Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Nasional

ABSTRAK Penelitian ini mengkaji mengenai tipologi perilaku plagiarisme internet di kalangan mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas (FISIP) Airlangga. Penelitian ini perlu dilakukan untuk memahami kepentingan, bentuk bentuk, dan perilaku plagiarisme internet yang ada di kalangan mahasiswa, seiring dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin memudahkan untuk melakukan plagiarisme. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap. Pada tahap awal dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif, penelitian ini diarahkan untuk memastikan ada atau tidaknya perilaku plagiarisme internet yang terjadi pada mahasiswa S1 FISIP Universitas Airlangga. Pada tahap selanjutnya, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian ini diarahkan untuk menemukan tipologi perilaku plagiarisme internet di kalangan mahasiswa S1 FISIP Universitas Airlangga. Dari hasil analisa data yang diperoleh melalui indepth interview dan focus group discussion (FGD), telah ditemukan bahwa perilaku plagiarisme internet yang terjadi di kalangan mahasiswa tidak selalu dipengaruhi oleh pilihan rasional. Ketika mahasiswa berhadapan dengan larangan (norma) bahwa perilaku plagiat dilarang, yang ditemukan adalah pertama, terdapat mahasiswa yang mengembangkan perilaku plagiarisme dengan mendasarkan pada pilihan rasional untuk menghindari sanksi yaitu dengan memilih jenis tugas akademik yang akan diplagiat untuk meminimalkan kerugian/resiko. Kedua, terdapat mahasiswa yang tetap melakukan plagiarisme dan tidak mengembangkan pilihan rasional dalam perilaku plagiarismenya sebagai upaya menyiasati anggapan bahwa tindakannya tidak melanggar norma. Secara garis besar dari kedua jenis perilaku di atas, penelitian ini men- tipologi perilaku plagiarisme internet yang ada di kalangan mahasiswa menjadi dua tipe, yaitu Real Act-CyberPlagiarism dan Side Act-CyberPlagiarism. Real Act-CyberPlagiarism

mempunyai karakteristik 1) tidak menggunakan pilihan rasional dalam melakukan plagiarisme, 2) cenderung pasif dalam mencari model dan strategi untuk menyiasati plagiarisme, dan 3) tidak memindahkan perilaku plagiarismenya kepada kelompok sosial, sehingga cenderung lebih independent. Berbeda dengan Side ActCyberPlagiarism yang merupakan aktor rasional, yang mempunyai karakteristik 1) menggunakan pilihan rasional dalam melakukan plagiarisme, 2) cenderung aktif dalam mencari model dan strategi untuk menyiasati plagiarisme, sehingga memunculkan istilah baru dalam perilaku plagiarisme internetnya, serta 3) menjadi trend setter perilaku plagiarisme internet dalam kelompok sosialnya.

Jurnal Internasional

ABSTRACT This study investigated the behavior of the typology of Internet plagiarism among students from Bacherol Degree Faculty of Social and Political Sciences Airlangga University. This research needs to be done to understand the interests, form of internet plagiarism, and behavior of existing internet plagiarism among college students, along with the development of information technology that increasingly allows for plagiarism. This study consists of several stages. At the first stage is directed to ensure the presence or absence of the behavior of Internet plagiarism by students from Bacherol Degree Faculty of Social and Political Sciences Airlangga University. With quantitative research methods, this study has concluded that it is true there have been internet plagiarism behavior students from Bacherol Degree Faculty of Social and Political Sciences Airlangga University. At a later stage, using qualitative research methods, this study aimed to find a typology of Internet plagiarism behavior

among students from Bacherol Degree Faculty of Social and Political Sciences Airlangga University. From the analysis of data obtained through indepth interviews and focus group discussion (FGD), has found that internet plagiarism behavior that occurred among the students were not always influenced by rational choice. When students faced with restrictions (norms) that plagiarism is prohibited behavior, which was first discovered, there are students who develop behavior based on rational choice to avoid sanctions for violations of norms that is by selecting the type of academic task that will plagiarized to minimize the losses / risks. Second, there are students who continue to act of plagiarism and did not develop in a rational choice in plagiarism behavior as the assumption that his actions did not violate the norm. In broad outline of both types of behavior mentioned above, this study had typology of existing Internet plagiarism behavioral among the students into two types, namely Real-CyberPlagiarism Act and Side-CyberPlagiarism Act. Real- CyberPlagiarism Act has the characteristics of 1) not to use rational choice in plagiarism, and 3) do not move his plagiarism behavior to a social group that tends to be more independent. In contrast to the Side-CyberPlagiarism Act which is a rational actor, who has the characteristics of 1) use of rational choice in plagiarism, 2) tend to be active in looking for models and strategies to get around plagiarism, which raises a new term in the behavior of internet plagiarism, and 3) a trend Internet plagiarism setter behavior in social groups.

Analisis

Karya tulis ilmiah yang telah diwujudkan secara nyata, artinya tidak harus dipublikasikan yang tepenting karya tulis ilmiah tersebut dapat dapat dibaca, maka di dalamnya melekat hak cipta. Hak cipta sendiri memiliki dua macam hak, yakni hak moral dan hak ekonomi. Hak moral adalah hak yang melekat pada diri pencipta,

sedangkan hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari ciptaan tersebut (baca: karya tulis ilmiah).

Oleh karena di dalam karya tulis ilmiah terdapat hak cipta, maka hal ini telah menimbulkan hak monopoli dari pemegang hak ciptanya. Hak monopoli dapat dipahami bahwa hanya pemegang hak cipta yang berhak menggunakan hak cipta tersebut atau memberikan izin pihak lain menggunakan hak cipta tersebut. Di samping itu, hak monopoli disini juga termasuk bahwa pemegang hak cipta berhak melarang orang lain menggunakan hak cipta tersebut. Adapun yang dimaksud pemegang hak cipta disini adalah penulis karya ilmiah atau pihak lainnya yang diberikan hak cipta.

Nah, apabila terjadi praktek plagiat dalam karya tulis ilmiah dapat dijelaskan hubungan dengan pelanggaran hak cipta sebagai berikut. Istilah plagiat sebenarnya di dalam UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta tidak dikenal, tetapi istilah ini menjadi sesuatu yang biasa digunakan di lingkungan kampus/akademis. Plagiat sendiri dapat dipahami sebagai bentuk penjiplakan baik sebagian atau keseluruhannya dengan tidak menyebutkan sumbernya, sedangkan dari sudut pandang hak cipta hal ini dapat diartikan sebagai upaya perbanyakan, pengumuman dan perubahan baik sebagai atau keseluruhan dengan menyebut atau tidak menyebutkan sumbernya.

Dengan hal seperti ini, maka apabila dikontekskan dengan UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, praktek plagiat dapat mengarah kepada pelanggaran hak cipta, baik dari sisi hak ekonomi maupun hak moral atau dua-duanya. Pelanggaran hak cipta dari sisi hak ekonomi diwujudkan dengan adanya

perbanyakan/pengumuman karya tulis dengan menyebut sumbernya yang ditujukan untuk kepentingan komersial, sedangkan pelanggaran hak cipta dari sisi hak moral diwujudkan dengan adanya perubahan dan tidak adanya penyebutan sumbernya yang

ditujukan untuk kepentingan non komersial. Atas dasar hal ini, maka praktek plagiat sesungguhnya dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hak cipta yang tentunya dapat dikenai sanksi hukum berupa perdata maupun pidana.

Anda mungkin juga menyukai