Demikian juga rumah anda yang bergetar dasyat hingga rusak ketika terjadi gempa bumi.
Ingat juga ketika anda tertawa terpingkal-pingkal tubuh anda juga bergetar
Getaran (Vibration)
Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran dan gelombang merupakan dua hal yang saling berkaitan. Baik itu gelombang air laut, gelombang gempa bumi, gelombang suara yang merambat di udara; semuanya bersumber pada getaran. Dengan kata lain, getaran adalah penyebab adanya gelombang.
+ cu + ku = p(t ) mu
Kecepatan dan perpindahan saat t=0 :
u (0) = u 0 ,
(0) = u 0 u
dimana
k = m
dan
c c cr
dimana
ccr = 2m n =
2k
n adalah frekuensi alami sudut tak teredam (rad/s), adalah faktor redaman liat dan ccr adalah koefisien redaman kritis.
u (t ) = u p (t ) + u c (t )
P(t)
up(t) = forced motion related p(t) uc(t) = natural motion Di dalam istilah matematika, penyelesaian umum dari persamaan diferensial terdiri dari penyelesaian sesungguhnya up(t) dan penyelesaian komplemen/pelengkap uc(t).
+ cu + ku = 0 mu
+ 2 nu + n u = 0 u
Solusi umum, untuk menyelesaikan persamaan diatas :
substitusikan
2
u = Ce
st
Maka.
st
s + 2 n s + n = 0
Persamaan Parakteristik
+ ku = 0 mu
s + n = 0
2 2
atau
+ n u = 0 u
s1, 2 = i n
dimana
i = -1
u = C1
eint
+ C 2 e int
= cos i sin
kita dapat menulis ulang persamaan dalam bentuk fungsi trigonometri, yaitu
u = A1 cos n t + A2 sin n t
dimana A1 dan A2 adalah konstanta real, ditentukan dari kondisi awal perpindahan dan kecepatan,
0 u u = u 0 cos n t + sin n t n
Pertama-tama dengan mempertimbangkan kasus dari sebuah sistem yang menggantikan dari posisinya yang seimbang dengan jumlah uo dan dibebaskan. Kemudian (0) = 0 , jadi
u = u 0 cos n t
u = u0 cos n t
Dapat dilihat bahwa respon merupakan gerakan harmonik sederhana dengan amplitudo uo, dan periode dari "undamped natural"
Tn =
(s)
fn =
1 n = Tn 2
(Hz)
Gambar diatas menunjukkan sebuah plot apabila uo ataupun o adalah 0 (nol). Hal ini tetap merupakan gerakan harmonik sederhana dengan periode Tn. u(t) dapat diekspresikan dengan persamaan
u = u0 cos n t
OR
u (t ) = U cos( n t ) = U cos n 1 n
Contoh
200 lb/ft F(t)
Model SDOF
F(t)
W8x24
15 ft
Model Matematis
y
FBD
m I
K m F(t)
fs
F(t)
Penyelesaian :
I + fs = F (t ) + k. y = F (t ) m. y
W 5000 = = 12.95lb.dt 2 / in g 386 k 10,185. 386 = = 0.786 rad / dt m 5000 10,185. 386 = 4.46 sps 5000
fs
m I
F(t)
n =
f =
n 1 = 2 2
+ 10.185 y = F (t ) 12.95 y
Persamaan Gerak
u 0 u (t ) = u0 cos nt + sin nt n
u u (t ) = u0 cos 0.786t + 0 sin 0.786t 0.786
Latihan Jika: Simpangan awal y ( 0 ) = 0,001 ft Kecepatan awal y (0) = 0,1 ft/dt Gaya luar F(t) Gambarkan Respons Struktur!!
+ cu + ku = 0 mu
2 2
atau
+ 2 nu + n u = 0 u
s + 2 n s + n = 0
dimana akar-akarnya , s1 dan s2 diberikan oleh
s1, 2 = n n 2 1
Besarnya faktor "damping" ( ) , dapat digunakan untuk membedakan 3 kasus, yaitu: overdamped ( > 1 ) critically damped ( = 1 ) underdamped (0 < < 1)
s1,2 = n n 2 1
( 0 < < 1)
s1, 2 = n i d
dimana d adalah frekuensi alami " damped circular " yang diberikan oleh
d = n 1
yang sesuai dengan periode damped , Td diberikan oleh , yang
Td =
Dengan bantuan dari formula Euler, penyelesaian umum, u (t), dapat ditulis dalam bentuk
u (t ) = e
n t
( A1 cos d t + A2 sin d t )
u (t ) = e
nt
u (t ) = Ue nt cos( d t )
Gambar diatas menunjukkan perbandingan antara respon-respon dari sistem-sistem SDOF mempunyai level-level yang berbeda dalam subcritical damping. Dalam tiap kasus, karena uo = 0 , respon yang didapat
Walaupun nilai dari mempunyai efek pada frekuensi , d , efek yang paling berat dari damping adalah pada angka pada saat gerakan menyusut, yaitu pada waktu e-dt.
Main Menu
s1, 2 = n n 2 1
menjadi
s1, 2 = n
Solusinya
menjadi:
o + nuo )t ]e nt u (t ) = [uo + (u
Eksperimen Penentuan dari Frekuensi Alami Dasar dan Faktor Damping dari sebuah sistem SDOF
Faktor damping , , umumnya diukur, dan bila diinginkan, nilai efektif dari c dapat dihitung dari persamaan
c c cr
Frekuensi alami undamped dari sebuah sistem SDOF sederhana dapat ditentukan dari pengukuran statis.
Main Menu
Contoh
Tentukan frekuensi alami dari sebuah sistem pegas sederhana dengan menggunakan pengukuran statis defleksi. Penyelesaian :
Lo ust w
fs=kust
n2 = k/m keseimbangan berat dari massa yang tergantung pada pegas ditunjukkan pada
+ F = 0
atau
Lo ust w
fs=kust
W fs = 0
f s = ku st
persamaan 3 dan 4 digabungkan mendapat
f s = mg = ku st
g = u st
D = n 2 1
menunjukkan bahwa d kurang lebih sama dengan n. Contoh selanjutnya menunjukkan bagaimana sebuah eksperimen getaran bebas dapat digunakan untuk menentukan frekuensi alami dari sebuah sistem SDOF.
Contoh
Frekuensi
natural
dari
balok
kantilever
dengan
massa
lumped
(terpusat)
bergerak
dinamis.
Massa
bergerak
dengan
amplitudo
A
=
1
in
kemudian
dilepaskan.
Gerakan
yang
terjadi
ditunjukkan
gambar
di
bawah
yang
mengindikasikan
bahwa
redaman
pada
struktur
sangat
kecil.
Hitung
frekuensi
natural
dalam
radian
per
detik
dan
hertz.
Berapa
periodenya?
Penyelesaian :
Terdapat dua metode yang hampir sama untuk m e n e n t u k a n t h e d a m p i n g f a c t o r, , d e n g a n menggunakan rekaman melemahnya getaran bebas dari sebuah sistem SDOF : metoda logarithmic decrement dan metoda setengah amplitudo. Keduanya berdasarkan pada persamaan,
u (t ) = Ue nt cos( d t )
Dalam metoda logarithmic decrement , amplitudo gerakan, u P , pada per mulaan dari putaran dan amplitudonya, uQ, pada akhir putaran , dihitung. Pada akhir dari periode (misal satu putaran ) nilai dari cos (dt - ) kembali pada nilai yang didapat pada permulaan dari putaran. Karena itu, didapat persamaan
uP nTd =e uQ
the logarithmic decrement dijelaskan sebagai berikut :
u P = nTd = ln u Q
Td =
n 1 2
2 1 2
= n Td =
= 2
dapat diterima, memungkinkan faktor damping untuk didapat dari persamaan :
1 = 2
U P ln U Q
Prosedur yang sama juga diterapkan pada metoda setengah amplitudo, dimana hasilnya merupakan perhitungan yang sederhana untuk faktor damping. Metoda setengah amplitudo ber dasar kan pada amplitudo dari envelope curve (kurva envelope).
(t ) = Ue u
P u R = u 2
nt
Titik-titik tersebut adalah N periode damped yang terpisah, dimana N tidak harus sebuah bilangan bulat. Kemudian,
P u n NTd =e =2 R u
2N 1
2
= ln(2)
Gambar Soal
Main Menu
2N = ln(2)
atau
0.11 N
Persamaan diatas menyediakan cara yang mudah untuk memperkirakan the damping dalam sebuah sistem yang damped secara ringan ( < 0.1, misal N > 1)
Contoh
Sebuah sistem bergetar terdiri dari berat W = 10 lb dan pegas dengan kekakuan K = 20 lb/in. Akibat redaman viskous (liat) sehingga terjadi amplitudo puncak 1,0 dan 0,85.
a). b). c). d). e). Frekuensi natural tak teredam (n) Pengurangan logaritmis ( ) Rasio redaman() Koefisien redaman(c) Frekuensi natural redaman (n)
n =
n =
K m
K = 20 lb/in , m =
f =
W 10 lb = g 386 in/sec2
y1 = ln y2
1,0 = ln = 0,165 0,85
y1 = 1,00 y2 = 0,85
0,163 = 0,026 2
c = ccr
ccr = 2 k m = 2 10 20
386
c = ccr
= (0,026) 2 10 20 386 lb dt = 0,037 in
Contoh Gunakan metode setengah amplitudo untuk memperkirakan the damping dadri sebuah sistem yang gerakannya terekam dalam gambar berikut,
Penyelesaian :
Gambar sketsa dari the envelope curve ( terdapat pada gambar)
Ambil titik P pada puncak dan ukur uP; uP = 0.44 in. Cari titik R , dimana amplitudo dari the envelope curve adalah uP/2 = 0.22 in. Perkirakan jumlah putaran antara P dan R : N = 2.25 putaran Gunakan persamaan dibawah ini untuk memperkirakan :
0.11 = N
Level dari damping dari sebuah sistem juga tercermin dalam jumlah yang disebut time constant, . Yang ar tinya waktu yang diper lukan bagi amplitudo untuk berkurang dengan faktor 1 / e. Dengan perlakuan yang sama ketika formula setengah amplitudo didapat, persamaan untuk time constant bisa didapat. Gunakan the envelope curve dan S menjadi titik seperti :
uP uP = =e u S u P (1 / e)
jadi,
U exp( n t P ) uP = =e u S U exp[ n (t P + )]
atau,
=e
n = 1
kemudian, time constant , , diberikan sebagai :
Tn 2
dengan mengetahui bahwa 1 /e = 1 / 2.718 = 0.368. Oleh karena itu, time constant , , adalah waktu yang diperlukan bagi amplitudo gerakan untuk berkurang sekitar 63%.
Main Menu
f D = k N = k mg
dimana k adalah koefisien gesekan kinetik, atau koefisien gesekan luncur. Gaya gesek selalu berlawanan dengan gerakan, yakni ber lawanan gaya yaitu u . Dengan menggunakan hukum Newton II, kita mendapatkan
f s f D = mu
tapi
fs = ku
dan
) f D = k mg sgn(u
Main Menu
kemudian
+ ku = k mg , mu + ku = + k mg , mu
dengan
>0 u <0 u
1 k g u D = f D = 2 k n
Maka didapat
+ n 2 u = n u D u >0 u + n 2 u = + n u D u <0 u
Main Menu
Gerakan hasil di plot dalam gambar diatas. Catatan pada gambar, bahwa sistem coulomb-damped berlaku seperti sistem undamped SDOF yang posisi seimbangnya berubah di akhir pada setiap setengah putaran. Tampilan yang membedakan dari respon , seperti yang tampak pada gambar, adalah amplitudo berkurang secara linear dengan waktu, tidak secara eksponen seperti pada kasus viscous damping.