Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana manusia bisa bertahan atas tarikan-tarikan keburukan dalam dirinya Bagaimana manusia menahan dirinya dari kecenderungan

maksiat Maka kebaikan bernilai adalah bagaimana manusia dapat menahan diri Terlebih lagi ketika unsur fujur menguat... Dengan fitrah manusia dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk Mana terpuji mana tercela Hal ini dengan syarat menjadikan fitrah ini terjaga dengan baik Segala kebaikan adalah yang dikenali Dikenal oleh fitrah Al Ma'ruuf ~~Yang dikenali Al munkaar ~~ Yang diingkari Jadi manusia sejatinya memiliki alat penentu kebaikan dan keburukan dalam dirinya Yakni fitrah.. Inilah bukti kasih sayang Allah pada manusia 99% peluang bagi manusia untuk menjadi baik 1% peluang manusia untuk menjadi buruk Maka, kebaikan yang bermakna membutuhkan ketegasan diri Kesannya mempersulit diri Namun lihatlah: mempersulit diri, bagian dari prinsip hati-hati Butuh ketegasan dalam diri untuk berada dalam rel kebaikan Ketegasan dalam diri adalah kunci kehidupan Yakni tegas dalam memilih kebaikan dan menolak keburukan Bagaimana caranya? Yakni jangan merasa kasihan dengan diri sendiri! Karena mengkasihani diri sendiri berujung pada sifat manja Dan sifat manja akan mematikan potensi-potensi kebaikan Yakni berani melawan diri sendiri Hadapi dan berdialoglah dalam diri Tegaskan diri agar tidak tergoda dengan kesia-siaan Tegaskan diri untuk menolak kemalasan dan sikap menunda-nunda Tegaskan diri supaya nafsu akhirnya luluh dan diam Tegaskan diri agar tidak melawan ketika diingatkan Kemudian BERGERAK melakukan kebaikan Kemudian MENGHUKUMI diri ketika melakukan kesalahan Belajar dari ketegasan Umar bin Khattab pada dirinya Tersibukkan oleh panen kebun kurma yang meruah Kemudian menginfakkan seluruh kebun kurmanya karena telat sholat berjamaah
~Embun Pagi DaarushSholihat~

Buletin RISMA Al-Huda diterbitkan oleh Remaja Islam Masjid Al-Huda Papringan Penanggung jawab : Ketua RISMA Pim. Redaksi : Rani P Redaktur : M. Abdul Mujib, Adi N, Rudi H, Arifah Nur Administrasi : Zainal Arief Lay Out : Bambang C Irawan Sekretariat : Kompleks masjid Al-Huda Jl.Wuluh 13 Papringan FB : Sahabat Alhuda

Tahun baru hiriyah telah kita lewati bersama dan kita sudah masuk pada hari ke-9 pada bulan Muharram. Bulan muharram adalah bulan pertama dalam kalendar Hijrah. Ia termasuk diantara bulan-bulan yang dihormati, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Taala yang artinya: Sesungguhnya bilangan bulan-bulan pada sisi (hukum) Allah ialah dua belas bulan, (yang telah ditetapkan) dalam kitab Allah semasa Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan yang dihormati. (Surah at-Taubah: 36) Empat bulan yang dihormati yang tersebut dalam ayat di atas ialah Zulkaedah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab. Manakala diriwayatkan oleh Abi Bakrah Radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya pada hari Allah mencipta langit dan bumi. Setahun ada dua belas bulan. Antaranya terdapat empat bulan yang dihormati, Tiga bulan berturut-turut: Zulkaedah, Zulhijjah, Muharram dan Rejab yang berada di antara Jamadil Akhir dan Syaban. (Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim) Dalam bulan Muharram ini terdapat satu tarikh yang dianggap istimewa yaitu tarikh 10 Muharram yang juga dikenal sebagai hari Asyura, yang dalam kalender masehi tahun ini, jatuh pada hari sabtu, 24 November 2012, Pada tarikh(sejarah) ini banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting (Kisah para Nabi), antaranya :

Nabi Adam as. diciptakan oleh Allah swt. dan dimasukkan ke dalam surga Nabi Ibrahim as. selamat dari api raja Namrudz Nabi Yunus as. keluar dari perut ikan Nabi Ayyub as. sembuh total dari penyakitnya Nabi Yusuf as. keluar dari sumur pembuangan Nabi Musa as. menyeberangi laut Merah beserta kaumnya, dll Di samping keistimewaan serta peristiwa penting yang terjadi pada hari itu, hari Asyura juga merupakan peluang untuk meraih ganjaran amalanamalan yang disunatkan untuk dilakukan pada hari tersebut. Amalan Yang Disunnahkan Pada Hari Asyura Di dalam hadits-hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam disebutkan mengenai amalan-amalan yang sunnah dilakukan pada hari Asyura serta fadhilah yang diperoleh bagi siapa yang melaksanakan amalan-amalan tersebut. Di antaranya ialah melakukan ibadah puasa dan menyenangkan hati kaum keluarga. 1. Puasa pada hari Asyura Hukum berpuasa pada hari Asyura adalah sunat muakkad yaitu sunat yang amat dituntut.
1

Tahukah Anda ?
Anjuran berpuasa pada hari tersebut disebutkan dalam hadis Rasullullah Shallallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Sebaik-baik puasa selepas bulan Ramadhan ialah bulan Muharram dan sebaikbaik sembahyang selepas sembahyang fardhu ialah sembahyang pada waktu malam. (HR. Muslim) Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam turut berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh umat Islam berpuasa supaya tidak terlepas peluang melaksanakan tuntutan sunat ini. Diriwayatkan daripada Abdullah bin Said bin Jabir daripada ayahnya, daripada Ibnu Abbas Radhiallahu anhum, katanya: Nabi Shallallahu alaihi wasallam ketika sampai ke Madinah lalu melihat kaum Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Kemudian Baginda Shallallahu alaihi wasallam bertanya: Apa ini? Mereka menjawab: Ini adalah hari baik, Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israel daripada musuhmusuh mereka lalu (pada hari ini) Nabi Musa berpuasa. Baginda Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Aku lebih berhak untuk menghormati Musa daripada kamu. Maka Nabi Shallallahu alaihi wasallam berpuasa hari Asyura dan menyuruh para sahabat untuk berpuasa pada hari tersebut. (Hadis riwayat al-Bukhari) Ada beberapa cara melakukan puasa terkait hari Asyura yaitu: Berpuasa pada hari Asyura saja (10 Muharram) Berpuasa pada hari Tasua (9 Muharram) dan pada hari Asyura Berpuasa pada hari Asyura dan pada 11 Muharram Berpuasa pada hari Tasua (9 Muharram), hari Asyura dan 11 Muharram. Rangkaian puasa tiga hari ini (9,10,11 Muharram) adalah lebih disukai sebagaimana yang disebutkan oleh Imam asy-Syafii Rahimahullah. Apa hikmah Nabi menambah puasa pada hari kesembilan? Sebagian ulama mengatakan bahwa sebab Nabi shallallahu alaihi wa sallam bepuasa pada hari ke-10 sekaligus ke-9 agar tidak tasyabbuh (menyerupai) orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari ke10 saja. Ada juga yang mengatakan bahwa hal ini untuk kehati-hatian, siapa tahu salah dalam penentuan hari Asyura (tanggal 10 Muharram). Pendapat yang menyatakan bahwa Nabi menambah hari ke-9 agar tidak menyerupai puasa Yahudi adalah pendapat yang lebih kuat. 2. Menyenangkan hati keluarga Selain melakukan puasa pada hari Asyura, orang Islam juga disunnahkan menyenangkan dan menggembirakan hati keluarganya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang melapangkan (menyenangkan) keluarganya pada hari Asyura, Allah akan melapangkan rezekinya sepanjang tahun. (HR. al-Baihaqi) Yang dimaksud melapangkan atau menyenangkan di dalam hadis di atas adalah berbelanja makanan dan minuman lebih dari hari biasa, menggembirakan anak-anak, serta keluarga lainnya. Selain keluarga, termasuk juga kepada kaum kerabat, anak-anak yatim dan orangorang miskin dengan syarat apa yang dilakukannya itu tidak membebankan dirinya. Marilah kita bertekad untuk mengisi hari Asyura yang datang sekali setahun di bulan Muharram ini dengan mengambil Itibar peristiwa yang berlaku pada tarikh tersebut dan melaksanakan apa yang dianjurkan oleh syara. Berpuasa serta menyenangkan hati keluarga, kaum kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin pada hari Asyura ini adalah amalan yang tidak boleh dilepaskan fadhilahnya begitu saja. Wallahu alam bish shawab.
Sumber: http://www.mufti.gov.bn 2

Hidup Ini Keseluruhannya Adalah Kebaikan


Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. _QS. Asy-Syams: 8-10
Hidup ini keseluruhannya adalah kebaikan, Terejawantah dalam alam semesta Terejawantah dalam setiap peristiwa di muka bumi Bahkan tak ada keburukan satupun di atas bumi Kita pun bertanya, tapi bukankah keburukan itu ada? Ibaratkan hidup itu "manusia" Komitmen Allah adalah memasukkan segala unsur kebaikan dalam diri manusia Yakni Allah ilhamkan taqwa.. Allah menginginkan kebaikan yang ada dalam diri kita kebaikan yg bernilai Bahkan kebaikan manusia lebih bernilai daripada kebaikan malaikat Lalu apa saja kebaikan manusia? Allah juga mengilhamkan pada manusia unsur fujur.. Yakni keburukan Ketika ia masuk dalam diri manusia, ia tidak menjadi keburukan Tetapi ia menjadi peluang agar manusia memiliki kebaikan yg lebih hebat dari malaikat Maka dalam keburukan, disana ada kebaikan Maka orang-orang yang paham Mereka tidak akan menjustifikasi keburukan-keburukan dirinya Mengapologi kenistaan-kenistaan dirinya Menuduh Allah memasukkan keburukan sebagai penyebab segala kelalaiannya Itulah pemahaman parsial Ia tidak paham akan prinsip "al hayaatu kulluhaa khoiir"-Hidup ini keseluruhannya adalah kebaikanKehidupan alam bukanlah kehidupan manusia sebagai individu Tetapi kehidupan alam adalah adanya komunitas-komunitas kebaikan dan ada komunitas-komunitas keburukan Mengapa harus ada orang-orang yang buruk? Inilah ujian bagi setiap individu untuk termasuk golongan yang mana.. Menjadi bagian dari komunitas yang baik Ataukah bagian dari komunitas yang buruk Maka kita diberi kewenangan untuk masuk ke dalam golongan yang mana Inilah kebaikan yang bernilai Bayangkan jika fujur tak ada di muka bumi maka kebaikan manusia menjadi tak bernilai tak bermakna.. Fujur adalah ujian robbani bagi manusia
3

Anda mungkin juga menyukai