Anda di halaman 1dari 18

Pembimbing dr.

Diyaz Syauki Ikhsan

Terdapat obsesi atau kompulsi yang menjadi sumber distress yang signifikan atau gangguan , dan bukan terjadi karena gangguan mental yang lainnya. Obsesi atau kompulsi ini harus menyebabkan distress yang jelas, dialami lebih dari 1 jam per harinya Atau secara signifikan mengganggu fungsi kegiatan normal pasien sehari-hari, atau pekerjaan dan kehidupan sosialnya.

Seseorang dengan OCD sadar bahwa obsesi atau kompulsi tersebut berlebihan atau tidak beralasan

Obsesi Bentuk pikiran atau suatu gambar atau suatu impuls yang persisten, berulang, yang dialami secara berulang-ulang dan tidak sesuai.

Kompulsi -perilaku yang dilakukan berulang-ulang (misalnya memeriksa pintu yang terkunci, mencuci tangan berulang kali, dll) - suatu aksi mental (misalnya berhitung, mengulang kata-kata,dll) yang seseorang merasakan dirinya dikendalikan dalam melakukannya sebagai respon dari obsesi atau berdasarkan aturan baku.

Onset usia rata-rata pada pria adalah usia remaja akhir Pda wanita pada usia 20-an awal Onset tersebut memiliki range yang sangat luas

Penelitian oleh ECA, tingkat prevalensi OCD lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada pria Pasien-pasien dengan OCD secara substansial memiliki risiko yang lebih tinggi untuk memiliki penyakit komorbid lainnya seperti depresi, gangguan kecemasan, penyalahgunaan alcohol atau substansi lainnya.

Faktor biologis Faktor keluarga Faktor sosio-kultural Faktor Psikologis

Gejala gejala obsesif atau tindakan kompulsif, atau kedua-duanya, harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya dua minggu berturut-turut Hal tersebut merupakan sumber penderitaan (distress) atau mengganggu aktivitas penderita Ada kaitan erat antara gejala obsesif, terutama pikiran obsesif, dengan depresi

Gejala gejala obsesif yang harus mencakup hal-hal berikut


- Harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri
- Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan - Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut bukan merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan - Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan

Obsesi dibentuk berdasarkan 4 kriteria, yaitu:

Rekuren dan pemikiran yang persisten, impulsivitas, atau

gambaran yang dirasakan pada beberapa waktu saat terjadi gejala dan dianggap tidak sesuai dan melelahkan dan dapat menyebabkan kecemasan Pikiran, impulsivitas, atau gambaran yang tidak hanya merupakan kekwhatiran pada masalah kehidupan berusaha untuk menahan atau mengabaikan pikiran, impulsivitas atau gambaran untuk meneutralisasi pikiran tersebut dengan pikiran atau tindakan lainnya menyadari tentag pikiran obsesif, impulsivitas, atau gambaran yang dihasilkan oleh pikiran mereka sendiri (bukan seperti thought insertion)

Kompulsif dijabarkan berdasarkan 2 kriteria:


cenderung melakukan tingkah laku yang

berulang atau tingkah laku mental yang bertujuan sebagian respon dari obsessi tersebut atau peraturan yang harus di lakukan Tingkah laku atau tingkah laku mental bertujan untuk mencegah atau mengurangi penderitaan atau mencegah ketakutan

orang tersebut menyadari bahwa obsesif atau kompulsif yang berlebihan atau yang tidak masuk akal Obsesi atau kompulsi dapat menyebabkan penderitaan, dan secara signifikan dapat menganggu kehidupan normal sehari hari

Psikoterapi
CBT

Farmakoterapi
SSRI Clomipramine

Nandi : CBT? Apa semua penderita ocd harus dilakukan cbt? Surya : Lebih sering pada wanita, mengapa? Nabila : Apa ada ciri kepribadian tertentu yg menyebabkan OCD? Meta : Beda OCD dan gangguan kepribadian anankastik?

Echa : Prognosis? Apa bisa sembuh dengan sempurna?

Anda mungkin juga menyukai