Anda di halaman 1dari 52

DEBU BATAS PALESTINA By : Thufail Al Ghifari Dimataku kulihat fakta, menyilat sejarah dari cinta dan amarah pelupur

dari setiap air mata tanah Anbiya, membedah kepedihan para pujangga Allah(Allah) penjaga batas tanah syuhada, genggam ketapelmu hei Jundullah kekuatan kita akan gentarkan nyali arogansi heksagram hingga darah terakhir takkan terbungkam mereka yang menikam, provokasi batas aqidah dari manipulasi jahanam Jenin, grozny, Gaza hingga kecekung Kaspia merekam teritorial dihadapan batu para pejuang Ketika mereka membangkang, dari hati Musa yang terbayar duka tebusi batas kebohongan warisan Samir hingga sadarku menembus batas stagnasi dunia fitnah yang tertuduh, dari seribu penimbun peluru merangkai tanpa malu untuk rudal yang sentuh tubuh Syaik Ahmad Yasinku dan air mata keluarga Rantisi, bagi kepedihan seluruh umat Islam di dunia ini di mataku kulihat kau tersenyum sambil membunuh saudara kecilku yang sisakan jasad beku 40 jam berlalu untuk 3.297 juta nyawa syahid di Sabra Satilla neraka yang cukup kau tawarkan, pintu surga yang begitu indah untuk tetap di garis depan perlawanan ini adalah panggilan nurani, bagi mereka yang mau membuka hati ceria atas tawa yang tercuri sesuatu yang harus kita rebut kembali, sesuatu yang harus kita jaga hingga akhir jaman ini Senapan seragam besi dan tank baja para penjajah agama Propaganda Jahiliyah di atas media massa Temukan hidayah dari para pewaris Intifadah Di garis depan kutunggu kau sahabat !!!!(Kutunggu Kau sahabat !!!) Yang Tak akan pernah ada perdamaian bagi mereka yang tak pernah mengharagai Agama kita Menepis setiap debu di garis batas perlawanan kita ! (Allahuuuu Akbar !) Yo...cek, teruntuk kalian yang merindukan mereka Yang berdiri dari kebesaran para panji-panji kemegahan Islam ! Yang menguhunuskan pedang di atas kebathilan Yang bertutur bijak membangun keadilan dan kesejahteraan Mereka yang maniskan intisari sejarah Cerita panjang Syuhada tanah Anbiya Abu Bakar Ash Siddiq, Umar Bin Khatab, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib Hingga kebesaran Umar Bin Abdul Aziz Lihatlah, bingkai kenangan itu kawan warisan dari legenda para Mujahid Pemimpin garis depan terbaik seperti Khalid Bin Walid, Pujangga Kalimatullah yang getarkan nyali para kafir dunia Berdiri dari pewaris Abu Barzah Bin Al Zahra, Al Mutsad bin Abi Wariq Sah, Saad Bin Abi Waqash. bagi Kita para penerus Intifadah ini.

Generasi para penjaga batas serangan Zionis. Mimpi buruk paranoia Liberalis. Seperti ketika Salahudin Al-Ayyubi meratakan arogansi salibis Maka, tetaplah optimis, terserah fitnah yang menyebut kita fasis atau rasis (bahkan Teroris !) Bagi jalan Allah yang termanipulasi kaum Hipokritis, terjagalah hei petinggi Syuhada ! hanya kematianlah akhir dari perjuangan kita bagi dunia yang tak pernah menghargai Akhlak kita Di mataku kulihat fakta karena itulah aku enggan menyerah Islam harus merdeka atau aku Harus Syahid di Jalan Allah ! (Allahuuuuuu Akbar !!!!!! Allahuuuuuu Akbar !!!!! Allahuuuuuu Akbar !!!!!!)

DOA BATU AIR MATA By : Thufail Al Ghifari Saksikanlah kebangkitan ini, Kebangkitan dari barisan rapat Pemuda islam diseluruh dunia Saksikanlah kebangkitan kami, Kebangkitan para pecinta syahid, Para pewaris risalah Rasululloh SAW .. Allahu Akbar .. Allahu Akbar .. Allahu Akbar .. Konotasi peraga penjajah darah & tulang belulang para penyair syuhada Sketsa kata merubah fakta menjadi fitnah Generasi pewaris perang badar mulai angkat bicara senjata rima & reaksi keras kupas tuntas Kebiadaban dunia yang tidak mengenal batas Satukanlah setiap harokah yg bertebaran Debu-debu perlawanan pun mulai bersahutan & melebur nyata Air mata kedukaan menjadi legenda ketapel & sorban Menghunus perlawanan meretakan nada Tata heterogenitas dalam satu aqidah Intelektual yg pantang merekap gentar Kamilah pembakar batas aritokrasi dunia Membakar vatikan dalam omong kosong perdamaian Total Total kebencian kami terhadap zionisme Doa Doa Batu Batu Airmata . Doa Doa Batu Batu Airmata . Doa Doa Batu Batu Airmata . Doa Doa Batu Batu Airmata . Rekapitulasi monumental penikmat peluru

Konstruksi ukhuwah jadikan benteng yg tak goyah Rekreasi jihad hingga keujung senja kehidupan Ketika emosiku beresonansi keurat nadi Fisabilillah sabotase setiap kontribusi amerika serikat sampah Jelanta demokrasi dari pengecut regenerasi laknat yahudi alfahmu al-ikhlas al-amal aljihad attadhiyah attaat attsabat attajarud al-ukhuwah attsiqoh Kolektifitas robbani angkasa perlawanan islami Menuai benih kebeningan hati agar intisari tak tercemar dari para penghianat intifadoh Yakinkanlah dirimu hei pemuda islam Bergabung diantara pewaris penerus risalah Doa Doa Batu Batu Airmata . Doa Doa Batu Batu Airmata . Doa Doa Batu Batu Airmata . Doa Doa Batu Batu Airmata . Pahamilah ilmu agar peluru & bom waktu Dapat mengerti arti kebijaksanaan cahaya hatimu Iringi ikhlasnya sebuah pengamalan Pengorbanan & keteguhan tauhid Buah tata diatas totalitas perjuangan Percaya adalah permata ukhuwah Agar jihad juga dapat berdiri bersama cinta Keteladanan dari generasi para tabiin Maka nyalakan lilin diantara tulang belulang Pandangilah nisan dari stasiun kehidupan Dan nikmatilah kematian Hiruplah kesturi syahid tanah negri Tanah dari panji bendera para mujahid Biarlah mata hati iringi perih stagnasi madinah Memori keharuman para sahabat Dan nafas terakhir sang nabi Ummati.. Ummati.. Ummati.. Rapatkanlah setiap shaf perjuangan kita Rapatkan barisan hey umat islam Doa Doa Batu Batu Airmata . Doa Doa Batu Batu Airmata . Doa Doa Batu Batu Airmata . Doa Doa Batu Batu Airmata .

INVASI ZIONISME By : Thufail Al Ghifari Korosi huru hara di akhir zaman Blok hitam eksekusi Sayanim terus menggeram Catatan tiada akhir tuntaskan ambisi mutakhir Provokasi perang salib penipu Tuhan dari tetesan darah Apocalypse Geofisika historical operasi Sphink hingga black September Kebenaran media bermain silicon untuk misi abadi ke 24 protokol Zion Muslihat resolusi 242 dan PBB menjadi kaki tangan mereka Merekrut dioksida badan koordinasi inteligen negara Bahkan PBB atau CIA profetik skenario aggressor sindikat akronim yahudi Bersihkan senator kotor formasi Ambassador perekrutan komunikator Kontrol mobilisasi cita-cita Haykal Sulaiman Nikita Kruscev hingga Viktor Ovtrovsky. Al Khadafi hingga Simon Perez Modifikasi kamikaze yang membuat Charles Manson layak menjadi maskot Amerika. Untuk wacana harfiah kepalsuan propaganda Instruktur lelucon Tel Aviv dalam pelacuran midrasha Inflasi nada sejarah dusta Galilea yang tetap harus membayar mahal Legenda syahid Shabra Shatilla dan voltase Fallujah Tidak ada perang seteror perang terhadap Zionizme Dadu telah terlempar Permainan tipu daya perang semesta akan segera berkobar Referensi target merah sinyal sub kordinat Nota faktual salinan informasi arena combat Umpan matang dalam wacana kelabu Tidak terlihat dalam kasat mata baku Tidak terdengar dari mainstream yang lugu Verifikasi ambisi spesifik Megalomania Epitome dusta bayonet Sodom dan Gomora Rakitan diplomatic sepicik Ellijah Muhammad Insiden Malcolm dan Kanosa kehancuran Baghdad Cerita invasi Teheran hingga dataran tinggi Golan Kassa m-o double s-a-d ( M.O.S.S.A.D ) Yang definisikan terorisme pada antisemitisme Raja raja pagan yang ingin kuasai dunia Ketika barikade Sharon menembus ke ruang tamu kita Pion catur pariwara dan benih konsumerisme Uang, sex dan kekuasaan dari racun materialisme Terbaca dalam analisa spesifik Suatu ketika scientific terlalu bodoh untuk percaya pada akhir zaman Tidak ada perang seteror perang terhadap Zionizme

SYAIR PERANG PANJANG By : Thufail Al Ghifari

Konstruksi dialektisis analisa raincorp Intelengensi mutakhir legenda fakta konspirasi terkorup Pion fitnah mulai hitamkan aktor Monopoli pers kelabui makna subjektif teror Spionase dan sabotase Setiap barikade konsumtif morse Ide terbidak Pentagon samarkan kode Vietnam hingga Afganistan, Kuningan, Baghdad dan Palestina Marriot, Bali, Sudan hingga Chechnya Warisan peluru dari misteri nyawa John F Kennedy Konspirasi sepanjang masa Neraka arogansi adi daya tunggal hendak berkuasa Demokrasi dunia para pelacur Lucifer Proyek order tender pembantaian wajib merger Deklarasi Balford dan penghianatan terbarter Kultur sesat di pusat Zoroaster Eksklusifitas infiltrasi teritorial Freemansonry Parsial rasialis di setiap kontribusi genosida Teokrasi di sumbu teritori tanpa batas Hiforgensi ras dan kesenjangan kelas Liberalis pasar modal clubelisasi terbebas Membakar batas monopoli ekonomi kelas atas Syair perang panjang batas misteri lanjutan sejarah Sejarah disetiap bercak darah Legenda ketapel para syuhada Disetiap jerit kekuatan manipulasi kapital disana Di atas tanah busung dada Colombus Diantara degradasi moral kebenaran yang kian mampus Pentagon atau di gedung putih Washington Strategi teroris dunia sebenarnya beraksi Mainkan invasi Dari busuknya sebuah konspirasi Maka PBB adalah nostalgia Mitos kepemilikan Demokrasi beribu liter darah Konstruksi monumental Proporsi berdalih menetralisir Kemunafikan teroris abadi yang terorganisir Fitnah pemusnah masal Disetiap atraksi sang pembunuh tanpa wajah

Komprador devide et impera Obral mengobral nyawa Kriminalisasi ekonomi kelabu yang tertata Pecinta tata Di atas kamuflase sensasi CNN Kosovo Balkan dan fitnah Al Qaeda menjadi tren Antara pipa minyak dan bank dunia Kepentingan struktur intelektual wall Street Bursa efek yang menjadi bursa darah jutaan umat manusia Diktatoriat pintu pembuka armagedon dunia Revolver bisnis Pedagang senjata, kokain dan CIA Otak jelata intisari teroris dunia Ambigu Spielberg dan cuci otak kosong Saving Private Ryan Fantasi yang terjebak invasi baru Batalyon Dreamwork dan Universal Studios Phsycho motorik hedonisme intelegensi nol besar Konklusi loyalitas yang terjebak sinkrenitas moderatik Parasit warisan dinasti Rotschild Jaringan Soros Proloton Budaya dan ekonomi sebagai poros proton Berlin baru di sungai Nil hingga Tiggris Ketika teroris berteriak teroris Genetika penglaris katalog darah Bagi tanah para nabi yang terjajah Maka bangunlah para biarawan malam Legenda penghunus pedang surga pilihan Kesturi impian setiap syuhada Perlawanan hingga akhir jaman Karena tidak akan pernah ada perang Seteror perang tehadap Zionisme (Boikot Israel dan persetan Amerika) Syair perang panjang batas misteri lanjutan sejarah Sejarah disetiap bercak darah Legenda ketapel para syuhada

KARAVAN SENJA By : Thufail Al Ghifari

Yo Muslim Forever ! Terkenanglah darah itu, mereka yang telah pergi Terdengarkah suara itu, Panggilan yang memanggil (Demi Alloh dan para RosulNya) Terjaga dari segala kekufuran Untuk mereka yang telah pergi, mereka yang telah memberikan segalanya bagi ummat ini Peluru di depan setiap sisi barisan Dapati harapan nyawa tak tersisa Kota tua di setiap kebisuan deru debu Menapaki jejak para tentara jahiliah Terhampar di atas kenangan strategi qabal Di atas sehelai sorban tak di kenal Perang parang bersarang di antara peperangan panjang Kesturi pewaris bunga-bunga Surga yang tak akan hilang Berjuta mayat tak bersalah, anak-anak tak berdosa Di antara hijab yang menjadi saksi kepergian para Syuhada Altilery dari ahklak Robbani Sejenak jingaku terpaku tak tersentuh habis batas-batas Neraka Bocah-bocah yang menangis menatap hampa, tak tahu lagi di mana ayah dan ibu mereka Bangkitlah singa-singa Islamku ! pikirkanlah tungganan mu sahabat Karavan Surga telah menunggu kita Panggilan hijrah dari sebaik-baiknya langkah Jihad tidak dengan negosiasi Jihad tidak dengan perundingan damai, tidak juga dengan dialog Jihad adalah sebaik-baiknya perlawanan Membakar peluru historis Dari Hasan Al-Banna hingga Syekh Abdullah Azzam Ikhwanul Muslimin hingga Al-Qaeda Lihatlah negeri di mana saudara-saudara kita terjajah Karena ku tak salahkan musuh yang datang dengan persiapan dan kekuatan yang matang, tetapi ketika mereka ada untuk menindas Islam, maka jalan kita adalah berJIHAD dan BANGKIT untuk tetap terjaga di jalan Alloh Ya Alloh kuatkanlah hamba-Mu Iringi setiap angin yang hembuskan kematian Kini saatnya merapatkan barisan Berdiri tegak patahkan gejolak kekufuran Prioritas ibadah adalah pondasi utama Pengetahhuan menjadi bekal amunisi Ukhuwah adalah kekuatan, berdiri dari cermin Mukmin sejati Pujangga penerus amanah Rosullulloh saw

Membakar batas air raksa jahilliah Suatu ketika Islam berkibar dari kejayaan Robbani Penyempurna warisan perjuangan Anbbiya Rahmatan lillalamin dari kekhalifahan Islamiyah Intifadhah hingga akhir sejarah Jenin, Gaza, Serbia, Checnya, Kasmir, Malaysia Yerussalem, Irak, Afghanistan, Phillipina, Thailand Kosovo, Brosni hingga Sumeria Poso, Ambon, Pakistan, Karbala, Nigeria Jakarta, Mekkah, Perancis, Madinah Jihad hingga seluruh tanah Islam di dunia ! Tak ada lagi waktu yang tersia-sia kan Genderang perang telah berkibar Hingga tidak ada tempat bagi Zionis Yahudi dan antek-anteknya Mengenang setiap jiwa pendaulu kita Dari Khalid bin Walid hingga Sallahudin Al-Ayyubi dan Abdul Aziz Ar-Rantisi Hingga titik darah penghabisan Amal maruf nahi mungkar Karena tidak ada yang sia-sia Tidak akan ada yang sia-sia dalam membela Islam Allahhuu Akbar ! Allohhh .. di sini ku menghadap-Mu Allohhh .. restuilah harapanku Bersatulah seluruh ummat Islam ! Terkenanglah darah itu, mereka yang tel..

UMUR UMAT ISLAM By : Thufail Al Ghifari ketika fundamental adalah teroris dan demokrasi berorasi dalam alunan kata rangkaian iblis sumpah serapah untaian kata tragis liberalis syair demokrasi memecah belah turki dan kebisuan propaganda mata mata logika yang dustakan nilai aqidah neraka tipu daya pluralisme agama dari teluk ambalat hingga fenomena syiah vs sunni di irak terdesak dari pertikaian bidak catur yg buta terkuak pembakar intisari ukhuwah diatas ego golongan pukul rata keluguan umat layaknya seribu ahli surga maka bersuka citalah penemu benua amerika ketika pengunjung kabah tak sajikan suara atas darah di palestina berseteru dari misteri militansi Taliban

sempurna dalam kerapuhan mata-mata dari ketakwaan ketika kapitalisme begitu manjur bersahabat dgn ketupat lebaran dan islam menbunuh islam menjadi pahala mereinkarnasi alasan di liang lahat slogan kekalifahan penyeru batas propaganda dawah palsu berdiri diantara argumentasi rohani terbalut hawa nafsu pemuja wadah arsitektur media kekafiran ketika argumentasi mentahkan cerita para salafus soleh dan serumpun jihad harus berpecah belah untuk satu alasan serupa ketika semua merasa yang paling ahlus sunnah wal jamaah Berapa lama lagi umur umat Islam2x hermenetika dari omong kosong logika absurd orientalis pudarkan makna definisi jelaga retoris penggubris sandi alam dajjal penghianat histories mem-backup batas individualis teorikal para badut zionis untuk setiap Molotov dari setiap botol coca cola dan mc donal menjadi 100 % halal bersenggama berduet bersama Marlboro dan tafsir al azhar berceritalah para anekdot ateis dalam kedangkalan syekh siti jenar dari catatan putih para penghianat tauhid untuk para pembual yang ikut membantai saudara islam kami disluruh dunia merubah jenin menjadi diskotik baru berlabel anti teroris global berduet bersama aril Sharon dan pemikiran liberal bumbu paling menyedihkan ari fenomena bir bintang 0 % alkohol dan senyawa paramadina memang telah cukup membuat islam menjadi tolol sengketa tanah dan minyak bumi batu bara membara membantai sesama propaganda atas umat yang tak bersalah saat islam membunuh islam tak lagi jadi prahara dan setiap kuffar lebih penting menjadi saudara menyayat duka setiap tetes mata aroma intifadoh lupakanlah che gwevara dan syair pagi hutan Bolivia ketika revolusi berarti demokrasi dan seks bebas membusuk bersama argumentasi islam kiri episode paling mutakhir salah kaprah mansour fakih Berapa lama lagi umur umat Islam2x hitunglah umur umat islam ketika langit menghitam diruang hukum yang tak perlu lagi merajam terlupakanlah dzat yang tiupkan ruh didalam rahim foto sintesa dari budaya pendusta agama ibrahim saat al quran hanya pengantar debu hiasan rumahmu dari zaman kezoliman yang asingkan setiap puing kemurnian islam ketika teroris berarti musollah dan penjaga tauhid

maka demokrasi mengambil tempat bersama selinting ganja & jack Daniel panorama pembakar batas hewan dan manusia cakrawala tahajud yang tak sanggup lagi bersujud pada dimensi ketika poligami berarti neraka dan prostitusi menjadi hak asasi ketika kondom fiesta menjadi solusi norma menjamu kapitalisme dalam retorika syariat raga dari propaganda albert pike dan ibnu arabi lebih busuk dari argumentasi pembenaran murtad ala nafa urbach dan consensus hak cipta sukses racuni anak bangsa yang memasang jaring konsumerisme dari idiom professionalisme ketika nasyid sudah tak beda lagi dgn backstreetboys dan dewa 19 ternyata lebih harokah dari syair pagi falujah senjata paradigma paling ironis sejak peringatan bahaya merokok ada disetiap bungkus rokok dan MUI belum juga mengerti bahwa hak cipta adalah milik allah fatwakan umat sekaligus membela selangkangan bill gates Berapa lama lagi umur umat Islam2x

BERGABUNG BERSAMA KAFILAH By : Thufail Al Ghifari Kalkulasikanlah kenyataan ini autobiografi skenario demokrasi rumusan koleksi sejarah laut mati hingga pembantaian fakta di bingkai nuansa pagi sebusuk ceramah pengkafiran kasus misteri pesantren az-zaytun buahkan sandi perjuangan palsu persis dengan senyawa omong kosong jenin lenkari membabat prasangka ortodok syria yang membuat plato mendominasi al-quran di konsili NICEA cerminan argumentasi mutakhir pembodohan reinkarnasi saurus lupakanlah ruh para mujahid ketika yasser arafat adalah syahid dan syekh ahmad yassin menjadi teroris mungkin itu yang mebuat butiran peluru di tubuh hassan al-bana terlupakan dan gamal abdul nasser berhak menjadi sejarah sandiwara smackdown maka kami takkan berakhir meski telah hitam warna angin dan air meski tubuh terkoyak bersama seribu martir walau terlemparkan untuk sekian kali lagi belasan luka memar darah mengalir dari hidung kepala serdadu kuffar mata hati membuta gelora perjalanan menunggu waktu hempaskan neraka lalu kembali pada tangan mungil para pemberani untuk sekali lagi lentingkan ketapel kayu

karena kami adalah peluru yang lahir dari tonggak bumi hidup untuk menjadi saksi pelita sejarah para pemegang risalah hingga tiba satu episode lain saat tanah ini semakin merana karena kami adalah doa dari batu pembakar mimpi setia memegang kakbah sabar mengiringi mentari senja menemani kepalan tangan mungil para jundi kecil yang melintasi teriknya mentari dari tanah yang diberkati penjaga tauhid pada nilai keagungan tertinggi untuk keyakinan kami yang luluh lantakkan semua peradaban dunia penyiram taman-taman keluhuran penghias surga-surga kepahlawanan tanyakanlah tentang kami pada rumah-rumah negeri syam dan taman-tamannya pada negeri irak dan pedesaannya andalusia dan gedung-gedungnya permata negeri mesir dan lembah-lembahnya pada jazirah arabia dan padang saharanya tanyakan tentang kami pada dunia dan penghuninya pada padang-padang afrika hingga tanah-tanah subur negeri azzam padepokan-padepokan negeri persi hingga lereng-lereng kaukasus pada kegersangan komo dan sepanjang sungai loire hingga lemabah-lembah sungai janube pada setiap jengkal tanah di bumi ini di setiap pemukiman di kolong langit ini pada mereka semua terdengar berita tentang kepahlawanan kami pengorbanan dan jasa-jasa kami kabanggaan dan peninggalan-peninggalan kami ilmu pengetahuan dan keindahan seni kami pernahkah, pernahkah kalian dunia yang lebih mulia dan lebih terhormat? yang lembut dan berkasih sayang yang lebih agung dan lebih dahsyat lebih unggul dan lebih cerdas daripada kami di saat bumi tersesat dalam gelapnya abu lahab kami tegakkan timbangan keadilan diantara angkuhnya tongkat-tongkat abu jahal kami bangun gedung ilmu pengetahuan di saat orang mencampakkan ilmu dari rumah mereka kami deklarasikan persamaan di saat manusia menyembah para raja dan tuhankan kebohongan kami hidupkan hati manusia dengan iman

kami hidupkan akal manusia dengan pengetahuan kami hidupkan segenap manusia dengan kebebasan dan peradaban kami bangun kota kuffah, basrah, kairo, dan baghdad kami bangun peradaban syam, irak, mesir dan andalusia kami dirikan baitul hikamh, madrasah dishamiyah, universitas cordova hingga unversitas al-azhar kami bangun dan makmurkan masjid al-ummawi, kubah al-zahra sirra an-ba'a, al-zahra, al-hamra, sultan ahmad, dan taj mahal maka terhiburlah setiap insan yang mengunjunginya kami telah mengajar pada penduduk bumi ini tentang arti hidup yang sebenarnya kamilah guru mereka kami orang islam dan kami BUKAN TERORIS !

BERITA HARI INI By : Thufail Al Ghifari Lemak nabati dan control diri Rangkuman kesehatan dari helmi dan siraman pagi pekat intonasi mentari meninggi Diantara fuck Sheila on 7 dan hak asasi serasa prokontra idealis jadi realita hak apatis Argumantasi pembenaran norma & tawa Negara berita hari ini selalu terlewati diatas cinta pemodal Rahasia busuk industri musik dan soundrenalin cadas kebisingan korporasi butakan mata anak negri Distorsi rahasia dokumen cia dan 30 s pki piagam kebrutalan sirat sejarah kompetisi nuklir Kartu merah demokrasi teranulir disetiap jarak senjang makin bergulir hormone kebebasan dari intuisi salah kaprah nasional 666 fenomena Bengal kontroversi pemodal The brandal di 1 titik magnetic kosong rasa selalu sok simpatik karikatur dunia yg tetap bangga menjadi munafik brita hari ini apa yg kan terjadi setelah hari ini dari atas tanah ini kutelusuri lagi dan tak ada satupun yang dapat kupercayai 2x bayi-bayi aborsi pun terlaknat pelarian ejakulasi harga diri pada satu tema jual beli menawar kisah horman penetrasi prokontra standard invasi ganda lesbi ketika pilihan hidup adalah masalah benar & salah keadilan hanyalah hak tradisi norma mengkutuk sintesis kotbah moral agama

beri ruang pintu penjajah fasis baru bertopeng valentine langkah konspirasi baru antara mossad & istana Negara lalu siapa berhak atur serapah ketika umr habis diatas loyalitas waktu & tenaga & thr adalah hikmah konsumtif menjelang hari raya Paradigma tuhan menjadi belenggu ekonomi boneka wtc /mencibir boneka liberty Najis sebuah parasit praktisi ekonomi teroris teriak teroris perdamaian yang terangkai samar oasis Kesimpulan penguasa tanah yg berdesis kru antipati jiwaku ludahi kebenaranmu Kucium aroma bangkai langkah Arafat dan mayat perawan palestina Hey dunia mata air kompas kebenaran menggila belantara amarah dan darah Badut pentagon wariskan kesah ketika islam menjadi target berikutnya Setelah mayat sosialis mati diatas hepatitis moral gorbachev Equality yang membuat fidel kastro melacur diselangkangan paman sam Cinta kesewenangan praja hampa merekah agama dan kontroversi al aqsho dibelakang apriori ibrani Vs Arafat dan konspirasi dunia tingkat tinggi mungkin itu alasan washingthon control kendali zionis

DEMOCRAZY By : Thufail Al Ghifari Cho intro: Di dalam hati ku bertanya kegilaan ini menusuk sanubari menikam asa dan butakan nurani Nafas Degradasi peradaban Zaman ketika para samiri semakin bebas berkeliaran Gentayangan Dalam percaturan Aqidah sempalan Kombinasi majas liberal dan logika sompral Kaderisasi Abdullah bin ubay bin saba bin dajjal Cangkok modernitas dari kupasan sinetron berlabel dakwah abal-abal Kacung Dollar yang coba ambil alih kapitalisme dan pembodohan serial sinetron dalam skenario para pembual Lalu akhiri setiap chapter Tauhid dengan kuburan meledug, Mayat penuh belatunglah, kecoalah, cacinglah Penuh lintahlah lalu bau busuk dan sampah Sama persis seperti Aqidah para kurawa Yang caplok sengketa beras bulog Dari blok konsumerisme rapelan anggota dewan & prestasi jeblok Tidak beda dengan bisnis vcd porno glosiran glodok

Terkombinasi dalam dana illegal kemunafikan pemilu elit-elit bolot Mencolok seronok Mengambil kesempatan dalam kesempitan Lalu lempar retorika dengan tampang sok menawan Mengkonsumsi wacana democrazy para legislatif Dan air lendir kamar hotel sebagai rileksasi alternatif Kacung zionis yang coba berlaga hanif Sambil back up prostitusi progresif Jaringan mafia kemunkaran yang makin atraktif Hak asasi seperti apa sih yang kalian maksud? Ketika media jerumuskan propaganda Mengupas bangkai dan memonopoli sajadah Menyerang ulama lalu dustakan agama Persis seperti dusta besar konspirasi yang coba bungkam Keteguhan Baasyir dan poligami Abdullah Gymnastiar Chorus : Hati-hati Freemasonri Terbangun dari rotasi konspirasi Energy hirarki para tirani kamuflase hak asasi skenario pirasi pion konsumerisme klub rotari voting tentang prostusi dan hak asasi atas nama kebenaran dari kacamata demokrasi Undercover! Agenda tersembunyi ini takkan bisa di barter Mulai dari isu anti poligami yang dibuat santer Di carter dari kepentingan fenomena anti teroris ala para crusader Jual beli saham ibu pertiwi Untuk devisa dari percaturan departemen maksiat dalam negeri Playboy takkan mati !!! Sejak nurani dewan pembantaian rakyat Membungkam poros indosat Diatas saham generasi kami yang dijual dari Riba korupsi BUMN dan MTV moralitas ejakulasi dana rapelan bumbu kolesterol pilkada dari kurs busway dan tradisi Banjir Jakarta imbas invasi kapitalisme dataran tinggi rasuki daerah Villa pariwisata dan devisa bisnis ejakulasi merajalela Retorika bagi hasil dan bunga bank topeng pemodal berwatak hitler yang makin edan Maka apa arti RIBA? sejak slogan syariah masih terlalu lugu tuk sterilkan Bank Indonesia dari intervensi IMF bercampur bersama asset keuntungan jaringan film BF bensin fatwa haram departemen agama

yang menjilat ulang ludah bisnis minuman keras atas nama bea dan cukai departemen perdagangan dan kemajuan pariwisata persis seperti para munsyid yang mengumpulkan dana untuk palestina atas nama Jihad dan Dakwah sambil menunda waktu sholat tepat waktu ketika Adzan tiba atas nama fiqud dakwah atau takut kehilangan massa mengaku aktivis dakwah sambil memelihara Taghut yang tak ada habisnya Chorus : Hati-hati Freemasonri Terbangun dari rotasi konspirasi Energy hirarki para tirani kamuflase hak asasi bicara soal zionis dan dakwah atas nama gerakan reformis perhatikan kelakar para aktivis mulai prejudis, ironis, opportunis pakai bendera palestina dimana-mana bicara Jihad Fi Sabilillah tapi disuruh nikah malah nawar ukhti dibatas waktu kuliah akhwat kok di order emangnya mikrolet ngak usah ngomong jihadlah jihad yang aduhai aja nggak berani gimana mau bicara jihad kayak di Palestina ya tapi akhirnya ada juga yang berani walimah..tapi ya gitu deh ngaji pulang ngaji pulang habis walimah ngilang Realita mulai samakan Tuhan dengan uang Kalau tidak dia bakal hengkang Ngambek kayak Gamal Abdul Naseer sama Hasan Al Banna ketika membangkang Bacot shiffin merajela lalu angkat bendera perang democrazy kegilaan merasio dilema habiburahman el shirazy sejak VJ Rianti mendominasi sinema ayat ayat cinta berharap sajadah cinta mesra bertasbih dengan lusinan konsumerisme ibu kota yang tak kunjung beri harapan pada lusinan pemerkosaan akhwat di abu graib terlalu gaib untuk mampu terjemahkan aib begitulah democrazy mendominasi hegemoni dengan budaya salib menyalib rongsokan retorika yang makin kehilangan bait jadi diri dari lawakan penghisap rokok kapitalis yang coba bicara revolusi pelacur marx dan nietzhie dari prostitusi stadium zionis tingkat tinggi level murtad yang makin kehilangan trombosit aqidah islami logika kronis retorika statis apatis seidiot syahadat kita di turnamen sepakbola piala asia yang sarat doktrin kapitalis

WANGI SYUHADA By : Thufail Al Ghifari Harum wangi syuhada saat syahid menjemputnya 2x Bergetar jiwa yg mengirinya Pada ceritamu kusimpan nafasku Rangkaian kata dalam pertempuran sejati Syahidmu adalah energi jiwaku Kesolehan mu adalah cermin hidupku Kau takkan pernah habis Walau jasadmu telah membeku sribu tahun lamanya Kau aliri kami dalam semangat menjaga hidup dari jejak-jejak pekat Seabadi pedang-pedang dilangit Serapat persaudaraan awan-awan diangkasa Darah yg kau sisakan didiepan dimata ini Membakar perlawanan diantero semesta Untuk jagat raya kita bersama Pada janji-janji Allah untuk kesetiaan kita Di desa-desa dalam pembantaian itu Di kota-kota dalam gerilyamu Tersisipkan cerita utk menjadi tangguh Pemburu seribu peluru & mortar waktu Kepergianmu adalah inspirasi kami Mewangi & menjadi wejangan abadi Meresapi intisari progratif ilahi Menyadari fitrah sbg seorang hamba Terbangun dari sinergi semesta & pelajaran airmata Menghiasi kemilau fajar dari bukit badar Diasingkan oleh hipokritas Tapi tetap hidup dalam ruhiyah yg berkualitas Melegenda tanpa harus menyombongkan sejarah Kerendahan hatimu hingga senyum ramahmu Slalu terasa hadirmu menembus 2 alam pecahkan kebisuan waktu Masih terdengar teriakmu.. hayya bil jihad Kobarkan smangat kami Masih terngiang kisahmu bangunkan malam2 kami Untuk kembali bersuci di sepempat malam yg sunyi Demi masa & anak cucu kami Demi dzat yang hidup kami ada di tangannya

SEHELAI TIRAI DEMOKRASI By : Thufail Al Ghifari

Bercerita tentang kemiskinan dan setiap proporsi tentang keterbelakangan Di sekolah ketika kau duduk membaca Pelajari setiap kata bahasa dan budaya Mentalar setiap isi sejarah dan urgensi tentang dogma Dari setiap kurikulum yang dustakan intisari Akidah Lempar paradigma tentang perdamaian Mengaliri kebenaran ke sudut pemurtadan Senggama neraka dari percaturan modernitas Yang palsukan makna rukun Islam diatas omong kosong pluralitas Dongeng kebodohan kaum trinitas Menjelma dari setiap candu yang selalu klise terbahas Manipulasi setiap kedok toleransi Bersembunyi diatas real type tentang cinta kasih Boneka para kafir demokrasi Ketelanjangan amarah sebuah nilai tentang hak asasi Di setiap tinta ijazah yang berubah menjadi tirani konsumerisme Instalasi otak tercuci gengsi modernitas Di sekolah dan setiap bukti nyata kesenjangan kelas Kebohongan pendidikan pada satu rangkaian ambisi kafir membakar batas Antara kufar dan Mukmin sejati Simaklah musuh-musuh Islam di sekitar kita Itulah para nasrani dan yahudi tak henti-hentinya Selalu coba mendustakan Syahadat kami Yeah Come On ! Benturkan waktu Sungguh batas kesesatan jarak membendung kalbu Tertusuk pilu Etape para pendusta agama disekitarmu Dan para sahabat yang termurtadkan Candu juru selamat palsu Kuantitas para penipu Membius dogma pluralitas senggama Maka bersatulah umat Islam berteguhlah pada tali agama Allah Janganlah Kau bercerai berai Yooww Pukul 7 pagi WIB ketika sistem mulai palsukan Makna dari dua kalimat syahadat Sekolah umum tidak mengajarkan kita menjadi Mukmin sejati Rangkaian pembuta makna kemurnian Akidah Pendusta agama diatas kompromi demokrasi Hipokrasi dari aksiomatis kristenisasi Mengiringi strategi dari kelicikan regenerasi partai damai sejahtera Mantra dajjal dan boneka para yahudi Terlaknat dari omong kosong eintokia Barigade para setan misionaris dan pengekor nasionalis

Universalitas agama yang menjebak kawah sudut pandang tentang neraka Maka bersyukurlah kepada militansi Karena fanatik adalah kunci Mukmin sejati Sekolahku adalah Tarbiyyah Islamiyah Murrobiku adalah wali kelasku Nabi Muhammad SAW adalah teladanku Dan Allah SWT adalah segalanya bagiku Maka jadilah Muslim sejati Yang berlemah lembut terhadap sesama Islam Dan bersikap tegas terhadap orang kafir Dari Sehelai Tirai Demokrasi Kemurnian yang harus tetap berdiri Bersatu sehati menghapus setiap noda hitam di dalam kalbu Bagi Indonesia dan kenangan syahid para mujahidin yang telah meninggal atas kemerdekaan bangsa ini Benturkan waktu Sungguh batas kesesatan jarak membendung kalbu Tertusuk pilu Etape para pendusta agama disekitarmu Dan para sahabat yang termurtadkan Candu juru selamat palsu Kuantitas para penipu Membius dogma pluralitas senggama Maka bersatulah umat Islam berteguhlah pada tali agama Allah Janganlah Kau bercerai berai Langkah prestisius dari sebuah kemunafikan toleransi Ketika jawaban adalah pluralitas Menghimpit buas pada satu estetika omong kosong patriot pemurtadan Menjelma pada suatu nuansa kedamaian Sekedar topeng bagi setiap ambisi pemfitnah agama Memberi ruang lingkup kepalsuan Pasa satu sketsa dilema pembenaran Menjalar disetiap pengkafiran umat Mereka memang tak henti-hentinya memerangi Islam Mewujudkan fakta ambisi para misionaris edan Disini keluguan umat semakin termanfaatkan bagi sebuah konspirasi global Agenda pion-pion zionisme Bintang Daud dan retorika tentang keselamatan Semaikan jihadmu di dada kawan Genderang Perang telah ditabuh Tuk memereka yang selalu memerangi mereka yang selalu memerangi dan mengusik agama ini Ikat sorban dan rapatkan setiap saf-saf persaudaraan Islam Makna kata kekusuan dan terjagalah dalam setiap kalimat Allah Bersatulah umat Islam

Waktunya kita bangkit dan merebut kembali kejayaan itu Agar tak ada lagi yang dibodohi Hingga tak ada lagi fitnah bagi agama ini

AZZAM DAN JIHAD By : Thufail Al Ghifari Teguhkan azzam peluru tauhid deklarasi aqidah sejati pecinta syahid Qalbu adalah raja bagi setiap sisi manusia Penjawab di akhir halaman depan pintu siksa Mata telinga dan jiwa Ratakan rasa ketika setiap hal pasti kan ditanya Di sana di alam Barzah Pertanggungjawaban di depan penguasa Jannah Pujian dan doa teragung Syair sejarah parang di setiap relung, merenunglah .. merenunglah Tataplah dua pusaka dan siroh emas Jundulloh Yang titipkan surat di atas dua warna Hitam pena para ulama dan merah darah para syuhada Yang kau miriskan terkelabui hati yang buta Hati yang slalu salah mengartikan cinta Cinta yang lahir di antara dua rasa sketsa akhirat atau ketololan dunia Bijakkah ketika kata meraba tutur ? harta terindah dibalik tafakur Keikhlasan jundi yang tak mudah tersungkur bersama buah zikir yang teratur Bercerminlah agar kau terjaga dari futur Bercerminlah agar kau tidak menjadi bagian para ahli kufur Bulatkan tekad bersama ilmu, Perjuangkan Islam tegakkan Tauhid Mushaf dan pedang antara cinta dan ketegasan Rahmat semesta dari harta Surga yang tak terkira Yang membuat seuntai ketapel menjadi lebih bermakna Warna-warna batu dan air mata Ketika jihad menjadi bingkai sejarah terindah Bagi para pewaris ummat pilihan Allah Swt Sang dzat Maha pemutar balik Hati dan Hidayah Hey pujangga fajar penyair pagi yang gigih Petapa hari penakluk matahari Kesetiaan di ujung senja yang awali malam dengan tiga rokaat Dan tekuni malam dengan muhasabah yang ketat Pekat jiwa yang tersesat terjawab bersama 5 waktu dalam manfaat Maka berdirilah dalam hidangan puncak Al-Anfal Yang menghibur rasa atas harga diri An-nisa Cinta yang dimulai dengan La illa ha ilallah Maka bertekunlah dalam ilmu pengkaji waktu dalam syariat yang utuh

satu menyeluruh Hingga semangat ini dapat meratakan leher-leher sang pemfitnah Satu hari yang lebih baik dari 70 tahun ibadah Bulatkan tekad bersama ilmu, Perjuangkan Islam tegakkan Tauhid

KONSPIRASI MAGDALENA By : Thufail Al Ghifari Jika Yesus adalah Allah Rekayasa rumus senjata Konspirasi rintih Magdalena Omong kosong konsili Nicea Diantara sejarah gelap bapak anak putra dan roh kudus Ku utus rangkaian sejarah hitam yang pernah terputus Di hunus dari rumus konsili dan konspirasi Athanasius Senyawa garis sejarah darah Arianus Ortodoks atau heterodoks Bergumam dalam sengketa dogma Patriarki kulit paradoks Keselamatan politis rekonstruksi iman salibis Retorika para uskup dan logika Cannabis Iblis dialektika yang melacurkan Allah kepada putra Kepada roh dan argumentasi berdarah Di setiap butir perdebatan kosmik fatwa munafik Liberalisasi teolog jalanan dan dominasi heretik Premis konflik tanda tanya subordinat dan pesanan politik Seperti biasa poros dusta berdarah alirkan sandiwara konsili Nicea Penerjemah Surga dari sisa debu Apollonia Keselamatan seperti apa yang ingin di manipulasi sejarah Ketika terror sporadis hantam lawakan esoteris Di bentuk dari fenomena krisis politik romawi paganis Dari instabilitas kultur dewa Zeus yang mulai mampus dalam kebingungan kaisar Diolektianus Begitulah para Athanasius berbagi pedang bersama Arianus Pada panggung degradasi identitas romawi dan fenomena kenaikan jabatan Yesus ke atas tahta Illahi Percayalah .. Bahwa Yesus hanyalah seorang Nabi Jika Yesus adalah Allah Rekayasa rumus senjata Konspirasi rintih Magdalena Omong kosong konsili Nicea Di setiap rana sengketa pendapat gereja timur dan barat Ketika dominasi logika coba meralat Kontradiksi isolasionis para penyekat

Pendusta pekat keluguan umat Sayap origenis dan gagasan subordinasius menolak sensus Pada skala traitores melitius Persentasi filsuf porphyry yang mulai rakus merangkul subjektifitas konstantinus Lelucon renitensi ekaristi dan bisunya ramalan Apollo Eskalasi doctrinal dari dogma berdarah Athanasius Kekerasan jalanan dari eksklusifitas inovasi teologia Penjara ortodok dari anak emas Aleksandria Dalam kontroversi sederhana tiga dalam satu dalam tiga dalam Satu Pecahan kubu dari perdebatan utuh penjaga ilmu yang tak lagi menyatu Hypostasis anatema dan srimulat konsili Nicea Dalan pesanan kepentingan yang retakkan nalar Aqidah Menjadi periode logika kaotik kaum munafik Menggelitik konflik sinoptik kepalsuan koptik Dalam sinonim lobi kejumudan sabellian dan eusebianik Focus teologis itu kini telah berubah menjadi fasis perdebatan kristologis Historys pengguna doping yudais dalam titik konspirasi ekumeris Penyakit kronis simulasi trinitas dan makanan agenda politis Bersama dosa tubuh dan juga hasrat pikiran Dari huru hara jabatan Yesus dalam era pembangkangan pendeportasian Rumusan logika dan aljabar teologia Yang sejati tertungganggi kekhawatiran Romawi atas kekuatan Persia Infiltrasi resapan pagan yang berkeliaran dalam kutukan Pylatus Dan manipulasi pembebasan Barnabas Ketika telaga mulai buas berdarah Bersama nadi sejarah yang telah buta Jika Yesus adalah Allah Rekayasa rumus senjata Konspirasi rintih Magdalena Omong kosong konsili Nicea Di balik monopoli kekuatan mistis Yunani Bermain api paganis dalam birahi ultraradikal Dalam bencana kontroversi kontra tritunggal Membual dalam taklid bebal tebal terkepal Inilah juru selamat yang di lantik bersama darah sejarah Bahasa kasih yang mitosnya tercipta dari seranta kepentingan golgota Koridor tendesius dan bahasa pedang yang kotor Kebenaran dari extrimis inkarnasi dogma yang menjebak Yesus Dalam tradisi tanpa kamus kepalsuan desember dari bukit Olympus Dan ketololan para penyembah dewa Zeus Kultus Yesus yang kini melekat bersama intervensi logika zarahtustra Ah.. parah ketika kasih berarti kalungkalung palang dan selebritis telanjang Gravitasi theosis phobia rasis dan perjanjian palsu Penalaran dejavu keraguan kosmos tak berilmu

Dari cengkeraman para pendekar Talmud dan resep protocol Zion Adakah Tuhan bersandiwara dalam logika rumus matematika Dari sintesa mesianistis evolusi apokaliptik dan eskatologis Spekulan teokraris dari liturgy dominasi lobi pembenaran Yahudi Dalam kepentingan tak bertuan Ketika kebenaran bersandiwara atas teror kekuasaan Mestinya semua sudah terjawab dalam penyesalan sepanjang masa Bahasa hati sang budak ketamakan Iskariot Penghianat yang tak kuasa ratapi kematian hakiki dirinya Eli eli lama sabathani .. Jika Yesus adalah Allah Rekayasa rumus senjata Konspirasi rintih Magdalena Omong kosong konsili Nicea

BUKAN SALAH FIRAUN By : Thufail al Ghifari sketsa keabadian firaun dilaut merah & keteguhan musa alaihi salam yg mempesona tentang serumpun awan serta manna & salwa yg agungkan kebesaran allah inilah kisah Bengal mitos dungu yg tak bisa bedakan antara kepalsuan & perunggu andai kita mau tahu ttg keteguhan tauhid yg tak pernah rapuh dibawah kaki tubuh-tubuh amalek kelancangan jiwa yg memerintah surga & mencumbui neraka dgn logika buta tahun-tahun berlalu dalam setiap pertanyaan yg harus dijawab siapa sesungguhnya yg patriot nasionalis & peduli bangsa karma hanya ada satu musa satu isa utk satu firaun satu samiri satu yudas satu herodes & satu Pontius pylatus & hari ini ratusan yudas samiri & firaun berkeliaran menjual asset bangsa yg dilindungi konstitusi bekerja sama dgn amalek menadah penjarah asing bagi domba-domba umat yg tercerai berai bukan hanya salah firaun ketika jiwa keterpurukan bagai meluncur kedalam jurang ketika protes menjadi nyanyian duka yg parau liriknya jadi mantra2 yg kehilangan tuah yg memberlakukan muslim yg taat & tak mau seikere kpd kejahiliyahan itu begajul yg menghamili gadis kencur tetangganya menjadi pengedar obat bius lalu mengeritik dunia berharap menjadi benar dibalik segala keterbatasan lalu berharap haq & batil ada ditempat yg sama menyombongkan diri dihadapan allah taala itukah patriot sejati berargumentasi mengelilingi jalan

sambil mengoreksi barisan nama calon yg akan dicabuli berikutnya seperti para koboi berlabel perubahan yg hanya mampu menangis sesegukan mencium bendera & membelalak diatas panggung dgn pakaian gerilya lalu menikam prahara cinta dengan lukisan perjuangan diantara kebodohan firaun & kulit ke-pura2an yg lucuti spora almamater menganalisa perubahan hanya mitos retorika perubahan & cari muka teradopsi dalam kesalahpahaman ilmu juga salah kaprah integritas suatu ketika tuna netra yg berjalan digelap malam dpt selamat dgn segengam rezki bersama allah taala

SURAT DARI GARIS DEPAN PERLAWANAN By : Thufail Al Ghifari Waktu tidak akan tunduk kecuali pada ia yang menantangnya Telah sirna haus dahaga Telah basah kerongkongan Telah ditetapkan pahala sejati untuk mereka yang selalu terjaga Di Jalan para pujangga peradaban nan mulia Jalan para ksatria yang jabarkan ketegaran dengan semangat yang tak pernah lelah Penerus warisan sejarah Robbani Penjaga mutiara dari cinderamata para pahlawan Pahlawan yang bertahan ketika nafsu terus berontak dan Setan terus menggoda Bersama dunia yang terus berhias dalam belantara hawa Yang sering juga membungkam sudut fitrah umat manusia Kisah ini tentang kita kawan Kita yang tegar dalam ujian peradaban Kita yang selalu belajar bersama waktu yang terus berjalan Kita yang merangkai kisah perjuangan kejayaan Islam yang tak boleh tenggelam Hingga fajar keabadian menjelang Maka jangan biarkan dirimu dibungkam Menuju jalanjalan kelam yang akan tumpulkan Azzam-mu Dengarkanlah saudaraku Suarasuara nurani yang tak dapat kau dustakan Suarasuara yang bisikkan kerinduan para Mujahid Irama pelurupeluru dari syahdunya panggilan Syahid Menebar sayap perubahan dari warisan ketenangan jiwa Yang sebenarnya Dengarkanlah Saudaraku

Islam memanggil jiwamu Islam memanggil jiwamu tuk kembali Kembali pada bingkai garis kemuliaan para Syuhada Kembali pada generasi Qurani yang istimewa Yang wataknya tak dapat dipisahkan dari Al Quranul Karim Yang cerminnya bertumbuh bersama originalitas kekasih Alloh teralim (Muhammad SAW) Ya Alloh teguhkanlah hambaMu Ya Alloh lindungilah hambaMu Inilah jalanku Perhatikanlah ummat ini Berevolusi bersama para Murjiah dan topeng fiqud dawah Di ukir dari ijtihad para mutadzilah Di leher para khawarij harokah Ketika voting telah sugesti intisari islam Diantara talimat dan arogansi shiffin para qiyadah Tafsir dari garis tipis antara taklid dan samina wa atona (kami dengar dan kami taat) Dan hari ini ada ratusan opportunis berlabel Ustadz Setelah itu saling menganggap sesat Lalu rumuskan bendera harokah diantara sekat pekat Kesepakatan yang tak kunjung melekat Lalu begitu mudah lupakan makna persaudaraan dari ultimatum dua kalimat Syahadat Berapa banyak hal yang bisa kita sepakati? Berapa banyak jidal dan penyakit hati? Para maniak eksistensi yang berjibaku dalam bualan Kader inti atau kader sempalan Pengkhianat asholah perjuangan Maka teguhkanlah Energi persaudaraan Islam harus kembali dikokohkan Rangkailah nafasmu dengan debu keIstiqomahan Yang bahan bakarnya kau dapati di setiap makanan Yaumiyah Imunisasi As Sunnah penjaga isyarat Syariat Sang Khalik yang takkan punah Generasi jembatan harokah Mikroba Jihad penerus butiran dakwah Para pemilik hak waris Salsabilah Penyelaras energi Ukhuwah Yang dikokohkan dari tancapan Marifatulloh dan syair Al Musthofa Yang menembus sejarah peradaban yang dipenuhi kemuliaan Syurga Hey jiwajiwa yang lelah Budak dari dahaga hatimu yang kering kerontang terbodohi dunia

Bergeraklah dengan ketenangan hati Seperti lebah yang tegas dan kokoh dalam jamaah yang Islami Yang tanggung jawabnya menyeruak keseluruh lapisan umatnya Yang mampu belajar dan mengajar Butirbutir kaderisasi yang hanya memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik Ya Alloh teguhkanlah hambaMu Ya Alloh lindungilah hambaMu Inilah jalanku Saudaraku lihatlah bencana demi bencana datang silih berganti Poraklah lagi negeri ini Hilang sudah selera orang-orang untuk mengharap kembali Sementara jiwa-jiwa nelangsa itu sudah sedari lama menanti Berbaris memanggil manggil Keluarlahkeluarlah saudaraku Dari kenyamanan mihrabmu Dari kekhusyuan Itikafmu Dari keakraban sahabatsahabatmu Keluarlah-keluarlah saudaraku Dari keheningan Masjid mu Bawalah rohroh sajadahmu ke jalanjalan Ke pasarpasar ke majelis dewan yang terhormat Ke kantorkantor pemerintahan dan pusatpusat pengambilan keputusan Keluarlahkeluarlah saudaraku Dari nikmat kesendirianmu Satukanlah hatihati yang berserakan ini Kumpulkan kembali tenagatenaga yang tersisa Pimpinlah dengan cahayamu kafilah nurani yang terlatih Di tengah badai gurun kehidupan Keluarlahkeluarlah saudaraku Berdirilah tegap diujung jalan itu Sebentar lagi sejarah akan lewat Mencari aktor baru untuk drama kejayaan ini Kebenaran hakiki untuk sebuah kehidupan yang abadi Usah kau bersedih Jangan kau lelah dan putus asa Kita bergerak karena Alloh dan RosulNya Kita berjuang juga karena Alloh dan RosulNya Onak duri dan lubanglubang menghampar Jangan biarkan kisahmu terdampar Jangan biarkan langkahmu menjadi gentar Tidakkah kau lihat buihbuih di atas lautan Atau bintangbintang dilangit yang tak terbilang

Namun tidak ada yang mampu menyingkap kegelapan Selain matahari dan rembulan Begitulah mutiara selalu menjadi mutiara Walau berada di antara hipokritas yang coba bungkam nurani Di saksikan sunyi disemangatkan kesedihan Lalu di hibur dalam janji Sang pemilik waktu dan bumi Ingatlah ! takkan bersatu debu dari Jihad Fii Sabilillah dengan Asap Neraka Jahannam. Allohu Akbar wa lillah ilham

DARI GERAKAN KE KHILAFAH ISLAMIYAH By : Thufail Al Ghifari Saudaraku, sarungkanlah pedang Ali dan Aisyah ketempat yang pantas Ketika Grilya sudah harus menampakkan diri ke permukaan mainstream Maka sampaikan salam ini ke setiap molotov dakwah barisan revolusi Islam Mulai Mengejawantah Walau harus diancam ribuan polisi neraka Di titik ruang komunikasi sel sel perkumpulan surga Terekonstruksi dari energi akar madinah Dibangun dari bahan dasar sebuah gerakan Oasis dari bayangan Uhud hingga FIS Di Aljazair yang takkan terlupakan Beginilah waktu telah mengajarkan kami dengan baik Untuk tidak pernah percaya pada barisan kafir dan munafik Diatas taruhan demokrasi dan belenggu konfrontasi casuistic Ancaman demokrasi parasit dan monopoli politik Dari saham Sabra Shatilla hingga Bosnia Herzegovina Sejarah telah memaksa kami menyusun ulang agenda perjuangan manusia, Dimulari dari gerakan ke Negara Lalu berakhir pada kebangkitan peradaban yang mulia Khilafah Islamiyah Islam pasti kembali berjaya fase demi fase titik kaderisasi regenerasi barikade antisipasi dari invasi Bangsa Simpanse kaum Qabbalah tereportase Kualitas Tarbiyah adalah kualitas Pilihan Ekosistem dari lokomotif ketakwaan Lahir dari gejolak kebangkitan perlawanan Menuju bab konsolidasi maka komunikasi adalah tulang punggung resistensi Di Bangun Dari Bahan Dasar Sebuah Gerakan Sebuah gerakan perubahan Izinkanlah kami menata ulang taman Indonesia

Selamat datang di negeri pecundang Negeri dari rekayasa parang para pembangkang Dan hunusan pedang firaun yang berpetualang bersama neraka datasemen 88 Dalam hipokritas pancasila dan inteligen Negara dalam kolosal para maniak terror dan raja provokator Yang sugesti 6 milliar rekonstruksi istana bogor Dan orator pers hanya mampu menjadi kompor komrador tirani agar tak terlihat kotor Rasakanlah jejak revolusi yang mulai menghampiri Pembakar Sandiwara ilusi demokrasi Dari rotasi rumus hak pilih dan konspirasi Untuk kita yang bernafas dalam sangkar para tirani sejak fundamental berarti cacat mental maka kita memang telah dipimpin oleh kebohongan massal monopoli modal agentur internasional yang rubah setial mal menjadi lembaga sensor aqidah nasional radikalisme dan reaksioner friksi rekayasa control moneter pabrik baru para parasit sekuler Undang undang anti teroris dalam seranta pejabat teler menggalau dalam doktrinasi internal konflik picu sumbu riotik undang undang patetik dan lusinan casuistic risau pisau parau agenda Mason mulai mengacau rekayasa semit dan isu teroris rangkai pecahan amoeba kontra fasis Materialis yang telah merubah dalai lama pada kedangkalan nihilis perumus tinja humanis yang membantai lusinan syuhada dengan sangat demokratis begitu praktis hujatan egosentris yang meramu najisnya para atheis Hey engkau pewaris syair Baitul Maqdis Yang bertahan diantara tekanan fitnah dan isu teroris Terbelenggu Poros prejudis dari para fasis yang berteriak fasis.. bertahanlah dan Allah beserta kita ! Di Bangun Dari Bahan Dasar Sebuah Gerakan Sebuah Gerakan Perubahan

SEJARAH, DARAH DAN SAMPAH By : Thufail Al Ghifari Hei...Indonesia Bersatu Dan Tetap Terjaga Jihad Bingkai Negrikku Tapaki Sejarah Panjang Dan Harapan Generasi Kami Generasi Yang Selalu Menitipkan Harapan Harapan Dari Rahmat Cinta Sepanjang Masa Bagi Tanah Air Ini ... Indonesia Aku Kenang Engkau Bersama Para Mujahid Sudirman Hingga Orasi Lantang Diponegoro Ku Ingat Selalu Disetiap Cerita Semangat Hancurnya Djien Hingga Pattimura

Membasuh Begitu Tulus Air Mata Dan Keringat Kartini Kau Membetang Begitu Besar Jauh Dan Hijau Membasuh Lagenda Perang Dan Senapan Bambu-Bambu Runcing Merubah Air Mata Dan Darah Menjadi Semangat Merdeka Ternyaring Gaung Ayam Jantan Dari Timur Membelah Darah Dalam Harapan Termakmur Saat Para Pahlawan Tersungkur Tinggalkan Mimpi Tentang Negeri Yang Makmur Ihwal Nyata Fenomena Melantur Lintah Darat Demokrasi Menjamur Begitu Manis Soekarno Hatta Bertutur Melindungi Benturkan Demokrasi Dalam Gamelan Karikatur Pengekangan Euforia Sandiwara Negeri Praktisi Elit Menikam Bungkam Sejarah Harapan Yang Sempit Hitam Diujung Sejarah Dan Harapan Tlah Menggumpal Bagai Hakikat Kegelapan Tersirat Darah Pedang Dan Air Mata Keringat Berubah Menjadi Sampah Menggeluti Warna-Warna Hati Yang Berduka Masih Adakah Lagi Kesetiaan Seperti Dicerita Ramayana Seperkasa Para Pejuaang Diantara Lagenda Gatot Kaca Atau Bengis Otak Kita Lebih Dangkal Dari Sangkuriang "Tanpa Jiwa Raga Hanyalah Kapas Hancurkan Neraka Hempas" Ketika Ajal Menjemput Kita Tuk Bergegas Diatas Air Mata Petuah Dan Wejangan-Wejangan Terhina Sejarah Darah Dan Sampah Indonesia... Mari Kita Kembali Ke 12 September 1984 Bukan Era Priuk Busuk Membisu Diselangkangan Hukum Keparat Parodi Strimulator Air Liur Babi LB Murdani Dan Tri Sutrisno Tak Semanis Sampah Janji Ketumpulan Komnas Ham Dan Arwah Barhaludin Lopa Dihadapan Mungkar Dan Nakir Salatlaka Pasti Izroil Kan Datang Menjemput Nyawamu Detak Jantung Bergerak Cepat Diatas Irisan Merah Paku Tak Sempat Memilih Konsfirasi Yang Kau Pilih Diatas Nyawa Amir Biki !!! Dendam Fitnah Menyudutkan Riziq!!! Memvonis Jaffar Umar Thalib Pada Intuisi Kemanusiaan Sepihak Seperti Para Ustadz Yang Terculik !!! Langkah Picik Kelinci Argumentasi Bukit Jerami Theo Safe'i Siapa Yang Melempar Bensin Disargumen Pendeta Versus Ulama Di Tong Sampah Satu Meja Diatas Sampah Demokrasi Dan Kertas Sejarah Memicu Masalah Kecil Dan Krusial Untuk Sebuah Perang Agama Indonesia Disatu Dasar Korelasi Reformasi Terparah Kelas Membual Senja Terpanjang Membangun Hitam Hangus Busuk Dan Terbuang Kenanglah Batas Perlawanan Darah Para Mujahidin Nusantara Hingga Arif Rahman Hakim Dan Semanggi Sempilan Puluh Delapan Cerminan Yang Takkan Terlupakan Dan Abu Bakar Ba'asyir Yang Terbingkai Fitnah Sebagai Kambing Hitam

Negeri Yang Selalu Kucintai Ini Memfitnah Warna Sejarah Anak Cucu Kita Dari Timur Hingga Ke Barat Hijaulah Indonesiakku Disetiap Kota Tak Semakmur Rasa Nasionalis Ala Sidomuncul Disini Hati Kami Terpukul Setiap Beban Yang Terpikul Kebencianpun Terkumpul Bongkar Nurani Untuk Lebih Mengerti Sekedar Refleksi Ala Republika Atau Buku-Buku Dominan Disetiap Rak Perpustakaan Negara Biarlah Waktu Menjadi Guru Hingga Hidayahmu Membaca Disudut Sakral Penghianatan Nusantara Memfitnah Agama Diatas Ambisi Tahta Etika Penghianat Jelata Monopoli Militer Untuk Ambisi Darah Dan Negara Merobek Dibalik Neraca Pembenaran Membuat Respon Penghuni Istana Persis Dengan Demonstrasi Mahasiswa Dan Transaksi Narkotika Kesenjangan Yang Harus Kami Telan Mengunyah Dalam Kengerian Terdalam Memastikan Setiap Prasasti Para Adipati Tak Bernurani Bingkai Peninggalan Kambus Dan Mataram Lebih Kejam Untuk Biadab Mereka Yang Melihat Tapi Diam Ambon,Poso,Aceh Dan Nostalgia Timur Leste Indonesia Disini Mimpimu Mengalir Dalam Darah Menjadi Koleksi Sejarah Koran Paper Dan Pembantaian Moneter Situbondo Ketapang Hingga Papua Batas Langkah Para Penghianat Piagam Madina Merekam Batas Wacana Politik Yang Mencuci Darah Rakyatmu Sendiri

SURAT UNTUK IBU By : Thufail Al Ghifari Sudahkah kau mau mengerti, [???], tentang Allah dan KebenaranNya sentuhi ruang. Kutak pernah bermaksud menyakitimu. Tapi ini lah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan. Nurani yang memanggil jiwaku Dimana aku bersandung tentang dukamu. Inilah laguku untukmu ibu. Sekedar pengharapanku agar kau tahu. Setulus kewajibanku sebagai seorang anak. Membingkai kenangan kita. Butiran-butiran kenangan perjalanan waktu. Waktu yang selalu kuingat dalam sentuhan wejanganmu.

Diujung pintu rumah ku berlalu. Menahan pilu tentang kehilangan dirimu. Tapi jalan hidup adalah nuansa. Nuansa yang ingin kujawab dengan kebenaran yang sempurna. Ber-antah logika yang harus kuterima, logika dari fakta konsekuensi ujung hati yang ingin bicara, tentang fakta, tentang realita yang kutemukan bersama cinta empunya surga. Basah kasih sayang dari keharuman Madinah, disetiap pertarungan sisi hati yang ingin menyapa hidayah. Hidayah dari sebuah permata. Yang membakar batas peradaban dunia. Sudahkah kau mau mengerti, [???], tentang Allah dan KebenaranNya sentuhi ruang. Kutak pernah bermaksud menyakitimu. Tapi ini lah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan. Nurani yang memanggil jiwaku Salahkah aku bertanya tentang Trinitas, atau tentang Tuhan yang kecewa terhadap pohon Ara, atau legenda sang rasul pembohong di antiokia. Lalu siapakah Lord dan pornografi incest dalam cerita Kejadian. Dan nabi seperti apakah yang telanjang di depan budak perempuan para hambanya. Seperti Apsalon yang menzinai gundik ayahnya, di depan mata seluruh Israel. Skematis rasis di pintu Samaria. Dan perempuan Kanaan yang teraskan anjing pramuria. Beri celah antara kerancuan dan kitab tercabul melebur zina. Bagi Tuhan yang bahkan masih bisa tertidur dan menangis ketakutan. Bacakanlah doktrin itu Ibu, dogma tritunggal yang membohongi fakta. Hingga misteri laki-laki yang bersinar dari pegunungan Paran. Generasi cahaya robbani dari revolusi suku Edar. Dan mimpi Yesaya atas kedatangan pasukan onta. Maka aku bersaksi Ibu, diatas ketulusan hati ini, bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan nabi Muhammad itu utusan Allah. Sudahkah kau mau mengerti, [???], tentang Allah dan KebenaranNya sentuhi ruang. Kutak pernah bermaksud menyakitimu. Tapi ini lah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan. Nurani yang memanggil jiwaku

PURITAN (HOMICIDE IS DEAD)

By : Thufail Al Ghifari Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamualaikum Muslim strikes back yo(strikes back) Adalah bagaimana para atheis menyangkal nama Tuhannya Fitnah terlebih dahulu tanpa beri kesempatan untuk bertanya Tentukan setiap tema legitimasi logika seperti hak cipta Supaya bisa kucuci seluruh ketololanmu dengan aqidah Persetan dengan logika sejak parameter hak asasi kuffur dengan seberapa banyak maksiat yang kau benarkan tuk tetap ada Kini lehermu-lah yang membuat golokku terasah Target operasi diantara segudang komunis seperti sosialis di tempat sampah Karena aku adalah libido kemarahanmu yang terangsang pada kedangkalan isi penipu Marxis idiot atheis yang tetap melacur di kelurahan nasionalis Para manusia goblok warisan orientasi kontra pantura Atheis berbisa ular belukar liberal Idiot mana yang coba definisikan moral Persetan dengan diskusi tanpa implementasi dan kunci pembuka hati dialektika omong kosong seribu bahasa Instruksi air raksa Sahabatku yang kau murtadkan tanpa sadar ke jurang neraka Reduksi basa-basi hingga ke kafir yang paling fatal Dustakan banyak dalil Pluralis adalah ambisi Wadah amunisi kalian memang lebih bangsat dari Abu Jahal Logika kalian membuat kami siap tuk menuai badai Untuk setiap logika pembenaran yang kau bela dengan fitnah Yang membuat orang lain kuffur bersamamu Untuk setiap ide yang kalian doktrin bagi utopia yang kalian harapkan Aku bersumpah bagi seluruh kaderisasi Islam yang harus tetap bertahan Dari setiap generasi Islam yang harus tetap terjaga Maka setiap jenis sakal yang kalian olok-olokkan Sampai akhir hidupku Islam akan kubela walau nyawaku harus rata dengan aspal Aku bangga membuat badan dan leher kalian terpisah Khotbah kalian terbatas pada gundukan sampah Lawan api dengan api semoga kalian cepat rata dengan tanah Tai sejarah memang homicide adalah selangkangan dajjal diatas metode yang penuh cairan ludah Back-up omonganmu sambil menunggu neraka mampir Hak hidupmu akan kubakar hingga arang terakhir Seratus kali lebih dangkal dari tajuk pembakar batas Seribu kali lebih busuk dari demokrasi Amerika Kami akan selalu berpikir setiap kafir harus berakhir diperapian

Bagi dunia yang tak melebihi dari sebuah persinggahan Karena keyakinan kami lebih besar dari sebuah orasi logika kalian basi, mulut kalian bau tengik terasi Karena Jihad adalah wajib bagi munafik atheis seperti kalian Maka jawaban atas lagu puritan adalah omung kosong besar Bagi pengecut atheis yang masih bisa bersembunyi dibalik KTP Islam, yeah Seberapa jauh kau bangga pada dirimu Tapi arena mikropon ini juga berbicara tentang implementasi bung! Wooo Islam, is my life, is my way, is my habit ( Muslim unite)

CATATAN TERAKHIR By : Thufail Al Ghifari Terjagalah dari segala maksiat dari segala zina dan nafsu dunia yang sesat disatukan dalam karunia yang suci bersama jiwa jiwa yang selalu haus akan ibadah dan penuh harga diri ini bukan cerita cinderela bukan juga patah arang cinta buta siti nurbaya tak dapat diukur tapi bersama Allah semua pasti akan teratur dinyatakan dalam ketulusan dari mutiara ketakwaan yang sangat mendalam bersemi dari pupuk akhlak yang hebat berbuah dalam kesabaran dan ketekunan yang lebat tidak, ini takkan dimengerti oleh hati yang penuh dengan dusta yang buta oleh warna warni dunia yang fana ini hanya untuk mereka yang selalu ingin luruskan keteladanan bagi generasi berikutnya keteladanan abadi dalam harum kesturi dan buah ibadah dan menjadi manis seperti kurma diawal rembulan yang indah untuk selalu berjalan dalam kesetiaan dan harapan dan hanya mau mencium atas dasar kemurnian kita berkata cinta karena bukan apa siapa dan bagaimana tapi luruskanlah dalam wangi surga karena apa sebenarnya kita berani berkata cinta hingga rambut kita memutih hingga ajal kan datang menjemput diri ini hingga rambut kita memutih hingga ajal kan datang menjemput diri ini

inilah cinta sejati cinta yang tak perlu kau tunggu tapi dia tumbuh bersama doa malam yang teduh tak tersentuh oleh mata dunia yang palsu petunjuk yang selalu datang dari ruang para malaikat yang sanggup melihat tak kenal pekat tak lekang oleh zaman yang kan terus melaju takkan habis oleh waktu karena kecantikannya tersimpan dihati dalam pesona yang selalu menjaga jiwa yang menjadikan dunia menjadi surga sebelum surga sebenarnya yang membuat hidup lebih hidup dari kehidupan sebenarnya seperti sungai yang mengalir bening airnyapun selalu artikan keseimbangan syair yang satukan dua perbedaan dalam satu ikatan untuk melihat kekurangan sebagai kesempatan dan kelebihan sebagai kekuatan lalu saling mengisi seperti matahari dan bulan dalam kesetiaan ruang kesolehan dan kasih sayang bagi sejarah penutup halaman terakhir perjalanan para kesatria sastra jihad dan dakwah tercatat dalam untaian rahmat berakhir dalam catatan terakhir yang mulia digariskan hanya oleh ketetapan Allah Subhanahu wataala hingga rambut kita memutih hingga ajal kan datang menjemput diri ini hingga rambut kita memutih hingga ajal kan datang menjemput diri ini

PERJALANAN KE SYAM By. Thufail Al Ghifari Ya Rabb Terima Kasih atas semua kebaikanMu yang telah memberikanku semua kenikmatan Islam ini... Engkaulah sumber kekuatanku Walau begitu sering sunyi dan letih menghampiri... Namun hening kisah abadi utusanMu selalu menghibur redup semangatku Untuk tetap bertumbuh dalam ragam warna hari dan pendapat Dan aku begitu merindu atas surgaMu Walau begitu sering jiwaku merasa tak layak di sana

Namun dibalik semua keterbatasanku... Aku titipkan doa agar Kau mau untuk memaafkanku Ada begitu banyak khilafku Ada begitu banyak salahku... namun adakah alasan lain dariku meneteskan air mata ini selain takut padaMu.. Takut pada AmarahMu, takut jika Kau tidak mengenalku kelak di akhirat nanti Ya Rabb Aku belum bisa meneladani Nabi Muhammad 100% Begitu sulit rasanya walau aku akan terus mencoba Iman ini sering naik turun ya Rabb... namun aku mohon jangan kau gelapkan hatiku dari hidayahMu tak ada harta kekayaanku selain memiliki Islam dalam hidupku tak ada kekayaan terbaikku selain menjadikan Engkau diatas segala galanya tak ada warisan terbaik dalam hidupku selain mengakui Nabi Muhammad adalah utusanMu Ya Rabb... Angin kehidupan terus bertiup Waktu selalu setia menemaninya berjalan Menghias kekompakan siang dan malam Dan Matahari yang tak lelah iringin putaran bulan di planet ini Dan aku masih belum bisa memberikan apa apa... Hanya ingin tetap berusaha ikhlas Dan coba tuk selalu tegar melawan setiap badai... Chorus: Ya Rabb... Keringat keringat yang basuh daki tubuh disetiap saksi saksi ikhtiar.. Dan ku yakin jika aku masih bertahan itu pasti karena Kau selalu ada dalam setiap langkahku.. Sungguh... hanya padaMulah aku sandarkan harapan Hanya padaMu aku titipkan ikhtiar agar gentar berubah menjadi radar keoptimisan Menerawang esok dalam kepastian rahmat dan keberkahan Aku berdoa dalam setiap keterbatasan Menjaga yakinku melawan syahwatku yang sering menipu Jagalah aqidahku dari ribuan thagut yang menyeranta dalam benak belukar Anta beranta logika dan analisa yang tak jarang rumuskan kebutaan dunia Keasingan ini berat ya Rabb Maka aku mohon tegarkanlah jiwa yang lemah ini BIsmillahi tawakaltu Alallah La haula wa la quwwata illa billah Maka Kuatkanlah

Kuatkanlah hati yang rapuh ini Teguhkan kepalan yang menyimpan cita cita Jihad menuju mahligai keridhoanMu Mardhotillah... ya Rabb Mardhotillah... ya Rabb Karena janjiMu pasti dan ku sangat yakin itu Maka jagalah langkahku dari segala WAHN yang menyesatkan Tabahkan komitmen ini di antara semua fitnah dan duka Ya Rabb padaMu aku mencari jawaban disetiap dilemma dan kegundahan Engkaulah tempat terbaik aku mencurahkan gelisah nafasku Perjalanan ini terasa hampa tanpa kehadiranMu.. Ya Rabb Aku yang hina ini berharap keridhoan menuju SurgaMu yang abadi Tak lelah ku memohon ampun padaMu Agar setiap luka terbasuh syahdu nada cintaMu Membuka ruas hati yang hitam dalam cahaya hidayahMu Menembus ruang ruang kehidupan terindah Aku yang ingin terjaga di jalanMu Aku yang ingin selalu istiqomah melepas diri dari semua thagut mencari ridhoMu Karena aku takkan pernah berharga kalau bukan karena cahaya keimanan dariMu Maka aku berserah diri menjual semuanya padaMu Belilah hamba dan lunasilah dengan keridhoanMu Karena tak ada cita cita terbaik selain ingin bertemu dengan Engkau dan RasulMu Dalam keindahan kehidupan yang abadi Aku memohon ampunanMu, Aku mengemis cintaMu, Aku yang berusaha istiqomah dalam hijrah kepadaMuAmpunilah hamba ya Rabb...

PENCARI JEJAK By : Thufail Al Ghifari Apa yg kau cari dari cerita hidup yg panjang dari sudut syair dunia yg pastikan hilang adakah estetika yg lebih bijak dr keteladanan pengiris lukisan alam yg tak kunjung menyentuh hatimu ingatlah itu.. seperti sebatang kara dipadang pasir rabadzah dibalik sebuah keterbatasan kain kaffan yg sunyi pada indah sketsa teduhnya sebuah kesolehan begitulah abu dzar al ghifari menyemai cermin tentang keteduhan maka maafkanlah segala kekhilafan muawiyah agar sudut pandang tak ciptakan noda ukhuwah beristigfarlah ditiap keping kenikmatan dunia

semoga hari-hari mu penuh dengan kemuliaan ibadah bermunajatlah.. kesudut cerita abadi tentang ketakwaan ada cerita menarik pada bingkai rekonsiliasi futu mekah maka pergilah kebukit uhud & kenanglah sejarah itu jawaban ketika hawa nafsu berada diatas keimananmu maka kemanakah pujangga zulfikar yg tak pernah gentar menjaga jejak kesadaran tanpa paranoia seperti abu hanifah ramuan hati keemasan ibnul qoyyim aljauziah kemurnian terompah kaki bilal disurga terjagalah jejak-jejak kesolehan bisakah kita belajar utk bisa merasa bukan hanya sekedar merasa bisa dari waktu & ilmu koleksi tulang imam syafei maka selamilah jejak hidupmu dlm kesabaran merintis nurani kepahlawanan dlm esensi kesetiaan kesatria-kesatria pewarna sejarah ttg harapan penikmat aqidah dlm kekusuan amaliah ibadah merapatkansetiap shaf dlm 5 waktu yg khusyu tapi tragedy diperang mutah adalah fenomena & kholid membayar kesabaran itu diperang yarmuk pembuktian dari sang saifulloh al maslul generasi awal pewaris sastra kebajikan yg membuka mata hati dgn tajam merangkai imajinasi ketepatan sebuah perjuangan seperti keteguhan pilihan hidup mushab bin umair yg teguhkan bendera islam diatas lapisan nyawa sang ibu seperti wejangan lama kezuhudan fudhail bin iyadh yg getarkan hati harun arrosyid utk mengerti bagi utang jejak kita pd sang robbul izzati atau pr ilmu kita terhadap kesolehan maka lihatlah lebih dlm dgn mendengar & mengerti lebuh jauh dgn menyimak disudut batas ketekunan & keteguhan karena hidup tak hanya selembar daun telinga

DARI ATAS SATU TANAH TEMPAT KITA BERPIJAK By : Thufail Al Ghifari Intro: Sahabatku inilah ringkasan perasaan gundah yang pernah kau titipkan padaku. Secara langsung atau melalui surat dan email. Maaf, Thufail hanya bisa menjawab melalui syair sederhana lagu ini sekedar meyakinkan, bahwa Allah tidak akan pernah memberi cobaan diluar kemampuan hambanya. Yo! Tetap semangat!

Dari atas satu tanah tempat kita berpijak Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh Pada setapak kehidupan ketika kau bersedih Senandung cerita lirih hati yang tak bertepi Pada dimensi sajak hari yang terlalu dingin Ketika kesepian menjawab renta malam tanpa angin Semilir hidup dan sebuah kalimat mungkin Pada harapan ketika jiwa harus tetap berdiri Membelai hidup yang tak memerlukan terima kasih Maka, maafkanlah Hadapi hidup ini apa adanya Hidupi hidup dengan iman dan kesabaran Enyahkan kejenuhan hidupmu buanglah rasa cemas Bersyukurlah seluas langit dan bumi Tinggalkan kekosongan harimu dalam rencana esok pada kehidupan di hari yang lain Tanyakan pada dirimu akan kesantunan yang selalu terabaikan Dari atas satu tanah tempat kita berpijak Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh Peliharalah, peliharalah senyummu agar tak menjadi palsu Menikmati kesedihan dan menjadi tangguh Menakhlukkan pedih menjadi peluru Bernafas seperti batu, menjadi singa dalam kejayaan matahari Menjaga malam bersama tamaknya ibadah para rahib rabbani Mensyukuri semesta barsama para penjaga purnama Menikahkan jiwa bersama dakwah Mencumbu cinta didalam jihad Bekali perjalanan bersama Allah dan RasulNya Membalut hati tanpa retorika Siapkah kau jika hari menjadi pedang dan kesempatan kedua tak lagi memilki sarang Bertarung manjaga cinta dalam kesepian Membunuh waktu dalam harapan Karena lahir adalah untuk melihat kenyataan Dari atas satu tanah tempat kita berpijak Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh Pada lautan airmata kita belajar Pada kepedihan yang mendidik kita tuk tak gentar Bertahan menjadi akar, bersemi pada keteguhan yang mekar Celakalah para humazah dan lumazah Neraka serapah jelantah Kebutuhan jiwa di alam barzakh Menebar jejak misteri syafaat dan kesolehan

Pada saat setiap telusuri sahara jiwa dan keabadian Didekat jasad syahid hamzah Temukanlah ibroh bukit uhud dari profil mini musoiram Begitulah sejarah menuntut kita tuk bangkit kembali Meniti tangga hari walau berulang terjatuh bangkit dan kembali terjatuh Berdiri dan optimislah! Karena kita adalah pewaris Rasulullah diajarkan bersabar diantara lapisan batu penduduk Thaif Dari atas satu tanah tempat kita berpijak Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh

CERMIN MASA LALU By : Thufail Al Ghifari Assalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh Terjaga dari nikmat hijrah Rahmat hidayah kebesaran sang penguasa cipta Rasio dari kualitas logika yang harumkan madinah dengan senyum putra bani Hasyim untuk sempurna Membakar batas stagnasi jahiliah Terjagalah hidayah kami ya Allah Seperti ketika sinarMu memuliakan kebesaran arabia Terantuk ku rapuh berkeludru kalbu jiwa tertunduk lesu Dalam setiap peluh ku mengadu Tentang betapa lemahnya diriku duhai Engkau sang penguasa Firdaus Neraca dari keseimbangan cakrawala Nikmat hijrah meraba air revolusi angkasa Mengalir sempurna dari cerita tirai sejarah anbiya Jalan yang begitu panjang iringi setiap kenangan para pejuang Menemani langkah yang lekang ketika mataku berhenti ke belakang Dunia dari quraisy manipulasi abu jahal membakar dari misteri sang malam dan siang Menyulut suhu perapian neraka meronta dari kultus perapian dunia Luruskan niatku ya Allah Dengan restumulah kami kan tetap terjaga Referensi nilai-nilai ibadah Implementasi dari keheningan Syurga Jika bukan karena engkau ya Allah Jika bukan karena engkau ya Allah Aku pasti kian jauh terjatuh Subhanallah wabihamdih ku ungkapkan semua perasaanku hanya padaMu ku ungkapkan semua kesetiaanku hanya untukMu Terima kasihku ya Allah, hanya padaMu

Di setiap hari tersimpan pahala Satu hingga sepuluh halaman tilawah Seminimal sekali seminggu qiyamul lail Mendirikan shalat, membayar zakat, terjaga dan berpuasa Berhaji jika kau mampu, memuliakan setiap amal di setiap waktu Berdzikir di tiap langkah, mengingat Allah dan setiap kebesaran rahmatNya Muhasabah adalah filter hati, semoga kita selalu terjaga dari kelalaian hari Akhlak adalah harga diri, Ibadah adalah harta, merekontsruksi kotornya hati dan raga Semoga kita bukan bagian dari para ahli neraka Karena aku tahu rizki ku takkan mungkin di ambil orang lain, karenanya hatiku tenang Karena aku tahu amalku takkan mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku beramal Karena Allah maha mengetahui dan melihat, maka aku malu bila Allah mendapatiku bermaksiat Karena aku sadar kematian selalu menantiku, maka persiapkanlah bekal sebelum kita berjumpa dengan sang khalik Karakteristik dari Muslim sejati, melangkah seperti kemuliaan para Syuhada Percayalah selalu sahabat, Allah selalu ada beserta kita ku ungkapkan semua perasaanku hanya padaMu ku ungkapkan semua kesetiaanku hanya untukMu Menebar cahaya indahnya keAgunganMu Menebus harga kerapuhan masa laluku Air mata di setiap harga mati hidupku Tuk restuMu agar ku tetap terjaga

THE DIARY OF THUFAIL AL GHIFARI [MUQADIMAH] By : Thufail Al Ghifari Sahabat Inilah Kumpulan Dentuman Hatiku Narasi Dari Patahan Puisi-Puisi Jiwa Yang Berdarah Yang Membalut Tatap-Tatap Mata Yang Penuh Luka & Gelisah Inilah Qta Dalam Setiap Cerita Perlawanan Tentang Cinta & Hidup Yang Terampas Tentang Kepercayaan Yang Terkhianati Tentang Kebohongan Yang Coba Qta Patahkan Hingga Tentang Hakikat Kesyukuran Yang Paling Mendalam Episode Ini Tercipta Dari Serakan Cerita Yang Terkumpulkan Bersama Nafas-Nafas Trotoar Teriakan-Teriakan Aspal & Sahutan Kebangkitan Getirnya Terik Jalanan Debu-Debu Yang Kini Kembali Kepangkuan Yang Sesungguhnya Untuk Mereka Yang Selalu Percaya

Nafas Adalah Kesempatan Jiwamu Adalah Peluru Kawan Maka Hatimu Adalah Perisainya Album Ini Bukan Untukmu Yang Merasa Paling Suci Dengan Harokahmu Bukan Juga Untukmu Yang Merasa Paling Hebat Dengan Eksistensi Dirimu Tapi Ini Untuk Kalian Yang Berjuang Bukan Untuk Seseorang Bukan Juga Untuk Kedudukan & Materi Tidak Kawan, Qta Tidak Mengharapkan Kedudukan & Eksistensi Yang Qta Harapkan Hanyalah Keridhoan Alloh & Keberkahannya Allohu Akbar

SHALAWAT By : Thufail Al Ghifari Yaa Nabi salamun alaika Yaa Rasul salamun alaika Shalawatku selalu untukmu Sepanjang waktu di kedalaman qalbu Doa-doa tercurah dari dalam hati ini Hanya untukmu juga keluarga dan para sahabatmu Yaa Rasulullah adakah engkau kan mengenalku Akankah kita bertemu di Syurga Alloh dalam tegur sapamu Bercerminku sejenak sadarku sering terhentak Tentang keterbatasanku hingga ketidaksempurnaanku meneladanimu Rahasia warna warni yang menghitam Timbul tenggelam menyelam mengiringi poros matahari hingga terbenam Ini cintaku untukmu yaa Muhammad saw Sang pembawa Rahmat panglima terhebat Penutup risalah nabi-nabi Alloh yang kan selalu melekat Yaa Nabi salamun alaika Yaa Rasul salamun alaika Munafiqkah aku bagimu yaa Nabi Alloh Kala berandalan ini begitu terbatas tuk menjawab tanya Ketika ku perhatikan dunia yang penuh durja Dan jalan taubatku yang terbungkus prasangka fitnah Padamu ku ingin bercerita-bercerita Bertanya banyak dan habiskan senja Tapi aku hanyalah sampah yang coba selami Syahadah Membakar pekat jejak-jejak sesat Dan jika lagu ini bisa menembus langit Dan qta memang tak kan pernah bertemu Ku ingin kau tahu

Betapa ku bangga padamu yaa Muhammad saw Sang pembawa Rahmat Yaa Nabi salamun alaika Yaa Rasul salamun alaika Merindukanmu aku begitu rapuh Merenungkanmu aku begitu malu Menyampah tersampah dan disampahkan Begitulah adanya diriku sering merasa Ketika kau wariskan semua kesempurnaan Menjadi sempurna dan di sempurnakan Pada setiap mesiu keteladanan yang kau wariskan Dalam uraian tentang hakikat kebaikan Atau hakikat jiwa yang penuh kesabaran Bersama syair hidup tentang ketabahan Ini sujudku yang tak sekhusyu sujudmu Ini hari-hariku yang tak sebajik harimu Tapi bersama sejarahmu aku ingin selalu terjaga Uraikan pujian pujangga Syurga Senandung hati jiwa dan raga merintis tirai-tirai Jannah Mengikhlaskan duka Yaa Nabi salamun alaika Yaa Rasul salamun alaika

PETUNJUK JALAN By. Thufail Al Ghifari Kita yang pernah terjatuh, terprosok jauh, bahkan hancur dan tak lagi utuh Letih yang merangsang rasio dan nalar Pecahkan sadar diantara jewantah fitnah Sedikit demi sedikit kalbu terselimuti pahit Sekejap membutakan hati dan kian menyempit Lalu mati sesudah sakit Bertanya tentang batas tipis tentang kenyataan yang mengiris Saat saat dimana Kaab Bin Malik sadari batas definisi nurani dan munafik Lalu kembali belajar berdiri dan coba menampik Jalan ini selapang dadamu Jawaban itu bersemi dalam ikhlas jiwamu Bukan kualitas lidah Tapi ketulusan adalah inti permata nurani Apakah kita memang mampu mengerti

Tentang 4 mata jiwa yang sesungguhnya kita miliki Dua untuk dunia dua untuk akhirat Untuk berpikir kembali dengan hati dan selalu belajar keluar dari pergulatan hakiki Antara nurani dan bisikan manusiawi sebagai juara sejati Berjalanlah Percayalah kau tidak sendiri Berjalanlah Percayalah kau tidak sendiri Karena diperlukan suatu hentakan yakin Yang akan melahirkan keberanian, keteguhan dan kesabaran Bertolak dari jaminan yang tak pernah lapuk Bagi mereka yang tak pernah lupa akan hakikat hidup yang hanya sekali Yang tak pernah ragu memilih keabadian di sisi Ilahi Rabbi Dan terus menggaungkan kebenaran yang di yakininya Tak ada nyawa cadangan tak ada umur reserve Karena pertarungan ini hanyalah tentang hidup dan mati Patahkan Semua kecewamu Semua kekalutan dan gelisah Patahkan semua kesedihan Semua kepedihan jiwa Turunkanlah jenazah ke dalam liang lahat Melepas kerabat diakhir nafas ketika kau terlambat memahat Berbiduk di gelombang yang ganas Bila hati belum juga nikmati rasa memanas Takbirkanlah empat kali akan kematian hati dan nurani kita bersama Untuk para pewaris Muhammad Penerus janji janji Alloh yang pasti Inilah cahaya terang dan jalan lurus yang selalu siap menghantar Pada keselamatan dunia dan kebahagiaan akhirat Berjalanlah Percayalah kau tidak sendiri Berjalanlah Percayalah kau tidak sendiri Perhatikanlah beribu ribu pengecut yang keluar rumah mereka dengan perasaan takut mati yang membuat langkah menjadi berat dalam gambar hari esok yang kian berwarna hitam pekat dalam keruh nurani dan angan angan yang panjang ketika kematian tidak membuat jalanmu gemetar amal yang retak dan degradasi kebajikan yang kehilangan letak

terjebak dalam kerugian jiwa dalam padamnya hati yang mulia masalah tidak selesai bersama fenomena dan fatamorgana tapi hakikat jiwa selalu bersemi dalam rangkaian cinta dua pusaka ia adalah gerak yang tak kenal henti dan keteguhan yang tak kenal menyerah ia adalah pengakuan bagi siapapun yang mentauhidkan Alloh pikiran besar yang tercairkan disetiap lembar yang membunuh keresahan hati yang kaku dan tak pandai kau cairkan atau biarkan senandung nasib terintikan bagi zaman sesudahmu dan menjadi pupuk khasanah doa yang kau panen untuk hari esok generasimu Berjalanlah Percayalah kau tidak sendiri Berjalanlah Percayalah kau tidak sendiri Inilah kisah kita kawan Kisah kau dan aku Kisah kita semua Bersabarlah Karena tidak ada masalah diluar kemampuanmu Karena sabar pada orang lain adalah kasih sayang Sabar pada diri sendiri adalah harapan Sabar pada orang yang kita cintai adalah ibadah Sabar pada Alloh adalah takwa Bersabarlah...

INTEGRITAS Thufail Al Ghifari feat Aa Gym [Aa Gym speaking] Bismillaahirrahmaanirrahiim Assalaamualaykum Warohmatullahi Wabarokaatuh [audience] Waalaykumussalaam Warohmatullahi Wabarokaatuh [Aa Gym speaking] Alhamdulillahirobbil aalamiin, Allohumma sholi ala Muhammad, wa ala aalihi wa ashbihi ajmaiin Segala puja dan puji, total, semuanya hanya milik Allah. Ujian apapun yang datang kepada kita, pasti penyebabnya karena Allah menitipkan sesuatu pada diri kita. Sehingga tidak layak menjadi

ujub dan takabur terhadap ujian. Melainkan menjadi tawadu dan bersyukur... [echoed] [Thufail singin] Di astana aku merana, disetiap air mata ku coba tetap membaca, diantara bahasa hati dan amarah. Langkah-langkah harapan yang hilang, lenyap bersama omong kosong yang membentang. Fasihnya kebebasan pun masih terkekang. Pedasnya air samudra dan kemunafikan. Sistem yang masih selalu menikam waktu kita. Hak-hak yang selalu terlupakan. Pedis mimpi yang menghampiri perjuangan kita. Kaca mata diri tak dapat menatap pasti. Sudut-sudut diskusi pun menjadi tak berarti, apalagi yang harus ku mengerti, saat hari ini masih tak jauh lebih berarti, dari setiap detik hidup yang penuh caci maki. Disetiap malam ku menyendiri, merangkum derita disetiap kesepian. Andai bisa ku rangkai angkasa, dan ku tulis perasaanku padamu. Akan ku tuang hingga batas maksimal kemampuanku. Agar kau mau mengerti, dibalik semua cerita, nada, bahasa, yang pernah ada; Ku tak akan pernah melupakanmu... [Backing Vocal] Kuharap kau..tetap terjaga..tirai-i langkah dengan doa..Kuharap kau.. tetap terjaga..tirai-i langkah dan doa.. [Thufail singin] Dapatkah kau tetap bijak? Walau kepercayaan tertikam dari belakang. Dapatkah termaafkan salah? Lalu panjatkan syukur dan meredam prasangka, reduksikan amarah di indahnya hegemoni kita. Di hadirat Ilahi ku bertahan. Dalam telapak tanganNya ku berteduh. Dan iman ini sejukkan nurani. Masih perdulikah Tuhan pada diri ini? Entahlah! Bersyukur lalu ku bersujud, rebahkan lutut takkan ku ratapi maut. Disetiap batas waktu ku berserah, dan restui rencana perjuangkan takdir hidupku. Jika dapat ku bentangkan mimpi, dan ijinkan ku menjinakkan duka. Karena mata ini terlalu lelah menyimak derita, dan hati ini terlalu letih menapaki hari. Disetiap langkah, ku menyimak nestapa. Waktu yang selalu melukis cerita; luka, duka dan suka. Menjadikan semua kenangan yang penuh canda tawa. Kadang hari pula begitu membosankan, menyulut emosi di setiap batas-batas mimpi kita. Kau dan aku, kawan, kita semua, akan ku kenang selalu di dalam hatiku... [Backing Vocal] Kuharap kau..tetap terjaga..tirai-i langkah dengan doa..Kuharap kau.. tetap terjaga..tirai-i langkah dan doa.. [Thufail singin] Biarkan setiap detik ini berjalan. Dan waktu pun akan segera bicara, di hinanya cerita yang menghias arti perjalanan kita. Kadang pula, duka memiliki wejangan yang jauh lebih bermakna. Bersama air mata ku coba mengambil hikmah. Dan menge-evolusikan semua menjadi suka. Masih ingatkah kau Hei pembunuh asmara, saat kita tersenyum bersama dan kita selalu berangkulan bersama, meretakkan masalah. Dapatkah kau belajar dari hari-harimu? Dapatkah kau kalahkan musuh terbesar dalam dirimu? Hatimu, nurani, sikap, introspeksi, dan jati diri. Akankah terbagi dan berakhir semua kepercayaan yang telah terbangun ini. Cinta kasih yang menyusuri di setiap mimpi. Dan harapan yang menggarisi cita-cita. Langkah kadang begitu hampa, terlalu dingin dan tak bersuara. Hingga di suatu saat nanti perjalanan ini akan segera berakhir. Dan tak perlu lagi duka, seperti saat kita selalu bersama. Saat kita selalu bersama menaklukkan semua. Dari seorang yang takkan pernah melupakan kalian, Thufail al Ghifari.

[Backing Vocal] Kuharap kau..tetap terjaga..tirai-i langkah dengan doa..Kuharap kau.. tetap terjaga..tirai-i langkah dan doa.. [till end] [Aa Gym dua] Allahumma sholi ala Muhammad wa ala aalihi wa ashbihi ajmaiin Duhai Allah Yang Maha Kaya. Ampuni.. segala kecerobohan kami terhadap semua nikmat yang Kau beri Ya Allah. Ampini kekikiran kami menafkahkan rezki yang telah dititipkan kepada kami. Ampuni keengganan kami menolong orang-orang lemah disekitar kami. Ampuni kesombongan kami terhadap orang-orang yang tiada berdaya disekitar kami. Ya Allah, tolongkan kami, menjadi pribadi yang indaaah, Ya Allah. Limpahi kami dengan rezkiMu yang halal, berkah, melimpah. Dan jadikan kami menjadi jalan bagi hamba-hambaMu. Duhai Allah Yang Maha Agung, jadikanlah siapapun yang menyimak ini menjadi orang-orang yang ikhlaass menghadapi hidup ini. Menjadi orang-orang yang terpelihara dari kezaliman terhadap siapapun, dan engkau lindungi dari kezaliman siapapun. Ya Allah, selamatkanlah bangsa kami ini, Ya Allah. Selamatkan negeri kami ini, Ya Allah. Karuniakan kepada bangsa kami ini, para pemimpin yang ariiiff, ya Allah. Ya Allah, bangkitkan kepada kami para pemimpin yang bijaak. Yang benar-benar cinta kepada kebenaran. Yang benarbenar hidup selalu dalam kebenaran. Yang benar-benar berjuang untuk membela kebenaran. Engkaulah penggenggam setiap makhlukMu, Ya Allah. Alhamdulillahirobbil aalamiin.

ADA APA GERANGAN By : Thufail Al Ghifari Jika Allah berikan makan burung-burung mestinya negeri ini lebih hebat dari itu Jika Allah naungi semua tumbuhan harusnya negeri ini lebih teduh dari itu Reff: Ada apa gerangan Adakah salahku menghambat semua keberkahan Ada apa gerangan Adakah raguku tutup semua keberkahan Pada-Mu ya Allah kami gantungkan semua do'a Dan ikhtiar niat kehidupan kami Pada-Mu ya Allah harapan semua keberkahan Tutunlah kami selalu berjalan dalam syariat-Mu Pada-Mu ya Allah kami gantungkan semua do'a Dan ikhtiar niat kehidupan kami Pada-Mu ya Allah murnikan semua keberkahan Jagalah kami selalu berjalan dalam syariat-Mu

Jika Allah berikan kenyang ikan dilautan Mengapa masih ada dahaga di negeri ini Jika Allah cukupi semut hingga singa di hutan Pantaskah kita berharap pada selain Allah SENJA KALA HIDAYAH DAN PENGHANCUR BERHALA By : Thufail Al Ghifari Mendekatlah engkau kedalam pelukanku Agar dapat kupecahkan seribu ketakutanmu Takkan kubiarkan satu hal saja melukai hatimu Walau ku sadari lelaki ini memang tidak sempurna Tapi bersama Allah Oh... Ku yakin semua akan baik-baik saja Ku yakin semua akan baik-baik saja Sempurkan setengah agamaku Biar ku cintai semua kekuranganmu Ajarkan aku menerima mensyukuri dan dewasakan hidup ini Bersamamu terujir kisah makna cinta sejati Karena bersama Allah Oh... Ku yakin semua akan baik-baik saja Ku yakin semua akan baik-baik saja Ku yakin semua akan baik-baik saja Ku yakin semua akan baik-baik saja

MUHASABAH By : Thufail Al Ghifari Nafasku yang menghela dalam ketakutan Jiwaku yang bergetir dalam kesunyian Tentang kerinduanku padamu ya Allah Di setiap langkahku Di dalam jiwaku Engkaulah yang maha memberikan rahmat Engkaulah yang penuh dengan jutaan maaf Maafkanlah disetiap amalku Yang tak pernah sempurna Yang penuh dengan noda Ampunilah kami yang begitu sering dustakan nikmat-Mu

Tuntunlah kami selalu dalam jalan-Mu Oh Yeah Yeah Yeah Ke surga-Mu ya Allah Maafkanlah diri ini di setiap amal yang tak sempurna ini Ke surga-Mu Bawalah kami kembali berkumpul bersama dengan kekasih-Mu Ampunilah kami yang begitu sering dustakan nikmat-Mu Tuntunlah kami selalu dalam jalan-Mu Oh Yeah Yeah Yeah Ke surga-Mu ya Allah Maafkanlah diri ini di setiap amal yang tak sempurna ini Ke surga-Mu Bawalah kami kembali berkumpul bersama dengan kekasih-Mu

DI SEKITAR KITA By : Thufail Al Ghifari Dapatkah kau renungkan Rapuh teratai yang tak sanggup lagi mengapung Mendistorsi setiap kebajikan Bunda yang bertanya diujung hati dan harapan Aku dengar semua penjelasanmu Aku dengar semua penjelasanmu Airmata ini Tergores sejenak detak jantung disetiap mimpi Dari kau yang tak lagi dapat menahan diri Butakan rasa tanpa kendali tuk sadar Kenyataan ini hanyalah sebuah permainan Kenyataan ini hanyalah misteri keimanan [FABIAYYI ALAAIRABBIKUMAA TUKADZIBAN SUBHAANALLAH] Lihatkan kau bocah yang menutup harapanya Anak-anak yang kehilangan orang tuanya Setaip orang yang tercuri hak hidupnya Lapar dahaga yang hiasi pangkat senjata dunia Seperti apa dunia yang kita harapkan

Ketika mata ini selalu wariskan luka Ketika hati ini lebih memilih diam Walau di depan kau lihat saudaramu terluka Pandanglah disekitar kita Berapa banyak nikmat Allah yang telah kau dustakan

METAMORFOSIS By : Thufail Al Ghifari Menjadi karanglah meski tidak mudah Sebab ia kan menahan sengatan binar mentari yg garang Sebab ia kan kukuh halangi deru ombak yg kuat menerpa tanpa kenal lelah Melawan bayu yg keras menghembus & menerpa dgn dingin yg coba membekukan Sebab keteguhannya kan menahan hempas badai yg datang menggerus terus menerus Ia kan kokoh kan diri agar tak mudah hancur & terbawa arus Ia kan berdiri tegak berhari-hari bertahun-tahun berabad-abad tanpa rasa jemu & bosan Menjadi mutiaralah meski itu juga tak mudah Sebab ia berada didasar samudra yg dalam Sebab ia begitu sulit dijangkau oleh tangan2 manusia Sebab ia begitu berharga sebab ia begitu indah dipandang mata Sebab ia tetap bersinar meski tenggelam dikubangan yg hitam Menjadi pohonlah yg tinggi menjulang meski itu tak mudah Sebab ia kan tatap bara mentari yg terus menyala disetiap siangnya Sebab ia akan meliuk halangi angin yg bertiup kasar Ia kan terus menjejaki bumi hadapi gemuruh sang petir Sebab ia hujamkan akar yg kuat menopang untuk menahan gempita hujan yg coba merubuhkan & senantiasa memberikan bebuahan yg manis & mengenyangkan Sebab ia kan berikan tempat bernaung bagi burung-burung yg singgah didahannya Lalu berikan tempat berlindung dengan rindang daun-daunnya Menjadi pauslah meski itu juga tak mudah Sebab dgn sedikit kecipaknya ia kan menggentarkan ujung samudra Sebab besar tubuhnya akan menakutkan musuh yg coba mengganggu Sebab sikap diamnya akan membuat tenang laut & seisinya Menjadi melatilah meski tampak tak bermakna Sebab ia kan tebar harum wewangian tanpa minta balasan Ia begitu putih seolah tanpa cacat Sebab ia tak takut hadapi angin dan hujan dgn mungil tubuhnya

Ia tak pernah iri melihat mawar yg segar merekah & tak pernah malu pd bunga matahari yg menjulang tinggi Ia tak pernah dengki & rendah diri Pada keanggunan anggrek & tulip yg berwarna-warni & tak gentar layu karena pahami hakekat hidupnya Menjadi elanglah dgn segala kejantanannya meski itu juga tak mudah Sebab ia harus melayang tinggi menembus birunya langit Melanglang buana taklukkan medannya Sebab ia harus melawan angin yg menerpa dari segala penjuru Ia harus mengangkasa jauh tanpa takut jatuh Menungkik tajam mencengkram mangsa & kembali kesarang dgn makanan diparuhnya Bersama kepak sayap yg membentang gagah Menjadi kupu-kupu lah meski itu juga tak mudah Sebab ia harus melewati proses-proses sulit sebelum dirinya saat ini Ia lalui semedi panjang tanpa rasa bosan & belajar lebih banyak berdiam untuk menunggu waktu yg tepat tentang keindahan sbb ia bersembunyi & menahan diri dari segala yg menyenangkan Sehingga tiba saat utk keluar & bagikan kebaikan

RAHMAT ABDULLAH By : Thufail Al Ghifary Kurasakan syairmu abadi Jejak kesolehan yang kau tinggalkan untuk kami Tentang cerita sebuah integritas keimanan Suatu ketika semangatmu bangunkan tidur kami Rahmat Abdullah Syairmu abadi Iringi perjuangan dalam kesatuan hati Rahmat Abdullah Jejakmu abadi Menjadi cermin sejati anak-anakmu disini

SELAMATKAN KAMI Song by: Thufail Al Ghifari Lyric by: Ustadzah Ir. Lathifah Musa Single Song Thufail Al Ghifari : Selamatkan Kami. Lagu ini di buat atas permintaan MUSLIMAH MEDIA CENTER sebuah counter propaganda terhadap RUU legalitas aborsi yang sempat di wacanakan. kalau RUU ini disahkan, maka aborsi menjadi halal di Indonesia, setiap orang boleh menikahkan dirinya tanpa wali, pelarangan nikah di...bawah umur 25 tahun, yang ujung ujungnya membangun sugesti ZINA bagi generasi indonesia. This Is Cool Propaganda! MAJU TERUS

MUSLIMAH MEDIA CENTER! Thufail ngerap ala kadarnya sesuai permintaan Nafisa FB wakil dari MUSLIMAH CENTER. karena konsumsi lagu diarahkan ke anak anak SD, SMP dan SMA sebagai prioritas utama Ketika Kami di USIA DINI Kalian pagari dengan tayangan kebebasan Para perempuan yang tak punya kehormatan Mengumbar aurat dan bangga Bangga dengan maksiat Bebas berbuat laki-laki dan perempuan Tak ada batasan saling merusak kesucian Kalian sebut ini kemodernan Propaganda menyesatkan kalian cekoki kami Tentang ibu yang tak perlu taat suami Tentang Ayah yang tak harus jadi wali Tentang harus serupa perempuan laki-laki Tentang semua agama yang sama tinggi Padahal kami generasi penerus risalah Para Nabi Kalian telah rusak karakter-karakter keislaman kami Chorus : Wahai Ayah Ibu Wahai Guru-guru Wahai Bapak-bapak Pemimpin kami Selamatkan hidup kami Seluruh remaja negeri ini Dari Gelombang Kehancuran Dari Nista Dunia dan Siksa Neraka Ketika Kami MENJELANG BALIGH Kalian jauhkan kami dari al-Quran Kitab Suci Mulia, sumber utama pendidikan Wahyu Surga Hingga kami tak kenal Keagungan Rabb Agung Allah pencipta manusia, alam semesta dan kehidupan dunia akhirat Kalian tanamkan bahwa asal usul manusia berawal dari protein yang menjelma menjadi hewan melata Kalian ajarkan materi tak dapat diciptakan dan tak dapat dimusnahkan

Kalian katakan kehidupan adalah reaksi sempurna unsur-unsur alam Dimana tak ada Allah yang boleh berperan mengatur manusia yang Ia ciptakan Lalu kalian kenalkan ide kebebasan mengatur hidup kami Dengan UU dan hukum yang telah kalian buat sendiri lalu campakkan kami dari Syariat Agung Pencipta kami Di atas jargon Kebebasan demokrasi basi Chorus : Wahai Ayah Ibu Wahai Guru-guru Wahai Bapak-bapak Pemimpin kami Selamatkan hidup kami Seluruh remaja negeri ini Dari Gelombang Kehancuran, Dari Nista Dunia dan Siksa Neraka Ketika Kami AQIL BALIGH Kalian katakan kami masih anak-anak Begitulah rekayasa Undang-undang Perlindungan Anak Kalian bilang kami masih di bawah umur, hanya karena usia kami baru dua belas tahun padahal kalianlah yang belum dewasa walau usia kalian sudah lebih dari delapan belas tahun Kamipun dibiarkan hidup bebas tak terikat Tak ada beban walau tinggalkan sholat Tak masalah walau umbar aurat Tak peduli hidup kami hanya untuk kesenangan sesaat Kalian cekoki kami dengan paham liberal hedonisme bebal Kalian sediakan kontrasepsi Agar seks bebas tak kami takuti sambil larang kami menikah dini Walau di usia yang Allah ijini Kalian sarankan kami untuk berzina dengan kondomisasi Chorus : Wahai Ayah-Ibu Wahai Guru-guru Wahai Bapak-bapak Pemimpin kami

Selamatkan hidup kami Seluruh remaja negri ini Dari Gelombang Kehancuran, Dari Nista Dunia dan Siksa Neraka Ketika noda mencederai kehormatan dan terjadi Kehamilan Kalian menyebutnya Kehamilan tak Diinginkan Kalian ajarkan membunuh janin-janin bukan suatu kesalahan Dengan UU yang membolehkan Aborsi yang kalian legalkan Dan UU Kesehatan Reproduksi Remaja produksi setan Dan KINI Jadilah kami para pezina Jadilah kami pembunuh janin-janin yang meronta Kami pun lari ke lingkar Narkoba Terjangkit penyakit-penyakit berbahaya Merusak akal, fisik, masa depan dan jiwa Saat itulah kami menyaksikan dengan merana Jaringan Iblis Liberal tertawa Wahai anak cucu Adam, selamat menjadi bahan bakar Neraka ! Chorus : Selamatkan Selamatkan kami Selamatkan Selamatkan kami Selamatkan Selamatkan kami

Anda mungkin juga menyukai