Anda di halaman 1dari 17

A.

Gambaran Tema

Angin adalah salah satu dari jenis aliran fluida yang pemanfaatannya dalam
kehidupan dapat berguna untuk membangkitkan listrik. Yang akan dibuat pada proyek
ini adalah membuat prototype dari turbin Vertical Axis . Kelebihan Pada Vertical-axis
wind turbine ( VAWTs ) terletak pada penempatan generator atau gearbox dibawah
turbin, sehingga tower penunjang turbin tidak harus tinggi.

B. Tujuan Proyek
Membuat dan menganalisis efisiensi dari Turbin angin Vertical axis drag type.

C. Dasar Teori
Pada tipe drag turbin seperti diatas yang dimanfaatkan adalah resistansi dari angin
atau hambatan aliran angin(drag). Pada sebuah benda yang dilalui aliran angin,
biasanya terdapat dua gaya, yaitu lift dan drag dimana hubungan kedua gaya tersebut
dapat diilustrasikan pada gambar di bawah ini:

Gambar diatas memperlihatkan drag maksimum dengan nilai minimum lift pada
suatu aliran fluida

Gambar diatas memperlihatkan drag minimum


dengan nilai minimum lift pada suatu aliran fluida

D = Gaya drag
L = Gaya Lift
R = resultan gaya

Gambar diatas memperlihatkan drag minimum dengan nilai lift yang besar
pada suatu aliran fluida. Resultan kedua gaya diatas diperlihatkan oleh persamaan
berikut : R2 = L2 + D2
Hubungan antara gaya drag dan lift dapat diperlihatkan oleh grafik
hubungan sudut dibawah ini:

Dari grafik diatas diperlihatkan hubungan sudut bentuk geometri benda


dengan drag dan lift, grafik diatas memperlihatkan nilai koefisien lift yang akan
positif hanya pada selang 0o<x<90o dan bernialai maksimal pada sudut antara 10o
sampai 18o. Berbeda dengan drag, karena drag adalah tahanan dalam suatu aliran
fluida maka nilainya akan selalu positif, dimana nilai maksimal koefisien drag pada
sudut 90o.Pada alat yang dibuat bentuk turbin dengan geometri setengah silinder dan
tegak lurus, sehingga bersudut 90o artinya untuk nilai gaya lift akan 0 dan nilai gaya
dragnya akan maksimal.
Dimana persamaan pada drag type diberikan sebagai berikut :

FD = CD x 1/2 x ρ x Uv2 x A
Dimana : FD = Gaya aerodinamik
CD = Drag Coefficient
ρ = massa jenis
Uv = kecepatan angin
A = Luas permukaan
CD atau disebut koefisien drag dapat diperoleh dengan melakukan uji coba
langsung lalu ditarik sebuah nilai dengan menggunakan metode numerik. Dengan
memanfaatkan hasil perhitungan tersebut maka diperoleh data sebagai berikut :
Dari data diatas tentang besarnya koefisien drag pada setiap benda dapat
disimpulkan bahwa koefisien drag sangat dipengaruhi oleh geometri benda tersebut.
Dengan melakukan analisis bilangan tak berdimensi pada gaya drag, diperoleh
hubungan bentuk geometri, koefisien drag dan bilangan reynolds. Dimana
hubungan tersebut dituliskan sebagai berikut:
Re = (ρ x Uv x D) / μ
Dimana : μ = viskositas udara
Dengan diketahuinya nilai bilangan reynold dan bentuk geometrinya maka
dapat dicari nilai koefisien dragnya. Dengan dasar teori diataslah maka dibentuk
turbin angin yang memanfaatkan drag atau hambatan angin yang digunakan dalam
menghasilkan daya, yang mana gambar skematiknya dari atas berikut :
Dari bermacam-macam turbin yaitu HAWT dan VAWT memiliki hubungan
antara bentuk turbin dan Cp (koefisien power), dimana hubungan tersebut
menggambarkan koefisien power (Cp) turbin dengan tip speed ratio. Hal ini juga
memperlihatkan pengaruh kecepatan angin terhadap turbin, dimana tip speed ratio
(λ) berhubungan dengan kecepatan turbin, yang diperlihatkan persamaan berikut :
λ = (ω x r)/v
Dimana : λ = tip speed ratio
ω = kecepatan sudut
r = jari-jari turbin
v = kecepatan angin
Dari persamaan diatas dengan berbagai percobaan telah diperoleh data dari
berbagai percobaan yang memperlihatkan hubungan antara tip speed ratio (λ)
dengan Cp (koefisien power) diperlihatkam sebagai berikut :

Komponen Alat :
1. Motor 12 V, 0.28 A dan 3.36 W
2. Roda gigi pemercepat 1 : 6
3. LED daya minimum 0.204x10-3 W
E. Data Percobaan
Uv (kecepatan angin) ω ( kecepatan turbin) V (tegangan) I (Arus)
4.5 m/s 620.5 rpm 4.5 V 10.6 mA
4.2 m/s 560.3 rpm 3.6 V 10.5 mA
3.8 m/s 429.5 rpm 2.4 V 4.3 mA
3.1 m/s 236 rpm 1.7 V 0.12 mA
2.3 m/s 169.3 rpm 0.8 V 0.02 μA

F. Analisis Alat
1. Bilangan Tak Berdimensi
Dengan menggunakan analisis bilangan tak berdimensi untuk mencari kombinasi
data percobaan. Dimana tujuan awalnya adalah mengetahui Gaya yang dihasilkan
pada turbin. Dimana faktor-faktor yang mempengaruhi adalah geometri benda,
diameter, massa jenis, viskositas dan kecepatan.
F = f ( μ, D, ρ, v )
Dimensi dari gaya adalah [ M L T-2 ] sehingga ditentukan 3 variabel
sesuai dengan dimensi dasar, variabel yang dipilih yaitu : v, D, ρ. Sehingga
banyaknya kombinasi ada 2:
 v, D, ρ dengan F (π1)
 v, D, ρ dengan μ (π2)
1
π = va  b  c 
 D ρ  F

M°L°T° = (L T-1)a  b c 
  (L)  (ML-3)   (MLT-2)

= M c+1 La+b-3c+1 T-a-2


M° = c=1→c=1
L° = a + b - 3c + 1 → b = -2
T° = -a – 2 → a = -2
1
π = V-2 D-2ρ-1F

= F / ρ V2  2 
  D 

2
π = va  b  c 
 D ρ μ

M°L°T° = (LT-1)a  b  c 
  (L)   (ML-3)   (ML-1T-1)

= Mc+1La+b-3c-1T-a-1
M° = c + 1 → c= -1
L° = a + b -3c - 1 → b = -1
T° = -a -1 → a = -1
π2 
  = v-1D-1ρ-1μ
π2 
  = μ/Dvρ
Dengan menggunakan analisis tadi didapatkan π1 = F / ρ D2 v2
dan π2 = μ / D v ρ.
π1 = f(π2)
F / ρ D2 v2 = f ( μ / D v ρ )  F / ρ D2 v2 = f ( D v ρ/ μ )
Dimana nilai D v ρ/ μ adalah Re.
Data yang akan divariasikan pada percobaan Dengan menggunakan analisis
bilangan tak berdimensi untuk mencari kombinasi data percobaan. Dimana tujuan
awalnya adalah mengetahui Gaya yang dihasilkan pada turbin. Dimana faktor-
faktor yang mempengaruhi adalah geometri benda, diameter, massa jenis,
viskositas dan kecepatan.
F = f ( μ, D, ρ, v )
Dimensi dari gaya adalah [ M L T-2 ] sehingga ditentukan 3 variabel
sesuai dengan dimensi dasar, variabel yang dipilih yaitu : v, D, ρ. Sehingga
banyaknya kombinasi ada 2:
 v, D, ρ dengan F (π1)
 v, D, ρ dengan μ (π2)

1
π = va  b  c 
 D ρ  F

M°L°T° = (L T-1)a  b c 
  (L)  (ML-3)   (MLT-2)

= M c+1 La+b-3c+1 T-a-2


M° = c = 1 → c = 1
L° = a + b - 3c + 1 → b = -2
T° = -a – 2 → a = -2
1
π = V-2 D-2ρ-1F

= F / ρ V2  2 
  D 

2
π = va  b  c 
 D ρ μ

M°L°T° = (LT-1)a  b  c 
  (L)   (ML-3)   (ML-1T-1)

= Mc+1La+b-3c-1T-a-1
M° = c + 1 → c= -1
L° = a + b -3c - 1 → b = -1
T° = -a -1 → a = -1
π2 
  = v-1D-1ρ-1μ

π2 
 = μ / D v ρ
Dengan menggunakan analisis tadi didapatkan π1 = F / ρ D2 v2
dan π2 = μ / D v ρ.
π1 = f(π2)
F / ρ D2 v2 = f ( μ / D v ρ )  F / ρ D2 v2 = f ( D v ρ/ μ )
Dimana nilai D v ρ/ μ adalah Re.
Data yang akan divariasikan padahanya pada variabel kecepatan

2. Control Volume
• Massa

d
∫ρdv + ∫ ρ(v n )dA = 0
dt cv cs
  
∫ρ(v1 n )dA 1 +
cs
∫ ρ(v
cs
2 n ) dA 2 = 0

− ρvA1 + ρvA2 = 0
ρv1 A1 = ρv 2 A2
• •
m1 = m 2
sejak ρ tetap
v1 A1 = v 2 A2
karena
A1 = A2
maka
v1 = v 2
dimana
v1 = v 2 + c d

• Momentum:
d  

∫ ρv (v n ) dA = ∑F

dt cv
ρ v dv +
cs
   
ρv1 ( −v1 ) A1 + ρv 2 (v 2 ) A2 = ∑F
 •
Karena ρv A = m , maka
• •
- m1 v1 + m 2 v2 = ∑ F
dimana ∑F = FD a + FD b

• Energi

= +
E = U + m +mgz
Persamaan dalam basis masa
q+w=
dimana : q= , w= , e=
e=u+ +gz
Asumsi steady state
+ = dA
Sehingga : =0
+ = dA
+ = dA
Berdasarkan persamaan kontinuitas maka:

Maka persamaan energy


+ =[( - )+(u2+u1)+ +g(z2+z1)
q+w=( - )+(u2+u1)+ +g(z2+z1)
w=( - )+ +g(z2+z1)+(u2-u1-q)
(u2-u1-q)=gHL, head loss namun karena fluida yang mengalir melalui turbin
tidak ada head loss maka diabaikan. g(z2+z1) bernilai kecil sehingga diabaikan.
Dimana w=wturbin+( - )+

3. Efisiensi
 Untuk Uv = 4.5 m/s
Untuk melakukan perhitungan efisiensi maka harus ditentukan dulu nilai
dari koefisien drag dengan geometri setengah silinder, yang hubungannya dengan
bilangan reynold dimana:
Re = (ρ x Uv x D) / μ
Re = (Uv x D) / v
Diketahui : ρ = 1.25 kg/m3
v = 1.4 x 10-5
D = 0.13 m
ωturbin = 620.5 rpm = 64.89 rad/s
rturbin: rmotor = 1 : 6
ωmotor = 389.36 rad/s

Sehingga Re adalah Re = (Uv x D) / v


= (4.5x0.13)/1.4x10-5
= 41.7x103
Sesuai dengan nilai koefisien drag untuk geometri setengah silinder
dengan Re > 103, maka CD bernilai 2.3 untuk yang cekung dan 1.2 untuk yang
cembung terhadap arah angin.
Maka untuk mencari nilai efisiensi terlebih dahulu dicari nilai gaya
force :
FD = CD x 1/2 x ρ x Uv2 x A
Dengan nilai FD adalah resultan dari drag yang mengenai bidang cekung dan
drag yang mengenai bidang cembung. Sehingga persamaannya dapat ditulis
sebagai berikut :
FD = CDcekung x 1/2 x ρ x Uv2 x A - CDembung x 1/2 x ρ x Uv2 x A
FD = 1/2 x ρ x Uv2 x A (CDcekung - CDembung)
= 1/2x 1.25x 13x 19.5x10-4 x4.52x(2.3-1.1)
= 0.353 N
Pin = FDxUv
= 0.353x4.5
= 1.5885 N.m/s
Pturbin = FD x ω x r
= 0.353 x 389.36 x 0.5x10-2
= 0.687 N.m/s
ηturbin = (Pturbin/ Pin)x100%
= 43.2 %
Pmotor = V x I
= 3.7x10.6x10-3
= 0.03922 N.m/s
ηmotor = (Pmotor /Pturbin)x100%
= 5.81 %
Dimana Pmotor = Pout
Sehingga efisiensi total (ηtotal)nilainya = ηturbin x ηmotor x ηgear
ηgear adalah nilai ηtotal dikurangkan ηturbin x ηmotor.
ηtotal = (Pout/Pin)x 100%
ηtotal = (0.03922/1.5885)x100%
ηtotal = 2.46%
Sedangkan ηtotal tanpa ηgear = ηturbin x ηmotor
= 43.2%x5.81% = 2.5 %
Sehingga tip speed rationya (λ) = (ω x r)/v
= (389.36x0.5x10-2)/4.5
= 0.43
 Untuk Uv = 4.2 m/s
Untuk melakukan perhitungan efisiensi maka harus ditentukan dulu nilai
dari koefisien drag dengan geometri setengah silinder, yang hubungannya dengan
bilangan reynold dimana :
Re = (ρ x Uv x D) / μ
Re = (Uv x D) / v
Diketahui : ρ = 1.25 kg/m3
v = 1.4 x 10-5
D = 0.13 m
ωturbin = 560.3 rpm = 58.64 rad/s
rturbin: rmotor = 1 : 6
ωmotor = 351.86 rad/s
Sehingga Re adalah Re = (Uv x D) / v
= (4.2x0.13)/1.4x10-5
= 39x103
Sesuai dengan nilai koefisien drag untuk geometri setengah silinder dengan
Re > 103, maka CD bernilai 2.3 untuk yang cekung dan 1.2 untuk yang cembung
terhadap arah angin.
Maka untuk mencari nilai efisiensi terlebih dahulu dicari nilai gaya force :
FD = CD x 1/2 x ρ x Uv2 x A
Dengan nilai FD adalah resultan dari drag yang mengenai bidang cekung dan drag
yang mengenai bidang cembung. Sehingga persamaannya dapat ditulis sebagai
berikut :
FD = CDcekung x 1/2 x ρ x Uv2 x A - CDembung x 1/2 x ρ x Uv2 x A
FD = 1/2 x ρ x Uv2 x A (CDcekung - CDembung)
= 1/2x 1.25x 13x 19.5x10-4 x4.22x(2.3-1.1)
= 0.3074 N
Pin = FDxUv
= 0.3074x4.2
= 1.2912 N.m/s
Pturbin = FD x ω x r
= 0.3074 x 351.86 x 0.5x10-2
= 0.54 N.m/s
ηturbin = (Pturbin/ Pin)x100%
= 41.82 %
Pmotor = V x I
= 3.6x10.5x10-3
= 0.0378 N.m/s
ηmotor = (Pmotor /Pturbin)x100%
=7%
Dimana Pmotor = Pout
Sehingga efisiensi total (ηtotal)nilainya = ηturbin x ηmotor x ηgear
ηgear adalah nilai ηtotal dikurangkan ηturbin x ηmotor.
ηtotal = (Pout/Pin)x 100%
ηtotal = (0.0378/1.2912)x100%
ηtotal = 2.9%
Sedangkan ηtotal tanpa ηgear = ηturbin x ηmotor
= 41.82%x7% = 2.87 %
Sehingga tip speed rationya (λ) = (ω x r)/v
= (351.86x0.5x10-2)/4.2
= 0.42

 Untuk Uv = 3.8 m/s


Untuk melakukan perhitungan efisiensi maka harus ditentukan dulu nilai
dari koefisien drag dengan geometri setengah silinder, yang hubungannya dengan
bilangan reynold dimana :
Re = (ρ x Uv x D) / μ
Re = (Uv x D) / v
Diketahui : ρ = 1.25 kg/m3
v = 1.4 x 10-5
D = 0.13 m
ωturbin = 429.5 rpm = 44.95 rad/s
rturbin: rmotor = 1:6
ωmotor = 269.7 rad/s
Sehingga Re adalah Re = (Uv x D) / v
= (3.8x0.13)/1.4x10-5
= 35.3x103
Sesuai dengan nilai koefisien drag untuk geometri setengah silinder
dengan Re > 103, maka CD bernilai 2.3 untuk yang cekung dan 1.2 untuk yang
cembung terhadap arah angin.
Maka untuk mencari nilai efisiensi terlebih dahulu dicari nilai gaya
force :
FD = CD x 1/2 x ρ x Uv2 x A
Dengan nilai FD adalah resultan dari drag yang mengenai bidang cekung
dan drag yang mengenai bidang cembung. Sehingga persamaannya dapat ditulis
sebagai berikut :
FD = CDcekung x 1/2 x ρ x Uv2 x A - CDembung x 1/2 x ρ x Uv2 x A
FD = 1/2 x ρ x Uv2 x A (CDcekung - CDembung)
= 1/2x 1.25x 13x 19.5x10-4 x3.82x(2.3-1.1)
= 0.2516 N
Pin = FDxUv
= 0.2516x3.8
= 0.956 N.m/s
Pturbin = FD x ω x r
= 0.2516 x 269.7 x 0.5x10-2
= 0.339 N.m/s
ηturbin = (Pturbin/ Pin)x100%
= 35.4 %
Pmotor = V x I
= 2.4x4.3x10-3
= 0.01032 N.m/s
ηmotor = (Pmotor /Pturbin)x100%
= 3.04 %
Dimana Pmotor = Pout
Sehingga efisiensi total (ηtotal)nilainya = ηturbin x ηmotor x ηgear
ηgear adalah nilai ηtotal dikurangkan ηturbin x ηmotor.
ηtotal = (Pout/Pin)x 100%
ηtotal = (0.01032/0.956)x100%
ηtotal = 1.08%
Sedangkan ηtotal tanpa ηgear = ηturbin x ηmotor
= 35.4%x3.04% = 1.07 %
Sehingga tip speed rationya (λ) = (ω x r)/v
= (269.7 x 0.5 x 10-2) / 3.8
= 0.355
 Untuk Uv = 3.1 m/s
Untuk melakukan perhitungan efisiensi maka harus ditentukan dulu nilai
dari koefisien drag dengan geometri setengah silinder, yang hubungannya dengan
bilangan reynold dimana :
Re = (ρ x Uv x D) / μ
Re = (Uv x D) / v
Diketahui : ρ = 1.25 kg/m3
v = 1.4 x 10-5
D = 0.13 m
ωturbin = 236 rpm = 24.7 rad/s
rturbin: rmotor = 1 : 6
ωmotor = 148.2 rad/s
Sehingga Re adalah Re = (Uv x D) / v
= (3.1x0.13)/1.4x10-5
= 28.7x103
Sesuai dengan nilai koefisien drag untuk geometri setengah silinder
dengan Re > 103, maka CD bernilai 2.3 untuk yang cekung dan 1.2 untuk
yang cembung terhadap arah angin.
Maka untuk mencari nilai efisiensi terlebih dahulu dicari nilai gaya force :
FD = CD x 1/2 x ρ x Uv2 x A
Dengan nilai FD adalah resultan dari drag yang mengenai bidang cekung dan
drag yang mengenai bidang cembung. Sehingga persamaannya dapat ditulis
sebagai berikut :
FD = CDcekung x 1/2 x ρ x Uv2 x A - CDembung x 1/2 x ρ x Uv2 x A
FD = 1/2 x ρ x Uv2 x A (CDcekung - CDembung)
= 1/2x 1.25x 13x 19.5x10-4 x3.12x(2.3-1.1)
= 0.167 N
Pin = FDxUv
= 0.167x3.1
= 0.519 N.m/s
Pturbin = FD x ω x r
= 0.167 x 148.2 x 0.5x10-2
= 0.124 N.m/s
ηturbin = (Pturbin/ Pin)x100%
= 23 %
Pmotor = V x I
= 1.7x0.12x10-3
= 0.000204 N.m/s
ηmotor = (Pmotor /Pturbin)x100%
= 0.164 %
Dimana Pmotor = Pout
Sehingga efisiensi total (ηtotal)nilainya = ηturbin x ηmotor x ηgear
ηgear adalah nilai ηtotal dikurangkan ηturbin x ηmotor.
ηtotal = (Pout/Pin)x 100%
ηtotal = (0.000204/0.519)x100%
ηtotal = 0.04 %
Sedangkan ηtotal tanpa ηgear = ηturbin x ηmotor
= 23%x1.64% = 0.03772 %
Sehingga tip speed rationya (λ) = (ω x r)/v
= (148.2x0.5x10-2)/3.1
= 0.239
 Untuk Uv = 2.3 m/s
Untuk melakukan perhitungan efisiensi maka harus ditentukan dulu nilai
dari koefisien drag dengan geometri setengah silinder, yang hubungannya dengan
bilangan reynold dimana:
Re = (ρ x Uv x D) / μ
Re = (Uv x D) / v
Diketahui : ρ = 1.25 kg/m3
v = 1.4 x 10-5
D = 0.13 m
ωturbin = 169.3 rpm = 17.72 rad/s
rturbin: rmotor = 1 : 6
ωmotor = 106.32 rad/s
Sehingga Re adalah Re = (Uv x D) / v
= (2.3x0.13)/1.4x10-5
= 21.35x103
Sesuai dengan nilai koefisien drag untuk geometri setengah silinder
dengan Re > 103, maka CD bernilai 2.3 untuk yang cekung dan 1.2 untuk
yang cembung terhadap arah angin.
Maka untuk mencari nilai efisiensi terlebih dahulu dicari nilai gaya force :
FD = CD x 1/2 x ρ x Uv2 x A
Dengan nilai FD adalah resultan dari drag yang mengenai bidang cekung dan
drag yang mengenai bidang cembung. Sehingga persamaannya dapat ditulis
sebagai berikut :
FD = CDcekung x 1/2 x ρ x Uv2 x A - CDembung x 1/2 x ρ x Uv2 x A
FD = 1/2 x ρ x Uv2 x A (CDcekung - CDembung)
= 1/2x 1.25x 13x 19.5x10-4 x2.32x(2.3-1.1)
= 0.092 N
Pin = FDxUv
= 0.092x2.3
= 0.2116 N.m/s
Pturbin = FD x ω x r
= 0.092 x 106.32 x 0.5x10-2
= 0.049 N.m/s
ηturbin = (Pturbin/ Pin)x100%
= 23 %
Pmotor = V x I
= 0.8x0.02x10-6
= 0.016x10-6 N.m/s
ηmotor = (Pmotor /Pturbin)x100%
= 3.26x10-6 %
Dimana Pmotor = Pout
Sehingga efisiensi total (ηtotal)nilainya = ηturbin x ηmotor x ηgear
ηgear adalah nilai ηtotal dikurangkan ηturbin x ηmotor.
ηtotal = (Pout/Pin)x 100%
ηtotal = (0.016x10-6/0.02116)x100%
ηtotal = 0.75x10-4 %
Sedangkan ηtotal tanpa ηgear = ηturbin x ηmotor
= 23%x3.26x10-6% = 0.75x10-4 %
Sehingga tip speed rationya (λ) = (ω x r)/v
= (106.32x0.5x10-2)/2.3
= 0.23113
Maka tip speed ratio untuk masing-masing kecepatan didapat dan dibuat grafik
hubungan antara Cp dan λ. Sebagai berikut :

Dikarenakan kurangnya data yang diambil untuk membuat grafik


hubungan koefisien power(Cp) dan tip speed ratio(λ) maka seharusnya grafik yang
dihasilkan adalah seperti berikut :

Dari hasil hubungan Cp vs λ dapat dilihat bahwa penambahan efisiensi


akan sampai di suatu titik dimana nilai efisiensinya akan turun. Kejadian ini
dikarenakan turbin sudah mengalami perubahan kecepatan maksimum, sehingga
penambahan kecepatan turbin tidak sebanding dengan kecepatan angin.
Keunggulan VAWT tipe drag terhadap HAWT yaitu, bentuk blade yang
sederhana, bunyi lebih sunyi, tower penunjang tidak harus tinggi, kerja pada aliran
turbulent lebih baik. Adapun kelemahannya dari HAWT yaitu efisiensinya lebih
rendah, tidak ekonomis dan relatif lebih susah didapat dari pada HAWT.
KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul ‘Drag Type VAWT’ ini merupakan hasil pekerjaan kami
dalam rangka menyelesaikan tugas matakuliah Mekanika Fluida yang kami tempuh pada
semester 3. Secara garis besar makalah ini menyajikan informasi yang lengkap tentang
turbin angin yang kami buat serta prinsip kerjanya.
Melalui makalah ini diharapkan dapat dikembangkan turbin angin dengan bentuk
turbin yang mempunyai efisiensi terbaik, sederhana, murah, dan sehingga dapat menjadi
media teknologi alternatif baru yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Terimakasih kami sampaikan kepada dosen kami, yang telah banyak memberi
masukan kepada kami tentang alat maupun konsep-konsep kerja alat yang kami buat. Tak
lupa kami ucapkan terimakasih pula kepada pihak-pihak yang telah membantu serta
mendukung terealisasinya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah dengan judul ‘Drag Type VAWT’ ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saran dan arahan yang membangun dari pembaca, dosen,
mahasiswa sekalian sangat kami harapkan.

Yogyakarta, Januari 2007

Penyusun

Anda mungkin juga menyukai