Emboli Air Ketuban
Emboli Air Ketuban
by.Nakita
EMBOLI AIR KETUBAN (EAK)
adalah masuknya cairan ketuban
beserta komponennya ke dalam
sirkulasi darah ibu. Yang dimaksud
komponen di sini ialah unsur-unsur
yang terdapat di air ketuban
seperti lapisan kulit janin yang
terlepas, rambut janin, lapisan
lemak janin, dan musin/cairan
kental.
Umumnya EAK terjadi pada tindakan
aborsi.
Terutama jika dilakukan setelah usia
kehamilan 12 minggu.
Bisa juga saat amniosentesis
(tindakan diagnostik dengan cara
mengambil sampel air ketuban
melalui dinding perut)
Ibu hamil yang mengalami
trauma/benturan berat juga berpeluang
terancam EAK.
Namun kasus EAK yang paling sering
terjadi justru saat persalinan atau
beberapa saat setelah ibu melahirkan
(postpartum).
Baik persalinan pervaginam maupun sesar,
tak ada yang bisa aman 100 persen dari
risiko EAK. "Sebab, sewaktu proses
persalinan normal maupun sesar, banyak
vena yang terbuka yang memungkinkan air
ketuban masuk ke dalam sirkulasi darah
sekaligus menyumbat pembuluh darah balik
itu.
Secara sederhana, EAK bisa dijelaskan
sebagai berikut :
darah.
Pada giliran berikutnya, air ketuban tadi
dapat menyumbat pembuluh darah di paru-
paru ibu.
Jika sumbatan di paru-paru meluas, lama
kelamaan bisa menyumbat aliran darah ke
jantung. Akibatnya, timbul dua gangguan
sekaligus, yaitu pada jantung dan paru-paru.
Yang memprihatinkan, proses EAK bisa
berlangsung sedemikian cepat. Tak heran
kalau dalam waktu sekitar sejam sesudah
melahirkan, nyawa ibu yang mengalami EAK
tak lagi bisa tertolong. Apalagi EAK boleh
dibilang muncul secara tiba-tiba tanpa bisa
diduga sebelumnya dan prosesnya pun
berlangsung begitu cepat. Dapat dimengerti
jika angka kematian ibu bersalin dengan
kasus EAK masih cukup tinggi, sekitar 86
persen.
Terapi yang bisa dilakukan untuk menangani
EAK, di antaranya
Terapi supportive/sesuai dengan gejala yang timbul.