Anda di halaman 1dari 15

KLIPING PUISI ANAK-ANAK

Di Susun Oleh :

Moh. Rizky Hidayatullah III-B 24

SD Negeri Barurambat Kota 1


Tahun Ajaran 2012-2013

Piala Dunia

Piala dunia sepak bola Gaungnya begitu membahana Di seluruh penjuru dunia Di desa-desa dan kota-kota Orang-orang membicarakannya Tak terkecuali bangsa Indonesia Demam bola, gila sepakbola Satu impian dan pertanyaanku Kapan kesebelasan Indonesia Ikut berlaga di piala dunia Dan jadi juara pertama Afidah Nur Aslomah, Kls. 5, Tangerang (2010):

Guling Kesayanganku

Gulingku ... Adalah temanku Di saat aku tidur Setiap hari aku tidur dengannya Sambil memegangnya erat-erat Bentuknya yang unik, gepeng Membuatku semakin suka padanya Gulingku ... Aku selalu bersamamu Di saat aku tidur Dan kau bawa aku Dalam alam mimpi yang indah Itulah teman tidurku Guling kesayanganku Agastya Pandu Wisesa, Kls. 3, Sidoarjo (2010) Putera dari Bapak Adhi Kristijono dan Ibu Endah MRP:

Sabar

Sabar membuat kita menjadi rukun Sabar membuat kita menjadi disenangi orang Setiap hari aku melakukan hal dengan sabar Setiap orang pasti pernah bersabar di segala hal Sabar tidak memaksakan kehendak Sabar bersemayam di hati nurani Setiap hari pasti haruslah ada kesabaran Sabar membimbing kita Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan Alifatush Shabrina, Kls. 5, Pamekasan (2010):

Delman

Transportasi bebas polusi Di sudut kota indah menghiasi Dengan kuda yang setia menemani Dan pak kusir yang bekerja sepenuh hati Derap kaki kuda melangkah pasti Menyusuri gang-gang sunyi Pun jalan raya yang tak pernah sepi Bersama roda besar di kanan kiri Acungan cemeti seolah menari Dengan berani bersaing melawan taksi Tanpa gentar ikut arus globalisasi Amalia Jihan Nabilah, Kls. 3, Surabaya (2010):

Taman Safari

Pepohonan yang lebat seperti hutan Hutan yang penuh dengan hewan-hewan Dan ada arena permainan Serta tempat berpetualangan Beraneka ragam hewan di sana Berbagai burung yang cantik Bersuara sangat merdu Mereka semua hidup liar Anisa Mardhatillah, Kls. 7, Payakumbuh (2010) Puteri dari Bapak Gusti Rizal:

Kelas

Kelasku ... Kau tempatku belajar Untuk menuntut ilmu Kau tempatku bertemu teman Bermain dan bercanda bersama Kelasku ... Mengapa kau selalu diejek? Mengapa kau selalu dihina? Padahal, kami sudah merawatmu Dengan penuh kasih sayang Dan tanggung jawab Kelasku ... Kami anggota kelas Akan selalu menjagamu Walau orang berkata jelek Bagi kami, kau kelas terbaik. Ashari Inda Shabrina, Kls 4., Tangerang (2010) Puteri dari Bapak Agus Dwi:

Selamat Jalan Gesang

Walau aku tak kenal engkau langsung Tapi namamu sangat melekat di hatiku Karena aku sering mendengar karyamu Dinyanyikan oleh ayahku Bahkan oleh para seniman keroncong Dengan sebutan apa aku menyapamu Opa, kakek, bapak, eyang atau uyut Gesang Ah, itu tak begitu penting Karena yang jelas Kau adalah pahlawan seni negeri ini Karena dengan "Bengawan Solo" karyamu Negeri ini ikut harum Selamat jalan opa, kakek, bapak, Eyang Gesang Karyamu masih "mengalir sampai jauh" Aufa Mildya Izzah, Kls. 6, Tangeran Selatan (2010):

Majalah Bobo

Majalah Bobo Majalah yang kreatif dan edukatif Temanku untuk belajar dan bermain Setiap Kamis ku pergi ke tukang Koran Untuk membelimu Majalah Bobo Kau tempatku untuk bersapen Karnamu aku memiliki banyak sahabat pena Majalah Bobo Tempat mencurahkan kreativitas anak Lembaran-lembaranmu sangat bermanfaat Terima kasih Karnamu pengetahuanku bertambah Ayu Rasalatul Faizah, Kls. 4, Jakarta (2010):

Monas

Kau tinggi menjulang Kemegahanmu tak terlukiskan Banyak orang mengenalmu Tempatmu di tengah Kota Jakarta Dikelilingi bunga-bunga di taman Rumput hijau terbentang luas Terima kasih atas semuanya Kau telah menjadi penanda Buat ibu kota tercinta Kau juga memberikan Ketenangan dan ketenteraman di hati

Azadhara, Kelas 5, Jakarta (2010):

Sebutir Kristal Bekal

Kala kau lepas aku berjalan Bersama awan mengikuti matahari Kau kepal tanganku Kau ucapkan selamat jalan Megap tersengal napasku Ada yang jatuh Sebutir kristal lepas dari untaian Yang kekal berbinar Dari lubuk matamu ibu Menjadi bekal penawar pendingin kangenku padamu Ku berjanji pada diri pulang nanti Untukmu ibu cendera mataku seransel ilmu Azarine Pandita Widyadhara, Kls. 4, Jakarta (2010) Puteri dari Bapak Firmansa dan Ibu Nurhayati:

Doa Pagi

Setiap bangun pagi Ku ingin kokoh berdiri Laksana batang pohon mangga Yang tumbuh tegak perkasa Memberikan buah terbaiknya Yang paling manis rasanya Walau lemparan batu menimpa Ku ingin setiap hari Hidupku seindah pelangi Menghias langit warna-warni Walau gerimis turun ke bumi Menyiram sepi sanubariku Tuhan perkenankanlah kiranya Doaku yang sederhana Azkia Karina, Kls., Bogor (2010):

Gus Dur

Kau guru bangsa Yang tak pernah putus asa Dulu masyarakat terhibur Dengan banyolanmu Tapi kini tinggal kenangan Kenangan yang takkan terlupakan Bagi bangsa dan negara Selamat jalan Guru Bangsaku! Azzahra Salsabila, Kls. 4, Bandung (2010) Puteri dari Ibu Tien Agustini:

Keluargaku

Keluargaku ... Engkaulah tumpuan hidupku Kalian mendukungku Dalam suka juga duka Keluargaku Kita selalu bersama Menjalani hidup Untuk memenuhi keperluan Jika tak ada kalian Aku tak bisa hidup sendiri Aku pasti akan sedih

Teman

Sepanjang persahabatan Kita hadapi segalanya bersama Suka dan duka kehidupan Ranjau duri sepanjang jalan Dilalui dengan sabar dan tabah Demi menjunjung cita Agar tercapai hasrat impian Kau teman paling setia Kita hadapi segalanya bersama Segala permasalahan yang ada Kita lalui dengan sabar dan tabah Demi menjunjung cita dan karsa Agar tercapai impian bersama Semoga kita selalu seia sekata

Madura

Banyak wisatawan datang kemari Untuk lebih mengenal Madura Pulau Madura indah dan permai Garam pun banyak di sana Membuat orang ingin mengetahuinya Aneka bumbu untuk makanan Juga ada di sini Aku bangga tinggal di Madura Aku berjanji akan menjaga Kekayaan sumber daya alam Bercokol di Pulau Madura > Diannovi Islamiyati, Kls. 6, Bantul (2009):

Kita Semua Bersaudara

Tak ada di antara kita Hidup tanpa dosa Tak ada satu pun makhluk-Nya Dapat hidup sendiri Harta tak pernah menjamin Hidup kita tanpa bantuan Tuhan menciptakan kita semua bersaudara Agar kita selalu dapat berbagi Agar kita dapat mengasihi sesama Bila kita lupa diri Tegap berdiri membusungkan dada Tanpa peduli sekitar kita Membeda-bedakan tinggi rendahnya derajat Tapi di mata Tuhan Kita semua sama Kita harus selalu ingat Apa-apa yang ada di sekitar kita Agar kita dapat merangkul Persaudaraan ini > Diptya Widyaningrum, Kelas 4, Semarang (2010):

Guruku

Engkau adalah pahlawan bagiku Engkau adalah sumber ilmu bagiku Pahlawan yang mengajariku Ilmu yang sangat berguna untukku Engkau sangat baik bagiku Tanpa engkau kami tak akan pintar Engkau Pahlawan tanda jasa bagi kami Kami akan selalu menghormatimu Guruku Trimakasih atas selama ini Engkau maafkan jika aku bersalah Izinkan aku nyanyikan lagumu untuk menghormatimu Fadhilah Salsabilla, Kls. 6, Jambi (2010):

Sebuah Pesan

Hidup adalah sebuah perjalanan Hidup adalah sebuah rentang waktu Yang ada batas akhirnya Dan batas hidup akhir hidup adalah kematian Maka itu Selama rentang waktu itu masih ada Kita harus memanfaatkan dengan sebaik-baiknya Isilah rentang waktu itu Dengan daya dan upaya nyata Raih dan gapailah cita-cita serta impian Sewaktu kita merasa mampu dan kuat Jangan mudah putus asa dan jangan pernah puas Dengan apa yang ada Karena berhasil tidaknya kehidupan kita Ditentukan oleh kita sendiri Fithriyah Karimah, Kls. 3, Medan (2010):

Rabbit dan Koala

Teman di saat aku bermain Penghibur di saat aku lelah Sahabat setia yang menemani Dalam waktu kosong-kosongku Rabbit dan koala Buah tangan dari sang ayah Jauh benar asal-usulmu Datang dari negeri seberang Bukan boneka sembarang boneka Hadir di saat aku butuhkan Bermain bersama sehari-hari Tak pernah bosan aku bersamamu Gilang Bagaskara, Kls. 5, Bantul (2010):

Demo Damai
Kunyalakan televisi

Kuntonton berita Ah demo ... demo lagi Kenapa setiap hari demo? Jalanan jadi macet Aku jadi takut sekolah Ayah takut ke kantor Ibu takut ke pasar Kami takut semua Takut kena pukul Takut dilempar batu Takut demonya marah melulu Kalau setiap hari demo Aku tak jadi pintar Mestinya tak merusak Tidak main pukul Tidak memaksa-maksa Demolah dengan damai Golda Editha Sacchayarin, Kls. 6, Sukabumi (2010):

Menuntut Ilmu
Pagi-pagi buta

Aku sudah bangun Kaki kuayunan Demi menggapai cita-cita Walau harus menempuh jalan berkelok Walau terik matahari menghitamkan kulitku Walau rasa lapar dan dahaga menyerangku Aku tetap pergi Untuk meraih ilmu setinggi bintang-bintang di langit Agar aku dapat meraih cita-cita Dan berguna untuk negaraku Indonesia

Haidar Ahmad, Kls., Semarang (2010):

Alangkah Malangnya Hutanku


Hutanku ...

Dulu kau sangat rimbun Banyak pepohonan menjulang tinggi Manusia menyebutmu hutan rimba Hutanku ... Sekarang kau merana Manusia telah menggunduli semua pohon Untuk membuat gedung-gedung megah Sekarang kau telah tiada Kini kau tinggal kenangan Sekarang kau tidak disebut lagi hutan rimba Alangkah malangnya hutanku. Indah Choirum Nisya, Sampang (2010):

Kasih Bunda
Bunda ...

Kau yang telah membesarkanku Dan membahagiakanku Dengan penuh kasih sayang Bunda ... Dengan kutulis sebait puisi ini Kusimpan kasihmu sampai nanti Kuucapkan terima kasih kepadamu Bunda ... Setiap detik, menit, dan jam Ku slalu ingat kepadamu Apapun permintaanku selalu kau berikan Bunda ... Maafkanlah aku bila aku bersalah Semoga Tuhan mengampuni dosaku Dan memberikan keselamatan untukmu Amin

Intan Wahyu Permatahati,Kls. 2, Sleman (2010):

Anak Ayam

Aku punya tiga ekor anak ayam Bulunya kuning Tubuhnya kecil dan lucu-lucu Mereka gemuk dan sehat Jika aku datang Anak-anak ayam itu segera mendekat Seakan tahu akan diberi makan Aku senang melihatnya

Irina Natasha, Kls. 8, Bekasi (2009) Puteri dari Bapak/Ibu Hioe Man Lie:

Cerita Bumi
Akulah planet kehidupan

Satu-satunya planet yang memiliki udara Untuk makhluk hidup bernapas Berabad-abad aku diciptakan Berabad-abad pula aku berada Diciptakan sebagai pelindung makhluk hidup Dari segala macam benda langit Namun, tubuhku kini mulai rusak Lapisan pelindungku pun menipis Suhu di tubuhku memanas Kumohon sembuhkan diriku Supaya aku sehat kembali Aku ingin pulih kembali Agar dapat melindungi semua makhluk hidup

> Jason RCH Waas, Kls 4, Jakarta (2010):

Burung Gereja

Pada pagi hari Aku bangun dari tempat tidurku Kulihat ada burung gereja hinggap di jendela kamarku Dia berkicau dengan merdu Ingin sekali aku memeliharamu Tetapi engkau lebih baik di alam bebas Menjadi sang penunggang angin Terbang di udara tanpa henti Burung gerejaku > Jauzia Sita Nirmala, Kls. VII, Klaten (2010):

Koruptor

Koruptor ... Tanpa rasa berdosa Tanpa rasa segan Kalian ambil milyaran uang rakyat Koruptor ... Tak melihatkah kalian Rakyat menderita Kalian rampas uang mereka Koruptor ... Sadarlah hukum di dunia Tak seberat di akhirat Ya Tuhan Mau jadi apa negeriku ini Korupsi di mana-mana Ya Tuhan Sadarkanlah mereka Sadarkanlah para koruptor Di negeriku ini > Jehan Trysha Riandha, Kls. 7, Pekanbaru (2010):

Ibuku

Ada wanita cantik yang kucintai Cantik wajahnya Cantik hatinya Bahagia ku menatapnya Bahasa tubuhnya Gerakannya Senyumnya Membuat hatiku terkagum Meski bumi dan langit berubah Aku akan tetap mencintainya Hingga ajalku Dia adalah ibuku > Jesica Angeline, Kls 6, Kudus (2010):

Anda mungkin juga menyukai