Anda di halaman 1dari 89

SPORT SCIENCE

UPDATE FOR
SPORT PHYSIO
I F I S U R A B A Y A

ASEP AZIS MUSLIM SSt.FT

Get Started

www.bebascedera.com
ABOUT ME
WARM-UP
• RAMP warm-up adalah pendekatan terstruktur
untuk mempersiapkan tubuh sebelum berolahraga
atau bertanding, yang dikembangkan oleh Ian
Jeffreys.

• Singkatan RAMP adalah sebagai berikut:

RAISE
ACTIVATE
MOBILIZE
POTENTIATE
P R E S E N T A T I O N 2 0 2 3

RAISE
• Raise:
⚬ Meningkatkan suhu tubuh, aliran darah,
elastisitas otot, dan aktivasi saraf.
⚬ Meningkatkan Heart Rate, Viscositas Sendi,
Respiration Rate

Contoh :
• Skipping
• Light Jogging
• Cycling
• Light Ladder Drill
P R E S E N T A T I ON 2 0 2 3

ACTIVATE
• Activate :
• Mengaktifkan otot-otot untuk persiapan sesi latihan
yang akan dilakukan.
• Diasosiasikan sebagai latihan Prehab.

Contoh :
• Skipping
• Light Jogging
• Cycling
• Light Ladder Drill
P R E S E N T A T I ON 2 0 2 3

MOBILIZE
• Mobilize :
• Fokus kepada warm up dengan mobilisasi sendi
dan mempersiapkan tubuh untuk gerakan spesific
dalam aktifitas.
• Objectice utama dari fase ini adalah meningkatkan
fleksibilitas + elastisitas otot dan meningkatkan
range of motion pada otot dan sendi

Contoh :
• dynamic
Stretching
• Mobility Exercise
P R E S E N T A T I ON 2 0 2 3

POTENTIATE
• Potentiate :
⚬ Meningkatkan RFD ( rate of force Development )
⚬ Meningkatkan power otot.

Contoh :
• Sprinting
• Jumping
KOMPONEN KEBUGARAN
SIKLUS CEDERA
FASE PEMULIHAN CEDERA
FAKTOR RESIKO CEDERA
FAKTOR RESIKO CEDERA
CEDERA OVERUSE
TEORI PEMBEBANAN FISIK
HIPERMOBILITAS SENDI
STABILITY- MOBILITY
• Stabilitas adalah kemampuan untuk menjaga
posisi sendi yang tepat dan mengendalikan
gerakan tubuh selama beraktivitas.

• Ketidakstabilan dapat meningkatkan risiko cedera


dan juga memaksa tubuh untuk
mengkompensasi dari area lain.

• Ada frase yang mengatakan, "stabilitas proksimal


untuk mobilitas distal."

• Proksimal berarti lebih dekat dengan inti tubuh


dan distal berarti lebih jauh dari inti tubuh, jadi jika
inti tubuh Anda stabil, maka gerakan pada sendi
yang lebih jauh dari inti tubuh akan menjadi lebih
baik.
STABILITY- MOBILITY
• Untuk sendi bahu, semakin baik stabilitas bahu Anda,
semakin baik mobilitas bahu, siku, dan tangan Anda. Hal
ini juga dapat membantu mencegah
ketidakseimbangan otot, kelemahan, dan impingement.

• Stabilitas sendi adalah kemampuan untuk menjaga atau


mengendalikan gerakan atau posisi sendi. Hal ini dicapai
melalui kerja sinergis komponen sendi (misalnya, otot,
ligamen, kapsul sendi) dan sistem neuromuskuler, tetapi
tidak boleh mengorbankan mobilitas sendi.

• Mobilitas sendi adalah rentang gerakan bebas dari sendi


atau segmen tubuh. Hal ini juga dicapai melalui kerja
sinergis komponen sendi dan sistem neuromuskuler,
dan juga tidak boleh mengorbankan stabilitas sendi.
PERBEDAAN REHAB & TRAINING
PERSAMAAN REHAB & TRAINING

• Progressive overload
• Increasing strength and resilience
• The need for intensity and volume
• For good results, adequate recovery is
essential
P R E S E N T A T I O N 2 0 2 3

SHOULDER
AREA
Fakta Cedera Bahu

Prevalensi Tinggi: Bahu memiliki rentang


gerakan yang luas dan digunakan dalam banyak
jenis olahraga, sehingga rentan terhadap cedera.

Dislokasi bahu terjadi ketika kepala humerus


(tulang lengan atas) keluar dari socket bahu.
Olahraga seperti bola basket dan gulat, berisiko
menyebabkan dislokasi bahu.

Pemulihan dari cedera bahu bisa memerlukan


waktu yang lama tergantung pada jenis cedera
dan tingkat keparahannya
STABILITY- MOBILITY
• Gerakan umumnya dimulai dari posisi postur statis yang baik.
Meskipun semua sendi menunjukkan tingkat stabilitas dan
mobilitas yang berbeda, secara umum mereka cenderung lebih
mendukung salah satu di antaranya tergantung pada fungsinya.

• Sebagai contoh, pinggul sangat mobil, menunjukkan gerakan


signifikan dalam ketiga bidang, sedangkan tulang belakang
lumbar lebih stabil, menunjukkan rentang gerakan yang
terbatas.

• Demikian pula, sendi glenohumeral sangat mobil, sementara


wilayah scapulo-thoracic lebih stabil, memberikan platform
kokoh dari mana gerakan menarik dan mendorong anggota
tubuh atas terjadi.

• Jika kita mengamati hubungan stabilitas dan mobilitas di seluruh


rantai kinetik, kita melihat hubungan menarik yang ada.
STABILITY- MOBILITY
Ringkasan:
• membahas tentang dua konsep penting dalam fisioterapi, yaitu
stabilitas sendi dan mobilitas sendi.

• Stabilitas sendi adalah kemampuan untuk menjaga atau


mengendalikan gerakan atau posisi sendi tanpa mengorbankan
mobilitasnya.

• Sementara itu, mobilitas sendi adalah rentang gerakan bebas dari


sendi atau segmen tubuh tanpa mengorbankan stabilitasnya.

• Seluruh rantai kinetik tubuh memiliki hubungan unik antara


stabilitas dan mobilitas pada setiap sendi, yang mempengaruhi
fungsionalitas tubuh secara keseluruhan.

• Penting bagi fisioterapis untuk memahami dan mengelola


keseimbangan antara stabilitas dan mobilitas dalam perawatan
dan latihan untuk mengoptimalkan kinerja dan mencegah cedera.
P R E S E N T A T I O N 2 0 2 3

ROTATOR CUFF INJURY


• Sakit saat istirahat dan pada malam hari,
terutama jika berbaring pada bahu yang
terkena.

• Nyeri saat mengangkat dan menurunkan


lengan atau dengan gerakan tertentu.

• Kelemahan saat mengangkat atau memutar


lengan.
P R E S E N T A T I O N 2 0 2 3

ROTATOR CUFF TEAR

• Rotator Cuff Tear atau robekan pada rotator cuff


adalah cedera pada sekumpulan empat otot dan
tendon yang mengelilingi dan menstabilkan bahu.

• Rotator cuff ini berfungsi untuk memungkinkan


gerakan bahu, termasuk mengangkat dan
memutar lengan.

• Cedera ini dapat terjadi akibat cedera traumatis


atau secara bertahap karena aktivitas olahraga
yang repetitif.
JENIS ROTATOR CUFF TEAR
Terdapat dua jenis utama rotator cuff
tear:
• Partial Tear: Robekan parsial, yaitu
robekan sebagian pada rotator cuff.
• Full-Thickness Tear: Robekan
menyeluruh, yaitu robekan penuh
yang melibatkan seluruh ketebalan
rotator cuff.
P R E S E N T A T I O N 2 0 2 3

FAKTOR RESIKO & DIAGNOSA


• Faktor risiko yang dapat meningkatkan
kemungkinan terjadinya rotator cuff tear meliputi
usia lanjut, aktivitas olahraga yang berlebihan,
pekerjaan yang memerlukan gerakan berulang
pada bahu, dan cedera sebelumnya pada bahu.

• Diagnosis rotator cuff tear dapat ditegakkan


melalui pemeriksaan fisik oleh dokter atau
fisioterapis, serta dengan bantuan pemeriksaan
pencitraan seperti MRI atau ultrasonografi.
P R E S E N T A T I O N 2 0 2 3

TREATMENT
• Pengobatan rotator cuff tear dapat dilakukan
secara konservatif melalui terapi fisik untuk
mengurangi nyeri, memperbaiki kekuatan dan
fleksibilitas otot, serta memperbaiki fungsi bahu.

• Untuk kasus yang lebih parah atau tidak


merespons terapi konservatif, mungkin diperlukan
tindakan bedah untuk memperbaiki rotator cuff
yang robek.
SHOULDER FLEXION WITH ISOMETRIC SHOULDER ABDUCTION IN STANDING
(EXERCISE BAND)
ISOMETRIC SHOULDER INTERNAL ROTATION IN 90 DEGREES ABDUCTION
ISOMETRIC SHOULDER EXTERNAL ROTATION
PENDULUM EXERCISE
SHOULDER CIRCLE EXERCISE
WTY EXERCISE
P R E S E N T A T I O N 2 0 2 3

KNEE AREA
Fakta Cedera Lutut

Cedera ACL adalah salah satu cedera non contact


yang banyak dialami atlet / sport enthusiast.

Kasus lutut lainnya yang banyak dialami


diantaranya adalah meniscus tear, jumpers
knee, runners knee, Bursitis

Pemulihan dari cedera bahu bisa memerlukan


waktu yang lama tergantung pada jenis cedera
dan tingkat keparahannya
SKILL CONTINUUM
REKOMENDASI EXERCISE OA
REKOMENDASI KNEE EXERCISE
REKOMENDASI KNEE EXERCISE
MUSCLE
STRENGTH TEST
FOR INJURY
PREVENTION
REHABILITATION
ASEP AZIS MUSLIM SST.FT
EARLY PART OF THE 20TH CENTURY

THE HISTORY OF
MUSCLE TESTING 1912-1916

1940

1980
MUSCLE STRENGTH TEST

HAND HELD
MANUAL MUSCLE TESTING FORCE FRAME
DYNAMOMETER
MUSCLE STRENGTH TEST
POINT OF
PRESENTATION
• Apa itu tes kekuatan?
• Mengapa tes kekuatan penting untuk
pencegahan dan penanganan cedera?
DEFINISI TES
KEKUATAN
• Tes kekuatan adalah metode evaluasi yang digunakan
untuk mengukur kekuatan dan fungsi otot seseorang.

• Tes ini dapat melibatkan latihan fisik, pengukuran


kekuatan dengan alat bantu, atau kombinasi keduanya.
MANFAAT TES KEKUATAN OTOT DALAM PENCEGAHAN CEDERA

• Identifikasi ketidakseimbangan otot: Tes kekuatan dapat


membantu mengidentifikasi ketidakseimbangan kekuatan
antara otot-otot yang berbeda dalam tubuh.
Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan cedera karena
beban yang tidak seimbang pada persendian dan tulang.

• Deteksi kelemahan otot: Tes kekuatan dapat mengungkapkan


kelemahan otot yang mungkin tidak terlihat secara visual.
Kelemahan otot dapat meningkatkan risiko cedera karena
otot tidak mampu menahan stres yang diberikan pada
mereka.

• Menentukan program latihan yang tepat: Dengan mengetahui


kekuatan dan kelemahan individu, program latihan yang
disesuaikan dapat dibuat untuk meningkatkan kekuatan otot
dan mengurangi risiko cedera.
MUSCLE STRENGTH TEST
MANFAAT MUSCLE STRENGTH TEST DALAM rehab CEDERA
• Evaluasi tingkat cedera: Tes kekuatan dapat membantu dalam
mengevaluasi tingkat cedera pada seseorang. Dengan
membandingkan kekuatan otot yang terkena cedera dengan otot
yang sehat, dapat ditentukan sejauh mana cedera tersebut
mempengaruhi fungsi otot.

• Mengukur perkembangan pemulihan: Dengan melakukan tes


kekuatan secara teratur selama periode pemulihan, kita dapat
mengukur perkembangan pemulihan otot dan menentukan kapan
seseorang siap untuk kembali ke aktivitas normal atau olahraga.

• Memantau keefektifan pengobatan: Tes kekuatan dapat membantu


memantau keefektifan pengobatan atau rehabilitasi yang dilakukan
pada cedera. Perubahan dalam kekuatan otot dapat menunjukkan
respons positif atau negatif terhadap intervensi yang dilakukan.
TIPS MUSCLE STRENGTH TEST
• Gunakan metode tes kekuatan yang sesuai untuk tujuan spesifik Anda.
• Pastikan instruktur atau profesional yang berkualifikasi melaksanakan
atau mengawasi tes kekuatan.
• Lakukan tes kekuatan secara teratur untuk memantau perkembangan
atau perubahan.
• Catat dan dokumentasikan hasil tes kekuatan untuk referensi masa
depan.
MAX STRENGTH TEST
• Latihan beban merupakan salah satu
metode yang efektif untuk meningkatkan
kekuatan otot dan daya tahan.

• Maksimum 1RM adalah pengukuran yang


paling umum digunakan untuk menilai
kekuatan maksimum seseorang pada
latihan beban
KESIMPULAN
• Tes kekuatan memiliki manfaat yang signifikan dalam pencegahan dan
penanganan cedera.
• Mengidentifikasi ketidakseimbangan otot, deteksi kelemahan, dan
menentukan program latihan yang tepat dapat membantu mencegah
cedera.
• Dalam penanganan cedera, tes kekuatan dapat membantu dalam
evaluasi, pemantauan pemulihan, dan penilaian efektivitas
pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai