Anda di halaman 1dari 7

BERNIAGA DENGAN TUHAN WARISAN NABI : SOLUSI SERIBU SATU MASALAH PERSPEKTIF OTAK KANAN DAN JAWABAN BERJUTA

KEINGINAN

: . .
Sebagai hamba Allah1, ketika punya (banyak) masalah2, dan atau (punya) banyak keinginan, harapan, impian, atau hajat3. Mari bermuhasabah, introspeksi, sudahkan kita menjadi hamba yang pantas bagi-Nya?.. Masalah, kegelisahan, kepahitan, dan sempitnya hidup4 yang mungkin sedang menyapa silih berganti, jika kita berkenan sejenak berfikir, adalah merupakan bentuk teguran- dari kasih sayang-Nya. Begitupun keinginan, harapan, impian, ataupun hajat kita yang mungkin belum kita gapai5, bisa dibilang adalah wujud teguran dari-Nya, karena begitu sayangnya Dia terhadap kita, dan mengharapkan agar segera kembali ke jalan-Nya, dan berkomitmen untuk menjadi pribadi yang benar-benar pantas bagiNya. Sekarang, mungkin sudah saatnya kita bercrmin di telaga teguran 6, mumpung kita ingat dan mumpung masih ada kesempatan. Sebelum, masalah yang lebih besar datang menghentak, dan sebelum ajal menjemput. Rasulullah berpesan, La Tahzan, ada cara-cara hebat dalam mempercepat menggapai impian dan keluar dari bermacam masalah- dengan pendekatan-pendekatan otak kanan dan sentuhan-sentuhan Islami, dan murni warisan nabi AlWaridah7, dan telah teruji mujarrab dalam menyelesaikan semua problem hidup dan menggapai impian-impian indah kita, menggapai keberuntungan, kebahagiaan di dunia dan akhirat, menggapai ridho-Nya. Yakni, berusaha (ikhtiar), berdoa8, dan beramal saleh (bersamaan)9. Ikhtiar10 dan ibadah11 adalah dua sisi yang melapisi koin keberuntungan kita. Karena di dalam ikhtiar terdapat ibadah dan di dalam ibadah juga terdapat ikhtiar. Niatkan12 ikhtiar kerja dan seluruh aktifitas kita untuk ibadah, hidup akan terasa lebih mudah dan indah. Dua sisi Koin Keberuntungan ini -ikhtiar dan ibadah- seandainya berputar sempurna, maka dalam sehari semalam kita akan melakukan ikhtiar selama 24 jam dan ibadah juga selama 24 jam. Mari kita petik koin keberuntungan ini dengan ikhtiar dan amalan13, sholat berjamaah awwal waktu (beserta qobliyah-badiyah dan wiridnya), Baca Al-Quran, Berdzikir, Bershalawat, Berdoa, Sedekah, Sholat Dhuha, dan Sholat Tahajjud. Ringkasnya menebus (berbagai) masalah, membeli (bermacam) impian dan mengantar (berjuta) hajat dengan amal kebaikan. Dalam harapan penuh (pada-Nya) sembari beramal (kebaikan). Inilah bentuk berniaga dengan Allah, Investasi Gaib dan Benefit. Cobalah disiplin, istiqomah14, ngebut Riyadhah 40 hari15. Jejak Rasulullah (Sang Saudagar Kaya16) ini merupakan jalur menuju keberlimpahan untuk menggapai Piagam Tertinggi, kebahagiaan dunia akhirat. Sejenak mencoba jujur pada diri sendiri, menjadi kaya17 adalah impian banyak orang, 1

dan cara terbaik membeli impian adalah dengan meningkatkan amal kebaikan. Selain berikhtiar, juga meningkatkan amal kebaikan. Cara ini18 juga biasa dibilang percepatan-percepatan, lompatan-lompatan, atau keajaiban-keajaiban (cara kanan) dalam menjemput rizki19, yang dengan otak kiri akan sulit membedahnya, dalam istilah Qurannya, memantaskan diri, menggapai Iradah dan Kun Fayakunnya Allah. Apakah -rizki- itu terkait keuangan, kesehatan, impian, prestasi, hubungan, jodoh, atau apa saja, yang kaitannya dengan kesuksesan, sosial, finansial dan spiritual, inilah bentuk Komoditas Termahal. Bisa dibilang, cara ini juga disebut, percepatan keluar dari ribuan masalah (problem) yang menghadang dan, mencabut akar serabut kerugian. Marilah kita sama-sama ber-riyadhoh (melatih) diri kita untuk lebih mengenal Allah dan belajar meng-indahkan perintah-Nya20. Sekalian jadi upaya tolak bala dan bencana buat negeri kita. Program Ibadah Riyadhoh21 (Melatih diri) Warisan Rasulullah Untuk lebih mengenal Allah Belajar mencintai Alloh22, mengabdi seutuhnya kepada-Nya23 Belajar mencintai Rosul sepenuhnya... Melengkapi puji-pujian kita terhadapnya... Inilah panduan riyadhohnya :
1.

Sidqunniyah (Khusnun Niyah)24. Ini adalah pondasi awwal yang harus kita tanamkan sebelum melaksanakan proses riyadhoh.

2.

Awwali dengan taubatan25 nasuha26, minta ampun pada Alloh27, minta maaf pada sesama28.

3.

Awali dengan sedekah yang besar, yang bernilai, yang sebelumnya susah untuk dikeluarkan. Yang beda lah pokoknya.

4. 5.

Berupaya senantiasa dalam keadaan suci dari hadats. 40 hari menjaga Shalat Shubuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. (Khusus soal shalat, terkandung di dalamnya menjaga berjamaah29, di masjid30, tanpa ketinggalan takbir pertama imam31, lengkap dengan qabliyah dan badiyahnya. Juga Sunnah Tahiyyatul Masjid, sebagai tanda kita datang sebelum waktunya azan/pra-ontime). Bila Anda adalah perempuan, minta izin sama suami, atau jalan sama muhrim. Jika tidak aman, jangan. Tidak apa-apa di rumah. Tapi standby sebelum azan.

6.

Baca zikir usai shalat seperti yang disunnahkan rasul, ditambah Allohumma yaa fattaahu yaa rozzaaq, khawwil khaalana ilaa akhsanil khaal 11x, plus ayat kursi, plus qulhu 3x. Ini setiap usai shalat.

7. 8.

Khusus usai shalat shubuh dan ashar, ditambah 4 ayat terakhir surah al Hasyr. 40 hari jaga Shalat Tahajjud32, minimal, 8 Rakaat + Witir 3 Rakaat, setelah tengah malam. 40 hari jaga Shalat Dhuha, minimal, 6 Rakaat. Yang lebih utama 8 sd 12 rakaat.

9.

10.

40 hari jaga puasa senin kamis, syukur-syukur bisa puasa daud, sehari puasa sehari engga.

11.

40 hari baca surah al-waaqi'ah se-habis shubuh dan habis ashar, surah yaasiin saban habis isya, (dan al-mulk setiap men-jelang tidur). Selain itu ditambah usaha menghatamkan Al-Qur'an. Tidak usah 40 hari khatam. Yang penting ada usaha menghatamkan.

12.

Tutup malam dengan shalat sunnah 2 rakaat; baca Qulyaa di rakaat pertama, Qulhu di rakaat kedua. Setelahnya baca surah al-mulk setiap men-jelang tidur, atau salah satu dari as-Sajdah, Tabaarok, atau ar-Rohmaan.

13. 40

hari baca laa hawla walaa quwwata illaa billaah 300x, bebas jamnya, pokoknya

300x. Istighfar33 harian 100x34, shalawat 100x.


14.

Jaga setiap hari baca subhaanallaahi wabihamdihi subhaanallaahil adzhiem 100x pagi dan 100x sore. (Boleh habis dhuha dan habis ashar/jelang maghrib).

15.

Tetap kerja, tetap dagang, tetap belajar, tetap beraktifitas seperti biasa. Hanya jadiin ibadah, dengan awal baca bismillah dan selesainya baca alhamdulillah.

16.

Saban habis shalat, baik yang wajib dan sunnah, berdoa. Doa masing-masing. Boleh bahasa indonesia atau bahasa yang difahami.

Jaga ini selama 40 hari (waqiela 99 hari). Berjuang ya. Terutama shalat tepat waktu, di masjid, plus qabliyah badiyahnya. Seperti penjelasan di atas, jangan lupa, barengi dengan puasa sunnah, setidaknya, senis-kamis. Mujarrab, Insya Alloh. Mitsal, dalam janji tahajjud saja, ada hal yang luar biasa. Yakinlah akan janji Allah! begitu kita bersedia merutinkan sholat tahajjud ini (salah satu di antara amalan di atas) selama 40 hari saja, maka anda akan menikmati langsung jamuan indah dari-Nya. Mungkin itu berupa mudahnya rezeki, mudahnya urusan, lapangnya waktu, terpeliharanya kesehatan, dsb. Sudah banyak "alumni" riyadhoh yang berhasil. buktiin aja, percaya sama kekuasaan Alloh. Alloh akan menentukan, menggunakan cara diluar kemampuan logika akal kita yang penuh keterbatasan. Sebar informasi ini. Supaya jadi amal jariyah buat kita. Salam Alaik. S Hadza min Masyayikhina, Syeikh Ahmad Basyir, Ustadz Yusuf, Ustadz Ippo Santosa, waghiri dzalik.

1 Menurut penjelasan para Guru Besar yang terbukti sukses dalam kberlimpahan, ketaatan dan kebahagiaan, manusia sebagai hamba Alloh, setidaknya punya beberapa level atau tingkatan. Dalam hal ini akan kita bahas mengenai level dari sudut pandang yang agak unik, yakni. Manusia level satu : kalau lagi punya harapan, impian, hajat, ataupun masalah maka dia akan berusaha. Yah, cuma berusaha. Manusia level dua : kalau lagi punya harapan, impian, hajat, ataupun masalah maka dia akan berusaha dan berdoa. Manusia level tiga : kalau lagi punya harapan, impian, hajat, ataupun masalah maka dia akan berusaha, berdoa, dan beramal, dalam istilah lain, Allah dulu Allah lagi Allah terus. Ringkasnya dia membeli impian dan mengantar hajatnya dengan amal kebaikan. Ya berharap Ya beramal. Inilah bentuk berniaga dengan Allah. (Syaikhuna)

Yakin bahwa segala sesuatu dari Allah adalah yang terbaik, termasuk masalah yang sedang menghadang, karena hal itu akan menjadikan kita tangguh dan bisa menghantarkan kita lebih mengenal Allah. Masalah yang menimpa kita, itu artinya sebagai tanda, jika Alloh masih sayang, masih peduli terhadap kita. Dan itu artinya, Alloh meminta kita segera kembali kepada-Nya (QS. 3 : 133), kembali ke jalan-Nya. Dan nantikan keajaiban
2

yang akan menyapa kita. Teruji, Mujarrab. 3 Cara kanan, resep nabi, cara menurut- Tuhan yang akan sulit diterima logika akal sehat penuh keterbatasan kita. Salah satunya, -bukankah Rasulullah pernah memerintahkan shalat hajat ketika kita punya impian??. 4 (Alat Ukur Diagnosa Persoalan dan Masalah Hidup). Masalah yang sedang menyapa kita, dalam beberapa penjelasan firman-Nya serta sabda Rasulullah, itu adalah karena ulah perbuatan dan dosa kita. Di antaranya, mungkin kita telah : Pertama, mengabaikan/melalaikan wajib (malas, menunda-nunda, tidak melaksanakannya beserta hal-hal yang terbaik di dalamnya dari waktu dan cara, dan bahkan terkadang meninggalkannya). Kedua, menyepelekan / meninggalkan Sunnah muakkadah (Qobliyyah badiyyah, Dhuha, Witir, Tahajjud, Baca Al-Quran). Ktiga, irtikabul maash wal kabair (menerjang apa yang menjadi larangan Alloh). Dalam penjelasan Badhul ulama, top teennya ada di 10 dosa besar; 1. Syirku billah 2. Tarikus sholat 3. Uququl Walidain (durhaka sama Orang tua) 4. Zina 5. Harta Haram 6. Syaribul Khamer (memabukkan) 7. Memutuskan hubungan silaturrahim 8. Kebohongan 9. Kikir 10. Ghibah. Qodfazaman hasaba. 5 Kapan kita bisa menggapai anugrah? Yaitu, disaat kita pantas (dan butuh). Pantas artinya, keberlimpahan rizki yang kita dapatkan, diberikan Alloh di saat kita berada pada sikap dan prilaku ketaatan yang penuh dan semakin menambah keimanan dan ketaqwaan yang utuh, tidak malah membuat lupa akan negeri abadi, negeri akhirat, lupa pada Alloh. Kemudian, butuh bermakna hampir sama dengan kondisi pantas, hanya saja orang yang sudah pantas, tidak butuhpun terkadang diberi keberlapangan lebih oleh Alloh. Mari kita cek konsep kebutuhan, setidaknya ada empat. Pertama, butuh dan sangat mendesak. Kedua, butuh tidak begitu mendesak. Ketiga, mendesak tidak begitu butuh. Yang terakhir, tidak begitu butuh dan tidak mendesak. Hamba yang mudthor, butuh dan mendesak, sabda nabi, doanya pasti maqbul, dan ini tentunya, syarat ketentuan berlaku. 6 Sebuah Renungan. Jika kita tidak mendapati apa yang kita harap, bahkan, tidak sama sekali Dan bila harapan itu tak pernah jua berujung indah... Mungkin, sudah sebegitu sering kita meminta-Nya menunggu, menutup telinga dengan rapat, akan panggilannya Kadang, perintah-Nyapun kita abaikan Jika kita sering merasa kecewa, dengan banyaknya masalah dan problem hidup yang menimpa, sebegitu seringnya Mungkin selama ini, kita terlalu khusyu menikmati apa yang Tuhan larang Jika selama ini kita merasa kurang, hidup serasa begitu sempitnya Mungkin, selama ini kita terlalu pelit, penuh perhitungan terhadap-Nya, memberi kepadanya pun bukan yang terbaik yang kita cintai, waktu, harta, dan apa yang kita punyai Dan jika selama ini Tuhan serasa jauh meninggalkan kita disaat kita begitu membutuhkan-Nya Mungkin, karena seringnya kita ghoflah pada-Nya, lebih mengandalkan logika, kemampuan dan apa yang kita miliki

7 Warisan Rasulullah.

9 Kuncinya adalah perbaiki diri, pantaskan diri, luruskan niat hanya untuk-Nya, dan berbaik-sangka kepada-Nya.

10 Ikhtiar bukan berarti tidak tawakkal. Ikhtiar adalah tugas anggota badan, dan tawakkal adalah aktifitas hati, dan ini haruslah berjalan bersamaan. Menurut salah satu ulama besar, tawakkal bagi orang awam, haruslah dengan tasabbub, yakni ikhtiar. Dalam bahasa santun beliau di dalam salah satu karya ilmiyahnya, Tawakkalul awam labuddabittasabbub. (Isadurrofiq, Syekh Muhammad bin Salim) 11 Ini adalah tugas langsung dari Rob kita, Tuhan tidak butuh ibadah kita, ibadah adalah kebutuhan kita. (Pemaknaan Hadits) 12 Tashdiqun Niyah (Kusnun Niyah), adalah merupakan pokok dari awwal segalanya,
yang menentukan kuwalitas dari apa yang kita kerjakan, dari ibadah yang kita laksanakan.

! "

13

14 Hampir semua Ulama dan Pakar Keilmuan dimasing-masing disiplin ilmu berpendapat : Tidak akan pernah ada pencapaian besar yang bisa kita gapai tanpa adanya kedisiplinan, istiqomah.

15 40 hari menurut para salafussalihin adalah batas (minimal) di mana seseorang bias dikatakan istiqomah, hal ini juga pernah di singgung dalam Al-Quran dan sabda Rasulullah. 16 Nabi Muhammad adalah orang kaya, diantara empat sahabat terdekat beliau (Abu
Bakar, Umar, Usman, Ali) menurut salalah satu kisah- ternyata hanya sahabat Ali bin Abi Thalib yang tidak kaya. Mari kita tengok ke belakang, ternyata di antara sepuluh sahabat yang dijamin masuk syurga, hampir semuanya orang kaya. Ya, menjadi kaya ala Nabi inilah yang dimaksud warisan Nabi. Kekayaan bukan tujuan tapi alat, alat untuk berzakat dan bersedekah, berhaji dan berumrah, menuntut ilmu dan membiayai keilmuan, menafkahi keluarga dan mencukupi ahli waris, menegakkan ekonomi syariah, membangun sarana umat, meningkatkan bargaining position umat, dakwah dan syiar, dsb. (Syaikhuna). 17 Sebagai Raja, Panglima Perang, Saudagar Sukses, Kepala Keluarga, Rasulullah adalah sosok pribadi teladan disemua aspek kehidupan. Berbicara impian, beliau adalah figur yang mempunyai impian -sangat- besar, di antaranya adalah membumikan Tauhid dan Islam di seantero penjuru bumi, dan hal itu mungkin- tidak akan terwujud jika impian beliau kecil. Lebih dari itu, salah satu impian beliau yang luar biasa adalah, berharap semua ummatnya masuk dalam golongan beliau yang masuk surganya Alloh, bahagia dunia akhirat. Rasa sayang beliau terhadap kita (ummatnya) salah satunya tercermin ketika beliau menjelang akhir khayat, ungkapan ummati ummati ummati yang terucap dari lisan mulia beliau menunjukkan betapa besar cintanya terhadap kita dan betapa khawatirnya beliau jika kita sampai salah jalan, tersesat, hanya menggunakan caracara kiri. Jika kita aplikasikan dalam kehidupan kita, sebagai ummat Islam, seperti yang dicontohkan Rasulullah, impian kita pun seharusnya besar, sukses sosial-finansial-spiritual, sehingga bisa bermanfaat bagi semakin banyak makhluq, tidak hanya seperti ungkapan mereka yang belum memahami Islam secara utuh dan dalam kepesimisannya, yakni : yang penting tuh, bisa makan dan minum sehari-hari aja udah cukup, sebagai bekal ibadah. Mereka tidak salah, tapi apakah Islam tidak mengajarkan sedekah, haji, bangun masjid, bangun fasilitas umum, dan lainlain, bukankah begitu?, mari kita minta nasehat hati nurani kita, Insya Alloh ketemu jawabnya. Dan impian-impian besar tersebut tidak mungkin dicapai hanya dengan menggunakan pendekatanpendekatan ala otak kiri, dengan segala keterbatasan yang kita miliki. Jika kita mau menelaah lebih dalam, dalam Islam tidak ada anjuran miskin, lemah, yang ada hanyalah bagaimana cara menyikapi kemiskinan, kelemahan. Setuju??!!... 18 Cara ini adalah merupakan rangkaian konsep, rumusan dan pola-pola penjelasan dari para Ulama dan Guru-guru besar (yang telah terbukti berhasil dan sukses) yang selama 10 Tahun terakhir ini saya dapatkan, dan memeng warid dari Rasulullah, di mana sudah banyak dibuktikan oleh ribuan orang. Ada yang berhasil membuktikan kurang dari 40 hari, ada yang lebih. Dan setidaknya, cobalah ber istiqomah selama 99 hari, dan tunggulah keajaiban- keajaiban akan menghampiri, keajaiban yang membuat kita semakin yakin akan janji dan keagungan-Nya. (Syaikhuna)

19 Sebagian kecil orang akan mengalami sedikit penundaan keberhasilan. Sebenarnya ini adalah sesuatu yang wajar. Terkait ini, bersabarlah, tingkatkanlah kuwalitas dan bermuhasabah, sembari senantiasa tetap dalam jalur istiqomah menjajal seluruh keajaiban satu persatu dan menyempurnakannya. Percayalah, sesuatu yang mengejutkan dan menakjubkan akan segera menyambar kehidupan kita. (Syaikhuna).

20 Alat ukur, menggapai Anugrah beserta Ridho-Nya, menjadi hamba yang dicintai, yaitu

dengan Meng-indahkan Perintahnya (renungan) Berikan Alloh yang terbaik, Alloh juga akan memberikan buat kita, yang terbaik Utamakan Alloh, Allohpun akan mengutamakan kita Istimewakan Alloh, Alloh akan mengistimewakan kita Bila ingin Alloh tidak perhitungan sama kita, jangan lagi perhitungan sama Dia Jangan pernah melupakan-Nya, Alloh tidak akan meninggalkan kita, dalam setiap urusan kita Jangan mendekat hanya ketika kita sedang susah, penuh masalah, jika tidak ingin kita terus-terusan susah

21 Teringat betul dengan istilah masyhur dari Sang Guru besar, Enome Riyalat, Tuwane Nemu Derajat. Setidaknya ungkapan ini mempunyai banyak makna, di antaranya, jika kita mau bersungguh-sungguh berupaya memberikan yang terbaik buat-Nya, dari waktu, fikiran, tenaga, harta, dan apa yang kita miliki, niscaya, Ia pun akan memberikan buat kita yang terbaik pula. Ini janji-Nya, Innalloha la Yukhliful Miaad.

: " "

22 23

24 Sidqunniyah dan Khusnunniyah, merupakan syarat mutlak yang mempengaruhi kualitas dari apa yang akan kita laksanakan. Tanpa adanya niat yang benar dan terbaik, meskipun kuantitas dari apa ynag kita kerjakan sebanyak isi bumi sekalipun, kualitasnya bias-bisa nol besar. Kita tentu ingat rumus matematika, 1000x0 = 0, rumus ini bukan tanpa maksud jika dikaitkan dengan ibadah, demikian juga rumus, panjang kali lebar samadengan luas, dan masih banyak lagi, fataammal. 25 Setidaknya ada 6 derajat taubat, 1. Taubat dari kekufuran, 2. Taubat dari dosa-dosa besar, 3. Taubat dari dosa-dosa kecil, 4. Taubat dari hal-hal yang makruh, 5. Taubat dari melaksanakan hal-hal mubah (diperbolehkan) tanpa niat yang positif, 6. Taubat dari ma la yanieh 26 Setidaknya ada empat syarat menurut para ulama. Pertama, Iqla anizzambi (menghindarkan diri dari dosa, segera. Kedua, Nadam anirtikabi (menyesali apa yang telah ia lakukan). Ketiga, Azmu anlayauda (berjanji untuk tidak akan mengulangi selama hidupnya), ( .) Dan yang terakhir, minta ampun kepada Alloh dengan memperbanyak istighfar. Sesungguhnya Alloh sangat mencintai hamba-hamba yang taubat, dan banyak sekali janji-janji Alloh terhadap mereka, di antaranya : ( .)

72 : " . "
28 Jika memang belum mampu mengembalikan apa yang menjadi tanggungan kita terhadapnya, belum berani menjelaskan apa yang menjadi kesalahan kita terhadapnya, belum berani meminta maaf, setidaknya ada beberapa cara. Pertama, masih punya niatan baik dan berharap (pada Tuhan), mampu mengembalikannya, suatu saat nanti. Kedua, mintakan ampun dan doakan mereka sebanyak-banyaknya. Ketiga, perbanyaklah doa, dan berharaplah kepada Allah, biar nanti Dialah yang akan mencarikan cara mengembalikan hak-hak mereka. Yakinlah, tuhan akan mencarikan cara terbaik buat semua persoalan kita. Dan terakhir, tetaplah istiqomah. (Syaikhuna)

92 ( ) ) ( ( ) ( ) ) ( ) ( ) ( ( 03 13
32 Yakinlah akan janji Allah! begitu anda merutinkan sholat tahajjud ini selama

) : " "( )" : } { ] : 55 [ : } { ] : 91 [ : } { ] : 601 [ : } { ] : 51 71 [ : } { ] : 33 [ : } { ] : 531 [ : } { ] : 011 [ : } . . { ] : 3 [ : } { ] : 01 [ : } . . { ] : 25 [ " ) : : " " . ) : " "( ) : : " " .( ) : : " " : .(

40 hari saja, maka anda akan menikmati langsung jamuan indah dari-Nya. Mungkin itu ,berupa mudahnya rezeki, mudahnya urusan, lapangnya waktu, terpeliharanya kesehatan )dsb. (Syaikhuna

33

43

Anda mungkin juga menyukai