Pengantar
Salah satu kekurangan metode deformasi konsisten / metode fleksibilitas adalah perlunya pemilihan gayagaya kelebihan sebelum analisis dimulai. Hal ini tidak disukai jika analisis struktur ingin dilakukan secara otomatis dengan bantuan perangkat lunak komputasi. Metode kekakuan menawarkan alternatif yang lebih baik, di mana tidak diperlukan pilihan-pilihan dalam proses analisis struktur.
Prinsip Dasar
Secara prinsip, metode kekakuan merupakan kebalikan dari metode fleksibilitas. Metode fleksibilitas
Gaya 1 satuan dalam arah masing-masing gaya kelebihan diterapkan pada struktur primer, lalu nilai gaya kelebihan diperoleh dari persamaan kompatibilitas perpindahan.
Metode kekakuan
Perpindahan 1 satuan diterapkan dalam arah masing-masing perpindahan yang diizinkan pada struktur primer, lalu nilai perpindahan diperoleh dari persamaan keseimbangan gaya.
Perbandingan
Metode Fleksibilitas Dasar Persamaan Dasar Constraint / Persamaan Tambahan Unknown Derajat ketaktentuan Prinsip gaya maya (beban satuan) Keseimbangan gaya Kompatibilitas Gaya kelebihan Metode Kekakuan Prinsip perpindahan maya (perpindahan satuan) Kompatibilitas perpindahan Keseimbangan Perpindahan
Struktur Primer
Struktur primer pada metode kekakuan disebut struktur kinematis tertentu. Struktur kinematis tertentu adalah struktur yang semua perpindahan ujung elemennya diketahui. Satu-satunya struktur kinematis tertentu adalah struktur yang elemennya ditumpu oleh tumpuan jepit di kedua ujungnya.
A B
Ilustrasi
Tinjau struktur balok yang ditumpu jepit dan rol:
w A B
Ujung A tidak dapat mengalami deformasi. Ujung B dapat mengalami perpindahan horizontal dan putaran. Struktur di atas memiliki 2 derajat kebebasan, yaitu perpindahan horizontal dan putaran di ujung B. Jika deformasi aksial balok diabaikan, struktur di atas hanya memiliki 1 derajat kebebasan.
w A 2 derajat kebebasan
D2 D1 B A
D1 B
1 derajat kebebasan
Perpindahan 1 satuan
mA1 rA1 D1 = 1 rB1 k11
Persamaan keseimbangan
k11 D1 + f 01 = f1
kij = gaya/reaksi pada arah derajat kebebasan ke-i, akibat perpindahan 1 satuan dalam arah derajat kebebasan ke-j. Di = perpindahan dalam arah derajat kebebasan ke-i. f0i = gaya/reaksi pada arah derajat kebebasan ke-i, akibat beban luar. fi = gaya luar pada ujung elemen dalam arah derajat kebebasan ke-i.
Reaksi
Contoh 1
Gunakan metode kekakuan untuk menentukan reaksi struktur balok seperti tergambar.
w A B
RA0 = RB 0 = M A0 = wL2 12
wL 2 ; f 01 = wL2 12
Perpindahan 1 satuan
mA1 rA1 D1 = 1 rB1 k11
rA1 =
Persamaan keseimbangan
k11 D1 + f 01 = f1 4 EI wL2 wL3 = 0 D1 = D1 L 12 48 EI
Reaksi
Penamaan Variabel
Pada struktur primer yang dikenai beban luar:
Gaya ujung jepit yang sesuai dengan arah derajat kebebasan ke-i dinamakan f0i. Gaya ujung jepit lainnya dinamakan Ri0.
w MA0 A RA0 B RB0 f01
Penamaan Variabel
Pada struktur primer yang diberi perpindahan 1 satuan pada arah derajat kebebasan ke-j:
Gaya ujung jepit yang sesuai dengan arah derajat kebebasan ke-i dinamakan kij. Gaya ujung jepit lainnya dinamakan rj.
D1 = 1 rB1 k11
mA1 rA1
Contoh 2
Gunakan metode kekakuan untuk menentukan reaksi serta perpindahan dan putaran di ujung B dari struktur balok kantilever seperti tergambar.
w A B
Derajat kebebasan
A
D1 D2 B
RA0 = f 01 = M A0 wL2 = 12
wL 2 ; wL2 f 02 = 12
Perpindahan 1 satuan: D1 = 1
k21 mA1 rA1 D1 = 1 k11
12 EI L3 6 EI mA1 = 2 L rA1 =
12 EI L3 6 EI ; k21 = 2 L ; k11 =
Perpindahan 1 satuan: D2 = 1
mA2 rA2 D2 = 1 k12 k22
rA2 = mA 2
6 EI 6 EI ; k12 = 2 2 L L 2 EI 4 EI = ; k22 = L L
Persamaan keseimbangan
Arah D1: Arah D2:
k11 k 21
k12 D1 0 f 01 = k22 D2 0 f 02
wL4 () 8 EI wL3 D2 = B = ( CW ) 6 EI D1 = B =
Reaksi
12 6 L wL3 3L 2 6 L 2 L 24 EI 4
Contoh 3
Tentukan reaksi dari struktur seperti tergambar. Balok AB dan kolom BC memiliki modulus elastisitas E dan inersia penampang I.
20 kN/m A B 6m C 8m
Derajat kebebasan
D1
20 kN/m A B
D2
RAy 0 = RBy 0 = f 01 = f 02 =
( 20 )(8) = 80 kN
2
2
( 20 )(8)
12
= 106.67 kN-m
RCx0
C MC0
D1 = 1
k21 k11 D1 = 1 rAy1 rBy1
6 EI 64 4 EI k11 = 8 rAy1 =
k22 rBx2 D2 = 1
6 EI 64 2 EI ; k21 = 8 ; rBy1 =
D2 = 1
k12 rAy2 D2 = 1 k22 rBy2
6 EI 64 2 EI k12 = 8 rAy 2 =
6 EI 64 4 EI ; k22 = 8 ; rBy 2 =
rCx2 mC2
Persamaan keseimbangan
EI 12 6 3 D1 0 106.67 3 14 D = 0 106.67 2 D1 256 17 = D2 15 EI 9
Reaksi
9 RAy 80 9 67.2 R 0 0 16 25.6 Bx EI 256 17 RBy = 80 + = 92.8 9 9 R 0 96 0 16 15 EI 9 25.6 Cx 0 32 MC 0 51.2
Persamaan Keseimbangan
Secara umum, persamaan keseimbangan pada metode kekakuan dapat dituliskan sebagai berikut:
[ K ]{D} = {F *} {F0 }
[K] = matriks kekakuan, yang berisi koefisien kekakuan kij. {D} = vektor perpindahan, berisi perpindahan (yang nilainya belum diketahui) pada masing-masing derajat kebebasan Di. {F*} = vektor gaya joint, berisi gaya luar fi yang searah dengan derajat kebebasan Di. {F0} = vektor gaya ujung jepit akibat beban luar, yang berisikan gaya ujung jepit f0i.
Gaya-gaya luar pada ujung elemen yang searah dengan derajat kebebasan Di diberi nama fi.
Gaya-gaya ini akan mengisi vektor {F*}.
[ K ]{D} = {F *} {F0 }
Tentukan reaksi dengan: