Anda di halaman 1dari 22

PEMETAAN TERISTRIS LANJUT

Kelompok 1 : Fahrurrozi Renita Purwanti Leny Puji Rahayu Desi Ismawati Febrina Rahayu Akbari Rizkia Amaliyah Maryam

3510100019 3510100020 3510100021 3510100028 3510100030 3510100033

PEMETAAN TERISTRIS LANJUT

Pemetaan teristris lanjut adalah Disiplin ilmu, teknik, dan seni yang meliputi semua metode dalam pengumpulan dan pemrosesan informasi tentang permukaan bumi.

RUANG LINGKUP PRAKTIKUM


Adapun ruang lingkup praktikum pemetaan teristris lanjut adalah : Pengukuran KKH Pengukuran KKV Pengukuran detil Kontur Pengolahan data Pembuatan peta

PENGUKURAN
Pengukuran Jarak Pengukuran Sudut : Pengukuran Sudut Horizontal Pengukuran Sudut Vertikal

KONTUR
Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama terhadap bidang referensi yang digunakan. Umumnya ada sebelas sifat-sifat kontur

KERANGKA KONTROL HORIZONTAL


KKH adalah Kerangka dasar pemetaan yang memperlihatkan posisi titik satu terhadap titik lainnya pada bidang datar secara horizontal Ada beberapa metode untuk mendapatkan KKH, yaitu : Ikatan kemuka Ikatan kebelakang Triangulasi Trilaterasi Triangulaterasi Poligon

POLIGON
Metode Poligon digunakan untuk menetukan posisi titik yang belum diketahui koordinatnya dari titik yang sudah diketahui koordinatnya dengan mengukur semua jarak dan sudut.

KERANGKA KONTROL VERTIKAL


KKV merupakan teknik dan cara pengukuran kumpulan titik titik yang telah diketahui besarnya atau ditentukan posisi vertikalnya yang berupa ketinggian. Metode yang digunakan diantaranya : Metode Sipat Datar Metode Trigonometri Metode Barometer

METODE SIPAT DATAR


Metode sipat datar memanjang adalah suatu pengukuran yang bertujuan untuk mngetahui ketinggian titik sepanjang jalur pengukuran dan digunakan sebagai kerangka vertikal bagi daerah pemetaan.

PENGUKURAN DETIL
Pengukuran detil Tachymetri adalah suatu pemetaan detil lengkap (situasi) dengan menggunakan prinsip Tachymetri untuk membuat peta yang dilengkapi dengan data-data koordinat kartesian (x,y) dan koordinat tinggi (z) Tachymetri merupakan metode survey paling cepat yang ditentukan dari jarak horizontal dan ketinggian suatu titik.

PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Surveyor Waktu Lokasi : kelompok 1 : 12 November 12 Desember 2011 : Gedung SCC dan M-Web

Pada pengukuran KKH, menggunakan metode Poligon yang terdiri dari 6 titik dimana dua titik diantaranya merupakan titik BM utama. Pada pengukuran KKV, menggunakan metode sipat datar dengan teknik double stand yang dibagi menjadi 6 slag. Pada pengukuran detil, terdapat 100 titik detil dan dua titik cabang.

HASIL & ANALISA PENGUKURAN


Kerangka Kontrol Horizontal Kerangka Kontrol Vertikal Detil

ANALISIS DATA
Analisis data pengukuran Poligon :
Pada poligon tertutup, koordinat akhir dan awal harus sama. Jumlah patok :6 () : 720 () di perhitungan : 720 010 F : 10 Toleransi Sudut : 12.24 Kesalahan < Toleransi : pengukuran memenuhi syarat.

ANALISIS DATA
Analisis data pengukuran sipat datar
Pengukuran dilakukan dengan metode double stand agar meminimalisir kesalahan. Titik ketinggian atau elevasi dimulai dari ketinggian 32,955m di titik BM-14 dan menghasilkan ketinggian tertinggi pada titik ke 1 yaitu 33,059 dan terendah pada titik kedua yaitu 32,628

ANALISIS DATA
Toleransi : (8D(km)) mm : 4,977 mm : 0,004 meter Kesalahan : (h1 + h2) / 2 : 0,001 meter Kesalahan < toleransi (pengukuran memenuhi syarat)

ANALISIS DATA
Analisis data detil Pada pengukuran detil, diambil 100 titik detil yang termasuk titik detil diantaranya adalah: - saluran irigasi - pohon - tiang bangunan - tiang lampu - taman - kolam

ANALISIS DATA
Selain itu, untuk mengambil data detil kami menambahkan dua titik cabang untuk mempermudah pengambilan beberapa titik detil. Saat pengambilan titik detil untuk bangunan, kami menggunakan proyeksi atap terluar bangunan. Pada pengukuran dan perhitungan titik detil tidak ada koreksi sudut maupun koreksi absis dan ordinat

KESIMPULAN
Pada pengukuran KKH metode poligon ada beberapa hal yang harus diketahui, diantaranya : Koordinat Azimuth Jarak Sudut

Pada pengukuran KKV metode sipat datar, digunakan teknik double stand Kesalahan pada pengukuran KKV adalah dapat diakibatkan karena kesalahan instrumen, kesalahan personal dan kesalahan alam. Dalam pengukuran detil dibutuhkan datadata seperti BB, BT,BA, Sudut Zenith, Jarak, Beda Tinggi, dan Azimuth. Pengukuran detil dilakukan dengan menjadikan proyeksi atap sebagai titik detil bangunan

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai