Anda di halaman 1dari 15

Neurosistiserkosis

dr. Usman Gumanti Rangkuti, Sp.S SMF Ilmu Penyakit Saraf RSD dr.Soebandi Jember

Definisi
Neurosistiserkosis merupakan penyakit infeksi pada sistem saraf pusat yang disebabkan oleh bentuk larva dari parasit cacing pita T. Solium

Patogenesis
Manusia tidak sengaja tertelan makanan yang

terkontaminasi telur cacing T. Solium di usus akan


dipecah menjadi onkosfer (dengan bantuan kait yang dimiliki) menembus dinding usus masuk ke pembuluh darah portal atau saluran limfe di daerah usus masuk sirkulasi sistemik melewati endotelium kapiler atau pleksus khoroideus mencapai SSP

Onkosfer T. Solium hidup pada jaringan sebagai kista yang mengandung cairan ( metasestoda )

Gejala Klinis
Bervariasi tergantung organ, lokasi kista, lingkungan tempat organisme hidup atau mati dan respon tubuh terhadap infeksi Gejala nyata biasanya tidak timbul selama 5-8 tahun bahkan sampai 20 tahun, tetapi sampai kematian parasit menimbulkan reaksi peradangan toksik

Gejala lebih dini mungkin disebabkan tekanan kista dan penyumbatan CSS ( tetapi px mungkin menunjukkan gejala 1 tahun, bila letaknya di daerah yang menguasai fungsi motorik ) Manifestasi lambat paling menonjol : serangan
epilepsi tipe Jackson yang berulang secara

tidak teratur

Gejala lain yang mungkin didapatkan : gejala motorik fokal, sensorik, mental, gejala tumor otak,meningitis, ensefalitis, hidrosefalus, paresis yang kadang kala timbul, penglihatan menghilang, sakit kepala tiba-tiba, muntah dan mental yang terganggu ( kekacauan, cepat marah, tidak dapat tidur, ketakutan, kewibaaan berubah), TIK meningkat edema papil dan atropi.

Sindrom Klinis ( berdasar letak kista )


NSS asimtomatis NSS parenkimal
Terjadi jika sistiserkosis berkembang di otak terutama bagian substansia grisea dan substansia alba (baik hidup atau mati). Variasi gejala : kejang, defisit fokal neurologi luas, termasuk hemiplegi, monoplegi, quadriplegi, afasia, hemianopsia homonim, defisit nervus kranialis, vertigo, nistagmus,sindrom parinaud,gejala traktus piramidalis, dismetri, intension tremor dan hiper atau hipoestasia.

NSS subaraknoid Biasanya disertai tanda meningitis dan TIK


Gejala awal : sering sakit kepala, papil edema, atropi otak, muntah, kesadaran menurun, demensia, defisit n. kranialis Komplikasi lanjut : hidrosefalus

NSS intraventrikuler
Gejala : hidrosefalus sub akut tanpa defisit fokal atau hidrosefalus akut dengan kematian mendadak, TIK , sindrom Bruns ( sakit kepala berulang, vertigo, ataksia dan drop attacks) Lokasi kersakan tersering : ventrikel empat

NSS spinal Jarang, tetapi merupakan NSS terberat


Lokasi tersering : ekstrameduler intradural pada regio servikal ataupun regio toraks. Gejala : sindrom Brown Sequard dan sindrom cauda equina

NSS okuler
Lokasi : bilik depan lensa, badan vitreus, subretina (paling umum), bisa juga pada makula Gejala : penglihatan kabur atau kebutaan mendadak, proptosis, konjungtivitis kronis, ptosis, kelumpuhan otot mata, opthalmitis, dll.

Diagnosis
Ditemukan parasit/skoleks pada pemeriksaan PA atau pada CT-Scan {gambaran : parenkim otak berupa (1) nodul soliter/multipel/lesi densitas rendah tanpa enhancement sistiserkus hidup, (2) lesi hipodens atau isodens dengan ring enhancementkista mati, (3) kalsifikasi sisa kista mati, (4) edema otak difus, ventrikel lateral kecil dengan nodul multipel yang enhancement pada pemberian kontras} atau MRI ( lebih sensitif untuk kista intraventrikuler, parenkim, subaraknoid dan adanya edema perifokal)

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan lab ( tidak selalu menunjang) : feses + hanya pada sebagian kecil kasus, eosinofilia + pada darah tepi dilaporkan hanya pada 0-37% kasus Pemeriksaan serologi untuk mendeteksi antigen, antibodi dan pengukuran imunoglobulin oligoklonal atau IgE. Pemeriksaan ELISA antisitiserkusis IgM menunjukkan spesifisitas 95% dan sensitivitas 87% pada CSS.

Penanganan
Dilakukan melalui beberapa pendekatan 1. Obat antiparasit
Albendazol 15 mg/kg/hari selama 1 bulan atau Praziquantel 50 mg/kg/hari selama 2 minggu bereaksi dengan steroid

2. Pengobatan simtomatis
Biasanya pada hari ke 2 dan ke 4 terapi terjadi eksaserbasi gejala neurologi karena inflamasi lokal akibat kematian parasit. terapi simtomatis dan antiinflamasi yang digunakan kortikosteroid (deksametason 4,5-12 mg/hari, prednison 1 mg/kg/hari untuk mengurangi edema serebri dan eksaserbasi gejala neurologi)

3. Operasi Terutama ditujukan untuk eksisi kista yang besar atau untuk pemasangan shunting jika terjadi hidrosefalus

Pencegahan
Hindari makanan yang tercemar telur cacing pita yang dibawa penderita karier taeniasis dan mencegah autoinfeksi Memberantas sumber penularan infeksi dengan mengeluarkan cacing beserta skoleksnya Pengobatan penderita teaniasis, perbaikan sanitasi, pemeriksaan kesehatan daging, memasak dan mengolah daging babi sebaik-baiknya

Anda mungkin juga menyukai