Motor DC
Pendahuluan
Sistem tenaga DC merupakan sistem yang jarang p g p , y dipergunakan dalam praktik. Namun, motor DC masih banyak dipergunakan dalam beberapa aplikasi, seperti mobil listrik, pesawat udara, alat elektronik portabel, dan pada aplikasi kontrol kecepatan. Keunggulan utama motor DC adalah kemudahan dalam pengaturan kecepatan dalam range yang lebar. Generator DC sangat jarang digunakan. Mesin DC hampir sama dengan mesin AC Keduanya AC. menggunakan tegangan dan arus AC di dalamnya. Output tegangan DC dihasilkan hanya karena adanya suatu mekanisme untuk mengubah tegangan AC menjadi DC pada terminalnya. Mekanisme ini disebut komutator, sehingga mesin DC juga disebut mesin komutator.
9/4/2012
Mesin DC Sederhana
Motor DC berputar yang paling sederhana terdiri atas sebuah loop kawat tunggal yang berputar pada sumbu yang t t d b tetap. M d Medan magnet disuplay oleh kutub magnet utara dan selatan. Rotor adalah bagian yang berputar; Stator adalah bagian yang diam.
Mesin DC Sederhana
Perhatikan bahwa rotor diletakkan di sebuah lubang yang tercetak pada inti feromagnet stator yang bersama stator, dengan inti rotor menghasilkan lebar celah udara konstan antara rotor dan stator. Reluktansi udara jauh lebih besar daripada reluktansi inti besi. Sehingga fluks magnet harus mencari jalur terpendek p p pada celah udara.
The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted. Restart y our computer, and then open the file again. If the red x still appears, y ou may hav e to delete the image and then insert it again.
Perhatikan bahwa rotor diletakkan di sebuah lubang yang tercetak pada inti feromagnet stator, yang bersama dengan inti rotor menghasilkan lebar celah udara konstan antara rotor dan stator. Reluktansi udara jauh lebih besar daripada reluktansi inti besi. Sehingga fluks magnet harus mencari jalur terpendek pada celah udara.
9/4/2012
Mesin DC Sederhana
1. Tegangan yang terinduksi pada loop yang berputar Jika rotor mesin DC berputar, tegangan akan terinduksi Loop yang terlihat mempunyai sisi ab dan cd tegak lurus terhadap bidang gambar, bc dan dc paralel dengannya Total tegangan adalah jumlah tegangan-tegangan induksi pada tiap bagian loop. Tegangan tiap bagian adalah:
eind = (v B ) l
(5.5.1)
Mesin DC Sederhana
1) ab: Pada bagian ini, laju kawat tangensial terhadap jalur putaran. Pada permukaan kutub, laju v tegak lurus medan magnet B dan perkalian vektor v x B menuju ke dalam. Sehingga, tegangannya adalah:
9/4/2012
Mesin DC Sederhana
Tegangan induksi toral pada loop adalah:
etot = eba + ecb + edc + ead 2vbl sepanjang permukaan kutub etot = di luar permukaan kutub 0
Ketika loop berputar 1800, bagian ab pindah ke kutub utara dari kutub l t k t b selatan. Dengan d iki D demikian, arah tegangan pada bagian tersebut menjadi terbalik tapi magnitudnya konstan,
(5.7.1)
(5.7.2)
Mesin DC Sederhana
Laju tangensial sisi loop adalah:
v = r
( (5.8.1) )
dimana r jari-jari dari sumbu putaran menuju sisi loop. Total tegangan yang terinduksi adalah:
2r Bl etot = 0
Rotor berbentuk silinder dengan luas permukaan 2rl. K k l Karena ada d k t b l d dua kutub, luas permukaan rotor pada masing-masing kutub adalah Ap = rl. Maka:
2 A B etot = p 0
9/4/2012
Mesin DC Sederhana
Asumsi bahwa rapat fluks B konstan pada celah udara di sepanjang permukaan kutub, fluks total pada masing-masing kutub adalah:
= Ap B
Sehingga total tegangannya adalah:
(5.9.1)
2 etot = 0
(5.9.2)
Tegangan yang dibangkitkan oleh mesin yang sebenarnya, b T dib kitk l h i b bergantung t pada faktor-faktor berikut ini: 1. Fluks di dalam mesin; 2. Kecepatan putaran mesin; 3. Konstanta yang mewakili konstruksi mesin.
10
Mesin DC Sederhana
2. Mendapatkan tegangan DC dari keluaran loop berputar Tegangan yang keluar dari loop bertukartukar, nilai positif konstan dan nilai negatif konstan. Satu cara yang mungkin untuk mengubah tegangan bolak-balik menjadi tegangan yang konstan adalah dengan menambahkan segmen komutator/ rangkaian sikat pada ujung loop loop. Setiap tegangan berubah arah, kontak-kontak akan berganti hubungan.
9/4/2012
11
Mesin DC Sederhana
Segmen komutator Sikat-sikat
12
Mesin DC Sederhana
3. Torka induksi pada loop berputar Asumsi jika batre dihubungkan pada mesin DC gaya pada satu d i DC, d t bagian loop menjadi:
F = i (l B)
(5.12.1)
= rF sin
(5.12.2)
Dimana adalah sudut antara r dan F. dengan demikian, torka bernilai nol ketika loop berada di luar sisi kutub.
9/4/2012
13
Mesin DC Sederhana
Pada saat loop berada sepanjang permukaan kutub: 1. Segment ab:
Fab = i ( l B ) = ilB
(5.13.1) (5 13 1) (5.13.2)
Fab = i ( l B ) = 0
ab = rF sin = 0
3. Segment cd: g
Fab = i ( l B ) = ilB
Fab = i ( l B ) = 0
(5.13.7) (5.13.8)
ab = rF sin = 0
14
Mesin DC Sederhana
Total resultan torka induksi adalah:
ind = ab + bc + cd + da
ind =
2rilB 0
sepanjang permukaan kutub di luar permukaan kutub
(5.14.1)
(5.14.2)
Karena Ap rl dan = Ap B
(5.14.3)
ind
2 i = 0
(5.14.4)
Torka pada mesin yang sebenarnya bergantung pada faktor-faktor berikut ini: 1. Fluks di dalam mesin; 2. Arus dalam mesin; 3. Konstanta yang mewakili konstruksi mesin.
9/4/2012
15
16
eind = ( v B ) l = vBl
(5.16.1)
(5.16.2)
Jika tegangan induksi pada sembarang sisi loop adalah Persamaan (5.16.1), tegangan total pada sikat mesin DC adalah:
E = 4e
at t = 0
(5.16.3)
9/4/2012
17
18
E = 2e
at t = 45
(5.18.1)
9/4/2012
19
E = 4e
at t = 90 t
(5.16.3) (5 16 3)
Perhatikan bahwa tegangan pada loop 1 dan 3 arahnya berlawanan dibanding ketika t = 00. Namun, hubungan loop juga dibalik, menyebabkan polaritas tegangan total menjadi sama.
20
10
9/4/2012
21
22
11
9/4/2012
23
Pada saat beban terhubung, arus yang mengalir melalui rotor akan membangkitkan medan magnet dari kumparan rotor.
24
12
9/4/2012
25
26
13
9/4/2012
27
28
14
9/4/2012
29
30
15
9/4/2012
31
32
16
9/4/2012
33
Fluks kutub
34
17
9/4/2012
35
36
=
or
(5.36.1)
(5.36.2)
18
9/4/2012
37
Dimana IA d IF adalah arus j Di dan d l h jangkar d arus medan, d RA d RF k dan d dan dan adalah tahanan kumparan jangkar dan kumparan medan yang biasanya diukur pada temperatur operasi normal.
38
PBD = VBD I A
(5.38.1)
Dimana IA adalah arus jangkar dan VBD adalah jatuh tegangan sikat. Jatuh tegangan yang terjadi pada kedua sikat diperkirakan konstan meskipun arus jangkar berubah-ubah. Jatuh tegangan biasanya diasumsikan sebesar 2 V (1 V per sikat). b ik t) Rugi-rugi lainnya persis sama seperti pada mesin AC.
19
9/4/2012
39
4. Rugi-rugi mekanis rugi-rugi yang berhubungan dengan pengaruh mekanis: gesekan (poros dengan bantalan) dan angin (gesekan antara bagian mesin yang berputar dengan udara di dalam casing). Besarnya berubah-ubah dengan pangkat tiga kecepatan putaran, n3. 5. 5 Rugi sasar (stray) rugi-rugi yang tidak dapat diklasifikasikan pada rugi rugi
kategori-katogori sebelumnya. Rugi-rugi ini biasanya akibat kekurangtepatan dalam pemodelan. Pada kebanyakan mesin, rugi-rugi sasar diasumsikan 1% dari beban penuh.
40
Daya listrik adalah input mesin, dan rugi-rugi elektrik dan sikat harus dikurangkan. Daya yang tersisa idealnya dikonersi dari bentuk elektrik ke mekanik pada titik yang ditandai sebagai Pconv.
20
9/4/2012
41
Pconv = E A I A
Dan menghasilkan daya mekanik sebesar:
(5.41.1)
Pconv = ind m
(5.41.2)
Setelah daya dikonversi menjadi bentuk mekanik, rugi-rugi inti rugi rugi mekanik rugi rugi inti, rugi-rugi mekanik, dan rugi-rugi sasar harus dikurangkan, dan daya yang tersisa adalah output kepada beban.
42
21
9/4/2012
43
E A = K
Torka induksi yang dihasilkan mesin:
(5.43.1)
ind = K I A
(5.43.2)
Dimana K adalah kostanta yang ditentukan oleh desain khusus mesin DC (jenis komutasi, jumlah konduktor jangkar, dsb) dan adalah fluks toral di dalam mesin. Pada loop tunggal berputar K = /2.
44
Untuk mendapatkan daya maksimum yang mungkin per satuan berat mesin, kebanyakan motor dan generator beroperasi mendekati titik jenuh pada kurva magnetisasi. Sehingga ketika beroperasi pada beban penuh, menaikkan sedikit EA memerlukan kenaikan arus IF yang besar.
22
9/4/2012
45
Jenis-jenis motor DC
Perhatikan: ketika tegangan kepada rangkaian medan diasumsikan konstan, antara keduanya tidak berbeda.
Motor DC eksitasi terpisah: Rangkaian medan disuplay oleh g p y sumber daya tegangan konstan yang terpisah.
Motor DC Shunt: Rangkaian medan mendapat daya dari terminal jangkar motor.
VT = E A + I A RA
(5.45.1)
46
VT RA ind K ( K )2
(5.46.1)
23
9/4/2012
47
Tetapi, jika terdapat reaksi jangkar pada motor, pelemahan fluks mengurangi fluks ketika torka bertambah. Akibatnya kecepatan motor akan bertambah. Jika motor shunt dan eksitasi terpisah mempunyai kumparan kompensasi, dan kecepatan motor dan arus jangkar diketahui untuk setiap nilai beban, maka kecepatan pada setiap perubahan beban dapat dihitung.
48
24
9/4/2012
49
E A = K
Karena arus medan konstan (karena tahanan medan dan VT konstan) dan karena tidak ada rekasi jangkar (karena adanya kumparan kompensasi),kita simpulkan bahwa fluks pada motor konstan. Kecepata dan tegangan induksi internal pada beban berbeda direlasikan menjadi:
E A 2 K2 n2 = = E A1 K 1 n1
Sehingga:
n2 =
EA2 n1 E A1
Pada keadaan tanpa beban, arus jangkar nol sehingga EA1 = VT = 250 V.
50
I A = IL IF = IL
Maka:
VT 250 = 100 = 95 A RF 50
b) S Sama seperti perhitungan arus input 300 A 1144 rpm. ti hit i t A. c) Sama seperti perhitungan sebelumnya pada motor, hitung torka pada tiap kecepatan. Pada kedaan normal, torka bernilai nol. d) Untuk menggambarkan karakteristik output motor, kita perlu menghoitung torka pada tiap kecepatan. Pada keadaan tanpa beban, torka adalah nol.
25
9/4/2012
51
Pconv = E A I A = ind
Torka induksinya: Untuk arus input 100 A:
ind =
ind = ind = ind =
EA I A
2443 95 = 190 N - m 2 1173 / 60 2383 195 = 388 N - m 2 1144 / 60 2323 295 = 587 N - m 2 1115 / 60
52
26
9/4/2012
53
Fnet = N F I F FAR
(5.53.1)
Kebiasaannya menentukan arus medan ekivalen yang akan menghasilkan tegangan output yang sama dengan mmf bersih (total) pada mesin:
* IF = IF
FAR NF
(5.53.2)
54
E A = K
EA n = E A0 n0
(5.54.1)
Pada satu harga arus medan, fluks mesin konstan dan tegangan internal berbanding lurus dengan kecepatan:
(5.54.2)
Dimana EA0 dan n0 menandakan nilai referenasi (rating) tegangan dan kecepatan. Dengan demikian, jika kondisi referensi diketahui dari kurva magnetisasi dan nilai EA sebenarnya dihitung, kecepatan sebenarnya dapat ditentukan.
27
9/4/2012
55
56
Sehingga:
Pada arus yang diberikan, pelemahan mmf akibat reaksi jangkar adalah 840 A-t, jadi arus medan shunt motor efektif menjadi
* IF = IF
Dari kurva magnetisasi, arus efektif tersebut akan menghasilkan tegangan internal EA0 = 233 V pada kecepatan 1200 rpm. Pada tegangan sebenarnya, kecepatannya adalah:
n=
28
9/4/2012
57
58
29
9/4/2012
59
60
30
9/4/2012
61
62
Menaikkan tegangan jangkar pada motor DC eksitasi terpisah tidak mengubah slope dari karakteristik torka-kecepatannya.
31
9/4/2012
63
64
Pmax = max
Maka daya maksimum yang dihasilkan motor berbanding lurus dengan kecepatannya. p y
(5.64.2)
Untuk kontrol tahanan medan, daya maksimum yang dihasilkan motor konstan sedangkan torka maksimum berbanding terbalik dengan kecepatan motor.
32
9/4/2012
65
Torka dan daya dibatasi sebagai fungsi kecepatan dari motor DC shunt (atau eksitasi terpisah).
66
33
9/4/2012
67
shunt
Eksitasi terpisah
I A1 = I L1 I F 1 = 126
68
IF 2 =
250 =5A 50
E A 2 K 22 2 n2 = = E A1 K 11 1 n1
Karena arus jangkar diasumsikan konstan, maka EA1 = EA2, sehingga
n2 =
1 n1 2
Nilai EA pada kurva magnetisasi berbanding lurus dengan fluks. Dengan demikian perbandingan tegangan internal sama dengan perbandingan fluks pada mesin. Dari kurva magnetisasi, pada IF = 5A, EA1 = 250V, dan pada IF = 6A, EA1 = 268V.
34
9/4/2012
69
n2 =
70
E A1 = VT 1 I A1 RA
n2 =
35
9/4/2012
71
72
MotorDCMagnetPermanen
Motor DC magnet permanen (DCMP) adalah motor yang kutub-kutubnya terbuat dari magnet permanen. Keuntungan: 1. Karena tidak ada rangkaian medan eksternal yang dibutuhkan, tidak ada rugi-rugi tembaga rangkaian medan; 2. Karena tidak ada kumparan medan, ukuran motor bisa menjadi jauh lebih kecil. Kelemahan: 1. Magnet permanen menghasilkan rapat fl k 1 M t h ilk t fluks yang lebih lemah, motor seperti ini mempunyai torka induksi yang lebih rendah. 2. Masih ada resiko demagnetisasi akibat pemanasan berlebih atau dari efek reaksi jangkar (melalui mmf jangkar).
36
9/4/2012
73
MotorDCMagnetPermanen
Normalnya (untuk inti), bahan feromagnet dipilih dengan fluks residu Bres yang kecil dan kuat medan magnet HC yang k il d t kecil. Namun, fluks residu Bres yang besar secara maksimal dan intensitas medan magnet HC yang besar adalah hal h l yang dii i k untuk magnet diinginkan t k t permanen yang membentuk kutubkutub motor DCMP
74
MotorDCMagnetPermanen
Perbandingan kurva magnetisasi magnet permanen yang baru dikembangkan dan campuran feromagnet konvensional ( g (Alnico 5) ) memperlihatkan magnet yang terbuat dari bahan seperti itu dapat menghasilkan fluks residu yang sama dengan inti feromagnet yang paling baik. Desain motor DC magnet permanen hampir samadengan d h i d desain motor i t shunt, kecuali bahwa fluks motor DCMP adalah tetap. Dengan demikian, metode yang dapat digunakan untuk kontrol kecepatan untuk motor DCMP hanya kontrol tegangan jangkar.
37
9/4/2012
75
MotorDCSeri
Motor DC Seri adalah motor DC dengan kumparan medan mempunyai sedikit lilitan yang terhubung seri degan rangkaian jangkar. Oleh karena itu:
VT = E A + I A ( RA + Rs )
(5.75.1)
76
MotorDCSeri:Torka Induksi
Karakteristik terminal motor DC seri sedikit berbeda dari motor shunt karena fluks berbanding lurus dengan arus jangkar (dengan asumsi tidak ada kejenuhan). Kenaikan fluks motor menyebabkan kecepatannya berkurang, sehingga motor seri mempunyai karakteristik torka-kecepatan menurun torka kecepatan menurun. Torka induksi pada mesin seri adalah:
ind = K I A
Karena fluks sebanding dengan arus jangkar
(5.76.1)
= cI A
dimana c adalah konstanta perbandingan. Maka torka adalah: perbandingan Maka,
2 ind = KcI A
(5.76.2)
Torka pada motor sebanding dengan kuadrat arus jangkarnya. Motor seri menghasilkan torka induksi yang paling tinggi diantara motor-motor DC. Itu sebabnya motor ini banyak digunakan sebagai motor starter pada mobil, motor pada lift, dsb.
(5.76.3)
38
9/4/2012
77
MotorDCSeri:Karakteristik Terminal
Pertama diasumsikan kurva magnetisasi linier dan tidak ada kejenuhan yang terjadi, fluks sebanding dengan arus jangkar:
= cI A
Arus jangkar:
(5.77.1)
IA =
dan tegangan jangkar:
ind
Kc
(5.77.2)
E A = K
ind
Kc
(5.77.3)
VT = E A + I A ( RA + RS ) = K +
Torka motor:
2 ind = KcI A =
( RA + RS )
(5.77.4)
K 2 c
(5.77.5)
78
MotorDCSeri:Karakteristik Terminal
Oleh karena itu, fluks dalam motor:
=
Persamaan tegangan menjadi:
c ind K
(5.78.1) (5 78 1)
VT = K
Kecepatannya:
c ind + ind ( RA + RS ) K Kc
(5.78.2)
VT
Kc ind
RA + RS Kc
(5.78.3)
Kecepatan motor seri yang tidak jenuh berbanding terbalik dengan akar kuadrat torka.
39
9/4/2012
79
MotorDCSeri:Karakteristik Terminal
Satu kerugian serius pada motor seri adalah kecepatan menuju tak terhingga jika torka beban nol. Pada praktiknya, torka tidak pernah nol karena adanya rugi-rugi mekanis, inti, dan sasar. Namun begitu, jika tidak ada beban lain yang terpasang, motor akan berputar motor masih akan berputar sangat cepat cukup untuk menyebabkan kerusakan. Langkah yang harus diambil adalah memastikan motor seri selalu terhubung dengan beban. Dengan demikian, bukan ide yang baik menghubungkan motor seri dengan beban melalui belt atau mekanisme lain yang dapat putus atau lepas.
80
MotorDCSeri:Karakteristik Terminal
Example 5.4: Sebuah motor DC seri 250 V dengan kumparan kompensasi mempunyai tahanan seri total RA + RS = 0.08 . Medan seri terdiri atas 25 lilitan per kutub dan pada gambar diperlihatkan kurva magnetisasi. a) Hit ) Hitung k kecepatan d t k induksi t dan torka i d k i motor pada arus jangkar 50 A. b) Hitung dan plot karakteristik torkakecepatannya. a) Untuk menganalisis perilaku motor seri dengan kejenuhan, ambil beberapa titik sepanjang kurva operasi dan dapatkan torka dan kecepakecepa tan pada masing-masing titik. Karena kurva magnetisasi diberikan dalam mmf (Ampere-lilitan) vs. EA untuk kecepatan 1200 rpm, nilai EA yang dihitung harus dibandingkan dengan nilai yang ekivalen pada 1200 rpm
40
9/4/2012
81
MotorDCSeri:Karakteristik Terminal
Untuk IA = 50 A
F = NI = 25 50 = 1250 A turns
Dari kurva magnetisasi, pada mmf ini, tegangan internal yang dibangkitkan adalah EA0 = 80 V. Karena motor mempunyai kumparan kompensasi, kecepatan motor sebenarnya adalah:
n=
82
MotorDCSeri:Karakteristik Terminal
b) Karakteristik torkakecepatan lengkap p g p Perhatikan bahwa terjadi kecepatan berlebih pada harga torka rendah.
41
9/4/2012
83
MotorDCSeri:Kontrol Kecepatan
Kontrol kecepatan motor DC seri hanya dapat dilakukan melalui pengaturan tegangan terminal, karena kecepatan motor berbanding lurus terhadap tegangan terminalnya pada sembarang harga torka.
84
MotorDCKompon
Motor DC Kompon adalah motor dengan medan shunt dan seri. Arus yang mengalir ke dalam ujung bertitik dari j g satu koil (shunt atau seri) mengasilkan mmf positif. Jika arus masuk ke ujung bertitik dari kedua koil, mmf resultan dijumlahkan untuk menghasilkan mmf total yang lebih besar (kompon kumulatif) Jika arus masuk ke satu ujung bertitik pada satu koil dan keluar dari ujung bertitik dari koil yang lain, mmf resultan dikurangkan (kompon diferensial).
Long-shunt connection
Short-shunt connection
42
9/4/2012
85
MotorDCKompon
Persamaan tegangan Kirchoff untuk motor DC kompon adalah
VT = E A + I A ( RA + RS )
IA = IL IF IF = VT RF
(5.85.1) (5 85 1)
(5.85.2) (5.85.3)
Kompon kumulatif
( (5.85.4) )
N SE F I A AR NF NF
(5.85.5)
Jumlah lilitan
86
43
9/4/2012
87
88
MotorDCKompon
Example 5.5: Sebuah motor DC kompon 100 hp, 250 V dengan kumparan kompensasi mempunyai tahanan jangkar termasuk kumparan medan seri sebesar 0.04 . Jumlah lilitan 1000 lilitan per kutub pada kumparan shunt dan 3 lilitan per kutub pada kumparan seri. Tahanan medan di T h d disesuaikan untuk ik t k putaran 1200 rpm. Rugi-rugi mekanis, inti dan sasar diabaikan. a) Hitung arus medan shunt tanpa beban. Hitung kecepatan pada IA = 200 A jika motor b) kompon kumlatif; c) kompon diferensial.
44
9/4/2012
89
MotorDCKompon
a) Pada keadaan tanpa beban, arus jangkar nol; sehingga tegangan internal sama dengan VT = 250 V. dari kumparan magnetisasi, untuk menghasilkan EA = 250 V diperlukan arus medan 5 A pada 1200 rpm. Jadi arus medan shunt 5 A. b) Ketika arus jangkar 200 A, tegangan internal yang dibangkitkan adalah:
Dari kumparan magnetisasi, EA0 = 262 V pada kecepatan n0 = 1200 rpm. Kecepatan motor sebenarnya adalah:
n=
90
MotorDCKompon
c) Arus medan efektif dari motor kompon diferensial adalah:
* IF = IF
Dari kurva magnetisasi, EA0 = 236 V pada kecepatan n0 = 1200 rpm. Kecepatan motor sebenarnya adalah:
n=
45
9/4/2012
91
92
Starter Motor DC
Agar motor DC berfungsi sebagaimana mestinya, motor harus dilengkapi dengan kontrol khusus dan peralatan proteksi yang sesuai. Kegunaan peralatan ini adalah: 1. Melindungi motor terhadap kerusakan akibat hubung singkat pada peralatan; 2. Melindungi motor terhadap kerusakan akibat pembebanan lebih dalam waktu yang lama; 3. 3 Melindungi motor terhadap kerusakan akibat arus start berlebih; 4. Menghasilkan cara yang paling baik untuk mengontrol kecepatan pengoperasian motor.
46
9/4/2012
93
IA =
Arus ini lebih 20 kali rating arus beban penuh motor dan dapat menyebabkan kerusakan yang serius. y y g Soludi terhadap permasalahan arus start berlebih adalah menambahkan tahanan start yang seri dengan jangkar untuk membatasi arus sampai EA dapat dibangkitkan untuk membatasi arus. Namun, tahanan ini harus dihilangkan dari rangkaian ketika kecepatan sudah tinggi karena dapat menyebabkan rugi-rugi dan menurunkan karakteristik torka-kecepatan motor.
94
47
9/4/2012
95
96
Rtot = R1 + R2 + ... + RA =
VT I max
Setelah stage 1 sampai i dihubung singkat, tahanan total rangkaian start menjadi:
Rtot ,i = Ri +1 + ... + RA
48
9/4/2012
97
I A,min =
VT E A,1 Rtot
VT E A,2 Rtot ,1
= I min = 350 A
I A,max =
= I max = 700 A
Karena EA = K, besar VT EA harus konstan pada saat tahanan dilepas. Oleh karena itu:
Rtot ,1
Rtot ,n
98
RA = Rtot , n
Penyelesaian untuk n:
n=
log ( RA Rtot )
Rtot =
n=
log ( RA Rtot )
= 2.84 3
49
9/4/2012
99
Rtot ,1 = RA + R2 + R3 =
VT E A,1 I max
Tahanan total yang baru ini akan tetap pada rangkaian sampai arus turun lagi l i menjadi 350 A i i t j di pada saat: j di A. ini terjadi d t
Rtot ,2 = RA + R3 =
VT E A,2 I max
100
I A,3 =
VT E A,3 RA
yang harganya kurang dari harga yang diijinkan. Dengan demikian resitor start y g digunakan adalah: g yang g
R3 = Rtot ,3 RA = 0.0893 0.05 = 0.0393 R2 = Rtot ,2 R3 RA = 0.1786 0.0393 0.05 = 0.0893 R1 = Rtot ,1 R2 R3 RA = 0.357 0.1786 0.0393 0.05 = 0.1786
Resistor R1, R2, dan R3 dihilangkan ketika EA mencapai 125 V, 187.5 V, dan 218.75 V.
50
9/4/2012
101
Relay: kumparan utama dan sejumlah kontak. Overload: kumparan pemanas dan kontak normally closed (NC).
102
51
9/4/2012
103
104
52
9/4/2012
105
53