Anda di halaman 1dari 24

Minggu ke IV Juni 2011

E-mail: radarnusantara@gmail.com/radarnusantara@yahoo.com

Harga Rp.5000,-

website:http://www.radarnusantara.com

facebook:radarnusantara@gmail.com

Untuk Pengaduan Dugaan Tindak Pidana Korupsi


Hubungi Pengaduan Masyarakat KPK: Telp: (021) 2557 8389 Faks: (021) 5289 2454 E-mail: pengaduan@kpk.go.id KPK On-line Monitoring System: www.kpk.go.id
Untuk Informasi Seputar KPK & Pemberantasan Korupsi, Hubungi Biro Humas KPK: Telp: (021) 2557 8498 / Faks: (021) 5290 5592 E-mail: informasi@kpk.go.id Untuk Kritik dan Saran: E-mail: radarnusantara@yahoo.com Sms: 0818418944

REDAKSIKU
Editorial

Minggu ke IV Juni 2011

Apa Jadinya Kalau Menteri Dikatakan GOBLOK


Sungguh sangat menyedihkan bangsa ini, dimana hukum terus menuai aroma tidak sedap dimasyarakat maupun di tingkat para elit petinggi pejabat negara dan elit politik. Hukum seakan tidak punya arti apa-apa, dimana hukum yang seharusnya menjadi cermin dalam perbuatan. Bangsa ini seakan lupa makna sebuah perjuangan yang Sindak. SH telah lepas dari belengu penjajah yang begitu menyakitkan dan terhina.Etika moral begitu bobrok dan penuh kemunafikan,Korupsi menggelengar dan popular di kalangan pejabat,partai politik,pengusaha hingga masyarakat yang tak punya ilmu apapun. Korupsi merusak sendi-sendi kehidupan,sangat sungguh ironi perbuatan terkutuk,hina dijadikan santapan rohani.dengan gamblangnya mata melihat bahwa hukum dapat di beli,diinjak-injak seakan korupsi perbuatan mulia. Jutaan rakyat miskin,jutaan generasi muda jadi pecandu narkoba,tenaga kerja teraniaya hingga hukuman mati karena Negara tak sanggup untuk mensejahterahkan rakyatnya,Semua ini tidak terlepas dari perbuatan akibat korupsi dan korupsi.Lihat begitu memalukannya pejabat Negara setingkat menteri dan terhormat yang seakan tidak punya harga diri lagi di katakan GOBLOK karena masalah legalitas hukm. Inilah Negara hukum yang tidak punya rasa malu karena hukum bisa di beli,dan sampai kapan pun dimana pun selagi hukum tidak di tegakan korupsi akan selalu jadi santapan para pejabat yang tidak bermoral dan terhina. Marilah kita memohon dan bersujud kepadanya seperti nyanyian Ebit GAD dan semoga bangsa ini memberlakukan hukuman mati bagi koruptor.

POJOK RANUS
- Laporan Ketua MK ke Mabes Polri sudah kurang lebih 4 bulan tidak ditindak lanjuti, ada apa ya...? * Ah...itu sih sudah biasa dari dulu kali.... - Baru-baru ini 168 pejabat eselon III dan II Pemkot Bekasi dimutasi, katanya bermuatan politis dan berindikasi KKN benarkah...?

DIBUTUHKAN
Diterbitkan Oleh: PT. Nadyatama Globalindo Pimpinan Perusahaan: Sindak, SH Pemimpin Umum/Pimpinan Redaksi: Sindak, SH Wakil Pemimpin Umum: Parulian Silalahi, Drs.Benny S Wakil Pemimpin Redaksi: Pahala Pasaribu Redaktur Pelaksana: Alleh Simbolon, Putriman Manalu Redaktur: Jaya Tp. Bolon,S.Sos, Anton, Smjk Bendahara: Wanti, Partini Sekretaris Redaksi: Rohmah, Ayu Dewan Penasehat: Afandi.SH, Manjadi S, SH, Ferdinan.SH, Iyus Faundra.SH,MA, Sahala Tobing.SH.MH, Tuaman.SH, Herawan.SH, Mangapul SH, M.Silalahi.SH.MM, Sudirman.SH, Henri Hutapea.SH, Haposan Marbun.SH, Hotman, Hutagaol, SH,Antoni S. SH, Yunus.SH, Jonny Manulang. SH, Fadlin Saleh, SH, Anggiat Sinurat, SH, MH Dewan Redaksi: Sindak, SH (ketua) Putriman Manalu, Anton Smjk, Drs.Benny S, Jaya.TP.Bolon.Sos, Wilmar Bakara, Herman Pribadi, Jamal, Hotbel M. Libank: R.Pictor Simatupang Sirkulasi: Anto, Adi, Feri R Staf Redaksi: Amirudin,Budiman,Heri, Diana, Hermanto, Ellisa,Edi Hairul, Jul Ardiansyah, Fauzi,Reni, Ardiansyah, Sumartini, Syarif Abdulah,Candra Septiadi,Zulkifli,Agus Darmawan,Antoni Sinaga.SH, Ir.Effendi,Fahrudin, Junaidi,Titin Rukmini, Hotbel M, Alexsander, Jenggo, SH, Bambang, Mulyono, Deni saputra, Rudi.S,Yudika, Mesryani, Wastini.Gatot Nugroho, Jejen, Ketut S, Sukirno.M,Gunawan, Anton Simanjuntak, Krismanto, Parulian.Smjk.se, R,Wijaya.S, Budi Santoso.se, Robert M, Arsyad Elly, Koresponden: Rohmayanti, Andini, Maringan, Yendy Sumadi, Mahendra Rahmadi, Listar,Gestiady, Risman Manihuruk, Jamal T, Eko, Sugimin, Anto, Oslen, Julham, Adnan, Andi Design/Layout: Ifank (08561245731) Nomor Rekning: Bank BRI No.Reg. 013901002099533 Bank BCA No.Reg. 0662467071 An.SP Silalahi SH Redaksi: Jl. Bambu Kuning Raya No. 108 - 109 Setiakawan Bekasi Jawa Barat Telp: (021) 91863377 -70693643 /Fax: 8825889 Hp. - 081289289456 - 0818418944 website:http://www.radarnusantara.com facebook:radarnusantara@gmail.com E-mail: radarnusantara@gmail.com/radarnusantara@yahoo.com sindaksilalahi@yahoo.com

TARIF IKLAN
Iklan halaman Fullcolor (FC) Ukuran 400 mm x 5 Kolom x Rp 20.000. Per mm = Rp 40.000.000 Iklan halaman Fullcolor (FC) Ukuran 200 mm x 5 Kolom x Rp 20.000. Per mm = Rp 20.000.000 Iklan halaman Fulcolor (FC) Ukuran 100 mm x 5 Kolom x Rp 20.000. Per mm = Rp 10.000.000 IKLAN BW Iklan 1 halaman Blac White (BWE) Ukuran 400 mm x 5 Kolom x Rp 18.000 Per mm = Rp 72.000.000 Iklan1/2 halaman Black White (BW) Ukuran 200 mm x 5 Kolom x Rp 18.000 Per mm = Rp 36.000.000 Iklan halaman Black White (BW) Ukuran 100 mm x 5 Kolom x Rp 18.000 Per mm = Rp18.000.000 IKLAN BARIS Rp 300 Per Karakter, Minimal 150 Karakter (Rp 45.000) Maksimal 300 Karakter ( Rp 90.000)

Kepala Perwakilan, Biro, Perwakilan Kalimantan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Palembang, Bengkulu.

as Yang Siap Bekerja Ker


Syarat & Ketentuan : Sehat jasmani dan rohani Punya kendaraan sendiri Minimal D3 semua jurusan Pengalaman minimal 3 tahun dibidang Jurnalis Mempunyai Kendaraan Sendiri Siap bekerja keras

Hubungi: Redaksi Radar Nusantara Jl. Bambu Kuning Raya No. 103 Setiakawan Bekasi Jawa Barat Telp: (021) 91863377 -70693643 Fax: 8825889 Hp. - 081289289456 - 0818418944 E-mail: radarnusantara@yahoo.com sindaksilalahi@yahoo.com

HUBUNGI: Partini: 081313936905 081510730302 - 93576028 - 96813377

BIRO-BIRO DAERAH: Sulawesi : Jarwo, Irwansyah, Maluku : Budiman, Irian Jaya : Wilman, Budi, Papua : Wati, Herman, Jawa Tengah : Sugiarto, Hartoyo, Jogya : Sulaeman, Danuri, Jawa Timur: Binsar,Reno, Bangkalan: Sudirman.Wanti, Magelang: Kardi,SH.Dasila,Banyuwangi: Budiman,Robi.SE,Blitar: Hasbi.SE, Bojonegoro: Burhan.Bertus.Bondowoso: Sugeng, Gersik: Maulana, Ibrahim Jombang: Kusnadi,Hadiro,Kediri: Sugeng, Ramlan,SH Makasar: Yudi, Arifin, Sorong: Antonius, Yudika, Fakfak: Saor,SH,Didi, Sorong: Leo,Fernando,Mandailing Natal; Julius. SH, Maria. Langkat: Sorta,Jonny Pardede.SE,Karo: Kondy. Elly,Dairi: Imam.SH,Budiman, Asahan: Patar,Gukis,Marta Nias: Samsul, Ikhmal, Bengkulu: Radit, Samsudin, Mardi, Pematang Siantar: Winton Smjk Medan: M. Sialoho .BA, (Perwakilan), Maruba, B (Kabiro), Yatimin, Parlindungan S, Terang, Maruba S, Sahat Simamora, Gorontalo: Nikmal, Wawan, Batam: Presly Sitompul (Ka Perwakilan) Perjuangan Sihombing,Serdang Bedage: Zulkipli Harahap, MH (Kabiro), Sitompul, Ramli S, Edi Saputra, Majalengka: Drs. S. Simatupang (Kabiro), Roy S, Yogi Siregar, Asep Trisno, Carles Erwin, Charles Erwin, Karawang: RA Limbong, SH, Habnal, Irawan, Lubuk Pakam: Ericson Sinaga, Nangro Aceh Darusalam: Budiman. Jamin.Ginting. Aceh Tenggara: Edison Nabaan, Mindo.Riau: Robinson Sirait.Waldimar.P, Lampung: Marto,Budiman,Merry, Tulang Bawang: Nirwan, Bali: Henri, Agung, Kepulauan Karimun: Rudolf, S, Udo, Bandung: Cecep. Iwan, Cirebon: Kores Sianturi (Ka Biro), Carles, Biman, Ciamis: waluyo, Marto, Garut: Harol Simatupang, Cianjur: Hasan, Banjar: Yansen Napitupulu, Widiawaty. Bangka Belitung: Rudi. Richat. Manurung. Albiner.Siagian,Banten: Edan Drajat (Ka Biro) Yogi. Sudirman, Lebak: Burhan Samosir. Ricardo, Tangerang: Abner,Yunus, Pandeglang: Justin Simamora, SE. Marlon. Tulang Bawang; Harti, Sahat. SH, Tanggamus: Lambok,Rico.Sarden, Merto: Darwin.SH. Pekan Baru: Aminuddin Sitompul, Palembang: Udin, Padang: Leo, Padang Sidimpuan: Lince Smjk, Kalimantan: Roy, Rokan Hilir: Winson Simbiring, Sumedang: Aidin Sinaga, Sardion Lubis, Guntur S, Tasik Malaya: drm, yoeh, Tanjung Pinang: Yuando Simanjuntak, Antony Hutapea, Tongam P, Rhomais, Tanjung Balai: Sutrisno (Ka Biro), Sahatma. H, Papua Nabire: Edi Situmorang, Was Letro S, Padang Lawas: Lince Siregar, Jainal Azwardi,

Seluruh Wartawan Radar Nusantara Setiap Melaksanakan Tugas, Liputan Dilengkapi Dengan Identitas, dan tidak diperkenankan menerima/meminta apapun dari narasumber.

RADAR UTAMA
Yusril Ihza Mahendra :

Minggu ke IV Juni 2011

Jaksa Agung & Menkumham


Jakarta. Radar NusantaraIroni dan memalukan seorang Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra,mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas karena kemarahan besarnya.

GOBLOK...!!!
digunakan Jaksa Agung dan Menkumham untuk mencekal dirinya. Semua masyarakat tahu, Jaksa Agung dan Menteri Hukum dan HAM(Hak Azasi Manusia) itu petinggi negara bidang hukum, sudah tahu keputusan Jaksa Agung dan Undangundang itu mati, dan sudah dicabut semua, Menkumham melaksanakan cekal itu. Menkumham memerintahkan ke imigrasi, dan nama saya sekarang sudah tercatat di imigrasi, bahwa sudah dicekal ke luar negeri. Saya tidak bisa ngomong lain, saya minta maaf, kalau petinggi hukum mencekal orang pakai Undangundang yang sudah mati, tidak bisa saya berkata lain selain goblok, kata Yusril berang. Kemudian, lanjut dia, keduanya juga sewenang-wenang, dan zalim terhadap dirinya. Maka dari itu, hari ini saya menulis surat kepada Ketua DPR RI dan Komisi III DPR RI, yang mempunyai wewenang mengawasi kinerja aparat pemerintah, panggil, tanya ngerti hukum atau tidak (Jaksa Agung dan Menkumham). Kalau tidak mengeri mundur saja. Saya minta DPR panggil dua pejabat bidang hukum itu, pertama Basrief dan kedua Patrialis, untuk dimintai keterangan soal surat cekal itu, tegas Yusril lagi. Menurut dia, pada surat gugatan yang dilayangkannya, sudah jelas disebutkan, bahwa pasal 94 Undang-Undang Nomor 6 tahun 2011, masa pencekalan maksimal enam bulan. Tapi, ini saya dicekal satu tahun dengan undang-undang yang tidak berlaku lagi. Saya sudah telepon (Jaksa Agung),

Dia yang ditetapkan sebagai tersangka kasus Sistem Administrasi Badan Hukum (Sismibakum), dicekal oleh Jaksa Agung Basrief Arief dan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar untuk setahun dengan Undang-undang (UU) yang sudah dicabut dan diganti dengan Undang-Undang yang baru. Kalau orang dicekal itu biasa, tapi kalau orang dicekal dengan undang-undang yang sudah mati itu luar biasa.Yusril Ihza Mahendra pada hari Jumat nonton televisi, dan saya lihat Wakil Jaksa Agung Darmono mengumumkan,bahwa saya dicekal satu tahun. Jumat itu saya bilang kawan-kawan, tidak ada komentar, tapi tunggu tanggal mainnya, hari Senin (hari ini) tegas Yusril, di press room DPR RI, Senin (27/6). Yusril menegaskan, hari ini telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Jakarta, untuk menggugat putusan Jaksa Agung tentang pencekalan dirinya. Besar sekali nafsu orang-orang di Kejagung ngerjakan saya. Sampai undang-undang yang sudah dicabut dan mati dijadikan dasar pencekalan saya, kata Yusril. Mantan Menkumham itu menilai Undang-Undang yang digunakan untuk pencekalan dirinya adalah Undang-Undang Nomor 9 tahun 1992, tentang

berkali-kali tapi tidak dijawab dan sms juga tidak ditanggapi. Berarti mereka tidak mau berkomunikasi, ya sudah saya lawan. Saya tidak takut kepada pengadilan, katanya.(sind)

keimigrasian, yang dinyatakan dicabut oleh presiden pada tanggal 5 mei 2011, kemudian diganti Undang-Undang Nomor 6 tahun 2011 tentang keimigrasian. Dengan dicabutnya itu, lanjut Yusril , peraturan pemerintah nomor 30 tahun 1994 tentang cekal, dan peraturan Jaksa Agung nomor 10 tahun 2010 tentang cekal, juga dicabut karena bertentangan dengan UndangUndang Nomor 6 tahun 2011. Tapi, kenyataannya masih juga

RADAR UTAMA

Minggu ke IV Juni 2011

Pasca Penahanan Syamsul Arifin


Tebing Tinggi, Radar NusantaraSejumlah PNS di Kantor Gubernur Sumut mempertanyakan kinerja Kadis Komunikasi Inforasi (kominfo) Eddy Sofyan, pasca penahanan Syamsul Arifin, tersangka korupsi APBD Langkat sebesar Rp. 102,7 miliar. PNS menilai Edy Sofian telah lupa dengan kelakuannya mengumpulkan pekerja media untuk membuat pemberiataan gubernur yang ditahan KPK.
percayakan syamsul Arifin kepada Edy Sofyan menjadi walikota tebing tinggi, jangan menjadi alasan lepas tanggung jawab dengan fungsinya selaku Kadis Kominfo. Coba ingat, Eddy Sofyan yang terlihat bagaikan pahlawan pasca penetapan status tersangka syasul arifin, dirinya yang paling merasa hebat mengumpulkan media melakukan temu pers, padahal itu awal perseteruannya dengan Rahmad Shah. Tapi sekarang, tak ada komentarnya dengan gugatan yang masuk pengadilan. Secara terpisah, Eddy Sofyan sekaligus Pjs Walikota Tebing Tinggi saat dikonfirmasi tidak menjawab, terkait fungsi dari tugasnya sebagai kadis kominfo sumut, atas kasus gugatan aset gedung pemuda yang dibuat Syamsul Arifin kepada Rahmad Shah. Diketahui bahwa baru-baru ini walikota Tebing Tinggi, Ali sofyan MA.P mengirimkan su-

Kadis Kominfo Sumut Malu Berkomentar


rat ke Mahkamah Konstitusi RI Jakarta 28/Januari 2011 no surat 31/0656/, perihal penjelasan tentang pasangan calon peserta Pilkada Ulang Kota Tebing Tinggi. Namun sangat disayangkan tidak ada jawaban dari MK. Namun dalam surat balasan oleh MK perihal jawaban atas surat dari Walikota Tebing Tinggi di point 3 Mahkamah Konstitusi menyebutkan, Mengingat kedua pertimbangan diatas, maka bapak ketua mahkamah konstitusi tidak dapat memenuhi permintaan saudara untuk bersilahturahmi bersama beliau. Dan yang jelas bahwa calon walikota no 4 telah menyalahi surat mahkahmah konstitusi. Yang menarik terkait kapasitasnya Pjs bahwa Eddy sofyan tidak didukung fraksi-fraksi di DPRD Tebing Tinggi karena dianggap sebagai Pejabat penjilat yang tidak bermoral dan diduga istrinya selingkuh dengan salah satu kadis di medan. (zul)

Pengusaha Nakal di Garut

Eddy yang dikenal dekat dengan Syamsul Arifin selalu rajin memberi statement kepada pekerja media tampak mulai lupa dengan tugas dan fungsinya padahal Syamsul Arifin ditahan KPK, saat ini antara Syamsul dengan anggota DPD Rahmad Shah terjadi perseteruan gugatan di Pengadilan soal Aset Gedung Pemuda yang terletak di Jl Medan -Binjei. Seharusnya EddY Sofyan

angkat bicara memberikan statement kepada media untuk persoal tersebut, jangan karena gubsu di dalam penjara, yang bersangkutan lepas tanggung jawab selaku kadis kominfo, cetus seorang PNS baru-baru ini di Warung Kopi tepatnya di Jl Kartini Medan. Bak ibarat tebu abis manis sepah dibuang kias PNS mengatakan kadis kominfo Sumut tersebut dengan posisi yang di-

Kejaksaan Harus Ungkap Lenyapnya Dana Prona di BPN.Kab Bekasi


melalui APBN Tahun 2011,Hasil penelusuran radar Nusantara sampai berita ini di turunkan pihak kelurahanyang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kalau dana dari BPN Kab. Bekasi untuk proses data di lapangan baik pengukuran dan pemberkasan sama sekali tidak ada ungkap sumber kepada media ini.Ketua LSM Government Against Corruption & Discrimination (GACD)DPC. Bekasi mengatakan kalau dana untuk prona setiap bidangnya sebesar RP.315.000/bidang Kuota prona di kab.Bekasi sebanyak 2000 bidang tanah .Hitler menegaskan kalau memang dana yang bersumber dari APBN untuk Prona di kab. Bekasi tidak sampai kesetiap desa dan ini jelas perbuatan melawan hukum dan meminta kejaksaan untuk menyelidiki raipnya uang Negara yang bersumber dari uang rakyat. (sin)

Gudang Tanpa IMB Dibiarkan


Jakarta, Radar NusantaraWalaupun pelanggarannya cukup fatal, satu unit bangunan gudang yang dikerjakan tanpa Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kemayoran, Jakpus, tidak ditindak tegas instansi terkait. Tindakan Surat Perintah Penghentian Pekerjaan Pembangunan (SP4) yang diikuti Surat Penyegelan (SP) dan Surat Perintah Bongkar (SPB) tidak pernah diberikan. Padahal, tindakan ini diharapkan dapat menambah Pendapatan Asli Daerah melalui retribusi IMB. Bangunan yang rencananya akan dijadikan tempat usaha percetakan, kini hampir rampung dikerjakan. Tentunya pemilik yang tidak taat aturan ini sudah mulai menghitung keuntungan besar jika bangunan telah jadi dan usaha mulai berjalan kelak. Menurut keterangan salah seorang buruh, terhadap bangunan hanya dikenakan SP4 beberapa bulan lalu. SP dan SPB tidak pernah dikeluarkan Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (Sudin P2B) Jakpus pada bangunan yang terletak di Jl Kalibaru Barat no 6 RT/RW 015/01, Kel Kebon Kosong, Kec Kemayoran. Apakah pekerjaan pembangunan gudang tanpa IMB akan diloloskan? Ketika akan dikonfirmasi, Kepala Seksi Penertiban Sudin P2B Jakpus, Sugiarto, tidak pernah bisa ditemui di kantornya. Alasannya, sedang sibuk. Kasudin, Ir Busrol Amin, MT, juga sangat sulit ditemui wartawan. Menurut Sekretaris Jendral Forum Komunikasi Jurnalis Indonesia, Sahala, S.Sos, Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta masih belum maksimal melaksanakan fungsinya. Sebagai perpanjangan tangan Gubernur dan DPRD DKI Jakarta, Dinas P2B seharusnya lebih aktif mengawasi dan menertibkan bangunan yang melanggar Perda 7/2010 dan SK GUB 1068/1997, kata Sahala. Kasudin P2B Jakpus, menurut Sahala, harus lebih tegas dan tidak main-main menjalankan tugas dan fungsinya agar PAD meningkat dari wilayah Jakpus, yang notabene merupakan pusat dan tolak ukur pemerintahan. (jamal/risman)

Garut, Radar NusantaraBata merupakan bahan bangunan yang sangat pokok, tapi si pembuat kadangkala tidak memperhatikan dampak dari galiannya. Seperti nampak di salah satu desa di Kecamatan Karangpawitan Garut, pengusaha dengan seenaknya menggali tanah untuk bahan pembuatan bata menggunakan alat berat beku dengan kedalaman hampir 2 (dua) meter yang berdampingan dengan salah satu perumahan. (hss)

STOP PERS
Togar Manalu,
Bukan Wartawan Radar Nusantara Akhir-akhir ini banyak narasumber merasa dirugikan oleh oknum yang mengatasnamakan Radar Nusantara, namun tidak tercantum di box redaksi. Jika narasumber merasa dirugikan, laporkan segera pada pihak yang berwajib, atau lebih jelasnya hub. Redaksi di: 081289289456 / 0818418944

Hitler

Bekasi Radar NusantaraMasyarakat di kab Bekasi harus menerima Perlakuan dan beban biaya pembuatan sertifikat Hak MilikAtas Tanah yang di biayai oleh Pemerintah pusat

RADAR UTAMA

Minggu ke IV Juni 2011

Anggota RAPI Jabar Banyak Bermasalah


Garut, Radar NusantaraRadio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) merupakan sebuah organisasi kemasyarakatan yang berbasiskan hobi dalam komunikasi.

Anggaran Pembebasan Tanah Dinas Pertamanan Tak Trasparan


Jakarta RN Radar NusantaraDKI pada 2011 memiliki anggaran triliun rupiah dalam pengadaan atau pembebasan tanah. Sayangnya, pengalokasian anggaran tidak dilakukan secara transparan. Sehingga berpotensi terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan nya. Hasil penelusuran forum komunikasi jurnalis indonesia (Fokji), terdapat anggaran Rp 1.258.902.508.223 untuk pengadaan tanah di 68 lokasi. Alokasi tersebut terdapat di sejumlah SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) . Sejumlah alokasi pengadaan tanah atau lahan terdapat di Dinas Pertamanan dan Pemakaman 23 lokasi. Begitupun dengan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda lima lokasi, Dinas kelautan dan Pertanian enam lokasi, kemudian juga Dinas Olahraga dan Pemuda satu lokasi, Dinas keehatan satu lokasi dan Dinas Pemadam Kebakaran dan penanggulangan Bencana satu lokasi. Sedangkan di tingkat suku Dinas terdapat di Sudin PU jalan dan jembatan Jakarta Selatan tiga lokasi , Sudin Pertamanan Jakarta Pusat empat lokasi , Sudin Pertamanan Jakarta Utara satu lokasi , Sudin Pertamanan Jakarta Barat satu lokasi , Sudin PU Tata Air Jakarta Utara satu lokasi, Sudin Pertamanan Jakarta Selatan satu lokasi, Sudin Pertamanan Jakarta Timur satu lokasi, dan Sudin Kesehatan Kabupaten Kepulauan Seribu satu lokasi. Dari 68 lokasi yang akan dibebaskan hanya 12 lokasi atau senilai Rp 216.662.000.000 (20,79 persen) yang mencantumkan luas tanah/ lahan (174.608 meter persegi) sementara 79,21 persen atau senilai Rp 1.042.240.408.223,00 yang terdapat pada 56 lokasi tidak mencantumkan luas tanah/lahan. ini bias diartikan sebagai barang titipan dan sudah ada niat berbuat jahat. Akan menyulitkan pengawasan masyarakat. Bisa jadi memang disengaja. Apalagi pengadaan tanah tidak melalui proses tender , seperti halnya pengadaan barang dan jasa,ujar Sahala panggaribuan S.sos SEKJEN Forum Komunikasi Jurnalis Indonesia (FOKJI) baru-baru ini. Ketika wartawan RN mengadakan investigasi ke Dinas/sudin terkait diatas tidak ada satupun , Dinas maupun Sudin yang mau memberikan informasi tentang hal diatas dengan berbagai alas an. Padahal dalam permendegri no 13 tahun 2006 permendagri no 59 tahun 2007 tentang pendoman pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan, dalam rangka memenuhi azas transparasi dan akuntabilitas anggaran daerah, setiap pengadaan/pembebasan tanah harus mencantumkan jenis dan objek secara detail. sebaiknya anggaran pembebasan tanah yang tidak jelas luasnya dibatalkan saja. Daripada terjadi kasus yang mengarah pada tindak pidana korupsi,tandas saiful. (jamal/Risman)

JZ 10 SQI/ Eki Kustini Dilantik Jadi Ketua RAPI Garut Timur

Di Kabupaten Garut telah berdiri sekitar 6 lokal yang tersebar diantara 42 kecamatan. Garut Timur yang merupakan termasuk Lokal 06 di Wilayah 14 Garut meliputi 6 kecamatan, diantaranya kec. Karangpawitan, Sucinraja, Wanaraja, Pangatikan, Sukawening dan Karangtengah. JZ 10 SQI dengan operator Eki Kustini didampingi Drs. Edi Rachman,M.Kes (JZ 10 SPQ) sebagai Wkl Ketua, Sekretaris JZ 10 SKU (E. Kusnadi) dan Hj. Ai Rahman (JZ 10 SON) serta Ketua Dewan Pembina Organisasi (DPO) H. Moh Agus Deni (JZ 10 SPO) ditambah beberapa orang yang duduk di bidang personalia, humas, usaha dan kaderisasi dilantik oleh Asep Ridwan ( JZ 10 SBW), Ketua RAPI Wilayah 14 Kabupaten Garut yang dipusatkan di Kecamatan Wanaraja, Minggu (19/ 06) dan dihadiri oleh Agung Sabur (JZ 10 AHK), Ketua RAPIDA 10 Jawa Barat. Sebagai program pertama, kami akan mengajak anggota baik yang Call sign/nama panggilannya masih berlaku atau masa berlakunya habis serta calon anggota untuk meningkatkan tali silaturahmi. Ini sesuai dengan moto RAPI, Rukun di udara, Akrab di darat dan Iman di hati. Ini gerakan ke dalam dan untuk keluar, pengurus baru akan bersilaturahmi ke Muspika di 6 kecamatan, yang pada

Para Pengurus RAPI Lokal 06 Garut Timur saat akan dilantik

dasarnya sambiil memperkenalkan apa itu RAPI, ujar Eki Kustini (JZ 10 SQI) Ketua RAPI Lokal 06 Garut Timur yang sehari harinya sebagai PNS. Sementara Agung Sabur, Ketua RAPIDA 10 Jawa Barat menyapaikan pesan cukup singkat, selamat untuk yang dilantik, tingkatkan tertib berkomunikasi dan jalin kerjasama yang baik dengan pemerintahan dimana local itu berada. Serta tingkatkan eksistensi dan kebersamaan sesame anggota, seperti tema pelantikan saat ini. Usai acara pelantikan, wartawan RN sempat menyinggung tentang keanggotaan RAPI di Jawa Barat yang jumlahnya berbeda jauh antara data RAPI Pusat dan daerah, perbedaannya sekitar 4.000 anggota. Kalau di kalkulasi uang perpanjangan keanggotaan sekitar Rp. 892 Juta. Entah kemana raibnya ? Benar ada perbedaan, tapi jumlahnya tidak sampai sebesar itu. Anggota di Jabar tahun

Asep Ridwan ( JZ 10 SBW) menyematkan tanda jabatan Ketua pada Eki Kustini ( JZ 10 SQI)

2000 sekitar 10.000 orang dan tahun 2010 data yang diajukan daerah sekitar 6.000. Tiap tahun jumlahnya tidak tetap. Ini tanggung jawab kepengurusan saya untuk memperbaiki keanggotaan yang bermasalah. Seperti anggota yang cuma memegang surat keanggotaan saja atau surat permohonan ijin dan atau anggota yang mengajukan tetapi tidak mendapatkan surat apa

apa, ujar Agung. Lebih lanjut Ketua Rapida menerangkan, untuk yang bermasalah diwajibkan membayar sebesar Rp. 137.000 untuk pemerintah saja sedangkan kewajiban iuran dibebaskan. Ini suatu beban pengurus sekarang untuk perbaikannya. Yang jumlahnya sekitar 2.600 anggota untuk periode Juli 2007 sampai Juli 2010, kalau diuangkan ya sekitar Rp. 300 Juta. (hss)

RADAR UTAMA

Minggu ke IV Juni 2011

Pemerintah Tidak Becus,


Kawasan Wisata Danau Toba Memprihatinkan
Parapat, Radar NusantaraKawasan Wisata Danau Toba yang terkenal di Dunia sejak dahulu serta yang banyak dikunjungi para Wisatawan lokal maupun Tourist Asing Manca Negara.
ra tulang-tulang serta kepala ikan tersebut dipasarkan serta dikonsumsi di Dalam Negeri. Hal ini sama kita maklumi, disebabkan oleh daya beli Masyarakat kita yang begitu rendah. Sementara, kalau di Eksport daya beli penggemarnya jauh lebih tinggi di Luar Negeri ketimbang di Dalam Negeri sendiri. Menanggapi hal ini Marihot Silalahi, BA Ketua Ekuin LSM KPK Sumut mengatakan, kondisi air Danau Toba sangat memprihatinkan disebabkan oleh limbah rumah tangga yang ada disekitar lokasi Danau Toba ditambah lagi adanya kerambah penangkaran ikan disamping milik warga sekitar Danau juga milik Perusahaan atau Perseroan Terbatas dengan tujuan Eksport keluar Negeri. Pemberian pakan untuk makanan ikan Nila diduga sejenis Pelet yang dicurahkan kedalam air tersebut sesuai kebutuhan makanan ikan tersebut dalam jumlah yang tidak sedikit diberikan setiap harinya, lambat laun terjadi pengendapan serta pencemaran terhadap air Danau Toba. Sehingga berdampak terhadap kondisi air Danau Toba tersebut ketika para pengunjung mandi-mandi terasa gatal-gatal terkontaminasi dari limbah rumah tangga dan limbah pakan ikan ddiduga sejenis Pelet. Ketika hasil pemeliharaan ikan Nila tersebut dipanen setelah cukup untuk diambil, lalu diangkut dengan Truck pengangkut dimasukkan kedalam bak dilengkapi dengan tabung Oxigen. Setelah diangkut dari Danau Toba dibawa ke Pabriknya di Kabupaten Serdang Bedagei yang dikelola oleh PT.AQUA FARM dengan mempekerjakan ribuan tenaga kerja untuk itu. Ketika kita melintasi kawasan Pabrik PT.AQUA FARM tersebut maka tercium oleh kita bau busuk yang menyengat kelubang hidung manusia. Diduga pembuangan Limbah Pabrik PT.AQUA FARM tersebut melalui pipa dibawah tanah langsung disalurkan kelaut lepas pinggiran pantai. Hal ini terbukti sesuai informasi yang diperoleh dari beberapa nelayan yaitu selalu menemukan ikan dilaut dalam keadaan mati, disebabkan oleh pembuangan Limbah Pabrik PT.AQUA FARM. Kondisi seperti ini kiranya dari berbagai pihak agar dapat menyikapi hal ini untuk mempertanyakannya kepada Perusahaan PT.AQUA FARM tentang pembuang Limbah Pabrik tersebut tegas Marihot Silalahi, BA.(edy)

Anggaran Pembebasan Tanah Dinas Pertamanan Tak Transparan


Jakarta, Radar NusantaraPemprov DKI pada 2011 memiliki anggaran triliun rupiah dalam pengadaan atau pembebasan tanah. Sayangnya, pengalokasian anggaran tidak dilakukan secara transparan. Sehingga berpotensi terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan nya. Hasil penelusuran forum komunikasi jurnalis indonesia (Fokji), terdapat anggaran Rp 1.258.902.508.223 untuk pengadaan tanah di 68 lokasi. Alokasi tersebut terdapat di sejumlah SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) . Sejumlah alokasi pengadaan tanah atau lahan terdapat di Dinas Pertamanan dan Pemakaman 23 lokasi. Begitupun dengan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda lima lokasi, Dinas kelautan dan Pertanian enam lokasi, kemudian juga Dinas Olahraga dan Pemuda satu lokasi, Dinas keehatan satu lokasi dan Dinas Pemadam Kebakaran dan penanggulangan Bencana satu lokasi. Sedangkan di tingkat suku Dinas terdapat di Sudin PU jalan dan jembatan Jakarta Selatan tiga lokasi , Sudin Pertamanan Jakarta Pusat empat lokasi , Sudin Pertamanan Jakarta Utara satu lokasi , Sudin Pertamanan Jakarta Barat satu lokasi , Sudin PU Tata Air Jakarta Utara satu lokasi, Sudin Pertamanan Jakarta Selatan satu lokasi, Sudin Pertamanan Jakarta Timur satu lokasi, dan Sudin Kesehatan Kabupaten Kepulauan Seribu satu lokasi. Dari 68 lokasi yang akan dibebaskan hanya 12 lokasi atau senilai Rp 216.662.000.000 (20,79 persen) yang mencantumkan luas tanah/lahan (174.608 meter persegi) sementara 79,21 persen atau senilai Rp 1.042.240.408.223,00 yang terdapat pada 56 lokasi tidak mencantumkan luas tanah/lahan. ini bias diartikan sebagai barang titipan dan sudah ada niat berbuat jahat. Akan menyulitkan pengawasan masyarakat. Bisa jadi memang disengaja. Apalagi pengadaan tanah tidak melalui proses tender , seperti halnya pengadaan barang dan jasa,ujar Sahala panggaribuan S.sos SEKJEN Forum Komunikasi Jurnalis Indonesia (FOKJI) baru-baru ini. Ketika wartawan RN mengadakan investigasi ke Dinas/sudin terkait diatas tidak ada satupun, Dinas maupun Sudin yang mau memberikan informasi tentang hal diatas dengan berbagai alas an. Padahal dalam permendegri no 13 tahun 2006 permendagri no 59 tahun 2007 tentang pendoman pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan, dalam rangka memenuhi azas transparasi dan akuntabilitas anggaran daerah, setiap pengadaan/pembebasan tanah harus mencantumkan jenis dan objek secara detail. sebaiknya anggaran pembebasan tanah yang tidak jelas luasnya dibatalkan saja. Daripada terjadi kasus yang mengarah pada tindak pidana korupsi,tandas saiful. (jamal, risman)

Disamping lokasi keindahan alam yang sejuk udaranya, pemandangan alam yang mempesona dan banyak tumbuh tanaman Pinus sejenis pohon Cemara dan terdapat lokasi tempat bersejarah, batu gantung dan pulau Samosir dengan lokasi Tomoknya. Dilokasi daerah wisata tersebut banyak pengunjung bepergian dengan menggunakan kapal boat yang dipenuhi oleh para penumpang. Dan banyak pedagang kecil yang menjual berbagai macam cendramata dan buah-buahan ketika para pengunjung sekembalinya dari sana untuk dijadikan oleh-oleh untuk dibawa pulang.

Disamping itu banyak terdapat Hotel, bungalow serta gubukgubuk kecil untuk tempat bereakrasi dan bersantai dengan membawa sanak keluarga. Namun kondisi seperti ini tampaknya luput dari pandangan kita bersama, ketika munculnya beberapa jenis kerambah tempat penangkaran Ikan Nila tidak hanya dikelola oleh masyarakat setempat bahkan sampai-sampai dikelola oleh suatu Badan Usaha yang besar atau perusahaan (PT) yang bergerak dibidang usaha pengelolaan ikan untuk di Eksport ke Luar Negeri. Ironisnya lagi daging ikan tersebut dikirim ke Luar Negeri, sementa-

Harus Tegas Menempatkan Pengawas dan Konsultan


Bekasi, Radar NusantaraPemerintah Daerah Kabupaten Bekasi beserta DPR-D telah mengalokasikan Dana TA 2011 untuk perbaikan insfratruktur jalan diwilayah Kabupaten Bekasi, namun keberadaan Pengawasan dan Konsultan tidak epektip menjalankan tugas dalam pengawasan sebagaimana mestinya. Dalam pantauan wartawan Radar Nusantara, banyaknya jalan lingkungan Kabupaten Bekasi diduga tidak sesuai Bestek/ RAB (Rencana Anggaran Biaya), sehingga jalan lingkungan yang di kerjakan pemborong diduga amburadul pekerjaannya, karena pengawasan dari Dinas dan Konsultan kurang efektif pada saat pelaksanan. Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Bekasi. H.Jamalludin, semestinya harus lebih jeli dalam menempatkan Pengawasan dan Konsultan untuk pengawasan perbaikan jalan, karena pengawas dan konsultan tidak efektif bekerja dilapangan saat melakukan pengawasan kegiatan proyek infrastruktur tersebut. Pantau Wartawan Radar Nusantara, peningkatan jalan lingkungan di RT.06 sampai RW.010 Kp.Rawa Kuda, Desa Karang Harum, Kecamatan Kedungwaringin, menurut masyarakat setempat tidak memakai bescos serta LPB ( Lapisan Pondasi Bawah) tidak diratakan. Kegiatan tersebut di kerjakan CV.BAYU PERDANA dengan nilai kontrak Rp. 187.082.000,No.SPMK.620.1/1234/SPMK/ DBM-PSDA/V/2011. Panjang 342.M dan Lebar 3.M serta jalan lingkungan Rigit WTP Deltamas, Kp.Gempol RT.02 RW.01 Desa Hegar Mukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Meskipun pengerjaan Jalan tersebut baru dicor tapi kini sudah terlihat banyak yang pecah-pecah. Kegiatan tersebut dikerjakan CV.LAMSUDIN & CO, dengan Panjang: 410.M dan Lebar:2,5.M serta nilai kontrak Rp,207.256.000 No.SPMK 620.1/SPMK/DBMPSDA/V/2011. Dengan adanya kegiatan jalan lingkungan yang di pantau media ini. di duga kuat melanggar RAB/ Bestek. Karena hal itu sejumlah masyarakat setempat mengharap agar Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Bekasi H.Jamalludin segera mengambil sikap dan tindakan tegas kepada rekanan/pemborong tersebut. Hal itu dimaksudkan selain untuk memberi efek jera terhadap pemborong nakal seperti itu, juga agar aksi licik rekanan dimaksud tidak dicontoh pemborong lainnya untuk berbuat hal serupa dan agar tidak terjadi lagi dimasa mendatang. (Julham)

Kepala Dinas Bina Marga H.Jamalludin

Korban Longsor Leuwi Leutak Sudah 3 Tahun Merana


Janji Pemkab Tidak Jelas, Aparat Desa Girimukti Jadi Sasaran Warga
kami merana menunggu janji pemerintah, Ujarnya. Yang menjadi persoalan sekarang ini, setelah munculnya Polemik dengan adanya bantuan rumah dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang telah rampung membangun 20 unit rumah untuk warga korban tanah longsor di tempat relokasi di Kampung Sindanghurip, masih di Desa Girimukti justru bantuan kini menjadi kecemburuan sosial bagi warga lainnya yang tidak mendapatkan bantuan tersebut, padahal siapa yang berhak atas rumah dari BAZNAS tersebut hasil kesepakatan bersama. Dampak lain dari polemik ini, warga yang berhak mendapatkan rumah bantuan itu, padahal rumah tersebut sudah diserah terimakan sejak sebulan yang lalu, salah satu yang berhasil ditemui Radar Nusantara Pak Sarip menuturkan untuk menjaga kecemburuan sosial kami belum bisa menempati rumah tersebut, bukannya kami tidak senag dan tidak berterima kasih pada BAZNAS atas pemberian rumah tersebut, Namun kami tidak tega pada yang lainnya yang tidak menerima. Di tempat terpisah yang berhasil di temui Radar Nusantara Kepala Desa Girimukti Ibu Aon Saonah memaparkan kami disini jadi Kateumleukan (Kena getahnya red) ini dampak dari janji pemerintah dulu sambungnya lagi Inu Aon mengakui Tasikmalaya, Radar NusantaraBencana longsor di Kampung Leuwi Leutak, Desa Girimukti, Kecamatan Bojong Gambir Kab. Tasikmalaya yang terjadi pada tahun 2008 silam mengakibatkan semua warga disana sebanyak 127 KK, terpaksa ngungsi untuk pindah ke lokasi yang baru dan sebanyak 93 KK di tempatkan relokasi berupa Bahan Bangunan Rumah yang sebelumnya telah dijanjikan. Namun sampai saat ini, bantuan tersebut belum juga turun padahal semua warga (Korban Longsor) sudah lama menunggu. Kami disini sangat memerlukan bantuan tersebut sudah 3 tahun dirinya saat ini banyak menerima terror dari masyarakat, Bahkan banyak warga berencana akan menggelar aksi ke Kantor Desa. Warga mengira pemerintah Desa yang ingkar janji, padahal bantuan dari pemerintah Kabupaten belum turun juga sampai saat ini tegasnya. Ibu Aon Saonah juga meminta ketegasan Pemerintah daerah soal bantuan bahan bangunan rumah tersebut jangan sampai malah menjadi beban pemerintah Desa seperti sekarang ini, tambahnya lagi kalau memang bantuan tersebut ada. Pemerintah seharusnya memberikan kepastian, kapan bantuan akan diturunkan pungkasnya kepada team Radar Nusantara. (yoeh-drm)

rumah bantuan BAZNAS hingga kini masih belum berani menempati

RADAR PARLEMENT

Minggu ke IV Juni 2011

Saktinya Sang Koruptor Kota Bekasi


Bekasi, Radar NusantaraSejak berdirinya lembaga superbody Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sampai saat ini, baru ada satu oknum kepala daerah yang bisa menjadi menjadi tahanan kota.
Padahal sebelumnya belum ada yang lolos dari bidikan KPK, baik itu level menteri, gubernur maupun petinggi legislatif yang dari hari ke hari dan dari minggu ke minggu masuk penjara karena bidikan KPK. Karena hal itu tak aneh apabila saat ini berkembang sinyalemen rumor Saktinya Sang Koruptor Orang Nomor Satu di Kota Bekasi. Pasalnya Walikota Bekasi non aktif Muchtar Muhamad (M2) pada 20 Juni 2011 lalu, bebas dari penjara Kebon Waru Bandung alias menjadi tahanan kota Pengadilan Tipikor Jawa Barat. Lancarnya M2 dalam melewati mekanisme hukum hingga bisa keluar penjara dan menjadi tahanan kota, disinyalir adanya jaminan dari Tjahyo Kumolo yang nota bene petinggi partai besar dimana selama ini M2 bergabung dengan partai tersebut. Bahkan partai tersebut bisa mengusung M2 menjadi orang nomor satu di Pemkot Bekasi. Sementara itu, alasan M2 bisa menjadi tahanan kota dan kini bebas berkeliaran di Kota Bekasi, karena Katanya Sakit padahal setelah lepas dari penjara Kebon Waru Bandung Jawa Barat, sesampainya di rumah dinas Walikota Bekasi, di lingkungan Pemda Kota Bekasi, menurut beberapa sumber koran ini, M2 langsung segar bugar, itu terlihat dari sambutannya kepada sejumlah pejabat Pemkot Bekasi pro M2, yang sengaja datang untuk mengucapkan selamat atas kebebasannya. Artinya sakitnya M2 diduga kuat hansatauan Republik Indonesia). Pemantauan Radar Nusantara di Pemkot Bekasi, khususnya dihalaman rumah dinas Waliota Bekasi yang kini di tempati keluarga besar M2, terlihat sejumlah karyawan Pemkot Bekasi, termasuk sejumlah pejabat eselon empat, tiga dan pejabat eselon dua plus beberapa anggota partai, datang bergantian, baik siang maupun malam, bahkan piket sampaipagihari menjelang. Dalam menanggapi hal tersebut, sejumlah fungsi stake holder Kota Bekasi menyatakan, agar sejumlah pejabat teras Pemkot Bekasi, baik itu dinas, badan maupun lintas sektoral yang berhubungan langsung dengan kebebasan M2, diharapkan jangan terpengaruh oleh situasi dan kondisi di Pemkot Bekasi seperti sekarang ini. Baik itu setelah bebasnya M2 menjadi tahanan kota maupun ramainya publikasi kacau balaunya rotasi mutasi putaran pertama rezim Plt Walikota Bekasi. Yang penting tingkatkan propesinalisme kita sebagai abdi Negara, dengan tetap berprinsif memajukan Kota Bekasi lebih baik dari tahun sebelumnya. (ys)

KASUBAG TU SMPN 9 Tambun Selatan

Langgar UU Pers No 40 TH. 1999

ya sebagai Modus, sebagaimana layaknya sejumlah pejabat/ petinggi negara yang terseret kasus korupsi, seperti Nunun Nurbaeti,M. Nazarudin danbanyak lagi yang lainnya. Meskipun kebebasan M2 bersifat sementara dan hanya berlaku satu bulan, dari tanggal 20 Juni samapai 20 Juli 2011 mendatang, tapi hal tersebut dipastikanakan menimbulkan banyaknya pertanyaan dari sejumlah praktisi hukumyang selama ini memantau kinerja aparat penegak hukum di NKRI (Negara ke-

ZURIK DAULAY Ucapkan Terimah Kasih Kepada Camat Perbaungan


berkepanjangan tak kunjung selesai. Oleh karena sebenarnya sifat air yang mengalir selalu mencari tempat yang lebih rendah dan tak dapat dihalang-halangi, namun berbeda dengan tali air di Desa Sei.Buluh ini yang mana airnya mengalir selalu dari dari hilir ke hulu padahal sebenarnya seharusnya air mengalir dari hulu ke hilir. Dan permasalahan ini sudah sejak lama dikeluhkan oleh warga Desa Sei.Buluh Kecamatan Perbaungan yang belum dapat terselesaikan oleh berbagai pihak. Bahkan beberapa waktu lalu telah beberapa kali terbit di pemberitaan pada edisi sebelumnya. Untuk itu sesuai hasil pertemuan yang diadakan di Kantor Camat Kecamatan Perbaungan terkait permasalahan tersebut telah diadakan pertemuan dari berbagai pihak diantaranya Tokoh Masyarakat Zurik Daulay, Ramli, Nampar dan Rusli Dalimunthe (Mantan Kep. Desa) sebagai yang mewakili pengusaha pemilik Kilang Batu Bata A Yong dengan Camat Kecamatan Perbaungan beberapa waktu lalu kata Zurik Daulay sebagai Tokoh Masyarakat dan Angkatan Muda Siliwangi dari Distrik Kabupaten Serdang Bedagei. Sesuai hasil pertemuan Zurik Daulay mengatakan, saya memohon kepada pak Camat Kecamatan Perbaungan agar dipertanyakan kepada si Nampar apakah dia memiliki surat kuasa dari si Pengusaha pemilik Kilang Batu Bata A Yong untuk menyelesaikan permasalahan saluran tali air ini. Lalu ditanyakan oleh Camat Perbaungan dan ternyata tidak ada, secara spontan saya menyuruh keluar si Nampar dari ruangan pertemuan ini. Dan situasi menjadi menghangat seketika, dan untunglah secara arif dan bijaksana pak Camat Kecamatan Perbaungan dapat menengahi permasalahan ini dengan tenang.Jadi untuk itu diambil langkah yang terbaik oleh Rusli Dalimunthe (MantanKepala Desa Sei.Buluh) yang lama sebagai yang mewakili pengusaha pemilik kilang Batu Bata A Yong. Lalu saya mengatakan boleh, tetapi kalau si Nampar ini manusia tak becus tak usah turut campur dalam masalah ini. (edy)

Perbaungan, Radar Nusantara Sehubungan permasalahan saluran tali air guna untuk mengairi areal persawahan warga Desa Sei.Buluh Kecamatan Perbaungan dari dahulu hingga kini yang menjadi polemik yang

Bekasi, Radar NusantaraSeiring dengan berkembangnya era reformasi kebebasan pers yang dituangkan dalam undang-undang Pers No 40 th. 1999 masih saja ada perlakuan kasar yang dilakukan Oknum Kasubag TU SMPN 9 Tambun Selatan yang bernama Teja Ningrum kepada wartawan SKU Buser H. Marjuki dan juga melakukan tindakan yang tidak menyenangkan terhadap para pencari berita. Hal tersebut terjadi di SMPN 9 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. disaat SKU buser datang dan berkunjung kendak menemui Kepala Sekolah Syarifudin SPd diruang kerjanya, serta merta Teja Ningrum mengatakan pada H. Marjuki : wartawan tidak tau aturan dan tidak tau sopan santun dihardik demikian H. Marjuki mengejar oknum Kasubag tersebut dan meminta penjelasan, namun Teja Ningrum tidak mau memberi penjelasan apa maksud dari perkataanya tersebut hingga berita ini diterbitkan. Selidik punya selidik ternyata oknum tersebut belum pantas menjabat sebagai Kasubag TU di SMPN 9 Tambun Selatan dikarenakan pendidikannya yang masih lulusan SMA yang belum memenuhi persyaratan untuk memangku jabatan tersbut hal ini juga terlihat dari tutur kata yang diucapkan. Perilaku yang terkesan arogan tersebut akan langsung ditindak lanjuti ke Dinas Pendidikan Kab. Bekasi. berharap agar Kepala Dinas Pendidikan memberikan teguran keras kepada Oknum Kasubag TU SMPN 9 Tambun Selatan menyangkut perilaku dan persyaratan menjadi Kasubag TU. (Gunawan)

RADAR HUKUM

Minggu ke IV Juni 2011

Camat Lubuk Pakam "Arogan" Terhadap PKL


Lubuk Pakam, Radar NusantaraSudah lama para pedagang menginginkan tempat yang layak saat melakukan aktivitas berjualan, namun hingga berita ini diturunkan, Pemkab Deli Serdang masih kurang peduli terhadap PKL.
Pedagang sudah sering mengadu dan melakukan unjuk rasa tentang nasib mereka ke Kantor Bupati dan Kantor DPRD akan tetapi tidak ada tanggapan. Para pedagang berulangkali telah melayangkan surat ke Bupati supaya aksi camat dalam pembongkaran dapat diurungkan/stop mengingat dalam waktu dekat ini Pemda akan membangun Pasar dengan dana sebesar 3 milyard. Pembangunan yang direlokasikan oleh Disperindag itu di ex PU Bakaran Batu. Camat Lubuk Pakam telah berulangkali melakukan pembongkaran lapak pedagang tapi tidak dapat menunjukkan tempat penampungan sementara (TPS-Red). Tindakan camat seolah- olah tidak mau tau. Para pedagang sangat menyayangkan sikap camat yang tidak peduli atas keberadaan PKL mengingat mereka termasuk sector penghasil PAD melalui retribusi daerah. Seperti dikisahkan seorang pedagang bahwa pedagang diperintahkan harus pindah tempat dan bongkar lapak sendiri dari Jl Serdang Depan Deli Mas dan tidak mau tau pindah kemana terserah jualan atau tidak, itu tidak menjadi urusan saya, katanya. Anehnya lagi, saat itu juga camat mengaku kepada pedagang, pada saat akan melakukan pembongkaran, para pedagang sempat memohon kepada camat minta kalau boleh satu tempat, tapi jawaban camat yang sangat melukai dan memilukan hati pedagang adalah kata-katanya yang menyebutkan supaya memohon kepada TUHAN. Bupati Deli Serdang Drs H Amri Tambunan perlu memanggil Camat Lubuk Pakam Drs. Citra Ependi Capah. MsI. Ulah Camat dianggap telah meresahkan para pedagang dan rakyat kecil selalu menjadi korban. Mengingat bulan puasa dan ramadhan tahun ini sudah dekat para pedagang memohon jangan ada penggusuran-penggusuran. (mb)

Kartu Disposisi Bupati Sumedang Dijadikan Alat Penipuan


Sumedang, Radar NusantaraBeberapa bulan terahir, pelaku penipuan di wilayah hukum Pemkab Sumedang, Jawa Barat, satu persatu berhasil dijebloskan ke balik tembok penjara. Salah satunya, Budi Iswanto, warga Desa Ungkal, Kecamatan Conggeang, Sumedang. Tidak tanggung-tanggung, pelaku penipuan yang satu ini, selain mengaku sangat dekat dengan Bupati Sumedang, modusnya pun tergolong nekad. Betapa tidak, lewat Kartu Disposisi Bupati Sumedang, Don Murdono, yang diduga kuat tanda tangannnya dipalsukan, Budi Iswanto berhasil memperdaya sejumlah korban yang nota bene adalah, Tokoh-tokoh Masyarakat. Tidak ayal, akibat perbuatannya tersebut, Budi Iswanto saat ini terpaksa meringkuk dibalik tembok penjara. Hal tersebut terungkap dalam pantauan Radar Nusantara dalam persidangan di Pengadilan Negeri Sumedang baru-baru ini. Persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi yang dipimpin Ketua Majelis Hakim, Ida Ayu Nyoman Adnia Dewi,SH, tersebut menghadirkan sejumlah saksi, termasuk Kepala Bidang Perbendaharaan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Evi Heryana. Menurut kesaksian Evi Heryana, tanda tangan yang tertera dalam Kaaartu Disposisi Bupati yang merupakan barang bukti dalam persidangn tersebut adalah palsu dan tidak teregistrasi dalam Buku Register DPPKAD . Selain itu kata Evi, bahwa setiap dana bantuan yang dikeluarkan Pemkab Sumedang tidak ada istilah Cash back, atau pungutan-pungutan lain. Sementara itu, menurut keterangan saksi korban, H.Bobi menjelaskan, melihat kondisi terdakwa, Ia yakin bahwa terdakwa hanyalah bagian kecil dari mafia Proposal Bantuan Keuangan dilingkungan Pemkab Sumedang. Orang ini lugu, Vonis dulu dia, baru nanti dia akan ngomong, ujar H.Bobi menjawab pertanyaan Majelis Hakim. Untuk diketahui, sebelumnya, dalam Dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Dewi, menguraiakan, bahwa terdakwa, Budi Iswanto, dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu, atau maartabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain yaitu Sdr.Walsa dkk (korban) untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya berupa uang sebesar Rp 39.000.000,-. Atas perbuatannya tersebut terdakwa dijerat Pasal 378 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. Sebuah fakta yang tidak terbantahkan, meski sudah menjadi rahasia umum, selama ini ditengarai, mafia Proposal Bantuan Keuangan khususnya yang menyangkut Bantuan Sosial (Bansos) dilingkungan Pemkab Sumedang, merajalela. Seyogianya, kasus yang menyeret Budi Iswanto, patut dijadikan bahan pembelajaran kedepan. Sebaliknya, aparat hukum Sumedang, diharapkan punya keberanian untuk mengungkap kasus-kasus Bansos yang terkesan dipetieskan selama ini. Semoga. ( aidin, Guntur, S.Lubis)

2 Oknum Lantas Perbaungan Tangkap Lepas !


Perbaungan, Radar NusantaraPerbaungan, (RN) di hadapan dan di depan mata wartawan dan LSM Penyelamat Nusantara, 2 oknum Lantas (Lalu Lintas) Perbaungan 1, diantaranya berinisial P, menangkap dan melepas kembali pengemudi sepeda motor tidak memakai helm. Pengemudi sepeda motor Honda Revo BK 6414 YAF yang merupakan sepasang remaja yang tidak memakai helm, saat itu hendak menyebrang, tiba tiba datang 2 oknum Polisi Lantas dari seberang langsung merebut kunci sepeda motor yang di kendarai sepasang remaja tersebut. Lalu di bawa ke dalam pos penjagaan polisi. Saat itu Minggu 15 mei 2011, sekitar pukul 14.00 Wib dari luar kaca wartawan melihat si pengemudi menggenggam uang tidak jelas berapa banyak nilainya setelah pengemudi keluar dari pos, wartawan mendatanginya untuk konfirmasi, tapi remaja langsung tancap dengan berkata sebentar sebentar kemudian oknum Lantas berinisial P di konfirmasi, katanya kasihan dia mau nangis, di lepas saja .(ira)

DPRD Banten Tak Tahu Malu, Kembalikan Mobil Rakyat!!!


Banten, Radar NusantaraDPRD Banten tidak berhak menerima Mobdin yang menghabiskan uang rakyat sebesar Rp 16,8 miliar tersebut, oleh karenanya, tidak ada alasan untuk dewan tidak mengembalikan Mobdin tersebut, kata korlap aksi David Solehudin dalam orasinya, Rabu (22/6). David menambahkan, pihaknya sangat menyayangkan pimpinan dewan yang tidak tegas sehingga tidak punya inisiatif untuk mengembalikan Mobdin yang bermasalah tersebut. DPRD Banten diisi oleh orangorang yang terhormat, tapi sayang untuk mengembalikan Mobdin saja banyak alasannya. Padahal sudah tahu Mobdin itu bermasalah, tambah David. Mahasiswa yang datang sekitar pukul 10.30 WIB langsung dihadang aparat keamanan di depan pintu gerbang, sehingga mereka tidak bisa memasuki halaman gedung dewan. Akhirnya mereka hanya bisa melakukan orasi. Sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa yang mendesak masuk dengan aparat keamanan. Kesal tidak bisa masuk, para mahasiswa mencoba mencari pintu masuk yang lain, sambil berlari menuju ke pintu keluar yang terbuka dan tidak dijaga aparat kemanan. Kontan aksi ini membuat aparat keamanan turut berlarian untuk menutup pintu keluar tersebut. Akibatnya kembali terjadi bentrokan antara mahasiswa dan aparat keamanan dari Polres Serang dan Satpol PP. Selang 30 menit kemudian, Wakil Ketua DPRD Banten Irfan Maulidi meminta mahasiswa untuk masuk. Namun undangan tersebut ditolak mahasiswa, bahkan sebaliknya mahasiswa meminta Irfan dan pimpinan dewan lainnya menemui mahasiswa. Akhirnya Irfan mendatangi pengunjukrasa sendiri karena pimpinan dewan yang lain tidak ada di kantor. Sempat terjadi kericuhan saat para mahasiswa meminta irfan keluar gerbang kantor dewan. Petugas keamanan sempat bersikap refresif terhadap mahasiswa namun hal itu tidak membuat mahasiswa hilang semangatnya. Menyambut kedatangan Irfan, para pengunjukrasa dipimpin Ketua GMNI Serang Jowanda Marhaendra langsung menegaskan sikapnya, bahwa mahasiswa tidak bersedia melakukan dialog jika yang menemui mereka hanya satu pimpinan dewan. Kami hanya minta dewan segera mengembalikan mobil dinas, jika hal itu sudah dilakukan, maka rakyat akan tahu siapa yang pantas dipenjarakan karena pengadaan Mobdin tersebut tidak sesuai Undang-undang, kata Jowanda. Mahasiswa tidak memberikan kesempatan kepada Irfan untuk berdialog. Mahasiswa hanya meminta Irfan mendengarkan aspirasinya. Dihadapan Irfan, Jowanda membacakan tuntutan GMNI yaitu DPRD Banten harus segera mengembalikan mobdin, mengecam anggota dewan yang masih menggunakan Mobdin, dan mengutuk konspirasi antara pimpinan dewan dengan pimpinan eksekutif. Kami menduga ada konspirasi dibalik pinjam pakai Mobdin tersebut antara eksekutif dan legislatif, terbukti hingga saat ini hampir seluruh anggota dewan enggan mengembalikan mobdin yang bukan haknya, jelas Jowanda diamini rekan-rekannya. Usai mendengarkan orasi mahasiswa, Irfan langsung meninggalkan mahasiswa. Sementara mahasiswa melanjutkan aksinya dengan membakar foto Ketua DPRD Banten Aeng Haerudin di tengah jalan depan Gedung DPRD Banten. Menanggapi unjukrasa mahasiswa, Irfan menjelaskan bahwa permasalahan mobdin merupakan salah satu dari 25 temuan BPK, namun temuan tersebut bukan di DPRD Banten melainkan pada SKPD Biro Umum dan Perlengkapan. Itu bukan Mobdin tapi kendaraan pinjam pakai dari Pemprov Banten untuk membantu kinerja dewan yang mobilisasinya cukup tunggu, kata Irfan. Yang mendapat Mobdin di DPRD Banten,tambah Irfan,sesuai Undang-undang hanya pimpinan dewan dalan alat kelengkapan dewan. Jadi terkait kendaraan dinas yang sifatnya pinjam pakai itu sudah direspon dan dewan sudah siap untuk mengembalikannya. Namun dewan sifatnya pasif, karena temuan BPK itu adanya di SKPD. Adapun yang dapat dilakukan dewan ialah menindaklanjuti semua temuan BPK melalui komisi-komisi, katanya. Disinggung sikap tegas dewan, Irfan mengaku pimpinan dewan akan meminta laporan seluruh komisi yang saat ini sedang menindaklanjuti semua temuan BPK termasuk didalamnya soal kendaraan dinas. (Drajat)

RADAR HUKUM
Dugaan Penggelapan Pajak PT.BALI HAI
Bekasi, Radar NusantaraDugaan Penggelapan Pajak yang terus didengungdengungkan pemerintah sudah seharusnya PT. Bali Hai diperiksa terkait legalitas perusahaan yang bergerak di bidang minuman keras ini.

Minggu ke IV Juni 2011

Karyawan Jadi Sapi Perahan


Parjo menambahkan kalau buruh harian di PT.BALI HAI masih banyak di temukan belum lagi karyawan kontrak yang sudah lama bekerja tidak di angkat menjadi karyawan dan mengakui kalau karyawan tetap ada, namun masih sedikit di banding dengan karyawan kontrak dan karyawan harian lepas. Pada edisi sebelum nya juga terkait palang perusahaan yang mengarah ke dugaan penggelapan pajak oleh PT.BALI HAI, yang memproduksi minuman keras ini, kini terpasang palang perusahaan yang mencurigakan karena tidak di lengkapi dengan data informasi yang lengkap seperti lazimnya persahaan, yaitu No. telepon, No.fax seperti terlihat pada gambar yang di ambil baru-baru ini. Ketika hal ini di konfirmasikan ke Kabid bidang pengawasan Dinas tenaga kerja Kab. Bekasi melalui pesan singkat (sms) tentang buruh kontrak dan buruh harian lepas yang telah melanggar undang-undang ketenagakerjaan belum memberikan jawaban (sin)

2 Orang Tewas Seketika di Pondok Permai (Pantai Cermin)

Sampai berita ini diturunkan pihak perusahaan menghindar dan cuek terbukti setelah adanya pemberitaan pihak perusahaan membuat plang perusahaan ala kadarnya alias abu-abu.hasil penelusuran team Radar Nusantara pihak perusahaan juga mengebiri hak hak buruh dan ini jelas telah melanggar perundang-undangan yang berlaku

dan Siapa bilang perusahaan sekarang ini tidak ada lagi yang turut dan tunduk kepada undang-undang ketenaga kerjaan yang berlaku sesuai dengan undang-undang no 13 tahun 2003. Dugaan penggelapan pajak yang di lakukan oleh PT.BALI HAI yang memproduksikan minuman keras ini ternyata tidak mengindahkan aturan yang berlaku di-

mana masih banyak di temukan karyawan lepas dan kontrak. Salah satu karyawan yang enggan menyebutkan nama nya sebut aja (Parjo)mengungkap kan kepada media ini bahwa kariawan lepas di bayar perhari nya dan mengakui kalau bekerja sudah 2 bulan tanpa ada perlindungan jaminan keselamatan tenaga kerja dan tunjangan kesejahteraan lainya.

Polres Deli Serdang Ringkus Pelaku Perampokan dan Perkosaan


Lubuk Pakam, Radar Nusantara-

Satreskrim Polres Deli Serdang Sabtu (26/6) berhasil meringkus seorang pelaku perampokan dan pemerkosaan terhadap dua pasangan muda mudi yang lagi berpacaran di dua tempat yang berbeda. Informasi yang dihimpun di Mapolres Deli Serdang mengatakan, pelaku yang bernama M.Nuradi Barus (25) warga Desa Bandar Labuhan, Kecamatan Tanjung Morawa, pertama sekali melakukan aksinya terhadap pasangan muda mudi berinisial M (22) warga Jalan Pasar VII Gang Rahayu Percut Sei Tuan dan pacarnya DR (22) warga Gang Rono Desa Bandar Labuhan, Tanjung Morawa pada tanggal 9 Juni lalu sekira pukul 21:30 Wib di Jalan Industri Tanjung Morawa. Pada saat itu tersangka Nura-

di sedang menaiki becak bermotor di TKP dan melihat M dan DR dengan menaiki sepeda motor belok di lokasi semak semak. Melihat hal itu tersangka Nuradi menghentikan becaknya lalu mengintip ke dua korban. Melihat keduanya bermesraan, tersangka langsung melakukan aksinya dengan cara menodongkan pisau kepada kedua korban sambil menyuruh keduanya melepaskan pakaian mereka.

Setelah keduanya telanjang bulat tersangka langsung mengambil uang yang ada di dalam dompet korban M sebesar Rp 700 Ribu dan 1 unit Hp. Dalam keadaan ancaman pisau tersangka juga mencoba memperkosa pacar M, DR dalam keadaan berdiri dengan cara menggesek gesekan kemaluan tersangka ketempat kemaluan DR. Setelah mengeluarkan kejantanannya tersangka langsung kabur. Atas kejadian itu M dan DR mengadukannya ke Polres Deli Serdang. Dengan berbekal ciri ciri pelaku Sabtu (26/6) malam tersangka M.Nuradi Barus dapat di ringkus petugas polisi di kawasan Batang Kuis, dalam pemeriksaanya di Mapolres Deli Serdang tersangka juga mengaku telah melakukan perampokan dan pemerkosaan pada tanggal 20/6

lalu terhadap pasangan muda mudi yang lagi berpacaran terhadap korban berinisial RA (21) dengan pacarnya R (21) keduanya warga Pasar 9 Desa Bangun Sari Tanjung Morawa, di perkebunan Limau Mungkur Desa Tandukan Raga, Kecamatan STM Hilir dengan modus yang sama. Kapolres Deli Serdang AKBP Wawan Munarwan Sik, Msi di dampingi Kasat Reskrim Anggoro Wicaksono Sik dan Kabid Humas AKP Abdul Hamid Sitorus Senin (26/6) mengatakan, di tangkapnya tersangka berkat informasi dari korban dan masyarakat dengan ciri ciri tersangka. Tersangka telah mengakui perbuatanya, dan kita jerat dengan pasal 285, 368 dan 365 tentang perampokan serta pemerkosaan. KataKapolres. (lince)

Pantai Cermin , Radar NusantaraDua orang pelajar tewas tenggelam saat mandi-mandi di perairan obyek wisata Pondok Permai, Kec. Pantai Cermin Kab. Serdang Bedagai, Sabtu (11/06/2011) sekira pukul 14.30 WIB. Mayat kedua korban langsung dibawa ke rumah orang tua mereka untuk dikebumikan. Kedua korban itu adalah Hairul Amri (15) pelajar SMP Setia Budi Perbaungan, warga Desa Kesatuan Kec. Perbaungan Kab. Serdang Bedagai dan Ikhsan (13), pelajar salah satu SMP di Medan, warga Medan Helvetia. Menurut keterangan yang diperoleh Senin 13 Juni 2011, sebelum kejadian naas itu, korban sedang mandi-mandi bersama temannya di perairan Pondok Permai Pantai Cermin. Saat sedang mandi tiba-tiba air laut naik pasang, kedua korban bersama empat pengunjung lainnya terseret ombak hingga sampai ke tengah laut dan langsung tenggelam. Namun, keempat teman mereka yang juga terseret ombak itu dapat ke pinggir sehingga selamat dari maut. Mengetahui kedua korban tidak kelihatan lagi, masyarakat setempat melaporkannya kepada Satpol Air Serdang Bedagai untuk dilakukan pencarian bersama masyarakat setempat di lokasi tempat tenggelamnya kedua korban. Setelah dilakukan pencarian yang memakan waktu beberapa jam, akhirnya kedua korban ditemukan telah meninggal dunia. Ketua DPP LSM-PN,Direktur Eksekutif Pusat LSM-PN dan Wartawan KPK-RN. Investigasi serta konfirmasi pada Senin (1306-2011) ke Pondok Permai Pantai Cermin, tentang tewasnya 2 orang pelajar SMP tersebut pada hari Sabtu 11/06/2011 sekitar pukul 14.30 WIB menurut berita waspada, terjadi pada hari Minggu 12/06/2011. Zairil Alviyandi wartawan/LSM tidak mendapat pelayanan dari masyarakat Pondok Permai Pantai Cermin, ada apa ? Tewasnya 2 orang pelajar tersebut, masih dalam pertanyaan kami sampai saat ini. Maka kami dari lembaga Swadaya Masyarakat PN dan KPK menghimbau agar masyarakat jangan jadi korban berikutnya ! Maka kami menghimbau masyarakat jangan ke Objek Wisata Pondok Permai Pantai Cermin sebelum ada penjelasan dan penjamuan laut. (zai,ms)

RADAR PENDIDIKAN

Minggu ke IV Juni 2011

10

RESAHKAN KARYAWAN
Galang, Radar NusantaraPeran serta Kampus LPP Medan terhadap penerimaan karyawan deres KSPTH di PTPN III sebagai Badan Usaha Milik Negara menuai berbagai polemik dari berbagai kalangan terkesan seperti mempersulit kesempatan bagi calon pelamar khususnya anak karyawan yang telah mengabdi sebagai tenaga penderes bertahuntahun lamanya terkesan mengarah kepada Diskriminatif.
ungkapkan karyawan Kebun kepada Wartawan. Meskipun mereka pada awalnya mengharapkan agar anak mereka bisa menjadi karyawan sebagai menggantikan orang tuanya yang telah memasuki usia pension sebagai karyawan penderes. Namun pada kenyataannya yang lulus banyak titipan, dan meminta agar hasil pengumuman hasil lulus test sebagai karyawan penderes dapat ditinjau kembali. Oleh karena diduga sarat dengan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).Isu titipan ini menyebar menjadikan bahan pembicaraan ditengah-tengah masyarakat kebun adanya bocoran yang menyebutkan 2 oknum Anggota Dewan Komisi B DPRD Deli Serdang berinisial MDD dan R dengan diplomasi intervensinya yang pintar untuk meminta fasilitas untuk alasan meningkatkan kinerja melakukan kunjungan tak resmi tetapi diresmiresmikan mengadakan pertemuan tertutup dengan Manager Kebun Sei.Putih hingga Kepala LPP Kampus Medan cendrung disinyalir ada joki dalam tim pelaksana seleksinya sehingga hasil test terindikasi telah dikutak katik dibalik layar. Untuk itu hendaknya Dirut PTPN III Ir.Amri Siregar hendaknya peka dan tanggap akan hal ini. Sebagai Dirut PTPN III diminta agar meninjau kembali komitmennya tentang alih kendali rekrutment seleksi tenaga karyawan penderes di Kebun Sei.Putih agar supaya dibatalkan karena dinilai banyak terindikasi KKN dan Kampus LPP Medan sepertinya memiliki sifat Azas Manfaat dan Aji Mumpung memanfaatkan keadaannya bahkan cendrung Tutup Mulut, tutup mata seakan akan Kebal dengan segala kritikan dan tudingan dari berbagai kalangan. Menurut keterangan salah seorang karyawan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, di Kampus LPP Medan semenjak kepemimpinan Bambang Edi Saputro banyak yang mengeluh pasalnya jika karyawan pension hendak berobat kerumah sakit apabila tidak membawa rekomendasi dari Kepala Kampus maka biaya perobatan pasien nantinya alamat tidak akan ditanggung oleh Kampus LPP Medan melainkan atas tanggungan si pasien itu sendiri, betapa ironisnya. Padahal, meskipun demikian aturan yang diberikan harus memiliki rekomendasi yang ditanda-tanganinya telah diikuti ketika ingin berobat ke Rumah Sakit Tembakau Deli Medan yang terkesan dipersulit. Sehingga para karyawan Pensiun Kampus LPP Medan mengeluh ketika sakit dan hendak berobat kerumah sakit. Ditambahkannya, jangankan biaya berobat harus ditanggung oleh karyawan pensiun yang hidup dalam kondisi prihatin. Untuk biaya ongkos pergi berobat kerumah sakit saja terasa sulit untuk mengadakannya.Kalau demikian kebijakan selaku pimpinan di Kampus LPP Medan sebenarnya tidak layak menjadi pemimpin.Oleh karena kebijakannya selalu tidak berpihak kepada karyawan, justru malah membuat keresahan dengan membuat per-

Kebijakan Kepala Kampus LPP Medan


aturan yang mempersulit karyawan yang sakit. Bagaimanapun juga surat rekomendasi itu tidak bisa dijamin cepat diperoleh apalagi jika bertepatan BES selalu tidak berada dikantor.Apakah harus karyawan harus menunggunya berlama-lama atau bahkan harus tertunda untuk berobat. Tentunya hal ini kondisinya menjadi lebih buruk dan tidak etis dan bisa-bisa karyawan yang sakit itu kondisinya lebih buruk lagi akibat tidak segera dirawat di Rumah Sakit katanya. Ditambah lagi baru-baru ini karyawan merasa resah ketika BES mengatakan kepada karyawan bahwa Kampus LPP Medan berhutang kepada Yayasan Dapenbun (Dana Pensiunan Perkebunan).Tentunya hal ini dirasakan aneh, oleh karena setiap bulannya gaji karyawan setiap bulannya dipotong untuk dana pensiun ditambah lagi bantuan LPP (Beban Instansi-red) agar pada saat pensiun nantinya para karyawan mendapatkan uang gaji yang cukup lumayan. Tetapi malah BES mengatakan bahwa bahwa LPP Medan punya hutang kepada Yayasan Dapenbun. Jadi selama ini gaji dipotong meja untuk dana pensiun, jadi kemana perginya uang tersebut. Karyawan merasa resah, bagaimana jika oknum ini tetap memimpin di Kampus LPP Medan yang tidak berpihak kepada Karyawan. Untuk itu para karyawan berharap agar Kampus LPP Pusat di Yogyakarta mencopot Bambang Edi Saputro dari jabatan Kepala Kampus LPP Medan dan pengantinya pejabat yang amanah. (Edy.S)

SMP Negeri I Kadipaten Laksana Study Tour Dengan Thema Nesaka Goes To Jogjakarta
Majalengka, Radar NusantaraKepsek H.Maman Suparman, SPd. M. MPd mendampingi sejumlah 280 anak didiknya untuk melakukan Wisata keyokyakarta, sekitar jam 17.00 Wib seluruh peserta sudah berkumpul di aula SMP I untuk mendapat pengarahan dari kepala sekolah dan langsung memasuki kendaraan yang sudah diatur oleh panitia untuk tempat masing-masing peserta setelah dicek sesuai absensi secara bersamaan 5 buah mobil Metropolitan Majalengka langsung berangkat menuju Yokyakarta. Wisata yang dilakukan oleh NESAKA (Negeri Satu Kadipaten) bukanlah hal pertama kali melainkan bagian dari program sekolah hususnya kelas VIII dengan tujuan agar anak dapat melakukan pendidikan diluar sekolah yang disebut Study Tour, dengan dilakukanya kegiatan tersebut akan dapat meningkatkan motivasi anak unyuk lebih giat belajar yang selama ini mungkin mereka merasa jenuh, akan tetapi dengan kegitan Study Tour ini akan menyegarkan kembali semangat untuk belajar. Menurut Ketua Panitia Ayip Sugiyarto, SPd rencana Study tour ini telah dilakukan dengan matang baik persiapan anak, panitia bahkan lokasi yang dituju karena sebelumnya sudah dilakukan survey lokasi sesuai dengan kebutuhan penerapan ilmu yang sudah pernah dipelajari disekolah, sebagai bahan pemikiran untuk orang tua Murid pelaksanaan Study Tour ini tidak sekedar melakukan wisata akan tetapi banyak hal yang dipelajari oleh anak dalam kegiatan tersebut, mulai dari murid menabung, persiapan hingga dilokasi yang ditempuh anak akan banyak mendapat pengetahuan. Sedangkan menurut salah seorang orang tua yang ditemui Radar Nusantara ditempat pemberangkatan menyebutkan bahwa Wisata seperti ini tidak keberatan asal jangan jadi tolok ukur bagi pihak sekolah untuk keberhasilan dalam penilaian anak, dan juga tidak merupakan paksaan karna tidak semua orangtua mampu untuk menyertakan anaknya, akan tetapi dengan pola menabung semestinya semua anak harus dapat mengikutinya terkecuali atas dasar alasan tertentu. Lain orang tua lain juga pendapat anak, Chyntia Sari contohnya menyampaikan terimakasih kepihak sekolah atas diadakanya Study Tour ini, bukan karena persoalan kemampuan orang tua akan tetapi magna dari study Tour tersebut dapat dirasakan dengan baik sebagai penambahan ilmu pengetahuan tentang dunia Wisata Indonesia yang begitu indah diciptakan oleh Tuhan serta mengenal daerah lain yang belum pernah dikunjunginya, selain itu merupakan modal keberanian untuk dapat melakukan perjalanan tanpa didampingi oleh orangtua, dimana nanti suatu saat kita juga harus jauh dari orang tua apabila melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, dan juga belajar untuk memenag diri dalam segala hal selama tidak didampingi keluarga, kesan yang dialami selama Study Tour menjadi pengalaman yang berharga bagi setiap peserta. (Asep/SS)

Pasalnya selain persyaratan pendidikan pendidikannya SLTP sederajat dan maksimal SLTA sederajat untuk usia 30 tahun maksimal ditambah Keterangan Riwayat Hidup dsb. Didalam hasil pengumuman hasil test selain ada dugaan suap-menyuap dan sogok menyogok jutaan rupiah ketika menyeleksi pemenangnya. Dan banyak titipan para pejabat kebun dan oknum anggota Dewan. Hal ini sesuai hasil yang di-

Penerimaan Siswa Baru, Sekolah Jangan Jual Kursi


Bekasi, Radar NusantaraDinas pendidikan harus dapat mengintuksikan kepada pihak sekolah yang berada di Kabupaten Bekasi agar menjelang penerimaan siswa/siswi baru, Ketua Komisi D menghimbau kepada Kepala Sekolah favorit supaya tidak melakukan jual beli kursi. Ketua Komisi D Warja Miharja menegaskan, apabila kedapatan sekolah yang melakukan jual beli kursi, pihaknya akan bertindak tegas, karena Wardja Miharja akan terus memantau proses saat penerimaan siswa/siswi baru. Kalau hal ini terjadi ada sekolah yang menjual beli kursi, ini merusak citra guru dan juga mutu Pendidikan Kabupaten Bekasi.Ujarnya. Warja Miharja menambahkan, ia mengingatkan dari awal agar jangan ada praktek jual beli kursi di sekolah, karna ini dapat merugikan pihak sekolah dan juga pendidikan masa depan anak, kata Wardja. Dia meminta seluruh masyarakat agar dapat ikut mengawasi saat penerimaan siswa/siswi baru, karena masyarakatlah yang dapat mengetahui tindakan di sekolahsekolah favorit. Hal ini terjadi karena banyak orang tua menginginkan dengan berbagai cara agar anaknya dapat diterima di sekolahan faporit, dengan berbagai cara untuk memasukkan anaknya ke sekolah favorit mereka dengan berbagai cara dilakukan karena ini paling rentan terjadi jual beli kursi di sekolah favorit tersebut. (julham)

RADAR PENDIDIKAN

Minggu ke IV Juni 2011

11

Acara Perpisahan Siswa SDN Jatikramat VI Jatiasih Meriah


Bekasi, Radar NusantaraAcara pelepasan siswasiswi kelas VI dan kenaikan kelas tahun pelajaran 2010-2011 sekaligus perpisahan SDN Jatikramat VI Jatiasih, Kota Bekasi berlangsung meriah.
Selain khidmad, acara yang diselenggarakan pada Sabtu (25/ 6) di halaman gedung SDN Jatikramat ini penuh dengan suasana keakraban serta bahagia antara guru, panitia, siswa-siswi , komite sekolah serta para undangan orangtua murid. Pada pembukaan acara tersebut, dalam kata sambutannya, Kepala SDN Jatikramat VI Januk Suwardi, S.Pd terlebih dahulu menyampaikan rasa terimakasihnya kepada para panitia, siswasiswa, komite sekolah dan orangtua siswa atas kerjasama dan partisipasinya hingga acara tersebut dapat terlaksana dan berjalan baik. Selanjutnya Januk menyampaikan visi dan misi sekolah yakni antara lain, pemeliharaan bakat siswa, budaya khususnya Kota Bekasi dan umumnya Indonesia, membangun kepercayaan di lingkungan SDN Jatikramat VI, meningkatkan peran serta masyarakat dan memajukan pendidikan. Sementara di akhir sambutannya, ia mengajak seluruh stockholder untuk berperan serta dalam memajukan pendidikan khususnya di SDN Jatkramat VI. Selama acara tersebut, Januk tampak begitu bangga dan ceria menyaksikan hasil kinerja para panitia yang diketuai oleh Syafriyadi serta berbagai kreasi yang ditampilkan para siswa seperti tarian, menyanyi, baca puisi dan lain sebagainya. Adapun susunan panitia terdiri dari, Syafriyadi (ketua), H. Ali (wakil ketua), Sadiyah (skretaris), Hj. Suangsih (bendahara 1) dan Suryani (bendahara 2). Kemudian seksie acara adalah Fatmah, Nasri dan Sutrisna, penerima tamu; Muhiyah, Rohmah, Nani, Pusdekdok; Noviyah, Kokom Komariyah. Untuk bidang perlengkapan diserahkan kepada Akhyar, Dim-

SDN Jatimekar I Pungut Biaya NISN Rp15.000


Bekasi, Radar NusantaraSejumlah orangtua siswa mengeluh dan mempertanyakan soal pungutan Rp15.000 per siswa untuk biaya kartu Nomor Indik Siswa Nasional (NISN) yang dilakukan pihak Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jatimekar 1 Kec. Jatiasih, Kota Bekasi belum lama ini. Menurut para orangtua siswa, Kepala SDN Jatimekar 1, Muliamun, S.Pd menahan kartu NISN jika tidak dibayar biaya administrasinya sebesar Rp15.000. Pak Nala, merupakan salah seorang orangtua siswa yang dimintai biaya administrasi kartu NISN oleh Muliamun. Nala merasa heran dan penasaran apakah kartu NISN itu harus bayar? Dan seandainyapun bayar apakah sebesar itu biayanya? Akhirnya ia konfirmasi ke saudaranya yang kebetulan salah seorang pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, dan ternyata itu adalah pungutan liar (pungli). Hal yang sama juga dialamai orangtua (ibunya) Agnes, harus bayar Rp15.000 baru diberikan kartu NISN. Kepada Radar Nusantara, ibunya Agnes menjelaskan via telepon selulernya (ponsel). Saya ini orang miskin dan tinggal di lingkungan sekolah itu pak. Penghasilan saya hanya sebagai kuli nyuci tapi masih diwajibkan bayar biaya kartu NISN sebesar Rp15.000. Karena ditagih-tagih terus oleh pihak sekolah akhirnya terpaksa saya ngutang ke tetangga, tutur ibunya Agnes sedih. Sementara informasi yang dikutip Radar Nusantara, kepala SDN Jatimekar 1, Muliamun sering menjual nama-nama petinggi serta pejabat di Kota Bekasi intuk membekinginya dari setiap masalah. Sehingga, kemungkinan besar itu yang membuatnya berani berbuat semaunya meskipun itu menyimpang dari aturan atau bertentangan dengan hokum. Bahkan, katanya, di sekolah ia menyiapkan penjaga yang dapat diandalkan mampu mengantisipasi berbagai hal termasuk kekerasan. Bukan itu saja, di internal sekolah-pun ia memakai orang-orang kepercayaannya sehingga cenderung ada indikasi KKN. Dengan kejadian tersebut, akibatnya sejumlah pihak terutama orangtua siswa meminta agar pihak terkait segera melakukan tindakan tegas terhadap Muliamun. (tim)

roh, Entay, Betty dan Atin Supriyanti, Humas, Dewi B, Erni, Marwiyah, serta konsumsi dipegang oleh Dian Mardiyah, Yani, Kokom, Tumi, Fatri dan Dewi A. Kegiatan yang dimeriahkan oleh sejumlah artis penyanyi ini juga diadakan acara penyerahan piagam penghargaan serta piala bagi para siswa berprestasi. Sementara siswa berperestasi tersebut antara lain di kelas IA, peringkat I Hayya Yumna, Isnaini Nurfadilah (II) dan Aura Maharani (III), kelas IB Ummi Kulsum (I), Naifa Kalista Tirta (II), Zaidan Misyal Zahdi (III), kelas IIA Annisa Rahmawati (I), Nerisa (II), Centika Putri (III),

kelas IIB Puhan Putri (I), Devi Amelia (II) dan Yuni Lestari (III). Setiap kelas mulai I hingga VI yang meraih prestasi mendapatkan piala dan piagam penghargaan dari sekolah mulai juara satu sampai tiga. Tentu saja para orangtua siswa merasa bangga dan bahagia menyaksikan putra putrinya yang berprestasi menerima piala dan piagam penghargaan di atas panggung. Kiranya sekolahsekolah lain juga dapat menerapkan hal seperti ini untuk memacu semangat siswa agar lebih giat belajar demi peningkatan kwalitas pendidikan di Kota Bekasi, ujar salah seorang ibu orangtua siswa. (benny sinurat)

Yang Berprestasi Sarat Dedikasi


Kepala Sekolah di SDN 03 Jati Mulya Tambun Selatan terus meningkatkan kualitas dari para guru-guru pengajar dan meningkatkan sistem belajar mengajar di sekolah tersebut. Pembelajaran Konstektual Teaching and Learning adalah konsep belajar yang juga diterapkan oleh Hj. Dedeh. Konsep ini adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Bukti dari keseriusannya dalam membangun SDN 03 Jati Mulya adalah tingginya jumlah kelulusan siswa SD setiap tahunnya. Banyaknya piala yang terpampang di ruang kerjanya juga menandakan banyaknya prestasi yang telah ditelurkannya. Saat dikonfirmasi Hj. Dedeh Narrohmah SPd menjelaskan bahwa pendidikan anak untuk tingkat SD sangat riskan karena pemahaman anak yang kurang, dapat menjadi bumerang bagi siswa itu sendiri oleh karena itu seorang guru harus bisa menjadi the good teacher and the good friends bagi siswanya. (Gunawan)

Bekasi, Radar Nusantarasejak bertugas di SDN 03 Jati Mulya Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, Hj. Dedeh Narrohmah, SPd telah berhasil membawa nama baik sekolahnya dikecamatan Tambun Selatan. Dalam hal pembimbingan siswa,

khususnya dibidang Calistung. Prestasi yang pernah diaraihnya itu tidak membuat wanita berjilbab ini berhenti cukup sampai disitu. Ia terus mengembangkan kreativitasnya. Dalam pengembangan profesionalisme Hj. Dede yang menjabat sebagai

RADAR PENDIDIKAN

Minggu ke IV Juni 2011

12

Dalam Waktu Dekat UNPK akan Dilaksankan Disdik Kota Bekasi


Bekasi, Radar NusantaraPendidikan Non Formal Informal (PNFI) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi dalam waktu dekat akan melaksankan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK).
Peserta ujian tersebut sesuai data Bidang PNFI dan PAUD tercatat lebih kurang 2000 orang warga belajar. Jumlah peserta itu dinilai berkurang dari tahun lalu yang mencapai lebih kurang 2500 orang peserta warga belajar, demikian diperoleh keterangan dari Bidang PNFI Disdik Kota Bekasi pekan lalu. Keberadaan Pendidikan Kesetaraan sangat membantu sekali bagi masyarakat yang putus sekolah, hampir lebih kurang 5000an masyarakat Kota Bekasi tertolong setiap yang memperoleh ijazah baik itu melalui paket A, B dan C. Sebab dalam satu tahun anggaran PNFI 2 kali melaksanakan ujian kesetaraan (Persamaan) tersebut antara bulan Juli dan Nopember yang selama ini rutin dilaksanakan, seperti misalnya PNFI Disdik Kota Bekasi Juli ini akan melaksanakan ujian untuk tahap pertama. Dalam tahun pelajaran 20102011 atau tahun anggaran 2011, PNFI Disdik Kota Bekasi dinilai sangat menurun jumlah peserta UNPK dibanding dengan tahun sebelumnya, jika tahun lalu berjumlah di atas 2500 orang warga belajar peserta ujian, sekarang atau tahun ini hanya berjumlah 2068 orang warga belajar peserta ujian, masing-masing, Paket C: 1354 orang, Paket B: 566 orang dan Paket A: 148 orang. Data itu sesuai data Bidang PNFI dan PAUD yang dikatakan Hj. Muetiani S.Sos Kasi Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Disdik Kota Bekasi, yang didampingi Kiki stafnya yang dihubungi di ruang kerjanya belum lama ini. Dikatakan, pelaksanaan ujian untuk Paket C digelar mulai 5 s/d 8 Juli 2011 dan untuk Paket A dan B dilaksanakan mulai 12 s/d 14 Juli 2011. Lokasi tempat ujian di alokasikan di Kecamatan Bekasi Timur dan menggunakan gedung SD Tugu dan SD Komplek, SMA Korpri dan SMP Tunas Harapan (Tupan). Menurut Kiki lulusan tahun lalu untuk Paket C sekitar 99 persen dari jumlah peserta 784 siswa (warga belajar), Paket A sekitar 92 persen dan Paket B 98,36 persen. Diharapkan untuk tahun ini hasil ujian tersebut meningkat dari tahun sebelumnya. Ujian tahun ini sesuai dengan program pusat disebut namanya Ujian Nasional Program Paket A (ULA), Program Paket B (WUSTHA), Program Paket C dan Kejuruan tahun ajaran 2011. Menurut Kiki arti dari pada ULA dan WUSTHA adalah kerja sama antara Kemneterian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dengan Kementerian Agama. Hasil Ujian Kesetaraan tahun pelajaran 20102011 tahap pertama akan diumumkan satu bulan setelah pelaksanaan ujian atau sekitar akhir September, namun belum diketahui tanggal pengumumannya. Kasi Dikmas Disdik Kota Bekasi Hj. Murtiani S.Sos menghimbau dan mengharapkan semua warga belajar peserta ujian baik itu Paket C, B dan A agar melaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan hingga melaksankan ujian dengan baik. Ia juga mengahrapkan agar pelaksanaan ujian itu berjalan dengan indah sesuai yang kita inginkan. Diakui bahwa selama ini tidak pernah bermasalah pelaksanaan ujian di lingkungan PNFI dan PAUD, tetap berjalan dengan baik. (p.pasaribu)

Jamiyah SD Islam Assuryaniyah Melakukan Khitanan dan Pengobatan Gratis

Pramuka Diharapkan Mampu Jaga Keutuhan NKRI dan Pancasila


Karawang, Radar NusantaraKetua Kwartir Ranting Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Provinsi Jawa Barat yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf Effendi menegaskan bahwa gerakan pramuka merupakan salah satu gerakan yang dapat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila. Hal tersebut ditegaskan beliau saat melantik jajaran Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab), Kwartir Cabang (Kwarcab), dan Lembaga Pemeriksa Keuangan Gerakan Pramuka Kab. Karawang Masa Bakti 2011 2016, Kamis (16/6). Lebih lanjut Dede mengatakan, saat pertandingan final kejuaraan sepakbola piala AFF 2010 beberapa waktu lalu, dirinya diajak oleh seorang pendeta atau romo untuk menonton pertandingan tersebut. Selain itu, dirinya juga diajak menonton pertandingan oleh temannya yang lain dari berbagai suku dan wilayah di Indonesia. Ini menunjukkan semuanya mampu bersatu mendukung Indonesia dalam sebuah pertandingan olahraga. Akan tetapi apakah kita akan menunggu adanya pertandingan olahraga lainnya untuk bersatu, tanyanya. Dede melanjutkan bahwa di dalam gerakan pramuka, semua anak bangsa dari berbagai suku dan wilayah senantiasa berkumpul untuk bermain dan bergembira bersama-sama. Pramuka, merupakan salah satu bentuk pendidikan karakter, yang mungkin tidak dapat dipelajari dalam pendidikan formal di sekolah. Untuk itu, saya berpesan kepada para kakak yang baru saja dilantik untuk senantiasa mengingat bahwa dalam gerakan pramuka terkandung tanggung jawab pendidikan yang sangat besar, tuturnya. Di sisi lain, Bupati Karawang, H. Ade Swara yang baru saja dilantik sebagai Ketua Mabicab Kab. Karawang mengatakan, ada beberapa nilai yang dapat menjadi bagian dalam kerangka kerja pengurus pramuka, yaitu nilai keutamaan, nilai keindahan, nilai kerja, nilai cinta tanah air, nilai demokrasi, nilai kesatuan serta nilai kemanusiaan. Nilai-nilai diatas merupakan bagian integral yang dapat dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan kepramukaan pada berbagai jenjang. Untuk itu, jajaran pengurus gerakan pramuka harus berperan aktif, agar keberadaan pramuka dapat memberikan kontribusi maksimal bagi pembangunan karakter bangsa, ujarnya. Bupati menambahkan bahwa terdapat 9 pilar karakter utama dalam pramuka, yaitu : cinta tuhan dan segenap ciptaan-nya, kemandirian dan tanggungjawab, kejujuran/amanah bijaksana, hormat dan santun, dermawan, percaya diri, kepemimpinan, baik dan rendah hati, serta toleransi kedamaian dan kesatuan. Gerakan pramuka di Kabupaten Karawang harus mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi pengembangan sumber daya manusia, tambahnya. Sementara itu, Ketua Kwarcab Pramuka Kab. Karawang yang baru saja dilantik, Hj. Nurlatifah mengatakan, gerakan pramuka merupakan gerakan kepanduan nasional yang lahir mengakar di bumi nusantara. Gerakan pramuka mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisiknya sehingga menjadi berkepribadian dan berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Dalam konteks tersebut, lanjut Hj. Nurlatifah, kita bisa meletakkan pendidikan moral dalam kerangka pendidikan karakter bangsa. Dengan memberikan pembekalan nilainilai kehidupan kepada anggota muda, menyediakan pembina-pembina pramuka yang berkualifikasi tepat, berkomitmen kuat terhadap tugasnya, mengembangkan organisasi dan sistem yang lebih baik dan efektif, mengupayakan kemandirian dana serta menjadikan gerakan pramuka sebagai perekat bangsa. (limbong, irawan)

Bekasi, Radar NusantaraBaru-baru ini Jamiyah Sekolah Dasar Islam Assuryaniyah melakukan khitanan massal Dan Pengobatan gratis . Salah satu yayasan Assuryaniyah yang berlokasi di Jalan Raya Setu Bantar Gebang Rt. 03/04 Kelurahan Cimuning Kec. Mustika Jaya. Yayasan Assuryaniyah ini sangat peduli pada masyarakat sekitar khususnya anak-anak yatim piatu dan tidak mampu. Terbukti dengan adanya kegiatan khitanan massal dan Pengobatan gratis . Antusias masyarakat yang datang dari berbagai wilayah di kota dan KAbupaten Bekasi menyambut gembira. Saat dikonfirmasi ketua Jami Dewi Syahirah Harahap.SH, menjelaskan bahwa penyelenggaraan khitanan massal dan pengobatan gratis khusus anak yang kurang mampu sekitar 100 orang, dan untuk pengobatan gratis tidak dibatasi. Dari 7 dokter yang ada dibawah kordinasi dr. Yusriana, 4 diantaranya yang melakukan khitanan massal dan 3 untuk melayani pengobatan gratis. Lebih lanjut Dewi Syahiriyah mengatakan dana yang menelan sekitar Rp. 75.000.000 (Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah) untuk acara tersebut sudah terealisasi dengan baik. Syukur Alhamdulillah bahwa acara ini bisa berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. (Gunawan)

JABODETABEK

Minggu ke IV Juni 2011

13

24 Desa Menjadi Kelurahan


Bekasi, Radar NusantaraPemerintah Daerah Kabupaten Bekasi telah mengalokasikan anggaran APBD -TA 2011 untuk pekerjaan pengecoran jalan lingkungan desa Serengseng Hilir RT.07/Rw.08 Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi.
hal ini di kerjakan oleh CV.Widya Sari dengan anggaran APBD TA 2011 sebesar Rp, 447.216.000 dengan No. SPMK 602.1/1216/SPMK/DBM-PSD/V/ 2011 di mulai pada tanggal 25 Mai sampai 23 Agustus 2011. Jalan lingkungan tersebut diduga menyalahi Bestek/RAB oleh CV Widya Sari dengan ketentuan Panjang 854.M dan Lebar 2,5.M, pada saat diukur AS Tengah 8.Cm dan Kiri10.Cm serta Kanan 10Cm. Wartawan Radar Nusantara menilai, bahwa pekerjaan jalan lingkungan Serengseng Hilir RT.07/RW08 di duga menyalahi Bestek/RAB, sehingga jalan
Kanan tinggi 10.Cm

Kab. Karawang Gelar Kejuaraan Dayung Se Asia Tenggara


Karawang,Radar NusantaraSebagai salah satu upaya untuk menguji kesiapan penyelenggaraan, infrastruktur, dan kepanitian guna menggelar pertandingan dayung pada SEA Games 2011 mendatang, Arena Dayung Cipule Karawang menggelar kejuaraan dayung se-Asia Tenggara, bertajuk South East Asian Canoe Championship. Pembukaan kejuaraan dayung yang diikuti oleh 7 (tujuh) negara Asia Tenggara tersebut. Sebanyak 150 delegasi tujuh negara, yaitu Singapura, Thailand, Malaysia, Myanmar, Filipina, Vietnam, serta tuan rumah Indonesia tersebut akan mengikuti beberapa kelas yang akan dipertandingkan, diantaranya kayak (k), k1, k2, dan k4, serta canoe (c), c1 dan c2. Untuk nomor k1 akan menempuh jarak sejauh 200 hingga 1.000 meter kelas putra / putri, sedangkan untuk canoe hanya dipertandingkan kelas putra dengan jarak tempuh sejauh 200 hingga 1.000 meter. Bupati Ade Swara dalam kesempatan tersebut mengatakan, South East Asian Canoe Championship merupakan kejuaraan dayung yang mempertandingkan cabang lomba perahu kayak dan kano. Kejuaraan ini sendiri sebenarnya dimaksudkan sebagai ajang uji coba terhadap kesiapan venues, infrastruktur, serta kepanitian guna penyelenggaraan sea games 2011 mendatang. Saat ini, telah hadir para peserta dari 7 (tujuh) negara ASEAN, yaitu Singapura, Thailand, Malaysia, Myanmar, Filipina, Vietnam, serta tuan rumah Indonesia. Dengan harapan, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diperbaiki dalam penyelenggaraan cabang olahraga dayung pada event SEA Games 2011 mendatang, tuturnya. Lebih lanjut Bupati mengatakan, Kab. Karawang saat ini memiliki lebih dari dua juta penduduk dimana hampir sebagian besar penduduk tersebut sangat aktif berolahraga. Dengan demikian, pengembangan olahraga di karawang menjadi salah satu fokus perhatian Pemerintah Daerah. Yang salah satunya diwujudkan dengan dibangunnya berbagai macam sarana dan prasarana olahraga, seperti Arena Dayung Danau Cipule, tambahnya. Bupati melanjutkan, Arena Dayung Danau Cipule mulai dibangun sejak tahun 2005 lalu, dalam rangka penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi Jawa Barat. Saat itu, kondisi arena dayung yang ada masih terkesan sederhana. Mengawali tahun 2011 ini, arena dayung danau cipule mulai direnovasi kembali, karena danau cipule ini telah ditetapkan sebagai lokasi penyelenggaraan cabang olahraga dayung pada event SEA Games tahun 2011, serta menjadi tuan rumah untuk kejuaraan dayung South East Asian Canoe Championship yang akan dimulai pada hari ini. Hal ini tentunya merupakan suatu kehormatan yang luar biasa bagi kami, pemerintah daerah, serta seluruh masyarakat Kabupaten Karawang. Terlebih dengan adanya dua event kejuaraan dayung bertaraf internasional ini, nama Kabupaten Karawang dapat semakin terkenal di manca Negara, tambahnya. (limbong, irawan)

Papan Proyek CV.Widya Sari

lingkungan tersebut diukur bersama-sama Konsultan dari PT.Tabra Pratama Hendra. Saat dikonfirmasi media ini, Hendra selaku konsultan mengatakan, pihak CV.Widya Sari sudah diberi tegoran dua kali secara lisan maupun tertulis oleh PPTK dan Pengawas, namun pihak CV.Widya Sari tidak menghiraukan tegoran tersebut. Ditempat terpisah, saat warga Serengseng Hilir diminta tanggapannya mengatakan, bahwa pekerjaan jalan lingkungan yang berada di desa Serengseng Hilir RT07/RW08 Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani dinilai masayarakat tidak becus dikerjakan, karena bagesting ada yang ditanam dan ketebalan

kurang ujar warga sekitar.


AS Tengah tinggi 8.Cm

PPTK dan Pengawasan tidak tegas karena yang mengerjakan Anak Dewan Saat dikonfirmasi pengawas dari Dinas Bina Marga tidak berani menegor pemborong CV.Widya Sari dengan adanya bagesting tinggi kurang dari ketentuan bestek/RAB yang diukur wartawan bersama konsultan dari PT.Tabra Pratama, karena yang mengerjakan jalan lingkungan Serengseng Hilir di RT07/RW08 tersebut adalah anak anggota Dewan dari Fraksi Demokrat. Dengan adanya jalan lingkungan desa Serengseng Hilir yang diduga menyalahi Bestek/

Kiri tinggi 10.Cm

RAB, Kepala Dinas Bina Marga H.Jamaluddin dan Insnfektorat harus dapat menyikapi permasalahan jalan lingkungan yang berada di desa Serengseng Hilir yang di kerjakan oleh CV.Widya Sari, hal ini agar Negara tidak dirugikan. (julham)

PPTK dan Pengawasan Tidak Tegas


Bekasi, Radar NusantaraPemerintah Daerah Kabupaten Bekasi telah mengalokasikan anggaran APBD -TA 2011 untuk pekerjaan pengecoran jaling H. Antes Kp.Pulau Besar, Dusun III, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi melalui Dinas Bina Marga, hal ini pihak yang mengerjakan adalah CV. MEGA MAKMUR, dengan Nilai anggaran Rp,199.605.000, dengan No.SPMK. 602.1/1189/SPMK/ DBM-PSDA/V/2011 di mulai tanggal 26 Mai sampai 24 Juli 2011. Dalam pekerjaan pengecoran jaling H.Antes tersebut, saat dipantau media ini Lapisan Dasar Bawah (LDB) tidak dikeraskan serta tinggi bagesting Kiri dan Kanan 14 cm, pada saat diukur AS tengah 13 cm, hal ini diduga melanggar bestek/RAB. Saat dikonfirmasi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Indrio yang berada di lokasi pengecoran jaling H. Antes diminta tanggapannya mengenai Semen coran encer tidak banyak berkomentar dan memanggil Salan selaku pelaksana kegiatan proyek dari CV. MEGA MAKMUR mengatakan akan saya robah kadar semennya di Setplat ujarnya. Selaku PPTK dan Pengawasan dari Dinas UPTD Bina Marga yang ditugaskan mengawasi kegiatan tersebut tidak berani menegor dan tidak tegas hanya berpangku tangan berdiam diri. laku pengawasan pengecoran jalan lingkungan H.Antes, Kp.Pulau Besar Rt.018/Rw.06 Dusun III Kecamatan Karang Bahagia mengatakan, mengenai keenceran semen 2 mobil molen saat pengecoran jaling H.Antes tersebut, Dedi akan menegor dan menyetop / menghentikan kegiatan tersebut apabila molen selanjutnya masi encer juga ujarnya. Namun sangat kita sayangkan dengan terjadinya 2 mobil molen semen yang encer pengecoran jalan lingkungan H.Antes serta lapisan dasar bawah tidak dikeraskan dapat kita duga PPTK dan pengawasan tidak becus dan mendiamkan kegiatan tersebut agar mendapPPTK dan Pengawasan Jaling atkan Upeti dari pemborong CV.MEGA MAKMUR setelah tidak becus Saat dikonfirmasi Dedi se- selesai kegiatan nanti. Konsultan masa bodoh Saat dikonfirmasi media ini pihak konsultan diminta tanggapannya mengenai pengecoran jalan lingkungan H.Antes Kp.Pulau Besar Rt.018/Rw.06 Dusun III Kecamatan Karang Bahagia tidak berkomentar dan masa bodoh, karena sudah ada PPTK dan Pengawasaan dari Bina Marga yang lebih tau ujarnya. Dengan adanya pengecoran jalan lingkunga H.Antes yang menggunakan semen encer serta bescos tidak dikeraskan, maka Kepala Dinas Bina Marga H.Jamaluddin harus memilih PPTK dan Pengawasan serta Konsultan yang berani dan tegas, agar kegiatan proyek di APBD - TA 2011 menghasilkan kualitas dan mutu. (julham)

Pengecoran Jaling Encer

RADAR JABODETABEK
Pengecoran Jaling Encer
Bekasi, Radar NusantaraPemerintah Daerah Kabupaten Bekasi telah mengalokasikan anggaran APBD -TA 2011 untuk pekerjaan pengecoran jaling H. Antes Kp.Pulau Besar, Dusun III, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi melalui Dinas Bina Marga, hal ini pihak yang mengerjakan adalah CV. MEGA MAKMUR, dengan Nilai anggaran Rp,199.605.000, dengan No.SPMK. 602.1/1189/SPMK/ DBM-PSDA/V/2011 di mulai tanggal 26 Mai sampai 24 Juli 2011. Dalam pekerjaan pengecoran jaling H.Antes tersebut, saat dipantau media ini Lapisan Dasar Bawah (LDB) tidak dikeraskan serta tinggi bagesting Kiri dan Kanan 14 cm, pada saat diukur AS tengah 13 cm, hal ini diduga melanggar bestek/RAB. Saat dikonfirmasi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Indrio yang berada di lokasi pengecoran jaling H. Antes diminta tanggapannya mengenai Semen coran encer tidak banyak berkomentar dan memanggil Salan selaku pelaksana kegiatan proyek dari CV.MEGA MAKMUR mengatakan akan saya robah kadar semennya di Setplat ujarnya. Selaku PPTK dan Pengawasan dari Dinas UPTD Bina Marga yang ditugaskan mengawasi kegiatan tersebut tidak berani menegor dan tidak tegas hanya berpangku tangan berdiam diri. PPTK dan Pengawasan Jaling tidak becus

Minggu ke IV Juni 2011

14

PPTK dan Pengawasan Tidak Tegas


Saat dikonfirmasi Dedi selaku pengawasan pengecoran jalan lingkungan H.Antes, Kp.Pulau Besar Rt.018/Rw.06 Dusun III Kecamatan Karang Bahagia mengatakan, mengenai keenceran semen 2 mobil molen saat pengecoran jaling H.Antes tersebut, Dedi akan menegor dan menyetop / menghentikan kegiatan tersebut apabila molen selanjutnya masi encer juga ujarnya. Namun sangat kita sayangkan dengan terjadinya 2 mobil molen semen yang encer pengecoran jalan lingkungan H.Antes serta lapisan dasar bawah tidak dikeraskan dapat kita duga PPTK dan pengawasan tidak becus dan mendiamkan kegiatan tersebut agar mendapatkan Upeti dari pemborong CV.MEGA MAKMUR setelah selesai kegiatan nanti. Konsultan masa bodoh Saat dikonfirmasi media ini pihak konsultan diminta tanggapannya mengenai pengecoran jalan lingkungan H.Antes Kp.Pulau Besar Rt.018/Rw.06 Dusun III Kecamatan Karang Bahagia tidak berkomentar dan masa bodoh, karena sudah ada PPTK dan Pengawasaan dari Bina Marga yang lebih tau ujarnya. Dengan adanya pengecoran jalan lingkunga H.Antes yang menggunakan semen encer serta bescos tidak dikeraskan, maka Kepala Dinas Bina Marga H.Jamaluddin harus memilih PPTK dan Pengawasan serta Konsultan yang berani dan tegas, agar kegiatan proyek di APBD - TA 2011 menghasilkan kualitas dan mutu. (julham)

Cagar Budaya Saung Ranggon Desa Cikedokan KEC. Cikarang Barat

Mengharapkan Perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi

Lingkungan Asri, Berikan Layanan Pendidikan Yang Berkwalitas


belajar dan halaman olahraga yang lengkap SMAN 1 Setu sangat peduli dengan lingkungan hal ini dibuktikan dengan banyknya tanaman yang tertata rapi yang tumbuh diarea sekolah. Dengan meningkatnya tingkat kebocoran ozon di dunia Kepala Sekolah SMAN 1 Setu Muhammad Nurdin SPd, MPd berupaya meningkatkan kesadaran dari tingkat bawah yaitu dengan mencoba membangun kepedulian siswa akan lingkungan dengan bersama-sama mencintai lingkungan dan membuat lingkungan hijau disekolah. Peduli dengan lingkungan tidak pula membuat Kepala Sekolah SMAN 1 Setu Muhammad Nurdin melupakan tugas dan peran didik yang diembannya. Banyaknya peningkatan yang sudah dilakukan guna memajukan pendidikan SMAN 1 Setu walau dia baru menjabat selama 2 tahun membuktikan bahwa beliau merupakan sosok pimpinan yang benar-benar ber-

SMAN 1 Setu Kabupaten Bekasi

Bekasi, Radar NusantaraMencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu cita-cita bangsa Indonesia, dan sebagai lembaga pendidikan Pemerintah, SMAN 1 Setu terus berupaya semaksimal mungkin mengemban tugas untuk mempersiapkan generasi muda yang unggul dalam mutu berpijak pada iman dan taqwa. Selain mempunyai fasilitas

tanggung jawab. Dari mulai sarana lab baik lab komputer maupun lab IPA sarana olahraga juga menjadi skala prioritas karena beliau percaya jiwa yang sehat akan menjadi nilai plus dalam mengikuti proses belajar. Saat dikonfirmasi Kepala Sekolah Muhammad Nurdin SPd. MPd mengatakan dengan rendah hati semua yang dia lakukan belumlah seberapa itu han-

ya sebagian dari tugas yang dipikulnya, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dan terus ditingkatkan dan semua itu membutuhkan kerjsama dan kerja keras dari semua pihak baik itu tim guru, siswa, instansi pemerintah maupun masyarakat. Ditambahkan lebih lanjut kesemuanya itu hanya akan ada kalau kita melakukan dengan niat yang ikhlas dan hanya mengharapkan Ridho dari Allah Swt. (gunawan)

Bekasi, Radar NusantaraCagar budaya adalah warisan leluhur dari nenek moyang kita yang kompetensif yang seyogyanya harus dijaga /dilindungi dan dilestarikan agar tidak pudar ditelan zaman yang semakin tahun semakin berkembang pesat. Cagar budaya Saung Ranggon adalah peninggalan dari Raja Padjajaran. Pendiri Saung Ranggon sendiri adalah Pangeran Rangga keturunan dari pangeran Jayakarta pada abad 16 SM. Saung Ranggon terletak di desa Cikedokan Rt. 02 Rw. 09 Kec. Cikarang Barat, berdiri diatas tanah seluas 3000 m2 berbentuk rumah panggung dengan panjang bangunan 7,6 m, Lebar 7,2 m, serta tinggi bangunan 2,5 m. Cagar budaya Saung Ranggon dikelola oleh Ibu Sri Mulyati, beliau adalah keturanan Raden Abas satu-satunya yang masih hidup dan mengurus warisan budaya Saung Ranggon. Ketika dikonfirmasi wartawan Radar Nusantara mengenai adanya bantuan anggaran pemeintah daerah Kabupaten Bekasi beliau mengatakan bantuan yang diterima dari pemda Dinas Pariwisata senilai Rp. 1.350.000 diterima hanya per-3 bulan. Ya ..terpaksa dicukup-cukupi pak , abis mau gimana lagi ??? ujarnya sambil tersenyum. Harapan Ibu Sri Mulyati kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi khususnya Dinas Pariwisata agar bisa memberikan perhatian lebih dan kepedulian untuk cagar budaya Saung Ranggon agar bisa dibangunkan Mushola sekaligus kamar mandinya. (gunawan)

RADAR DAERAH

Minggu ke IV Juni 2011

15

TERAMCAM PUNAH
Sergai, Radar NusantaraKesenian Jawa merupakan Warisan Budaya Leluhur yang terancam punah di Kabupaten Serdang Bedagei secara perlahan-lahan hampir dan tak terlihat lagi ditengahtengah Masyarakat..
Untuk itu besar harapan kepada berbagai pihak agar dapat menyikapi hal ini, agar mendapatkan perhatian serius. Dengan harapan jangan sampai punah ditelan zaman, jangan sampai punah dan sungguh sangat disayangkan apabila hal ini terjadi. Oleh karena orang tua kita dizaman dahulu telah bersusah payah untuk menciptakannya setelah dikarang, dibuat dan diciptakan. Ketika kini hanya tinggal meneruskannya terasa agak sulit nampaknya kata R.Suparman Bero. Padahal sebenarnya sambutan masyarakat tentang pelaksanaannya seperti kesenian Ludruk, Kuda Kepang merasa senang didalam mengembangkannya. Cuma saja belum mendapatkan dukungan sepenuhnya dari berbagai pihak didalam pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu besar harapan saya terhadap Masyarakat dan Pemerintah atas dukungannya agar supaya Kesenian Budaya Leluhur sebagai warisan nenek moyang kita dahulu tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan pesatnya. Kalau bukan kita siapa lagi yang melestarikannya pada saat ini.Kesemuanya ini tidak dapat terlaksana segaimana mestinya, kalau di Sumatera nampaknya bagaikan Anak Tiri dan Anak Kandung. Disini belum pernah ada dibantu dan diperhatikan serta dibina. Jadi hanya didaerah Jawa saja, demikian juga hendaknya didaerah Sumatera. Sebab kebudayaan ini tidak dibeda-bedakan, kalau di Jawa Ludruk ya, disini tetap Ludruk.Dan kalau di Jawa itu Kuda Kepang disinipun Kuda Kepang. Untuk itu saya mohonkan kepada Pemerintah agar bagaimana seni kebudayaan Leluhur di Sumatera ini dapat terwujud dengan sebaik-baiknya. Kesemuanya ini tanpa mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, tidak akan dapat tumbuh dan berkembang. Pengalaman yang pernah saya perbuat untuk sebagai contoh seperti kegiatan Ludruk itu sendiri, baik itu Kuda Kepang yang berkaitan dengan Kesenian Budaya Leluhur meskipun didalam penyelenggaraannya untuk mendapatkan dukungan dana dari mana ucapnya. Ditambahkannya, jadi kita juga membangun sendiri dan kita menjadi donator sendiri seperti dengan membuat proposal sementara jenis proposal itu tidak hanya satu atau dua hari dapat ditanggapi oleh Instansi Pemerintah terkait. Ketika kita ajukan pada tahun 2011 misalnya baru dapat terealisasi ditahun 2012 dan itupun belum tentu dapat diperoleh hasilnya. Untuk itu saya bermohon kepada Pemerintah agar supaya dapat kami ini, baikpun pembangunan dalam tahap belajar maupun tidak memakan biaya begitu banyak. Meskipun demikian kita merasa kewalahan.Dan Kuda Kepang yang juga mengalami kesulitan didalam segi pendanaan. Oleh karena semua ini membutuhkan biaya untuk Dekorasi perlengkapan Gamelan juga untuk pakaian secara keseluruhannya membutuhkan berkisar lebih kurang Rp.15 Juta. Untuk itu apakah kita sanggup untuk memenuhinya. Dan saya berkiprah didalam pelaksanaan kegiatan Kesenian Budaya Leluhur ini dari semenjak tahun 1972 telah mendirikan Ludruk, Kuda Kepang dan Akrobatik secara Mandiri. Adanya Kuda Kepang di Desa Bingkat Kecamatan Perbaungan itulah biaya sendiri juga dibantu oleh anggota. Kalau kita mengutip dari anggota itu tidak akan bisa terjadi.Sebab biar bagaimanapun tidak akan bisa jadi.Tanpa kita selaku piminan harus berani berkorban dan anggota tinggal pakai. Oleh karena itu kalau dasar mengutip dari anggota tidak akan bisa terjadi. Sebab kita dalam pelaksanaan kegiatan tersebut bukan semata untuk mencari duit semata atau komersil melainkan hanya untuk melestarikan kesenian budaya leluhur yang sudah terancam punah ditelan zaman. Jika hal ini dibiarkan secara terus menerus lambat laun seperti Ludruk akan habis, demikian juga Kuda Kepang akan habis. Sebagaimana contoh yang sudah habis seperti Wayang Wong, Wayang Kulit, Ketoprak dan jangan sampai Ludruk pun akan habis. Banyak anak sebagai generasi penerus yang tidak apa itu Ludruk , Wayang Wong, Wayang Kuli dsb. Untuk itu kami bermohon jangan hanya kegiatan Olah Raga seperti Bola Kaki, Tinju dsb. Yang meskipun tidak kalah pentingnya, orang Asing saja menggemari dan berkeinginan mempelajari tentang seni budaya dari Indonesia, justru malahan bangsa kita sendiri kurang peduli tentang budayanya. Apakah kita bangsa Indonesia ini tidak merasa Malu. Padahal apabila orang Asing yang mengklaim jenis kebudayaan kita bahkan bahkan mereka menganggap itu berasal dari Negaranya. Secara otomatis kita merasa keberatan, saya malu dengan bangsa Asing. Oleh karena kesenian budaya leluhur warisan nenek moyang kita tidak dapat melestarikannya.Apakah karena rakyat serta masyarakatnya tak memiliki kemampuan untuk melestarikannya atau yang membantu tidak ada atau memang tidak ada Anggaran dari Negara untuk itu tandasnya. (edy)

Kesenian Jawa di Serdang Bedage

Bupati Buka Festival Laut Melayu 2011


Bintan, Radar NusantaraFestival Laut Melayu atau Bintan Merine Festival digelar Pemerintah Kabupaten Bintan di Desa Sebong Pereh Kec. Teluk Sebong, Sabtu (18/06). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Bintan Ansar Ahmad SE, MM dan dihadiri Gubernur Kepulauan Riau HM. Sani. Dalam sambutannya, Bupati mengatakan bahwa agenda dari kepariwisataan ini merupakan kalender kepariwisataan yang sudah beberapa kali di laksanakan di Bintan dan telah populer, bukan hanya di Kabupaten Bintan dan Kepri saja bahkan telah dikenal di provinsi lain dan mancanegara. Dengan festival ini diharapkan dapat menjadi daya dorong peningkatan kunjungan wisatawan di Kabupaten Bintan. Bupati lebih lanjut mengatakan bahwa potensi wisata bahari ini harus terus kita kembangkan, Desa Sebong Pereh ini merupakan salah satu kawasan timur distinasi wisata yang sedang kita kembangkan saat ini, kita berharap daerah ini akan menjadi salah satu daerah tujuan wisata andalan. Bupati menjelaskan di dalam kegiatan ini dilaksanakan aneka perlombaan yang menarik meliputi; lomba Perahu Duyung atau Dugong Boat, Lomba Jong Indah, Lomba Tepuk Bantal, Lomba tangkap Bebek, Lomba Panjat Pinang, dan yang tak kalah menarik adalah lomba layanglayang dan gasing yang turut memeriahkan festival laut melayu. Dengan adanya pertandingan ini akan dapat meningkatkan menggali dan membangkitkan kegiatan budaya, memberikan hiburan untuk masyarakat, meningkatkan rasa sportivitas, mempererat persahabatan, meningkatkan solidaritas atau kesetiakawanan, serta sikap saling menghargai. Bupati juga menginginkan setiap bulan Kabupaten Bintan dapat melaksanakan event kewisataan, banyak sudah yang kita laksanakan seperti Triatlon di Lagoi, kalender Bintan Tracking dan Mountain Party, termasuk Bintan merine Festival ini, Tour The Bintan, Malay Food Exhibition, dan yang baru di laksanakan Bintan Culture di Lagoi, serta di bulan Desember mendatang event festival layang-layang kerjasama Pemkab Bintan dengan Bintan Langoon-Lagoi. Semoga program Monthly Event Tourism di Bintan dapat terus kita laksanakan dengan baik, tuturnya. Kita harapkan dukungan DPRD Kab. Bintan, dan Provinsi Kepri untuk saling bahu-membahu mengembangkan potensi wisata yang ada di Bintan ini, terang Bupati. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan RM. Akip yang diwakili Sekretaris Syaiful Ihkwan mengatakan bahwa acara ini di ikuti oleh : Peserta Sampan Layar 15 tim, Peserta Jong Indah 250 orang peserta, Peserta Jong 250 peserta, Peserta Dugong Boat Race 31 tim. Total hadiah Lomba: Rp 63.200.000, ditambah piala tetap Bupati Bintan pada lomba Dugong Boat Race dan piala tetap pada masing-masing lomba. Acara ini bertujuan untuk melestarikan budaya tradisional daerah, dan memberi motivasi perkembangan olahraga air serta sebagai seleksi untuk mengikuti lomba Dragon Boat Race di Tanjungpinang serta meningkatkan daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara, sebutnya. (tongam)

Gempa Guncang Wilayah Papua


Nabire, Radar NusantaraGempa bumi berkekuatan mencapai lebih dari 5,0 skala Richter kembali mengguncang wilayah Waren, Papua, Senin pukul 13.57 WIT. Lokasi tersebut berada di 43 kilometer timur laut Waren, Papua, 70 kilometer tenggara Serui, Papua, 140 kilometer tenggara Biak, Papua, dan 181 kilometer timur laut Enarotali, Papua. Gempa bumi dengan kedalaman 10 kilometer itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Gempa yang terjadi di 32 kilometer tenggara wilayah Waren, Papua ini tidak menimbulkan potensi terjadinya tsunami karena pusat gempa berada di darat. Gempa kembali terjadi pada 26 Juni 2011 pukul 19.51 WIB dengan kekuatan 5,3 SR dengan pusat gempa berada di koordinat 2,87 LS dan 136,73 BT. Posisi tersebut berada di 78 kilometer tenggara Waren, Papua. Pusat gempa berada di kedalaman 30 kilometer. Gempa bumi terjadi kembali pada 26 Juni 2011 pukul 22.03 WIB dengan kekuatan 5,5 SR dengan posisi 2,87 LS dan 136,73 BT atau 47 kilometer tenggara Waren, Papua. Pusat gempa berada pada kedalaman 36 kilometer. Gempa juga mengguncang wilayah itu pada 27 Juni 2011 pukul 03.03 WIB dengan kekuatan 5,0 SR pusat gempa di koordinat 2,27 LS dan 136,78 BT atau 36 kilometer tenggara Waren, Papua. Kedalaman gempa mencapai 10 kilometer dari permukaan laut. Informasi yang dapat himpun dari situs Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pukul 19.16 WIB. Gempa juga dirasakan di daerah Serui, Nabire, Biak, Wamena, Waren dan Timika. Menurut salah seorang sumber informasi, Arnold, gempa juga dirasakan di wilayah Asmat dirasakan tapi tidak terlalu kencang. (Edy)

RADAR DAERAH

Minggu ke IV Juni 2011

16

Gubernur Heryawan : Budayakan Ngopi Bersama


Garut, Radar NusantaraMassa Front Pembela Islam (FPI) dari daerah Prianga (Kab.Ciamis, Kab/ KotaTasikmalaya dan Kab Garut), Jawa Barat, Sabtu (04/06) malam, merazia berbagai tempat yang di duga sebagai tempat maksiat dan kedai minuman keras di wilayah Kab Garut Jawa Barat. Kawasan perkotaan Garut yang diduga sebagai tempat maksiat dirazia massa FPI.
hindar dari kram atau step, menghilangkan pusing kepala, bahkan bagi kaum ibu dapat menghaluskan kulit badan. Dan satu lagi bagi kita, dengan minum kopi dapat menghilangkan pikun, katanya. Menurut Bupati Garut H Aceng HM Fikri, S.Ag., di Kabupaten Garut sejak tahun 2003 telah dilakukan MOU antar Pemerintah Kabupaten Garut dengan Dirut Perum Perhutani saat itu, sudah terbentuk 187 LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan), 32 LMDH di antaranya dengan pola tanam kopi. Adanya pola PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat) sebagai bentuk kolaborasi antara Pemerintah bersama dengan seluruh lapisan masyarakat yang memiliki komitmen untuk terus berjuang menyelamatkan hutan dan lahan dari kerusakan yang ditimbulkan oleh faktor alam maupun manusia dengan tetap menjaga kelestarian hutan namun rakyat sekitar hutan tetap berseri. Pada kesempatan tersebut Gubernur dengan Bupati bersama-sama mencicipi Kopi Preanger hasil olahan LMDH. Kopi Preanger atau lebih dikenal Kopi Garut merupakan salah satu kopi khas terbaik nusantara selain Kopi Aceh, Kopi Makassar / Bugis, dan Kopi Bali. Hanya Kopi Garut yang kian hari kian tenggelam ditelan zaman, padahal kopi ini memiliki historis karena menjadi idola para tamu dari luar. Menurut Ir Bambang Setiabudi, dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan pendapatan masyarakat desa hutan khususnya melalui kerjasama penanaman kopi, mulai tahun 2002 sampai tahun 2010 telah ditanam seluas 7.921,50 Ha yang di kerjasamakan dengan 225 LMDH dengan jumlah penggarap sebanyak 12.109 orang. Dari luas tersebut, tanaman kopi yang sudah berproduksi seluas 4.226 Ha dengan ratarata produksi 0,5 Kg/pohon. Diwilayah KPH Garut terdapat tanaman kopi seluas 2.143 Ha yang dikelola 53 LDMH dengan jumlah penggarap 3.050 orang. Luas tanaman kopi yang sudah berproduksi seluas 1.369 Ha dengan rata-rata produksi 0,30 Kg/ pohon. (HSS)

Bagian Informatika Kembali Gelar Donor Darah

Garut, Radar NusantaraDi Daerah Rosetta, Amerika Serikat, mungkin akan sulit ditemui orang yang memiliki penyakit jantung. Sederhana saja, mereka memiliki kebiasaan unik, setiap pagi mereka berkumpul hanya untuk minum kopi (coffee morning) bersama kerabatnya. Lain halnya di Indonesia, acara coffee morning justru dijadikan acara seremonial belaka. Keunikan itulah yang mengusik hati Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengapa kebiasaan itu tidak diterapkan di Jawa Barat, daerah yang dipimpinnya. Padahal komoditas kopi di daerahnya bukan hal baru, ter-

lebih kebiasaan ngobrol antar kerabat pun bukan barang langka. Maka, ia menyerukan kepada masyarakat agar minum kopi bersama dijadikan budaya, sehingga hanya dengan minum kopi akan terjalin silaturahmi, tanpa melihat status individu. Ungkapan Gubernur itu terlontar saat berbicara di hadapan warga Desa Keramatwangi Kecamatan Cisurupan, Selasa (28/ 06), usai melaksanakan panen raya Kopi jenis arabika, yang kini sedang dikembangkan di Jawa Barat. Turut Hadir Bupati Garut H. Aceng HM Fikri, S.Ag., Kepala Perum Perhutani Unit Jabar Banten Ir. Bambang Setiabudi,

Dandim 0611 Garut Letkol Arm Edy Yusnandar, Kapolres Garut R.Yayat Ruhiyat Hidayat,Kepala Dinas Kehutan Kab. Garut Ir.Sutarman,serta beberapa Kepala SOPD Kabupaten Garut. Menurutnya, budaya ngopi bersama bukan sesuatu yang dipertentangkan karena nilai filosofis dari ngumpul bersama itu biasanya akan lahir ide bagi perkembangan daerahnya. Jadi saya harap di daerah-daerah tidak ada salahnya dibangun kedaikedai kopi, agar kita pun dapat menikmatinya, ujar Heryawan. Gubernur memberikan bukti khasiat kopi bagi kesehatan, di antaranya bagi anak kecil ter-

Satpol PP Wanita Jaga Masjid


Garut, Radar NusantaraJemaah Masjid Jami Pemkab Garut dan Masjid Agung Kab. Garut saat ini bisa beribadah dengan tenang dan lebih khusyuk. Mereka tidak perlu takut lagi barang-barang berharganya hilang diembat maling. Kini pelataran dan tempat parkir masjid mendapat penjagaan ketat anggota Satpol PP wanita. Menurut Kepala Satpol PP Kab. Garut, Suherman, Jumat (24/ 6) upaya itu dilakukan menyusul banyaknya laporan dan keluhan dari jemaah yang kehilangan barang seperti sandal dan sepatu. Dari 32 personel yang ada, Satpol PP Kab. Garut menurunkan anggota wanita yakni 5 personel di Masjid Jami Pemkab Garut dan 10 personel di Masjid Agung Kab. Garut. Bahkan menurut Suherman, jika diperlukan, pihaknya siap menurunkan personelnya untuk berjaga di masjid besar lainnya. Mengenai kesiapan personel Satpol PP wanita Kab. Garut untuk bertugas memperingatkan warga agar segera menunaikan shalat Jumat, seperti di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Suherman mengaku tidak ada masalah. Tapi jka memang ada undang-undangnya atau paling tidak ada fatwa dari MUI. (hss)

Garut, Radar NusantaraUntuk yang ke sekian kalinya, Sekretariat Daerah melalui Koordinator Bagian Informatika, Senin (27/6) kembali menggelar Bhakti Sosial Donor Darah di Lingkungan Pemkab Garut. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai bagian program kegiatan di Bagian Informatika dan memperingati HUT Bhayangkara Tahun 2011. Menurut Kepala Bagian Informatika, Dik Dik Hendrajaya,donor darah baru kembali digelar, setelah sebelumnya kegiatan yang sama digelar pada rangkaian kegiatan Hari Jadi Garut ke-199 di bawah Koordinator Sekretariat Korpri Kabupaten Garut. Alhamdulillah, para calon pendonor dengan sukarela datang ke sini untuk mendonorkan darahnya, ujar Dik Dik di sela-sela kegiatan, di Kantor Bagian Informatika. Lebih lanjut Dik Dik menuturkan, kegiatan donor ini bertujuan membantu Unit Tranfusi Darah (UTD) PMI Cabang Garut yang hingga kini masih kekurangan darah, padahal setiap bulannya tidak kurang dari 500 labu darah diperlukan. Maka, dengan kegiatan donor ini diharapkan dapat sedikit membantu pihak UTD PMI Cabang Garut. Dari beberapa kali kegiatan donor ini, Bagian Informatika telah meraih penghargaan dari Bupati Garut sebagai Keluarga Donor Darah (KDD) pada tahun 2010 bertepatan dengan Hari Jadi ke-198 Kabupaten Garut. (hss)

RADAR DAERAH

Minggu ke IV Juni 2011

17

FACHRIZAL, SE Ketua PWI Reformasi Koordinator Sumatra Utara


Medan, Radar NusantaraBeberapa waktu lalu telah berlangsung pertemuan Wartawan Radar Nusantara Media terbitan Jakarta dengan Fachrizal, SE sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Reformasi Koordinator Daerah Sumatera Utara.
Dalam kesempatan tersebut Wartawan Radar Nusantara menanyakan tentang latar belakang terbentuknya wadah tersebut, beliau mengatakan PWI Reformasi adalah merupakan suatu konsep pemahaman artinya adalah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan perubahan didalam dunia Pers ke arah yang lebih baik dan rasional terhadap kwalitas Pers yang meliputi dari pada kompetensi, sikap dan perilaku positif, perlindungan hukum, perlindungan kecelakaan kerja, kewirausahaan, klasifikasi (Grade) Wartawan dan perjanjian kerja bagi Wartawan. Atas dasar pemikiran bahwa, dalam proses pembangunan di Era Globalisasi ini sangat diperlukan berbagai perangkat yang harus mampu mengimbangi kondisi dan perkembangan pembangunan saat ini maupun yang akan datang. Kemudian dalam mengimbangi kemajuan pembangunan khususnya pembangunan Informatika sangat tergantung oleh sikap dan prilaku positif serta pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh setiap sumberdaya manusia yang memerankannya. Dan Pers adalah satu perangkat yang memiliki peran sangat penting dalam mendukung proses pembangunan yang berfungsi sebagai alat Transformasi Informasi dan juga berfungsi sebagai control social. Pertumbuhan dan perkembangan Masmedia di Sumatera Utara merupakan peluang dalam menciptakan lapangan kerja yang sangat banyak membutuhkan tenaga profesi Jurnalis tentunya membutuhkan kajian agar terciptanya sistem pengelolaan yang lebih baik,Profesi Jurnalis dalam memerankan fungsinya masih memerlukan pembinaan yang berkesinambungan guna meningkatkan keterampilan dan kompetensi agar mendapatkan hasil kerja yang lebih optimal. Kondisi kesejahteraan ekonomi para Jurnalis yang sangat memerlukan perhatian bagi semua pihak untuk menemukan solusi yang tepat.Belum tertatanya klasifikasi Wartawan yang merupakan langkah awal dalam pemberian penghargaan kepada Wartawan katanya. Ditambahkannya, adapun Visi dari PWI Reformasi adalah untuk menjadikan PWI Reformasi sebagai wadah Wartawan Indonesia di Sumatera Utara yang mampu membentuk insan Pers yang memiliki ketrampilan, kompetensi, profesional, beretika dan berwibawa.Dan misinya adalah untuk mewujudkan Visi, PWI Reformasi Koordinator Sumatera Utara akan melakukan kegiatan-kegiatan yang terkoordinasi meliputi antara lain mengembangkan organisasi PWI Reformasi di Sumatera Utara, menyelengarakan Training Ketrampilan Teknis Jurnalis, pelayanan Jasa Advokasi Hukum bagi Wartawan dan masyarakat umum di Sumatera Utara, membangun kewirausahaan guna mewujudkan kesejahteraan anggota PWI Reformasi di Sumatera Utara, membangun dan mengembangkan kemitraan dengan Instansi Pemerintah, BUMN, BUMD, Swasta dan Perguruan Tinggi. Kemudian melakukan seminar dan publikasi gagasan dalam rangka memperjuangkan kepentingan Pers dan Wartawan serta melaksanakan Kontrol Sosial melalui fungsi Pers. Didalam pelaksanaan program kerja diantaranya yaitu mengembangkan Korcab PWI Reformasi di Sumatera Utara, melaksanakan Jasa Biro Advokasi Hukum PWI Reformasi, menyelenggarakan pelatihan Teknis Jurnalistik, melaksanakan seminar-seminar, melaksanakan kegiatan Media Surat Kabar (Pers), membangun komunikasi dengan Instansi Pemerintah, BUMN, BUMD, Swasta dan Perguruan Tinggi, membangun KOPERASI PWI Reformasi Sumatera Utara, menciptakan kerjasama dengan Media di Sumatera Utara, menyelenggarakan kegiatan social masyarakat dan menyelenggarakan kegiatan olah raga untuk Wartawan dan Masyarakat. Rancangan Program Kerja untuk tahun 2011-2015 untuk bidang organisasi (Komisi-A) antara lain mempersiapkan usulan SK Pengurus Korda PWI Reformasi Sumatera Utara, mempersiapkan usulan penerbitan KTA PWI Reformasi Sumatera Utara, pendaftaran Badan Hukum ke Kesbanglinmas Propinsi Sumatera Utara, penyewaan 1 (satu) unit Kantor Sekretariat, plank nama organisasi PWI Reformasi Propinsi Sumatera Utara, Surat Mandat pendirian Biro Advokasi Hukum PWI Reformasi Sumatera Utara, membuat daftar pengadaan peralatan kantor, jadwal Konsolidasi Pengurus PWI Reformasi Suamtera Utara, membuat daftar rencana pengembangan Korcab Kabupaten/Kota, Audiensi dalam rangka memperkenalkan keberadaan PWI Reformasi di Sumatera Utara. Kemudian rancangan program kerja (Komisi-B) yaitu mengembangkan Korcab PWI Reformasi di Sumatera Utara, membentuk Biro Advokasi Hukum PWI Reformasi Sumatera Utara, pelatihan teknis Jurnalistik bagi Wartawan, menyusun daftar penyelenggaraan seminar-seminar, penerbitan Media/Surat Kabar, membangun Koperasi PWI Reformasi Sumatera Utara, pelaksanaan control social melalui peran Pers, kegiatan sosial kemasyarakatan dan perlombaan olah raga dan seni bagi Wartawan dan Masyarakat. Rancangan Program Kerja bidang Rekomendasi (Komisi-C) antara lain mengusulkan kepada Pemerintah tentang peningkatan kesejahteraan Wartawan seperti: a.Pembuatan UU Klasifikasi Wartawan. b. Pembuatan UU Perlindungan keselamatan kerja Tenaga Kerja Pers, mengusulkan kepada pihak terkait tentang honor tetap bagi Wartawan pada klasifikasi tertentu, mengusulkan kepada Kongres Nasional PWI Reformasi untuk perubahan nama PWI Reformasi dengan nama yang lain dan mengusulkan kepada Komas untuk menyelenggarakan seminar tentang amandemen UU Pers.40/1999 demikian dikatakan Fachrizal, SE Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Reformasi Koordinator Daerah Sumatera Utara. (edy)

Pemusnahan Narkoba dan Gerak Jalan Warnai Peringatan Hari Jadi Dan HUT Bayangkara
Lubuk Pakam, Radar NusantaraDalam rangka menyambut Hari Jadi Kabupaten Deli Serdang dan HUT Bayangkara ke 65 yang diperingati setiap 1 Juli, serta peringatan Hari Anti Nakkotika Internasional ( HANI ), Dilapangan alunalun Pemkab Deli Serdang. diadakan kegiatan gerak jalan santai, senam bersama, lomba joget balon dan pemusnahan narkotika dan miras. Minggu (26/6). Dalam kegiatan gerak jalan santai tersebut diikuti lebih dari 6000 peserta yang terdiri dari PNS, TNI/Polri, BUMN, BUMD, pelajar dan masyarakat, yang dilepas oleh Wakil Bupati Deli Serdang H Zainuddin Mars didampingi Ketua DPRD Hj Fatmawati, Dandim 0204/DS Letkol Arh Wawiek Dwinanto, Kapolres Deli Serdang AKBP H Wawan Munawar S.Sos, Sekdakab Drs H Azwar S Msi, Kepala BNN AKBP Magdalena, Wakil Ketua TP PKK Ny Hj Asdiana, Ketua Dharmawanita Ny Fauziah Azwar. Gerak jalan santai tersebut menempu rute lebih kurang 10 Km, yang dimulai dari alun-alun komplek kantor bupati, perumahan Pemda, jalan kampung syahmad, jalan lintas Medan Lubuk Pakam dan finis kembali di alun-alun pemkab. Dalam pemusnahan Narkotika Wabup H Zainuddin Mars beserta Muspida melakukan pembakaran narkotika berupa Ganja, sabu-sabu, pil ekstasi dan jenis narkotika lainnya, sedangkan pemusnahan miras dengan menggunakan kenderaan alat berat. Wakil Bupati Deli Serdang H Zainuddin Mars disela-sela kegiatan pemusnahan narkotika mengatakan jika peredaran narkoba tidak diperangi dari sekarang, maka kondisi bangsa akan lebih memprihatinkan lagi, karena pada umumnya yang dirusak narkoba adalah generasi muda yang menjadi tumpuan masa depan bangsa dan Negara. Dalam kesempatan tersebut Wabup juga mengunjungi pelaksanaan sunatan masal yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Lubuk Pakam bekerja sama dengan Perwiritan Akbar dan Vihara Dharma shanti, yang dilaksanakan di Gedung PKK Kecamatan Lubuk Pakam. (lince)

RADAR DAERAH

Minggu ke IV Juni 2011

18

Disiplin Pegawai Pemkab Deliserdang Memprihatinkan


Lubuk Pakam, Radar NusantaraBangunan Kantor Bupati Deli Serdang sebagai kantor Pemerintah Kabupaten Deli Serdang yang begitu megahnya, diduga menghabiskan uang Negara yang tidak sedikit jumlahnya dicurahkan untuk pembangunan sebuah kantor Bupati tersebut. Namun kondisi seperti ini rupanya bukan menjadi tolak ukur untuk meningkatkan pelayanan terhadap Masyarakat.
berapa persen Anggaran APBD yang telah dialokasikan untuk belanja pegawai negeri dilingkungan Pemkab Deli Serdang yang harus dikeluarkan kata Terang Tarigan sebagai Ketua LSM KPK Deli Serdang. Belum lagi tambahnya, diduga masih banyak oknum pegawai sekolah yang ada di Deli Serdang yang tidak pernah masuk bekerja tetapi tetap saja menerima gaji.Lain hal nya di Kantor Walikota Medan semua pegawai negeri yang ada dilingkungan Kantor Walikota Medan dapat menerapkan disiplin kerja pegawai disana. Petugas Sat.Pol PP disana pro aktif melaksanakan razia bagi pegawai negeri yang terdapat diluar kantor pada jam dinas dan memberikan tidakan tegas. Hal ini untuk Walikota Medan patut diacungkan jempol atas kebijakan yang dibuatnya. Sehingga berdampak kepada oknum pegawai negeri itu sendiri meningkatkan disiplin kerja dan membuat efek jera bagi yang telah melanggar ketentuan yang telah dibuat oleh Walikota tersebut. Padahal sebenarnya sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat sekarang ini lapangan pekerjaan sangat sulit, dan masih banyak para lulusan Sarjana yang menganggur diluar sana. Sementara yang telah bekerja dan menjadi pegawai negeri yang sudah bekerja terlalu banyak bertingkah. Keadaan seperti ini mengingatkan kita ketika menoleh kepada Negara Maju kalau pengangguran disana digaji di Negara kita tidak demikian halnya, namun pegawai dengan status memiliki ikatan dinas tidak pernah masuk bekerja tetap digaji sementara yang menganggur sudah jelas melihat keadaan seperti ini merasa kecewa, betapa ironisnya. Akankah semua pihak seluruh lapisan serta elemen Masyarakat membiarkan hal ini berkesinambungan.Untuk itu diharapkan kepada Menteri Pendayaguanaan Penertiban Aparatur Negara di Pusat agar hendak dapat menindak tegas oknum pegawai negeri yang melanggar disiplin kerja tegas, Terang Tarigan Ketua LSM KPK Deli Serdang. (edy)

Pemkab Karawang Berikan Penghargaan Kepada Lansia


Karawang, Radar NusantaraDalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional Tahun 2011, Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Sosial memberikan penghargaan kepada sejumlah lansia berprestasi. Penghargaan yang diserahkan secara langsung oleh Bupati Karawang, H. Ade Swara dan Wakil Bupati Cellica Nurrachadiana tersebut diselenggarakan dalam upacara sederhana di Lapang Karang Pawitan Karawang, Jumat (24/6). Bupati Ade Swara dalam kesempatan tersebut mengatakan, Hari Lanjut Usia senantiasa diperingati setiap tahunnya oleh Pemerintah Kabupaten Karawang, melalui dinas sosial. Hal ini dilakukan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan sumber daya manusia lanjut usia yang ada di Kabupaten Karawang. Namun demikian, upaya memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan lansia tersebut bukanlah tanggung jawab Pemerintah Daerah semata, melainkan juga tanggung jawab kita bersama, ujarnya. Lebih lanjut Bupati mengatakan peran serta keluarga, masyarakat, dan lembaga lainnya sangat diperlukan dalam upaya pemberdayaan para lanjut usia, sehingga mereka tidak selalu bergantung pada orang lain. Dengan adanya peran serta komponen masyarakat lainnya tersebut, para lanjut usia diharapkan dapat semakin mandiri. Serta tetap mampu untuk ikut serta dalam mengisi program-program pembangunan di Kabupaten Karawang, jelasnya. Bupati melanjutkan, bahwa dirinya atas nama pribadi, pemerintah daerah, dan seluruh masyarakat Kabupaten Karawang memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para lanjut usia yang telah ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan di Kabupaten Karawang. Oleh karena itu, lanjut Bupati, dengan adanya peringatan Hari Lanjut Usia ini diharapkan dapat semakin menyadarkan semua pihak akan keberadaan para lanjut usia. Dengan semakin meningkat kesadaran tersebut, diharapkan dapat tercipta adanya keterpaduan antara pemerintah daerah dan masyarakat guna menyusun langkah-langkah terbaik dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan lansia. Di sisi lain, Bupati Ade Swaraa juga memberikan apresiasi kepada panitia cabang Dinas Sosial Kabupaten Karawang, Komisi Daerah Lanjut Usia Kabupaten Karawang, Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI), serta para sesepuh pengurus Pepabri, PWRI, LVRI, dan DHD 45 yang telah turut berpartisipasi dalam mensukseskan peringatan hari lanjut usia tingkat Kabupaten Karawang kali ini. Sementara itu, Wakil Bupati Karawang yang juga merupakan Ketua Komda Lansia Kab. Karawang mengatakan, tema peringatan Hari Lanjut Usia kali ini adalah memperkuat koordinasi masyarakat di dalam pemberdayaan lansia. Adapun sub tema peringatan adalah meningkatkan penanganan lansia miskin dan terlantar menuju terwujudnya kesejahteraan lansia secara menyeluruh, tuturnya. (limbong, irawan)

Terbukti masih banyak disana-sini pegawai yang telah melanggar disiplin sebagai Pegawai Negeri yang pada saat jam dinas berkeliaran berada diluar perkantoran dilingkungan Pemkab Deli Serdang. Bahkan diduga masih banyak pegawai negeri yang tidak pernah masuk bekerja, namun pada akhir bulan tetap menerima gaji. Apakah kondisi seperti ini luput dari pantauan Bupati Deli Serdang untuk dapat menindak lanjutinya atau memberikan sanksi yang tegas terhadap oknum pegawai negeri yang te-

lah melanggar disiplin sesuai peraturan yang telah dicanangkan oleh Menteri Penertiban Aparatur Negara dari Pusat. Dan kondisi seperti ini tidak hanya ditingkat Kabupaten maupun pada tingkat Kecamatan, Guru Sekolah, penjaga Sekolah dan seluruh jajaran yang ada di Pemkab Deli Serdang sampai pada Dinas terkait dan yang paling bawah. Dalam hal ini Bupati Deli Serdang terkesan Menutup Mata seakan tidak memperdulikan hal ini berlangsung sejak lama. Jelas, dalam hal ini telah merugikan Negara oleh karena

Bupati dan Sekda Biarkan Kekosongan Job


Sergai, Radar NusantaraKebodohan, sekalipun tidak dimengerti oleh seorang Bupati maupun Sekda, jika dilihat dari sudut pandang keduanya boleh dikatakan sama-sama tidak mengerti alias badau khusus mengenai PP tentang PNS. Seperti diketahui, beberapa pejabat diantaranya: KCD Pantai Cermin H. Riswan Nasution, Kepala SMPN 1 Pantai Cermin Dra Rohan Lubis dan KCD Silindak SG kendati mereka ini sudah berakhir kedinasannya (Pensiun-Red) yakni Riswan 9 bulan, Rohan Lubis 6 bulan serta SG 3 bulan namun faktanya masih melakukan aktifitasnya seolah-olah tidak ada masalah. Badaunya Bupati dan Sekda ketika yang telah pensiun masih dipekerjakan dan menandatangani surat-surat berharga terbukti Dra Rohan merekomendasi guru-guru berhutang ke salah satu bank, menandatangani surat perohonan sertifikasi guru-guru dan menandatangani SKHUN serta STTB. Yang bersangkutan jelas telah melanggar PP dan cacat hukum. H Riswan, ketahuan telah menandatangani surat rekomendasi kepada guru-guru demikian juga hal yang sama dilakukan oleh SG. Melihat permasalahan ini, Bupati maupun Sekda dinilai yang tidak mengerti dan memahami tentang peratuan pemerintah (PP) sekalipun dalam kapasitas kedudukan keduanya berasal dari PNS. Bupati dipertanyakan mengapa tidak mengisi kekosongan job itu secara otomatis terhadap orang-orang yang golongannya sangat memungkinkan dan patut? Dan apakah Kepala Dinas Pendidikan tidak mengetahui data stafnya yang sudah memasuki masa pensiun sehingga melakukan promosi. Akan halnya, surat-surat yang ditandatangani itu kesemuanya dianggap cacat hukum. Ch Damanik selaku tokoh pemekaran minta kepada Kemendagri, Kemendiknas serta Kapolri segera mengambil tindakan tegas. Menurutnya, ulah mereka telah merusak citra pemerintahan di Kab Serdang Bedagai. Para orang tua siswa yang anaknya telah tamat SMPN1 Pantai Cermin Serdang Bedagai, meminta kepada pemerintah apa yang ditandatangani oleh kepsek seperti SKHUN dan STTB ini sama sekali tidak berlaku dan cacat hukum karena yang menandatangani telah pensiun. Ketua Komisi D Ferri Satari saat dikonfirmasi, Sabtu (25/6) mengatakan bahwa perbuatan ini telah menyalahi dan melanggar hukum dan perlu diambil tindakan tegas kepada ke 3 pejabat pensiunan tersebut. Akan halnya suratsurat yang sempat ditandatangani seperti SKHUN dan STTB maupun Raport begitu juga Sertifikasi guru-guru, semua itu termasuk cacat hukum dan bias dinyatakan tidak berlaku. Tindakan mereka sudah dianggap pemalsuan data akibatnya mereka dapat dijerat dalam pelanggaran undang-undang hukum pidana dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. Untuk itu, Kajari Sei Rampah diminta harus segera menindak lanjuti permasalahan ini sehingga tidak meluas dan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. (Tim)

Bupati Lepas Kontingen Jambore Nasional Gerakan Pramuka Bintan


Bintan, Radar NusantaraSebanyak 32 orang peserta yang mengikuti Jambore Naional (JAMNAS) IX tahun 2011 dari Kwartir Cabang Bintan hari ini di lepas oleh Bupati Bintan sekaligus Ketua Majelis Pembimbing Cab. Gerakan Pramuka Bintan ANSAR AHMAD,SE, MM didampingi Ketua Kwartir Cabang Bintan Dra. DEWI KUMALASARI ANSAR, MM di Aula Kantor Bupati-Kijang Kec. Bintan Timur pada hari Jumat (24/06/11). Peserta ini terdiri atas 4 orang pembina dan 6 orang Kwartir maker. Acara pelepasan ini ditandai dengan ucapan bendera. Menurut Bupati Bintan ANSAR AHMAD, SE, MM mengatakan dengan keikutsertaan Kabupaten Bintan dalam Jamnas ini merupakan suatu kebanggaan, karena mereka terpilih menjadi duta Bintan di even nasional. Kita yakin bahwa untuk menjadi peserta di Jamnas ini tentunya melalui seleksi yang sangat ketat di tingkat Kwartir masing-masing. Para peserta yang terpilih harus memenuhi persyaratan dan kriteria yang telah ditetapkan oleh Kwartir Nasional gerakan pramuka. Bupati berharap gerakan pramuka dapat menjadi wadah utama dan solusi ampuh untuk menjawab permasalahan generasi muda. Pemerintah akan mendorong agar kwartir-kwartir dan gugus depan- gugus depan di Bintan semakin berdaya guna dan berhasil guna. Kunci utama pembinaan generasi muda terletak pada kwalitas pembina pramuka dan pengelola satuan peserta didik serta managerial para pengurus kwartir. Selain itu peran orangtua juga sangat penting dalam mendorong putra-putri mereka untuk aktif mengikuti latihanlatihan gugusdepan, karena dapat mengembangkan kamampuan kognitif dan phisicomotorik (kemampuan individual).Di Jamnas adik-adik akan bertemu dengan rekan-rekan penggalang Se-Indonesia dan dari luar negeri. Jambore ini dilaksanakan 5 tahun sekali, kami menaruh harapan pada adikadik untuk membawa dan mengharumkan nama baik Bintan ke taraf nasional dan Internasional pinta Bupati. Adik-adik harus pandai menjaga diri, disiplin, dan menjaga kesehatan dengan baik papar Bupati. Hal yang senada diungkapkan Ketua Kwartir Cabang Bintan Dra. DEWI KUMALASARI ANSAR, MM bahwa Jambore Nasional ini akan dilaksanakan di bumi perkemahan Teluk Gelam Kabupaten Organ Komering Hilir Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 2 Juli 2011 s/d 9 Juli 2011 yang akan diikuti oleh anggota pramuka penggalang utusan seluruh Kwartir Cabang Se-Indonesia. Untuk suksesnya kontingen Cab. Gerakan pramuka Bintan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Bintan telah mempersiapkan penyusunan personil kontingen, mempersiapkan perlengkapan perkemahan, dan mempersiapkan kegiatan yang dijadwalkan panitia serta mempersiapkan administrasi serta perlengkapan lainnya. Persiapan pelatihan telah dilaksanakan dari bulan Maret 2011 yang lalu. Kegiatan-kegiatan yang akan diikuti meliputi : 1. Kegiatan perkemahan meliputi keagamaan, olahraga, upacara, anjangsana, kunjungan pameran, game dan quiz. 2. Kegiatan rotasi : a. Kegiatan teknologi dan industri meliputi teknologi otomotif, informasi, industri kreatif, makanan khas daerah, menggambar, budidaya tanaman hias, sayuran, budidaya ternak, tanaman obat dan budidaya ikan air tawar. b. Kegiatan Scouting skill meliputi ; c. d. pionering, P3K, semboyan dan isyarat, peta, kompas. Kegiatan adventure challenge meliputi olahraga air, dirgantara, road dan field, rope courses. Kegiatan Go Green-Global Development Village meliputi ; bahaya narkoba, penanggulangan penyakit, sanitasi lingkungan, daur ulang sampah, dan teknologi tepat guna. Kegiatan wisata dan sub camp pelembang meliputi Sub Camp Palembang dan wisata alam serta wisata pendidikan. Kegiatan Non Rotasi meliputi ; diskusi pendidikan, pemutaran film pendidikan, jumpa tokoh/artis, pentas seni daerah, karnaval, festival nusantara serta malam bhinneka tunggal ika.

e. 3.

Pemberangkatan direncanakan akan berangkat menuju Palembang via Batam tanggal 29 Juni 2011 dan akan kembali pada tanggal 9 Juli 2011 via Batam menggunakan pesawat Batavia-Air. (Antoni)

RADAR DAERAH
Terkait Pembangunan Pasar Modern
Lubuk Pakam, Radar NusantaraKomisi B, Mbaru Ginting SE serta Apohan Simanungkalit SE Komisi C Fraksi PDI Perjuangan. meninjau keadaan para pedagang kaki lima yang berada di atas parit di Depan PT Deli Mas yang barubaru ini didengar anggota dewan.
merasa lega, bahwa pemerintah masih peduli atas keadaan dan nasib mereka, Mengingat sudah dekat nya bulan puasa serta bulan suci dan ramadhan. Dan biaya kebutuhan anak. sekolah. harapan satu-satu nya pedagang kaki lima Cuma dari hasil jualan, jadi kalau kami tidak jualan mau makan apa.itulah keluhan mereka. dengan kedatangan anggota dewan kepasar dirasa dapat mengeluarkan mereka dari masalah seperti berjualan yang selama tidak ada. Anggota DPRD DS, mengatakan, akan dibangun Pasar Modern di Eks PU Bakaran Batu. yang menampung 300 pedagang dalam tahap pertama dan memiliki fasilitas super market. Pembangunannya dilaksanakan bulan ini. dan pasar tersebut nantinya akan menampung pedagang kaki lima. (mb)

Minggu ke IV Juni 2011

19

DPRD Deliserdang Kunjungi PKL

PPAT Keluhkan Kelangkaan AJB di Majalengka


Majalengka, Radar NusantaraSejak pengambilan Buku Akta Jual Beli berpindah dari PT.POS Indonesia ke BPN maka PPAT di kabupaten majalengka sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat , hal ini terjadi hampir diseluruh kecamatan yang ada tanpa terkecuali. Kejadian ini diungkapkan oleh para masyarakat pemohon untuk melakukan pencatatan tanah miliknya di PPAT baik di Kantor Kecamatan juga di Notaris. Berdasarkan pengakuan sejumlah masyarakat ke Radar Nusantara untuk tahun 2011 ini sangat sulit untuk memiliki Akte Jual Beli yang sudah kita ajukan, aneh dan bingung kenapa untuk Buku Akte Jual Beli saja di negri ini sangat sulit bukankah dalam melakukan pebuatan Akte masyarakat akan menyetorkan pajak Pendapatan Negara, dan juga merupakan kesadaran tertib hukum masyarakat, serta membantu pemerintah dalam hal ini BPN untuk pendataan dan penentuan hak batas tanah masyarakat, lalu ada apa dengan kelangkaan AJB tersebut. Berdasarkan investigasi Radar Nusantara dibeberapa Kantor Kecamatan, para petugas PPAT di kantor kecamatan tersebut membenarkan kelangkaan AJB tersebut, bayangkan saja pada satu kecamatan contohnya Jatiwangi, Dawuan, Kadipaten bias membutuhkan 50 buku AJB dalam satu bulan, akan tetapi saat ini tidak bisa dipenuhi oleh BPN alasanya karena dari pusatnyapun sama kata sumber dikecamatan tersebut. Sedangkan menurut Notaris yang juga pejabat PPAT yang berhasil dihubungi Radar Nusantara menyebutkan bahwa AJB dimajalengka memang benar terlambat, tapi secara umum kami masih dapat terpenuhi, memang tidak seperti dulu kita bebas mengajukan, akan tatapi sekarang setelah ditangani oleh BPN setiap buku yang sudah kita gunakan harus ada laporanya pada saat kita mengajukanya kembali sehingga pendataan tentang AJB semakin jelas karena no seri yang sudah kita gunakan dpat terdeteksi dengan baik. Menurut keterangan yang diterima oleh Radar Nusantara dari petugas BPN menyebutkan memang benar sebelumnya agak terlambat tapi bukan langka, untuk kedepan tidak akan terjadi lagi yang penting dari pihak pembuat PPAT harus juga harus secepatnya melaporkan dan mengajukan kembali setelah AJB sudah habis karena kami juga harus melakukan pelaporan sebelum mengajukanya kembali dengan pelaporan yang tepat waktu akan membantu BPN untuk pengajuan. (SS/Asep)

Pajak PKL telah di bongkar yang dilakukan muspida dan kemana ditempatkan, terdorong anggota dewan untuk melihat ke pasar bagaimana nasib pedagang yang selama ini selalu menyurati DPRP DS tentang nasib dan penderitaan yang dialami PKL di Depan Deli Mas. Dalam kunjungannya PKL

Anggota DPRD DS, mengatakan, akan dibangun Pasar Modern di Eks PU Bakaran Batu. yang menampung 300 pedagang dalam tahap pertama dan memiliki fasilitas super market.

Tas Anyaman Tasik Pecahkan Rekor MURI Sosialisasi Inovasi Pengrajin Tas dari Tasikmalaya
Tasikmalaya, Radar NusantaraSatu lagi kebanggaan untuk warga Kabupaten Tasikmalaya dengan inovasi pengrajin tas anyaman pandan berukuran raksasa sehingga dapat memecahkan rekor MURI, tas anyaman bahan dari Pandan itu berukuran panjang 10 meter, lebar 2 meter dan tinggi 6 meter sedangkan rangka rangkanya terbuat dari baja ringan sebanyak 196 batang, jumlah daun pandan 24.000 helai dan tikar 600 lembar. Tas tersebut memiliki berat 297kg dan dikerjakan oleh 7 orang pengrajin tas warga Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya dari kelompok pengrajin Family Handy Craft Tasikmalaya yang diketuai oleh Abu Bakar. Ketujuh orang pengrajin ini mengerjakan tas raksasa itu selama 17 hari. Proses pembuatannya mulai dari pembuangan dari pandan, pengiratan, perebusan, perendaman, penjemuran hingga penyetrikaan daun pandan termasuk pembuatan rangka tas dari baja ringan justru dikerjakan menggunakan alat-alat sederhana secara manual. Pemberian piagam dilakukan oleh pendiri Museum Rekor Indonesia (MURI) Jaya Suprana kepada Bupati Tasikmalaya H.U. Ruzhanul Ullum, SE yang mewakili para pengrajin pada acara puncak Festival Tambora di seasons city Jakarta Barat yang di dampingi oleh Sekda Kab. Tasikmalaya Drs.H.Abdul Kodir M.pd, Sabtu (25/6) Dalam acara yang juga hari puncak Festival Tambora dalam rangka HUT Jakarta yang ke-484 itu hadir pula para pejabat teras Pemkab Tasikmalaya. Dalam kesempatan tersebut Bupati Tasikmalaya, H.U.Ruzhanul Ulum. SE. mengatakan rekor ini merupakan wujud nyata perhatian manajemen seasons city kepada pengrajin daerah untuk mempromosikan produk-produknya. Semoga dengan adanya penghargaan rekor MURI ini dapat menjadi motivasi bagi pengrajin lainnya yang ada di Kab. Tasikmalaya untuk dapat melakukan terobosan inovasi dalam berkarya di bidang kerajnan tangan terus mengembangkannya ujar Pak Bupati berharap. (drm, yoeh)

Wakil Bupati Kunjungi Panti Sosial Tresna Wreda Budhi Daya


Karawang, Radar NusantaraDalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia (HALUN), Wakil Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana mengunjungi dan memberikan bantuan kepada 62 Lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Budhi Daya Karawang di Jl. Raya Telukjambe. Karawang, Senin (13/06). Dalam sambutannya Kepala Panti Sosial Tresna Wredha Budhi Daya Dinas Provinsi Jawa Barat Adang Sutisna mengatakan bahwa ucapan terima kasih kepada Wakil Bupati Karawang di sela-sela kesibukannya masih bisa memberikan kesempatan untuk bisa hadir bersama para penghuni panti guna melakukan silaturrahmi dan memberikan spirit serta bantuan berupa moril dan spirituil, semoga kehadiran Wakil Bupati Karawang ini menambah gairah dan semangat bagi penghuni panti, ucapnya. Lebih lanjut Adang menyampaikan kegiatan Bhakti Sosial ini dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional (Halun) dengan diisi berbagai kegiatan diantaranya adalah bhakti sosial dan beberapa jenis lomba diantaranya adalah lomba senam sehat, lomba keterampilan,dan beberapa lomba kreatrifitas, hal ini bertujuan untuk memupuk rasa saling cinta mencintai sesama penghuni panti dan untuk menanamkan rasa kebersamaan serta semangat untuk meniti jalan hidup yang lebih baik, tidak dibebani dengan masalah-masalah psihis yang mengganggu penghuni panti. Pungkasnya. Wakil Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana dalam sambutannya mengatakan, Hari Lanjut Usia sebelumnya dicanangkan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 Mei 2009 di Kota Semarang. Hal ini didasari oleh latar belakang bangsa Indonesia yang senantiasa menghargai peran dan kedudukan para lanjut usia dalam keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Karawang terhadap orang lanjut usia, ujarnya. Lebih lanjut Cellica mengatakan, para lanjut usia memiliki kebijaksanaan, kearifan, dan pengalaman yang berharga untuk diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, diselenggarakannya peringatan hari lanjut usia ini merupakan bentuk kepedulian dan perhatian Negara kepada para lanjut usia, sekaligus merupakan refleksi untuk menggali kearifan orang tua. Terlebih tidak semua lansia menggantungkan hidupnya kepada keluarga, melainkan masih banyak lansia yang tetap aktif bekerja dan berkarya, imbuhnya. Wakil Bupati melanjutkan, peringatan hari lanjut usia merupakan moment yang sangat tepat untuk memberikan penghargaan kepada para lansia yang memiliki prestasi atau karya yang menjadi teladan bagi penerus bangsa. Untuk itu, marilah kita merekonstruksi budaya menghormati dan menyayangi para orangtua yang mencerminkan kepribadian dan jati diri masyarakat Kabupaten Karawang yang mencintai orang tua serta menjunjung tinggi kebersamaan dan kekeluargan, jelasnya. Cellica juga menambahkan Insya Allah kedepan kami Pemerintah Daerah akan mengalokasikan anggaran untuk Lansia, dan pada kegiatan ini insya Allah saya pribadi karena ada kegiatan lomba saya ingin memberikan hadiah kepad para lansia ini. Dan mohon doanya kepada semua semoga kami Pasangan H. Ade Swara dan Cellica mampu berjuang dan memberikan kontribusi yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat karawang. Sementara itu, usai pembukaan Wakil Bupati dr. cellica melanjutkan dengan mengunjungi tempat kamar penghuni panti. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati memberikan arahan dan motivasi kepada mereka khususnya yang sedang sakit semoga lekas sembuh dan diberikan kekuatan dan kemampuan serta kesehatan, serta harus bersabar dengan segala ujian dan musibah yang tengah dialamai. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Pengurus Komda Lansia, LLI, BAZ, Pepabri, Siliwangi, Veterean. Dan ikut mendapingi Wakil Bupati Karawang, Camat Telukjambe Timur, Kabid Dinsos, dan beberapa pejabat terkait. (rams)

RADAR DAERAH

Minggu ke IV Juni 2011

20

DPRD Desak Bupati Garut, Tetapkan Kadisdik Defenitif


Garut, Radar NusantaraBanyaknya permasalahan yang terjadi dilingkunan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut selama ini, tidak terlepas dengan belum adanya Kepala Dinas yang defeneitif.
Kendati kekosongan tersebut diisi oleh pejabat sementara (Plt), namun bagi seorang Pejabat Sementara tidak lah bisa akan menyelesaikan permasalahan yang kini sedang di hadapai Dinas Pendidikan, pasalnya seorang Pejabat Sementara tidaklah memiliki kebijakan yang lebih di bandingkan pejabat defenitif. Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi A, DPRD Kag. Garut, Nono Kusyana Radar Nusantara. Menurutnya Nono Kusyana, penunjukan atau penetapan seorang Kepala Dinas Pendidikan di Kabupaten Garut saat ini sifatnya sangat mendesak, mengingat keberadaanya sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan segala permasahan yang telah terjadi. Jika hal itu tidak segera dilakukan, maka akan semakin banyak permasalahan yang akan muncul di lingkungan Disdik, dan akan berdampak besar soalnya menyangkut kepentingan hajat orang banyak. Lihat saja sejumlah permasalahan yang muncul saat ini akibat tidak adanya seorang kadisdik definitif. Ratusan ribu siswa saat ini tidak bisa memiliki buku rapor karena proses lelang pengadaannya yang hingga kini tak bisa dilaksanakan, lanjut Nono. Tak lupa juga mencontohkan tentang keterlambatan pencairan DAK dan dana BOS juga akibat tidak adanya Kadisdik definitif. Belum lagi segudang permasalahan lainnya yang ujung-ujungnya sangat mengganggu mutu pelayanan publik dan mengakibatkan terhambatnya sejumlah program pendidikan di Kabupaten Garut. DPRD Garut melalui Komisi A dan Komisi D, mendesak pihak eksekutif untuk secepatnya melantik seorang Kadisdik definitif terlepas dari kepentingan siapa orangnya. Jabatan kadisdik sangat mendesak. Bupati jangan menunda-nunda terus, tegas Nono. (hss)

Pemkab Bintan Berikan Insentif RT/RW


Bintan, Radar NusantaraPemkab Bintan kembali memberikan insentif untuk RT dan RW wilayah Kecamatan Bintan Timur, Jumat (24/06). Insentif itu langsung diserahkan oleh Wakil Bupati Bintan Drs. Khazalik di Aula Kantor Camat Bintan. Total bantuan berkisar Rp. 167.500.000 dengan rincian antara lain: Bantuan Operasional LPM untuk 4 Kelurahan sebesar RP. 10.000.000 masing-masing Rp. 2.500.000. Dan bantuan kepada 38 RW dan 137 RT sebesar Rp. 157.500.000 masing-masing Rp. 300.000. Menurut Wakil Khazalik pemberian insentif ini merupakan bentuk perhatian, kepedulian dan tanggungjawab pemerintah kepada RT/RW yang telah dipilih dari oleh dan untuk masyarakat. Ia berharap para RT dan RW dapat berperan aktif di masyarakat, dan memberikan kontribusi dan menciptakan suasana kehidupan sosial masyarakat yang baik. Saya harap RT/RW juga dapat menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dilingkungan kita masing-masing papar Wakil Bupati. Kita juga bangga terhadap keberhasilan yang diraih Kelurahan Gunung Lengkuas di tingkat Provinsi yang mendapat sebagai Kelurahan Terbaik Se-Prov. Kepri tambahnya. Ia juga mengajak para RT/RW untuk mendukung agenda pelaksanaan e-KTP, serta mengingatkan para RT/RW untuk memantau anak-anak tidak mampu jangan sampai tidak sekolah. Tahun ajaran baru sebentar lagi akan dimulai, tolong perhatian dan pantau jangan ada anak usia sekolah yang kurang mampu tidak sekolah/ mengeyam pendidikan. Setelah memberikan bantuan insentif Wakil Bupati Khazalik mengatakan pertemuan dengan RT/RW juga menampung beberapa persoalan yang ada di lingkungan masyarakat. Selain itu pertemuan tersebut juga berguna untuk mengevaluasi kinerja RT/RW serta menilai sejauh mana pelaksanaan kinerja Lurah, Kades, yang mendapat pelimpahan wewenang dari Camat apakah sudah berjalan sesuai dengan tupoksi, seperti ; wewenang untuk mengeluarkan SITU, IMB. Kabag Pemerintahan Lucky Z. Prawira mengatakan total bantuan insentif untuk RT/ RW dan Operasional LPM seluruh Kabupaten Bintan adalah sebesar Rp. 839.400.000. Ia berharap dengan pemberian insentif ini dapat menambah semangat, motivasi dan kinerja para pengurus LPM dan RT/RW yang ada di Kab. Bintan. Penyerahan insentif LPM, RT/RW berikutnya akan dilaksanakan pada hari Selasa penyerahan akan dilakukan di Aula Kantor Kec. Toapaya dan Aula kantor Camat Gunung Kijang. Untuk hari Kamis di Kantor Camat Mantang dan Aula kantor Camat Bintan Pesisir. (Antoni)

PT POS INDONESIA Cabang Majalengka Optimalkan Pelayanan PKH


Soviyan dan Aladdin Sianturi sebagai Koordinator PKH menjelaskan setiap penyaluran bantuan kami slalu mengoptimalkan pelayanan terhadap masyarakat seirama dengan motto PT. POS kami slalu siap untuk anda, dan juga disesuaikan dengan komitmen Pimpinan Pusat PT.Pos Indonesia yang tertuang dalam Nota kesepakatan Surat Direktur Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI nomo: 502/JS/VI/2011 tanggal 21 juni 2011, perihal batas akhir pembayaran RTSM PKH tahap II gelombang 1 tahun 2011, serta penerimaan dana PKH tersebut maka batas pembayaran adalah pada tanggal 8 juli 2011. Atas dasar komit tersebut maka PT.Pos Cabang majalengka harus mampu melaksanakan penyaluran bantiuan tersebut secara efektif dan efisien dengan kata lain harus tepat waktu, tepat sasaran, serta aman dan tertib, jumlah penerima PKH tahap kedua berjumlah 11025 RTSM dengan total nilai bantuan sebesar RP.3.561.100.000,- tersebar untuk 10 PC yakni kecamatan Kadipaten,Majalengka, Panyingkiran, jatiwangi, Bantarujeg, Cikijing, Maja, Lewimunding, Sumber Jaya dan Talaga. Lebih lanjut menurut Soviyan kepada Radar Nusantara saat ditemui diruanganya semua bantuan Soaial yang disalurkan melalui PT POS Indonesia selama ini penyaluranya selalu tepat waktu dan tepat sasaran sesuai dengan data yang kami terima hal tersebut dapat terlaksana tidak terlepas dari profesinaliti petugas PT.POS secara menyeluruh dalam hal pelayanan publik. Menurut Koordinator PKH Aladdin Sianturi PT.POS Indonesia (PERSERO) hanya sebagai penyalur bantuan yang dipercaya dan kerjasama dengan Pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosil sama halnya dengan bantuan-bantuan lainya yang sudah sering dilakukan oleh PT.POS, jadi husus untuk penyaluran bantuan seperti PKH diharapkan akan lebih lancer terlebih program ini didukung oleh pendamping yang juga professional, sebagai koordinator lanjut Aladdin sesuai dengan petuntunjuk pimpinan secara teknis pengaturan penyaluran sudah dipersiapkan sehingga tidak telalu berdesak-desakan. Bupati Baru Mengetahui Program PKH. Entah hanya sebagai sindiran terhadap anak buahnya Bupati Majalengka Bupati H.Sutrisno,SE.M.Si menyentil Dinas terkait mengenai adanya program PKH menurut sutrisno saat memberikan pengarahan terhadap Sarjana Pendamping PKH ( Program Keluarga Harapan) dan para Camat, diaula Dinas Tenaga kerja social tranmigrasi dengan melihat masyarakatnya rame-rame di kantor PT.POS dikira sedang menerima BLT ternyata PKH, menurut Bupati saya baru mengetahui PKH karena sebelumnya tidak pernah dilaporkan oleh kepala Dinasnya jadi jangan salahkan saya kalu kurang memperhatikan sebelumnya tuturnya sambil tersenyum. Dalam kesempatan tersebut juga Sutrisno secara husus memberikan pengarahan terhadap 80 orang calon pendamping PKH yang akan melakukan tes penerimaan sarjana pendamping, dalam penyampainya Bupati berharap seyogianya pendamping PKH memiliki sertivikat untuk bisa jadi PNS, pendamping tidak hanya sekedar sampingan saja akan tetapi pada saat jadi pendamping sudah harus memiliki pengalaman yang mentap sehingga pada saatnya nanyi ada penerimaan pegawai sudah siap dan tldak sulit lagi cari orang untuk ditempatkan sesuai bidang ilmunya. (SS,Jogi)

Majalengka, Radar NusantaraSejumlah program pemerintah dalam rangka penentasan kemiskinan yang di salurkan melalui PT Pos Indonesia dapat dikategorikan selalu memuskan masyarakat penerima bantuan, contohnya penerima BLT, BOS dan dilanjutkan dengan PKH yang saat ini sedang berlangsung demikian halnya dengan Bantuan social lainnya PT. Pos Indonesia sebagai penyalur yang dipercaya oleh Pemerintah dapat terselenggara dengan baik. Menerut R.Ilham Permono Kepala PT.Pos Indonesia Cabang Majalengka didampingi

RADAR DAERAH

Minggu ke IV Juni 2011

21

Masyarakat Karawang Nyatakan Tolak Narkoba


Karawang, Radar NusantaraDalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional Tahun 2011, Bupati Karawang, H. Ade Swara, Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana beserta unsur muspida dan ribuan masyarakat Karawang menyatakan menolak kehadiran Narkotika dan obat-obatan terlarang di lingkungan mereka, Minggu (26/6). Mereka memadati Lapang Karang Pawitan Karawang untuk menyatakan aksi mereka terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Kab. Karawang. Aksi yang sebagian besar diikuti oleh para pelajar dan mahasiswa di Kab. Karawang tersebut ditandai dengan ditandatanganinya spanduk Komitemen Tolak Narkoba oleh Bupati Ade Swara, Ketua BNK, unsur muspida, serta perwakilan organisasi pemuda dan ormas lainnya. Selain itu, para peserta upacara peringatan tersebut juga secara kompak memakai kaos putih bertuliskan Anti Narkoba, Jauhkan Narkoba dari Lingkungan dan Kehidupan Anda. Selain itu, pada kesempatan tersebut, Bupati Ade Swara juga memberikan penghargaan kepada para individu maupun organisasi yang senantiasa aktif dalam gerakan pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Kab. Karawang. Di antara para penerima penghargaan tersebut adalah Hj. Eli Amalia Priatna, yang merupakan Ketua BNK Karawang periode sebelumnya, Drs. Shalahuddin Muftie, MM yang merupakan Ketua LSM GAZA, serta SLANKERS, yang merupakan organisasi pencinta musi SLANK. Bupati Ade Swara dalam sambutannya mengatakan, diselenggarakannya upacara Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional Tahun 2011 bukan sekedar untuk merayakan saja, melainkan merupakan wujud dari keprihatinan, kepedulian, tanggung jawab, dan tekad masyarakat Karawang untuk memberantas narkotika. Narkotika merupakan kejahatan yang mengancam masa depan bangsa kita, ujarnya. Lebih lanjut Bupati mengatakan, bahwa apa yng kita dengar dan lihat setiap hari terkait kasus narkotika merupakan gambaran kecil dari kondisi yang sesungguhnya, dimana jumlah kasus dan korban yang sebenarnya bisa dipastikan jauh lebih besar lagi. Hal ini sebagaimana fenomena gunung es, karena masih banyak kasus penyalahgunaan narkotika yang belum diketahui. Di Kab. Karawang sendiri kondisi penyalahgunaan narkotika menunjukkan peningkatan, baik secara kualitas maupun kuantitas. Khususnya dikalangan remaja produktif, tuturnya. Menurut Bupati, kondisi ini memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif dan terintegrasi antara Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat. Upaya-upaya pencegahan dan pemberantasan peredaran narkotika tersebut perlu terus dilakukan secara aktif, baik melalui sosialisasi maupun dengan membina para korban, serta menghukum pengedarnya. Peringatan ini hendaknya dapat dijadikan sebagai momentum bagi kita untuk bersama-sama memerangi narkoba, imbuhnya. Bupati melanjutkan bahwa dirinya, Pemerintah Daerah, Kepolisian, TNI, serta masyarakat Kab. Karawang tidak akan memberikan toleransi sedikit pun kepada mereka yang dengan sengaja memproduksi dan mengedarkan narkotika. Selain itu, dirinya juga menegaskan bahwa pihaknya telah dan akan terus melakukan penegakan hokum tanpa pandang bulu. Sebagai Bupati saya tidak akan tinggal diam dan akan terus menyatakan perang terhadap narkotika, tambahnya. Ketua BNK Karawang yang juga merupakan Wakil Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana mengatakan, bahwa sebagaimana telah dideklarasikan oleh PBB pada tahun 1987, Hari Anti Narkotika Internasional diperingati pada tanggal 26 Juni setiap tahun. Oleh karena itu, jajaran BNK Karawang secara rutin menggelar peringatan Hari Anti Narkotika Internasional setiap tahun, seperti yang dilaksanakan pada hari ini. Cellica menambahkan bahwa kecenderungan kasus penyalahgunaan narkotika di Kab. Karawang dari tahun ke tahun terus menunjukkan adanya peningkatan, dengan angka rata-rata mencapai 130 kasus per tahun. Selain itu, Kab. Karawang saat ini tidak lagi hanya menjadi daerah transit, melainkan sudah menjadi daerah target peredaran narkotika, sebagaimana terlihat dari capaian sie. Lidik Sidik BNK Karawang dalam beberapa tahun terakhir, jelasnya. Sementara itu, Wakapolres Karawang menjelaskan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 1.000 orang peserta, yang diantaranya merupakan unsur forum komunikasi pimpinan daerah, PNS, aparat kepolisian dan TNI, serta para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat. Sedangkan tema peringatan kali ini adalah Jauhkan Dirimu dan Keluargamu daru Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, tambahnya. (limbong)

Dr. Cellica Nurrachadiana Digantikan Toto Purwanto Sandi, SE Sebagai Anggota DPRD Jawa Barat Tahun 2009 2014
Karawang, Radar NusantaraDr. Cellica Nurrachadiana secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota DPRD Jawa Barat Tahun 2009 2014 dan melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) kepada kader Partai Demokrat lainya, Toto Purwanto Sandi, SE. Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah tersebut diselenggarakan pada Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Jawa Barat, Ir. Irfan Suryanagara bertempat di Gedung Sate, Bandung, Selasa (14/6). Dr. Cellica Nurrachadiana dalam kesempatan tersebut mengatakan, proses pengunduran dirinya sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat sudah dimulai sejak dirinya dilantik sebagai Wakil Bupati Karawang mendampingi Bupati Ade Swara. Namun demikian, karena proses yang harus dilalui cukup panjang, maka proses pelantikan pergantian antar waktu dirinya kepada Toto Purwanto Sandi, SE baru dapat diselenggarakan pada hari ini. Lebih lanjut Cellica menjelaskan bahwa dengan tidak lagi menjabat sebagai Anggota DPRD Prov. Jawa Barat, dirinya dapat lebih fokus terhadap tugastugasnya sebagai Wakil Bupati Karawang. Terlebih tugas sebagai Wakil Bupati maupun anggota DPRD merupakan tugas yang berat, yang keduanya bermuara pada terciptanya masyarakat yang sejahtera. , ujarnya. Di sisi lain, Cellica juga menilai bahwa penggantinya, Toto Purwanto Sandi, SE memiliki kapasitas dan kompetensi yang baik untuk menjadi anggota DPRD. Terlebih beliau merupakan salah satu kader terbaik yang dimiliki Partai Demokrat Jawa Barat, khususnya dari Daerah Pemilihan (Dapil) VII. Untuk itu, saya ucapkan selamat kepada Pak Toto, Insya Allah dengan dilantiknya beliau sebagai anggota DPRD, cita-cita untuk menciptakan masyarakat Jawa Barat yang sejahtera dapat cepat terwujud, imbuhnya. Sementara itu, Ketua DPRD Prov. Jawa Barat, Ir. Irfan Suryanagara mengatakan bahwa dirinya atas nama pribadi dan seluruh jajaran DPRD Prov. Jawa Barat memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi dan loyalitas dr. Cellica Nurrachadiana selama menjabat sebagai anggota DPRD. Selamat menjalankan tugas yang baru sebagai Wakil Bupati Karawang, tambahnya. (limbong, irawan)

Tumor Menyiksa Wajah Ahyar Selama 35 Tahun


hampir 35 tahun lamanya. Ahyar (35) penderita penyakit dimaksud, kini mempunyai tanggungan seorang istri dan dua orang anaknya. Penyakit tumor itu, mengakibatkan ia tidak dapat melihat dengan normal karena matanya tertutup tumor sebesar bola sepak, bahkan setiap hari tak henti-henti mengeluarkan air nanah di barengi dengan rasa sakit. Menurut Ahyar, penyakit tersebut mulai menjalar kemukanya sejak ia berumur 2 bulan saat mengalami kecelakaan, hingga keningnya terbentur botol kecap, setelah itu tidak lama kemudian timbul benjolan sebesar buah kemiri di keningnya . Sejak itulah benjolan di keningnya kian hari kian membesar hingga sekarang .Saat ditemui di rumahnya , meski hidup dengan keadaan seperti itu, ia tetap bertawakal dan tabah, namun semangat bekerja sebagai buruh serabutan, Meski hanya dibayar Rp 15.000 per hari. Ia tetap melaksanakan pekerjaannya seperti itu. Tahun 2008 suaminya pernah di bawa berobat ke Puskesmas setempat dan di rujuk ke RS dr. Slamet Garut, namum saat itu pihak rumah sakit menyarankan berobat ke RSU Hasan Sadikin Bandung dengan alasan tidak ada alat-alat untuk menangani penyakit tumor, Tutur Ao istrinya. Karena tidak punya biaya dan belum memiliki kartu jamkesmas untuk berobat ke RSU Hasan Sadikin Bandung, kami terpaksa pulang lagi ke rumah, lanjut sang istri sambil meneteskan air matanya. Meski sekarang sudah memiliki kartu Jamkesmas, namun belum pernah sekalipun digunakan untuk berobat ke RS Hasan Sadikin Bandung, karena menyangkut biaya transportasi dan makan selama berobat di rumah sakit. Ny. Ao berharap ada perhatian dari dermawan atau intansi pemerintah terkait kondisi suaminya, sehinga bisa segera operasi ke RS Hasan Sadikin Bandung . Saya kasihan setiap harinya suami saya harus menahan rasa sakit , pungkasnya. (hss)

Garut, Radar NusantaraYang namanya penyakit menimpa manusia tidak pandang bulu. Ini terjadi menimpa warga Kampung Cibunar Rt.05/Rw. 02 Desa Cisarua, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, wajahnya sebelah kanan digerogoti tumor

RADAR RAGAM

Minggu ke IV Juni 2011

22

Penegakan Hukum Jeblok Hutan Lindung Menunggu Bencana


Prapat, Radar NusantaraAkhir-akhir ini banyak muncul permasalahan sengketa tanah antara sesama warga di Kabupaten Simalungun khususnya di daerah Prapat, selalu saja terkesan tidak dapat terselesaikan secara hokum selalu saja berakhir dengan ketidak jelasan atau mengambang.
tong atau dormal sempat berhenti seketika. Kejadian pemotongan tersebut pada siang hari sekitar jam 11.30 wib. Setelah mengetahui hal terebut saya melaporkan kejadian itu kepada bapak saya yang bernama Datar Sinaga. Setelah itu bapak saya langsung melaporkan kajadian tersebut ke Polsek Parapat. Kemudian saya langsung berangkat kelokasi penebangan pohon pinus. Lalu bersama dengan kedua orang oknum polisi langsung ke TKP diantaranya bermarga Manik dan Tumpak Sinaga. Sesampainya kelokasi tempat kejadian perkara, oleh oknum kepolisian bertanya kepada Hula Sinaga diduga oknum pelaku penebangan pohon pinus. Dan salah seorang oknum pelaku penebangan yang menggunakan mesin potong semacam dormal K.Siahaan yang membawa mesin tersebut melarikan diri. Setelah itu kami bersama oknum kepolisian berangkat dari tempat kejadian perkara langsung di Hula Sinaga dibonceng oleh oknum Polisi bermarga Sinaga. Setelah sampai dilokasi tempat rumah tempat berkumpul Hula Sinaga sempat beradu argumen dan setelah itu pihak kepolisian tetap membawa mesin pemotong pohon Pinus tersebut sebagai barang bukti kekantor Polisi. Dan kami telah dimintai keterangan sesuai Surat No.POL: STPL/10/V/2011/SU/SIMAL/ SEK. PARAPAT tertanggal 30 Mei 2011 a/n pelapor Datar Sinaga ditandangani dan dikeluarkan di Parapat pada tanggal 01 Juni 2011 an.KEPOLISIAN SEKTOR PARAPAT ditanda-tangani Ba.SPK BRIPKA MARULI SINAGA demikian katanya.(edy)

Sekda Instruksikan Satpol PP dan BKD Aktifkan GDD


Garut, Radar NusantaraSekretaris Daerah Kabupaten Garut H. Iman Alirahman, SH, M.Si., menginstruksikan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) untuk kembali mengaktifkan Gerakan Disiplin Daerah (GDD) di lingkungannya, menyusul masih banyaknya PNS dan TKK yang kerap berkeliaran pada jam kerja. Hal itu diutarakannya saat memimpin apel gabungan Pegawai Pemkab Garut, di halaman Setda Kab. Garut. Berkeliarannya pegawai pada jam-jam kerja, diakui Iman, sebagai tindakan indisipliner, padahal tindakan seperti itu justru akan semakin mundurnya kepercayaan publik terhadap jajaran birokrasi yang dituntut lebih profesional dalam rangka memberikan layanan prima pada masyarakat. Meski demikian, pengaktifan GDD ini semestinya tidak berlangsung insidentil. Keberadaan GDD jangan asal gedebug ces, seloroh Iman di hadapan para peserta apel, termasuk para Asisten dan Kepala SOPD yang hadir saat itu. Sekda Iman juga memberikan kewenangan penuh kepada petugas GDD untuk menindak tegas para pegawai yang berkeliaran di waktu jam kerja. Maka, diharapkan kepada para Kepala Unit Kerja untuk membina para pegawainya, termasuk mengeluarkan Surat Izin Keluar bilamana ada pegawai yang akan keluar kantor pada saat jam kerja berlangsung. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi pegawai yang berkeliaran pada jam kerja, apalagi pakai sandal jepit saat keluar kantor, tegasnya. Di bagian lain Iman mengungkapkan, kini tim MP3D (Majelis Pertimbangan Penilaian dan Penerapan Disiplin) telah menindak pegawai yang indisipliner, mulai dari teguran, hingga penurunan pangkat, dan penundaan gaji, meski tidak dijelaskan berapa orang yang ditindak. (hss)

Oleh karena warga setempat tidak memperoleh kepastian secara hokum sehingga berdampak kepada Masyarakat dan berakibat suasana menjadi kurang kondusif.Selalu saja terkesan sepertinya ada kepentingan seseorang, kelompok,oknum Pengusaha Kayu ,oknum Pihak berwajib atau oknum Pejabat dari Pemerintah setempat. Untuk itu dihimbau kepada semua dari kalangan Aktivis, LSM, Wartawan, Tokoh Masyarakat, Pemerintah dan pihak berwajib agar dapat menyikapi hal ini. Jika kita tidak peduli tentang kelestarian Hutan kedepan nantinya bagaimana nasib hutan kita kedepannya dan tidak hanya itu tetapi akan nasib anak cucu kita, bukankah telah sama kita melihat bencana alam banyak terjadi disana-sini dan bukan di Negeri kita saja bahkan di Manca Negara.

Hendaknya kondisi seperti jangan dibiarkan berlarut-larut sehingga terjadi secara terus menerus berkesinambungan hanya karena ulah oknum tertentu ingin mendapatkan sesuatu yang bersifat komersil tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan kedepan nantinya dengan penebangan kayu dihutan akan terjadi bencana alam.Padahal, sebenarnya jenis kayu hutan seperti Pinus wajib untuk dilindungi serta dilestarikan keberadaannya tegas Marihot Silalahi, BA Ketua Ekuin LSM KPK Sumut pada saat turun langsung ketempat kejadian perkara di Polsek Parapat beberapa waktu lalu. Menurut keterangan yang diperoleh dari salah seorang warga bernama Datar Sinaga mengatakan, kami telah dimintai keterangan oleh pihak berwajib di Polsek Parapat tadi satu malam disini telah diproses dimintai keterangan, tetapi hasilnya belum diketahui hasilnya oleh Pihak Kepolisian. Pelaku penebangan pohon Pinus sudah ditangkap dan dimintai keterangan

masing-masing kami menunjukkan SK Tanah saya demikian halnya dia menunjukkan SK Tanahnya. Untuk sebenarnya bukan masalah SK Tanah katanya, saya melapor kesini sama bapak masalah penebangan pohon Pinus yang ada di Desa Tulpang. Jadi sudah kami foto tempat kejadian perkara dan kami berikan sama pihak Kepolisian Polsek Parapat. Sesuai hasil konfirmasi dengan Jhon Pieter Sinaga anak kandung Datar Sinaga menceritakan tentang kronologis kejadian perkara penebangan pohon pinus mengatakan, pertama-tama kami mendapatkan informasi dari abang saya. Bertepatan pada saat itu kejadian berlangsung sedang berada diladang. Setelah mendapatkan informasi penebangan tersebut langsung kami ketempat kejadian perkara, tetapi tidak berani langsung ke TKP namun mengintai dari kejauhan atau jarak jauh. Dan pada waktu itu tidak membawa alat atau sebagai pengamanan diri.Oleh karena kemungkinan keberadaan kami tercium oleh pelaku penebangan yang menggunakan mesin pemo-

Tanjungpinang Raih Adipura Lagi !


lingkungan hidup oleh Presiden. Terkait anugerah Adipura, Gusti Muhammad Hatta menjelaskan bahwa untuk tahun ini, Kementerian LH menyampaikan bahwa jumlah kota penerima menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bila tahun 2010, Kota yang menerima berjumlah 140 kota, maka tahun ini hanya diberikan kepada 63 Kota di Indonesia, terang Gusti. Menurut menteri, hal tersebut bukanlah disebabkan adanya penurunan kualitas kebersihan di berbagai kota, tetapi disebabkan kementerian lingkungan hidup meningkatkan kriteria persyaratan dan penilaian yang lebih selektif bagi penerima. hal tersebut bertujuan pula untuk mengurangi disparitas penilaian dengan persepsi masyarakat, dan kami melakukan sistem silang antar penilai baik dari tim pusat maupun daerah, jelas Gusti. Dalam acara tersebut, selanjutnya Presiden menyerahkan berbagai penghargaan, termasuk didalamnya anugerah Adipura kepada Walikota Tanjungpinang, Suryatati A. Manan. Untuk tahun 2011 ini, terlihat piala Adipura yang diserahkan berbeda bentuknya dengan piala pada tahun sebelumnya, dan terlihat kembali berbentuk sebagaimana piala adipura pada masa-masa terdahulu. Presiden Susilo Bambang yudhoyono dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada penerima anugerah yang disampaikan dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tersebut. Terkait apresiasi Presiden kepada kotapenerima Adipura, Presiden menyampaikan selamat kepada penerima. Hal tersebut menunjukkan tanggungjawab saudara selaku pemimpin di daerah. Saya senang bila pemimpin di negara ini mulai dari tingkat pusat sampai dengan daerah turut peduli dan mengambil peran dalam memelihara lingkungan hidup di wilayahnya, tegas Pesiden. Dalam sambutannya, presiden juga menegaskan bahwa kewajiban untuk menjaga lingkungan merupakan kewajiban bersama. penduduk dunia saat ini mencapai 7 milyard jiwa, dan memerlukan penanganan pemenuhan kebutuhan yang kompleks, terang presiden. Menurut presiden, dengan jumlah penduduk dunia tersebut, dibutuhkan peningkatan produksi pangan yang tidak mudah dilakukan. Demikian pula terkait kebutuhan energi yang terus meningkat. Menurut Presiden hal tersebut dapat ditanggulangi dengan 4 langkah, yakni pertama : gaya Hidup mesti berubah dan dirubah; yang kedua penghematan penggunaan energi; dan yang ketiga Keseriusan dalammenjaga lingkunga dan yang terakhir dengan tekhnologi dan inovasi. Walikota Tanjungpinang, sesusai acara menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan Kota Tanjungpinang mempertahankan Adipura Tahun 2011. Anugerah Adipura ini merupakan keberhasilan dan atas kerja keras seluruh lapisan masyarakat Kota Tanjungpinang. Partisipasi dan kerja keras dari kita semua, membuat adipura dapat kita pertahankan, tutur Suryatati. Terlebih lagi dengan kriteria penilaian yang semakin berat dan selektif, walikota menyampaikann terimakasih atas peran serta masyarakat Tanjungpinang. Tahun lalu kita menerima bersama 140 kota lainnya, dan tahun ini hanya 63 kota yang menerima dan Alhamdulilah kita dinilai memenuhi kriteria penilaian untuk kategori Kota Sedang. Tentunya ini berkat kerja keras kita semua, seperti petugas kebersihan, RT/RW, dan seluruh masyarakat Kota Tanjungpinang, tutur Suryatati. Namun demikian menurut Walikota, hal terpenting dari diterimanya Adipura 2011 adalah agar budaya hidup bersih, sehat dan indah dapat menjadi budaya hidup masyarakat KotaTanjungpinang. Kepala Kantor Kebersihan Kota Tanjungpinang, Maryati yang turut mendampingi Walikota dalam penerimaan Adipura tersebut, menyampaikan bahwa pemerintah kota akan memberikan bonus bagi petugas kebersihan. Kepada seluruh petugas kebersihan yang berjumlah 280 oraqng tersebut, masing-masing akan diberikan bonus sebesar Rp. 850.000 per orang, tutur Maryati. Bonus yang hampir sebulan gaji tersebut, merupakan apresiasi Pemko kepada petugas kebersihan kotaTanjungpinang. (Iis)

Tanjungpinang, Radar NusantaraWalikota Tanjungpinang, Hj. Suryatati A. Manan pada Selasa, 7 Juni 2011 di Istana Negara, menerima Anugerah Adipura Tahun 2011 yang langsung diserahkan oleh Presiden republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Anugerah Adipura ke 8 yang diterima Kota Tanjungpinang tersebut, untuk tahun 2011 merupakan kali ketiga berturut-turut setelah tahun 2009 dan 2010 juga diterima Kota Tanjungpinang. Menteri Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta, dalam sambutannya menyampaikan, dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dilaksanakan tersebut, akan diserahkan pula be-

berapa penghargaan yang terkait dengan Lingkungan Hidup, antara lain Kalpataru yang diserahkan kepada 11 penerima baik perorangan maupun kelompok masyarakat, Adipura kepada 63 Walikota/Bupati , serta Adiwiyata kepada bagi sekolah-sekolah di nilai berhasil dalam membangun karakter kepedulian lingkungan dalam dunia pendidikan. Selain ketiga anugerah tersebut, Menteri menyampaikan pula, dalam kesempatan itu diserahkan penghargaan kepada Gubernur/ Bupati/Walikota yang dinilai terbaik dalam penyusunan laporan status dan manajemen lingkungan serta peluncuran perangko seri

RADAR RAGAM

Minggu ke IV Juni 2011

23

Penerimaan Karyawan Deres KSPTH PTPN III Meresahkan


Galang, Radar NusantaraBerbagai polemik yang ditimbulkan sehubungan dengan penerimaan calon karyawan deres di PTPN III Kebun Sei.Putih telah banyak menuai problem dari dahulu hingga kini oleh berbagai kalangan lapisan serta elemen masyarakat.
seleksi harus memberikan berupa imbalan uang, sehingga berakibat yang sangat fatal bagi yang dianggap telah lulus test terhadap PTPN III ketika setelah lulus mengikuti hasil ujian tertulis maupun praktek tidak sesuai yang diharapkan. Oleh karena pada umumnya yang lulus diterima bukan anak karyawan, meskipun anak karyawan tersebut telah lama bekerja dilapangan areal kebun karet PTPN III Kebun Sei.Putih sebagai karyawan harian lepas sampai dengan lima bahkan enam tahun lamanya menderes. Ironisnya lagi sesuai hasil test pada umumnya banyak orang dari luar yang tidak tahu menahu tentang bagaimana menderes. Sementara anak karyawan itu sendiri telah lama bekerja sebagai penderes tidak mendapatkan prioritas. Terkesan didalam sistem perkerutan karyawan tersebut sarat dengan KKN serta titipan dari petinggi-petinggi PTPN III dan dari Kampus LPP Medan itu sendiri. Sesuai hasil test yang dilaksanakan oleh Kampus LPP Medan yang banyak terjadi kecurangan, sehingga hal ini akan berdampak buruk terhadap tanaman karet PTPN III sebagai BUMN kedepan nantinya. Oleh karena tidak menghasilkan tenaga-tenaga penderes yang sudah sejak lama berpengalaman yang seharusnya diluluskan. Apakah kondisi seperti ini sengaja diciptakan terus berlarutlarut dari tahun ke tahun berdampak buruk terhadap tanaman karet kedepan nantinya menjadi kurang baik atau tanaman karet menjadi rusak. Hanya oleh karena ulah oknum pejabat Kampus LPP Medan didalam pelaksanaan testing penerimaan karyawan yang tidak sesuai diharapkan lebih cendrung mengutamakan KKN didalam meluluskan calon karyawan. Oleh sebab itu berbagai kalangan beranggapan mungkin kondisi seperti ini sengaja diciptakan oleh oknum serta pejabat Kampus LPP Medan karena kalaupun memang demikian, beranggapan ini adalah BUMN bukan merupakan perusahaan perkebunan milik pribadi. Sehingga meluluskan calon karyawan yang tidak siap pakai atau telah berpengalaman sebagai karyawan harian lepas sebelumnya dapat merugikan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) tidak menjadi menjadi masalah. Padahal, bukankah sebagai Lembaga Pendidikan Kampus LPP Medan seyogyanya harus dapat mendidik serta menjadikan tenaga kerja yang profesional dan siap pakai bekerja dilapangan. Dalam hal ini apakah pihak Menejemen PTPN III hanya Tutup Mata atau melihat dengan Kaca Mata Bolong. Bagaimana mungkin harapan itu semua dapat terjadi sesuai dengan yang diharapkan oleh PTPN III selaku Badan Usaha Milik Negara, jikalau didalam penerimaan karyawan tenaga penderes saja harus yang memberikan imbalan uang atau KKN hanya untuk dapat diterima lulus menjadi karyawan tenaga penderes di PTPN III selaku BUMN. Maka sehubungan dengan hal tersebut diharapkan kepada pihak Kementerian Badan Usaha Milik Negara di Jakarta, agar dapat kiranya didalam pelaksanaan penerimaan karyawan Deres KSPTH PTPN III diduga sarat KKN dan banyak titipan dan tenaga kerja yang dihasilkan tidak siap pakai atau profesional hanya karena ulah oknum pejabat Kampus LPP Medan didalam sistem perkerutan yang KKN dapat ditinjau ulang kembali hasilnya. (edy)

Proyek Sabo Dam Sicacaban Sumedang Diduga Sarat Kongkalikong


Sumedang, Radar NusantaraPraktek kongkalikong sepertinya sudah menjadi budaya dalam kegiatan pembangunan di Negeri ini. Bak penyakit kronis, praktek-praktek busuk tersebut nampaknya sudah menggerogoti seluruh aspek yang berbau proyek, baik yang berskala Mega Proyek maupun yang hanya sebatas proyek Ecek-ecek. Dapat dipastikan, dampak praktek haram berlabel Kolusi, Korupsi dan Nepotisme tersebut, rakyat diseantero Republik ini semakin termiskinkan. Sementara sejumlah oknum yang tidak bertanggungjawab, pasti semakin subur alias gendut. Ironis memang, namun faktanya serasa sulit untuk terbantahkan. Tengok saja misalnya proyek dilingkungan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung yang berkantor di Jalan Pemuda Kotamadya Cirebon, Jawa Barat saat ini. Dilingkungan Balai Besar yang satu ini, lagi-lagi terungkap proyek yang terindikasi sarat praktek kotor berbau kongkalikong. Tidak tanggung-tanggung, dugaan persekongkolan dalam proyek tersebut sepertinya sudah terskenario semenjak awal proses tender. Sebut saja misalnya, Proyek Pembangunan Sabo Dam Sicacaban yang berlokasi di Desa Banjarsari, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Proyek bernomor kontrak : KU.08.08/At-2/02/05, tertanggal, 11 April 2011 dengan nilai kontrak Rp 1.819.000.000,- tersebut dimenangkan PT.Titian Usaha Graha Utama, Bandung, selaku penawar terendah dan responsip. Padahal, pagu anggaran proyek tersebut tidak kurang dari Rp 3.000.000.000,-. Patut diduga juga patut diyakini, penawaran terendah dan responsip seperti ini, menjadi ciri khas terjadinya persekongkolan. Gilanya lagi, berdasarkan pantauan Radar Nusantara beberapa pekan terahir, diketahui, pelaksanaan proyek yang peruntukkannya sebagai Sabo Dam penampung Sedimentasi menuju Mega Proyek Wadug Jatigede tersebut terkesan dikerjakan seenak udel. Entah siapa yang membidani, matrial Batu yang dipergunakan dalam pekerjaan proyek beraroma akal-akalan ini, hanya diekploitasi di sekitar lokasi proyek, meski tanpa dilengkapi Izin Galian Golongan C dari Pemerintah Kabupaten Sumedang. Lebih parah lagi, lokasi pelaksanaan pembangunan Sabo Dam yang didanai dari APBN tersebut, tidak sesuai dengan lokasi ketika ditenderkan. Soal titik proyek yang tidak sesuai dengan Tender, saya bingung menjawabnya, ujar Karyono, didampingi H.Wahyu selaku pengawas menjawab Radar Nusantara ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya belum lama ini. La seorang Karyono, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam proyek tersebut sudah Bingung, lantas masyarakat gimana ya? (aidin)

Padahal sebenarnya sistem perekrutan karyawan deres tersebut dilaksanakan oleh LPP Kampus Medan yang dipercayakan sebagai tim penilai testing perekrutan karyawan deres. Namun pada kenyataannya didalam sistem penilaian yang dilakukan sarat dengan KKN. Sehingga banyak calon karyawan penderes yang mengikuti test, justru membuat resah para calon yang mengikuti calon. Sebagai contoh didalam setiap tahapan

STIKES Jadi Kembangkan Kab. Karawang


Karawang, Radar NusantaraSebagai salah satu wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan dan kesehatan, Bupati Karawang, Drs. H. Ade Swara,MH menghadiri prosesi wisuda bagi 68 mahasiswa lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Kharisma Karawang. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula RM. Alam Sari, Rabu (15/6). Bupati Ade Swara dalam kesempatan tersebut mengatakan, kegiatan wisuda merupakan salah satu kebanggaan baik untuk Pemerintah Kabupaten Karawang, maupun para mahasiswa dan orang tua mereka. Terlebih hampir sebagian besar mahasiswa yang diwisuda pada hari ini lulus dengan nilai memuaskan dan sangat memuaskan. Ini merupakan kebangggaan tersendiri, khususnya bagi para orang tua, ujarnya. Lebih lanjut Bupati mengatakan bahwa upacara wisuda ini, bukanlah momentum akhir dalam proses belajar mengajar, akan tetapi wisuda ini harus dijadikan sebagai titik awal dan pendorong motivasi bagi para wisudawan, untuk terus melakukan kegiatan pembelajaran yang tiada henti atau belajar sepanjang hayat yang bisa dilakukan dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja, sehingga alumni STIKES Kharisma Karawang adalah alumni yang tak pernah berhenti belajar, yang pada akhirnya menjadi orang yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan maupun bagi masyarakat, bangsa dan negara dalam arti yang seluas-luasnya. Dengan demikian menurutnya, kehadiran para lulusan sebagai asset berharga bagi daerah, diharapkan mampu menjadi pelopor bagi percepatan pembangunan, khususnya dalam meningkatkan IPM Kabupaten Karawang artinya : Program Pemerintah dalam mencetak insan-insan akademis yang berkualitas untuk menjawab tantangan pembangunan terutama dalam menghadapi era globalisasi dan teknologi informasi yang semakin pesat dan canggih. Bupati berharapkan kepada para wisudawan dan wisudawati, agar mampu mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu : Pendidikan, Pengajaran dan Penelitian, tahapan ini telah saudara lewati, namun pengabdian kepada masyarakat baru akan dihadapi, hal inilah yang menjadi masalah sekarang, apabila pengabdian di sektor formal tidak membuahkan hasil, maka saudara perlu beralih sektor pekerjaan informal, karena Kabupaten Karawang selain sebagai daerah pertanian, juga sebagai kawasan industri yang tentunya banyak peluang untuk melakukan kegiatan-kegiatan usaha berbentuk informal sebagaimana diharapkan. Ketua STIKES Kharisma Drs. H. Sumitra, M.Kes menambahkan, jumlah mahasiswa yang akan diwisuda pada hari berjumlah 68 orang. Mereka terdiri dari 23 Mahasiswa Diploma III Keperawatan, 28 mahasiswa Diploma III Kebidanan dan 17 Mahasiswa S1 Keperawatan. Turut hadir Ketua KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dan Banten. Para Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Tenaga Kerja, dan beberapa pejabat terkait. (limbong, irawan)

Bupati Ade Swara:

Dilantik Jadi Dirut PDAM Karawang


Karawang, Radar NusantaraSetelah melalui proses seleksi yang cukup panjang, Bupati Karawang, H. Ade Swara akhirnya melantik jajaran Direksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tarum Lab. Karawang yang baru. Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan para direksi tersebut berlangsung di Plaza Pemda Karawang yang dipadukan dengan Apel Pagi PNS, Rabu (15/6). Jajaran direksi yang baru tersebut adalah Yogi Patriana Alsyah, ST yang dilantik sebagai Direktur Utama, Agung Wisnu Indrajati, SE sebagai Direktur Umum, dan Tatang Asmar, SE sebagai Direktur Teknik. Mereka akan menjabat sebagai direksi selama periode 2011 2015. Bupati Ade Swara dalam kesempatan tersebut mengucapkan selamat kepada jajaran direksi yang baru saja dilantik pada hari ini. Diharapkan dengan dilantiknya jajaran direksi tersebut. PDAM dapat memberikan pelayanan yang cepat kepada pelanggan. Karena pemerintah daerah selaku pemilik perusahaan mengharapkan memperoleh direksi yang profesional dan memiliki integritas dalam membangun daerah, ujarnya Lebih lanjut Bupati mengatakan, PDAM merupakan perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh aparat eksekutif maupun legislatif daerah. PDAM sebagai perusahaan daerah diberi tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengelola sistem penyediaan air bersih serta melayani semua kelompok konsumen dengan harga yang terjangkau. Dengan kata lain, PDAM bertanggung jawab pada operasional sehari-hari, perencanaan aktivitas, persiapan dan implementasi proyek, serta bernegosiasi dengan pihak swasta untuk mengembangkan layanan kepada masyarakat, tuturnya. Bupati melanjutkan, laba bersih yang diperoleh PDAM Karawang per 31 Desember 2010 mencapai Rp. 3,05 milyar, dengan kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai deviden dari perusahan mencapai Rp. 1,681 milyar lebih. Kondisi ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan, serta tidak mengabaikan pelayanan kepada pelanggan baik secara kualitas, kuantitas dan kontinuitas, imbuhnya.. Bupati menambahkan bahwa dengan dilantiknya jajaran Direksi yang baru, PDAM Karawang diharapkan dapat menyelenggarakan pengelolaan air minum yang lebih baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Yang tentunya mencakup aspek sosial, kesehatan dan pelayanan umum, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Kabupaten Karawang, tambahnya. Sementara itu, Sekretaris Daerah Kab. Karawang, Ir. Iman Sumantri menjelaskan sebelum dilantik, ketiga direksi tersebut sebelumnya telah berhasil melewati uji kelayakan dan kepatutan (fit & proper test) yang diikuti oleh 23 pelamar. Hal ini sebagaimana yang diamanatkan dalam Perda No. 6 Tahun 2010 tentang PDAM Tirta Tarum Kab. Karawang. Uji kelayakan dan kepatutan tersebut diantaranya meliputi seleksi administrasi, test psikologi oleh tim ahli dari BPIP Unpad Bandung, test kompetensi oleh tim ahli dari Program Pasca Sarjana Unsika, serta tes kesehatan oleh Dinas Kesehatan dan RSUD Karawang. Berdasarkan hasil seleksi tersebut, terpilih tiga orang calon direksi, yang dikukuhkan melalui Surat Bupati Karawang No. 690/1895-EK tanggal 27 Mei 2011 perihal Calon Direksi PDAM Tirta Tarum Kab. Karawang Periode 2011-2015. (limbong, irawan)

Agung Wisnu Indrajati, SE.

Pemimpin yang Amanah Adil dan Bijaksana


Minggu ke IV Juni 2011

DR. H. Saduddin, MM Bupati Bekasi

Dapatkan di Mall-mall Terdekat di Kota Anda

Anda mungkin juga menyukai