Anda di halaman 1dari 13

Subnetting menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yg sama, maka ada kemungkinan di dalam segmen2 jaringan tersebut

memiliki alamat2 yg tdk digunakan atau membutuhkan lebih banyak alamat. Oleh karena itu, subnetting harus dilakukan berdasarkan segmen jaringan yg dibutuhkan oleh jumlah host terbanyak. Untuk memaksimalkan penggunaan ruangan alamat yg tetap, subnetting pun dilakukan secara rekursif (membagi menjadi beberapa sub jaringan yg diambil dari jaringan itu sendiri) untuk membentuk beberapa subjaringan dengan ukuran bervariasi, yg diturunkan dari network identifier yg sama. Jadi VLSM adalah teknik subnetting utk membentuk beberapa subjaringan dg ukuran bervarisasi yg diturunkan dari network identifier yg sama. Ex : lht buku catatan

Memahami Subnetting Melalui Latihan Soal


Ardiansyah (Kreatip Crew)

Dalam kehidupan sehari-hari, di perkantoran misalnya, pasti terdapat pembagian area kerja berdasarkan divisi tertentu dan dalam divisi tersebut dibutuhkan komputer yang berbeda-beda. Sebagai contoh : PT. ArdiSragen membagi perusahaannya ke dalam 4 divisi, dengan kebutuhan komputer masing-masing divisi : Divisi A = 13 komputer Divisi B = 7 komputer Divisi C = 16 komputer DIvisi D = 13 komputer Sebagai network administrator tentunya kita ingin mempermudah pengelolaan dan mengoptimalisasi efisiensi kerja jaringan agar jaringan tidak terpusat pada satu network yang besar, tapi terbagi ke beberapa bagian tertentu. Untuk mengakomodasi hal tersebut disinilah subnetting dapat digunakan. Mengapa? Karena dengan sistem subnetting kita diizinkan untuk membuat banyak logical network dengan sebuah IP pada class A,B, C network. Sampai disini mungkin para pembaca masih bingung, apa itu subnetting. Sesuai dengan judul kali ini, maka penulis akan langsung menjelaskan mengenai subnetting melalui latihan soal sebagai berikut :

1. Sebuah ISP memberikan kamu IP address dan Subnet Mask seperti berikut : IP Address : 199.141.27.96 Subnet Mask : 255.255.255.224 Pertanyaannya, Yang mana dari alamat berikut y ang dapat menjadi alamat host sebagai hasil dari subnet ! a. 199.141.27.112 b. 199.141.27.130 c. 199.141.27.126 d. 199.141.27.90 e. 199.141.27.127 f. 199.141.27.100

Jawab : Dari data di atas diperoleh bahwa : Blok Subnet : 199.141.27.128,dst Subnet : 199.141.27.127 199.141.159 Dst. Jadi jawaban yang mungkin ialah A,B,C,F 2. Yang mana dari alamat berikut yang mungkin menjadi host pada subnet 192.168.19/28 ? a. 192.168.15.14 b. 192.168.15.31 c. 192.168.15.16 d. 192.168.15.29 256-224 = 32 atau secara host lengkap 199.141.27.96 ,

199.141.27.96

dengan

199.141.27.97-126,

broadcast

199.141.27.128 dengan host 199.141.27.129-158, broadcast

e. 192.168.15.17

Jawab : Dari soal dapat diperoleh bahwa : Subnet Mask : 255.255.255.240 (ingat 28 menunjukkan banyaknya angka 1 pada subnet mask) Blok Subnet : 256-240 = 16 atau lengkapnya 192.168.15.19, 192.168.15.35, dst Subnet mask : 192.168.15.19 dengan host 192.168.15.20-33, broadcast 192.168.15.34 Dst... Jadi jawaban yang mungkin ialah B dan D 3. Perusahaan Etos mempunyai 4 departemen yang berbeda seperti berikut ; Dept.Ekobis = 13 pengguna Dept. Permata = 7 pengguna

Dept. Pembinaan = 16 pengguna Dept. Keuangan = 15 pengguna

Jika perusahaan mempunyai alamat IP class C, yang mana dari jawaban berikut subnet yang dapat digunakan untuk mengakomodasi host pada setiap departemen ? a. 255.255.255.252 b. 252.255.255.224 c. 255.255.255.192 d. 255.255.255.128 e. 255.255.255.240 f. 255.255.255.248 Jawab : Masing-masing pilihan jawaban dengan melihat banyaknya nilai 0 kemudian dimasukkan kerumus 2y - 2 dengan y = jumlah 0 pada subnetmask,maka

jumlah host maksimalnya sebagai berikut : a. 2 , b. 30 , c. 62, d. 126, e. 14, f. 6 Jadi jawaban yang mendekati ialah B 4. Dari jawaban berikut, 201.100.5.68/28 ! a. 201.100.5.1 b. 201.100.5.65 c. 201.100.5.0 d. 201.100.5.32 e. 201.100.5.31 f. 201.100.5.64 Jawab : /28 berarti : 255.255.255.240, jadi Block subnetnya 16 atau secara lengkap 201.100.5.0, 201.100.5.16, 201.100.5.32, 201.100.5.64, 201.100.5.80, dst Perhatian lebih detail pada subnet 201.100.5.64, dari subnet ini didapat alamat host mulai dari 201.100.5.65-201.100.5.78, Jika diperhatian alamat IP 201.100.5.68 pada soal ini berada dalam range ini. Jadi Jawaban yang benar adalah F. 5. Jika sebuah host pada network mempunyai alamat IP 172.16.45.14/30. Yang mana dari alamat dibawah ini yang menjadi subnet ? a. 172.16.45.18 b. 172.16.45.8 c. 172.16.45.0 d. 172.16.45.12 e. 172.16.45.4 Jawaban : Dengan cara yang sama seperti no 4 didapat Jawaban D sebagai alamat subnet yang mana subnet dari alamat host IP

Penghitungan Subnetting VLSM

Artikel yang satu ini akan menjelaskan bagaimana melakukan penghitungan subnetting dengan cara VLSM (Variabel Length Subnet Mask) Langsung saja: 1. Diketahui: network awal 192.168.224.0/22 subnet A=118 PC, B=230 PC, C=120 PC, D=500 PC, E=500 PC. Ditanyakan: Jawab: - Mendefinisikan range tiap subnetwork A = 118+2= 120 IP => 128 IP Address. Mask /25 = 255.255.255.128 B = 230+2= 232 IP => 256 IP Address. Mask /24 = 255.255.255.0 C = 120+2= 122 IP => 128 IP Address. Mask /25 = 255.255.255.128 D = 500+2= 502 IP => 512 IP Address. Mask /23 = 255.255.254.0 E = 500+2= 502 IP => 512 IP Address. Mask /23 = 255.255.254.0 Mengurutkan subnetwork dari yang terbesar Tentukan alokasi range 5 subnetwork tersebut ?!

D = 192.168.224.0/23 - 192.168.225.255/23 E = 192.168.226.0/23 - 192.168.227.255/23 B = 192.168.228.0/24 - 192.168.228.255/24 C = 192.168.229.0/25 - 192.168.229.127/25 A = 192.168.229.128/25 - 192.168.229.255/25 Sisa = Jumlah host awal - host terpakai Sisa = 2048 - 1536 Sisa = 512 IP Sisa = 192.168.230.0 s/d 192.168.231.255 Jadi sisa IP adalah 512 IP yaitu antara 192.168.230.0 s/d 192.168.231.255. Sisa IP ini juga masih bisa digunakan.

2. Diketahui: network awal adalah 192.168.0.0/23. Subnet A=15 PC, B=30 PC, C=100 PC, D= 60 PC, E=15 PC. Ditanyakan: Tentukan alokasi range network tersebut ?! Jawab: Mendefinisikan range tiap subnetwork A= 15+2=17 IP => 32 IP Address. Mask = /27 = 255.255.255.224 B= 30+2=32 IP => 32 IP Address. Mask = /27 = 255.255.255.224 C= 100+2=102 => 128 IP Address. Mask = /25 = 255.255.255.128 D= 60+2=62 IP => 64 IP Address. Mask = /26 = 255.255.255.192 E= 15+2=17 IP => 32 IP Address. Mask = /27 = 255.255.255.224 Mengurutkan subnetwork dari yang terbesar C= 192.168.0.0/25 - 192.168.0.127/25 D= 192.168.0.128/26 - 192.168.0.191/26 B= 192.168.0.192/27 - 192.168.0.223/27 A= 192.168.0.224/27 - 192.168.0.255/27 E= 192.168.1.0/27 - 192.168.1.31/27 Sisa = 2^9 - 288 Sisa = 512 - 288 Sisa = 224 IP Sisa = 192.168.1.32 s/d 192.168.1.255 Jadi sisa IP adalah 224 IP yaitu antara 192.168.1.32 s/d 192.168.1.255 3. Diketahui: network awal 192.168.168.0/24

Ditanyakan : Tentukan alokasi/range subnetwork sebanyak 8 subnet yang berbeda jumlah alokasinya ?! Jawab: - Hitung jumlah host awal: jumlah host awal = 2^8 = 256 Buat 8 subnet disertai dengan jumlah host pada masing - masing subnet Karena jumlah host awal adalah 256, maka membuat 8 subnet tidak boleh melebihi 256 IP. Misalnya saya buat: Network A= 10 host Network B= 5 host Network C= 25 host Network D= 20 host Network E= 50 host Network F= 60 host Network G= 6 host Network H= 30 host Mendefinisikan range tiap subnetwork: A= 10+2= 12 IP => 16 IP Address. Mask = /28 B= 5+2= 7 IP => 8 IP Address. Mask = /29 C= 25+2=27 IP => 32 IP Address. Mask = /27 D= 20+2=22 IP => 32 IP Address. Mask = /27 E= 50+2=52 IP => 64 IP Address. Mask = /26 F= 60+2=62 IP => 64 IP Address. Mask = /26

G= 6+2=8 IP => 8 IP Address. Mask = /29 H= 30+2=32 IP => 32 IP Address. Mask = /27

- Mengurutkan subnetwork dari yang terbesar F= 192.168.168.0/26 - 192.168.168.63/26 E= 192.168.168.64/26 - 192.168.168.127/26 H= 192.168.168.128/27 - 192.168.168.159/27 C= 192.168.168.160/27 - 192.168.168.191/27 D= 192.168.168.192/27 - 192.168.168.223/27 A= 192.168.168.224/28 - 192.168.168.239/28 G= 192.168.168.240/29 - 192.168.168.247/29 B= 192.168.168.248/29 - 192.168.169.0/29 Tidak ada sisa.. *Penjelasan : (Diambil contoh pada nomor 1) - Kenapa setiap host pada subnet ditambah 2 ? Ditambah 2 karena 2 adalah network address dan broadcast address.

- Kenapa pada subnet A 120 IP menjadi 128 IP ? 120 bukan kelipatan 2. Maka dari itu, 120 diganti dengan angka kelipatan 2 setelah 120.

VLSM (Variable Length Subnet Mask)


Perhitungan dengan IP Address menggunakan Network suatu disini metode Address ID VLSM lebih hanya terletak si adalah dari memiliki pada metode subnet subnet blok, yang berbeda jika saja, memberikan CIDR suatu dimana satu satu mask, mask

menggunakan perbedaan blok VLSM

Network juga

yang

mendasar dan

adalah oleh

pembagian Network

pembagian yang telah

bebas

hanya

dilakukan

pemilik

Address

diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam

jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas.

Metode IP

VLSM

ataupun

CIDR

pada

prinsipnya

sama

yaitu ID

untuk

mengatasi

kekurangan IP

Address

dan

dilakukannya Network biasanya yang 5

pemecahan yang

Network telah

guna oleh

mengatasi lembaga

kekerungan IANA swasta

Address sangat institusi lebih

tersebut. terbatas, pendidikan dari

Address suatu

diberikan baik

jumlahnya maupun ID tidak Public).

perusahaan ke jaringan 7

instansi

pemerintah, memilik ID

terkoneksi

internet Network

hanya

Network (IP

Dalam

penerapan

IP

Address jaringan ; routing prefix

menggunakan internet protocol untuk setiap

metode

VLSM

agar

tetap

dapat dapat

berkomunikasi memenuhi informasi IGRP, semua VLSM Tahapan CIDR

kedalam

sebaiknya yang rute

pengelolaan harus

network-nya mampu

persyaratan mengenai

digunakan

membawa : RIP, 1-2),

notasi dan

broadcastnya lanjut protocol

(routing routing

protocol :

EIGRP,

OSPF

lainnya, yang

bahan

bacaan dalam

CNAP

perangkat yang

router

digunakan

jaringan penerus yang

harus

mendukung packet

metode informasi.

menggunakan menggunakan baru dipecah

algoritma VLSM kembali IP Address

perihitungan selanjutnya

ada VLSM,

dihitung sebagai

menggunakan contoh :

menggunakan

130.20.0.0/20 Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat

11111111.11111111.11110000.00000000 = /20 Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16

Maka blok tiap subnetnya adalah : Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20 Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20 Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20 Dst sampai dengan Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20 Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil perhitungan subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16 Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita gunakan / 24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24 Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24 Blok subnet VLSM 1-3 = 130.20.34.0/24 Blok subnet VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24 Dst sampai dengan Blok subnet VLSM 1-16 = = 130.20.47/24 Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu

130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32 sehingga didapat : Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27 Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27 Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27 Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27

Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27 Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27 Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27 Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27 Metode VLSM hampir serupa dengan CIDR hanya blok subnet hasil daro CIDR dapat kita bagi lagi menjadi sejumlah Blok subnet dan blok IP address yang lebih banyak dan lebih kecil lagi. Demikian pembahasan CIDR dan VLSM semoga bermanfaat

Penghitungan Subnetting CIDR


Posting kali ini akan membahas contoh pertanyaan penghitungan subnetting secara CIDR (Classless Inter-Domain Routing). Langsung saja: 1. Diketahui : Network awal adalah 172.16.16.0/22 Ditanyakan : Buat menjadi 3 subnetwork ! Jawab: - Tentukan range network awal : Jumlah IP awal= 2^10 = 1024 IP Jadi jaraknya 172.16.16.0 s/d 172.16.19.155 - Tentukan panjang setiap subnetwork: Panjang subnet= Jumlah host/IP awal : jumlah subnet Panjang subnet= 1024:4 = 256 Jadi panjang setiap subnetwork-nya adalah 256 host setara dengan masking /24 - Berikan alokasi IP Address untuk setiap subnetworknya: 1. 172.16.16.0/24 - 172.16.16.255/24 2. 172.16.17.0/24 - 172.16.17.255/24 3. 172.16.18.0/24 - 172.16.18.255/24 4. 172.16.19.0/24 - 172.16.19.255/24 2. Diketahui : network awal adalah 172.16.16.0/22 Ditanyakan : Tentukan alokasi subnetwork yang masing-masing terdiri dari 75 host ! Jawab: - Tentukan range network awal: Jumlah IP/host awal= 2^10= 1024 IP/host Jadi range network-nya 172.16.16.0 s/d 172.16.19.255 - Tentukan Jumlah subnetwork-nya: Jumlah subnet= Jumlah host awal:Jumlah host pada setiap subnet Jumlah subnet= 1024:128= 8 Jadi Jumlah subnet yang akan dibuat adalah 8 subnetwork dengan masing2 128 host setara dengan masking /25 - Alokasi IP Address subnetwork-nya: 1. 172.16.16.0/25 - 172.16.16.127/25 2. 172.16.16.128/25 - 172.16.16.255/25 3. 172.16.17.0/25 - 172.16.17.127/25

4. 172.16.17.128/25 5. 172.16.18.0/25 6. 172.16.18.128/25 7. 172.16.19.0/25 -

172.16.17.255/25 172.16.18.127/25

172.16.18.255/25 172.16.19.127/25

8. 172.16.19.128/25 - 172.16.19.255/25 3. Diketahui: network awal adalah 192.168.128.0/25 Ditanyakan: Buat menjadi 2 subnetwork ! Jawab: - Tentukan range network awal: Jumlah IP/host awal= 2^7=128 Jadi range-nya 192.168.128.0 - Tentukan panjang setiap subnetwork Panjang subnet=128:2=64 Jadi tiap subnetwork panjang-nya 64 IP - Alokasi IP Address subnetwork-nya: 1. 192.168.128.0/26 2. 192.168.128.64/26 -

s/d setara dengan

192.168.128.127 masking /26

192.168.128.63/26 192.168.128.127/26

4. Diketahui: network awal adalah 192.168.128.0/25 Ditanyakan: Tentukan alokasi subnetwork yang masing - masing terdiri dari 30 host ! Jawab: > Tentukan range network awal: Jumlah IP awal = 2^7=128 Jadi range-nya 192.168.128.0 s/d 192.168.128.127 > Tentukan jumlah subnetwork-nya: Jumlah subnet=Jumlah host awal:Jumlah host setiap subnet Jumlah subnet= 128:32= 4 Jadi jumlah subnetnya 4 dan setara dengan masking /27 > Alokasi IP Address tiap subnet: 1. 192.168.128.0/27 192.168.128.31/27 2. 192.168.128.32/27 192.168.128.63/27 3. 192.168.128.64/27 192.168.128.95/27 4. 192.168.128.96/27 192.168.128.127/27 5. Diketahui: network awal adalah 162.16.20.0/27 Ditanyakan: Buat menjadi 2 subnetwork?! Jawab: > Tentukan range network awal: IP awal=2^5=32 Jadi range-nya 162.16.20.0 s/d 162.16.20.31 > Tentukan panjang setiap subnetwork Panjang subnet=Jumlah host awal:Jumlah subnet Panjang subnet= 32:2=16 Jadi tiap subnet panjangnya adalah 16 IP setara dengan masking /28 > Alokasi IP Address tiap subnetwork: 1. 162.16.20.0/28 162.16.20.15/28 2. 162.16.20.16/28 162.16.20.31/28 *Penjelasan: 1. Kelemahan menggunakan CIDR adalah ada subnet ataupun host yang tidak terpakai (mubazir). Contohnya pada soal nomor 1, yang diminta adalah 3 subnetwork. Tapi

kenyataannya dengan cara CIDR kita hanya bisa membuat jumlah subnetwork ke kelipatan 2 selanjutnya yaitu 4. Sehingga ada 1 subnetwork yang tidak terpakai.

Anda mungkin juga menyukai