Anda di halaman 1dari 10

KONSEP PENZONNINGAN TAPAK HORIZONTAL TUJUAN Menentukan pendaerahan ruang-ruang berdasarkan fungsi/aktivitas nya Menentukan pendaerahan ruang sesuai

ai dengan persyaratan ruang, sifat dan karakteristik ruang sehingga sesuai dengan daerah pembagiannya DATA/ PROGRAM Kebisingan DASAR PERTIMBANGAN 1. Agar tercipta suatu kemudahan dalam melakukan aktifitas yang saling berhubungan 2. Pengaturan wilayah harus mempertimbangka n spesifikasi ruang, karakter fungsi ruang, sifat dan persyaratan ruang 3. Penzoningan dengan berdasarkan pada tingkat kebisingan mempengaruhi penempatan massa atau ruang sesuai dengan kebutuhan ruang 4. Terciptanya suatu kesatuan yang selaras dan harmonis antar+ massa bangunan dengan site 5. Memudahkan pencapaian massa didalam site F.PENGARUH & PENENTU ALT. I Kebisingan Luas tapak BUA/NonBUA Lingkungan fisik site Sifat ruang dalam massa bangunan Pengelompoka n ruang STUDI ALTERNATIF KRI T. NIL AI + + + + + KESIMPULAN ALTERNATIV TERPILIH : I
Penzoningan secara umum dibagi tiga yaitu daerah kegiatan utama, pendukung dan pelayanan. Pada daerah kegiatan utama yaitu dimana pertandingan dan latihan dilakukan, selain kelancaran dan kenyaman dalam pencapaian yang perlu ditekankan faktor keamanan. Zona fasilitas utama diletakkan di tengah-tengah agar mampu menjadi pusat kegiatan dan memudahkan koordinasiUntuk efisiensi lahan, kegiatan pengelolaan (semi publik) dijadikan satu zoning dengan kegiatan utama.

A
1 2 3 4 5

Kebisingan utama terletak di jalan utama, bangunan Tidak cocok di Noise Area.

BUA/Non-BUA

Keterangan : A. Arena Olahraga B. Areal Hijau C. Areal Parkir D. Areal Sekunder F. Areal Service G. Areal Office

BUA sebatas sempadan daerah & jalan, untuk KDB sebesar 30 % dari luasan site yaitu 1.8 HA : maka : 6000 m untuk Build Up Area

ALT. 2

Pengelompokkan Ruang
1. Kelompok dan tuntutan ruang a. Berdasarkan areal bising, semi bising dan tenang b. Berdasarkan zona kepentingan umum, khusus dan service c. Berdasarkan zona fungsi utama, penunjang dan pengelolaan
Area Tenang

B 1 2 3
keterangan : E. Arena Olahraga F. Areal Hijau G. Areal Parkir H. Areal Sekunder F. Areal Service G. Areal Office

+ + + -

4 5

Area Bising Semi Tenang Kebisingan berasal dari persawahan dengan tingkat kebisingan 0-5 dB Area Bising Kebisingan berasal dari aktivitas jalan dengan kisaran kebisingan 15 dB

KONSEP ENTRANCE TAPAK TUJUAN Untuk menentukan letak entrance site sehingga berfungsi optimal, memudahkan sirkulasi dan mudah dilihat Menentukan titik tangkap site DATA/ PROGRAM ZONNING DASAR PERTIMBANGAN 1. Tercipta suatu sirkulasi yang lancar baik dari dalam ataupun dari luar site 2. Mudah dilihatdan mampu untuk mencerminkan fungsi ataupun kegiatan yang ada didalam site 3. Keamanan bagi civitas pengguna didalam site ataupun dari luar site 4. Berkesan mengundang Memiliki batasan yang jelas sehingga tidak menimbulkan dampak-dampak yang negatif bagi lingkungan sekitar F.PENGARUH & PENENTU Traffic Fungsi jalan disekitar site Kepadatan lalu lintas Arah lalu lintas View disekitar site Lingkungan sekitar site STUDI ALTERNATIF ALT. I
Konsep 2 entrance 1. Mampu memberi arahan kepada pengunjung 2. Membutuhkan ruang yang relatif luas 3. Sirkulasi kendaraan searah = kemacetan dalam site dapat dihindari 4. Kesan terbuka 5. Titik tangkap entrance baik

KRI T.

NIL AI + + -

KESIMPULAN ALTERNATIV TERPILIH : II satu buah ENTRANCE menghindari kemacetan akibat kepulangan penonton secara serentak dengan memusatkan sirkulasi design yang sesuai dengan alur setiap parkir KONSEP CANGKEM KODOK YANG DITERAPKAN DALAM KESAN YANG MENGUNDANG

A
1 2 3 4

Keterangan : I. Arena Olahraga J. Areal Hijau K. Areal Parkir L. Areal Sekunder F. Areal Service G. Areal Office

SIRKULASI JALAN
1 Jalan dengan pendekatan kearah site, 1 jalur lalu lintas

ALT. 2
Konsep 1 entrance Arah yang kurang jelas Seluruh ruang dapat dimanfaatkan dengan optimal Sirkulasi kendaraan kurang teratur dapat mengakibatkan kemacetan dalam site Kesan sangat terbuka Titik tangkap bangunan dan site terlihat sangat jelas

B 1 2 3 4

+ + +

KONSEP POLA MASSA BANGUNAN TUJUAN Menentukan komposisi massa yang paling optimal DATA/ PROGRAM ZONNING DASAR PERTIMBANGAN 1. Ko mposisi massa dapat mendukung aktivitas yang terjadi didalam massa bangunan 2. Ko mposisi massa bangunan dapat mencerminkan aktivitas yang terjadi dalam bangunan tersebut F.PENGARUH & PENENTU Bentuk site Luasan site Dimensi site Orientasi site Iklim Sifat, syarat, dan karakteristik ruang STUDI ALTERNATIF ALT. I Pola Massa Monolit KRI T. NIL AI + KESIMPULAN ALTERNATIV TERPILIH : 2

A
1 2

Keterangan : M. Arena Olahraga N. Areal Hijau O. Areal Parkir P. Areal Sekunder F. Areal Service G. Areal Office

Efisien dalam pemakaian lahan Membutuhkan site yang simetris/beraturan Orientasi bangunan hanya satu Mampu untuk menggunakan penghawaan dan pencahayaan alami Pengelolaan dan perawatan mudah Pencapaian antar ruang dekat Pola sirkulasi yang tertutup Penzoningan ruangan kurang optimal

ALT. 2
Konsep 1 entrance Arah yang kurang jelas Seluruh ruang dapat dimanfaatkan dengan optimal Sirkulasi kendaraan kurang teratur dapat mengakibatkan kemacetan dalam site Kesan sangat terbuka Titik tangkap bangunan dan site terlihat sangat jelas

B 1 2

+ +

KONSEP BENTUK MASSA DASAR BANGUNAN TUJUAN Untuk menentukan bentuk massa bangunan yang sesuai dengan site dan lingkungan sekitar DATA/ PROGRAM ZONNING DASAR PERTIMBANGAN
1. Mendapatkan bentuk massa bangunan yang dapat memberikan kemudahan dalam aktivitas yang terjadi didalam bangunan 2. Mendapatkan suatu bentuk yang sesuai dengan fungsi yang ada didalamnya 3. Mendapatkan bentuk massa yang harmonis dengan lingkungan sekitar

Keterangan : Q. Arena Olahraga R. Areal Hijau S. Areal Parkir T. Areal Sekunder F. Areal Service G. Areal Office

F.PENGARUH & PENENTU Bentuk site Bentuk massa bangunan di lingkungan sekitar site Topografi site Orientasi site/bangunan Zoning ruang Optimalisasi potensi alami

STUDI ALTERNATIF ALT. I


BENTUK ELIPS:

KRI T.

NIL AI + + + + +

KESIMPULAN ALTERNATIV TERPILIH : I

A
1 2 3 4

KOMPOSISI MASSA BANGUNAN

Bentuk yang lebih didasarkan atas arena olahraga itu sendiri, bentuk elips lebih mampu mengadaptasi kegiatan fungsi dari arena olahraga tersebut. Bentuk elips : berkarakteristik seimbang & berpotensi orientasi ke segala arah, selain itu keseimbangan dari susut simetri tersebut dapat menghidupkan kesan balance

Konsep bentuk dasar elips perkembangan segi delapan mengacu pada tema : yaitu bentuk elips dengan perhentangan kepiting yang merupakan tema dari methapora tersebut.

ALT. 2 Bentuk Dasar Kotak

B 1
Bentuk dasar persegi 1. Bentuk sederhana 2. Tidak sesuai dengan bentuk site 3. Bentuk harmonisi dengan bangunan disekitar site yang relatif serupa 4. Pencahayaan dan penghawaan alami yang baik 5. Zoning yang cukup baik 6. Orientasi bangunan kearah jalan

+ + + -

2 3 4 5

KONSEP SIRKULASI DALAM SITE TUJUAN Untuk mendapatkan sistem sirkulasi yang sesuai dengan penataan massa sehingga dapat menunjang fungsi bangunan. DATA/ PROGRAM ZONNING DASAR PERTIMBANGAN 1. Mempertimbangk an sirkulasi yang lancar tanpa adanya cross sirkulasi yang tidak saling mengganggu antar aktifitas. 2. Mempertimbangk an pada kesederhanaan pola sirkulasi. 3. Mempertimbangk an kemudahan pencapaian antar massa bangunan, dan ruang luar dengan massa bangunan ataupun sebaliknya. 4. Mempertimbangk an faktor keamanan. 5. Mempertimbangk an faktor keleluasaan dalam mengemudikan dalam parkir. F.PENGARUH & PENENTU Letak Entrance. Traffic. Sirkulasi di dalam site. Zonning. Komposisi dan pola massa bangunan. STUDI ALTERNATIF ALT. I POLA SIRKULASI LINEAR Memiliki orientasi yang jelas, bersifat dinamis, tapi monoton
ALTERNATIF POLA SIRKULASI
1. POLA RADIAL

KRI T.

NIL AI + Pola + + + + radial,

KESIMPULAN ALTERNATIV TERPILIH : II merupakan pola yang dapat

A
1 2 3

memberikan kelancaran dan kenyamanan dalam beraktifitas serta tidak terlalu menghabiskan ruang, sehingga pemanfaatan ruang bisa optimal. Pola ini sangat cocok dimana waktu adalah hal yang sangat penting, sehingga dibutuhkan kecepatan dan keamanan dala bersirkulasi.

2. POLA LINIER

Keterangan : U. Arena Olahraga V. Areal Hijau W. Areal Parkir X. Areal Sekunder F. Areal Service G. Areal Office

4
3. POLA MEMUSAT

5
4. POLA GRID 5. POLA ORGANISASI

KOMPOSISI MASSA BANGUNAN

ALT. 2 POLA SIRKULASI RADIAL Memiliki orientasi massa yang menyebar, bersifat dinamis, namun kurang fleksibel.

A L T E R N A T IF P O L A S IR K U L A S I
1 . P O L A R A D IA L

2 . P O L A L IN IE R

3 . P O L A M E M U SA T

4 . P O L A G RI D

B 1 2 3 4 5

+ + + -

5 . P O L A O R G A N I SA S I

KONSEP POLA & ORIENTASI MASSA TUJUAN DATA/ PROGRAM DASAR F.PENGARUH & STUDI ALTERNATIF KRI PERTIMBANGAN PENENTU T. 1.Pengelompokan dan Bentuk site POLA MASSA Bentuk massa organisasi ruang. bangunan di 2.Konsep zonning lingkungan sekitar site 3.Tentukan fungsi Topografi site arena olah raga dan Orientasi Hubungan site/bangunan Hubungan kegiatan utama yang Hubungan sederhana kompleks Zoning ruang cluster fungsi setara diwadahi. fungsi tak Optimalisasi setara potensi alami Sesuai dengan zoning horizontal & efisiensi dipilih hubungan cluster yang menyebar dan disesuaikan sesuai dengan fungsi masing-masing. ORIENTASI MASSA ORIENTASI MASSA NIL AI POLA MASSA KESIMPULAN

Konsep pola dan ZONNING orientasi massa bertujuan untuk menentukan pola massa sesuai yang untuk
Keterangan : Y. Arena Olahraga Z. Areal Hijau AA. Areal Parkir BB. Areal Sekunder F. Areal Service G. Areal Office

menggambarkan fungsi bangunan arena olah raga

Hubungan cluster

KOMPOSISI MASSA BANGUNAN

Sesuai dengan zoning horizontal & efisiensi dipilih hubungan cluster yang menyebar dan disesuaikan sesuai dengan fungsi masing-masing.

Sesuai dengan zoning horizontal, factor iklim, bentuk site maka dapat disimpulkan bahwa orientasi bangunan diarahkan pada arah utara selatan

Sesuai dengan zoning horizontal, factor iklim, bentuk site maka dapat disimpulkan bahwa orientasi bangunan diarahkan pada arah utara selatan

KONSEP PENATAAN RUANG LUAR TUJUAN

DATA/ PROGRAM ZONNING

Untuk memperoleh penataan elemenelemen ruang luar yang mendukung wujud bangunan secara keseluruhan

Keterangan : CC. Arena Olahraga DD. Areal Hijau EE. Areal Parkir FF. Areal Sekunder F. Areal Service G. Areal Office

KOMPOSISI MASSA BANGUNAN

DASAR PERTIMBANGAN 1. Harmoni 2. Kenyamanan 3. Penataan ruang luar harus mampu menciptakan suasana yang mendukung fungsi wadah/site. 4. Penataan ruang luar harus memperhatikan pengendalian terhadap iklim, pandangan, dan aliran udara dalam tapak. 5. Ruang luar secara psikologis harus mampu memberi kenyamanan bagi setiap civitasnya sehingga dapat melakukan aktivitasnya dengan baik. 6. Memberikan kenyamanan 7. Kesan yang menarik dan estetis 8. Mampu beradaptasi dengan iklim dan kondisi lingkungan sekitar tapak

F.PENGARUH & OUTPUT PENENTU Konsep dasar Elemen lansekap : a .Softscape : Vegetasi yang digunakan Konsep akan lebih ditekankan pada peneduh zoning, bentuk pada sirkulasi pejalan kaki & parkir kendaraan bermotor. dan pola massa Pemanfaat an potensi/karakteri stik site yang ada misalnya seperti transis pada site, vegetasi, view, topografi, iklim, tingkat kebisingan (noise), dan tata guna lahan disekitar tapak.

Konsep bentuk landscape dengan memperhatikan sirkulasi pejalan kaki Konsep Parkir & Landscape yang memanfaatkan vegetasi peneduh baik berupa pohon cemara, palem, yang dimana berfungsi sebagao vegetation as acreating shadow & sebagai building beautiful movement. Yaitu sbg penghas & mempercantik bangunan. Penataan parkir, akan mempengaruhi penataan ruang luar, yang secara langsung akan mempengaruhi kelancaran peneduh.

KONSEP UTILITAS DALAM SITE TUJUAN


Untuk menentukan sistem penyediaan air bersih yang akan digunakan Untuk menentukan jumlah/persediaan air yang dibutuhkan untuk mensuplai kebutuhan bangunan dan pengamanan bangunan

DATA/ PROGRAM
Terdapat utilitas air bersih dari pemerintah ( PDAM ) yaitu di pinggir jalan yang merupakan sarana untuk warga yang dapat digunakan pada proyek 1.

DASAR PERTIMBANGAN

F.PENGARUH & PENENTU


Let ak instalasi saluran air kotor Vol ume septictank Ace ss pengurasan Dra inase Aliran air yang telah murni

STUDY ANALISIS OUTPUT

Keamanan penempatan saluran air kotor dan air hujan terhadap lingkungan sekitar 2. Penempatan supplai air bersih 3. Kemudahan penyaluran air kotor Saluran listrik dari maupun air hujan pemerintah ( PLN ) terdapat 4. Efektifitas disepanjang jalan utama yang jaringan air kotor dan air menjadi sumber listrik utama hujan warga. 5. Volume penampungan untuk jangka waktu tertentu 6. Peresapan air buangan yang sudah mengalami pemurnian 7. Ekonomis 8. Nyaman Pada sisi jalan 9. Lancar terdapat got

Bak penampungan air bersih dari sumur dan PDAM

Saluran air bersih ke bak penampungan

Sember PDAM merupakan sumber utama dari saluran air bersih

Di tengah site terdapat got yang akan dimanfaatkan sebagai saluran

Saluran utama PDAM yang disalurkan ke seluruh

Saluran listrik dari PLN


PLN Meteran listrik

Ruang M & E

Ruangan yang ada

Genzet sebagai sumber listrik cadangan

KONSEP BENTUK MASSA & CITRA BENTUK FACADE BANGUNAN

TUJUAN Menentukan Bentuk Massa yang paling sesuai dengan tema.

DATA/ PROGRAM ZONNING

DASAR PERTIMBANGAN Sesuai dengan tema Bentuk bernilai akan olahraga Harmoni dengan Olahraga di dalamnya

F.PENGARUH & PENENTU Tema Konsep dasar Bentuk Pencapaian

STUDY ANALISIS OUTPUT Konsep bentuk dasar elips dengan perkembangan segi delapan mengacu pada tema : yaitu bentuk kepiting yang merupakan tema dari methapora tersebut. Bentuk raket digambarkan seolajolah sebagai lambang olahraga yang diagungkan ( bentuk prestise atau kemewahan dengan penggabungan bentuk dasar kepiting, Citra & faade dari arena dasar berbentuk kepiting ini tergambar dlm bentuk sketsa di bawah :

Keterangan : GG. Arena Olahraga HH. Areal Hijau II. Areal Parkir JJ. Areal Sekunder F. Areal Service G. Areal Office

Anda mungkin juga menyukai