Anda di halaman 1dari 2

Tiada Mengetahui ‘Ulama yang Sebenarnya

Bismillaahi aktubu,

- Buya Hamka Rahimahullah.


Ini ‘Ulama lulusan Al Azhar, belajar selama beberapa tahun. Kemudian
menulis “Di Bawah Lindungan Ka’bah.” Ini hanyalah Sastra Indonesia.
Bukan karya yang luar biasa.

- Sayyid Quthb Rahimahullah.


Ini hanyalah seseorang ahli Sastra Arab. Bukan seseorang’Ulama. Tafsir
Ibn Katsir puluhan kali lipat dalam ketebalan daripada Tafsir Fii Zhilaalil
Qur’an. Mereka yang membeli Tafsirnya, semata hanyalah mencari
kekontemporerannya.

- Muhammad Al Ghazali Rahimahullah.


Ini ‘Ulama lulusan Al Azhar. Dia berada dalam kebingungan, walaupun
dapat membahas agama Islam dari segala aspeknya. Dia bukanlah
‘Ulama yang dapat melakukan Tashfiyyah dan Tarbiyyah.

- Nurcholish Majid
Ini tidak jelas Muslim Kafirnya, yakni dari golongan Bid’ah Liberal.

- Wahid Hasyim Asy’ari Rahimahullah.


Ini ‘Ulama dari golongan Kullabiyah, karena tidak ingin memakai buku
Imam Abul Hasan Al Asy’ari dalam Al Ibaanah.

- Taqiyuddin Nabhani Rahimahullah.


Ini dari golongan Mu’tazilah dalam pemikiran. Dia membuat aliran Neo
Mu’tazilah hanya bedanya mereka tidak melawan penguasa dari
pemerintahan.

- Hisham Kabbani
Ini dari golongan Musyabbihah (Antromorphisme) Shufiyyah.

- Nuh Ha Mim Keller


Ini dari golongan Jahmiyyah.

- Ali Syari’ati
Ini dari golongan Syi’ah.

- Dr.Yusuf Qardhawi Rahimahullah.


Ini ‘Ulama dari golongan yang membolehkan bom bunuh diri.

- Mustafa Ali Ya’qub Hafizhahullah.


Ini ‘Ulama dari golongan biasa-biasa saja dalam ilmu Hadits.

- Al Kandhalawi.
Ini dari golongan yang akhirnya karena keahlul Bait an mereka, maka
banyaklah yang mengikuti mereka hanya karena faktor tsb.

- Barelwi.
Ini dari golongan Kafir. Memang bukan ‘Ulama.

- Nashr Hamid Abu Zaid.


Ini dari golongan yang dimurtadkan oleh pemerintahan dan ’Ulama
Mesir.

- Penyembah kubur (Worshipper of Graves): Sattariyah dan thariqah-


thariqah lainnya.
Ini dari golongan yang memanggil Salafiyyin: Wahhabi. Mereka juga
bisa dipanggil “Wool, Wool. Yaa Musyabbihah.” Mereka ini meniru
Yahudi, sehingga mereka mendirikan Masjid di atas kuburan orang
Shalih mereka.

Mereka sendiri yang membedakan diri dari golongan Salafiyyah.

Assalaamu manit taba’al huda (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan


keselamatan dari segala aib bagi manusia bagi yang mengikuti petunjuk).

Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian,


kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia, dan kasih
sayang kepada Allah dan keberkahan dari-Nya agar dicurahkan kepada
kalian).

Anda mungkin juga menyukai