Anda di halaman 1dari 36

Dok-4Draft-5

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SMP JAKARTA-2011

A.

RASIONAL
Pesatnya perkembanan Teknologi dipicu oleh temuan dalam bidang rekayasa material dan tuntutan kebutuhan manusia yang semakin beragam. Perkembangan ini berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan aktivitas manusia kini banyak tergantung kepada teknologi. Pembelajaran TIKPTD dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan tersebut, melalui pembelajaran yang mengembangkan proses kemampuan berfikir siswa tentang teknologi (technology thinking) dan menanamkan kesadaran terhadap teknologi yang selalu berkembang di kehidupan sehari-hari baik lokal maupun global serta untuk menghasilkan karya teknologi yang dapat menyelesaikan masalah seharihari dan dapat mengkomunikasikan karyanya. Implementasi Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional membawa implikasi terhadap model pembelajaran serta teknik penilaian yang dilaksanakan di kelas. Hal ini menjadi perhatian dalam pembelajaran TIK-PTD Proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk kegiatan yang menekankan pada pengalaman belajar, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Pada pembelajaran TIK-PTD proses pembelajaran lebih dipentingkan dari pada hasil. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi menggingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan oleh guru untuk memantau proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Penyusunan standar proses TIK-PTD dimaksudkan untuk memberikan orientasi pembelajaran TIK-PTD berdasarkan standar isi TIK- PTD SBI, memberikan wawasan umum pembelajaran TIK-PTD, serta memberikan rambu-rambu dan prinsip pelaksanaan pembelajaran TIK-PTD SBI.

B.

PROSES PEMBELAJARAN (Permendiknas 41/2007 + X)

1. Perencanaan Proses Pembelajaran Ruang lingkup materi TIK-PTD di SMP SBI secara substansi terdiri dari dua kelompok yaitu: pertama, kelompok materi ilmu komputer dan kelompok meteri Pendidikan Teknologi Dasar (PTD). Jumlah jam pelajaran TIK-PTD per minggu adalah 4 jam pelajaran dengan pengelompokan pembelajarannya adalah 2 jam pelajaran untuk pembelajaran ilmu komputer dan 2 jam pelajaran untuk pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD). Secara umum substansi pengembangan materi TIK-PTD didasarkan atas beberapa hal, antara lain sebagai berikut: a. Domain TIK-PTD Domain TIK-PTD adalah suatu fokus bahan kajian dan pembelajaran tentang teknologi yang digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran TIK-PTD. Ada tiga domain TIK-PTD, yaitu: 1) Teknologi dan Masyarakat Fokus bahan kajian dan pelajarannya meliputi : (1) Kehidupan seharihari, (2) industri, (3) profesi, dan (4) lingkungan hidup. 2) Produk Teknologi dan Sistem Fokus bahan kajian dan pelajarannya meliputi tiga pilar teknologi yaitu : (1) bahan, (2) energi, dan (3) informasi, dimana setiap bahan kajian dijelaskan melalui analisis sistem IPO, yaitu : input, proses, dan output. 3) Perancangan dan Pembuatan Karya Teknologi Fokus bahan kajian dan pelajarannya, meliputi: (1) pemecahan masalah teknik, (2) perancangan, (3) pembuatan, dan (4) penggunaan dan perancangan ulang. b. Pilar Teknologi

Pilar teknologi adalah aspek-aspek yang diperlukan dalam menghasilkan produk teknologi. Pilar teknologi bersama domain TIK-PTD membentuk standar kompetensi dan kompetensi standar mata pelajaran TIK-PTD. Pilar teknologi mencakup: (a) bahan, (b) energi, dan (3) informasi. c. Area Teknologi Area teknologi adalah batas kawasan teknologi yang dijadikan acuan dalam menjabarkan/mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada kawasan tersebut. Area teknologi ini mencakup: (1) teknologi konstruksi, (2) teknologi transportasi dan logistik, (3) teknologi informasi dan komunikasi, (4) teknologi produksi, (5) teknologi energi, dan (6) bio teknologi. Secara diagram pengembangan TIK-PTD yang menyangkut lingkungan dan masyarakat, area teknologi, domain teknologi ditunjukkan gambar dibawah ini.

TIK-PTD SMP Domain Pendidikan Teknologi Dasar Penanganan


Produk Teknologi & Sistem E n e r g i

Teknologi dan Masyarakat M a t e r i

Pembuatan Produk Teknologi I


n f o r m a s i

AREA TEKNOLOGI LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT

Gambar. Diagram Pengembangan TIK-PTD SMP Proses pembelajaran pendidikan teknologi dasar yang efektif dan efisien meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu: persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,penilaian hasil belajar.

a. Silabus Silabus adalah penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, serta materi pokok yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar. Sekolah mempunyai tugas dan kewenangan untuk mengembangkan silabus pembelajaran TIK-PTD. Dalam pengembangan silabus mengikuti prinsipprinsip sebagai berikut. 1) Ilmiah, agar silabus yang dihasilkan valid. 2) Memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa dari sisi : cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajiannya. 3) Sistematis (tiap materi saling berkaitan). 4) Relevansi, terdapat keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 5) Konsistensi (antara kompetensi dasar, materi pembelajaran dan pengalaman belajar). 6) Kecukupan (cakupan materi memadai untuk mendukung tercapainya standar kompetensi). Komponen dan penyusunan silabus dapat digambarkan pada diagram alir sebagai berikut.
Indikator Pencapaian Pengalaman Belajar Materi Pokok

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Penilaian

Referensi/ Bahan/ Alat

Alokasi Waktu

Remidial/ Pengayaan

Contoh Format Silabus

Mata pelajaran Kelas/Semester

:TIK- PTD : ......

Alokasi waktu: ...... Jam pelajaran Area Sub Area Standar Kompetensi : ............................................................................................................... ............................................................................................................... Kompetensi Dasar Indikator Pengalaman Belajar Alokasi Waktu Alat/Bahan/ Referensi Penilaian : :

Bentu k

Instrum en

b. RPP Setelah menyusun silabus guru harus menjabarkan ke dalam rencana program pembelajaran. RPP merupakan acuan atau panduan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar baik untuk satu atau beberapa kali pertemuan. Penyusunan RPP mata pelajaran TIK- PTD perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : RPP dibuat oleh guru secara tim, terintegrasi antara teori dan praktek dengan memperhatikan pilar bahan kajian PendidikanTeknologi Dasar. Pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi daerah masing-masing, dapat mempedomani buku panduan guru dari setiap modul yang ada.

Dalam RPP minimal terdiri atas: 1) Kompetensi yang ingin dicapai, 2) Materi pembelajaran 3) Metode pembelajaran 4) Sumber/alat/bahan 5) Penilaian.
Contoh format RPP

Sekolah Menengah Pertama ..................... Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)

Mata Pelajaran Kelas/Semester Area/Sub area Alokasi Waktu

: TIK-PTD : VII/I : : .....JP

Standar Kompetensi

: ........................................................................................ ........................ ...................................................................................................... ..........

A. Kompetensi Dasar

Melihat kurikulum atau silabus

1. Materi pokok Merupakan ringkasan materi yang akan diajarkan. 1. C. Indikator 2.

D1. Model: Pembelajaran langsung, D2.Metode : Ceramah, tanya jawab, praktek. E. Langkah-langkah Pembelajar (Kegiatan Belajar Mengajar) 1. Pendahuluan a. Apersepsi atau menggali pengetahuan awal siswa b. Mereview pelajaran sebelumnya c. Motivasi, memberikan motivasi agar siswa siap dan fokus dalam pembelajaran d. Pemberian penjelasan pendahuluan untuk mengawali modul dan tugas-tugas yang akan dilaksanakan. e. Menunjukkan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti a. Guru mendemonstrasikan b. Pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan dapat berupa praktikum, praktik atau mengerjakan tugas. c. Kegiatan dapat klasikal, berkelompok maupun rotasi. Rotasi tidak boleh dilaksanakan pada materi yang bersifat prasyarat pada materi lainnya atau

Selain menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, juga merencanakan program tahunan. Program tahunan yang dimaksud di sini adalah berupa rencana kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran. Program tahunan ini disusun dengan mengacu pada : kalender pendidikan dan penjabarannya, hasil analisis bahan ajar, dan jenis kegiatan lain yang akan dilakukan selama satu tahun pelajaran. Sedangkan program semester merupakan program tahunan yang dibagi dalam dua periode dan memuat informasi tentang Standar kompetensi(SK) dan kompetensi dasar(KD), alokasi waktu dan jadwal SK dan KD yang akan dipelajari. Dengan adanya program tahunan dan program semester lebih mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar agar sesuai dengan ketersediaan waktu dalam kalender pendidikan. Selanjutnya dilakukan Analisis bahan ajar. Kegiatan analisis bahan ajar adalah menganalisis materi pembelajaran untuk menentukan urutan materi, kebutuhan media serta kebutuhan alat dan bahan untuk keperluan pelaksanaan proses belajar mengajar. Lebih rinci analisis bahan kajian bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan strategi pembelajaran seperti alat, bahan dan alat bantu pembelajaran, serta urutan logis pembelajaran. 2. Pelaksanan Proses Pembelajaran

a. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Penyajian materi pelajaran TIK-PTD menganut azas belajar tuntas dan maju berkelanjutan dengan tingkat ketuntasan materi diharapkan 100%, dengan catatan ketentuan minimal ketuntasan tergantung pada pentingnya kompetensi, atau merupakan kompetensi yang prinsip, atau merupakan kompetensi yang memiliki resiko tinggi. Kompetensi prasyarat bagi penguasaan kompetensi selanjutnya, maka kompetensi tersebut harus dicapai terlebih dulu. Bila tingkat ketuntasan yang ditentukan telah dicapai,

siswa dapat melanjutkan kegiatannya dari satu KD ke KD berikutnya. Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan yang ditentukan (misalnya 80%) perlu dibantu dengan program remedial, baik dalam bentuk pengajaran ulang (remedial teaching) maupun bentuk tugas atau tes pengulangan.

Meteri pembelajaran TIK-PTD secara substansi terdiri dari dua kelompok besar, yaitu: materi ilmu komputer dan materi Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) maka mekanisme pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran TIKPTD dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: 2 jam pelajaran untuk ilmu komputer dan 2 jam untuk Pendidikan Teknologi Dasar (PTD), masing-masing dilaksanakan per minggu secara paralel. Misal: substansi ilmu komputer 2 jam pelajaran dilaksanakan hari senin, pada minggu yang sama substansi PTD disampaikan hari kamis. Demikian seterusnya termasuk juga untuk masing-masing tingkat. a) Alat Bantu Pembelajaran
a) Alat dan Bahan

Alat Bantu mengajar merupakan sarana/alat pendukung dalam kegiatan pembelajaran TIK-PTD yang ada dalam laboratorium TIKPTD berupa: peralatan tangan, peralatan mesin, perabot, media pembelajaran, bahan ajar, dan trainer. Alat bantu pembelajaran ini dikembangkan agar siswa mudah mempelajari materi pelajaran, memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar TIKPTD. Peralatan yang digunakan dalam pembelajaran TIK agar afektif dan efisien ditunjukkan oleh tabel 1 pada lampiran 1 dan peralatan PTD ditujukkan oleh table 2 pada lampiran 2.
b) Tempat Belajar.

Tempat belajar yang dimaksud adalah tempat di mana proses pembelajaran TIK-PTD berlangsung. Tempat ini bisa berupa kelas, ruang kerja (workshop) bagi penerapan pembelajaran teknologi dasar tetapi dapat pula di luar ruangan kelas atau sekolah. Siswa belajar TIK-PTD di ruang yang berupa laboratorium TIK yang terdiri atas perangkat komputer lengkap sejumlah siswa yang terkoneksi internet atau wifi dan PTD yang memiliki empat ruang

untuk aktivitas siswa, yaitu: ruang praktikum, ruang praktek, ruang komputer, dan ruang penyimpanan, seperti Gambar-1 dan 2 berikut ini.

KOMPUTER SISWA

RUANG GURU&TEKNISI

PAPAN TULIS & LAYAR PROYEKTOR

KOMPUTER GURU CATATAN : TATA LETAK KOMPUTER DAPAT DISESUAIKAN DENGAN KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH

KOMPUTER &MEJA GURU

Gambar-1 Ruangan Laboratorium TIK

10

Gambar-2 Ruangan Laboratorium PTD

Ruang Praktikum

Dalam ruang ini siswa belajar untuk melakukan uji coba, eksperimen, perancangan, studi literatur dan melakukan diskusi tentang berbagai hal yang berhubungan dengan konsep-konsep dasar teknologi dengan menggunakan berbagai model teknologi, papan panel, dan kit lego. Ruang ini dipersiapkan untuk mengembangkan pengetahuan tentang teknologi, memahami dasar teknologi serta dan prinsip dasar teknologi.

Ruang Praktek.
Gambar-3. Ruang Teori Pembelajaran PTD SMP

Ruang Praktek Dalam ruang ini siswa melakukan aktivitas merealisasikan hasil rancangannya menjadi suatu produk benda jadi dan melalukan uji coba produk yang telah jadi. Dalam ruang ini terdapat berbagai peralatan baik yang elektrik maupun mekanik. Ruang ini diperuntukan bagi siswa

11

untuk merealisasikan gagasannya tentang teknologi sebagai hasil dari proses berpikir tentang teknologi. Selain kemampuan vokasional disini juga dikembangakan kreativitas dan inovasi dalam teknologi Gambar-4 Ruang Praktek pembelajaran PTD

Ruang Komputer. Dalam ruang ini siswa melakukan aktivitas pembelajaran tentang teknologi melalui komputer dengan berbagai CD yang telah disediakan. Ruang ini juga dapat digunakan oleh siswa untuk membuat laporan, resume atau tulisan ilmiah dari produk yang telah dibuatnya atau gagasangagasan yang diperolehnya untuk dikomunikasikan terhadap orang lain. Dalam ruang ini juga terdapat fasilitas internet yang dapat digunakan oleh siswa untuk saling berkomunikasi dengan sesama temannya di sekolah lain atau mencari berbagai informasiyang diperlukan untuk dapat membantu memecahkan permasalahannya.

Gambar-5. Ruang Komputer


Pembelajaran PTD

Ruang Penyimpanan. Dalam ruang ini tersimpan buku kerja siswa, diambil dan dikembalikan sendiri oleh siswa jika mereka melakukan aktivitas pembelajaran. Disini juga tersimpan benda kerja yang belum dan sedang dikerjakan oleh siswa atau benda kerja yang telah selesai serta berbagai bahan yang diperlukan dalam proses pembelajaran

Gambar-6.Ruang Penyimpanan Pembelajaran PTD.

12

PTD. Pengelolaan gudang yang baik juga merupakan salah satu bahan kajian dalam PTD.

Siswa belajar secara kooperatif dalam satu tim, berpikir dan bekerja secara bersama-sama menghasilkan satu gagasan atau produk teknologi, bisa juga siswa belajar secara konkruen dalam satu tim, berpikir dan bekerja melalui diskusi bersama dan setiap siswa mengemukakan gagasan atau produknya masing-masing. Dalam hal ini mereka perlu menggunakan argumen untuk meyakinkan anggotaanggota lain dalam kelompoknya, mereka belajar untuk perlu saling mendengar satu sama lain dan memberikan pendapat mereka tentang berbagai solusi. Selama pelajaran siswa tidak hanya bekerja dengan kertas atau karton, tetapi juga dengan kayu, plastik, logam, berbagai peralatan (tools), alat ukur, dan berbagai kit sebagai model.

c) Pengelolaan Tempat Belajar

TIK Untuk kelancaran pembelajaran TIK dibutuhkan laboratorium komputer yang mempunyai minimum terdapat 1 komputer untuk satu siswa dan dilengkapi dengan jaringan internet. PTD Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan tempat maupun segala fasilitas yang mendukung pembelajaran PTD antara lain:

Bahan dan alat disiapkan dalam kotak alat/bahan sesuai dengan kebutuhan yang disyaratkan dalam modul. Pengelompokkan alat/bahan pada kotak harus memperhatikan rotasi kelompok atau secara klasikal. Ruang kerja diatur sesuai kebutuhan dan siap digunakan oleh siswa Bahan praktik/praktikum yang disiapkan diupayakan mendekati ukuran yang akan dikerjakan oleh siswa.

13

d) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan manusia, alat kerja, bahan dan ruang tempat kerja. Pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja perlu ditekankan kepada semua pihak yang berhubungan dengan pembelajaran PTD di sekolah karena bertujuan memberikan kesadaran kepada siswa tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Selain itu, untuk melindungi siswa dalam melakukan pekerjaan, meningkatkan hasil produk dan produktivitas kerja serta menjamin terpeliharanya keselamatan peralatan secara aman dan efisien.

e) Petunjuk Pelaksanaan Pembelajaran PTD (1). Bahan Ajar Penyampaian materi pelajaran dan seluruh aktivitas dalam proses belajar mengajar PTD sudah dirancang dan disajikan dalam bentuk bahan ajar. Oleh karena itu bahan ajar memegang peran yang penting dalam aktivitas belajar mengajar PTD. Langkah-langkah yang diperlukan dalam penyiapan bahan ajar yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut : Bahan ajar yang akan digunakan harus dibahas terlebih dahulu dengan tim guru PTD untuk melihat kelebihan dan kelemahannya disesuaikan dengan stuasi, kondisi dan kebutuhan sekolah. Setelah kelemahan bahan ajar tersebut diketahui maka kelemahan itu diperbaiki atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah, sedangkan kelebihannya diberi penguatan. Setelah bahan ajar diperbaiki selanjutnya bahan ajar tersebut diperbanyak sesuai dengan jumlah siswa.
(2) Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja adalah panduan kerja/praktik maupun praktikum yang digunakan dalam proses pembelajaran yang meliputi langkah-langkah kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dirumuskan.

14

(3) Penyiapan alat dan bahan

Kegiatan belajar mengajar PTD membutuhkan peralatan yang sesuai dengan SK dan KD yang akan dicapai. Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyiapkan alat yang dibutuhkan dalam pembelajaran PTD adalah sebagai berikut : Melakukan analisis kebutuhan alat yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Menyiapkan alat yang dibutuhkan dalam pembelajaran tersebut. Apakah alat masih baik atau sudah rusak atau mungkin alat tersebut tidak tersedia di Workshop. Jika alat tersebut rusak atau tidak ada di workshop, maka alat itu harus diperbaiki atau membeli yang baru. Pembuatan produk sebagai akumulasi proses berpikir melalui aktivitas menemukan ide, mendesain, membuat, dan menguji memerlukan bahan. Bahan tersebut jenisnya bergantung kepada kompetensi yang akan dicapai. Banyaknya bahan juga bergantung pada disain yang dibuat oleh siswa. Oleh karena itu dalam pengadaan bahan, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: Melakukan analisis kebutuhan bahan berdasarkan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran. Bahan-bahan yang dibutuhkan disiapkan berdasarkan hasil analisisnya. Bahan yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan sekolah. b. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

1) Pendekatan/ Metode/Strategi Dalam pembelajaran TIK-PTD yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

Pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam TIKPTD ada dua (2) yaitu: Pemecahan masalah dan analisis sistem.

15

Kedua pendekatan ini merupakan bentuk dari Pendekatan Belajar melalui perbuatan (Learning by doing). Sifat kegiatan pembelajaran : teori, praktik atau praktikum Pengorganisasian kelas: Klasikal dan kelompok. Dalam kondisi keterbatasan alat, maka dapat dilakukan rotasi kelompok. Metode pembelajaran: demonstrasi, diskusi, observasi, eksperimen, dll. Pengorganisasian materi: induktif atau deduktif Penilaian: penilaian kelas. a)Pendekatan Pemecahan Masalah. Adalah suatu pendekatan dalam menguasai materi pembelajaran TIKPTD melalui pemecahan masalah dalam bentuk kegiatan Desain/merancang membuat produk teknologi sederhana. Hal-hal pokok yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pendekatan ini adalah :
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pendekatan ini

adalah PGBU yaitu Pikir, Gambar, Buat dan Uji. Secara umum pembelajaran pendekatan ini dilakukan dalam tiga fase, yaitu :Fase perencanaan & persiapan, Fase pelaksanaan, Fase evaluasi dan pengembangan. Fase-fase kegiatan di atas dapat dirinci sebagai berikut: Analisis dan deskripsi masalah, menetapkan persyaratan operasional, mengidentifikasi berbagai solusi, menentukan solusi yang akan digunakan, membuat rencana kerja (gambar kerja dan pembagian kerja), membuat konstruksi (termasuk pengujian fungsi dilakukan sepanjang pembuatan), mengevaluasi proses dan hasil, dan perbaikan/peningkatan mutu. b)Pendekatan Sistem Pendekatan ini merupakan pendekatan pembelajaran pada program TIK-PTD untuk memperoleh pandangan yang lebih baik dan komprehensif mengenal berbagai produk teknologi yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman yang utuh dan benar terhadap suatu produk teknologi, diharapkan siswa dapat menggunakan produk teknologi lebih optimal, aman dan bertanggung

16

jawab. Dalam jangka panjang pendekatan ini berfungsi dalam melakukan inovasi (pengembangan) suatu produk. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pendekatan ini adalah:
Pendekatan ini menggunakan sistem IPO (Input Proses Output)

untuk mempelajari suatu produk. Untuk mengeksplorasi IPO dari suatu produk dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang tersistem. Pertanyaan tersebut dapat dibuat oleh guru TIK-PTD atau siswa. Pertanyaan yang dikembangkan bisa diarahkan terhadap aspekaspek seperti karakteristik, bentuk, fungsi, komponen, sistem, cara kerja, cara pengoperasian dan lain-lain. Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas siswa dapat : membaca buku ajar, studi perpustakaan, mencari jawaban dari nara sumber yang ada di luar sekolah, melakukan analisa komponen dengan cara membuka/membongkar produk teknologi, mengoperasikan secara langsung produk teknologi, Untuk pembelajaran yang bersifat inovasi dapat dilanjutkan dengan pendekatan pemecahan masalah. c) Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas dalam pembelajaran materi TIK-PTD lebih menekankan pada pengertian pengorganisasian siswa pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar selama satu periode atau jangka waktu tertentu. Sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran TIK-PTD, maka dalam satu periode pembelajaran siswa akan melalui/mengikuti proses pembelajaran yang bersifat Teoritis, Praktik dan Praktikum. Mengingat jumlah siswa dalam satu kelas relatif besar serta adanya keterbatasan sarana pembelajaran khususnya peralatan, maka pengorganisasian siswa perlu direncanakan oleh guru sebelum melaksanakan proses belajar mengajar program TIK-PTD. Melalui pengorganisasian kelas yang baik diharapkan setiap siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang adil dan merata saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pengelolaan kelas atau pengorganisasian siswa dalam pembelajaran materi TIK-PTD dapat dibedakan atas 2 bentuk, yaitu :
17

Pengorganisasian siswa secara klasikal dan pengorganisasian siswa secara kelompok. Dalam pengorganisasian siswa secara klasikal semua siswa mendapatkan materi dan waktu pembelajaran yang sama. Pengorganisasian secara klasikal ini digunakan untuk pembelajaran materi-materi TIK-PTD berupa pengetahuan, konsep atau yang bersifat teoritis. Dalam pengorganisasian siswa secara kelompok para siswa dibagi dalam beberapa kelompok belajar dan masing-masing kelompok mendapatkan materi pembelajaran yang berbeda pada saat proses belajar mengajar yang sama. Agar pada akhir kegiatan atau periode pembelajaran semua siswa mendapatkan materi yang sama maka dilakukan sistem rotasi. Pengorganisasian secara kelompok ini digunakan untuk pembelajaran materi-materi TIK-PTD yang proses pembelajarannya bersifat praktik atau praktikum. Mengingat ketersediaan jumlah alat di sekolah maka jumlah kelompok belajar disarankan terdiri dari 4 kelompok untuk setiap kelas, misal kelompok A, B, C dan D. Untuk menjaga kesinambungan rotasi pembelajaran, maka pekerjaan siswa yang terlambat diselesaikan akan dilanjutkan pada waktu jam perbaikan, sedangkan bagi yang cepat selesai diberikan tugas ekstra. Lebih jelasnya lihat contoh berikut ini : Contoh Organisasi Kelas TIK-PTD Organisasi kelas TIK:
No Kegiatan Mg I Mg II (2jam) (2 jam) ABCD & ABCD Mg III (2 jam) Mg IV Mg V (2 jam) (2 jam) Mg VI (2 jam)

1. 2.

Pendahuluan Teori Latihan Praktek Praktek (dibimbing)

3.

ABCD

18

4. 5.

Praktek mandiri Praktek /Presentasi mandiri Review& Tes

ABCD ABCD

ABCD

2. Organisasi kelas PTD: No Kegiatan Mg I Mg II (2jam) (2 jam) ABCD A B C D B C D A C D A B D A B C ABCD Mg III (2 jam) Mg IV Mg V (2 jam) (2 jam) Mg VI (2 jam)

1. 2. 3. 4. 5. 6

Pendahuluan KB 1 KB 2 KB 3 KB 4 Review

Alur pembelajaran PTD.


A B

KLASIKAL

KLASIKAL

C 19

Keterangan : Tanda : menunjukkan rotasi kegiatan belajar, bukan prasyarat antar kegiatan belajar. Klasikal : pembelajaran yang dilakukan oleh seluruh siswa dalam satu kelas tersebut yang dilakukan di awal dan di akhir suatu modul. A, B, C, D : nama kelompok siswa.

Rotasi tidak diperkenankan pada materi yang prasyarat.

d) Proses Pembimbingan Dalam Belajar 1) Pengertian Bimbingan belajar di sekolah adalah proses bantuan khusus yang diberikan guru kepada siswa dalam rangka penguasaan materi agar sesuai dengan tuntutan tujuan pembelajaran program pendidikan teknologi dasar. 2) Pelaksanaan bimbingan dalam belajar Bimbingan diarahkan atau direncanakan terhadap seluruh siswa Perhatian utama lebih ditujukan pada siswa yang mengalami masalah dalam penguasaan materi pembelajaran. Pelayanan bimbingan direncanakan dan dilakukan oleh guruTIK- PTD Materi bimbingan minimal diarahkan pada 3 hal, yaitu: penguasaan materi pembelajaran yang belum/kurang dikuasai, mengatasi aspek non-materi pembelajaran yang mempengaruhi penguasaan baik di sekolah maupun di luar sekolah, belajar bagaimana belajar atau Learning how to learn. 3) Materi atau kegiatan bimbingan disesuaikan dengan karakteristik belajar siswa baik itu visual, audio, maupun kinestetik.
20

4) Pembimbing hendaknya selalu mengggunakan informasi yang tersedia mengenai individu yang dibimbing serta lingkungannya sebagai bahan untuk membantu individu yang bersangkutan ke arah yang lebih baik. 5) Pembimbing harus menjaga kerahasiaan informasi tentang siswa yang dibimbing. 6) Pembimbing hendaknya menggunakan berbagai jenis metode dan teknik yang tepat dalam melakukan tugasnya. 7) Pelaksanaan bimbingan bisa dilakukan saat kegiatan pembelajaran berlangsung atau di luar jam pembelajaran. 8) Strategi pelaksanaan bimbingan dapat dilakukan dalam bentuk antara lain : Bimbingan secara individual sesuai permasalahan belajar yang dihadapi setiap siswa. Bimbingan secara kelompok sesuai klasifikasi permasalahan belajar yang dihadapi. 9) Untuk awal pengoperasian peralatan guru perlu memberikan bimbingan yang lebih intensif. 10) Agar bimbingan lebih intensif, maka satu kelas dengan jumlah siswa 40 orang dibimbing oleh dua orang guruTIK- PTD secara tim dan dibantu seorang teknisi.
e) Strategi Pembelajaran

Beberapa prinsip pembelajaran yang harus diperhatikan dalam mata pelajaran PTD adalah sebagai berikut: Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar secara utuh.
Pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Guru harus

selalu berpikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang telah ditetapkan.

Pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar dan sarana yang tersedia Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan pembelajaran materi tertentu). Pembelajaran memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang

21

keluarga, sosial-ekomomi, dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang bersangkutan.
Sifat kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam program PTD

adalah : Teori dan Praktek yang mencerminkan ciri khas dalam pegembangan kemapuan mata pelajaran PTD

Pembelajaran

didasarkan pada teori konstruktivisme. Dalam pelaksanaannya sebaiknya menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan/atau analisis sistem yang dicapai melalui aktivitas belajar sambil melakukan (Learning by Doing). Pemberian peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan guru dan pembuatan karya bidang PTD.

Metoda pembelajaran: demonstrasi, diskusi, studi kasus, percobaan,

f) Metode Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Contoh : Metode ceramah. Dalam metode ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru umumnya didominasi dengan cara ceramah. Dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD), ada beberapa motode yang umum digunakan, diantaranya adalah : 1). Metode Tanya jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik. 2). Metode Diskusi

22

Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah. Jika metoda ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan. 3). Metode Pemberian Tugas Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda. Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka: 1) tugas harus bisa dikerjakan oleh siswa atau kelompok siswa, 2) hasil dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan presentasi oleh siswa dari satu kelompok dan ditanggapi oleh siswa dari kelompok yang lain atau oleh guru yang bersangkutan, serta 3) di akhir kegiatan ada kesimpulan yang didapat. 4). Metode Eksperimen Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Di dalam PTD, percobaan banyak dilakukan pada pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan.

23

Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau kelompok. Hal ini tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat yang tersedia. Percobaan ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, bila alat yang tersedia hanya satu atau dua perangkat saja. 5). Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan. Demonstrasi akan menjadi aktif jika dilakukan dengan baik oleh guru dan selanjutnya dilakukan oleh siswa. Metoda ini dapat dilakukan untuk kegiatan yang alatnya terbatas tetapi akan dilakukan terus-menerus dan berulang-ulang oleh siswa. 6). Metode Tutorial/Bimbingan Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok. Peran guru sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat dibutuhkan oleh siswa untuk mendampingi mereka membahas dan menyelesaikan tugas-tugasnya Penyelenggaraan metoda tutorial dapat dilakukan seperti contoh berikut ini: Misalkan sebuah kelas dalam bahan ajar Pengerjaan Kayu 2, jam pelajaran pertama digunakan dalam bentuk kegiatan klasikal untuk menjelaskan secara umum tentang teori dan prinsip.

24

Kemudian para siswa dibagi menjadi empat kelompok untuk membahas pokok bahasan yang berbeda, selanjutnya dilakukan rotasi antar kelompok. Sementara para siswa mempelajari maupun mengerjakan tugas-tugas, guru berkeliling diantara para siswa, mendengar, menjelaskan teori, dan membimbing mereka untuk memecahkan problemanya. Dengan bantuan guru, para siswa memperoleh kebiasaan tentang bagaimana mencari informasi yang diperlukan, belajar sendiri dan berfikir sendiri.

Perhatian guru dapat diberikan lebih intensif kepada siswa yang sedang mengoperasikan alat-alat yang belum biasa digunakan.

2) Tahap-tahap Proses Pembelajaran a) Siswa Dalam pembelajaran TIK-PTD siswa diberi banyak kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif. Siswa lebih banyak melakukan sesuatu dari pada hanya mendengar dan menjawab pertanyaanpertanyaan guru. Mereka menyelidiki fenomena atau permasalahan yang dihadapi sehari-hari dengan melakukan berbagai kegiatan menggunakan alat , bahan dan media yang ada dan belajar dari apa yang mereka lakukan serta belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan . Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, siswa diberi kesempatan untuk memilih pendekatan dan merencanakan waktu serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sendiri. Dengan demikian kondisi ini akan meningkatkan motivasi siswa dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Interaksi antar siswa sangat ditekankan di dalam pembelajaran TIKPTD. Siswa belajar secara mandiri dan berkelompok, sehingga mereka diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan diri, saling bertukar pikiran, saling membantu dan mengungkapkan gagasannya terhadap persoalan tertentu. Siswa saling mendengarkan gagasan yang dikemukakan, berusaha untuk saling meyakinkan argumentasi mereka dan mencapai kesepakatan atas

25

solusi yang paling memungkinkan. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam mengemukakan pendapat serta sikap kritis terhadap permasalahan yang dihadapi. Pembelajaran TIK-PTD harus membangun karakter kemampuan berpikir siswa melalui tahapan-tahapan berikut: Pikir :Mengungkapkan ide Melalui proses berpikir siswa menemukan menyelesaikan suatu masalah dan

gagasan untuk

Gambar :Pembuatan rancangan (desain), Ide yang diperoleh siswa kemudian didesain sebagai perencanaan penyelasaian masalah, dapat berupa gambar(sketsa, flowchart) atau yang lainnya. Buat : Membuat Produk Desain yang sudah dibuat diimplemantasikan melalui pengerjaan untuk menghasilkan produk treknologi Uji :Melakukan pengujian. Siswa melakukan evaluasi kelayakan (fungsi, manfaat, standar) produk yang dihasilkannya. b)Guru Guru mempunyai peranan yang penting dalam membimbing dan mendorong siswa. Dalam pembelajaran TIK- PTD, guru berperan sebagai pembimbing atau fasilitator. Sebelum pelajaran dimulai, guru menyiapkan bahan dan meyakinkan bahwa bahan-bahan yang diperlukan sudah tertata dan tersedia. Di awal pelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan cara yang menarik dan menantang imajinasi siswa. Kemudian guru mengajak dan mendorong siswa melakukan kegiatan yang memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri temanya. Selama kegiatan berlangsung, guru harus selalu siap memberikan bantuan jika diperlukan, tetapi tidak memberikan jawaban semuanya, melainkan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan pendekatan dan

26

strategi masing-masing. Guru mendorong siswa memikirkan solusi yang memungkinkan dan mendiskusikannya dengan temantemannya. Pada akhir kegiatan guru membahas hasil-hasil kelompok yang difokuskan pada perbedaan dan persamaan yang pokok. Guru mendorong para siswa untuk turut mengambil bagian dalam diskusi mencari solusi. Guru bersama-sama siswa membuat ringkasan hasil-hasil kegiatan yang utama. Guru juga harus menjamin bahwa pembelajaran TIK-PTD disesuaikan dengan keragaman kemampuan dan latar belakang siswa yang bermacam-macam. Keragaman yang terjadi pada siswa terletak pada: Kemampuan untuk bekerja secara mandiri Siswa yang tidak biasa bekerja mandiri membutuhkan lebih banyak bimbingan dan petunjuk tentang cara melakukan kegiatan. Kemampuan dan pendekatan dalam belajar Sebagian siswa senang melakukan kegiatan-kegiatan nyata. Sebagian lagi lebih menyukai kegiatan-kegiatan yang melibatkan konsep dan fenomena yang abstrak. Ada juga perbedaan yang terjadi antara siswa yang cepat dan lambat dalam belajarnya, Bagi siswa yang cepat dalam belajar perlu diberi tugas-tugas tambahan. Siswa yang mengalami masalah dalam membaca, tugas-tugas yang diberikannya perlu disertai dengan gambargambar dan menggunakan bahasa yang sederhana. Motivasi mempelajari TIK-PTD Untuk meningkatkan motivasi siswa, perlu memasukkan tugastugas yang ada kaitannya dengan situasi kehidupan sehari-hari dan minat atau keinginan pribadi, tugas yang akan menghasilkan sesuatu yang menarik dan nyata, serta memberikan siswa kesempatan untuk melakukan kontrol atas kegiatan pembelajaran mereka. c. Bahasa Pengantar

27

Pembelajaran TIK/PTD pada prinsipnya sudah menggunakan bilingual. Bahasa Indonesia digunakan sebagai pengantar dan bahasa Inggris digunakan untuk istilah-istilah dan perintah-perintah dalam perangkat keras dan perangkat lunak. Tidak menutup kemungkinan penggunaan bahasa Inggris sebagai pengantar pembelajaran, dengan syarat antara guru dan siswa memiliki kemampuan bahasa Inggris yang seimbang, supaya tidak terjadi kesalahan konsep. Apabila keadaan ini tidak dipenuhi, direkomendasikan untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantar pembelajaran. Penggunaan istilah teknologi tetap menggunakan bahasa Inggris dengan benar. Untuk menunjang nuansa pembelajaran, tidak direkomendasikan untuk menggunakan program (misal Windows) yang menggunakan bahasa Indonesia.

3. Pengawasan Proses Pembelajaran Kepala sekolah mempunyai tugas yang sangat penting mendorong guru untuk melakukan proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, inovatif, cakap menyelesaikan masalah, dan bernaluri kewirausahaan bagi siswa sebagai produk suatu sistem pendidikan. Tugas dan peran kepala sekolah tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah/madrasah yang dipimpinya. Kepala sekolah/madrasah yang profesional mampu membimbing, menjadi teladan, dan mampu menggerakkan guru dalam peningkatan mutu pendidikan melalui proses pembelajaran yang konstruktif di sekolah/madrasah. Supervisi akademik harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah untuk menjaga kelangsungan pembelajaran yang dilakukan oleh guru secara bertanggung jawab sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah guru-guru mata pelajaran siapkan sesuai rencana pembelajaran. Supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi
28

informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas. Sasaran utama supervisi akademik adalah proses belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan mutu proses dan mutu hasil pembelajaran. Variabel yang mempengaruhi proses pembelajaran antara lain guru, siswa, kurikulum, alat dan buku pelajaran serta kondisi lingkungan dan fisik. Oleh sebab itu, fokus utama supervisi edukatif adalah usaha-usaha yang sifatnya memberikan kesempatan kepada guru untuk berkembang secara profesional sehingga mampu melaksanakan tugas pokoknya. Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan-kemampuan melaksanakan menciptakan guru kegiatan lingkungan dalam merencanakan kegiatan hasil pembelajaran, pembelajaran, pembelajaran, belajar yang menilai

pembelajaran, memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat. Supervisi juga harus didukung oleh instrumen-instrumen yang sesuai untuk memperbaiki dan meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.

29

LAMPIRAN 1 TABEL 1 DAFTAR PERALATAN TIK

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Komputer Guru Komputer Siswa

Nama Peralatan 2

Jumlah 40 40 -40 1 42 45 1 1 2 2 2 2 1 40 40 40 40 40

Headphone + Microphone UPS Stabilizer Motor Wireless Access Point Instalasi LAN Instalasi Listrik (stop kontak) LCD Projector Screen (Layar LCD) Handycam Video Editing Card Printer Air Conditioner 2 pk Wireless Audio System SOFTWARE Microsoft Office 2007 Professional CorelDraw Graphic Suite X3 Adobe Photoshop CS.3 Macromedia Flash Professional CS.3 Macromedia Dreamweaver CS.3

30

LAMPIRAN 2 TABEL 2 DAFTAR PERALATAN PTD Mesin No 1 2 3 4 5 6 7 8 Nama Mesin Mesin bor portable Mesin bor cordless Mesin bor tiang Mesin gergaji pita Kecil Mesin Jahit Mesin Pelipat PMMA Mesin Gurinda Mesin ketam listrik Portable Jumlah 1 1 1 2 1 1 1 1

Perabot No 1 2 3 4 5 6 7 8 Nama Perabot Meja kerja kayu logam Meja kerja mesin portable Meja kerja pratikum Meja Komputer Meja Guru Kursi Siswa Kursi Guru Lemari alat Jumlah 4 1 4 1 2 40 2 2

31

9 10 11 12 13 14

Lemari ATK Rak TV Papan Tulis Filling Cabinet Kotak P3K Meja Trainer

1 1 1 2 1 2

Alat Tangan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Baskom plastik Busur derajat Catu Daya DC Catut Celemek Aprom Cutter PMMA Cutter Kertas Dudukan solder Ember Plastik Gergaji besi Gergaji Punggung Gergaji tangan untuk kayu Gergaji teriplek Gunting kain Gunting kertas Nama Peralatan Jumlah 1 1 1 2 20 2 5 5 1 2 1 4 4 5 5

32

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

Gunting seng Gunting tuas Hacter Pegas Jangka Jangka tusuk Kaca mata pengaman Kaca Pembesar Ketam Kayu Kikir Bulat Kikir setengah bulat Kikir Instrumen Kikir plat halus Kikir plat kasar Kikir segi tiga Klem besar Klem Kecil Kuas Kunci Inggris Kunci L Kunci Ring Pas Lampu Duduk Lem Listrik Light Meter Masker pernapasan

1 1 1 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 1 1 2 1 1 4

33

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63

Mata bor besi Mata bor kayu Mata bor lingkaran Mata gergaji besi Mata gergaji pita Meja gambar kecil Mistar gulung Mistar geser Mistar Pola Mistar segi tiga Multi tester Mistar baja Obeng minus Obeng plus Obeng instrument Oil can Pahat Tusuk Palu konde Palu catut Palu pen palu karet Palu plastik Pemotong pipa Penggores

2 1 1 1 3 2 4 1 2 10 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2

34

64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87

Pendedel Benang Penitik 90 Rader Ragum kerja kayu Ragum kerja logam Gergaji Pembentuk Sudut Sablon Set Sikat kawat baja Siku baja Stop Watch Solder listrik Stempel angka Stempel huruf Spring Scale Tang kombinasi Tang lancip Tang pengupas kabel Tang potong Tang pelubang Tang pipa Tang rivet Tap and die Tespen water pas

4 2 4 6 6 2 2 2 4 2 5 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1

35

88

Perata batu gerinda

Media

No 1 2 3 4 6 7

Nama Media Komputer Multimedia TV VCD/dvd Player Printer CD Pembelajaran LCD

Jumlah 1 1 1 1 1 1

Trainer No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Trainer Trainer Kit Instalasi Listrik Dasar Trainer Kit Elektronika Pemindahan tenaga Mek Konstruksi Statis dinamis/speda Konstruksi Penguatan Trafic light Trainer System Pneumatic Jumlah 1 1 1 1 1 1 1

36

Anda mungkin juga menyukai