Anda di halaman 1dari 34

Optimasi:

Variasi Khusus Dari


Analisis Ekuilibrium

Dosen Pengampu: Dr. Ahmad Zaki, S.Si., M.Si. & Asmaun


Azis, S.Pd., M.Pd.
Kelompok 9

01 03
Annisa Nurul Arrafii St. Munawwarah
Anggota
(210101501013) (210101502011)
Kelompok

02 04
Ahmida Nuraliyah Nurul Ramadhani
(210101502009) (210101502017)
Topik Pembahasan
01 02 03
Nilai Optimal dan Nilai Maksimum dan Derivatif Kedua dan
Ekstrim Minimum Relatif: Uji Derivatif Tingkat
Turunan Pertama Tinggi

04 05 06
Uji Derivatif Kedua Deret Taylor dan Uji Turunan-N untuk
Maclaurin Ekstrem Relatif suatu
Fungsi dari Satu
Variabel
01
01
Nilai Optimal dan
Nilai Ekstrim
Nilai Optimal dan Nilai Ekstrim
Dalam ilmu ekonomi, kriteria utama untuk memilih alternatif ekonomi adalah
memaksimalkan atau meminimalkan sesuatu, seperti laba, utilitas, biaya, atau pertumbuhan
ekonomi. Namun, dari sudut pandang matematika murni, istilah "maksimum" dan
"minimum" tidak selalu berhubungan dengan optimalitas, sehingga istilah umum yang
digunakan dalam persoalan optimisasi adalah "ekstremum". Dalam memformulasikan
persoalan optimisasi, langkah awal adalah menentukan fungsi tujuan yang menggambarkan
variabel tak-bebas sebagai objek maksimisasi atau minimisasi dan variabel bebas sebagai
objek yang dapat diambil atau dipilih oleh unit ekonomi. Variabel bebas ini dapat disebut
sebagai "variabel pilihan". Dalam proses optimisasi, tujuannya adalah untuk memperoleh
himpunan nilai variabel pilihan yang akan menghasilkan ekstrem yang diinginkan dari fungsi
tujuan.
Nilai Optimal dan Nilai Ekstrim
Sebagai contoh, sebuah perusahaan ingin memaksimumkan laba 𝜋, yaitu memaksimumkan
perbedaan antara pendapatan total 𝑅 dan biaya total 𝐶. Karena, dalam kerangka kerja dari
suatu keadaan teknologi tertentu dan permintaan pasar tertentu untuk produk perusahaan
tersebut, 𝑅 dan 𝐶 adalah dua fungsi dari tingkat output 𝑄. yang berarti bahwa 𝜋 juga dapat
dinyatakan sebagai fungsi 𝑄:

Persamaan ini merupakan fungsi tujuan yang relevan, dengan 𝜋 sebagai objek maksimisasi
dan 𝑄 sebagai (satu-satunya) variabel pilihan. Dengan demikian, persoalan optimisasi adalah
pemilihan 𝑄 yang akan memaksimumkan 𝜋. Perhatikan bahwa tingkat optimal dari 𝜋 menurut
definisi adalah tingkat maksimalnya, tingkat optimal dari variabel pilihan 𝑄 itu sendiri tidak
diperlukan menjadi maksimum atau minimum.
Nilai Optimal dan Nilai Ekstrim
Untuk menuangkan persoalan ini ke dalam bentuk yang lebih umum untuk pembahasan lebih
lanjut (meskipun masih dibatasi pada fungsi tujuan dari hanya satu variabel), mari kita tinjau
fungsi umum: 𝑦 = 𝑓(𝑥) dan kita coba mengembangkan suatu prosedur untuk mencari
tingkat 𝑥 yang akan memaksimumkan atau meminimumkan nilai 𝑦. Dalam pembahasan ini
akan diasumsikan bahwa fungsi 𝑓 terdiferensiasi secara kontinu.
02
02
Maksimum dan Minimum
Relatif: Uji Turunan
Pertama
Maksimum dan Minimum Relatif: Uji Turunan Pertama

grafik pada gambar 9.1 memberikan kita informasi yang berharga dalam melihat
tentang masalah dalam menemukan nilai maksimum atau minimum dari fungsi 𝑦 =
𝑓(𝑥).
Nilai Ekstrem Relatif vs Absolut

Gambar 9.1a, jika fungsi tujuan merupakan fungsi yang konstan, maka semua nilai dari
variabel pilihan akan menghasilkan nilai yang sama.
Dalam gambar 9.1b, fungsi ini naik sempurna, dan tidak ada maksimum terhingga jika
domainnya adalah himpunan bilangan riil yang nonnegatif.
Dalam gambar 9.1c dalam titik E dan F merupakan contoh dari ekstrem relatif, dalam
arti setiap titik menggambarkan ekstrem hanya di daerah yang berdekatan dengan titik
itu saja.
Dan jenis fungsi yang paling sering dijumpai dalam analisis ekonomi adalah yang
terliihat dalam Gambar 9.1c
Uji Derivatif Pertama

Jika derivatif pertama dari suatu fungsi pada adalah maka nilai fungsi pada akan
merupakan:
a. Maksimum relatif jika derivatif berubah tanda dari positif menjadi negatif dari
sebelah kiri titik ke sebelah kanannya.
b. Minimum relatif jika berubah tanda dari negatif ke positif dari sebelah kiri ke
sebelah kanannya.
c. Tidak maksimum relatif maupun minimum relatif jika mempunyai tanda yang sama,
baik disebelah kiri maupun di sebelah kanan titik
Nilai disebut sebagai nilai kritis dari bila , dan disebut nilai stasioner dari Dengan
demikian, titik dengan koordinat dan dapat disebut sebagai titik stasioner.
CONTOH
CONTOH

Tentukan ekstrem relatif dari fungsi

Pertama, kita cari fungsi derivatif yaitu

Untuk memperoleh nilai kritis, yaitu nilai-nilai yang memenuhi syarat , kita tetapkan
fungsi derivatif kuadrat sama dengan nol dan menghasilkan persamaan kuadrat

Dengan memfaktorkan polinom tersebut atau dengan menggunakan rumus kuadrat,


kita dapatkan sepasang akar (solusi) sebagai berikut:

Karena kedua nilai tersebut adalah nilai kritis


yang kita cari
03
03

Derivatif Kedua dan


Derivatif Tingkat Tinggi
1)Derivatif
1) Derivatifdari
darisuatu
suatuderivatif
derivatif

Karena derivatif pertama 𝑓′(𝑥) adalah suatu fungsi dari x, maka 𝑓′( 𝑥) dapat
diturunkan (didiferensiasikan) terhadap x, asalkan merupakan fungsi yang
kontinu dan halus. Hasil diferensiasi ini yang kemudian dikenal sebagai
derivatif kedua dari fungsi f yang biasa disimbolkan dengan 𝑓′′( 𝑥) atau . Jika
derivatif kedua 𝑓′′(𝑥) untuk semua nilai x dalam domain tersebut bisa
ditentukan, maka 𝑓(𝑥) disebut sebagai dapat didiferensiasikan dua kali;
selanjutnya jika 𝑓′′(𝑥) kontinu maka fungsi 𝑓( 𝑥) disebut sebagai dapat
didiferensiasikan dua kali dengan kontinu.
2)Interpretasi
2) InterpretasiDerivatif
DerivatifKedua
Kedua

Fungsi derivatif 𝑓′(𝑥) mengukur tingkat perubahan fungsi f. Begitu juga


fungsi derivatif kedua 𝑓′′(𝑥) adalah ukuran tingkat perubahan derivatif
pertama (𝑥) atau dengan kata lain derivatif kedua mengukur tingkat
perubahan dari tingkat perubahan fungsi f semula. Dengan kata lain, dengan
peningkatan yang kecil sekali (infinitesimal) pada variabel bebas x dari
titik 𝑥 = ,𝑓′() > 0 berarti nilai fungsi cenderung untuk naik dan 𝑓′() < 0
berarti nilai fungsi cenderung untuk turun. Sedangkan dalam hal derivatif
kedua 𝑓′′(𝑥) > 0 artinya kemiringan kurva cenderung untuk naik dan 𝑓′′( 𝑥) <
0 artinya kemiringan kurva cenderung untuk turun.
2)Interpretasi
2) InterpretasiDerivatif
DerivatifKedua
Kedua
04
04

Uji Derivatif Kedua


Uji Derivatif kedua untuk ekstrem relatif
Uji Derivatif kedua untuk ekstrem relatif

Jika nilai derivatif pertama dari fungsi f di 𝑥 = adalah 𝑓′() = 0 maka nilai fungsi di ,
𝑓() akan:
a. Maksimum relatif jika nilai derivatif kedua di adalah 𝑓′′( 𝑥0) < 0
b. Minimum relatif jika nilai derivatif kedua di adalah 𝑓′′() > 0
Uji derivatif kedua umumnya lebih mudah digunakan dibanding uji
derivatif pertama karena tidak perlu lagi memeriksa tanda derivatif yang berada di
sebelah kiri dan kanan . Salah satu kelemahan dari penggunaan uji derivatif kedua
adalah jika ditemukan kasus 𝑓′′(𝑥0) = 0. Bila kasus ini terjadi, maka selesaikan dengan
menggunakan uji derivatif pertama atau uji derivatif yang lebih tinggi. Akan tetapi,
untuk sebagian besar persoalan ekonomi, uji derivatif kedua biasanya mencukupi
untuk menentukan suatu maksimum atau minimum relatif.
1) Syarat Perlu vs Syarat Cukup
1) Syarat Perlu vs Syarat Cukup
2) Syarat-syarat untuk maksimasi laba
2) Syarat-syarat untuk maksimasi laba

Menurut konsep ekonomi, laba maksimum perusahaan dengan pendekatan rata-rata


dan marjinal terjai pada saat pendapatan marginal (MR) sama dengan biaya marginal
(MC).
.
Kondisi ini merupakan syarat utama tercapainya laba maksimum. Namun diperlukan
syarat tambahan supaya laba maksimum yang dicapai dan bukan kerugian maksimum
karena ketika MR = MC pada saat itu dapat tercapai laba maksimum atau kerugian
maksimum. Sebagai syarat tambahan adalah bahwa pada saat itu MC harus memotong
MR dari bawah
3) Koefisien Fungsi Biaya Total Pangkat Tiga
3) Koefisien Fungsi Biaya Total Pangkat Tiga

Fungsi pangkat tiga biasa digunakan untuk menggambarkan fungsi biaya total. Fungsi
pangkat tiga mungkin dapat menghasilkan segmen yang miring ke bawah dalam
grafiknya, sedangkan fungsi biaya total, secara ekonomi akan miring ke atas di mana
saja (output yang lebih besar selalu memerlukan biaya total yang lebih tinggi),
sehingga jika ingin menggunakan fungsi pangkat tiga seperti:

maka perlu untuk membuat batasan-batasan parameter yang sesuai sehingga


mencegah kurva C agar tidak pernah melekuk ke bawah dengan cara fungsi MC harus
selalu positif dan hal ini dapat dijamin hanya jika minimum absolut dari fungsi MC
berubah menjadi positif.
4) Kurva Pendapatan Marjinal Miring ke Atas
4) Kurva Pendapatan Marjinal Miring ke Atas
05
05
Deret Taylor dan
Maclaurin
Deret Taylor dan Maclaurin
Deret Taylor dan Maclaurin

Pertama-tama perlu kita bahas apa yaang disebut “ekspansi” dari fungsi ke dalam apa yang kita
ketahui sebagai deret Maclaurin (Maclaurin Series) (ekspansi sekita titik ) dan deret taylor
(ekspansi sekitar titik ).
Untuk mengekspansi (expand) fungsi sekira titik x0, dalam konteks sekarang ini, berarti
mentransformasikan fungsi tersebut menjadi bentuk polinom, di mana koefisien-koefisien
berbagai suku dinyatakan dalam bentuk nilai derivatif dan lain-lain. semuanya dihitung di titik
ekspansi . Dalam deret Maclaurin, ini akan dihitung di ; jadi kita peroleh dan seterusnya, dalam
koefisienkoefisien tersebut. Hasil ekspansi merupakan suatu deret pangkat (power series)
karena, sebagai suatu polinom, terdiri dari jumlah fungsi-fungsi pangkat (sum of power
functions)
1) Deret Maclaurin dari Fungsi Polinom
1) Deret Maclaurin dari Fungsi Polinom

2) Deret Taylor dari Fungsi Polinom


2) Deret Taylor dari Fungsi Polinom

3) Ekspansi Sembarang Fungsi


3) Ekspansi Sembarang Fungsi

4) Bentuk Lagrange dari Sisa


4) Bentuk Lagrange dari Sisa
06
06
Uji Turunan-N Untuk Ekstrem
Relatif suatu Fungsi dari Satu
Variabel
1) Ekspansi Taylor dan Ekstrem Relatif
1) Ekspansi Taylor dan Ekstrem Relatif

Fungsi f(x) akan mencapai nilai maksimum (minimum) relatif di bila 𝑓( 𝑥) − 𝑓() adalah
negatif (positif) untuk nilai x yang ada disekitar (immediate neighborhood) , baik
disebelah kiri maupun sebelah kanannya. Ini dapat diperjelas dengan mengacu pada
Gambar 9.10, di mana adalah nilai x di sebelah kiri , dan adalah nilai x di sebelah
kanan . Dalam Gambar 9.10 a, 𝑓() adalah maksimum relatif; jadi 𝑓() melebihi baik
𝑓(𝑥1) maupun 𝑓(𝑥2). Singkatnya (𝑥) −𝑓() adalah negatif untuk sembarang x di
sekitar 𝑥0. Sebaliknya pada Gambar 9.10b, 𝑓() adalah minimum relatif sehingga 𝑓( 𝑥)
− 𝑓() > 0.
1) Ekspansi Taylor dan Ekstrem Relatif
1) Ekspansi Taylor dan Ekstrem Relatif

Dengan mengasumsikan bahwa f(x) mempunyai derivatif-derivatif kontinu terhingga


sampai orde yang dikehendaki di titik 𝑥 = , fungsi f(x) tidak perlu polinom dapat
diekspansi di sekitar titik sebagai deret Taylor. Berdasarkan (9.14) (sesudah
mengubah 𝜙 menjadi f) dan menggunakan bentuk Langrange dari sisa, kita dapat
menulis
2) Beberapa Kasus Khusus
2) Beberapa Kasus Khusus a. Kasus 1
a. Kasus 1
𝑓’() 0.
Jika derivatif pertama di 𝑥0 bukan nol, misalkan kita pilih n = 0, sehingga suku sisa akan berada dalam
derajat pertama. Jadi hanya akan ada n + 1 = 1 suku di sebelah kanan, yang berarti bahwa hanya suku sisa
𝑅0 yang ada disana. Jadi kita peroleh
2) Beberapa Kasus Khusus
2) Beberapa Kasus Khusus b. Kasus 2
b. Kasus 2
2) Beberapa Kasus Khusus
2) Beberapa Kasus Khusus c. Kasus 3
c. Kasus 3
2) Beberapa Kasus Khusus
2) Beberapa Kasus Khusus d. Kasus 4
d. Kasus 4
3) Uji Derivatif ke-n
3) Uji Derivatif ke-n
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai