Anda di halaman 1dari 17

DETEKTOR GEIGER MULLER

NURATIKAH (E1Q009001) YOLANITA SEPTIANA (E1Q009023)

DETEKTOR GEIGER MULLER


Bagian-Bagian

Detektor Tabung Geiger-Muller Bentuk Pulsa Detektor Geiger-Muller

DETEKTOR
Katoda

: yaitu dinding tabung logam yang merupakan elektrodanegatif. Anoda : yaitu kawat tipis atau wolfram yang terbentang di tengah-tengah tabung. Isi tabung : yaitu gas bertekanan rendah, biasanya gas

MULLER
Tabung

Geiger-Muller (GM) memanfaatkan ionisasi sekunder sehingga setiap radiasi pengion yang datang menghasilkan satu pulsa tetap sama tinggi, tidak bergantung besar kecilnya energi radiasi pengion. Daerah tegangan kerja tabung GM yang menghasilkan keadaan itu disebut daerah GM dan lebih terkenal dengan sebutan plato. Lebar tegangan palto dengan tabung GM yang baik mencapai daerah 200 volt.

HUBUNGAN ANTARA BESAR TEGANGAN YANG DIPAKAI DAN BANYAKNYA


ION YANG DAPAT DIKUMPULKAN DAPAT DILIHAT PADA GAMBAR
DIBAWAH INI:

TABUNG GEIGERMULLER
Beda

tegangan antara anoda dan katoda pada pada tabung GM jauh lebih tinggi daripada tabung ionisasi untuk jenis campuran gas yang sama Pulsa yang dihasilkan oleh tabung GM juga jauh lebih tinggi, yakni berkisar beberapa volt, seribu kali lebih besar dibandingkan dengan pulsa tabung proporsional. Tabung GM yang diberi tegangan

TABUNG GEIGERMULLER
Cara

kerja detektor GM jauh lebih ruit daripada pencacah proporsional. elektron-elektron dipercepat dalam medan listrik yang kuat disekitar kawat , elektron-elektron itu akan menghasilkan atom-atom dan molekulmolekul gas dalam keadaan tereksitasi,

Jika

TABUNG GEIGERMULLER
Dalam

selang waktu tersebut, elektron-elektron dikumpulkan secara terus menerus oleh kawat anoda, sedangkan ion-ion positif yang bergerak jauh lebih lambat masih berada dalam detektor dan membentuk selubung positif disekitar anoda.

TABUNG GEIGERMULLER
Pada

saat elektron-elektron telah terkumpul, selubung positif inti bekerja pada layar elektrostatis dan menurunkan medan lsitrik sedemikian hingga lucutan seharusnya berhenti Oleh karena itu diperlukan beberapa cara agar lucutan berhenti atau padam secara permanen. Ada dua macam metode pemadaman lucutan yakni pemadamanan eksternal dan

BENTUK PULSA DETEKTOR GEIGER-MULLER


Pengamatan

pulsa detector GM dapat dilakukan dengan menggunakan osiloskop

BENTUK PULSA DETEKTOR GEIGERMULLER


Penyebab

terjadinya pulsa adalah terkumpulnya electron di anoda. Oleh karena itu polaritas tabung GM selalu negative. kedatangan electron pada anoda bergantung pada mobilitas masingmasing electron sejumlah electron N sebenarnya merupakan fungsi waktu N (t), oleh sebab itu pulsa maka bentuk pulsa digambarkan pada

BENTUK PULSA DETEKTOR GEIGERMULLER

pulsa listrik Detektor Geiger Muller Plato detektor Griger-Muller

BENTUK PULSA DETEKTOR GEIGER-MULLER


Rise

time pulsa (t) diukur dari 10% s/d 90% tinggi pulsa. Fall time (t) diukur dari 90% sampai dengan 100% tinggi pulsa, yang besarnya sekitar 100 mikrosekon. Dead time/waktu (td), selama waktu mati ini radiasi yang masuk detector tidak dapat menimbulkan pulsa lagi , Recovery time/waktu pemulihan (tR) Selang waktu td+ tR disebut resolving time, ialah selang waktu detector yang mampu

BENTUK PULSA DETEKTOR GEIGERMULLER


Daerah plato detector GM maupun pencacah proporsional dapat ditentukan percobaan yang skemanya disajikan pada gambar 6

BENTUK PULSA DETEKTOR GEIGERMULLER


untuk

tegangan sangat rendah (V<VA), laju cacahnya nol. Selama tegangan tinggi/ high voltage (HV) dinaikkan melebihi VA, makin banyak ionisasi yang dihasilkan dalam pencacah. Peristiwa ini berlanjut sampai dengan tegangan detector mendekati VC

BENTUK PULSA DETEKTOR GEIGERMULLER


Daerah

antara VB dan VC disebut plato tegangan tinggi yang menggambarkan jangkauan pencacah.

Anda mungkin juga menyukai