Asal - Usul
Saking arif dan bijaknya Sang Putri, semua Putra Mahkota yang
datang melamarnya ia sanggupi. Diluar kesadaran Sang Putri, bahwa
sikapnya itu sikap yang kurang baik dan akan menjadi riskan bagi
dirinya, sebagai seorang Putri Raja. Putri Mandalika memiliki perangai
pendiam, sulit untuk mengutarakan permasalahan yang sedang
dihadapinya. Akhirnya semua tunangannya itu disanggupi pada
tanggal dua puluh bulan sepuluh penanggalan Sasak, dimana pada
waktu yang ditentukan Sang Putri tersebut adalah bulan-bulannya
musim penghujan.
Tiba saatnya janji Sang Putri tersebut, maka semua Putra Mahkota
datang bersama pasukan pengawalnya dengan membawa harta
lamaran masing-masing, tidak dapat dielakkan lagi pertempuran
terjadi disepanjang jalan menuju Tonjeng Beru sebagai akibat dari janji
kolektif yang diucapkan sang putri kepada semua calon suaminya,
Sang Putri mendengar berita tentang terjadinya pertempuran dalam
perjalanan. Sang Putri semakin panik bahkan gusar sekali.
Akhirnya Sang Putri meminta petunjuk pada orang pintar. Orang
pintar tersebut menilai Putri Mandalika tak layak jika hanya dimiliki
oleh satu orang. Sang Putri disarankan harus bisa menjadi milik orang
banyak. Hal yang sangat tidak disangka keputusan yang diambil dalam
rangka mempertahankan konsistensinya, Sang Putri memilih untuk
menceburkan dirinya ke laut yaitu tepatnya di Pantai Seger Kuta,
Lombok. Ketika Sang Putri hendak menceburkan dirinya ke laut itu,
Putri Mandalika berpesan kepada segenap yang hadir dengan ucapan :
”Wahai Kakanda-kakandaku yang sangat aku cintai dan kasihi,
serta seluruh kalewarga Kerajaan Tonjeng Beru (Tunjung
Biru)). Aku telah melakukan Nyalaq (kesalahan). Karena semua
kakanda-kakandaku adalah satria yang gagah berani dan sakti
mandraguna, disamping itu aku sangat mengasihi kalian
sebagai kalewarga Tonjeng Beru (Tunjung Biru). Jika aku
diboyong oleh salah seorang ksatria yang ada ini, jelas akan
timbul pertumpahan darah dan aku tidak akan bersama lagi
dengan kalian. Hal ini yang tidak dapat aku lakukan dan tidak
akan pernah ada dihati dan pikiranku sebagai seorang putri
Raja yang konsekwen yang tidak akan pernah mengingkari
janjinya. Maka untuk memenuhi janji yang pernah aku
ucapkan, aku akan menceburkan diri di laut Selatan ini. Kelak
pada tanggal 20 bulan 10 penanggalan Sasak, aku akan
muncul dengan wujud lain agar semua orang bisa menikmati
dan merasakan kehangatanku.”
Begitu ucapan Sang Putri berakhir, pada saat itulah Sang Putri
menceburkan dirinya kelaut. Sebagai mana fatwa Sang Putri. Hingga
saat ini oleh masyarakat komunitas Pujut khususnya setiap tahun
selalu merayakan pesta Bau Nyale sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Tata Cara
Tambahan