Anda di halaman 1dari 5

10/ 31/ 12 an Sunan Kal go M encar i G ur u Sej t i | Bayt al H m ah I nst i ut e Jal o j i a - i k t

Bayt al-Hikmah Institute


Research & Development Center for Islamic Philosophy, Mysticism, Science & Civilizations

Jalan Sunan Kalijogo Mencari Guru Sejati


Posted on September 5, 2012 | Leave a comment

Achmad Badawi Jalan Sunan Kalijogo Mencari Guru Sejati Di antara para wali y ang lain, Kanjeng Sunan Kalijaga bisa dikatakan satusatuny a wali y ang menggunakan pendekatan y ang pas y aitu buday a Jawa. Dia sadar, tidak mungkin menggunakan buday a lain untuk meny ampaikan ajaran sangkan paraning dumadi secara tepat. Buday a arab tidak cocok diterapkan di Jawa karena manusia Jawa sudah hidup sekian ratus tahun dengan buday any a y ang sudah mendarah daging. Bahkan, setelah dilantik menjadi wali, dia mengganti jubahny a dengan pakaian Jawa memakai blangkon atau udeng. Nama mudany a Raden Sy ahid, putra adipati Tuban y aitu Tumenggung Wilatikta dan Dewi Nawangrum. Kadpiaten Tuban sebagaimana Kadipaten y ang lain harus tunduk di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Nama lain Tumenggung Wilatikta adalah Ario Tejo IV , keturunan Ario Tejo III, II dan I. Arti Tejo I adalah putra Ario Adikoro atau Ronggolawe, salah seorang pendiri Kerajaan Majapahit. Jadi bila ditarik dari silsilah ini, Raden Sy ahid sebenarny a adalah anak turun pendiri kerajaan Majapahit. Raden Sy ahid lahir di Tuban saat Majapahit mengalami kemunduran karena kebijakan y ang salah kaprah, pajak dan upeti dari masing-masing kadipaten y ang harus disetor ke Kerajaan Majapahit sangat besar sehingga membuat miskin raky at jelata. Suatu ketika, Tuban dilanda kemarau panjang, raky at hidup semakin sengsara hingga suatu hari Raden Sy ahid bertany a ke ay ahny a: Bapa, kenapa raky at kadipaten Tuban semakin sengsara ini dibuat lebih menderita oleh Majapahit?. Sang ay ah tentu saja diam sambil membenarkan pertany aan anakny a y ang kritis ini. Raden Sy ahid y ang melihat nasib raky atny a merana, terpanggil untuk berjuang dengan carany a sendiri. Cara y ang khas anak muda y ang penuh semangat juang namun belum diakui eksistensiny a; menjadi Maling Cluring, y aitu pencuri y ang baik karena hasil curianny a dibagi-bagikan kepada orang-orang miskin y ang menderita. Tidak hany a mencuri, melainkan juga merampok orang-orang kay a dan kaum bangsawan y ang hidupny a berkecukupan. Suatu ketika, perbuatan mulia namun tidak lazim itu diketahui oleh sang ay ah dan sang ay ah tanpa ampun mengusir Raden Sy ahid karena dianggap mencoreng moreng kehormatan keluarga adipati. Pengusiran tidak hany a dilakukan sekali namun beberapa kali. Saat diusir Raden Sy ahid kembali
ahm adsam ant ho. w dpr ess. com / 2012/ 09/ 05/ j l n- sunan- kal go- m encar i gur u- sej t i #m or e- 10941 or aa o j i a / 1/ 5

10/ 31/ 12

Jal n Sunan Kal go M encar i G ur u Sej t i | Bayt al H m ah I nst i ut e a o j i a - i k t

melakukan perampokan namun sialny a dia tertangkap pengawal kadipaten hingga sang ay ah kehabisan akal sehat. Sy ahid anakku, kini sudah waktuny a kamu memilih, kau y ang suka merampok itu pergi dari wilay ah Tuban atau kau harus tewas di tangan anak buahku. Sy ahid tahu dia saat itu harus benar-benar pergi dari wilay ah Tuban dan akhirny a, dia pun dengan hati gundah pergi tanpa arah tujuan y ang jelas. Suatu hari dalam perjalananny a di hutan Jati Wangi, dia bertemu lelaki tua y ang kemudian memperkenalkan diriny a sebagai Sunan Bonang. Sunan Bonang adalah putra dan murid Sunan Ampel y ang berkedudukan di Bonang, dekat Tuban. Sy ahid y ang ingin merampok Sunan Bonang akhirny a harus bertekuk lutut dan Sy ahid akhirny a berguru pada Sunan Bonang. Oleh Bonang y ang saat itu sudah jadi guru spiritual ini, Sy ahid diminta duduk diam bersila di pinggir sungai. Posisi duduk diam meneng ini di kalangan para y ogi dikenal dengan posisi meditasi. Sy ahid saat itu telah bertekad untuk mengubah orientasi hidupny a secara total seratus delapan puluh derajat. Y ang awalny a dia berjuang dalam bentuk fisik, menjadi perjuangan dalam bentuk batin (metafisik). Dia telah meninggalkan sy ariat masuk ke ruang hakekat untuk mereguk nikmatny a makrifat. Namun sy arat y ang diajarkan Sunan Bonang cuma satu: duduk, diam, meneng, mengalahkan diri/ego dan patuh pada sang guru sejati (kesadaran ruh). Untuk menghidupkan kesadaran guru sejati (ruh) y ang sekian lama terkubur dan tertimbun nafsu dan ego ini, Bonang menguji tekad Raden Sy ahid dengan meny uruhny a untuk diam di pinggir kali. Y a, perintahny a hany a diminta untuk diam tok, tidak diminta untuk dzikir atau ritual apapun. Cukup diam atau meneng di tempat. Dia tidak diminta memikirkan tentang Tuhan, atau Dzat Y ang Adikodrati y ang menguasai alam semesta. Tidak, Sunan Bonang hany a meminta agar sang murid untuk patuh, y aitu DIAM, MENENG, HENING, PASRAH, SUMARAH, SUMELEH. Awalny a, orang diam pikiranny a kemana-mana. Namun sekian waktu diam di tempat, akal dan keinginanny a akhirny a melemas dan akhirny a benar-benar tidak memiliki day a lagi untuk berpikir, energi keinginan duniawiny a lepas landas dan leny ap. Raden Sy ahir mengalami suwung total, fana total karena telah hilang sang diri/ego. BADANKU BADAN ROKHANI, KANG SIFAT LANGGENG WASESA, KANG SUKSMA PURBA WASESA, KUMEBUL TANPA GENI, WANGI TANPA GANDA, AKU SAJATINE ROH SAKALIR, TEKA NEMBAH, LUNGO NEMBAH, WONG SAKETI PADA MATI, WONG SALEKSA PADA WUTA, WONG SEWU PADA TURU, AMONG AKU ORA TURU, PINANGERAN Y ITNA KABEH. Demikian gambaran kesadaran ruh Raden Sy ahid kala itu. Berapa lama Raden Sy ahid diam di pinggir sungai? Tidak ada catatan sejarah y ang pasti. Namun dalam salah satu hikay at dipaparkan bahwa sang sunan bertapa hingga rerumputan menutupi tubuhny a selama lima tahu. Setelah dianggap selesai mengalami peny ucian diri dengan bangunny a kesadaran ruh, Sunan Bonang menggembleng muridny a dengan kawruh ilmu-ilmu agama. Dianjurkan juga oleh Bonang agar Raden Sy ahid berguru ke para wali y ang sepuh y aitu Sunan Ampel di Surabay a dan Sunan Giri di Gresik. Raden Sy ahid y ang kemudian disebut Sunan Kalijaga ini menggantikan Sy ekh Subakir gigih berdakwah hingga Semenanjung Malay a hingga Thailand sehingga dia juga diberi gelar Sy ekh Malay a. KESADARAN INSAN KAMIL Malay a berasal dari kata ma-lay a y ang artiny a mematikan diri. Jadi orang y ang telah mengalami mati sajroning urip atau orang y ang telah berhasil mematikan diri/ego hingga mampu
ahm adsam ant ho. w dpr ess. com / 2012/ 09/ 05/ j l n- sunan- kal go- m encar i gur u- sej t i #m or e- 10941 or aa o j i a / 2/ 5

10/ 31/ 12 an Sunan Kal go M encar i G ur u Sej t i | Bayt al H m ah I nst i ut e Jal o j i a - i k t

menghidupkan diri-sejati y ang merupakan guru sejati-NY A. Sebab tanpa berhasil mematikan diri, manusia hany a hidup di dunia fatamorgana, dunia apus-apus, dunia kulit. Dia tidak mampu untuk masuk ke dunia isi, dan meny elam di lautan hakikat dan sampai di palung makrifatullah. Salah satu ajaran Sunan Kalijaga y ang didapat dari guru spiritualny a, Sunan Bonang, adalah ajaran hakikat shalat sebagaimana y ang ada di dalam SULUK WUJIL: UTAMANING SARIRA PUNIKI, ANGRAWUHANA JATINING SALAT, SEMBAH LAWAN PUJINE, JATINING SALAT IKU, DUDU NGISA TUWIN MAGERIB, SEMBAH ARANEKA, WENANGE PUNIKU, LAMUN ARANANA SALAT, PAN MINANGKA KEKEMBANGING SALAM DAIM, INGARAN TATA KRAMA. (Unggulny a diri itu mengetahui HAKIKAT SALAT, sembah dan pujian. Salat y ang sesungguhny a bukanlah mengerjakan salat Isy a atau maghrib. Itu namany a sembahy ang. Apabila disebut salat, maka itu hany a hiasan dari SALAT DAIM, hany a tata krama). Di sini, kita tahu bahwa salat sejati adalah tidak hany a mengerjakan sembah raga atau tataran sy ariat mengerjakan sholat lima waktu. Salat sejati adalah SALAT DAIM, y aitu bersatuny a semua indera dan tubuh kita untuk selalu memuji-Ny a dengan kalimat peny aksian bahwa y ang suci di dunia ini hany a Tuhan: HU-ALLAH, DIA ALLAH. Hu saat menarik nafas dan Allah saat mengeluarkan nafas. Sebagaimana y ang ada di dalam Suluk Wujil: PANGABEKTINE INGKANG UTAMI, NORA LAN WAKTU SASOLAHIRA, PUNIKA MANGKA SEMBAHE MENENG MUNI PUNIKU, SASOLAHE RAGANIREKI, TAN SIMPANG DADI SEMBAH, TEKENG WULUNIPUN, TINJA TURAS DADI SEMBAH, IKU INGKANG NIY AT KANG SEJATI, PUJI TAN PAPEGETAN. (Berbakti y ang utama tidak mengenal waktu. Semua tingkah lakuny a itulah meny embah. Diam, bicara, dan semua gerakan tubuh merupakan kegiatan meny embah. Wudhu, berak dan kencing pun juga kegiatan meny embah. Itulah niat sejati. Pujian y ang tidak pernah berakhir) Jadi hakikat y ang disebut Sholat Daim nafas kehidupan y ang telah manunggaling kawulo lan gusti, y ang manifestasiny a adalah semua tingkah laku dan perilaku manusia y ang diniatkan untuk meny embah-Ny a. Selalu awas, eling dan waspada bahwa apapun y ang kita pikirkan, apapun y ang kita kehendaki, apapun y ang kita lakukan ini adalah bentuk y ang dintuntun oleh AKU SEJATI, GURU SEJATI Y ANG SELALU MENY UARAKAN KESADARAN HOLISTIK BAHWA DIRI KITA INI ADALAH DIRI-NY A, ADA KITA INI ADALAH ADA-NY A, KITA TIDAK ADA, HANY A DIA Y ANG ADA. Sholat daim ini juga disebut dalam SULUK LING LUNG kary a Sunan Kalijaga: SALAT DAIM TAN KALAWAN, MET TOY A WULU KADASI, SALAT BATIN SEBENERE, MANGAN TURU SAHWAT NGISING. (Jadi sholat daim itu tanpa menggunakan sy ariat wudhu untuk menghilangkan hadats atau kotoran. Sebab kotoran y ang sebenarny a tidak hany a kotoran badan melainkan kotoran batin. Salat daim boleh dilakukan saat apapun, misalny a makan, tidur, bersenggama maupun saat membuang kotoran.) Ajaran makrifat lain Sunan Kalijaga adalah IBADAH HAJI. Tertera dalam Suluk Linglung suatu ketika Sunan Kalijaga bertekad pergi ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji. Di tengah perjalanan dia dihentikan oleh Nabi Khidir. Sunan dinasehati agar tidak pergi sebelum tahu hakikat ibadah haji agar tidak tersesat dan tidak mendapatkan apa-apa selain capek. Mekah y ang ada di Saudi Arabia itu hany a simbol dan MEKAH Y ANG SEJATI ADA DI DALAM DIRI. Dalam suluk wujil disebutkan sebagai berikut: NORANA WERUH ING MEKAH IKI, ALIT MILA TEKA ING AWAY AH, MANG TEKAENG PRANE Y EN ANA SANGUNIPUN, TEKENG MEKAH TUR DADI WALI, SANGUNIPUN ALARANG, DAHAT DENING EWUH, DUDU SREPI DUDU DINAR, SANGUNIPUN KANG SURA LEGAWENG PATI, SABAR LILA ING
ahm adsam ant ho. w dpr ess. com / 2012/ 09/ 05/ j l n- sunan- kal go- m encar i gur u- sej t i #m or e- 10941 or aa o j i a / 3/ 5

10/ 31/ 12 an Sunan Kal go M encar i G ur u Sej t i | Bayt al H m ah I nst i ut e Jal o j i a - i k t

DUNY A. MESJID ING MEKAH TULY A NGIDERI, KABATOLLAH PINIKANENG TENGAH, GUMANTUNG TAN PACACANTHEL, DINULU SAKING LUHUR, LANGIT KATON ING NGANDHAP IKI, DINULU SAKING NGANDHAP, BUMI ANENG LUHUR, TINON KULON KATON WETAN, TINON WETAN KATON KULON IKU SINGGIH TINGALNY A AWELASAN. (Tidak tahu Mekah y ang sesugguhny a. Sejak muda hingga tua, seseorang tidak akan mencapai tujuanny a. Saat ada orang y ang membawa bekal sampai di Mekah dan menjadi wali, maka sungguh mahal bekalny a dan sulit dicapai. Padahal, bekal sesungguhny a bukan uang melainkan KESABARAN DAN KESANGGUPAN UNTUK MATI. KESABARAN DAN KERELAAN HIDUP DI DUNIA. Masjid di Mekah itu melingkar dengan Kabah berada di tengahny a. Bergantung tanpa pengait, maka dilihat dari atas tampak langit di bawah, dilihat dari bawah tampak bumi di atas. Melihat y ang barat terlihat timur dan sebalikny a. Itu pengelihatan y ang terbalik). Maksudny a, bahwa ibadah haji y ang hakiki adalah bukanlah pergi ke Mekah saja. Namun lebih mendalam dari penghay atan y ang seperti itu. Ibadah y ang sejati adalah pergi ke KIBLAT Y ANG ADA DI DALAM DIRI SEJATI. Y ang tidak bisa terlaksana dengan bekal harta, benda, kedudukan, tahta apapun juga. Namun sebalikny a, harus meletakkan semua itu untuk kemudian meneng, diam, dan mematikan seluruh ego/aku dan berkeliling ke kiblat AKU SEJATI. Inilah Mekah y ang metafisik dan batiniah. Memang pemahaman ini seperti terbalik, JAGAD WALIKAN. Sebab apa y ang selama ini kita anggap sebagai KEBENARAN DAN KEBAIKAN MASIHLAH PEMAHAMAN Y ANG DANGKAL. APA Y ANG KITA ANGGAP TERBAIK, TERTINGGI SEPERTI LANGIT DAN PALING BERHARGA DI DUNIA TERNY ATA TIDAK ADA APA-APANY A DAN SANGAT RENDAH NILAINY A. Apa bekal agar sukses menempuh ibadah haji makrifat untuk menziarahi diri sejati? Bekalny a adalah kesabaran dan keikhlasan. Sabar berjuang dan memiliki iman y ang teguh dalam memilih jalan y ang barangkali dianggap orang lain sebagai jalan y ang sesat. Ibadah haji metafisik ini akan mengajarkan kepada kita bahwa episentrum atau pusat spiritual manusia adalah BERTAWAF. Berkeliling ke RUMAH TUHAN, berkeliling bahkan masuk ke AKU SEJATI dengan kondisi y ang paling suci dan bersimpuh di KAKI-NY A Y ANG MULIA. Tujuan haji terakhir adalah untuk mencapai INSAN KAMIL, y aitu manusia sempurna y ang merupakan kaca benggala kesempurnaan-Ny a. Sunan Kalijaga adalah manusia y ang telah mencapai tahap perjalanan spiritual tertinggi y ang juga telah didaki oleh Sy ekh Siti Jenar. Berbeda dengan Sy ekh Siti Jenar y ang berjuang di tengah raky at jelata, Sunan Kalijaga karena dilahirkan dari kerabat bangsawan maka dia berjuang di dekat wilay ah kekuasaan. Di bidang politik, jasany a terlihat saat akan mendirikan kerajaan Demak, Pajang dan Mataram. Sunan Kalijaga berperan menasehati Raden Patah (penguasa Demak) agar tidak meny erang Brawijay a V (ay ahny a) karena beliau tidak pernah berlawanan dengan ajaran akidah. Sunan Kalijaga juga mendukung Jaka Tingkir menjadi Adipati Pajang dan meny arankan agar ibukota dipindah dari Demak ke Pajang (karena Demak dianggap telah kehilangan kultur Jawa. Pajang y ang terletak di pedalaman cocok untuk memahami Islam secara lebih mendalam dengan jalur Tasawuf. Sementara kota pelabuhan jalurny a sy ariat. Jasa lain Sunan Kalijaga adalah mendorong Jaka Tingkir (Pajang) agar memenuhi janjiny a memberikan tanah Mataram kepada Pemanahan serta menasehati anak Pemanahan, y aitu Panembahan Senopati agar tidak hany a mengandalkan kekuatan batin melalui tapa brata, tapi juga menggalang kekuatan fisik dengan membangun tembok istana dan menggalang dukungan dari wilay ah sekeliling. Bahkan Sunan Kalijaga
ahm adsam ant ho. w dpr ess. com / 2012/ 09/ 05/ j l n- sunan- kal go- m encar i gur u- sej t i #m or e- 10941 or aa o j i a / 4/ 5

10/ 31/ 12 an Sunan Kal go M encar i G ur u Sej t i | Bayt al H m ah I nst i ut e Jal o j i a - i k t

juga mewariskan pada Panembahan Senopati baju rompi Antakusuma atau Ky ai Gondhil y ang bila dipakai akan kebal senjata apapun. (@wongalus,201 0) Sumber : http://wongalus.wordpress.com/ Pondasi Filosofi Kesadaran Kemanunggalan Esoteris Semua Satu, Satu Semua Bhinneka Tunggal Ika, Mendidik Manusia Seutuhny a Kecerdasan Spiritualitas Kesejatian & Etika Nurani./ 2 September 201 2.

About these ads

Share this:

Share

This entry was posted in Biografi Hukama & Arifin, Hikmah, Sejarah Wali Songo dan Waliy ullah lainny a di Nusantara, Tolenransi Bhineka Tunggal Ika. Bookmark the permalink.

ahm adsam ant ho. w dpr ess. com / 2012/ 09/ 05/ j l n- sunan- kal go- m encar i gur u- sej t i #m or e- 10941 or aa o j i a /

5/ 5

Anda mungkin juga menyukai