Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Perbaikan Rancangan Furniture dengan Pendekatan Metode DFMA dan FAST


Nama : Felix Hengky NRP : 2091205395 Jurusan / Prodi / Major : S1 Teknik Industri Dosen Pembimbing : STB. Tambunan, S.T., M.M.

1. Latar Belakang
Dewasa ini, dunia furniture sedang mengalami perubahan yang cukup besar. Produk furniture merupakan knock down product yang harus dilakukan proses perakitan ketika ingin menggunakannya. Para produsen furniture belakangan ini berlomba-lomba untuk membuat produk furniture yang proses perakitannya mudah. Seiring berkembangnya jaman, maka teknologi-teknologi dan metodemetode yang ada juga semakin canggih dan beranekaragam. Tentunya hal ini membuat perusahaan-perusahaan yang ada berlomba-lomba untuk dapat memanjakan para konsumen. Hal tersebut mempunyai dampak positif pada pihak produsen karena tidak perlu menambahkan perlengkapan untuk merakit pada paket penjualan serta produsen tidak perlu membuang biaya untuk menambahkan knock down fitting pada tiap produknya. Dalam pembuatan tugas akhir ini, dengan menggunakan pendekatan metode Design for Manufacure and Assembly (DFMA) dan Function Analysis System Technique (FAST), produk furniture yang akan dianalisa adalah produk dari Perusahaan LIGNA FURNITURE. Perusahaan ini merupakan salah satu pelorpor perusahaan furniture di Indonesia dan telah menjadi salah satu produsen furniture terbesar di Indonesia dan internasional. Di Indonesia masih belum banyak perusahaan furniture yang menggunakan pendekatan DFMA dalam proses pengembangan produk.

Gambar 1 Folding chair

Salah satu contoh perancangan sebuah produk dengan menggunakan pendekatan DFMA yakni pembuatan folding chair (kursi lipat) oleh sekelompok orang pada Carnigie Mellon University. Analisa dilakukan pada sebuah produk kursi lipat yang telah beredar di pasar, pertama-tama yang dilakukan yaitu membuat analisa House of Quality (HOQ) jadi kursi lipat yang mereka hasilkan berasal dari keinginan dan kebutuhan konsumen. Selanjutnya dilakukan analisa perancangan yang menggunakan pendekatan DFMA untuk membuat rancangan produk yang hendak mereka buat. Selanjutnya dilakukan analisa mekanis yang dilakukan oleh perangkat lunak komputer berbasis CAD (Computer Aided Design), analisa ini bertujuan untuk mengukur tegangan pada lengan dan analisa deflaksi pada meja serta pengukuran beban produk yang akan dihasilkan.

Gambar 2 Kursi lipat hasil penelitian Pada penelitian tersebut dilakukan analisa HOQ, tetapi untuk produk furniture yang beragam dan diproduksi secara masal analisa HOQ akan sangat membuang sumber daya produsen. Untuk perancangan produk furniture, analisa FAST lebih diutamakan dan dipadukan dengan DFMA akan memudahkan proses. Seperti yang dilakukan dalam penelitian diatas, proses perancangan furniture menjadi lebih mudah karena produk yang hendak dirancang menmiliki part yang sederhana tetapi tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Keuntungan lain yang didapat dalam penerapan DFMA yakni biaya perakitan yang lebih murah, waktu perakitan yang lebih singkat, serta kemungkinan perakitan gagal menjadi lebih kecil. Selain itu ada keuntungan lain yang diperoleh yaitu mempersingkat waktu dari konsep desain menuju konsumen.

2. Tujuan
Dalam penyusunan tugas akhir ini terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai antara lain :

1. Meminimumkan jumlah komponen Furniture dengan tetap mempertimbangkan fungsi-fungsi utama dan tambahan yang dianggap penting (mengacu pada pendekatan FAST). 2. Meminimumkan waktu pembuatan komponen dengan menggunakan fasilitas produksi yang ada (mengacu pada pendekatan metode DFM). 3. Meminimumkan waktu perakitan produk (mengacu pada pendekatan metode DFA).

3. Ruang Lingkup
Pembatasan permasalahan bertujuan untuk membatasi ruang lingkup penulisan agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Adapun batasan-batasan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Ruang Lingkup Permasalahan Obyek yang diambil untuk penelitian ini adalah Ligna Furniture dengan fokus pada peningkatan efisiensi perusahaan melalui pendekatan DFMA dan FAST . Ligna Furniture merupakan salah satu perusahaan furniture terbesar di Indonesia dan mancanegara. Perusahaan yang berdiri tahun 1975 ini menghasilkan berbagai macam jenis furniture dengan kualitas yang berstandar eropa sehingga produk yang dihasilkan oleh salah satu pelopor perusahaan firniture di Indonesia ini memiliki tingkat presisi yang tinggi. Permasalah yang dianalisa yaitu efisiensi perusahaan dengan melakukan penyederhanaan desain yang tidak lepas fungsinya dan analisa seputar fungsi dari produk tersebut. Teori yang digunakan untuk mendukung tugas akhir ini meliputi FAST method, DFMA, dan pengetahuan bahan seperti yang dijelaskan sebelumnya. 2. Durasi Penelitian Dalam penyusunan tugas akhir ini akan dilakukan penelitian, wawancara langsung maupun observasi untuk melengkapi data data yang diperlukan yang akan dilakukan pada : Penelitian dimulai : 9 September 2012 Berakhir pada : 9 Januari 2013 Estimasi waktu : 4 bulan 3. Pembatasan Masalah Dalam penyusunan tugas akhir ini pembatasan masalahnya adalah sebagai berikut : a. Pengambilan data-data berdasarkan dari 2 macam furniture yakni meja belajar dan lemari. b. Dari setiap macam furniture diambil 2 varian. c. Data-data yang diambil pada setiap produk adalah jumlah part, waktu perakitan, jenis bahan dan proses produksi. d. Data jumlah part didapat dengan melakukan pengamatan langsung pada produk furniture. Sedangkan waktu perakitan, jenis bahan dan proses produksi diperoleh dengan wawancara.

4. Asumsi Asumsi Dalam analisa penelitian ini digunakan beberapa asumsi asumsi sebagai landasan antara lain : a. Waktu perakitan berdasar pada perakitan oleh operator. b. Selama penelitian berlangsung, tidak terdapat penambahan fasilitas.

4. Teori Pendukung
Design for Manufacture and Assembly (DFMA) adalah pendekatan yang digunakan untuk merancang produk yang berkualitas maksimum dan berbiaya minimum. DFMA adalah metode yang menekankan pada perkembangan desain ke arah bentuk yang paling sederhana tanpa meninggalkan keinginan pasar. Bentuk desain yang paling sederhana berarti waktu pengerjaan yang paling singkat sehingga biaya bisa minimum. Proses DFMA dapat dilakukan secara manual atau menggunakan komputer (CAE). Sistematika proses DFMA dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3 Sistematika DFMA Dalam pengaplikasian DFMA terdapat beberapa prinsip dasar yang harus dijalankan. Prinsip tersebut antara lain: a. Sederhana b. Standarisasi bahan dan komponen c. Standarisasi desain produk d. Toleransi berdasarkan kapabilitas proses e. Penggunaan material umum f. Kolaborasi dengan personel manufaktur (concurrent engineering) Dan ada aturan-aturan dasar dalam pelaksanaan DFMA, aturan-aturan tersebut antara lain: a. Meminimalkan jumlah komponen b. Meminimalkan penggunaan fastener

c. d. e. f. g. h. i. j.

Meminimalkan reorientasi Mengunakan komponen multifungsi Mengunakan modular subassembly Membuat standarisasi Menghindari komponen yang rumit Manfaatkan fitur swalokasi Menghindari penggunaan peralatan khusus Mengutamakan aksesabilitas

FAST method adalah teknik penyusunan diagram secara sistematis untuk mengidentifikasikan fungsi-fungsi dan menggambarkan kaitan antara fungsifungsi tersebut. Langka-langka dalam penyusunan diagram Fast ini adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan suatu daftar fungsi-fungsi dari suatu item dengan menggunakan definisi dua kata seperti yang diterapkan pada analisa fungsi. b. Mengurutkan setiap fungsi sesuai dengan hirarki fungsi. Cara menentukan hirarki fungsi yaitu dengan menggunakan dua pertanyaan, yaitu bagaimana dan mengapa.

Gambar 4 Contoh Diagram FAST

5. Metodologi Penelitian
Untuk dapat menerapkan metode DFMA terhadap efisiensi yang ada ini dengan baik, maka disusunlah langkah-langkah yang dianggap sistematis.

Langkah-langkah ini disusun sedemikian rupa dengan harapan agar penerapan metode ini dapat berjalan dengan lebih efektif. Berikut adalah langkah-langkah yang akan dilakukan : 1. Penentuan obyek penelitian. Dalam hal menentukan objek penelitian yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini akhirnya ditentukan pada Perusahaan furniture Ligna. Perusahaan ini merupakan salah satu produsen furniture terbesar di Indonesia dan internasional. Karena produk Ligna memiliki karakteristik yang hampir sama antar jenis produk, maka analisa DFMA yang akan dilakukan memiliki dampak yang global bagi perusahaan tersebut. Selain itu, karena Ligna merupakan produsen furniture maka masalah perakitan produk di tingkat konsumen merupakan pemborosan efisieni baik dari segi perusahaan maupun dari sisi konsumen. 2. Pengidentifikasian masalah. Setelah menemukan objek yang diteliti dan telah dilakukan pengambilan data, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi permasalahan yang hendak dianalisa yakni peningkatan efisiensi berdasarkan pendekatan DFMA. Penelitian dilakukan dengan cara pengambilan data di Surabaya, pengambilan data menggunakan beberapa metode yaitu pengamatan langsung dan melalui wawancara. 3. Studi Literatur. Langkah selanjutnya yang akan dilakukan setelah mengidentifikasi masalah adalah pencarian sumber teori dengan studi literatur, untuk mendapatkan dan mempelajari referensi teori-teori dari buku-buku ataupun sumber lain berupa data/informasi dari internet yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, sehingga dapat dicari upaya penyelesaian dari masalah yang dihadapi oleh perusahaan yang menjadi obyek penelitian. 4. Pencarian dan pengumpulan data. Langkah selanjutnya setelah melakukan pengidentifikasian masalah adalah dengan melakukan pencarian dan pengumpulan data-data yang diperlukan untuk dianalisa. Data-data yang dibutuhkan yaitu data jumlah part, waktu perakitan, jenis bahan baku dan proses produksi. Data-data yang diperoleh yaitu menggunakan data sekunder yang berasal dari data-data yang ada di perusahaan dan data primer yang berasal dari wawancara dengan operator dan pengamatan secara langsung. 5. Pengolahan data. Setelah mendapatkan dan mengumpulkan data-data yang diinginkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dengan menggunakan teori dan metode yang sudah ditetapkan sebelumnya. Teori yang digunakan yaitu yaitu pembuatan diagram FAST, untuk menentukan fungsi-fungsi dari tiap produk yang diamati. Pembuatan diagram FAST bertujuan untuk

menentukan fungsi apa saja yang dapat dihilangkan tanpa mehilangkan fungsi dasar dari setiap produk. 6. Analisis data. Dari hasil diagram FAST yang telah dibuat dapat digunakan untuk melakukan pengembangan produk menggunakan pendekatan DFMA. Fungsifungsi tertentu dieliminasi dengan tujuan meningkatkan efisiensi proses produksi dan efisiensi perakitan. Setelah itu pembuatan desain berdasarkan hasil analisa dari DFMA sehingga dihasilkan desain yang minimalis tetapi dengan fungsi yang maksimal. 7. Usulan perbaikan. Setelah dihasilkan desain yang baru sesuai dengan pendekatan DFMA, diharapkan perusahaan melakukan perbaikandengen tujuan meningkatkan efisiensi perusahaan dikarenakan perubahan desain mendaji lebih sederhana sehingga proses produksi menjadi lebih singkat. 8. Penutup. Dari hasil analisis data yang sudah dilakukan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan mengenai berapa besar jumlah part, waktu perakitan sebelum dan sesudah dianalisa menggunakan pendekatan DFMA. Untuk memperjelas penjelasan diatas, berikut adalah gambar flowchart metodologi penelitian tersebut : Start Menetukan Obyek Penelitian Menentukan lokasi/tempat Pengamatan Awal Identifikasi masalah pada lokasi Perumusan Masalah

Studi Literatur Pencarian teori yang tepat untuk penyelesaian masalah

A Gambar 5 Flow Chart Metodologi Penelitian

Penentuan Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data Primer Pengamatan, wawancara, dan pengukuran langsung

Pengumpulan Data Sekunder Data-data perusahaan

Identifikasi Fungsional Pembuatan diagram FAST Analisa DFMA Penyederhanaan produk Pembuatan Desain Alternatif Perbaikan Menyederhanakan proses produksi Menyederhanakan proses perakitan

Usulan Perbaikan

Finish Gambar 6 Lanjutan Flow Chart Metodologi Penelitian

6. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan tugas akhir ini, pengelompokan materi atau topik dalam masing-masing bab dijabarkan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang pemilihan judul tugas akhir,

tujuan penulisan, ruang lingkup, metodologi penelitian, teori pendukung, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Berisi tentang teori-teori yang digunakan dan berhubungan dengan peningkatan efisiensi yang terdapat pada perusahaan. Selain itu juga menjelaskan mengenai metode DFMA dan FAST yang digunakan sebagai alat peningkatan efisiensi. METODOLOGI PENELITIAN Berisi tentang langkah-langkah yang sistematis dari awal penyusunan tugas akhir tersebut sampai akhir. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Berisi tentang penjelasan singkat mengenai perusahaan yang dianalisa. Dalam bab ini juga diuraikan data-data apa saja yang diperlukan untuk melaksanakan pengembangan produk dengen menggunakan pendekatan DFMA. Pengolahan data menggunakan pendekatan FAST method. ANALISA DATA Berisi tentang analisa terhadap hasil pengolahan data yang telah dilakukan lalu pembuatan desain alternatif bedasarkan diagram FAST yang telah dibuat. Pembuatan desai alternatif meggunakan pendekatan DFMA. PENUTUP Berisi kesimpulan dari analisa yang dilakukan dan saran yang diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya dan daftar pustaka yang berisi tentang identitas referensi yang digunakan untuk menunjang penelitian ini.

BAB III

BAB IV

BAB V

BAB VI

7. Daftar Pustaka
Desain Decision Wiki. Folding Desk Chair Innovation. http://wiki.ece.cmu.edu/ddl/index.php/Folding_Desk_Chair_Innovation, 24 Agustus 2012 Momenku.com. Ligna Furniture. http://momenku.com/pb_dt_prd.asp?nom=78, 23 Agustus 2012 Practical Engineering Guides for Managing Risk: Design for Reduce Technical Risk,AT&T, McGraw-Hill, Inc., New York, New York pp. 503-528 Rama, Lilik. Metode FAST (Function Analysis System Technique). http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2225052-metode-fastfunction-analysis-technique/, 23 Agustus 2012 Steven D. Eppinger. 1995. Product Design and Development 2nd Edition. The McGraw-Hill Co., Singapore

Anda mungkin juga menyukai