Sementara itu saat dikonfirmasi wartawan, pihak Rumah Sakit Surabaya Medical Service tidak mau memberi komentar mengenai dugaan malpraktek ini. (Didik Wahyudi/Sup)
Sumber : http://www.indosiar.com/fokus/korban-meninggal-usai-operasi-caesar_80541.html
ANALISA KASUS
Dari sepenggal cerita di atas, dapat diketahui bahwa Rumah Sakit Surabaya Medical Service merupakan tempat rujukan untuk korban dari bidan yang sebelumnya menolong persalinannya. Setelah pihak Rumah Sakit membantu persalinan yang sebelumnya memburuk dengan jalan operasi Caesar, dua minggu kemudian korban yang datang untuk melakukan medical check-up, I dan kemudian dokter menyuruh korban untuk operasi karena dideteksi mengalami kebocoran di saluran kencing nya. Setelah melakukan operasi kondisi korban malah memburuk dan malah disuruh meminum jamu asal China oleh dokter yang menanganinya untuk menambahkan tenaga. Hal ini dapat dikatakan melanggar kode etik kedokteran, dimana dokter tidak memberitahu kepada pasien secara jelas penyakit apa yang dideritanya secara jelas. Dan juga dengan memberikan jamu tersebut tanpa memastikan terlebih dahulu apakah ada efek samping yang berbahaya bagi kondisi pasien. Pihak keluarga juga tidak di berikan kejelasan terhadap hal itu, baik itu dari pihak rumah sakit ataupun dari dokternya. Seharusnya, pihak keluarga juga diberikan andil dan peran dalam memutuskan hal untuk kebaikan pasien.