Terimakasih kepada Prof Bengt B Broms pada situs Foundation Engineering by Prof Bengt B Broms www.geoforum.com, atas pencerahannya
Pondasi tiang diperlukan untuk mendukung struktur atas untuk kondisi-kondisi sebagai berikut : a. Lapisan-lapisan tanah atas sangat kompresibel dan terlalu lemah mendukung struktur atas. Dalam hal ini pondasi tiang diperlukan untuk meneruskan beban kedalam lapisan tanah keras (bedrock). Jika pondasi tiang tidak mencapai tanah keras, maka beban struktur atas akan ditahan oleh friksi antara tiang dan tanah.
b. Jika pondasi harus menahan beban horizontal. Pondasi dalam dapat menahan momen dan vertikal secara bersamaan. Contohnya adalah pondasi untuk gedung tinggi, jembatan, dermaga dsb.
c. Pada tanah yang ekspansif. Tanah yang ekspansif dapat mengalami pengembangan (swelling) dan penyusutan (shrinkage) tergantung kepada kondisi kadar airnya. d. Pondasi harus menahan uplift forces. Hal ini misalnya terjadi pada basement dengan muka air tanah yang tinggi.
Struktur Pondasi Tiang Pancang - Hanggoro Tri Cahyo A.
f. Pondasi harus menahan gerakan tanah lateral. yang berdiri di atas tanah berlereng.
Qultimit
Kapasitas dukung tanah pada ujung tiang (KN/m2) Luas permukaan ujung tiang (m2) Gesekan pada selimut tiang atau adhesi tanah dengan selimut tiang (kN/m2)
Aujung = f =
Qfriksi
Aselimut = = O L = =
Luas permukaan selimut tiang (m2) O. L Keliling tiang (m) Panjang tiang (m)
Qujung
Struktur Pondasi Tiang Pancang - Hanggoro Tri Cahyo A.
Mekanisme transfer beban juga tergantung pada jenis tanah, jenis tiang, panjang tiang dan seberapa tinggi tingkat pembebanannya. Pada umumnya, saat awal pembebanan, sebagian besar beban didukung oleh tahanan gesek tiang (Qfriksi) pada tiang bagian atas. Ketika beban dilepas dan kemudian dibebani kembali dengan beban yang lebih besar, jika tahanan gesek tiang (Qfriksi) telah mencapai maksimum, sebagian beban akan didukung oleh tahanan ujung tiang (Qujung). Pada saat terjadi keruntuhan, dimana pergerakan vertikal tiang terus bertambah hanya dengan penambahan beban yang sedikit, maka tidak ada lagi kenaikan transfer beban ke tahanan gesek tiang (Qfriksi) dan tahanan ujung tiang (Qujung) telah mencapai nilai maksimumnya.
Berdasarkan pengalaman di lapangan, grafik sondir dapat di kelompokan menjadi 5 tipe grafik seperti Gambar 1.1 sampai dengan Gambar 1.5. Untuk memenuhi persyaratan (2) kapasitas dukung tanah dan (3) penurunan tanah, maka perlu dilihat terlebih dahulu seberapa besar beban yang akan didukung oleh tanah. Jika tanah pendukung sangat kompresibel dan terlalu lemah mendukung struktur atas seperti pada Gambar 1.3, maka penggunaan pondasi tiang sangat disarankan. Selain itu, faktor (1) ekonomis, (5) kemudahan pelaksanaan dan (6) dampak lingkungan merupakan bahan pertimbangan untuk pemilihan beberapa sistem pondasi yang masih memenuhi persyaratan (2) kapasitas dukung tanah dan (3) penurunan tanah.
Struktur Pondasi Tiang Pancang - Hanggoro Tri Cahyo A.
10
Gambar 1.1. Besarnya beban struktur atas berpengaruh pada pemilihan sistem pondasi footing atau tiang.
11
Gambar 1.2. Pemilihan sistem pondasi tiang pancang ditujukan untuk mempercepat proses konstruksi karena meminimalkan pekerjaan penggalian dan pengurugan.
Struktur Pondasi Tiang Pancang - Hanggoro Tri Cahyo A.
12
Gambar 1.3. Pondasi tiang diperlukan untuk meminimalkan resiko penurunan dan beda penurunan pada struktur atas.
13
Gambar 1.4.
Adanya lapisan lensa yang tipis masih memungkinkan digunakannya pondasi footing untuk beban kolom yang relatif kecil. 14
Gambar 1.5. Adanya lapisan lensa yang tebal memungkinkan digunakannya pondasi footing untuk beban kolom yang sesuai.
15
A. SPESIFIKASI PILES Tabel 2.1 Spesifikasi Prestressed Spun Concrete Piles Ex-WIKA
Outside Diameter (mm) Unit Weight (kg/m) Class Panjang Tiang (m) dan Diesel Hammer*) Concrete Cross Section (cm2) Section Modulus (m3) 2368,70 2389,60 2431,40 2478,70 3646,00 3693,90 3741,70 3787,60 5483,50 5537,40 5591,30 5678,20 7591,60 7655,60 7717,10 7783,80 7929,00 10505,00 10579,30 10653,50 10727,80 10944,60 17482,80 17577,70 17792,70 17949,60 18263,40 Bending Momen Capacity (ton.m) Crack 2,50 3,00 3,50 4,00 3,50 4,20 5,00 6,00 5,50 6,50 7,50 9,00 7,50 8,50 10,0 11,0 12,50 10,50 12,50 14,00 15,00 17,00 17,00 19,00 22,00 25,00 29,00 Ultimate 3,75 4,50 6,30 8,00 5,25 6,30 9,00 12,00 8,25 9,75 13,5 18,00 11,25 12,75 15,00 19,80 25,00 15,75 18,75 21,00 27,00 34,00 25,50 28,50 33,00 45,00 58,00 Allowable Axial Load (ton) 72,60 70,75 67,50 65,40 93,10 89,50 86,40 85,00 121,10 117,60 114,40 111,50 149,50 145,80 143,80 139,10 134,90 185,30 181,70 178,20 174,90 169,00 252,70 249,00 243,20 238,30 229,50
300
115
350
145
400
195
450
235
500
290
600
395
A2 A3 B C A1 A3 B C A2 A3 B C A1 A2 A3 B C A1 A2 A3 B C A1 A2 A3 B C
6-13 K-13
452
6-15 K-13/K-25
582
6-16 K-25/K-35
765
6-16 K-35
929
6-16 K-35/K-45
1159
6-16 K-45
1570
Panjang tiang interval per m dengan mutu beton K-600 *) untuk tipe diesel hammer, angka dibelakang K menunjukkan berat ram dalam satuan kN.
16
B. SPESIFIKASI MINIPILES
Bentuk penampang persegi, mutu beton K-500 Tabel 2.4 Spesifikasi Prestressed Concrete Piles Ex-FRANKI MINIPILE
RECOMMENDED MAXIMUM SAFE WORKING LOAD OF MINI FRANKI PILE TYPE SIZE COMPRESSION MF-28 25 TON 28 x 28 x 28 MINI FRANKI PILE per 6 meter MF-32 40 TON 32 x 32 x 32 MINI FRANKI PILE per 6 meter TENSION 5 TON 5 TON
17
Tabel 2.6 Spesifikasi Reinforced Concrete Mini Pile Ex-PATON BUANA SEMESTA
BENTUK Mutu Beton Tulangan Utama Beugel Panjang Section Daya Dukung izin Material Tiang Persegi 20x20 K-350 4 D 13 6 3.00 M 6.00 M 26,8 Ton Persegi 25x25 K-350 4 D 16 6 3.00 M 6.00 M 59 Ton Segitiga 32x32x32 K-350 3 D 16 6 3.00 M 6.00 M 29,3 Ton Segitiga 37x37x37 K-350 3 D 16 6 3.00 M 6.00 M 54 Ton
18
Gambar 3.1. Rumus kapasitas dukung tiang berdasarkan data N-SPT Mayerhof (1967) dapat digunakan pada data hasil pemboran ini.
Struktur Pondasi Tiang Pancang - Hanggoro Tri Cahyo A.
19
Rumus kapasitas dukung tiang berdasarkan data N-SPT Mayerhof (1967) dalam Cernica (1995) untuk tanah non-kohesif :
ftotal = Total gesekan pada selimut tiang atau adhesi tanah dengan selimut tiang untuk setiap lapisan yang dijumpai (kN/m) Li fi D L q = Tebal lapisan tanah ke-i (m) = Gesekan pada selimut tiang atau adhesi tanah dengan selimut tiang untuk lapisan tanah ke-i (kN/m2) = Diameter tiang (m) = Total panjang tiang (m) = Kapasitas dukung tanah pada ujung tiang (KN/m2)
Qultimit Qijin
Qvultimit Qvijin SF O = = =
= Kapasitas ultimit pondasi tiang tunggal (kN) Kapasitas ijin pondasi tiang tunggal (kN) Faktor aman yang nilainya dapat diambil 2,5 s/d 3. Luas permukaan ujung tiang (m2) Keliling tiang (m)
Aujung =
20
Tabel 3.1. Kapasitas dukung ijin (kN) berdasarkan nilai tahanan ujing bawah tiang pancang pada tanah non-kohesif (Wika PC Piles, 2001) NILAI SPT 25 30 35 40 45 50 55 60 1 Ton = 10 kN Contoh Soal 3.1 : Prediksi kapasitas dukung tiang jika menggunakan SPT Hitunglah kapasitas dukung tiang minipile 25x25 dengan kedalaman (L) = 24 m. Data penyelidikan tanah bor mesin menggunakan data Proyek Gedung Pascasarjana Undip Jalan Imam Barjo, SH Semarang seperti pada Gambar 3.1. Bahan minipile adalah beton bertulang dengan Qijin bahan = 590 kN. Jawab : Nilai SPT untuk perhitungan Qfriksi
No 1 2 3 Lapisan Tanah Pasir sedikit lempung Lempung kepasiran Pasir Depth (m) 0-16,.5 16,5-19,5 19,5-24 Tebal Li (m) 16,5 3 4,5 Ni 12 27 32 fi 24 54 64
DIAMETER TIANG (mm) 400 450 410 520 500 630 580 740 670 840 750 950 830 1050 920 1160 1000 1270
fi.Li
396 162 288 846 kN/m
fi = 2 x Ni (kN/m2)
ftotal
Nilai SPT untuk perhitungan Qujung Nilai N-SPT pada kedalaman 24 meter adalah 40 sehingga, q = 40 . N (L/D) < 400 . N = 40 . 40 . 24/0,25 = 153600 kN/m2
21
Qultimit = Aujung . q + O . ftotal = (0,252) . 16000 + (0,25x4) . 846 = 1846 kN Qijin = Qultimit / SF = 1846 / 3 = 615 kN ( 600 kN)
Chek terhadap kekuatan bahan tiang pancang Bahan direncanakan menggunakan beton bertulang dimensi 25x25 panjang per segmen 6 meter. Kapasitas ijin bahan minipiles (Qijinbahan) = 590 kN. Sehingga Kapasitas tiang tunggal (Qijin) diambil 590 kN (pilih yang terkecil dari Prediksi Qijin dan kekuatan materialnya) B. BERDASARKAN DATA SONDIR Dalam Wesley (1977) disebutkan kapasitas dukung tiang ijin untuk tiang yang dipancang sampai lapisan pasir :
Untuk pemancangan tiang pada tanah lempung Wesley (1977) menyarankan penggunaan faktor aman yang lebih besar dari tiang dalam pasir. Dalam Suryolelono (1994) untuk pemancangan tiang pada tanah lempung dapat digunakan rumus :
22
Qvijin qc Tf Aujung O
= Kapasitas ijin pondasi tiang tunggal (kg) = Perlawanan Ujung sondir (kg/cm2) = Total friction sondir (kg/cm) = Luas permukaan ujung tiang (cm2) = Keliling tiang (cm)
Gambar 3.2. Data sondir perlu diverifikasi dengan data hasil pemboran dan N-SPT agar menghasilkan desain yang aman. 23
Contoh Soal 3.2 : Prediksi kapasitas dukung tiang jika menggunakan sondir Hitunglah kapasitas dukung tiang D45 jika dipancang hingga kedalaman tanah 18 meter. Jika ditentukan spesifikasi Prestressed Spun Concrete Piles adalah Ex-WIKA Klas-C dengan Qijin bahan = 1349 kN. Data penyelidikan tanah sondir menggunakan data Proyek Gedung PLN APJ Pekalongan seperti pada Gambar 3.2. Jawab : Karena tiang belum mencapai tanah keras (qc 200 kg/cm2), maka rumus yang digunakan adalah : Qijin = (qc . Aujung)/5 + (Tf . O)/10 Qujung Qfriksi
Untuk diameter tiang (D) = 45 cm maka, Luas ujung tiang (A) = D2 = . 452 = 1591 cm2 Keliling tiang (O) = D = . 45 = 141,4 cm qc = 80 kg/cm2 Tf = 750 kg/cm Qijin = = = = (qc . A)/5 + (Tf . O)/10 (80 x 1591)/5 + (750 x 141,4)/10 25456 + 10605 36061 kg 360 kN
Sehingga Kapasitas tiang tunggal (Qijin) diambil 360 kN (pilih yang terkecil dari Prediksi Qijin sondir dan kekuatan materialnya)
24
Pijin
3D
O Pile cap
3D O 3D
Qijin
Qijin L
Pijin = Qijin.n.Eg
3D
n = jumlah tiang dalam satu pile cap.
UNTUK TANAH NON-KOHESIF 1. End bearing piles --------- Eg diasumsikan 1,0 2. Floating atau friction piles --------- Eg diasumsikan 1,0
UNTUK TANAH KOHESIF Untuk kondisi jarak antar pile (pusat ke pusat) 3.D : 1. End bearing piles --------- Eg diasumsikan 1,0 2. Floating atau friction piles --------- 0,7 Eg 1,0 Nilai Eg bertambah linear dari 0,7 untuk S=3D hingga 1,0 untuk S=8D. Untuk kondisi jarak antar pile (pusat ke pusat) < 3.D : Kapasitas Pijin dihitung dengan keruntuhan blok SF=3.
Struktur Pondasi Tiang Pancang - Hanggoro Tri Cahyo A.
25
Contoh Soal 4.1 : Diketahui : Tiang pancang dengan diameter (D)=45 cm tersusun dalam sebuah pile cap seperti dibawah ini memiliki kedalaman tiang (L)=12 meter. Proyek terletak di kota Pekalongan dengan data tanah yang tersedia adalah data sondir seperti pada Gambar 3.2. Ditanya : Hitunglah kapasitas dukung tiang kelompok (Pijin). Chek apakah pondasi tiang aman untuk beban aksial (P)=100 ton? Jawab : 135
215 Pijin
O Pile cap
Tiang D45
L=12 m
135
26
B. DISTRIBUSI BEBAN STRUKTUR ATAS KE KELOMPOK TIANG Beban yang didukung oleh tiang ke-i (Qi) akibat beban P, Mx dan My dalam sebuah pile cap adalah : kI
3D
kII
3D
kIII
3D
kIV bIII
3D
y B O
+ +
bII
3D
bI L
P
Pile cap O
P My
h Pile cap O
Mx
h
Tiang
3D 3D 3D 3D 3D
Tiang
kI
kII
kIII
kIV
bI
bII
bIII
P Qi = n
n
My . x i (x )
2
Mx . yi (y2)
(x2) = jumlah kuadrat jarak x terhadap titik pusat berat kelompok tiang (O). (y2) = jumlah kuadrat jarak y terhadap titik pusat berat kelompok tiang (O). xi yi = jarak tiang ke-i terhadap titik O searah sumbu x. = jarak tiang ke-i terhadap titik O searah sumbu y. 27
Contoh Soal 4.2 : Diketahui : Beban yang bekerja pada titik berat tiang ( O ) : Ptotal bII 135
9 10 11 12
kI 135
1
kII 135
2
kIII 135
3
kIV
4
bIII 135
y 355
5 6
7 x
bI
490
My Mx beton
= P + Berat pile cap = 6000 + 1,2.3,55.4,90.24 = 6500,976 kN = 820 kN.m = -700 kN.m = 24 kN/m3
Tiang D45
Tiang D45
kI
kII
kIII
kIV
bI 135
bII 135
bIII
28
Jawab : Langkah 1 : Menghitung letak titik berat tiang (O) Perhitungan letak titik berat tiang tidak perlu dilakukan karena susunan tiang yang simetris baik pada arah x dan y. Letak titik berat tiang berada pada koordinat (0,0) dan berimpit pada titik berat pile cap.
Langkah 2 : Perhitungan besarnya distribusi beban ke tiang n = 12 buah (x2) = 6 (2,0252) + 6 (0,6752) = 27,3375 m2 2 (y ) = 8 (1,352) = 14,58 m2 Ptotal Qi = n 6500,976 = 12 My . xi (x )
2
820 . xi 27,3375
No.Tiang i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
POSISI xi (m) yi (m) -2.025 1.35 -0.675 1.35 0.675 1.35 2.025 1.35 -2.025 0 -0.675 0 0.675 0 2.025 0 -2.025 -1.35 -0.675 -1.35 0.675 -1.35 2.025 -1.35
Qi kN 416.19 456.69 497.18 537.67 481.01 521.50 561.99 602.49 545.82 586.32 626.81 667.30
(minimum)
(maksimum)
29
Contoh Soal 4.3 : Diketahui : Tiang pancang dalam sebuah pile cap memiliki susunan seperti gambar di bawah ini. Susunan yang tidak simetris ini disebabkan adanya struktur pondasi bangunan lama yang membuat tiang baris KIII sulit untuk dipancang sehingga digeser hingga 65 cm.
P=4200 kN
kI 135 kII 200 bIII 135 355 135 bI y x 240 180
Tiang D45
bII
135 Ditanyakan : Berapa beban yang didukung oleh masing-masing tiang (Qi) ? Jawab : Langkah 1 : Menghitung letak titik berat tiang (O) Letak titik berat tiang terhadap baris kI : 9 xo = 3 . 1,35 + 3 . 3,35 xo = 1,56667 m Letak titik berat tiang terhadap baris bI : 9 yo = 3 . 1,35 + 3 . 2,70 yo = 1,35 m 355 yO 135
200
200 y+ x+
135 135
xO 240
Struktur Pondasi Tiang Pancang - Hanggoro Tri Cahyo A.
180 30
Eksentrisitas kolom terhadap titik berat pondasi : exkolom = 2,4 1,56667 0,425 = 0,40833 m Eksentrisitas titik berat pile cap terhadap titik berat pondasi : expoer = 2,1 1,56667 0,425 = 0,10833 m Beban yang bekerja pada titik berat pondasi (O) : beton = 24 kN/m3 P = Pkolom + Ppoer = 4200 + (4,2.3,55.0,9) 24 = 4522 kN My = Pkolom . exkolom + Ppoer . expoer = 4200 . 0,40833 + 322 . 0,10833 = 1749,87 kN.m Mx = 0
31
Langkah 3 : Perhitungan besarnya distribusi beban ke tiang n=9 (x2) = 3 (1,566672) + 3 (0,216672) + 3 (1,783332) = 17,045 m2 Ptotal Qi = n 4522 = 9 My . xi (x2) 1749,87 . xi 17,045
No.Tiang i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 xi (m)
POSISI yi (m)
Qi kN
32
Contoh Soal 4.4 : Diketahui : Abutment setinggi 9,75 m dari dasar pondasi memiliki susunan pile cap seperti dibawah ini. Kapasitas dukung tiang tunggal end bearing persegi 50x50 berdasarkan hasil sondir dan SPT menghasilkan Qijin dukung tiang tunggal arah horisontal (Hijin) = 100 kN.
45 45 200 200 200 200 45 1 Tiang 50x50 5 y x 6 O Abutment 150x890 cm 10 200 15 45 Tanah Urugan 200 0.00
11
STRUKTUR ABUTMENT
Mx
Beban jembatan rangka baja bentang 60 m, berat sendiri abutmen dan oprit bekerja pada titik berat tiang pancang (O) : Beban aksial (P) = 12000 kN. Beban momen memutar sumbu x (Mx) = 2500 kN.m Beban lateral (H) = 3000 kN. Ditanyakan : a. Berapa beban yang didukung oleh masing-masing tiang ? b. Chek apakah pondasi abutment tersebut aman ?
Struktur Pondasi Tiang Pancang - Hanggoro Tri Cahyo A.
33
Jawab : a. Beban yang didukung oleh masing-masing tiang adalah : (y2) = 10. (22) = 40 m2 P Qi = n = 12000 + 15 Untuk baris tiang 1 s/d tiang 5, yi = 2,0 sehingga untuk masing-masing tiangnya Qi = 925 kN Tiang pada baris ini memiliki kemiringan taing 1H:4V maka m=4. Distribusi yang terjadi pada tiang 1 s/d 5 untuk arah vertikal : Qiv = Qi / m.(1+m2) = 925/4.(1+42) = 953,5 kN Distribusi yang terjadi pada tiang 1 s/d 5 untuk arah horisontal : Qih = Qi / m = 925/4 = 231,25 kN Untuk baris tiang 6 s/d tiang 10, yi = 0 sehingga untuk masing-masing tiangnya Qi = 800 kN Untuk baris tiang 11 s/d tiang 15, yi = -2,0 sehingga untuk masing-masing tiangnya Qi = 675 kN b. Untuk mengecek apakah pondasi abutment tersebut aman jika diketahui kapasitas dukung tiang tunggal end bearing Qijin = 1100 kN dan kapasitas dukung tiang tunggal arah horisontal (Hijin) = 100 kN. Nilai yang terbesar dari distribusi beban vertikal (Qi) ke masing-masing tiang : Qi = 953,5 kN < Qijin (= 1100 kN) .. Aman. Nilai yang terbesar dari distribusi beban horisontal (Hi) ke masingmasing tiang : Beban horisontal yang didukung tiang miring = 5 x 231,5 = 1157 kN Sehingga beban horisontal masing-masing tiang, Hi = (3000-1157) /15 =122,8 KN > Hijin (=100 kN) .. Tidak Aman. 34 40 Mx . yi (y2) 2500. yi
35
Tabel 2.2 Spesifikasi Diesel Hammer Kobelco 1971 untuk Piles. SPESIFIKASI HAMMER Total weight Weight of ram Energy per blow (mm-max) - Lb. Ram Stroke (mm-max) Number of blows lb. lb. K13 7800 2870 13200 25390 4,60 8,85 40-60 149900 K25 13200 5510 23500 51540 4,26 9,35 39 - 60 238100 K35 19100 7720 31700 72150 4,119,35 39 - 60 330800 K45 25300 9920 39000 92760 3,93 9,35 39 - 60 421200
36
= = = = = = = =
Kapasitas dukung tiang (kg) Berat tiang pancang (kg) Berat Hammer (kg) Tinggi Jatuh (cm) Faktor Efisiensi = 0,90 Koefisiensi Restitusi = 0,50 Faktor Keamanan = 6 Final set untuk satu kali pukulan (cm)
Contoh 5.1 : Final set untuk tiang minipiles Diketahui : Minipiles 20X20 panjang 3 meter = 288 Kg, dengan kapasitas dukung minipiles (Qijin) = 21,81 ton. Drop Hammer menggunakan berat hammer 1600 kg dan tinggi jatuh 90 cm. Ditanyakan : Berapa besarnya final set untuk 10 kali pukulan hammer ? Jawab : eh x Wr x h Qijin = S + 0,1 x Wr + Wp x S + 0,1 S = 0,778 cm 1600 + 288 Wr + (N2 + Wp) x SF 1 x 6 1600 + (0,502 + 288) 1
Jadi untuk mencapai daya dukung = 21,81 ton, maka final set = 8 cm (untuk 10 kali pukulan)
Struktur Pondasi Tiang Pancang - Hanggoro Tri Cahyo A.
37
Gambar 5.2. Kendali mutu pelaksanaan pemancangan tiang di lapangan antara lain (1) ketegaklurusan tiang, (2) kalendering dan (3) penyambungan segmen tiang.
38
FINAL SET UNTUK PEMANCANGAN PILES DENGAN DIESEL HAMMER Hiley Formula untuk hammer desel eh . 2.Wr.h Qijin = S + (C1+C2+C3)/2 dengan, Qijin Wp Wr H eh N SF S = = = = = = = = Kapasitas dukung tiang (ton) Berat tiang pancang yang terakhir dipancang (ton) Berat Hammer (ton) Tinggi Jatuh hammer (m) Faktor Efisiensi = 1,0 Koefisiensi Restitusi = 0,25 Faktor Keamanan = 3 Final set (m) x W r + Wp Wr + N2.Wp x SF 1
Nilai
C1 C2 C3
39
Sebuah gedung bertingkat memiliki kolom 60x60 cm dengan pembebanan tetap (beban hidup + beban mati) sebesar : Beban aksial kolom (P) = 2408 kN Momen memutar sumbu x (Mx) = 3,42 kN.m Momen memutar sumbu y (My) = 5,08 kN.m Desainlah pondasi tiang pancang dengan menggunakan data SPT dan CPT yang berdekatan. Mutu beton digunakan K-400 dan tulangan digunakan BJTD39.
JAWAB : A. Prediksi kapasitas dukung tiang jika menggunakan CPT Qijin = (qc . Aujung)/3 + (Tf . O)/10
Qujung
Qfriksi
Diameter piles diambil D45 (besarnya dimensi piles tergantung beban kolom dan kemudahan pelaksanaan di lapangan). Untuk diameter tiang (D) = 45 cm maka, Luas ujung tiang (A) = D2 = . 452 = 1591 cm2 Keliling tiang (O) = D = . 45 = 141,4 cm TIPS : Untuk perediksi awal, kedalaman tiang disarankan mencapai tanah keras dengan diambil diameter tiang terkecil dari spesifikasi yang ada. Jika tiang yang dibutuhkan dalam satu kolom terlalu banyak, diameter tiang dapat diperbesar. Kedalaman Tanah keras 20 m (qc > 200 kg/cm2 atau N-SPT > 40) qc = 200 kg/cm2 Tf = 1950 kg/cm Qijin = = = = (qc . A)/3 + (Tf . O)/10 (200 x 1591)/3 + (1950 x 141,4)/10 106066 + 27573 133639 kg ( 130 ton) = 1300 kN 40
41
B. Prediksi kapasitas dukung tiang jika menggunakan SPT Panjang pile (L) = 20 m, Radius pile (R) = 22,5 cm B.1. Nilai SPT untuk perhitungan Qfriksi No Lapisan Depth Tebal Li
1 2 3 Tanah Lempung Coklat tua Lempung Hitam Breksi (m) 27 7 12 12 20 (m) 5 5 8 Ni 3 4 17
fi 6 8 34
fi.Li
30 40 272 342 kN/m
fi = 2 x Ni (kN/m2)
ftotal
B.2. Nilai SPT untuk perhitungan Qujung Nilai N-SPT pada kedalaman 20 meter adalah 42 sehingga, q = 40 . N (L/D) < 400 . N = 40 . 42 . 20/0,45 = 74666 kN/m2
Nilai maksimum q = 400 . N = 16800 kN/m2 Sehingga diambil q = 16800 kN/m2 Qultimit = Aujung . q + O . ftotal = 0,1591 . 16800 + 1,414 . 342 = 2672,88 + 483,588 = 3156,46 kN Qijin = Qultimit / SF = 3156,46 / 3 = 1052,156 kN ( 1050 kN)
C. Chek terhadap kekuatan bahan tiang pancang Bahan diambil dari spesifikasi Prestressed Spun Concrete Piles ExWIKA Klas-C dengan Qijin bahan = 134,9 Ton = 1349 kN Sehingga Kapasitas tiang tunggal (Qijin) diambil 1050 kN (pilih yang terkecil dari Prediksi Qijin CPT, SPT dan kekuatan materialnya)
42
43
D. Jumlah tiang yang dibutuhkan dalam desain Jumlah tiang yang dibutuhkan dalam satu kolom dengan beban : Beban aksial kolom (P) = 2408 kN Momen memutar sumbu x (Mx) = 3,42 kN.m Momen memutar sumbu y (My) = 5,08 kN.m Jarak tiang diambil 3.D = 3 x 45 cm = 135 cm Dengan jarak tiang 3.D nilai efisiensi tiang kelompok (Eg) = 0,7 Jumlah tiang yang dibutuhkan (n) = P/(Qijin.Eg) = 2408 / (1050.0,7) = 3,276 buah Jumlah tiang dibulatkan jadi 4 buah. TIPS :jika momen yang terjadi cukup besar, lebih baik jumlah pile dibesarkan dari kebutuhan tiang terhadap beban aksial kolomnya.
E. Distribusi beban kolom ke masing-masing tiang Jika telah diketahui jumlah pile yang dibutuhkan adalah 4 buah maka desain pile cap atau poer dapat dipilih dengan susunan :
Kolom 60x60 Tie Beam
40 1
135 y
40 2 3
Distribusi beban kolom ke masingmasing tiang dalam pile cap adalah : Qi x2 y2 n = = = = P/n My.x/(x2) Mx.y/(y2) 4. (1,35/2)2 = 1,8225 m2 4. (1,35/2)2 = 1,8225 m2 4 buah
Pile Cap
4 215
Pile D45
Q1 = = = Q2 = Q3 = Q4 =
2408/4 + 3,42.(-0,675)/1,8225 + 5,08.(0,675)/1,8225 602 1,2667 + 1,8815 602,6148 kN 605,1482 kN < Qijin.Eg (=1050.0,7 = 735 kN) ..OK! 601,3852 kN 598,8518 kN > 0 , tidak perlu hitung kap. tarik tiang.
Jika Qi menderita tarik (-) maka tiang harus didesain menahan tarik.
44
F. Perhitungan Final Set untuk penghentian pemancangan tiang Tiang direncanakan dipancang dengan mesin diesel hammer K35 (spesifikasi diesel hammer untuk tiap diameter tiang berbeda). Segmen tiang untuk total 20 meter adalah 12 + 9 meter.
Hiley Formula untuk hammer desel pada tanah medium driving eh . 2.Wr.h Qijin = S + (C1+C2+C3)/2 dengan, Qijin = Kapasitas dukung tiang (ton) Wp = Berat tiang pancang. Untuk D45, L = 9 m maka beratnya 0,235.9 = 2,115 ton Wr = Berat Hammer Untuk K-35 Diesel Hammer berat hammer = 3,5 ton H = Tinggi Jatuh hammer Tinggi jatuh hammer dilapangan direncanakan 1,2 meter eh = Faktor Efisiensi = 1,0 N = Koefisiensi Restitusi = 0,25 SF = Faktor Keamanan = 3 S = Final set
Easy Driving p = 35 kg/cm2 0,003 0,002.L/2 0-0,0025 Medium Driving p = 70 kg/cm2 0,006 0,004.L/2 0,0025 Hard Driving p = 105 kg/cm2 0,010 0,006.L/2 0,0025 Very Hard Driving p = 140 kg/cm2 0,013 0,008.L/2 0,0025
Wr + N2.Wp x W r + Wp x
1 SF
Nilai
C1 C2 C3
45
ton m ton m
0.01325
105.000 ton 4 cm
G. Menghitung Tinggi Pile Cap dan Penulangannya Untuk menghitung besarnya momen, geser satu arah dan geser pons, diperlukan data perhitungan : Dimensi kolom 60 cm x 60 cm. Beban aksial kolom (P) = 2408 kN.
40 135 40
y 1 2 x
215
Distribusi beban untuk setiap tiang pancang : Q2 = 605,1482 kN. Q1 = 602,6148 kN Q3 = 601,3852 kN Q4 = 598,8518 kN.
Struktur Pondasi Tiang Pancang - Hanggoro Tri Cahyo A.
46
Mutu bahan yang digunakan : Mutu beton K-400 (fc=33,2 MPa) Mutu tulangan baja fy=390 MPa Untuk menghitung struktur betonnya, beban perlu dikalikan dengan faktor beban : U=1,2 (beb.mati) + 1,6 (beb.hidup) Namun jika yang diketahui hanya nilai (beban mati + beban hidup) tanpa mengetahui besarnya masing-masing dapat dilakukan pendekatan nilai faktor beban 1,4. Beban kolom ultimate : Pu = 1,4 x P = 1,4 x 2408 = 3371,2 kN Beban per pile ultimate : Qu1 = 1,4 x 602,6148 = 843,66 kN Qu2 = 1,4 x 605,1482 = 847,20 kN. Qu3 = 1,4 x 601,3852 = 841,83 kN Qu4 = 1,4 x 598,8518 = 838,39 kN.
d
40
135
40
1 d b h
d 4
B = 215 cm
Kolom 60x60
Chek Terhadap Geser Pons : Besarnya tinggi efektif (d) pile cap dicoba 80 cm. Vu pons = Pu = 3371,2 kN
45
Pile Cap
Tulangan As
th
Keliling bidang kritis geser pons (bo) : bo = 2 (b + d) + 2 (h + d) = 2 (600 + 800) + 2 (600 + 800) = 5600 mm Vc pons = 0,6.0,33.fc.bo.d (MPa = N/mm2) = 0,6 . 0,33 . 33,2 . 5600 . 800 = 5,111 x 106 N = 5111 kN Vu pons < Vc pons OK
Struktur Pondasi Tiang Pancang - Hanggoro Tri Cahyo A.
Pile D45
47
Chek Terhadap Geser Lentur Pengecekan geser lentur pada kasus ini tidak dilakukan karena untuk d = 80 cm tiang pancang berada di dalam bidang geser yang terbentuk. Sehingga tebal pile cap (th) = d + 15 cm + selimut beton + .dia.tul pile cap = 80 + 15 + 5 + 2,5/2 = 101,25 105 cm. Jika pengecekan akan dilakukan langkah perhitungannya : Vu geser lentur = Total Qu tiang diluar bidang geser yang terbentuk baik untuk arah potongan x-x maupun y-y. Vc geser lentur = 0,6.0,17.fc .B.d (MPa = N/mm2) Syarat : Vu geser lentur > Vc geser lentur Jika belum memenuhi maka perbesar tinggi efektif (d)
Perhitungan Tulangan Pile Cap Momen terhadap titik berat kolom : Mu = (Qu1 . 1,35/2) + (Qu2 . 1,35/2) = (843,66 . 1,35/2) + (847,2 . 1,35/2) = 1141 kN.m = 1,141 x 107 kg.cm B d fc fy = 215 cm = 80 cm = 33,2 MPa = 332 kg/cm2 = 390 MPa = 3900 kg/cm2
Mencari nilai 1 : Jika fc 300 kg/cm2 maka 1 = 0,85 fc > 300 kg/cm2 maka 1 = 0,85 0,0008 (fc 300) Jika 1 < 0,65 maka 1 = 0,65 Untuk fc = 332 kg/cm2 maka nilai 1 = 0,8244 Mn = Mu/0,8 = 14262500 kg.cm
48
Mn = B . d . 0,85 . fc
2
= 0,3747
F Fmax Tulangan tunggal F > Fmax Tulangan rangkap Karena kondisi F < Fmax maka digunakan perhitungan untuk tulangan tunggal As = F . B . d . 0,85 . fc fy = 0,03743. 215 . 80 . 0,85 . 332 3900 = 46,585cm2
min = 0,0025 ( nilai min untuk plat) Asmin = min . B . d = 0,0025 . 215 . 80 = 43 cm2 digunakan As > Asmin dipasang diameter tulangan D25 dengan jumlah tulangan : A25 = . . 2,52 = 4,90625 cm2 = 46,585 4,90625 = 9,495 10 D25.
49