Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Perkawinan

Disusun oleh : Agnestia Kalimahantari (12.11.106.401201.1375) Putri Rahmadini (12.11.106.401201.1355)

Pengertian Perkawinan
Perkawinan merupakan salah satu jalan atau suratan hidup yang dialami oleh hampir semua manusia dimuka bumi ini walaupun ada beberapa diantaranya yang tidak terikat dengan perkawinan sampai ajal menjemput. Semua agama resmi di Indonesia memandang perkawinan sebagai sesuatu yang sakral, harus dihormati, dan harus dijaga kelanggengannya. Oleh karena itu, setiap orang tua merasa tugasnya sebagai orang tua telah selesai bila anaknya telah memasuki jenjang perkawinan. Berikut ini adalah pengertian dan definisi perkawinan: # UU PERKAWINAN NO.1 TAHUN 1974 Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. # KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) PASAL 2 Perkawinan adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah. # PROF. SUBEKTI, SH Perkawinan adalah pertalian yang sah antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan untuk waktu yang lama.

# PROF. MR. PAUL SCHOLTEN Perkawinan adalah hubungan hukum antara seorang pria dan seorang wanita untuk hidup bersama dengan kekal, yang diakui oleh Negara. # PROF. DR. R. WIRJONO PRODJODIKORO, SH Perkawinan adalah suatu hidup bersama dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, yang memenuhi syarat-syarat yang termasuk dalam peraturan hukum perkawinan. PERNIKAHAN Kamus Besar Bahasa Indonesia Mengartikan kata "nikah" sebagai (1) perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami istri (dengan resmi); (2) perkawinan. Pernikahan, atau tepatnya "keberpasangan " merupakan ketetapan Ilahi atas segala makhluk. Berulang-ulang hakikat ini ditegaskan oleh Al -Quran antara lain dengan firmanNya:

Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (QS Al-Dzariyat :49).

Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (QS Ya Sin : 36).

Perkawinan dalam bahasa Arab disebut dengan al nikah yang bermakna al-wathi dan al-dammu wa al-tadakhul. Terkadang juga disebut dengan al-dammu wa al-jamu atau Ibarat an al-wath wa al-aq yang bermakna bersetubuh, berkumpul, dan akad. Beranjak dari makna etimologis inilah para ulama fikih mendefinisikan perkawinan dalam konteks hubungan biologis. Untuk lebih jelasnya, beberapa definisi akan diuraikan di bawah ini seperti yang dijelaskan oleh Wahbah al-Zuhaily sebagai berikut. Akad yang membolehkan terjadinya al-istimta(persetubuhan) dengan seorang wanita, atau melakukan wathi, dan berkumpul selama wanita tersebut bukan wanita yang diharamkan baik dengan sebab keturunan atau sepersusuan. Menurut Hanafiah,nikah adalah akad yang member faedah untuk melakukan mutah secara sengaja artinya kehalalan seorang laki-laki untuk beristimta dengan seorang wanita selama tidak ada factor yang menghalangi sahnya pernikahan tersebut secara syari. Menurut Hanabila,nikah adalah akad yang menggunakan lafaz inkah yang bermakna tajwiz dengan maksud mengambil manfaat untuk bersenang-senang. Selanjutnya al-Malibari mendefinisikan perkawinan sebagai akad yang mengandung kebolehan (ibahat) melakukan persetubuhan yang menggunakan kata nikah atau tajwiz. Definisi beberapa pakar Indonesia juga akan dikutipkan di sini. Menurut Sajuti Thalib, perkawinan adalah suatu perjanjian yang suci,kuat, dan kokoh untuk hidup bersama secara sah antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan membentuk keluarga yang kekal, santun-menyantuni, kasih-mengasihi, tenteram, dan bahagia. Hazairin menyatakan bahwa inti dari sebuah perkawinan adalah hubungan seksual. Menurutnya tidak ada nikah (perkawinan) bila tidak ada hubungan seksual. Senada dengan Hazairin, Mahmud Yunus mendefinisikan perkawinan sebagai hubungan seksual. Sedangkan Ibrahim Hosein mendefinisikan perkawinan sebagai akad yang dengannya menjadi halal hubungan kelamin antara pria dan wanita. Secara lebih tegas, perkawinan juga dapat didefinisikan sebagai hubungan seksual (bersetubuh).

Sumber carapedia.com/pengertian_definisi_perkawinan_info2156.html http://www.scribd.com/doc/26614438/PERNIKAHAN-1-3-Kamus-Besar-Bahasa-Indonesia-Mengartikan Hukum Perdata Islam di Indonesia oleh Dr.H.Amiur Nuruddin, M.A dan Drs. Azhari Akmal,M.Ag.

Anda mungkin juga menyukai