Anda di halaman 1dari 14

INDUSTRI LOGAM DASAR

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran PENGOLAHAN LIMBAH NON-B3

Disusun oleh: Kelompok 5 Desy Riantika Rival Anam Saniatun Nur Fatimah Tri Rahmatika

Kelas : XI Kimia Analisis 1 SMK Negeri 2 Kota Tangerang


Jalan Veteran No. 2 Tangerang, Banten

INDUSTRI LOGAM DASAR


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran PENGOLAHAN LIMBAH NON-B3

Disusun oleh: Kelompok 5 Desy Riantika Rival Anam Saniatun Nur Fatimah Tri Rahmatika Mengetahui,
(guru pembimbing) (guru pembimbing)

Inggu Teddie Purnomo S.si

Nur Kumalasari S.Si

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


Lingkungan merupakan suatu tempa tasal kita hidup yang di dalamnya terdapat komponen biotik dan abiotik.Komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan,hewan,manusia,dan mikroorganisme (virus dan bakteri).Sedangkan komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah,udara,air,iklim,kelembaban,cahaya dan bunyi.Lingkungan hidup juga dapat diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda,daya ,keadaan,dan makhluk hidup termasuk manusiadan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Di satu pihak,pencemaran dapat disebabkan oleh beberapa factor,yaitu faktor alam dan faktor manusia.Adapun contoh pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh factor alam seperti pencemaran tanah yang disebabkan oleh lahar yang dikeluatkan dari letusan gunung berapi. Selain itu, manusia menjadi salah satu faktor penyebab pencemaran lingkungan. Misalnya, pencemaran terhadap air sebagai akibat dari pembuangan zat-zat sisa yang di keluarkan oleh pabrik. Air yang tercemar dapat berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup manusia. PT Krakatau steel satu perusahaan merupakan salah baja terbesar di Indonesia, dari sekian banyak baja yang mereka produksi pasti mengeluarkan zat-zat berupa limbah yang dapat mencemari lingkungan. Dalam hal ini PT Krakatau Steel mengolah limbah menjadi salah satu yang bermanfaat. Sehingga dapat di katakana, PT Krakatau Steel mampu meminimalisir pencemaran lingkungan dan mampu mengubah limbah tersebut menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi kelestarian lingkungan sekitarnya.

B. Landasan Teori Berdasarkan yang di tulis di makalah ini kami pelajari dari mata pelajaran Pengolahan Limbah Non-B3, internet access, google.

BAB II PEMBAHASAN
A. Limbah Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik(rumah tangga), yang lebih dikenal sebagai sampah, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3). Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3. B. Logam Berat Logam memiliki sifat penghantar listrik yang baik, penghantar panas tinggi, dapat ditempa dan kenyal. Berdasarkan densitasnya dapat dibedakan antara logam berat (> 5 gr/cm3) dan logam ringan (< 5 gr/cm3). Sifat logam berat itu sendiri antara lain sulit terdegradasi, beracun dan cenderung terakumulasi dalam tubuh organisme. Di samping sifat-sifat tersebut unsure ini ada yang esensial dan non-esensial. Contoh unsur yang esensial adalah Fe, Co, Zn, dan Cu, seddangkan yang non-esensial adalahh Hg, Cd, Pb, dan As.

Beberapap ion logam mempunyai daya racun rendah dan lainnya cukup tinggi. Urutan (pendekatan) daya racun tersebut adalah Hg, Cd, Au, Ag, Pt, Cu, Zn, Sn, Al, Ni, Pb, Fe, Ba, Mn, Li, Co, K, Ca, Sr, Mg dan Na. C. PT Krakatau Steel PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di Indonesia. BUMN yang berlokasi di Cilegon,Banten ini berdiri pada tanggal 31 Agustus 1970. Produk yang dihasilkan adalah baja lembaran panas, baja lembaran dingin, dan baja batang kawat. Hasil produk ini pada umumnya merupakan bahan baku untuk industri lanjutannya. Bertepatan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI No. 35 tahun 1970 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Krakatau Steel. Pembangunan industri baja ini dimulai dengan memanfaatkan sisa peralatan Proyek Baja Trikora, yakni untuk Pabrik Kawat Baja, Pabrik Baja Tulangan dan Pabrik Baja Profil. D. Proses Produksi PT Krakatau Steel Proses produksi baja di PT Krakatau Steel dimulai pada pabrik pembuatan besi yang menggunakan proses reduksi langsung bijih besi dengan gas alam. Hasil produksi yang berupa besi spons ini selanjutnya dilebur bersama dengan besi bekas (scrap) pada proses pembuatan baja yaitu pabrik baja slab dan pabrik baja billet. Proses pembuatan baja tersebut menggunakan teknologi dapur busur listrik yang dilanjutkan dengan proses pengecoran kontinu menjadi baja slab dan baja billet. Baja slab dicanai dalam kondisi panas pada pabrik baja lembaran canai panas menjadi baja lembaran panas berupa coil, strip, maupun pelat. Sebagian baja lembaran panas ini langsung dijual ke konsumen atau diproses lebih lanjut di fasilitas produksi lainnya yaitu pabrik bajalembaran canai dingin. Pabrik ini menghasilkan produk baja lembaran dingin berupa baja lembaran panas yang dipickling, maupun baja lembaran dingin dengan perlakukan anil atau temper. Produk baja lembaran yang dihasilkan bisa berupa coil maupun sheet.Baja billet yang dihasilkan sebagian dijual ke konsumen namun pada umumnya diproses lebih lanjut di pabrik baja batang kawat menjadi batang kawat.

STRUKTUR PRODUKSI PT.KRAKATAU STEEL

Pellet (BIjih Besi) Besi Spons Dilebur dengan Besi Tua (Scrap) Billet Steel Plant (Baja Billet)

Gas Alam

Slab Steel Plant (Baja Slab)

Wire Rood Plant (Besi Batang Kawat)

Hot Strip Plant (Baja Lembaran Panas)

Pemasaran

Cold Rolling Plant (Baja Lembaran DIngin)

Pemasaran

Proses Produksi Slab Steel and Billet Steel

Baja slab E. Produk yang dihasilkan PT. Krakatau Steel 1. Baja Lembaran Canai Panas (Hot Rolled Coil/Plate) Baja lembaran panas yang berupa coil dan pelat adalah jenis produk baja yang dihasilkan dari proses pengerolan panas. Pabrikan dan para pengguna jenis baja ini umumnya menyebut produk ini baja hitam sebagai pembeda terhadap produk baja lembaran dingin yang juga biasa dikenal sebagai baja putih. Krakatau Steel juga memproduksi baja plain carbon dan baja microalloyed yang dapat digunakan untuk berbagai penggunaan, dari kualitas umum atau komersial hingga kualitas khusus, seperti struktur rangka baja, komponen dan rangka kendaraan bermotor, tiang pancang, komponen alat berat, fabrikasi umum, pipa dan tabung umum, pipa dan tabung untuk jalur pipa dan casing, tabung gas, baja tahan korosi cuaca, bejana bertekanan, boilers, dan konstruksi kapal.

Proses Produksi Hot Rolled Ketebalan pelat baja lembaran panas berkisar antara 0,18 hingga 25 mm, sedangkanlebarnya antara 600 hingga 2060 mm. Beberapa contoh : Konstruksi Umum dan Las Pipa & Tabung Komponen dan Rangka Otomotif Jalur Pipa untuk Minyak & Gas Tabung Gas Baja Tahan Korosi Cuaca Rerolling Konstruksi Kapal Boiler & Pressurized Container

Baja Lembaran Panas

2. Baja Lembaran Canai Dingin (Cold Rolled Coil/Sheet) Baja lembaran dingin yang banyak dikenal dengan nama baja putih adalah salah satu bentuk produk baja yang dihasilkan dari proses Proses Produksi Cold Rolled pengerolan dingin. Baja putih ini memiliki sifat tipikal yang berbeda secara signifikan dengan baja hitam atau baja lembaran panas. Baja lembaran dingin memiliki kualitas permukaan yang lebih baik, lebih tipis dan dengan ukuran yang lebih presisi, serta mempunyai sifat mekanis yang baik dan formability yang sangat bagus. Baja putih ini juga dipakai untuk bahan baku pembuatan kaleng makanan berlapis timah (tin mill-black plate) dalam industri makanan dan minuman. Untuk lembaran baja yang dikuatkan(annealed sheet), kisaran ketebalan baja putih yang dihasilkan Krakatau Steel adalah 0,20 hingga 3,00 mm, sedangkan untuk unannealed (dalam bentuk gulungan) ketebalan maksimumnya adalah 2,00 mm. Untuk dapat memenuhi kebutuhan baja lembaran dingin dengan formability dan kualitas permukaan yang tinggi, Krakatau Steel menggunakan fasilitas batch annealing furnace khusus dengan atmosfer hidrogen murni. Beberapa Contoh : Penggunaan Umum Otomotif Galvanized Sheet Pipa & Tabung Porcelain Enamelware Tin Mill Black Plate

Baja Lembaran Dingin

3. Batang Rod)

Kawat

(Wire

Batang kawat dibuat dari baja billet, oleh sebab itu batang kawat dikategorikan sebagai produk batangan, untuk membedakannya dari baja lembaran panas dan baja lembaran dingin Proses Produksi Wire Rod yang dibuat dari baja slab. Batang kawat biasanya dikelompokkan berdasarkan kandungan karbonnya, yaitu batang kawat dengan karbon rendah, sedang, atau tinggi. Selain itu batang kawat juga dikategorikan berdasarkan aplikasinya.Batang kawat karbon rendah dan sedang memiliki kandungan karbon kurang dari 0,25 Aplikasi-aplikasi lainnya memerlukan kuat tarik yang lebih tinggi. Aplikasi tersebut memerlukan kandungan karbon yang tinggi (biasanya lebih dari 0,40%) dengan tambahan beberapa alloy seperti Nb, V, dan Cr, sehingga dapat dihasilkan baja batangan yang memiliki kuat tarik dan formability yang lebih baik. Batang kawat karbon tinggi umumnya dimanfaatkan untuk spring bed, jarijari roda sepeda (motor), rangka payung, dan konstruksi-konstruksi lainnya. Batang kawat baja karbon rendah dan sedang memiliki kandungan karbon kurang dari 0,25%. Produk jenis ini umumnya digunakan untuk kawat, paku, wire mesh, dan sebagai bahan baku untuk welded fabrication (kisi-kisi jendela atau pintu, pagar, dan jeruji). Aplikasi tersebut memerlukan kandungan karbon yang tinggi (biasanya lebih dari 0,40%) dengan tambahan beberapa alloy seperti Nb, V, dan Cr, sehingga dapat dihasilkan baja batangan yang memiliki kuat tarik dan formability yang lebih baik. Batang kawat karbon tinggi umumnya dimanfaatkan untuk spring bed, jari-jari roda sepeda (motor), rangka payung, dan konstruksi konstruksi lainnya. Kawat Elektroda Baja jenis ini digunakan sebagai filler metal wire. Spesifikasi: JIS G 3523 SWRY 11, 21 atau ekuivalennya.

Baja Kawat

F. Pengelolaan Limbah PT Krakatau Steel Sistem Pengolahan Lingkungan ini sangat berperan baik terhadap masyarakat dan alam di sekitar pabrik PT Krakatau Steel, sehingga terciptanya lingkungan yang harmonis dan dinamis PT Krakatau Steel terus berupaya meminimalkan limbah bahan berbahaya dan beracun dengan mengolahnya menjadi bahan campuran bagi industri lain. Limbah yang dihasilkan tidak berbahaya bagi lingkungan setelah melalui proses pengolahan,dalam menghasilkan produk lembaran dan batang kawat, limbah yang dihasilkan juga beragam tetapi sejumlah limbah berhasil dimanfaatkan bagi industri lain. Limbah pembakaran dalam bentuk zat CO2 kini dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan tanaman yang dibudidayakan di sekitar pabrik. Kemudian "slag" yang merupakan sisa pembakaran dari bijih besi kini berhasil diubah dari menjadi butiran yang dapat dimanfaatkan bagi industri semen.Banyak manfaat dari limbah yang dihasilkan PT Krakatau Steel hanya saja banyak perusahaan yang tidak memiliki izin untuk membawa limbah tersebut ke industri yang akan memanfaatkan. PT Krakatau Steel dalam upaya memperkecil dampak limbah yang dihasilkan secara bertahap telah mengganti bahan bakar pabrik yang semula batu bara menjadi gas. Biaya selain lebih murah juga gas yang dihasilkan lebih bersih untuk diterima lingkungan di sekitar pabrik.Terkait dengan upaya melestarikan lingkungan, PT Krakatau Steel juga terus menambah arealhijau yang berada di lokasi pabrik, sehingga komposisi 20 persen tetap terjaga. Dia mengatakan, PT Krakatau Steel telah mengalokasikan lahan seluas 523 hektare untuk ditanami pohon mahoni, trembesi, dan tanaman keras lainnya. PT. Krakatau Steel berusahauntuk mempertahankan karakter alam sehingga pengembangan kawasan industri tetap berpedoman kepada tata ruang kota Cilegon dan tata ruang Provinsi Bantenakan terus menjaga sabuk hijau yang saat ini sudah ada di sekitar areal pabrik yang dimiliki PTKrakatau Steel, termasuk menjaga kualitas air yang dihasilkan PT Krakatau Tirta Industri dalammemenuhi kebutuhan air bersih di Kota Cilegon. Diantara sistem-sistem tersebut diatas adalah : Melakukan pemantauan ke lokasi pabrik dan di luar pabrik dengan landasan atau mengacu kepada Nilai Ambang Batas (NAB) dan agenda perencanaan pemantauan yang telah disusun. Karena banyak dampak dari kelangsungan produksi pabrik (limbah), sehingga perlu diadakan pemantauan yang rutin. Dampak-dampak dari kelangsungan pabrik adalah: a.Debu Partikel Dust

Keluarnya dust dari proses produksi spons yang terbawa olehudara disekitar pabrik. Ambien Debu yang berterbangan atau melayang-layang di udara b.Gas Gas toksit Gas yang sangat berbahaya, karena gas ini mengandung gas beracun yang keluar melalui cerobong-cerobong asap bekas pembakaran. Eksplosif Gas yang dapat mengakibatkan terbakar dan ledakan. Pada umumnya gas ini mudah terbakar.
c.Air Buangan Hubungan air buangan identik dengan air limbah produksi. Untuk menjaga lingkungan, baik masyarakat dan alam PT Krakatau Steel melakukan upaya meminimalisasi dari pembuangan limbah produksi dengan mengkaji dampak-dampak sehingga tidak menjadikan permasalahan. Ada pun sebagian besar dari limbah industri yang masuk kategori beracun dan berbahaya (limbah B3) dikirim atau dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kawasan Bogor. d.Suara Kondisi noise di PT Krakatau Steel mencapai 90 DBA adalah sangat mengganggu terhadap kesehatan pada karyawan di pabrik yang bekerja. Penanggulangannya dianjurkan untuk menggunakan alat pelindung diri .

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan PT Krakatau Steel memiliki 6 (enam) fasilitas produksi. Keenam buah pabrik tersebut menghasilkan berbagai jenis produk baja dari bahan mentah. Proses produksi baja di PT Krakatau Steel dimulai dari Pabrik Besi Spons (Direct Reduction Plant). Besi yang dihasilkan kemudian diproses lebih lanjut pada Electric Arc Furnace (EAF) di Pabrik Slab Baja (Slab Steel Plant) dan Pabrik Billet Baja (Billet Steel Plant). Di dalam EAF besi dicampur dengan scrap, hot bricket iron dan material tambahan lainnya untuk menghasilkan dua jenis baja yang disebut baja slab dan baja billet. Baja slab selanjutnya menjalani proses pemanasan ulang dan pengerolan di Pabrik Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill) menjadi produk akhir yang dikenal dengan nama baja lembaran panas. Baja lembaran panas dapat diolah lebih lanjut melalui proses pengerolan ulang dan proses kimiawi di Pabrik Baja Lembaran Dingin (Cold Rolling Mill) menjadi produk akhir yang disebut baja lembaran dingin. Dalam proses produksi tersebut PT . Krakatau Steel menghasilkan berbagai limbah berbahaya seperti gas berbahaya contohnya CO dan CO2, selain limbah gas pabrik ini juga menyisakan sisa baja setelah di produksi namun dalam hal ini PT Krakatau Steel telah mengolah serta menggunakan kembali sisa baja yang terbuang. PT.Krakatau Steel juga telah mengalokasikan 532 hektar yang ditanami dengan berbagai macam pohon seperti mahoni, trembesi, dan tanaman lainnya yang diupayakan agar dapat mengurangi udara dan asap sisa produksi.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wikizdvn, http://www.scribd.com/doc/55514124/BAB-I-Karya-Tulis, http://restyresty.files.wordpress.com/2011/12/tugas-softskill-pt-krakatau-steel.pdf, http://www.bumn.go.id/krakatausteel/id/tentang-kami/product/, http://www.krakatausteel.com/index.php?page=content&cid=19, http://www.google.co.id/, http://vvv.sederet.com/translate.php, http://www.scribd.com/doc/47107355/Bab-III-Proses-Pembuatan-Baja-PTKRAKATAU-STEEL http://www.scribd.com/doc/47107197/Bab-II-Tinjauan-Umum-PT-KRAKATAU-STEEL

Anda mungkin juga menyukai