PANITIA SERTIFIKASI GURU (PSG) RAYON 15 UNIVERSITAS NEGERI MALANG Diklat Sertifikasi Guru @UM-2008
Pendahuluan
Diklat sertifikasi guru ini, Mengacu hasil pengembangan BSNP meliputi: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no. 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permen No. 22 dan 23 tahun 2006. Bahan ajar ini dibatasi dengan materi terpilih karena dipandang sebagai bahan yang mendasari bidang teknik Diklat Sertifikasi Guru @UM-2008 2 listrik maupun elektronika, hal tersebut diperlukan mengingat adanya batasan waktu dan realitas ketersampaian materi ajar
Tujuan
Meningkatkan kompetensi profesionalisme para
guru bidang teknik elektro dan elektronika yang belum lulus penilaian portofolio, melalui materi terpilih alat ukur listrik, hukum Ohm, hukum Kirchoff, energi dan daya listrik serta pengembangan energi alternatif.
Program-program Penunjang
Program penunjang materi ini dapat berupa simulasi antara lain sbb: EWB (Electronis Work Bench) Livewire Professional Program-program ini sangat membantu pemahaman teknik elektro dan elektronika bagi pemula maupun tingkat professional.
LAMPU
Amper meter
Ampermeter merupakan alat untuk mengukur
arus listrik. Bagian terpenting dari Ampermeter adalah galvanometer. Galvanometer bekerja dengan prinsip gaya antara medan magnet dan kumparan berarus. Besar hambatan shunt yang dipasang pada Ampermeter tersebut adalah:
A. ARUS LISTRIK
ARUS LISTRIK : ALIRAN MUATAN LISTRIK POSITIF DARI TITIK BERPOTENSIAL TINGGI KE TITIK YANG BERPOTENSIAL RENDAH ARUS LISTRIK SEBENARNYA TERJADI KARENA ALIRAN ELEKTRON DARI TITIK BERPOTENSIAL RENDAH KE TITIK BERPOTENSIAL TINGGI
A +
+ + +
_ _
Arus listrik
B _ _
_ _
A _ _ _
_
Arus listrik
B _ _
VA > VB P + + + +
Arus listrik
VB > VA Q + + P _ _ _ Q
Netral
Arus listrik
VP > VQ
7 Diklat Sertifikasi Guru @UM-2008
VQ > VP
Arus listrik
S
_ _ + _
Q n e I t t
BESARAN Muatan listrik (Q) Waktu ( t ) Kuat Arus ( I ) SATUAN SI coulomb ( C ) sekon (s) C/s = ampere(A)
Q
:
1. Muatan listrik 120 C mengalir dalam suatu kawat penghantar selama 1 menit.
Berapa kuat arus listrik yang mengalir dalam penghantar ? Jawab Dik : Q = 120 C t = 1 menit = 60 s
I =?
Q t 120C C I 2 2A 60s s I
2. Kuat arus listrik 0,32 mA mengalir dalam suatu penghantar selama 5 detik.
Jawab
Dik : I = 0,32 mA = 0,32 x 10-3 A = 3,2 x 10-4 A t=5s n=?
n e I t n e I t I t n e
10
AMPEREMETER
+ _
+ A _
- Alat untuk mengukur beda potensial/tegangan. - Voltmeter dalam rangkaian listrik _ dirangkaikan secara paralel. + V + V _ +
11 Diklat Sertifikasi Guru @UM-2008
0 0
20 10
80 40
100 50
5A
1A
20 0 0 10
40 20
60 30
80 100 40 50
5V
1V
0
12 Diklat Sertifikasi Guru @UM-2008
3.HUKUM OHM
HUKUM OHM : Kuat arus listrik (I)yang melalui suatu konduktor sebanding dengan beda potensial (V) antara kedua ujung konduktor dan berbanding terbalik dengan hambatan penghantar (R) .
V I R
BESARAN Kuat Arus Listrik ( I) Beda Potensial ( V ) Hambatan ( R )
V
:
V
R
A
I
13
6V V V=6V R I=? 6V I 0,12A I R=50 50 2. Dari hasil suatu percobaan mengukur kuat arus listrik dan beda potensial antara kedua ujung hambatan dalam suatu rangkaian listrik didapat data sebagai berikut .Berapa besar hambatan?
I
Jawab Dik : R = 50
V A
I Jawab Dari data yang diperoleh dapat dihitung : R
Amperemeter (mA) 40 50 80
R
atau 14
1,6V 40 0,04A
V V maka R R I
2V 40 atau 0,05A
3,2V 40 0,08A
Rangkaian listrik harus memiliki hambatan/beban. Bila dalam suatu rangkaian listrik tidak terdapat hambatan, maka dalam rangkaian listrik akan mengalir arus listrik yang besar dan dapat menyebabkan timbulnya kebakaran. Rangkaian listrik yang tidak memiliki hambatan dikatakan sebagai rangkaian hubungan singkat (short circuit) . Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan akibat korsleting, maka dalam rangkaian listrik dipasang sekring/fuse. Fungsi Fuse sebagai pembatas arus listrik. Jika arus listrik yang mengalir dalam rangkaian melonjak akibat hubungan singkat sehingga melebihi nilai kuat arus yang diperbolehkan mengalir dalam sekring , maka sekring akan memutuskan rangkaian listrik tersebut.
Arus listrik normal Hubungan singkat Arus listrik menjadi besar Rangkaian tanpa sekring dapat menimbulkan kebakaran.
Kawat sekring putus Dengan putusnya kawat sekring, maka rangkaian menjadi terputus.
15
KONDUKTOR adalah Bahan yang mudah menghantarkan arus listrik. Konduktor listrik memiliki banyak elektron bebas sehingga mudah menghantarkan listrik Konduktor memiliki hambatan kecil. Contoh Bahan Konduktor : Tembaga , perak , aluminium dsb
ISOLATOR (Insulator)
ISOLATOR adalah Bahan yang sukar mengantarkan arus listrik. Isolator memiliki sedikit elektron bebas sehingga pada isolator elektron sukar mengalir. Isolator memiliki hambatan besar .Pada tegangan tinggi Isolator dapat bersifat seperti Konduktor. Contoh Bahan Isolator : Plastik , karet , kayu kering dsb
SEMIKONDUKTOR (Semiconductor)
SEMIKONDUKTOR adalah Bahan yang memiliki sifat di antara konduktor dan Isolator. Contoh Bahan Semikonduktor : Karbon , Silikon , Germanium
16
5. HUKUM I KIRCHHOFF
Pada rangkaian tidak bercabang , besar kuat arus listrik di sepanjang rangkaian sama besar.
L1 X
I1
I2
I3
X L3
I1 = I2 = I3 = . . .
X L2
Pada rangkaian bercabang : Jumlah kuat arus listrik yang masuk suatu titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang tersebut.
I1
I2
I3
I masuk = I keluar
17
1.
I1 = 5 A I5
I2 = 3 A
I4 = 7 A
I3 = 4 A
Tentukan besar kuat arus I5 pada gambar rangkaian listrik di samping ini ! Jawab I masuk = I keluar I1 + I5 = I2 + I3 + I4 5 A + I5 = 3 A + 4 A + 7 A I5 = 14 A 5 A I5 = 9 A Pada gambar rangkaian di samping ini tentukan besar : I2 , I3 , I7 dan I8 ! Jawab Pada titik cabang e I masuk = I keluar I3 + I5 = I 6 I3 + 3A = 7A I3 = 4 A Pada titik cabang a I masuk = I keluar I = I1 + I 2 + I3 15A = 5A + I2 + 4 A I2 = 6 A Pada titik cabang d I masuk = I keluar I2 = I4 + I8 6A = 2A + I8 I8 = 4 A Pada titik cabang b I masuk = I keluar I1 + I4 = I5 + I7 5A + 2 A = 3 A + I7 7A 3A = I7 I7 = 4 A
2.
I3
I5 = 3 A I=15 A
e
I6 = 7 A I7
a
I2
I1 =5 A
b
I4 = 2 A
d
18
I8
KIRCHHOFF dg 2 Loop
Langkah Pengerjaan: 1. Gambarlah rangkaian listrik dari rangkaian majemuk tersebut! 2. Tetapkan arah kuat arus untuk tiap cabang. 3. Tulislah persamaan-persamaan arus untuk tiap titik cabang dengan menggunakan Hukum I Kirchhoff 4. Tetapkan loop beserta arahnya pada setiap rangkaian tertutup! 5. Tuliskan persamaan-persamaan untuk setiap loop dengan menggunakan persaman Hukum II Kirchhoff! 6. Hitunglah besaran-besaran yang ditanyakan
19 Diklat Sertifikasi Guru @UM-2008
Contoh Soal:
20
6. RESISTOR / HAMBATAN
Fungsi Resistor : Sebagai penghambat arus listrik . Ingat menurut hukum Ohm , makin besar nilai hambatan resistor dalam suatu rangkaian listrik , makin kecil kuat arus listrik yang mengalir dan sebaliknya makin kecil nilai hambatan resistor makin besar kuat arusnya.
L A BESARAN
Hambat Jenis ( )
L R A
SATUAN SI ohm.meter (.m ) m m2 Ohm ()
21
1. Sepotong kawat panjangnya 50 cm memiliki hambat jenis 2,5 x 10-6 .m dan luas
penampang 5 mm2 . Berapa besar hambatan kawat ? Jawab Dik : L = 50 cm = 0,5 m = 2,5 x 10-6 .m A = 5 mm2 = 5 x 10-6 m2 R=?
50 cm 5mm2
L A
22
2.Sepotong kawat panjangnya 20 cm memiliki luas penampang 5 mm2 dan hambatan 100 . Berapa besar hambatan kawat sejenis yang panjangnya 50 cm dan luas penampang 2 mm2 ? Jawab Dik : L1 = 20 cm , A1 = 5 mm2 , R1 = 100 L2 = 50 cm , A2 = 2 mm2 , R2 = ? R1 : R 2 =
L1 L 2 2 A1 A2
20cm 50cm : 5mm2 2mm2
100 : R2 =
100 : R2 = 4 : 25
R2
25 100 625 4
23
Daya Listrik
Besar Daya listrik (P) pada suatu alat listrik adalah merupakan besar energi listrik (W) yang muncul tiap satuan waktu (t), kita tuliskan.
dengan satuan P adalah Joule (S)1 atau watt. Jika nilai W pada persamaan (6 - 4) kita substitusikan pada persamaan (6-5), maka kita dapatkan nilai daya listrik P besarnya adalah:
24 Diklat Sertifikasi Guru @UM-2008
26