Bismillaahi aktubu,
Jadi bukan pernikahan berkedok atas nama agama Islam, padahal tidak
lebih dari sekadar Bid’ah yang mereka ada-adakan, yang mereka bahkan
menyatakan “Kalau tidak melakukan Mut’ah ataupun nikah di bawah
tangan (bukan Taraddud Zaujaj/Polygyny), maka tidak akan masuk ke
dalam ke Surga (Jannah).“
Itu hanya bualan kaum pemilik Pledoi yang tidak akan bertambah kepada
mereka kecuali adzab dari Allahu Ta’ala: Rabb dan Ilah (Tuhan) dari ’Ali
bin Abi Thalib Radhiyallahu ’anhu dan seluruh ciptaan-Nya.
Malah ini akan sangat membatasi keberadaan Jima’ dalam Zina yang biasaa
dilaksanakan oleh kaum Sekuler, Fasiq dan Zhalim ataupun Kafir.
Tentu saja bila antum memaksudkan bahwa pernikahan itu hanyalah untuk
menyebarkan Gonorhoe Sephylis dan AIDS.
Jadi, jangan menyetarakan level dari pria-pria yang kalian ketahui tsb
dengan levelnya para Da’i terkenal yang berPolygyny.
- Marilah kita membayangkan seseorang yang sukanya menjual anak
gadisnya. Yang sering terlihat dari kalian memang kalau yang kalian
maksud Hareem adalah Selir, maka itulah kalian, bukan yang
dimaksudkan Polygyny oleh Islam.
- Fakta tentang suami adalah bahwa mani dan madzinya dapat masuk
ke istri-istri yang berbeda-beda.
Sedangkan tentang istri-istri, cairan yang ada pada Vagina mereka akan
masuk ke dalam penis suaminya, hanya apabila sang suami menggoyang-
goyangkan penisnya sesudah, sesudah Ia berejakulasi.
Belum lagi apabila sang istri hanyalah seorang istri yang sukanya hanya
santai dan tidak bisa menyenangkan suaminya.
Muslim harus memikirkan nasib perempuan Muslimah yang tidak bisa
mendapatkan suami dari Muslim, padahal itu adalah kewajibannya dalam
menikah.
Maka kita ingin agar para pembenci Polygyny tsb juga membenci setiap
orang yang namanya ada di buku pendaftaran tsb.
Maka kita ingin agar para pembenci Polygyny tsb juga membenci setiap
orang yang namanya ada di buku pendaftaran tsb.
Maka kita ingin agar para pembenci Polygyny tsb juga membenci setiap
orang yang namanya ada di buku pendaftaran tsb.