BAB 4 - SISTEM GERAK - NEW Rachman
BAB 4 - SISTEM GERAK - NEW Rachman
SISTEM
GERAK
Sumber : www.wikiwand.com
A. RANGKA TUBUH
Rangka manusia merupakan alat gerak pasif yang akan digerakkan oleh
otot.
Fungsi rangka:
o Memberi bentuk dan postur tubuh.
o Mendukung terjadinya gerakan.
o Melindungi organ-organ yang
o Hematopoesis.
lunak. o Tempat penyimpanan mineral.
o Penyangga berat badan. o Tempat penyimpanan energi.
o Tempat melekatnya otot rangka. o Fungsi imunologis.
Sumber : commons.wikimedia.org
A. RANGKA TUBUH
Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh)
1) Tulang Tengkorak
• Befungsi melindungi otak, organ
pendengaran, dan organ
penglihatan.
• Terdiri atas tulang kranial (tulang
tempurung kepala) dan tulang fasial
Sumber : Clker-Free-Vector-Images, pixabay.com
(tulang wajah).
A. RANGKA TUBUH
Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh)
Fungsi:
• Menopang kepala dan bagian tubuh lainnya.
• Melindungi organ dalam tubuh.
• Tempat melekatnya tulang rusuk.
• Menentukan sikap tubuh.
Tulang belakang
(vertebrae)
A. RANGKA TUBUH
Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh)
4) Tulang dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Kosta)
• Berfungsi melindungi paru-paru dan jantung
• Tulang dada terdiri atas 3 bagian: manusbrium sterni, korpus sterni, dan
prosesus xifoid.
• Tulang rusuk dibedakan menjadi 3 macam:
Tulang rusuk sejati: ujung depan melekat pada tulang dada (7 pasang).
Tulang rusuk palsu: ujung depan melekat pada tulang rusuk di atasnya (3
pasang).
Tulang rusuk melayang: ujung depan tidak melekat pada tulang manapun
(2 pasang).
Tulang dada dan tulang rusuk
Sumber : commons.wikimedia.org
A. RANGKA TUBUH
Rangka Apendikuler (Anggota Gerak Tubuh)
1. Gelang Bahu (Pektoral)
• Merupakan persendian yang
menghubungkan lengan dengan
badan.
• Terdiri atas tulang skapula
(belikat) dan tulang klavikula
(selangka)
Sumber : commons.wikimedia.org
A. RANGKA TUBUH
Rangka Apendikuler (Anggota Gerak Tubuh)
2. Anggota Gerak Atas
• Terdiri atas humerus(tulang pangkal lengan), radius (tulang pengumpil), ulna
(tulang hasta), karpal (tulang pergelangan tangan), metakarpal (tulang telapak
tangan), dan falangus (tulang jari tangan).
Sumber : en.wikipedia.org
vaskuler yang melapisi rongga
sumsum.
• Sumsum tulang. Lapisan paling
dalam dan berbentuk jeli. Fungsi:
produksi sel darah merah, sel
darah putih, dan keping darah.
B. TULANG
Bentuk Tulang
• Tulang pipa. Bentuknya silindris panjang. Contoh: tulang pangkal lengan (humerus), tulang
hasta (ulna), tulang paha (femur), dll.
• Tulang pendek. Berukuran pendek dan berbentuk kubus. Contoh: tulang pergelangan
tangan (karpal) dan tulang pergelangan kaki (tarsal).
• Tupang pipih. Berbentuk lempengan. Contoh: tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang
dada.
• Tulang tidak beraturan. Bentuknya tidak beraturan. Contoh: tulang-tulang penyusun tulang
belakang (vertebrae).
• Tulang sesamoid. Berukuran kecil dan bulat yang terdapat pada formasi persendian.
Bersambungan dengan kartilago, ligamen, atau tulang lainnya. Contoh: tulang tempurung
lutut (patela).
Bentuk-bentuk tulang
pada manusia
Sumber : en.wikipedia.org
B. TULANG
Proses Pembentukan dan Perkembangan Tulang
Proses pembentukan tulang disebut osifikasi.
Cara pembentukan tulang:
• Osifikasi intramembran
Yaitu proses pembentukan tulang secara langsung, dengan cara
mengganti jaringan penyambung padat dengan simpanan garam-garam
kalsium untuk membentuk tulang. Prosesnya terjadi hanya sekali.
Proses: sel mesenkim osteoblas sekresi matriks organik (osteoid)
pengapuran osteoid pembentukan lapisan matriks baru tulang
semakin tebal
B. TULANG
Proses Pembentukan dan Perkembangan Tulang
• Osifikasi endokondium (intrakartilago)
Yaitu proses ketika tulang rawan digantikan oleh tulang keras.
Prosesnya dimulai sejak perkembangan embrio. Seluruh tulang rawan
pada anak-anak akan digantikan oleh tulang keras hingga usia 18 –
25 tahun.
Proses:
• Perikondium meningkatkan jumlah pembuluh darah.
• Sel-sel kartilago (kondrosit) melakukan proliferasi menjadi
osteoblas.
• Matriks kartilago mengalami pengapuran (kalsifikasi).
Osifikasi dan
pertumbuhan tulang pipa
Sumber : commons.wikimedia.org
B. TULANG
Faktor Pertumbuhan Tulang
1. Faktor herediter (genetik)
2. Faktor nutrisi
Sumber : en.wikipedia.org
D. OTOT RANGKA
Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang dan dapat
bergerak secara aktif untuk menggerakkan tulang sehingga disebut
alat gerak aktif.
Fungsi:
• Pergerakan
• Menopang dan mempertahankan postur tubuh
• Produksi panas
D. OTOT RANGKA
Sifat otot rangka:
• Kontraktilitas (kemampuan berkontraksi dan meregang)
Sumber : en.wikipedia.org
D. OTOT RANGKA
Struktur Otot Rangka
Area otot rangka:
• Kepala dan ekor otot (tendon), merupakan jaringan ikat padat kuat.
• Empal otot, merupakan area bagian tengah otot yang menggembung dan aktif
dalam kontraksi.
Sumber : en.wikipedia.org
Miofibril penyusun
otot rangka
Sumber : en.wikipedia.org
Diagram struktur
filamen
penyusun
miofibril
Sumber : en.wikipedia.org
D. OTOT RANGKA
Mekanisme Kerja Otot
1. Komponen struktur otot yang berperan dalam kerja otot: miofibril, sarkomer,
aktin, miosin, tropomiosin, dan troponin.
2. Sumber energi untuk gerak otot: ATP (Adenosin Tri Fosfat), kreatin fosfat, dan
glikogen (gula otot).
3. Tahapan mekanisme kerja otot:
• Penerimaan impuls: ion kalsium (Ca2+) keluar dari retikulum sarkoplasma.
• Ion Ca2+ terikat pada troponin daerah aktif tropomiosin terbuka.
• Pembebasan energi dari ATP miosin menarik aktin melalui daerah aktif
tropomiosin otot memendek.
• Tidak ada impuls Ca2+ kembali ke retikulum sarkoplasma, troponin menutupi
tropomiosin, otot relaksasi.
D. OTOT RANGKA
Sifat Kerja Otot
Sumber : en.wikipedia.org
Gerak sinergis
pada tubuh
Sumber : en.wikipedia.org
E. GANGGUAN SISTEM GERAK
Gangguan pada Tulang
1. Fraktur, adalah patah tulang, terjadi jika tenaga yang melawan
tulang lebih besat daripada kekuatan tulang.
2. Gangguan tulang belakang, jenisnya:
o Kifosis, tulang belakang melengkung ke arah belakang
o Lordosis, tulang belakang melengkung ke arah depan
o Skoliosis, tulang belakang melengkung ke samping kiri atau
kanan
o Sublubrikasi, kelainan bagian leher yang menyebabkan kepala
bergeser ke kiri atau kanan
Kelainan tulang belakang
Sumber : commons.wikimedia.org
E. GANGGUAN SISTEM GERAK
Gangguan pada Tulang
3. Gangguan fisiologis tulang, jenisnya:
o Osteoporosis, tulang rapuh, keropos, dan mudah patah, dapat terjadi
karena kekurangan hormon dan kalsium.
o Rakitis, pelunakan tulang pada anak-anak karena kekurangan atau
gangguan metabolisme vitamin D, magnesium, fosfor, dan kalsium.
o Mikrosefalus, kelainan pertumbuhan tengkorak sehingga ukuran
kepala lebih kecil.
o Hidrosefalus, gangguan aliran cairan dalam otak menyebabkan
pelebaran rongga tempurung otak sehingga otak membesar.
o Layu (semu), tulang tidak bertenaga akibat infeksi.
Hidrosefalus
Osteoporosis
Ankilosis
E. GANGGUAN SISTEM GERAK
Gangguan pada Otot
1. Hipertrofi, gangguan akibat otot yang berkembang menjadi lebih besar.
2. Atrofi, gangguan akibat otot yang mengecil.
3. Distrofi otot, penurunan kemampuan otot karena kelainan genetik.
4. Tetanus, penyakit kejang otot karena berkontraksi terus-menerus sehingga tidak mampu lagi
berkontraksi.
5. Kram, keadaan saat otot tiba-tiba terasa tegang, sulit digerakkan, disertai rasa nyeri.
6. Miastenia gravis, keetidakmampuan otot berkontraksi sehingga penderita mengalami
kelimpuhan.
7. Otot robek, robeknya serabut otot yang mengakibatkan bengkak, nyeri, dan pendarahan.
8. Otot terkilir, tendon otot robek karena teregang melebihi batas normal.
Atrofi Distrofi
Miastenia gravis
F. TEKNOLOGI SISTEM GERAK
• Penyembuhan patah tulang: pemasangan gips, pembidaian,
pembedahan internal, dan penarikan (traksi).
• Penyembuhan kanker/tumor tulang: kemoterapi, radioterapi,
dan operasi.
• Penggantian sendi, yaitu pembedahan untuk mengganti
sendi yang rusak dengan campuran logam.
• Transplantasi sumsum, yaitu sumsum merah dari seseorang
ditransplantasikan ke orang lain.
Transplantasi Sumsum
F. TEKNOLOGI SISTEM GERAK
• Penanggulangan skoliosis kongenitalis, yaitu pemasangan
penyangga pada kelainan lengkung tulang belakang bayi yang
baru lahir.
• Implan, yaitu pemasangan materi dari benda kaku pada tulang.
• Tangan dan kaki bionik, tangan dan kaki buatan.
• Kursi roda
• Penanggulangan kaki O
• Viskosuplementasi, penyuntikan asam hialuronat ke sendi.
• Pencangkokan tulang rawan