Strategi Kepala Sekolah Dalam Membina Disiplin Di Sekolah
Strategi Kepala Sekolah Dalam Membina Disiplin Di Sekolah
Ertitdra kali setJrn (Septsmberdan l,lartt). Bsij tdban yarpdiangkat dari basll penelltian, gaga3an konseptual, kaJlan dan apllkasl teorl, serta analltls-kdUs dl bldang pendldikan.
ISSN 1693-4849
Kefila Fenyunting
Abubakar
Jailani
Fenyuntirg Pdaksana
l{enndi Sufu
Damis
(l.JN
l'4alatg)
9.dairnan (Unsyiah)
Armi
M, Isa Rodina Evi Apriana M. Ridhwan Tarmizi Rajab
'
BwhruddhAG
Pelaksana Tata Usaha Muhammad Saleh lbnhim Sufie
DmnCor*ina
(UN
f'blarp)
lsrnawima Anwar
Alamat Penyunting dan Tata Usaha: FKIP. Universitas Serambi Mekkah Jln. Tgk. Imum Lueng Bata Bathoh - Banda Aceh 23245. Telp. (0651) 26160, 23645 Fax. (0651) 2247t.
E-mail
:
JURNAL PENDIDIIGN SERAMBI ILMU diterbitkan sejak 1 September 2003 oleh Fakultas Keguruan dan
Penyunting menerima sumbangan tulisan yang belum pemah diterbitkan dalam media lain. Naskah diketik di atas kertas HVS kuailo spasi ganda 10 - 20 halaman, dengan format seperti tercantum pada halaman
kulit dalam-belakang (Panduan Penulisan Naskah untuk Jurnal Pendidikan Serambi llmu).
Naskah yang masuk die\ahra$ dan dhfitng mh.k
lcseaman fonna!
istilah, dan
bb
cara lainn;a.
Dicetak di Percetakan CV. Vonna Teknologi Banda Aceh. Isi di luar tanggung jawab percetakan.
,a[
I
,ru
rssN 1693-4849
SEPTEMBER
2OO9
Teffia
$rtlragoras Kelas
vIII (l -8)
BurhonuddinAG
The Implementationof S@ Reading Techniquesto Imprcve Efl Shdent's Reading Comprelrmsion
III
Ustmn
(e-16)
Mdia chafi teftadap hasil belaiar siswa padapokok bahasan X SlrrlANegeri I Lueng Pr[u(17
Penerapan
Mulrarrad
-2q
lembeQiaral N{etemafil(a yang Islami Melalui Kuilarlum Intgrarif dengan Model Prublem fused lwfiwtion (pBI) Cd Mortua
Zutuinur
Q7 -33)
SqMilah ' I
Rulrsdi
A SnAe
e4 - N)
Konsep Pembinam Peningkafan Msu C,rru oreh Dinas pendidikan Pemuda dan OlahmgaKota BadaAceh
durrAtnw
(41 - 49)
Iturudi
(50 - 56)
prestasi
NasruddinAR
Bel4iarAnak
(57 -66)
Diterbitkan Oleh
FKIP Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh
lssN 1693-4849
Jurnal
Pendidikan Srerambi Ilmu Volume 7
Nomor
r-66
Hal
BnndaAceh September
2009
"il[il[$uilililuffiil1
Tnmarli*)
Abstrnk
Sekolah sebagai organisasi kerja dalam menyelenggarakan pendidikan yang terdiri dari komponen kepala sekolah, guru dan siswa serta sarana dan prasana peirdi6-ikan. Setiap komponen merupakan unit kerja yang berkedudukan sebagai suatu sistem yang menjadi penentu keberhasilan penyelenggaraan pendidikan tersebut. Sekolah sebagai totalitas sistem atau kesatuan organisasi" maka pcnyelenggaraannya sangat bergantung kepada./cara pengelolaan disiplin yang dilakukan kepala sekolah sebagai pimpinan suatu sekolah. Kepala sekolah sebagai pimpinan sekolal menempati
mengembangkan dan memajukan sekolah yang berpengaruh pada peiiingkatan mutu pendidikan baik secara kualitas maupun secara kuantitas Kata kunci : strategi, kepala sekolatq disiplin
posisi dan pelanan yang sangat penting, karena memikul tanggung iawab daiam
pendidikan di sekolah stiap kepala sekolah sebagai komponen penggerak aktivitas harus mendayagunakan seluruh kornponen secara maksimal, a69ar kesatuan di sekolah menjac.i
bagian yang dinamis ?Calam organisasi sekolah.
Peningkatan kualitas
dan
klantitas
disiplin di sekolah baik terhadap guru maupun terhadap siswa dalam menunaikan tugasnya masing-masing sangat menunjang tercapainya hasil secara maksimal Disiplin ini sangat penting,
karena masih terdapat guru dan siswa yang kurang manghayati, kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Melalui disiplin
Kepala sekolah sebagai peritimpin di sekolah dituntut untuk ', meiniliki .seperangkal pengetahuan, sikap', dan ketrampildn dalam memimpin sekolah ,sebagai tanggun$ jawabnya
dalam mengembangkan dan mem4jokan program
pendidikan yang berlangsung'di sekolah. Bila kepala sekolah kurang mampu atau kurang trampil
jawabnya dengan
langsung akan mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar yang akhirnya mempengaruhi prestasi belajar, keadaan ini diperlukan peran kepala sekolah untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar di sekolah.
baik sehingga kegiatan pendidikan di sekolah akan berjalan dengan baik. Tidak semua guru, karyawan dan sisrva mentaati dan memiliki pemahaman yang sama terhadap makna kedisiplinan yang telah ditetapkan di sekolah. Hal ini dipengaruhi oleh sikap mintal
bersangkutan. Sikap rnental dapat mentpengaruhi pelaksanaan peraturan dan kedisiplinan yang telah
Kegiatan proses belajar mengajar akan berhasil dengan baik bila kepala sekolah mampu menciptakan kedisiplinan di Sekolah, baik terhadnp guru, karyawan maupun siswa yang dipimpinnya. Pelaksanaan disiplin, pembinaa
Pelaksanaan
dilakukan dengan cara sembarangan, oleh karena itrr agar disiplin berjalan dengan baik diperlukan
disiplin tidak
dapat
atau
dan pengawasan, bimbingan, dan pemantaua yang dilakukan kepala sekolah selaku penanggung jawab keberhasilan program pendidikan di
sekolah.
mampu
meningkatkan disiplin
meningkatkan kepatuhan tr:rhadap kedisiplinan dan peraturan yang telah ditetapkan. Kedisiplinan tidak dapat dilakukan sendiri dengan baik oleh guru, karyawan dan siswa yang bersangkutan, maka peranan dan fungsi kepala sekolah menjadi sangat pentirg dalam meningkatkan kedisiplinan di sekolah. Oleh karena itu kepala. sekolah harus
Drs.
u.lJt atama
50
5l
tugas dan tanggung jawabnya terhadap kemajuan di sekolah. Peningkatan disiplin oleh sekolah di
mutu
usaha, murid-murid dan orang tuanya untuk mempersatukan kehendah pikiran dan tindakan daiam kegiatan kerja sama yang efelctif bagi
tercapainya tujuan-tujuan sekolah.
turut berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah guna mencapai tujuan pendidikan yang telah
dirumuskan, berpengaruh terhadap rnaju mundurny& suatu sekolah. Kepala sekolah nrerupakan "lnot(:,r" bagi suattr sekolah untuk meraih keberhasilan. Kepala sekolah
Memperhatikan pendapat diatas bahwa kewajiban Kepala Sekolah tidak hanya mengatur
memegang peranan pentinE dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Mutu pendidikan akan baik bila disiplin di
Kenyataan yang tr,:rjadi masih terdapat sebahagian kepala sekolah tidak memiliki kemampuan untuk menciptakan disiplin di
sekolah, terutama kepala sekolah kurang memberi arahan, bimbingan dan motivasi pada guru, karyawan dan siswa untuk dapat meningkatkan disiplin di sekolah sehingga masih banyak guru yang kurang disiplin antara lain tidak rnembuat satuan pembelajaran, tidak n:emiliki administrasi yang baik, datang tidak tepat.wakru dan mengajar dianggap sebagai pelepas l;anggung jawab bukan
Sekolah. Kepala sekolah harus mengembangkan komunikasi dengan instansi lain, mengembangkan kurikulurn sekolah dan tahu cara perkembangannya. Memperhatikan dan mengusahakan kesejahteraan guru-guru dan pegawai-pegawai sekolahnya,
yang
b. Hakekat Disiplin di Sekolah Elizabeth B. Hurlock (1977: 32) merumuskan bahwa disiplin ialah suatu latihan dan belajar yang bertujuan untuk memelihara perh"rmbuhan dan perkembangan jiwa seseorang anak. Menurut W. JS. Poerwadanninta (lgiz 343) memberikan definisi bahwa disiplin ialah
latihan batin dan watak dengan m'aksucl supa)'a
segala perbuatannya selalu mentaati tata tertib.
ITg ditetapkan a,
sekolah tidak berjalan dengan baik akhirnya tujuan pendidikan yang telah
di
(1996:37)
dengan
ditetapkan baik secara pribadi, maupun daiam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara seda beragama".
Membahas tentang kepala sekolah sebagai salah seorang ),ang menentukan keberhasilan proses belajar mongajar di sekolah,
Disiplin merupakan suatu latihan phikis agar segala tindakan dan tingkah lahu seseorane selalu mentaati dan mematuhi peraruran, Aninla perbuatan yang dilakukan boleh
bertentangan dengan
ddak
relah
Menurut Ngalim Purvanto (1986 : 46) bahwa : Kepala sekolah adalLh pemimpin yang sangat berpengaruh dilingkungan sekolah yang
mengatakan
bahwa tidak mungkin pendidikan dan pengajaran dapat berjalan dengan baik ;ika keadaan tidak
kepaia
sekolah seiaku pemimpin me:iupakan pembantu para guru dalam mengembangkan kesanggupan-
tertib/tenang
masih ditemui
dalam
lokal/lingkungan sekolah. Segala sesuatu lekas tercapai bila dalam suasana teratur dan tenang
atau dengan adantr'a kedisiplinan yang baik.
Nomar
52
Pencapaian hnsil belajar yang baik diperlukan adanya suatu disiplin, karena dengan
dan siswa dapat rnempedomani aturan yang ditaapkan sehingga kedisiplinan sekolah akan
baik.
gurunya. Darwis A. Soelaiman (1980 : l2) rnengemukakan bahwa "disiplin dan mengajar merupakan bagian yang integral dan dapat dikatakan bahwa pengajaran yang baik biasanya
diserta dengan disiplin yang baik pula". Disiplin ialah suatu peraturan norma atau tata cara yang haras dilakukan/diikuti oleh siswa di sekolah, dengan tujuan supaya siswa dapat mengendalikan diri sendiri dan lambat laun siswa itu dapat berkembang menjadi manusia yang lebih matang sehingga dapat menentukan apa yang baik
harus
melalui musyawarah dengan gunr di sekolah. Oleh karena itu peraturan kedisiplinan akan ditaati oleh seluruh komponen yang ada di sekolah. Juga hasil
penetapan kedisiplinan yang dilakukan secara tanggung jawab bersama untuk melaksanakan kedisplinan tersebut. Peraturan yang dirumuskan
rasa
dan apa yang buruk untuk dilakukan. Hal ini apalagi dalam proses belajar mengajar, dimana disiplin sangat penting guna mencapai tujuan
pengajaran vang disajikan oleh guru.
berhubungan dengan kedisiplinan proses pembelajaran di sekolah. Adanya mmusan kedisiplinan proses pembelajaran dapat menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang lebih baik efektifdan efesien. 2. Pertemuan Rutin Kepala Sekolah dengan
Guru-guru dan Karyawan.
Pertemuan antara kepala sekolah dengan guru-guru dan karyawan sangat besar manfaatnya, karena disitu terjadi saling tukar rnenukar pengalaman serta dapat pula membantu guru-guru dan karyawan dalam pelaksanaan tugasnya yang mendapat kesukaran dim hambatan. Menurut Uzer Usman (1999 : 45) bahwa pertemuan itu biasanya dilakukan untuk memlbicarakan masalah-masalah "yang dihadapi guru dan karyawan setiap hari bekerj4 sehingga kepala sekolah bersama guru
c. Kepala
Sekolah
Hadan
Nawawi
(1981:13)
dalam
memperbaikinya.
Kepala sekolah diangkat berdasarkan atas kerja yang sudah cukup lama atau golongan pangkatnya tinggi. Pertemuan rutin
sangat berguna pada Sekolah, terutama dalam
meningkatkan disiplin di sekolah. Disini para guru dan karyawan langsung dapat rnenanyakan kapada Kepala Sekolah atau sesama guru-guru, guna
yang
Usaha kepala sekolah dalam rangka pembinaan guil, karyawan dan siswa untuk
meningkatkan kemampuannya
dalam
Secara Rinci
Pertemuan
untuk mengadakan
rapat
untuk menjaga dimana terjadi penyimpanganpenyirnpagan pada sekoiah dalam kegiatan kerja. Sebagaimana telah diketahui dari masing-masing
di sekolah harus merumuskan peraturan disiplin.. Dirumuskannya peraturan agar guru, karyawan
53
seterusnya keatas.
R_al_at
tugas seorang aparat ntempunyai atasan yang bepltli yakni guru mempunyar atasan kepali sekolah, kepala sekolah pu,rya itusan penililg dan
kepala sekolah dengan guru_guru
Kunjungan
membina guru-guru
melaksanakan
sisw4 kemudian memberikan bantuan teiitr Oititit beratkan _pada pemberian informasi tentang berbagai kekurangan, serta mendorong mereka untuk ,berusaha memperbaikinya. Melalui tindakan ini, maka guru yang self coretive seperti dikemukakan diatas dapat ierwujud. pembinaan guru dan siswa dalam disiplin yang lebih baik
kelas dinilai
untuk
kunjungannya
pembelajaran
melalui kunjungan kelas guru dan siswa dapat didorong untuk lebih aktif menciptakan proses
sendi
secara keseluruhan. M*nutut HalimlteOt: +O; dalam kunjungar tersebut kepala sekolah lahwa_ benar-benar ingin mengadakan supervisi tentang peningkatan disiplin guru dan siswa, dan saat itu pula kepala sekolah langsung membina guru-guru dan siswa_agar adanya p,.:ningkatan yunfUuit dun terarah dalam peningkatan disiplin. yunr.;rs (2004 Helmi bahwa
kepala ke kelas_kelas
mernberikan pembinaan. I-lal ini terutarna disebatkan kepala sekolah telah mempunyai sejumlah data tentang kelemahan dan kellbihan
Disamping
itu
: 5t)
meningkatkan disiplin, sehingga dorongan untuk meagadakan perbaikan bukan dari luar tapi dari dirinya sendiri. perbaikan harus selalu mengutamakan kerja sama
dan
yang
siswa
harus dalarn
mampu mengembangkan .ltnlu model kunjungan yang sesua_i dengan tujuan ,yang sebenarnya.
kemampuan mereka denl:1an lcreativitis dan aktif atau dengan kata lain n,,,alalui kunjungan kelas secara kontinu dapat meningkatkan- keirampuan g'ru rnengajar dikelas dan siswa belajar yang akhirnya dapat meningkatkan disiplin. Namun untuk pelaks;rnaan kunjungan kelas .m.emenuhi
i,
mengembangkan.
dikembangkan melalui pendekatan pribadi dengan guru-guru dan siswa yang diobservasi secara lebih
dengan guru-guru dan slswa. Mereka tidak berhasil mengadakan pembinaan, jika selalu b,ersifat memaksa pada guru-guru ian siswa.
ai
1.
Meningkatkan disiplin bagi guru dan . slswa sangat menentukan berhasil tidaknya apa yatg telah direacanakair dalam pengaiaran
mengajar
dan
2. 3. 4.
Untuk menemukan
setiap guru.
kelebihan_kelebihan
efektif. Hadari
tersebut. Karena itu untuk dapat disiplin yui'g Uuit dituntut adanya suatu arahan dan bimbinguriyung
Narvawi (1981:
:
Untuk menemukan
iOS)
kebutuhan_kebutuhan
Tujuan kunjungan kelas adalah untuk menilai kegiatan guru sebagai pendidik dan. pengajar dal;rm biclang masingmasing dan siswa belajar, guna untuk
kekurangan_
guru dalarn menunaikan tugasnya, Untuk mendorong guru agar lebih sungguhsungguh dan lebih baik kerjanya
dan
menunjukkan
7. Untuk menanam kepercayaan diri pada progam supervisinya. ^ llperyisor 8. Untuk_mempererat dan memupuk
integritas
sekolah.
sampai
climana
54
9.
administratif yang
petajaran.
mempengaruhi
10. Untuk
mengumpulkan bahan dan pengalaman baCr supervisor untuk perturnbuhan dan perbaikan diri dan
sisternatis. Apakah tindakan pendahuluan yang harus dilakukan sebelum observasi kelas, hal ini
secara
Bila diperhatikan tujuan observasi kelas seperti telah dikemukakan diatas, jelaslah bahwa observasi kelas mempunyai manfaat yang besar, tidak saja bagi seorang kepala sekolah, tetapi juga bagi orang lain, Dengan mengadakan observasi kelas kepala sekolah dapat mengetahui kebutuhan apa sangat mendesak bagi seorang guru dan siswa. sefta perubahan-perabahan admmistratif nama yang turut mempengaruhi proses belajar mengajar
anak didik disekolah.
itu
rnerupakan
suatu
Observasi kelas sebagai teknik pembinaan disiplin menurut Amri (1987 : 29) diiaksanakan
kepala sekolah dengan mengikuti langkah-langkah atau tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap persiapan atau pererrcanaan
yang
dilaksanakan akan berhasil dan program mana yang haras direvisi kerobali. Jelasnya dengan observasi kelas, seorang kepala sekolah akan mendapatkan infornrasi yang sangat berguna bagi
Sebelum observasi kelas dilaksanakan seorang supervisor harus mengadakan persiapan atau perencanaan observasi itu sebagai mana telah direncanakan. Kecermatan seorang supervisor menyusun persiapan lebih tepat disebut perencannn. suafu perencanaan akan memuat observasi serta tujuan-tujuan apa yang hendak
dicapai melalui observasi tersebut.
sasaran
dan
sekolah. Seluruh informasi dari observasi kilas dapat dijadikan umpan balik yang sangar tepat
memberikan gambaraan yang jelas tentang bagaimana pelaksanaan dilakukan. Misalnya tujuan observasi kelas ingin menilai kedisiplinan
Kunjungan yang seperti ini dapat menimbulkan rasa tidak aman pada guru, tapi tujuan yang
hal ini tidak merupakan kesalahan.
alat pelajaran untuk dibutuhkan, maka kunjungan seperti ini sebaiknya dilakukan tanpa rnemberitahukan terlebih dahulu.
Fg_e.tj untuk memperoleh data yang sebenamya,
terasa bahwa observasi kelas sangat dibutuhkan dan merupakan teknik supervisi yang cukup el'ektif, teratama bagi supervisi pendidikan
telah
observasi kelas. Setelah semua ini ditetapkan secara teliti ntaka selesailah tahap perencanaan
perencanaan
kunjungan kelas oleh seorang supervisor (kepala rylotan) berdasarkan pendapat Sutarti Harahap
Seorang kepala sekolah yang akan melaksanakan observasi kelas sebagai teknik supervisi pendidikan dituntut untuk memahami
secara luas langkah-langkah yang harus ditempuh
untuk mencapai tujuan observasi kelas itu sendiri. Bila seorang kepala sekolah tidak memahami langkah-langkah observasi kelas dengan baik
a. b. c. d. e.
(1989 : 54) diantaranya: Waktu untuk mengadakan kunjungan. Tujuan yang hendak dicapai, Guru yang akan dikunjungi.
Masaiah-masalah
diobservasi.
pokok yang
ingin
I)i saktttttlt
atau
yang telah ditetapkan. Kunjungan kelas tanpa pemberitahuan lebih dulu dalam pelaksanaannya tidak beda dengan pemberitahuan. Sebelum melaksanakan observasi pada suatu kelas atau guru yang telah ditetapkan, baik dengan pemberitahuan maupun tanpa pemberitahuan, paka seorang supervisor haras mengalami
beberapa sehubungan clengan pelakJanaan observasi tersebut, Dengan pcngertian lain untuk keberhasilan pelaksanaan observasi. kelas ada
beberapa rnasalah yang harus rnendapat perhatian
secara
c.
yang dilihat ateu yangdidengar sebelum membicarakan segi-segi yang negatif (kelemahan).
d.
Guru yang diobservasi diberikan kesempatan dan kebemnian diri untuk mengevaluasi
situasi kelas dengan baik.
hal
penrnjuk-petunjuk pelaksanaannya.
Dalaur
teliti
Sehubungan
teknik kunjungan kelas yang efektif, menurut Sumarni ( 1986:96) rerdapat beberapa prinsip
observasi kelas sebagi berikut: L Kepala sekolah selalu mengembangkan sikap,
dengan
masalah
bersangkutan masalah hubungan pribadi harus dipelihara dengan baik untuk menumbuhkan sikap positif pada guru tersebut, dengan sikap positif dimaksud, guru rnenerima hasil penilaian yang
dilakukan oleh supervisor rerhadap dir.inya dengan perasaan yang senang dan dengan hati terbuka
2 3. 4
meminta pembinaan
peningkatannya.
dari
superuisor untuk
jika
Prilaku kepala sekolah selama mengadakan observasi ke kelas ditandai oleh budi bahasa
yang baik,
Sikap positif pada guru dapat tumbuh, dalarn membicarakan hasil pengamatan terhadap guru tidak semata-mata rtilihat dari
kelemahannya saja, tetapi hanrs dikemukakan hal-
Kuniungan
disekolah
afau
hal yang sudah baik, guru juga diberikan kesempatan untuk memberi dorongan clan
kata lain tidak diborong seluruhnya
infbnnasi tentang hasil penilaian terselrut, rlengan
oleh
proses
dapat
menghasilkan
pembelajaran
Observasi kelas akan menrberikan hasil yang baik, maka melalu observasi yang akurat, guna memperbaiki dan rneningkatkan disiplin di
sekolah belajar mengajar disekolah.
supervisor. Kepada guru diberikan kesempatan dengan memberikan dorongan, agar ia berani mengemukakan pendapat dari hasil penilaian
merasa
Penutup
Langkah
ini
lanjut. Dikatakan tahap ini penring kerlna jika selesai rnengadakan observasi ke kelas tidak
kelas tidak ada artinya srama sekali. 'l-enruan llalinrah (1.987:45) terdapaf beberapa patokan
a. _ b.
mengajar di sekolah akan berjalau dengan lancar. Disiplin dan tata tertib merupakan modal dasar bagi seorang guru, karyawan clan siswa baik di
kewajiban untuk dapat memberikan bantuanbantuan, pengarahan-pengaralran serta nasehatnasehat kepada setiap personal sekolah yang
Nomor
56
pada
umumnya, karena peranan dantanggung jawab guru sangat menentukan bagi keberhasilan usaha pendidikan dirnasa mendatang untuk bangsa
lndonesia khususnya. Tujuan pembinaan disiplin dan tata tertib
Departemen Pendidikan
guru, dan
karyawan dan siswa, dapatlah mengatur waktu dengan baik agar tidak terjadi hambatan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga
keadaan sekolah berrar-benar aman dan tertib.
tata
diharapkan dapat mengoreksi kekurangankekurangan yang terdapat pada dirinya, sehingga proses pembinaan disiplin pada guru, karyawan dan siswa dapat diterapkan dengan sempurna.
dan
PenYuluhan FIP.
sekolah,
hendaknya kepala sekolah menunjukkan perilaku yang baik yang dapat dijadikan contoh dan teladan bagi gum-guru, karyawan dan siswanya.
Administrasi
Pembinaan
disiplin di
sekolah,
Poewadarminta,
bahasa
DAFTAR PUS'TAKA
Ametembun