Anda di halaman 1dari 5

***>'

. , ...,

Peralatan Mekanik dan Elektrik


1 Pada umumnya, IPAL direncanakan untuk menghilangkan bahan-bahan yang tidak diperlukan dari dalam air limbah sehingga air limbah dapat dibuang ke badan air. Bab ini memberikan gambaran singkat me-ngenai peralatan mekanik dan peralatan elektrik pada IPAL. ; .... .... . .. ... ........ .. ^ ..... ......... .......... .|| A. Peralatan Mekanik ;' i ; 'i Peralatan mekanik dalam unit instalasi pengolahan air limbah dapat dibedakan menjadi beberapa golongan, yaitu sebagai berikut. Peralatan separasi (liquid/solids separation), meliputi bar screens, comminutor, compactors, grit removal, water strainers, circular clarifier, rectangular clarifier, DAF thickeners, belt thickeners, API separators, dan lamella clarifier. Peralatan untuk proses-proses biologi (biological treatment), meliputi fine bubble aeration, coarse bubble aeration, jet aerators, surface aerators, submersible aerators, sequencing batch reactors, centrifugal blowers, plastic media, rotary distributors, RBC, nitrification/ denitrification, lagoon treatment system, dan SBR. Solids treatment and handling, meliputi digester gas mixing, sludge heaters, centrifuges, belt press dewatering, plate and frame presses, sludge baggers, sludge dryers, sludge beds, lime stabilization, ATAD, belt conveyors, sludge hoppers, dan shafted/shaftless conveyors. Disinfection/chemical feed chlorinators, meliputi chlorine analyzers, chlorine scrubbers, chemical metering pumps, hypochlorite systems,
4.

ultraviolet, chemical mix and feed, chemical induction, on-site chlorine generation, dan CO2 systems. Odor and vapor scrubbers, meliputi emergency vapor scrubbers, karbon, chemical mist, packed tower, dry chemical, digester gas, FRP covers/ducting/tanks, dan aluminium covers. ,; .,-.,., m B. Peralatan Elektrik '' '-"..-''' ^f>1""^ .".;:-'?*:^v Beberapa peralatan telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, bersamaan dengan proses pengolahan. Bab ini menambahkan penjelasan mengenai beberapa peralatan yang lain. 1. Pompa Pompa yang digunakan dalam unit IPAL antara lain pompa sub-mersibel dan progressing cavity pump. a. Pompa Submersibel Pompa submersibel digunakan untuk transfer air limbah yang banyak mengandung kotoran. Pompa ini dapat dipasang pada bak equalisasi, bak lumpur di samping bak sedimentasi, ataupun digunakan untuk memompa air limbah yang telah diolah. Pompa submersibel dipasang dengan menggunakan guide rail pada bak air. Air limbah akan langsung diisap dari bukaan di bawah pompa dan dilewatkan pipa outlet yang dipasang pada guide rail. Guide rail diikatkan pada bak beton. Dengan demikian, jika terdapat keperluan ter-hadap pompa, pompa tidak perlu dibuka. Pompa diikatkan pada rantai dan dapat ditarik ke atas secara langsung ataupun dengan menggunakan derek. Penggunaan head berkisar antara 6 m-20 m, dengan kapasitas bervariasi. Konstruksi mekanik pompa submersibel terdiri atas motor yang berupa squirrel cage induction, F insulated, dan impeler yang terbuat dari besi tuang, baja tahan karat, atau perunggu. .;,. . ff-n , s /^i vf ?fi tVa

b. Progressing Cavity Pump Progressing cavity pump digunakan untuk memompa cairan dengan berbagai viskositas, yakni air limbah, lumpur, dan lumpur setelah perlakuan dewatering. Pompa ini juga digunakan untuk dosing bahan kimia, misalnya polielektrolit. Lumpur masuk melalui inlet yang terletak di dekat motor elektrik dan dipompakan ke depan dengan sistem positive replacement dengan menggunakan rotor yang berbentuk ulir. Rotor ini bergerak di antara stator yang dapat terbuat dari bermacam-macam bahan, namun biasanya terbuat dari hard rubber. Bila pompa ini dijalankan dalam keadaan kering, akan terjadi kerusakan pada stator, bahkan meskipun hanya dijalankan selama beberapa detik. Sering kali, pompa ini dilengkapi dengan thermal switch untuk mencegah terjadinya dry running (pompa berjalan tanpa air/lumpur). Impeler yang berbentuk ulir terbuat dari baja tahan karat, sedangkan stator dapat terbuat dari hard rubber, neoprene, dan lain-lain. Motor elektrik menggerakkan impeler dengan bantuan gear box yang akan mengatur kecepatan perputaran pompa. Jika kapasitas berubah-ubah, valve tidak dapat digunakan. Sebagai pengganti valve dapat digunakan variabel speed mekanik atau elektrik.
2. Mixer , . . ".>' \, ': : ..; .t; ;' r;.;^'.;1

Mixer yang digunakan dalam IPALterdiri ataS dua jenis; yaitu vertical mixer dan submersible mixer. ' a. Vertical Mixer Penggunaan vertical mixer dalam IPAL sangat luas. Berdasarkan kecepatan perputaran (rpm), tenaga, dan bentuk impeler, mixer dapat dibedakan menurut penggunaannya, yakni digunakan dalam proses netralisasi, equalisasi, koagulasi, flokulasi, khlorinasi, dan chemical preparation. Pada operasi vertical mixer, air limbah dilewatkan pada bak tempat mixer berada untuk mempercepat terjadinya reaksi-reaksi antara senyawa-senyawa yang akan dibuat homogen. Pemilihan tempat air masuk dan air keluar sangat penting. Demikian juga, pemilihan dimensi dan bentuk impeler sangat penting agar terjadi pengadukan seperti yang diinginkan. Pengadukan ini akan sangat menentukan hasil yang dicapai. Misalnya, untuk flokulasi rpm harus rendah dan tipe impeler harus paddle atau turbine. Elektromotor dipilih yang -weather proof karena biasanya diletakkan di luar. Dari elektromotor diperlukan gear box untuk menentukan keluaran dari rpm yang dikehendaki. Power dan torque juga merupakan faktor yang penting untuk menentukan pemilihan mixer yang ada dari manufacturer. Kebanyakan shaft dan impeler terbuat dari stainless steel atau menggunakan rubber coating (pada pemakaian khusus). , ..... , ; b. Submersible Mixer ~ ' ";-';!!;'".'"" Submersible mixer digunakan untuk mengaduk air limbah dengan suspended solid, ataupun untuk penggunaan yang lain, misalnya proses netralisasi. Mixer ini juga digunakan pada proses anoksik, nitrifikasi-denitrifikasi, dan lain-lain. Submersible mixer dimasukkan ke dalam air dengan menggunakan rantai yang diikatkan pada badan mixer, dipasang pada ketinggian yang dapat diubah-ubah ataupun pada ketinggian yang tetap. Air tersirkulasi melalui bagian belakang impeler dan terdorong ke depan. Masing-masing manufacturer akan memberikan diagram tersendiri untuk menentukan mixer yang sesuai. Propeler terdiri atas 2-3 blade untuk pengoperasian optimum dan bebas hambatan (nonclogging type). Motor yang digunakan adalah squirrel cage induction motor dengan 2-16 pole Class F (155 deg. C) insulated stator. Seal yang digunakan dapat berupa seal dua permukaan atau kombinasi dari seal satu permukaan dengan seal radial lainnya. Shaft dipasang pada dua bearing yang sangat tahan lama sehingga bebas biaya perawatan. Tempat pemasangan kabel dilindungi oleh seal dan menggunakan kabel gland tersendiri. : , <; M 3. Aerator

Beberapa jenis aerator yang digunakan dalam IPAL adalah low speed surface aerator, high speed floating aerator, induced air aerator, submersible aerator, jet aerator, dan disk diffuser.

a. Low Speed Surface Aerator Pada low speed surface aerator, sistem aerasi harus memenuhi dua fungsi secara bersamaan, yaitu pengadukan air limbah dengan benar dalam upaya menjaga solid tersuspensi dan terbentuknya sistem yang homogen, serta memberikan oksigen yang dibutuhkan. Kemampuan menyediakan oksigen bervariasi antara 1,6-1,8 kg O 2/kW. Daya meliputi beberapa pilihan: 2,2; 4; 5,5; 7,5; 11; 15; 18,5; 22; 30; 37; 45; 75; 90; dan 110 kW. Aerator akan mengambil air dari bawah tangki dan membuangnya ke permukaan. Air akan menjadi butiran-butiran yang bersentuhan dengan udara sehingga mengandung udara dan kembali masuk ke dalam air limbah. Low speed aerator terdiri atas rotor yang disatukan pada geared motor reducing dengan menggunakan connecting shaft. Seluruh unit dapat diletakkan pada lantai beton atau struktur besi, namun ada juga low speed aerator tipe floating di mana seluruh unit diletakkan pada pontoon. Reducer yang digunakan memiliki safety factor sama dengan atau lebih besar dari dua. Bearing bersifat anti-air dan diperkuat untuk mencegah axial dan radial stress pada aerator. Motor yang digunakan adalah IP 55 yang tahan air (watertight) dengan ventilasi luar yang menggunakan kipas. Rotor dapat terbuat dari steel atau reinforced polyester yang di dalamnya diisi dengan polyurethane foam. Dengan menggunakan reinforced polyester maka densitas rotor akan lebih kecil dari satu sehingga mengapung. Hal ini akan memudahkan pemasangan dan mengurangi dynamic axial stress pada reducer. b. High Speed Floating Aerator Pada high speed floating aerator, sistem aerasi harus memenuhi dua fungsi secara bersamaan, yaitu pengadukan air limbah dengan benar dalam upaya menjaga solid tersuspensi dan terbentuknya sistem yang homogen, serta memberikan oksigen yang dibutuhkan. Kemampuan menyediakan oksigen bervariasi antara 1,3-1,5 kg O 2/kW. Pilihan power yang tersedia adalah 1,5; 2,2; 4; 5,5; 7,5; 11; 15; 18,5; 22; 30; 37; 45; 55; dan 75 kW. Sama halnya dengan low speed surface aerator, air ditarik dari dasar bak dan dilemparkan ke udara sehingga terjadi transfer oksigen ke air. Perbedaan utama terletak pada kecepatan rpm dalam menggerakkan impeler. Impeler langsung dihubungkan dengan shaft dari motor secara vertikal tanpa ada gear. High speed aerator diletakkan pada fixed floating base sehingga tidak memerlukan lantai atau struktur besi seperti low speed surface aerator. High speed aerator terdiri atas stainless steel propeller, rotoflector, dan air cooled electric motor (IP 56) tahan air dan dipasang dengan posisi vertikal. Motor dan reflektor sudah diseimbangkan untuk keperluan pengoperasian peralatan. Channel pengisap yang terdapat di bawah aerator terbuat dari stainless steel yang dipadukan dengan anti-vortex sehingga pengaturan feed cukup baik. Channel pengisap ini juga dapat dilengkapi dengan jaring-jaring untuk mencegah kerusakan propeler. Floating base terbuat dan fiberglass reinforced polyester dan diisi dengan polyurethane foam. Di sekelilingnya terdapat empat titik untuk mengikat aerator dengan stainless steel cable yang diikatkan ke pinggir bak. Karena tidak ada ba-gian-bagian yang harus ditempatkan di dalam air, maintenance alat ini sangat mudah. c. Submersible Aerator Pada submersible aerator, sistem aerasi harus memenuhi dua fungsi secara bersamaan, yaitu pengadukan air limbah dengan benar dalam upaya menjaga solid tersuspensi dan

terbentuknya sistem yang homogen, serta menyediakan oksigen yang dibutuhkan. Peralatan ini banyak digunakan dalam IPAL skala kecil dan sedang; sangat baik untuk menambahkan oksigen pada plant yang sudah ada. Pilihan power yang tersedia adalah 0,75-55 kW. Operasi dari submersible aerator seluruhnya berada di dalam air. Turbin impeler yang terdapat dalam aeration housing menyebabkan terjadinya kondisi vakum. Akibatnya, udara terisap dari permukaan air masuk ke bawah melalui pipa. Sementara itu, air masuk ke dalam turbin melalui celah antara motor dan aerator housing dan tercampur dengan udara sebelum dikeluarkan melalui difusor dengan kecepatan tinggi. Kecepatan tinggi ini menyebabkan terbentuknya butiran-butiran halus dari udara yang menjamin tercapainya transfer oksigen yang diinginkan. Pengoperasian alat ini membutuhkan sedikit keahlian. Kebutuhan oksigen dapat bervariasi dengan menghubungkannya dengan air blower melalui pipa udara, yang dapat meningkatkan transfer oksigen hingga 50%. Submersible aerator terdiri atas electrical motor (squirrel cage class F insulation) yang fa-coupling langsung dengan impeler. Motor yang digunakan serupa dengan submersible pump, waterproof type. Impeler dan shaft terbuat dari stainless steel, sedangkan diffusor plate dan housing terbuat dari galvanized steel. Submersible aerator dimasukkan ke dalam air dengan menggunakan rantai yang dihubungkan ke lifting lug yang terdapat di atas motor. Penggunaan alat pembantu untuk mengangkat dapat dilakukan, tergantung pada berat alat ini. u, 5,>, , .,,... , , ,,,,.... ,, ,. .,..,....... d. Disk Diffuser , .;.. ,.'".;".;.,'., ..''. ., ,,, ; : /? Pada disk diffuser, sistem aerasi harus memenuhi dua fungsi secara bersamaan, yaitu pengadukan air limbah dengan benar dalam upaya menjaga solid tersuspensi dan terbentuknya sistem yang homogen, serta menyediakan oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan diffuser harus dilakukan bersamaan dengan blower sebagai alat penghasil udara yang dilewatkan melalui diffuser. Diffuser dapat berupa/me bubble dan coarse bubble dengan berbagai material dan bentuk. Udara yang disuplai oleh blower dilewatkan melalui diffuser yang terdiri atas membran karet yang diikatkan pada disk. Saat udara bertekanan masuk ke dalam diffuser maka terjadi bukaan pada diffuser dan udara keluar, menghasilkan gelembung-gelembung udara pada air. Jika suplai udara dihentikan maka diffuser akan tertutup secara otomatis. Disk diffuser terbuat dari materi anti-korosi, misalnya keramik, PVC, dan EPDM. Setiap disk diffuser dari manufacturer yang berbeda memiliki cara pemasangan yang berbeda, ada yang menggunakan clamp, ada yang menggunakan drat. 4. Scraper ;< Scraper dibedakan menjadi dua macam, yaitu peripheral dan longitudinal scraper. Dalam hal ini yang akan dibahas adalah peripheral drive half bridge scraper. Scraper digunakan pada bak sedimentasi primer dan sekunder untuk mengumpulkan endapan atau lumpur ke pusat bak, sebelum dipindahkan menggunakan pompa. Diameter scraper bervariasi dari 3 m-30 m, tergantung pada konstruksi yang ada dan manufacturer. Air limbah dimasukkan ke dalam tangki dengan menggunakan pipa besi atau beton ke dalam central influent well. Dengan cara demikian maka air akan terbagi ke seluruh tangki sedimentasi secara merata dan homogen. Air limbah keluar dari bak sedimentasi melalui weir yang terdapat di sekeliling tangki. Lumpur yang mengendap di dasar bak didorong oleh rotating blade ke tengah sludge hopper yang terdapat di tengah-tengah bak. Dari sini lumpur dipindahkan ke dalam tangki yang lain dengan adanya tekanan hidrostatis. Jika diperlukan, dapat dipasang peralatan scum removal pada jembatan, untuk mengumpulkan benda-benda yang terapung atau scum. Jembatan dapat terbuat dari

coating atau galvanized mild steel. Profil besi yang digunakan bervariasi, hollow square, H beam, dan di atasnya diletakkan lantai untuk tujuan servis. Bottom scraper, centre well, dan surface scraper diikatkan pada jembatan. Pada pusat scraper, bride terletak di atas bearing yang berputar. Pada pusat scraper ini ring connector dipasang untuk keperluan suplai listrik ke motor elektrik. Pada bagian luar dari scraper, jembatan/^eaw didukung oleh roda karet yang digerakkan oleh geared motor pada torque tertentu dan pada kecepatan tertentu. Weir terdapat di seputar bak sedimentasi dan scum baffle menahan scum terbawa ke luar sehingga scum skimmer akan membawa scum ke dalam scum box. 5. Thickener Thickener digunakan untuk meningkatkan konsentrasi lumpur. Peralatan ini banyak digunakan untuk IPAL skala kecil hingga sedang. Biasanya, diameter thickener mencapai 12 meter. Lumpur dimasukkan dari centre well dengan menggunakan pompa. ] Air hasil thickening yang biasa disebut supernatant keluar melalui weir, j Degassing dan thickening dilakukan dengan bantuan vertical picket (tiang) yang diikatkan ke shaft. Lumpur yang telah kental dibawa ke pusat tangki ' dengan bantuan bottom scraper. Dari sini, lumpur dipindahkan secara | hidrostatis atau dengan menggunakan pompa. i Pada thickener, gear motor didesain lebih besar daripada torque yang j dibutuhkan. Lengan-lengan scraper direncanakan sedemikian agar dapat j diatur sesuai dengan kemiringan bak. Pada bagian bawah shaft dipasang j bearing. Seluruh bagian thickener dilindungi dengan galvanized, kecuali \ motor dilindungi dengan menggunakan coating primer dan sekunder. 6. Plant Controls Dalam seluruh instalasi pengolahan air limbah, pasti diperlukan j peralatan elektrik. Misalnya: motor penggerak untuk pompa, blower, dan | valves; selenoid valve untuk pneumatic valve', alat-alat ukur; serta \ interlocking controll dan automatisasi proses. Peralatan-peralatan yang banyak digunakan adalah 1. power supply dari gardu induk, termasuk switch gear dan transformer, 2. Motor Control Center (MCC) yang terdiri atas switches, fuses, dan contactors untuk motor elektrik; 3. panel kontrol yang meliputi switches, push buttons, berbagai contactors dan atau logic controller, dilengkapi dengan indikator maupun 1 display dari berbagai alat pengukur; serta \ 4. internal wiring antara control center(s) atau control panel dan unit I proses-unit proses serta instrumen-instrumen. I

Anda mungkin juga menyukai