Anda di halaman 1dari 18

MODEL

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


(DOKUMEN – I)

SD/MI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NASIONAL
PUSAT KURIKULUM
JAKARTA, 2007

DOKUMEN - I
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN DASAR

KURIKULUM
SDN PONDOK BAMBU 14

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


SEKOLAH DASAR NEGERI PONDOK BAMBU 14
JALAN BALAI RAKYAT III NO. 14
JAKARTA TIMUR
TAHUN 2006
KATA PENGANTAR

2
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahNya, SDN Pondok Bambu 14 telah dapat menyusun Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
merupakan salah satu upaya mengimplementasi Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan menjadi kegiatan pembelajaran yang operasional, siap
dilaksanakan oleh sekolah, sesuai dengan karakteristik daerah, dan berorientasi
pada kebutuhan peserta didik.

Kurikulum SDN Pondik Bambu 14 Jakarta disusun dengan mengacu pada


Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP
dan model-model KTSP yang dihasilkan oleh Pusat Kurikulum. Namun demikian,
kami menyadari bahwa kurikulum ini masih belum sempurna. Penyempurnaan
secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring dengan terbitnya standar-
standar lainnya, yaitu: standar proses, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan yang merupakan sumber acuan
lainnya dalam menyusun KTSP.

KTSP ini mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2006/2007. Kami


mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh staf sekolah yang
telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk menyusun kurikulum ini. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita
lakukan demi untuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Jakarta, Juli 2006

Kepala SDN Pondok Bambu 14

Dra. Dwi Tyas Utami


NIP. 131 463 770

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pengembangan KTSP
C. Prinsip Pengembangan KTSP
D. Pengertian Istilah

BAB II. TUJUAN PENDIDIKAN


A. Tujuan Pendidikan Dasar
B. Visi dan Sekolah
C. Misi Sekolah
C. Tujuan Sekolah

BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


A. Struktur Kurikulum
B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
2. Muatan Lokal
3. Pengembangan Diri
4. Pengaturan Beban Belajar
5. Ketuntasan Belajar
6. Kenaikan Kelas
7. Kelulusan
8. Penentuan kelulusan
9. Pendidikan Kecakapan Hidup
10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN

4
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini


Kurikulum SDN Pondok Bambu 14 Jakarta disahkan untuk diberlakukan mulai
tahun pelajaran 2006/2007

Ditetapkan di Jakarta
Tanggal ..........Juli 2007

Menyetujui, Kepala SDN PB 14 Jakarta


Ketua Komite Sekolah

( .......................... ) ( Dra. Dwi Tyas Utami )


NIP. 131 463 770

Mengetahui,
Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar, Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

(.................................)
NIP

5
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan
wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan
pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang
kepada sekolah untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-
undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu
pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35 tentang
standar nasional pendidikan. Juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang
pendidikan yang memacu agar hasil pendidikan nasional dapat bersaiang
dengan hasil pendidikan negara-negara maju.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata dari
desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan
kepada sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan
pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya
maupun pelaksanaannya di sekolah.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan
standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar
untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk
membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah
menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan

6
kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau sekolah memiliki cukup
kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan,
pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan
belajar mengajar

B. Tujuan Pengembangan KTSP


Tujuan Pengembangan KTSP ini untuk memberikan acuan kepada kepala
sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di sekolah dalam
megembangkan program-program yang akan dilaksanakan.

Selain itu, KTSP disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta
didik untuk :
(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

C. Prinsip Pengembangan KTSP


1.Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta
tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.

2.Beragam dan terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta
menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3.Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

7
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.

4.Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik,
dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5.Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6.Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal,
dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7.Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

D. Pengertian Istilah

1. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.

8
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

3. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi
dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus
merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke
dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Contoh silabus terdapat pada
lampiran

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar. Contoh rencana pelaksanaan pembelajaran SDN
Pondok Bambu 14 terdapat pada Lampiran

9
BAB II. TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar


Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi Sekolah
”Menjadi sekolah terpercaya di masyarakat untuk mencerdaskan bangsa
dalam rangka mensukseskan wajib belajar”.

C. Misi Sekolah
a. Menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi dibidang IMTAQ
dan IPTEK.
b. Membentuk sumber daya manusia yang katif, kreatif, inovatif sesuai
dengan perkembangan zaman.
c. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.

D. Tujuan Sekolah
a. Siswa beriman dan bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia.
b. Siswa sehat jasmani dan rohani.
c. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
d. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan kebudayaannya.
e. Siswa kreatif, terampil, dan bekerja untuk dapat mengembangkan diri
secara terus menerus.

10
BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan
pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok,
yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan
dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga
dan kesehatan.

Struktur kurikulum SDN Pondok Bambu 14 meliputi substansi pembelajaran


yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai dari
kelas I sampai dengan kelas VI.

Struktur kurikulum SDN Pondok Bambu 14 disusun berdasarkan Standar Isi


dan Standar Kompetensi Lulusan, yaitu sebagai berikut :
a. Kurikulum SDN Pondok Bambu 14 memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal
dan pengembangan diri.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan ”IPA terpadu” dan ”IPS
terpadu”
c. Pembelajaran pada kelas I s.d III dilaksanakan melalui pendekatan
tematik, sedangkan pada kelas IV s.d VI dilaksanakan melalui pendekatan
mata pelajaran.
d. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 35 menit.
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36
minggu.

11
STRUKTUR KURIKULUM SDN PONDOK BAMBU 14

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen
I II III IV, V, DAN VI
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. Bahasa Indonesia 5
4. Matematika Pendekatan 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam Tematik 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3
7. Seni Budaya dan Ketrampilan 4
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 4
Kesehatan
B. Muatan Lokal 1
1. Kesenian Jakarta 1
2. PLKJ 2
3. Bahasa Inggris
C. Pengembangan Diri 1
1. Pramuka 1
2. Komputer
Jumlah 3 31 32 34
0

B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum meliputi 8 mata pelajaran, 3 muatan lokal, dan 2
pengembangan diri.

1. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran di SDN Pondok Bambu 14 terdiri dari 8 mata pelajaran
yaitu :
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya dan Ketrampilan
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2. Muatan Lokal
Muatan Lokal di SDN Pondok Bambu 14 terdiri atas:
1. Kesenian Jakarta
2. Pendidikan Lingkungan Kehidupan Jakarta (PLKJ)
3. Bahasa Inggris

12
3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri di SDN Pondok Bambu 14 terdiri atas :
1. Pramuka
2. Komputer

4. Pengaturan Beban Belajar


Pengaturan Beban Belajar di SDN 14 Pondok Bambu sebagai berikut :

BEBAN BELAJAR SDN PONDOK BAMBU 14


SATUAN KELA SATU JUMLAH MING WAKTU JUMLAH
PENDID S JAM JAM GU PEMBELAJA JAM
IKAN PEMBE PEMBEL EFEK RAN PER PER
LAJARA PER TIF TAHUN TAHUN
N MINGGU PER (@ 60
TATAP TAHU MENIT)
MUKA N
(MENIT) PELA
JARA
N
SD I s/d 35 Kelas : 36 Kelas : Kelas :
III I. 30 I. 1050 I. 630
II. 31 II. 1085 II. 651
III. 32 III. 1120 III. 672
jam
pembelajaran
Kelas :
I. 37.800
menit
II. 39.060
menit
III. 40.320
menit
IV s/d 35 36 36 1260 756
VI jam
pembelajaran
(45360 menit)

5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0-100%.

13
STANDAR KETUNTASAN BELAJAR SDN PONDOK BAMBU 14
TAHUN PELAJARAN 2006 – 2007

KETUNTASAN
NO KOMPONEN
BELAJAR
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 65 %
2. Pendidikan kewarganegaraan dan 70 %
kepribadian 65 %
3. Bahasa Indonesia 60 %
4. Matematika 60 %
5. Ilmu Pengetahuan Alam 65 %
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 65 %
7. Seni Budaya dan ketrampilan 70 %
8. Pendidikan jasmani olah raga dan
kesehatan
B. Muatan Lokal
1. Kesenian Jakarta 65 %
2. Pendidikan Lingkungan Kesehatan 70 %
Jakarta 60 %
3. Bahasa Inggris
C. Pengembangan Diri
1. Pramuka B
2. Olah raga
• Sepak Bola B
• Bulu Tangkis B

6. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria dan
penentuan kenaikan kelas adalah sebagai berikut.
a. Kriteria kenaikan kelas
1) Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai tugas/PR,
nilai tes tengah semester dan nilai tes akhir semester dijumlahkan
untuk mencari nilai rata-rata setiap siswa dalam satu mata
pelajaran, yang sesuai dengan standart ketuntasan belajar (SKB) di
SDN Pondok Bambu 14 Pagi.
2) Memiliki rapor di kelasnya masing-masing.
b. Penentuan kenaikan kelas
1) Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam
suatu rapat Dewan guru dengan mempertimbangkan SKB,
sikap/penilaian/budi pekerti dan kehadiran siswa yang
bersangkutan.
2) Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik ke kelas
...
3) Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya.

14
7. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan
d. Lulus Ujian Nasional

Kriteria dan Penentuan kelulusan


a. Kriteria kelulusan
Hasil ujian dituangkan ke dalam blangko daftar nilai ujian. Hasil ujian
dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk penentuan
kelulusan dengan kriteria sebagai berikut :
1) Memilih rapor kelas VI.
2) Telah mengikuti ujian sekolah dan memiliki nilai untuk seluruh mata
pelajaran yang diujikan, minimal nilai masing-masing mata pelajaran
6,00

b. Penentuan kelulusan
1) Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam suatu
rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai ujian
sekolah, sikap/prilaku/ budi pekerti siswa yang bersangkutan dan
memenuhi kriteria kelulusan.
2) Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah, dan rapor sampai dengan
semester 2 kelas VI Sekolah Dasar.
3) Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang di
kelas terakhir.

8. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecapatan hidup di SDN Pondok Bambu 14 adalah komputer

PROGRAM PEMBELAJARAN KOMPUTER


SDN PONDOK BAMBU 14

KELAS KOMPETENSI DASAR


I. 1. Mengenal bagian-bagian komputer
2. Games

II. 1. Menghidupkan dan mematikan dengan urutan yang benar.


2. Games

15
III. 1. Mengetik huruf dan angka
2. Games

IV. 1. Mengetik surat pertamaku


2. Games

V. 1. Membuat dan mengetik surat.


2. Membuat kolom/tabel jadwal mata pelajaran

VI. 1. Membuat surat


2. Menghitung
3. Pengenalan internet

9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global di SDN Pondok Bambu 14


adalah membuat kerajinan dari kayu.

PROGRAM PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL


SDN PONDOK BAMBU 14

KELAS KOMPETENSI DASAR


I • Memperkenalkan bahan-bahan yang digunakan untuk
menghaluskan kayu
• Mengamplas kayu
II • Mengamplas kayu
• Memplitur dengan bahan jadi
III • Mendempul kayu yang berlubang
• Mengamplas kayu
• Memplitur dengan bahan jadi
IV • Mendempul kayu yang berlubang
• Mengamplas kayu
• Memplitur dengan bahan jadi
V • Membentuk kayu menjadi benda seperti sendok nasi, sodet (sendok
pipih yang dipakai untuk mengaduk gorengan)
• Mendempul kayu
• Mengamplas kayu
• Memplitur dengan bahan jadi
VI • Membentuk kayu menjadi benda seperti sendok nasi, sodet, dan
hiasan dinding
• Mendempul kayu
• Mengamplas kayu
• Memplitur dengan bahan jadi
• Mengemas hasil karya dari bahan kayu

16
BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan
hari libur.

ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF


KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
TAHUN PELAJARAN 2006/2007
SEMESTER

JUMLAH
HARI KEGIATAN
Selasa

Kamis

Jumat

Sabtu
Senin

Rabu

BULAN

Juli • 17 Juli awal belajar semester I


Agustus
3 2 2 2 2 2 13 • 17, 18, 19 Juli awal belajar semester I
September
Oktober
Nopember • 17 Agustus HUT Kemerdekaan RI
Desember 3 5 5 4 4 4 25 • 21 Isra' mi'raj Nabi Muhamad saw

• 25, 26, 27 libur awal ramadhan


3 3 3 4 5 5 23

• 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23 libur menjelang Idul Fitri
I

• 24, 25 Hari raya Idul Fitri


S E M E S T E R

3 3 2 2 2 2 14
• 26, 27, 28, 29, 30 Perkiraan libur setelah Idul Fitri

• -
4 4 5 5 4 4 26

Januari • 18, 19, 20, 21, 22, 23 ulangan umum semester


• 25 hari Raya Natal
2 3 3 3 4 3 18 • 31 Idul Adha 1427 H
• 28 Pentas Seni
• 30 Pembagian rapor semester 1

• 1 Tahun Baru 2007


• 2 - 15 Libur Semester I
2 2 3 2 2 1 12 • 16 Hari Pertama Semester II
• 20 1 Muharam 1428 H

JUMLAH 103

17
SEMESTER JUMLAH
HARI KEGIATAN

Selasa

Kamis

Jumat

Sabtu
Senin

Rabu
BULAN

Januari
Pebruari
Maret
April
4 4 4 4 4 4 24
Mei
Juni
• 19 Hari Raya Nyepi
3 4 4 5 5 4 25 • 31 Maulid Nabi Muhamad saw
II

• 6 Wafat Yesus Kristus


5 4 4 4 3 4 24
S E M E S T E R

• 7 12 Ulangan umum SD/SDLB kelas VI


3 4 4 3 3 3 20 • 17 Kenaikan Yesus Kristus

Juli • 1 Hari Raya Waisak


• 789 UAS SD
4 3 3 2 2 2 6 • 19, 20, 21, 23 Ulangan Umum Semester II
• 30 Pembagian rapor semester 2
• 31 Kegiatan pramuka kelas I s/d V

• 2 - 14 Libur Semester
- - - - - - 0 • 16 - 18 Hari pertama masuk sekolah/MDS 2007-2008

JUMLAH 109

Keterangan Jakarta, Juli 2006


- Jumlah jam belajar pertahun = 36 minggu Kepala SDN Pondok Bambu 14
- Setiap hari Jumat
- Ceramah Agama
- Membaca ayat suci Al-quran
Dra. Dwi Tyas Utami
- English day
NIP.131 463 770

18

Anda mungkin juga menyukai