Anda di halaman 1dari 17

PERHITUNGAN PILECAP

JEMBATAN PANTAI HAMBAWANG - DS. DANAU CARAMIN CS


A. DATA STRUKTUR ATAS
URAIAN DIMENSI NOTASI DIMENSI SATUAN
Lebar jembatan b 10.50 m
Lebar jalan (jalur lalu-lintas) b
1
7.00 m
Lebar trotoar (pejalan kaki) b
2
1.75 m
Tebal slab lantai jembatan t
s
0.35 m
Tebal lapisan aspal + overlay t
a
0.10 m
Tebal trotoar t
t
0.25 m
Tebal dinding pagar t
d
0.25 m
Tinggi bidang samping jembatan h
a
1.50 m
Tebal genangan air hujan t
h
0.05 m
Jarak antara spun pile s 2.50 m
Panjang bentang jembatan L 5.00 m
MNI-EC Analalisis Beban Pier 183
Specific Gravity kN/m
3
Berat beton bertulang w
c
= 25.0
Berat beton tidak bertulang (beton rabat) w'
c
= 24.0
Berat aspal w
a
= 22.0
Berat jenis air w
w
= 9.8
B. DIMENSI PILECAP
DIMENSI PILECAP
NOTASI (m) NOTASI (m)
c
1
1.00 h
1
0.70
c
2
0.35 h
2
0.45
c 1.70 t
s
0.35
c = c
1
+ 2 * c
2
= 1.70 mm
Tinggi pile cap, h = t
s
+ h
1
= 1.05 mm
A = c * h - c
2
* h
2
= 1.63
mm
2
Lebar ekivalen pile cap, b = A / h = 1.55 mm
C. BAHAN STRUKTUR
1. BETON
Kuat tekan beton, f
c
' = 29.05 MPa = 29050 kPa
Modulus elastik, E
c
= 4700 * \ f
c
' = 25332.08 MPa = 2.5E+07 kPa
Angka Poisson, u = 0.2
Koefisien muai panjang, = 9.90E-06 /C
Modulus geser, G = E / [2*(1 + u)] = 10555.04 MPa = 1.1E+07 kPa
Berat beton, w
c
= 24
kN/m
3
Massa beton, m
c
= w
c
/ g = 2.45
2. BAJA TULANGAN
Untuk tulangan dengan C > 12 mm :
Digunakan baja tulangan deform dengan mutu : BJTD - 39
Kuat leleh baja, f
y
= 390 MPa = 390000 kPa
Untuk tulangan dengan C s 12 mm :
MNI-EC Analalisis Beban Pier 184
Digunakan baja tulangan polos dengan mutu : BJTP - 24
Kuat leleh baja, f
y
= 240 MPa = 240000 kPa
Modulus elastik baja, E = 200000 MPa = 2E+08 kPa
Input data material dimensi pilecap ke dalam Program SAP2000 seperti gambar berikut.
Gambar 1. Input data material dan dimensi
D. MODEL STRUKTUR
Sistim struktur dengan pemodelan portal (2D-Frame) digunakan dalam analisis untuk
bebagai macam aksi beban. Dalam hal ini pilecap dan fondasi tiang membentuk suatu
portal dengan menganggap tiang pancang sebagai kolom yang terjepit pada 1/3 bagian
tiang yang masuk ke dalam tanah diukur dari permukaan tanah.
Momen dan gaya geser yang diperoleh dari hasil analisis dgn SAP200 digunakan untuk
menghitung tulangan lentur maupun tulangan geser pilecap yang diperlukan.
Selanjutnya hitungan pembesian pilecap dilakukan dengan software Microsoft Excel.
Model struktur portal dengan SAP2000 dapat dilihat pada Gambar 2.
MNI-EC Analalisis Beban Pier 185
Gambar 2. Model struktur pilecap
E. ANALISIS BEBAN PILE CAP
1. BERAT SENDIRI (MS)
Faktor beban ultimit : K
MS
= 1.3
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan
elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat
tetap. Berat sendiri pile cap dihitung secara otomatis dalam Program SAP2000 v.14
dengan melakukan aktivasi pengali berat sendiri bahan (self weight multiplier ) untuk tipe
beban (load case ) mati dan berat jenis bahan material yang telah di-input sebelumnya
pada Material Property Data . Aktivasi pengali berat sendiri struktur dan tipe beban pd
struktur terlihat pada gambar berikut.
Gambar 3. Aktivasi berat sendiri struktur
MNI-EC Analalisis Beban Pier 186
Berat sendiri struktur atas dihitung sebagai berikut :
Beban berat sendiri (MS) pada pile cap
No Jenis beban Tinggi Tebal Panjang Berat Beban Satuan
h (m) t (m) L (m) (kN/m
3
)
1 Slab lantai 0.35 5.00 25.00 43.75 kN/m
2 Trotoar 0.25 5.00 24.00 30.00 kN/m
3 Dinding pagar 0.90 0.25 5.00 25.00 28.13 kN
Distribusi beban akibat berat sendiri adalah sebagai berikut :
Gambar 4. Beban berat sendiri (MS)
MNI-EC Analalisis Beban Pier 187
2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)
Faktor beban ultimit : K
MA
= 2
Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang
menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan
mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan dianalisis harus mampu
memikul beban tambahan seperti :
1) Penambahan lapisan aspal (overlay) di kemudian hari,
2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,
3) Pemasangan tiang listrik dan instalasi ME.
No Jenis beban Tebal Panjang Berat Beban Satuan
t (m) L (m) (kN/m
3
)
1 Lapisan aspal + overlay 0.10 5.00 22.00 11.00 kN/m
2 Air hujan 0.05 5.00 9.80 2.45 kN/m
3 Tiang listrik 5.00 kN
Gambar 5. Beban mati tambahan (MA)
MNI-EC Analalisis Beban Pier 188
3. BEBAN LAJUR " D" (TD)
Faktor beban ultimit : K
TD
= 2
Beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi merata (Uniformly Distributed Load), UDL dan
beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti terlihat pada Gambar 6.
UDL mempunyai intensitas q (kPa) yg besarnya tergantung pada panjang bentang L yg
dibebani lalu-lintas seperti Gambar 9 atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 8.0 kPa untuk L s 30 m
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30 m
Gambar 6. Beban lajur "D"
Untuk panjang bentang, L = 5.00 m
q = 8.00 kPa
KEL mempunyai intensitas, p = 44.0 kN/m
Gambar 7. Intensitas Uniformly Distributed Load (UDL)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
q

(
k
P
a
)
L (m)
MNI-EC Analalisis Beban Pier 189
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut :
DLA = 0.4 untuk L s 50 m
DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m
DLA = 0.3 untuk L > 90 m
Gambar 8. Faktor beban dinamis (DLA)
Untuk harga, L = 5.00 m DLA = 0.4
Besar beban lajur "D" pada pile cap :
Q
TD1
= 100% * [ q * L + p * DLA ] = 101.60 kN/m
Q
TD2
= 50% * [ q * L + p * DLA ] = 50.80 kN/m
Gambar 9. Beban lajur "D" (beban lalu-lintas)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
D
L
A

(
%
)
Bentang, L (m)
MNI-EC Analalisis Beban Pier 190
4. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)
Faktor beban ultimit : K
TP
= 2
Jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban hidup merata pada trotoar
yg besarnya tergantung pada luas bidang trotoar yang didukungnya. Hubungan antara
beban merata dan luasan yang dibebani pada trotoar, dilukiskan seperti Gambar 10
atau dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
Untuk A s 10 m
2
: q = 5 kPa
Untuk 10 m
2
< A s 100 m
2
: q = 5 - 0.033 * ( A - 10 ) kPa
Untuk A > 100 m
2
: q = 2 kPa
Gambar 10. Pembebanan untuk pejalan kaki
A = luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m
2
)
q = beban hidup merata pada trotoar (kPa)
Panjang bentang, L = 5.00 m
Lebar trotoar, b
2
= 1.75 m
Jumlah trotoar, n = 2
Luas bidang trotoar yang didukung pilecap, A = b
2
* L * n = 17.50
m
2
Beban merata pada pedestrian, q = 5 - 0.033 * ( A - 10 ) = 4.7525 kPa
Beban akibat pejalan kaki, Q
TP
= b
2
* q = 8.32 KN/m
0
1
2
3
4
5
6
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120
q

(
k
P
a
)
A (m2)
[C]2008:MNI-EC Analalisis Beban Pier 191
Gambar 11. Beban pedestrian (TP)
5. BEBAN ANGIN (EW)
Faktor beban ultimit : K
EW
= 1.2
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat
beban angin yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :
T
EW
= 0.0012*C
w
*(V
w
)
2
kN
C
w
= koefisien seret dengan, C
w
= 1.2
V
w
= Kecepatan angin rencana (m/det) V
w
= 35 m/det
A
b
=
luas bidang samping jembatan (m
2
)
T
EW
= 0.0012*C
w
*(V
w
)
2
= 1.764 kN/m
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h = 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1.75 m
h
h/2
TEW
QEW
x
MNI-EC Analalisis Beban Pier 192
Panjang bentang, L = 5.00 m
Gaya akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,
P
EW
= [ 1/2*h / x * T
EW
] * L = 5.040 kN
Gambar 12. Transfer beban angin (EW) pada lantai
MNI-EC Analalisis Beban Pier 193
6. KOMBINASI BEBAN
Kombinasi beban dengan faktor beban ultimit dilakukan seperti Gambar 13.
Gambar 13. Kombinasi beban
MNI-EC Analalisis Beban Pier 194
7. MOMEN DAN GAYA GESER
Gambar 15. Momen untuk kombinasi-1
Gambar 16. Momen untuk kombinasi-2
MNI-EC Analalisis Beban Pier 195
Gambar 17. Gaya geser untuk kombinasi-1
Gambar 18. Gaya geser untuk kombinasi-2
Momen dan gaya geser ultimit.
No Kombinasi Beban M
u
-
M
u
+
V
u
(kNm) (kNm) (kN)
1 COMB-1 313.56 119.43 425.21
2 COMB-2 339.04 92.29 425.21
Rencana 339.04 119.43 425.21
MNI-EC Analalisis Beban Pier 196
F. PEMBESIAN PILECAP
1. BAHAN STRUKTUR
1.1. BETON
Mutu beton : K - 350
Kuat tekan beton, f
c
' = 0.83 * K / 10 = 29.05 MPa
Modulus elastik beton. E
c
= 4700 * f
c
' = 25332 MPa
Angka poisson, u = 0.2
Modulus geser, G = E
c
/ [2*(1 + u)] = 10555 MPa
Koefisien muai panjang untuk beton, c = 1.0E-05 / C
1.2. BAJA TULANGAN
Mutu baja : Untuk tulangan dengan diameter D 13 : U - 39
Tegangan leleh baja, f
y
= 390 MPa
Untuk tulangan dengan diameter C < 13 : U - 24
Tegangan leleh baja, f
y
= 240 MPa
Modulus elastis baja, E
s
= 2.0E+05 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton,
|
1
= 0.85

b
= |
1
* 0.85 * f
c
/ f
y
* 600 / ( 600 + f
y
) = 0.03262
R
max
= 0.75 *
b
* f
y
* [1 *0.75*
b
* f
y
/ ( 0.85 * f
c
) ] = 7.69727
Faktor reduksi kekuatan lentur, | = 0.80
2. PERHITUNGAN TULANGAN
Momen rencana pilecap : Momen negatif : M
u
-
= 339.040 kNm
Momen positif : M
u
+
= 119.430 kNm
Gaya geser rencana : V
u
= 425.210 kN
Lebar pilecap, b = 1550 mm
Tinggi pilecap, h = 1050 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 150 mm
Tebal efektif pilecap, d = h - d' = 900 mm
[C]2008:MNI-EC Analalisis Beban Pier 197
2.1. TULANGAN LENTUR NEGATIF
Momen negatif nominal rencana, M
n
= M
u
/ | = 423.800 kNm
Faktor tahanan momen, R
n
= M
n
* 10
6
/ ( b * d
2
) = 0.33755
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
= 0.85 * f
c
/ f
y
*

[ 1 - \ * [1 2 * R
n
/ ( 0.85 * f
c
) ] = 0.00087
Rasio tulangan minimum,
min
= 1.4 / f
y
= 0.00359
Rasio tulangan yang digunakan, = 0.00359
Luas tulangan yang diperlukan, A
s
= - b * d = 5007.69
mm
2
Diameter tulangan yang digunakan, D 25 mm
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = A
s
/ ( t / 4 * D
2
)

= 10.202
Digunakan tulangan, 11 D 25
A
s
= n * t / 4 * D
2


= 5399.61
mm
2
2.2. TULANGAN LENTUR POSITIF
Momen negatif nominal rencana, M
n
= M
u
/ | = 149.288 kNm
Faktor tahanan momen, R
n
= M
n
* 10
-6
/ ( b * d
2
) = 0.11891
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
= 0.85 * f
c
/ f
y
*

[ 1 - \ * [1 2 * R
n
/ ( 0.85 * f
c
) ] = 0.00031
Rasio tulangan minimum,
min
= 1.4 / f
y
= 0.00359
Rasio tulangan yang digunakan, = 0.00359
Luas tulangan yang diperlukan, A
s
= - b * d = 5007.69
mm
2
Diameter tulangan yang digunakan, D 25 mm
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = A
s
/ ( t / 4 * D
2
)

= 10.202
Digunakan tulangan, 11 D 25
A
s
= n * t / 4 * D
2


= 5399.61
mm
2
[C]2008:MNI-EC Analalisis Beban Pier 198
2.3. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana, V
u
= 425.21 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, | = 0.75
Tegangan leleh tulangan geser, f
y
= 390 MPa
V
c
= ( f
c
') / 6 * b * d * 10
-3
= 1253.130 kN
| - V
c
= 939.847 kN
Hanya perlu tul.geser min
| - V
s
= V
u
= 425.21 kN
V
s
= 566.947 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 2 D 16
Luas tulangan geser sengkang,
A
v
= 2 * t / 4 * D
2

= 402.12
mm
2
Jarak tulangan geser (sengkang) yang diperlukan :
S = A
v
* f
y
* d / (V
s
* 10
3
) = 153.20 mm
Digunakan sengkang, 2 D 16 - 150
[C]2008:MNI-EC Analalisis Beban Pier 199

Anda mungkin juga menyukai