Diskusi Pyrogen Test

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

PYROGEN TEST

Saat diinjeksikan ke tubuh dalam jumlah yang mendukung, pirogen dapat menyebabkan berbagai respon fisiologis, yang umum terjadi adalah peningkatan suhu badan. Kata pirogen berasal dari bahasa yunani pyro yang berarti api dan gen yang berarti mulamula. Respon pirogen jarang menjadi fatal kecuali pasien dalam keadaan sakit berat dan dosisnya sangat besar. Walau demikian, pirogen dapat dianggap sebagai substansi toksik. Pirogen berasal dari mikroorganisme. Semua bentuk mikroba menghasilkan pirogen, namun pirogen yang paling poten adalah yang berasal dari bakteri gram negatif. Pirogen merupakan residu mikroba yang masih mengandung lipopolisakarida yang merupakan fragmen yang terlepas dari dinding sel. Pirogen test terdiri dari Rabbit test dan Limulus Amebocyte Lysate (LAL) test.

Rabbit Test Pirogen test ini dirancang untuk membatasi tingkat penerimaan resiko reaksi demam pada pasien dengan cara pemberian injeksi untuk produk yang bersangkutan. Tes ini melibatkan pengukuran kenaikan suhu kelinci setelah injeksi intravena larutan uji dan dirancang untuk produk yang dapat ditoleransi oleh kelinci uji dalam dosis tidak melebihi 10 mL/kg diinjeksikan intravena dalam jangka waktu tidak lebih dari 10 menit. Prosedur uji yang disarankan adalah sebagai berikut :

1. Hindarkan telinga kelinci dari jari-jari tangan dan tahan telinga kebawah dengan ibu jari

2. Perkenalkan jarum dengan memiringkan dari tepi ke atas dekat ujung vena telinga 3. Perlahan-lahan suntikkan sejumlah kecil sampel untuk menentukan apakah jarum berada dalam lumen vena. Jika bukan, akan terbentuk gelembung atau akan terasa tekanan balik, maka tarik jarum sedikit dan gerakan jarum untuk menempatkannya pada posisi yang tepat 4. Pertahankan tekanan yang stabil pada jarum suntik dan selesaikan penyuntikan dalam waktu 10 menit, biasanya waktu durasi untuk infus jauh kurang dari 10 menit 5. Tarik jarum dan berikan tekanan dengan jempol pada tempat bekas injeksi untuk menghambat pendarahan dan luka jaringan. Suhu rektal dicatat pada 1, 2, dan 3 jam setelah injeksi. Selama masa pengujian, kelinci dan peralatan harus diperiksa secara berkala karena terkadang kelinci mungkin mengalami pendarahan diubur, iritasi atau ketidaknyamanan kaki atau punggung, kawat thermocouple mungkin rusak atau elektronik perekam suhu mungkin rusak. Tindakan langsung harus diambil dalam situasi-situasi tersebut. Pembacaan Hasil - USP Menurut forum Farmakope edisi juli/agustus 1991, larutan dapat dinilai non pirogen jika tidak ada satupun kelinci menunjukkan kenaikan suhu 0.5oC atau lebih besar dari suhu kontrol. Jika kondisi ini tidak terpenuhi, pengujian harus dilanjutkan ke tahap dua. Kondisi kedua tidak melibatkan jumlah suhu individual. Dalam tahap kedua, lima kelinci tambahan diberi persiapan baru dengan sampel uji yang sama seperti tiga kelinci awal. Larutan dapat dinilai non pirogen jika tidak lebih dari 3 dari 8 kelinci menunjukkan kenaikan suhu individual 0.5oC atau lebih. Persyaratan Kesehatan Masyarakat untuk Produk Biologi Amerika Serikat, bagian 73, menilai larutan pirogen jika setidaknya setengah kelinci yang diuji menunjukkan kenaikan suhu 0.6oC atau lebih, atau jika kenaikan suhu rata-rata semua kelinci adalah 0.5oC atau lebih. Dalam Farmakope Inggris (British Pharmacopoeial), pirogen test menggunakan skala geser yang didasarkan pada 3 kelinci dan kelompok tambahan 3 kelinci, jika diperlukan untuk total 12 kelinci. Skala ini ditunjukkan pada tabel di bawah dengan menyertakan tes USP untuk perbandingan : Jumlah Kelinci Total Maksimum Respon Puncak (oC) untuk Lulus Tes USP 3 1.4 BP 1.15 Total Minimum Respon Puncak (oC) untuk Lulus Tes USP 1.4 BP 2.65

6 8 9 12

3.7 -

2.80 4.45 6.60

3.7 -

4.30 5.95 6.60

Anda mungkin juga menyukai