Anda di halaman 1dari 5

Ash-shaltu was-salmu alyk Y immal mujhidn y Raslallh Ash-shaltu was-salmu alyk Y nshiral hud y khayra khalqillh Ash-shaltu was-salmu

alyk Y nshiral haqqi y Raslallh Ash-shaltu was-salmu alyk Y Man asr bikal muhayminu laylan nilta m nilta wal-anmu niymu Wa taqaddamta lish-shalti fashall kulu man fis-sami wa antal immu Wa ilal muntah rufita karman Wa ilal muntah rufita karman wa saitan nid alaykas salm Y karmal akhlq y Raslallh Shallallhu alayka wa al lika wa ashhbika ajman Artinya : Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulullah Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu Duhai penolong kebenaran, ya Rasulullah Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam Engkau diberangkatkan ke Sitratul Muntaha karena kemulianmu dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu. KH Munawir Abdul Fattah Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta

Sekilas tentang Shalawat Tarhim

Menurut investigasi Mr. Google, shalawat ini pertama kali dipopulerkan di Indonesia melalui Radio Yasmara (Yayasan Masjid Rahmat), Surabaya pada akhir tahun 1960an. Penciptanya adalah Shaykh Mahmoud Khalil Al Hussary, ketua Jamiyyatul Qurro di Kairo, Mesir. Bagaimana asal mula ceritanya shalawat tarhim ini akhirnya bisa sampai ke musholla di dekat rumah saya? Menurut Cak Nun Syaikh Al Hussary pernah berkunjung ke Indonesiamisi belum diketahui, mungkin dalam rangka study tourdan beliau dibajak di Lokananta, Solo untuk rekaman shalawat tarhim ini. Demikian sekilas info

Syaikh Mahmoud Al-Hussary (1917-1980, lA satisrevinU nasulul amalu halada ) -Azhar dan merupakan salah satu Qri (pembaca Quran) paling ternama di jamannya, sampai-sampai ia digelari Shaykh alMaqri (sing ahli qiroah). Syaikh Al-Hussary dikenal karena kepiawaiannya dalam membaca Quran secara tartl. Ia mengatakan bahwa membaca Quran bukan semata-mata tentang irama (lagu) atau seni bacaannya, yang paling penting adalah tartl: memahami bacaan Quran dengan baik dan benar, yaitu melalui studi kebahasaan (linguistik) dan dialek Arab kuno, serta penguasaan teknik pelafalan huruf maupun kata-perkata dalam Quran. Dengan begitu bisa dicapai tingkat kemurnian (keaslian makna) yang tinggi dalam membaca Al-Quran. Pantes saja setiap kali dengar shalawat tarhim bawaannya pengen meweks mulu.. jadi ingat kezuhudan, kemurah hatian dan kemuliaan akhlak Nabi (T__T). Menurut saya shalawat tarhim adalah salah satu karya terbaik Syaikh Hussary, buktinya sampai sekarang masih eksis diputar di masjid-masjid dan musholla di pelosok Indonesia. Shalawat ini selalu berhasil mengingatkan saya bahwa tak berguna sama sekali yang namanya sombong, riya dan kekayaan du niawi jika dibandingkan dengan keteguhan iman serta keikhlasan hati dalam mentaati perintah Nya (memang tak mudah, tapi harus diniatkan dan diupayakan sekuat tenaga). Cak Nun pernah membahas secara khusus tentang shalawat tarhim ini dalam sebuah pengajian, beliau juga mbrebes mili waktu membacakannya

Bagi saya shalawat tarhim karya Syaikh Al-Hussary memang khas, sangat berkesan dan enak sekali didengar. Khas karena shalawat ini identik dengan suasana subuh, dan (mungkin) hanya populer di Indonesia; berkesan karena mengingatkan saya kepada beberapa hal:

Surau (langgar) di depan rumah lama saya, namanya Darussalam. Di surau ini saya mulai belajar membaca Al-Quran dan Tajwid. Bulan Puasa (Ramadhan), terutama saat makan sahur. Poro bapak poro ibu monggo enggal-enggal sahur sakmeniko imsak kirang 10 jam Nenek saya yang dulu sering membangunkan saya (waktu masih kecil) untuk sholat subuh berjamaah di surau depan rumah. Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya serta memberinya tempat yang lapang di sisiNya. Amiin. Kisah hidup dan kemuliaan akhlak Nabi Muhammad saw. Shalawat tarhim ini berisi pujian kepada Nabi, lirik dan irama bacaannya sangat indah dan menyentuh hati.

Lirik shalawat tarhim: Ash-shaltu was-salmu alyk Y immal mujhidn y Raslallh Ash-shaltu was-salmu alyk Y nshiral hud y khayra khalqillh Ash-shaltu was-salmu alyk Y nshiral haqqi y Raslallh Ash-shaltu was-salmu alyk Y Man asr bikal muhayminu laylan nilta m nilta wal-anmu niymu Wa taqaddamta lish-shalti fashall kulu man fis-sami wa antal immu Wa ilal muntah rufita karman Wa ilal muntah rufita karman wa saitan nid alaykas salm Y karmal akhlq y Raslallh Shallallhu alayka wa al lika wa ashhbika ajman (untuk teks Arabnya bisa dilihat di sini): Arti (terjemahan) shalawat tarhim: Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu Duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulullah Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu Duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu Duhai penolong kebenaran, ya Rasulullah Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam

Engkau diberangkatkan ke Sitratul Muntaha karena kemuliaanmu Dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu. (file mp3 shalawat tarhim bisa didownload di sini): Kesimpulan: Shalawat tarhim ini enak didengarkan kapan saja, menurut saya yang paling enak pas malam hari atau menjelang subuh. Manfaat yang didapat dari mendengar shalawat tarhim, selain membangkitkan keterikatan emosional antara diri kita dengan Nabi saw, menenangkan pikiran yang jenuh dan hati yang kalut, juga bisa sebagai tombo kangen keluarga di rumah (di desa, kampung) dan orang-orang tercinta yang sudah tiada.

Anda mungkin juga menyukai