PPN) Menerima
2 $27/mt
Pungutan $30/mt
IUP OP/IUPK/PKP2B
Produsen Batubara
1 MIP Pemasok
Tidak ada pemungutan PPN
$27/mt + $3/mt (PPN)
4 Menyetor
Volume: 600 juta ton
Pada skema pemungutan tidak ada gross up PPN, 3
sehingga semua produsen batubara akan PPN $3/mt
Klaim pemasok sudah termasuk untuk
membayar tarif sesuai dengan formula yang
ditentukan berdasarkan variabel: PPN, sehingga pemasok tidak akan
1. Rasio tarif; menerima klaim (uang) secara penuh Kas
2. Selisih harga antara HBA dengan harga jual Batubara melainkan sebagian akan dibayarkan Negara
untuk penyediaan kelistrikan untuk kepentingan kepada negara sebagai PPN.
umum, industri pupuk, industri semen yang dijual di
dalam negeri; dan
3. Volume penjualan batubara.
Rasio Tarif ditetapkan Menteri ESDM dengan • Berdasarkan keputusan Komite Pengarah, Menteri
mempertimbangkan: ESDM mengusulkan formula DKB ke Menkeu untuk
a. Kebutuhan pencadangan dana untuk ditetapkan dengan PMK;
menjamin terpenuhinya keperluan penyaluran • Imbal Jasa (fee) ditetapkan Menteri ESDM setelah
DKB; mendapat persetujuan Menteri Keuangan;
b. Kebutuhan operasional MIP DKB termasuk • Menteri ESDM menetapkan besaran dana cadangan
imbal jasa (fee); dan hasil pengelolaan dana berdasarkan keputusan Komite Pengarah;
Formula Pungutan dan Penyaluran DKB
Pungutan DKB
DKB yang Dipungut (P)= Rasio Tarif (R) x selisih harga (HPB pada HBA Aktual – HPB pada HBA harga Khusus (70USD per
ton) ) x Volume Batubara (V) x Kurs
( rencana kebutuhan batubara dalam negeri) (ton)
Rasio Tarif = ( ) x Adj. Selisih
Proyeksi Penjualan batubara (ton)
Keterangan :
• Rasio tarif ditetapkan Menteri ESDM setiap triwulan atau sewaktu-waktu dengan mempertimbangkan:
a. Kebutuhan pencadangan dana untuk menjamin terpenuhinya keperluan penyaluran DKB;
b. Kebutuhan operasional MIP DKB termasuk imbal jasa (fee); dan
c. hasil pengelolaan dana cadangan.
• Kurs berlaku berdasarkan penetapan Kementerian Keuangan (e-PNBP);
• Rencana kebutuhan batubara dalam negeri rata-rata rencana kebutuhan batubara dalam negeri selama 3 bulan terakhir;
• Selisih harga dan volume penjualan diperoleh berdasarkan data aktual masing-masing transaksi penjualan perusahaan.
Penyaluran DKB
DKB yang disalurkan (S) = selisih harga (HPB pada HBA Aktual – HPB pada HBA harga Khusus (HBA 70USD/ton atau HBA
90 USD/ton) ) x Volume Batubara (provisional + final) x Kurs – 11% (PPN)
Keterangan :
• Volume penjualan batubara ke dalam negeri = volume penjualan batubara ke dalam negeri (penjualan ke PLN dan penjualan ke industri semen dan/pupuk yang digunakan
untuk memproduksi semen.
• Kurs berlaku berdasarkan penetapan Kementerian Keuangan
Struktur dan Tata Cara Kerja Organisasi
Presiden
melaporkan terkait pemungutan dan pengelolaan DKB paling sedikit 1x setahun
4 Sosialisasi Perpres
0 hari
0 hari
0 hari
eDKB 7 hari
1 hari
Data terkait Ekspor, Impor, Supply & Demand Coking Coal
Sebagian besar Coking Coal yang Ditambang di Pabrik Kokas Domestik Lebih Banyak Melakukan
Indonesia Dijual dengan Cara Ekspor Impor coking coal Terutama Dari Australia
10,1
7,8
5,4 5,6
4,4
01 PERINGATAN/TEGURAN TERTULIS
Usulan di Kepmen:
a. Paling banyak 2x dan masing-masing peringatan dengan jangka waktu 7 hari Kalender.
b. Peringatan memuat permintaan kepada pihak yang berkewajiban untuk melaksanakan
pembayaran dana kompensasi disertai alasannya.
03 PENGHENTIAN LAYANAN
1. Pengembangan Sistem • Secara sistem (probis, elemen data • Pengembangan proses bisnis • Rencana penyematan manife
Layanan Digital Terpadu dan aplikasi) sudah terintegrasi validasi untuk komoditas domestik (MANDOM/SIPT)
(SIMBARA) secara baik pada komoditas batubara domestik sebagai alat validasinya
batubara eksport • Untuk komoditas mineral • Melakukan integrasi proses
• NTPN sudah dapat dijadikan alat (nikel) masih belum bisa bisnis untuk komoditas nikel
validasi secara end to end, baik dijalankan di SIMBARA karena • Dorongan kepada
untuk LS Eksport di Inatrade sistem belum terpadu. Kementerian ESDM untuk
maupun untuk SPB melaui • Isu terkait dengan sistem di segera melakukan integrasi
Inaportnet hulu untuk komoditas mineral aplikasi di minerba dan
• Dashboard dan analytical tools (esdm : MOMS-MVP-ePNBP) melakukan eRKAB untuk
sudah bisa dioperasionalisasikan belum terintegrasi dan eRKAB komoditas mineral (nikel)
dengan baik belum diimplementasikan • Koordinasi dengan
• Seluruh Pelabuhan muat minerba • Sistem kemenperin belum Kemenperin untuk integrasi
sudah terintegrasi dengan inapornet terintegrasi dengan SIMBARA SIINAS kedalam SIMBARA
• Sudah terjadi peningkatan
kepatuhan penggunaan NTPN pada
transaksi untuk komoditas batubara
ekspor
2. Penyusunan Rancangan • Diajukan izin Prakarsa Percepatan persetujuan izin Koordinasi dengan Kemensesneg
Peraturan Presiden • Pembahasan izin Prakarsa 6 Juli prakarsa untuk percepatan penerbitan izin
tentang Layanan Digital 2023 prakarsa
Terpadu pada Komoditas • Surat Setneg tentang melakukan
Mineral dan Batubara penyesuian Raperpres 25 Juli 2023
(SIMBARA) dalam • Surat Menko Marves atas Perbaikan
Pemanfaatan Sumber Daya Rancangan Peraturan Presiden ke
Alam Mensesneg 21 September 2023
Rata-Rata Waktu Proses PLTU Jamali (CIF)
Pelabuhan Muat Pengiriman/ Sailing Pelabuhan Surveyor BAPH Verifikasi BAPH Proses Penagihan Verifikasi Dokumen Proses Pembayaran
Antri
Bongkar/ PLTU Penagihan