Anda di halaman 1dari 5

BAB II REHABILITASI SENDI SIKU James R. Andre, MD; Kevin E. Wilk PT; David Groh, PT 2.

1 Dislokasi Sendi Siku Kebanyakan dislokasi sendi siku terjadi akibat hiperekstensi di mana prosessus olekranon terdorong masuk ke dalam fossa olekranon yang menyebabkan troklear berada di atas prosessus koronoid. Kebanyakan dislokasi sendi siku terjadi ke arah posterior atau posterolateral. Dislokasi anterior terjadi hanya pada 1-2% pasien. 2.1.2 Klasifikasi Klasifikasi umum dislokasi sendi siku membagi jejas menjadi dislokasi anterior dan dislokasi posterior. Berdasarkan posisi akhir olekranon saat istirahat terhadap distal humerus, dislokasi posterior dibagi menjadi posterior, posterolateral (paling banyak), posteromedial (paling jarang) atau lateral murni. Morrey membagi dislokasi menjadi dislokasi komplit dan dislokasi perched. Karena menyebabkan robekan ligament yang lebih ringan, dislokasi perched memiliki fase penyembuhan dan rehabilitasi yang cepat. Untuk dislokasi komplit, kapsul anterior terganggu. Arteri brakialis juga mungkin robek atau teregang. Banyak dislokasi sendi siku disertai dengan beberapa tipe keterlibatan ligamentum ulnar kolateral. Lebih spesifik, pita oblik anterior ligamentum ulnar kolateral juga ikut terlibat. Tullos, dkk menemukan robekan pita oblik anterior ligamentum ulnar kolateral dijumpai pada 34 dari 37 pasien yang sebelumnya mengalami dislokasi sendi siku posterior. Perbaikan ligamentum ini kadangkadang diindikasikan pada atlet jika luka terjadi pada lengan dominan. Hal ini mengoptimalisasi kesempatan untuk kembali mengikuti level kompetisi atlet sebelumnya. Fraktur ikutan terjadi pada sekitar 25-50% pasien dengan dislokasi sendi siku, kebanyakan fraktur terjadi pada kepala radius.

2.1.1 Rasionalisasi Rehabilitasi

2.1.3 Pertimbangan Rehabilitasi Umum Sekuele dislokasi sendi siku yang paling umum terjadi adalah berkurangnya gerakan, terutama ekstensi. Pada minggu ke-10, kontraktur fleksi pada sudut rata-rata 300 umum terjadi dan pada tahun kedua, kontraktur fleksi pada sudut 100 sering kali muncul. Kondisi ini tidak akan membaik seiring dengan perjalanan waktu. Rehabilitasi terfokus pada upaya mengembalikan luas gerak awal dalam batas stabilitas sendi siku. Stress valgus pada sendi siku harus dihindari selama rehabilitasi. Stabilisasi setelah reduksi dislokasi sendi siku harus ditentukan untuk menjamin rehabilitasi yang layak. Sendi siku digerakkan melalui latihan rentang gerak sendi pasif secara lembut, menghindari stress valgus. Redislokasi sendi siku setelah latihan rentang gerak pasif sederhana mengindikasikan adanya instabilitas valgus berat dengan ruptur ligamentum kolateral medial dan fleksor lengan bawah. Untuk dislokasi yang stabil setelah reduksi, hasil terbaik dicapai dengan gerakan terproteksi lebih awal sebelum 2 minggu. Imobilisasi jangka panjang (lebih dari 2 minggu) berkaian dengan kontraktur fleksi yang lebih berat dan nyeri saat follow-up dan tidak mengurangi gejala-gejala instabilitas. Dislokasi sendi siku stabil efektif dengan latihan rentang gerak lebih awal dan penguatan umum sebagaimana protokol rehabilitas sendi siku lain. Stabilitas osseous inheren memungkinkan ekstensi dan fleksi lebih awal jika stress valgus dicegah setelah reduksi. Dislokasi yang tidak stabil membutuhkan perbaikan ligamentum kolateral medial. Rehabilitasi dislokasi yang tidak stabil membutuhkan fase proteksi yang lebih panjang. Mulai pada minggu pertama, brace ROM dengan sudut antara 30900 digunakan. Setiap minggu, pergerakan brace ini ditambahkankan sebanyak 50 ekstensi dan 100 fleksi. Pertambahan ini dikontrol secara langsung oleh sintesis kolagen dan proses remodeling yang terjadi dalam jaringan yang terlibat. Rekurensi dislokasi sendi siku jarang dijumpai, terjadi hanya 1-2% setelah dislokasi sendi siku sederhana. Instabilitas rekuren lebih sering dijumpai jika

dislokasi awal disertai dengan fraktur posterior atau jika insidens pertama terjadi pada masa kanak-kanak atau remaja. Program rehabilitasi yang terlalu agresif dapat menyebabkan subluksasi rekueren, sedangkan program rehabilitasi yang terlalu konservatif dapat menimbulkan kontraktur fleksi; kejadian kontraktur fleksi lebih cenderung terjadi. Ekstensi sendi siku penuh kurang penting pada pasien non-atlet dan kemudian dapat sedikit dikorbankan untuk menjamin struktur sendi dan ligamentum diberikan waktu lebih lama untuk sembuh dan menurunkan risiko sublukasi atau dislokasi berulang. Protokol Rehabilitasi Dislokasi Sendi Siku Stabil ANDREWS & MILK Imobilisasi sendi siku dengan splint posterior selama 3-4 hari Hari 1-4 Memulai latihan light gripping Memulai latihan rentang gerak aktif pada semua bidang Memulai latihan isometrik bahu. Hindari stress valgus pada siku Menggunakan modalitas pulsed ultrasound dan high-voltage galvanic stimulation (HVGS) jika diperlukan Splint harus dilepas untuk memulai latihan Hari 5-9 Memulai latihan rentang gerak aktif sendi siku beberapa kali sehari setelah splint dilepas tanpa latihan rentang gerak pasif Memulai latihan rentang gerak aktif fleksi/ekstensi/supinasi/pronasi dan slow Up-per Body Ergonometer (UBE) Memulai latihan isometrik fleksi/ekstensi sendi siku pada berbagai sudut Memulai penambahan latihan kekuatan bahu dengan stabilisasi sendi siku; memulai latihan isotonis pergelangan tangan Melepaskan splint secara permanen Hari 10-14 Meneruskan latihan rentang gerak aktif Memulai program rehabilitasi sendi siku penuh, termasuk latihan rentang gerak pasif Memulai penambahan latihan daya tahan, seperti toleransi sendi siku; memulai latihan supinasi dan pronasi Melakukan latihan isotonik; hati-hati melakukan rotasi eksternal untuk mencegah stress valgus terhadap sendi siku Brace berengsel boleh digunakan dan dikunci dari sudut 15-90 0 hingga 4 minggu jika ambang batas stabilitas menjadi perhatian Tidak diperbolehkan kembali berpartisipasi dalam olahraga Kembali hingga kekuatan (strength), daya ledak (power), dan daya tahan berolahraga (endurance) 85-95% dari anggota gerak yang tidak terlibat

Brace digunakan dan dikunci sesuai dengan parameter untuk mencegah hiperekstensi sendi siku dan stress valgus ketika atlet kembali mengikuti kompetisi Dislokasi Sendi Siku Tidak Stabil ANDREWS & MILK Fase 1- Fase Segera Pascareduksi Tujuan Minggu 0-3 Melindungi jaringan yang mulai sembuh Mengurangi nyeri/inflamasi Memperlambat atrofi otot Mengatur splint atau brace ROM pada sudut kurang dari 100 daripada batas rentang gerak aktif ekstensi sendi siku Melakukan fleksi sendi siku hingga toleransi pasien Melakukan latihan rentang gerak aktif fleksi/ekstensi dan supinasi/pronasi pergelangan tangan, ekstensi 50 dan fleksi 100 setiap minggu (sepanjang tidak dijumpai fraktur ikutan) Mencegah stress varus/valgus pada sendi siku Memulai latihan lanjutan: Latihan menggenggam Latihan rentang gerak pergelangan tangan Latihan isometrik bidang datar bahu (tanpa rotasi internal atau eksternal bahu); latihan isometrik biseps berbagai sudut Menggunakan krioterapi Menggunakan pulsed ultrasound atau HVGS Fase 2-Fase Intermediet Minggu 4-8 Tujuan Secara bertahap, meningkatkan latihan rentang gerak ekstensi sendi siku (100 setiap minggu) Menstimulasi penyembuhan jaringan yang rusak Mengembalikan dan meningkatkan kekuatan otot Mengatur brace fungsional pada sudut lebih besar 100 daripada Minggu 4 minggu sebelumnya Memulai latihan light resistance untuk lengan (1 lb) Ekstensi, menekuk telapak tangan Pronasi/supinasi Fleksi/ekstensi sendi siku Meningkatkan program rehabilitasi bahu dengan meningkatkan penguatan rotator cuff (mencegah rotasi internal/eksternal hingga minggu keenam) Memulai latihan rentang gerak pasif lembut untuk fleksi/ekstensi sendi siku Meningkatkan latihan penguatan sendi siku Minggu 6 Memulai penguatan rotasi eksternal bahu Meningkatkan program rehabilitasi bahu

Fase 3- Fase Penguatan Lanjutan Tujuan Minggu 9-13 Meningkatkan kekuatan (strength), daya ledak (power), daya tahan (endurance) Mempertahankan rentang gerak penuh sendi siku Secara bertahap, memulai aktivitas olahraga Memulai latihan eksentrik fleksi/ekstensi sendi siku Minggu 9 Melanjutkan program latihan isotonik untuk lengan bawah dan pergelangan tangan Melanjutkan program rehabilitasi bahu (Thrower's Ten Program) Memulai latihan resistensi manual pola diagonal Memulai program latihan pliometrik Melanjutkan seluruh latihan Minggu 11 Pasien boleh memulai aktivitas olahraga ringan (seperti bermain golf dan berenang)

Anda mungkin juga menyukai