TOBADAK
TOBADAK
Luas daerah Kabupaten Mamuju adalah 8.014,06 km2, terdiri atas 15 wilayah kecamatan, 103 Desa dan 8 Kelurahan serta 2 Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT). 15 Kecamatan dimaksud adalah Tapalang, Tapalang Barat, Mamuju, Simboro dan Kepulauan, Kalukku, Papalang, Sampaga, Tommo, Kalumpang, Bonehau, Budong-Budong, Pangale, Topoyo, Karossa dan Tobadak. Kabupaten Mamuju merupakan wilayah dengan potensi kawasan strategis sebagai pengembangan ibukota kabupaten untuk Provinsi Sulawesi Barat dengan batas administrasi wilayah berbatasan :
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Mamuju Utara Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kab. Majene, Kab. Polmas, Kab. Tana Toraja (Provinsi Sulawesi Selatan) Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara (Provinsi Sulawesi Selatan) Sebelah Barat : berbatasan Selat Makassar (Provinsi Kalimantan Timur)
Jumlah penduduk Kabupaten Mamuju adalah 399.506 jiwa, dengan laju pertumbuhan sebesar 2,87% per tahun. Tingkat kepadatan penduduk sebesar 1.851 jiwa/km2. Kondisi tata guna lahan di Kabupaten Mamuju secara umum terdiri atas sawah, perkebunan, perumahan, tambak, fasilitas sosial ekonomi, dan lahan kosong. Pergeseran pemanfaatan lahan di wilayah Kabupaten Mamuju secara umum belum mengalami perubahan yang cukup drastis hanya pada beberapa bagian kawasan strategis di wilayah perkotaan cepat tumbuh, akibat terjadinya peningkatan pembangunan jumlah unit perumahan dan pengadaan sarana dan prasarana umum. Kabupaten Mamuju menetapkan visi: Gerakan Membangun Mamuju Menuju Masyarakat Maju dan Mandiri Maju
2. KONDISI FISIK
Kondisi Iklim Tipe iklim Suhu rata-rata per bulan Curah hujan rata-rata per tahun Curah hujan rata-rata bulanan Kisaran Kelembaban Relatif (RH) pertahun Geomorfologi
Struktur geologi kawasan KTM Tobadak didominasi oleh endapan permukaan alluvium terutama pada daerah tepian sungai. Kedalaman effektif tanah sebagian besar berada pada kedalaman lebih besar dari 100 cm dan sisanya berada pada kedalaman 70-100 cm. Di kawasan KTM Tobadak terdapat tiga jenis tipe bentuk lahan yang terdiri atas: landform alluvial, landform gambut, dan landform angkatan.
Oseanografi
Kecamatan Topoyo memiliki panjang pantai 13 km dengan luas 9.630 ha dan Kecamatan Budong-budong memiliki panjang pantai 18,3 km dengan luas 13.520 ha. Kedalaman laut kawasan pesisisr di Kecamatan Topoyo berkisar antara 56 1,202 m dan di kecamatan Budong-Budong 20 1,395 m. Tergolong perairan yang dalam. Tinggi gelombang berkisar 0.5 1.5 m.
Topografi
Tingkat kemiringan lereng kawasan KTM Tobadak mempunyai kelas kemiringan bervariasi mulai 0% sampai > 40 %. No 1 2 3 4 5 6 Kemiringan Lahan Slope Kelas (%) A 0 -3 B 48 C 9 15 D 16 25 E 25-40 F >40 Jumlah Bentuk Wilayah Datar Berombak Bergelombang Berbukit Bergunung Bergunung Luas Ha 47.217 5.771 8.065 21.923 1.614 23.003 107.593 % 43,88 5,36 7,50 20,38 1,50 21,38 100.00
Jenis Tanah
No 1 2 3 Jenis Enrtisol Histosol Inceptisol Jumlah Luas (Ha) 40.586,170 27.725,471 39.281,359 107.593,000 % 37,72 25,77 36,51 100,00
Hidrologi
Air Permukaan: sungai yang terdapat di lokasi kawasan KTM Tobadak adalah Sungaii Budong-budong dan Sungai Lumu. Air Tanah Dangkal: Pada daerah rendah (low land) muka air tanah berkisar antara 1 5 meter, sedangkan pada daerah yang rtelatif tinggi (up land) berkisar antara 4 8 meter. Fluktuasi muka air tanah antara musim penghujan dan musim kemarau berkisar antara 1,5 2,5 meter. Keadaan air Minum: Secara umum sumber air yang digunakan masyarakat di kawasan KTM yaitu air tanah dangkal. Keadaan air di kawasan KTM Tobadak pada umumnya kurang layak untuk dikonsumsi, apalagi dilokasilokasi yang lahannya merupakan lahan gambut, sehingga masyarakat untuk keperluan konsumsi masih menggunakan sumber air dari pegunungan yang dilakukan secara kolektif maupun perorangan. Air tanah hanya digunakan untuk kepentingan rumah tangga non konsumsi.
Penggunaan Lahan
PenggunaanLahan Hutan Primer Hutan Rawa Campuran Hutan rawa, perkebunan dan blukar Campuran hutan sekunder dan blukar Campuran perkebunan coklat, sawit dan blukar Campuran perkebunan jeruk, sawit dan blukar Campuran perkebuna sawit, blukar dan rawa Campuran perkebunan sawit, coklat dan blukar Kebun sawit Pemukiman transmigrasi (PTD) Tambak Tanah Kosong Jumlah Luas (Ha) 17.468,138 8.913,826 2.633,465 24.244,530 14.611,251 11.158,789 10.604,736 8.181,256 1.686,013 4.323,792 3.364,792 402,409 107.593,000 % 16.24 8.28 2.45 22.53 13.58 10.37 9.86 7.60 1.57 4.02 3.13 0.37 100.00
Status Hutan
Status Hutan APL Hutan lindung Hutan produksi terbatas Hutan Produksi yang dapat dikonversi Kawasan lindung Jumlah Luas (Ha) 66.130,632 1.175,282 34.021.353 6.148,968 116,765 107.593.00 % 61.46 1,09 31,62 5,72 0,11 100,00
3. KONDISI SOSIAL-DEMOGRAFIS
Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Berdasarkan hasil pendataan pada tahun 2006, jumlah penduduk pada kawasan perencanaan adalah 65.879 jiwa dengan 15.518 KK. Kepadatan penduduk tertinggi dijumpai pada Kecamatan Topoyoyaitu 213 jiwa/km2.
Tingkat Pendidikan
Agama
KECAMATAN Tobadak Tobadak Budong-Budong Islam 21.122 13.931 18.988 Jumlah Penduduk Menurut Agama Katholik 247 1.325 655 Kristen 491 4.684 1.862 Hindu 1.649 1.431 1 Budha 99 Jumlah 23.509 21.371 21.605
Adat Istiadat
Adat istiadat dan pranata sosial masyarakat di kawasan KTM secara umum dipengaruhi oleh budaya Mandar, Bugis/Makassar, Jawa dan Bali. Hukum adat yang berlaku dikawasan KTM adalah Hukum Adat Suku Mandar, yang mana setiap adanya permasalahan selain diselesaikan dengan hukum positif juga diselesaikan dengan hukum adat tersebut.
4. KONDISI PEREKONOMIAN
Jenis Kegiatan Usaha
Jenis kegiatan usaha yang berkembang di daerah KTM Tobadak meliputi sektor pertanian (83,1%), perdagangan (7,3%), jasa (3,2%), industri rumah tangga (2,3%), konstruksi (1,6%), angkutan (1,5%), listrik (1%) dan perbankan (0,01%).
Sarana Kesehatan
Jumlah Sarana Kesehatan Kecamatan Tobadak Tobadak BudongBudong Puskesmas / pustu 12 8 9 Pos Yandu 18 12 21 Dokter 5 2 3 Perawat 16 8 15 Bidan 7 6 9 Dukun Bayi 37 39 41
Sarana Peribadatan
Jumlah Sarana Peribadatan Kecamatan Mesjid Tobadak Tobadak Budong-Budong 44 23 31 Mushola 21 37 44 Gereja 9 37 13 Vihara 4 8 1
Sarana Perdagangan
Fasilitas perdagangan dan jasa yang terdapat di Kawasan Tobadak meliputi Pasar Umum, Pertokoan, dan Warung-warung/toko. Pertokoan berada di Desa Tobadak, sedangkan warung-warung/toko pada umumnya hampir menyebar di setiap desa.
Jaringan Transportasi
Kawasan KTM Tobadak dilintasi Jalan Trans Sulawesi Makasar Palu yang juga menghubungkan Kota Kabupaten Mamuju ke ibu kota Kecamatan sebagai pusat kegiatan kota seperti kecamatan Budong-budong, Kecamatan Tobadak, Kecamatan Topoyoatau ke Pasang Kayu. Saat ini pergerakan lalu lintas darat dari kota provinsi ke kota kabupaten Mamuju atau ke arah Provinsi Sulawesi Tengah menggunakan Jalan Trans Lintas Sulawesi sebagai jalan utama. Status jalan lintas ini adalah jalan Nasional dan kondisi jalan dari Kota Kabupaten Mamuju ke arah Kawasan KTM (kota Kecamatan Tobadak) lapisan asphalnya sebagian kurang baik (rusak).
Jaringan Listrik
Pelayanan PT PLN (Persero) dengan jaringan listriknya di kawasan KTM ini sangat terbatas. Desa-desa yang tidak mendapatkan aliran listrik dari PLN tersebut pada umumnya memakai generator listrik milik pribadi. Sedangkan yang tidak mempunyai generator dalam menerangi rumahnya memakai lampu tempel atau petromax. Banyaknya jumlah pelanggan sampai tahun 2006 yaitu hanya 6.994 pelanggan.
Jaringan Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi di wilayah Kawasan KTM untuk penggunaannya terbatas pada telepon seluler saja dengan operator Telkomsel. Jangkauan pemakaian telepon seluler tersebut sudah menjangkau seluruh desa wilayah KTM. Untuk penggunaan telepon kabel hanya terbatas di Kota Mamuju.
10
Sistim Drainase
Sistim drainase yang berupa jaringan drainase di wilayah KTM belum ada. Drainase yang ada berupa badan air atau sungai-sungai. Di wilayah ini, sebagian adalah wilayah pantai sehingga ada bagian lahan yang tergenang dan untuk daerah non pantai lahan resapannya sangat luas sehingga pada saat musim hujan tidak ada daerah genangan atau banjir.
Sistem Persampahan
Saat ini sistem pembuangan sampah di Wilayah KTM Tobadak masih bersifat individual. Belum terdapat pelayanan pembuangan sampah oleh Dinas Kebersihan. Kebanyakan warga langsung membuang sampah ke lahan-lahan kosong atau membakarnya. Sampah yang berasal dari pasar biasanya diangkut dengan menggunakan gerobak sampah kemudian dibuang ke lahanlahan kosong yang terdapat tidak jauh dari pasar.
11
467,38
100,13
155,09
9.919 1044,04
12
13
300 M
14
SKP-C 0 0 40 4 0
SKP-A 0 0 84 10 0
15
16
5. INSTITUSI PENGELOLA
Pengelola Kota Terpadu Mandiri (KTM) terdiri atas Bupati sebagai Pembina, Wakil Bupati, Sekretariat Daerah, Dinas daerah, dan lembaga teknis daerah lainnya. Lembaga teknis daerah yang terdapat di Kabupaten Mamuju antara lain Badan Pengawas Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah, Kantor Polisi Pamong Praja, Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil, Kantor Pemberdayaan Masyarakat, Kantor Arsip dan Perpustakaan, Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, Kantor Tenaga Kerja, Kantor Pariwisata, Kantor Penanggulangan Kebakaran, Kantor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kantor Peternakan, Kantor Perikanan dan Kelautan, Kantor Kehutanan, dan Kantor Perkebunan. Secara legalitas penyusunan kegiatan yang diusulkan dinas terkait, dirangkum oleh sekretariat cq. BAPPEDA Kabupaten Mamuju di Kawasan KTM Tobadak. Selanjutnya usulan program tersebut menjadi tanggung jawab Bupati selaku pembina Kawasan KTM, kemudian diusulkan ke pusat melalui Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
17
INDIKASI PROGRAM
18
INDIKASI PROGRAM
19
INDIKASI PROGRAM
20
INDIKASI PROGRAM
21
INDIKASI PROGRAM
22