Anda di halaman 1dari 6

Dhumapuja Hari ini membahas mengenai Dhumapuja, sebelum mengulasnya, terlebih dahulu ada beberapa hal yang harus

disampaikan. Yang pertama, Dhumapuja membutuhkan abhiseka , ini sangat penting. Jika ada umat yang belum memperoleh abhiseka, ketua pengurus Vihara Vajragarbha Guanzhao bisa mengirimkan daftar nama pemohon abhiseka Dhumapuja beserta pujana ke seattle, dengan demikian banyak umat bisa memperoleh abhiseka jarak jauh, sehingga bisa melakukan penekunan sadhana Dhumapuja. Ini merupakan hal pertama yang harus kita sampaikan, Sadhana Dhumapuja harus diabhiseka terlebih dahulu baru boleh menekuninya. Sadhana Dhumapuja sangat penting, saudara Sedharma yang pergi ke Seattle mengikuti Upacara Dharma dan menerima abhisekanya semua tahu, mengenai Sadhana Dhumapuja yang saat itu telah dibabarkan oleh Mahaguru , saya tidak akan mengulanginya lagi, kita hendak membicarakan beberapa hal yang belum di bicarakan oleh Mahaguru saat itu, ini sangat penting. Sebelum membahas mengenai tahap awal dan tahap inti dari Sadhana Dhumapuja, ada beberapa pandangan yang harus dijelaskan terlebih dahulu. Yang pertama adalah motivasi, banyak orang yang memiliki motivasi keliru dalam menekuni sadhana Dhumapuja, motivasi yang mana Yaitu kita menekuni Sadhana Dhumapuja memberikan pujana bagi arwah penagih kita, bagaimana setelah kita selesai menghaturkan pujana bagi mereka ? mengharap mereka segera pergi, jangan terus membelit kita . Sebenarnya motivasi seperti ini tidak benar ! Anda harus mengetahui sebuah hal yang sangat penting, arwah penagih ada karena kita berhutang padanya, bukannya dia yang berhutang pada Anda. Jadi kita tidak boleh memiliki pemikiran : "Aku sudah memberimu pujana, jadi sekarang cepat pergi ! Jangan terus mengikatku !" Sebenarnya motivasi seperti ini tidak benar. Saat kita menekuni Sadhana Dhumapuja, harus menanamkan pemikiran demikian , kepada arwah penagih kita mengatakan : "Saya minta maaf pada Anda sekalian !" Jadi kita harus mempunyai batin tahu malu dan penyesalan, kita memohon pertobatan, kita harus mempunyai sikap batin telah bersalah padanya, kemudian memohon maaf darinya. Menekuni Sadhana Dhumapuja dengan motivasi yang demikian baru benar ! Jika tidak demikian, maka selamanya arwah penagih Anda juga tidak akan pernah memaafkan Anda. Jadi ini adalah sebuah pemikiran yang sangat penting. Yang kedua adalah waktu, yaitu waktu penekunan Sadhana Dhumapuja. Waktu penekunan Sadhana ini sangat penting, menurut yang tercatat dalam sutra Buddha, dalam Buddhisme ada empat pembagian waktu, yaitu ZI (pukul 23:00 - 01:00) , MAO (pkl 05:00-07:00), WU (11:00-13:00) dan YOU (17:00-19:00). Menurut sutra Buddha : Pagi hari pkl 05:00-07:00 adalah saat menghaturkan pujana pada Para Dewa, ini merupakan waktu untuk menghaturkan pujana pada Dewa Brahma. Siang hari 11:00 - 13:00 adalah waktu pujana kepada Buddha Bodhisattva. Senja 17:00 - 19:00 adalah waktu berdana bagi para hantu. Tengah malam 23:00 sampai subuh 01:00 merupakan waktu untuk berdana pada roh-roh siluman. Inilah empat waktu. Kita berdasarkan instruksi dari Mulacarya yang sangat welas asih, Beliau memahami bahwa kita semua memiliki pekerjaan, banyak yang harus ke kantor, Anda tidak mungkin membawa tungku Dhumapuja ke kantor, kemudian pada saat tengah hari kita melakukan Dhumapuja disana, ini mustahil. Jadi Mahamulacarya kita sangat welas asih, Beliau menyatukan waktu pujana bagi para Dewa di pagi hari dan waktu pujana bagi para Buddha di siang hari . Mahaguru juga mengetahui tidak semua orang bisa bangun pukul 5 pagi untuk bersadhana, maka Beliau memperpanjang waktu pagi menjadi pukul 05:00 sampai 09:00. Kita harus memberikan applaus kepada Mulacarya, bersyukur atas belas kasih Beliau. Demikian juga dengan waktu malam, Mahaguru juga menjadikan waktu sore pukul lima sampai malam pukul tujuh menjadi sampai pukul sembilan malam, demi memberikan kemudahan bagi umat untuk melakukan sadhana ini, memberikan pujana pada arwah penagih dan berdana bagi para hantu. Banyak umat yang menulis surat ke Seattle bertanya kepada Mahaguru , mereka mengatakan bahwa di pagi hari mereka sudah harus bekerja, kemudian pulang kerja juga masih banyak hal-hal yang harus dibereskan, begitu urusan rumah tangga selesai, jam sudah menunjukkan pukul 8 sampai pukul 9 malam, sungguh tidak ada waktu untuk melakukan Sadhana Dhumapuja pkl 17:00 - 21:00, bagaimana ini ? Dengan welas asih Mahaguru mengatakan , jika karena masalah kerja, sehingga sungguh tidak bisa melakukan Dhumapuja pada pukul 17:00 - 21:00, Anda bisa melakukannya sebelum pukul 23:00. Ini merupakan welas asih Mahaguru. Sesungguhnya kita mengetahui bahwa waktu berdana bagi para hantu adalah pukul 17:00 sampai 19:00, sekarang berubah menjadi pukul 17:00 sampai 23:00, ini adalah demi memberikan kemudahan bagi umat jika dengan demikian kita masih juga tidak menekuninya dengan baik, sungguh tidak tahu harus mengatakan apa. Mahaguru juga mengatakan , karena waktu sudah semakin larut, sudah masuk waktu bagi roh-roh siluman, maka umat harus lebih banyak melakukan Simabandhana dan pemercikan air mantra. Dua hal inilah yang harus kita perhatikan dalam menekuni Dhumapuja, yang satu adalah waktu sadhana , kemudian adalah motivasi ; Kita tidak boleh berpikiran bahwa kita sudah memberi mereka pujana jadi harap mereka segera pergi. Karena pemikiran demikian adalah keliru. Sebelum melakukan Dhumapuja, ada dua visualisasi yang harus kita lakukan, yaitu sebelum kita menjapa mantra "Om A Hum . Rang Yang Kang." , akan saya terangkan untuk Anda pertimbangkan. Sebelum Anda melakukan visualisasi apapun, Anda harus memvisualisasikan orang yang sangat Anda benci ada di hadapan Anda, hal ini sangat penting. Kemudian terhadap orang yang sangat sangat sangat Anda benci itu, katakan : "Saya memaafkan semua yang telah kamu lakukan." Jika Anda sendiri tidak sanggup memaafkan orang yang kita benci, bagaimana bisa meminta kepada arwah penagih untuk memaafkan Anda.

Maka kita harus memvisualisasikan semua orang yang tidak kita sukai, entah itu satu orang atau banyak orang. Kemudian Anda mengatakan kepadanya :"Aku memaafkan Anda." Ini sangat penting. Karena jika Anda tidak sanggup memaafkan orang yang tidak Anda sukai, sebenarnya Anda tidak pantas memohon arwah penagih untuk memaafkan Anda sendiri. Setelah kita melakukan visualisasi tersebut, kita bisa berhenti memvisualisasikannya. Kemudian kita tetap mempertahankan sikap batin "memohon maaf" untuk meneruskan Sadhana Dhumapuja. Karena sesungguhnya sikap batin seperti ini adalah lebih penting daripada Anda mempersembahkan kepadanya bunga-dupa-pelita-teh-buah-jubah-makanan-tempat tinggal-kendaraan dan lain sebagainya. Ini merupakan sebuah sikap batin. (hadirin bertepuk tangan) Yang kedua, banyak arwah penagih kita yang tidak sempurna, bukan putih dan gemuk, demikian juga parasnya juga tidak sempurna. Tidak semua arwah penagih dalam kondisi sempurna, ada beberapa yang sakit, ada hantu yang tidak mempunyai tangan, tidak ada kaki, tidak ada kepala, mata dan lain sebagainya. Ini termasuk hantu yang sakit. Anda bisa demikian bervisualisasi, saat disamping Anda semua adalah hantu yang berpenyakitan, maka hawa kita akan sebaik apa ? Jika disamping kita semua adalah hantu yang berpenyakitan, maka kita juga akan mudah sakit. Sebenarnya, seringkali mendadak kita jatuh sakit, itu mungkin karena disamping Anda banyak arwah penagih hutang yang berpenyakitan, maka diri Anda ikut menjadi sakit. Jadi, visualisasi kedua adalah memvisualisasikan arwah penagih, tidak harus tahu bagaimana rupa mereka, yang penting ada yang tidak ada kepala, ada yang tidak punya tangan, atau tidak punya kaki. Kemudian Anda visualisasikan Bodhisattva Avalokitesvara atau Buddha Bhaisajyaguru memancarkan seutas cahaya putih menyinari mereka, supaya tubuh mereka yang cacat terpulihkan, misalnya yang tidak bertangan bisa tumbuh tangan. Yang tidak punya kepala tumbuh kepala. Yang tidak berkaki, tumbuh kaki. Yang sakit tersembuhkan. Setelah sakit mereka terobati, kemudian barulah Anda menghaturkan pujana dupa-bunga-pelita-teh dan buah, jubah-tempat tinggal dan kendaraan. Jika tidak, begitu mulai Anda memvisualisasikan buah untuk mereka, sementara mereka yang dalam kondiri terluka, bagaimana mungkin bisa menikmati pujana Anda. Jadi, terlebih dahulu kita harus menyembuhkan penyakit batin mereka, kemudian barulah melakukan "Om A Hum. Rang Yang Kang." dengan demikian akan lebih sempurna. Banyak orang bertanya mengenai penjapaan"Om A Hum. Rang Yang Kang." ini, sebenarnya harus terlebih dahulu menjapa"Om A Hum. Om A Hum. Om A Hum...."demikian seterusnya sampai 21 kali, kemudian melanjutkan dengan "Rang yang Kang ...." 21 kali ; Atau menjapa "Om A Hum. Rang Yang Kang." bersamaan ? Sesungguhnya semua boleh. Saya sendiri lebih suka "Om A Hum. Rang Yang Kang." terus sebanyak 21 kali, kemudian barulah melakukan visualisasi selanjutnya. Mahaguru juga pernah menjelaskan mengenai "Om A Hum" ini, banyak orang yang mengatakan bahwa saat melakukan visualisasi tidak bisa sempurna, apakah ini tidak apa ? Sesungguhnya kita tidak perlu khawatir, saat kita menjapa "Om A Hum. Rang Yang Kang." sebenarnya sudah ada cara untuk mentransformasikan visualisasi yang tidak sempurna menjadi sempurna, jadi hal ini tidak perlu dikhawatirkan. "Rang Yang Kang " ini, "Rang" adalah mewakili api, "YANG" mewakili angin , "KANG" mewakili angkasa. Dengan kata lain, pujana ini dibakar oleh api, menjadi abu, kemudian angin meniupnya, meniup pujana ini sampai di setiap sudut angkasa (memenuhi angkasa), ini merupakan makna dari "Rang Yang Kang". Jadi setelah kita menjapa "Om A Hum. Rang Yang Kang" sebanyak 21 kali, kita membentuk mudra Garuda. Kemudian sambil bervisualisasi aneka pujana, dalam hati kita juga perlahan mendaraskan "Om A Hum. Rang Yang Kang" , untuk menyempurnakan ketidak sempurnaan visualisasi kita.

*Ket : arwah penagih adalah insan yang dalam kehidupan lampau kita atau saat ini, pernah kita celakai atau rugikan secara fisik maupun mental. Sehingga dalam kehidupan saat ini, yang menyimpan dendam besar akan terus mengikuti. Namun ada juga yang lupa , tapi setelah bertumimbal lahir saat berjumpa dengan kita , tanpa alasan yang jelas akan cenderung tidak menyukai kita atau cenderung ingin mencelakai, bahkan bisa juga menitis menjadi anak atau pasangan hidup yang akan menguras harta maupun perasaan. Sambungan dari Edisi 217 Yang ketiga, pakaian-makanan-tempat tinggal dan transportasi. Kita pisahkan visualisasi menjadi empat bagian : pakaian, makanan, tempat tinggal dan transportasi. Kita tahu bahwa beberapa hal tersebut adalah yang paling penting. Diantaranya yang paling utama adalah makanan dan pakaian. Mengenai tempat tinggal, sebenarnya Anda menetap di mana, maka dia juga ada di sana. Sebenarnya tidak perlu mengkhawatirkan harus kemana, maka ada pepatah "Tiap malam tidur bersama Buddha, tiap pagi bangun bersama Buddha." Pakaian sangat penting, seringkali saat kita mendengar persembahan pakaian, kita akan mentertawakannya. Anda tidak perlu tertawa, karena banyak yang bisa dipersembahkan, dimana saat kita mendengarnya juga akan tertawa, apakah merasa heran ? Kenapa mereka masih menggunakan benda ini ? Saya beritahu Anda sekalian, mereka masih memakainya ! Terlebih dahulu kita bahas mengenai pakaian. Saat kita mulai memvisualisasikan benda, satu macam saja, jangan sekali langsung aneka ragam. Kita mulai dari kepala, terlebih dahulu memvisualisasikan topi, mantel, jas, celana, kaus kaki, sepatu dan juga pakaian dalam. Jangan kira para arwah tidak perlu pakaian dalam, asalkan Anda bisa memikirkannya, mereka semua juga menginginkannya, karena sebelumnya mereka juga manusia ! Seperti ada juga hantu wanita yang gemar riasan, menggambar alis, lipstik, maka mereka akan menginginkan beberapa alat rias ini, jangan kira mereka tidak menginginkannya, semua harus di visualisasikan satu persatu. Jika kebetulan arwah penagih Anda adalah hantu wanita, berikanlah lipstik ! penis alis ! Mungkin saja mereka akan bergembira, jangan kira mereka tidak perlu. Masih ada lagi, parfum, mereka juga bisa pakai, karena banyak sekali hantu yang sakit, tubuh mereka akan mengeluarkan bau , jika Anda berdana parfum, mereka bisa menggunakannya. Sebenarnya masih banyak yang bisa terpikirkan oleh Anda, maka danakanlah itu, demikian sudah benar. Mengenai pakaian kira-kira itu saja yang perlu diperhatikan. (Ket : arwah masih membawa kecenderungan sebagai manusia.) Bicara sampai makanan, Anda suka makanan apa, maka danakanlah makanan tersebut. Bukan harus mendanakan banyak abalone dan sirip ikan hiu , jangan mendanakan makanan yang bahkan Anda-pun tidak tahu bagaimana rasanya. Misalnya Anda suka paha ayam goreng, makanan yang Anda suka, maka visualisasikanlah, berubah menjadi banyak sekali.

Saya beritahu Anda, makanan apa yang disukai oleh arwah penagih Anda, perlahan ia akan memberitahu Anda, mereka akan mengatakannya kepada Anda. Bagaimana jika mereka vegetarian ? lantas kita mempersembahkan daging ? Sebenarnya Anda tidak perlu mengkhawatirkan hal ini, sama saja dengan saat kita melakukan ritual pujana bagi Dewa Bumi lokal, Dewa Bumi lokal menyukai makanan apa, perlahan mereka akan memberitahu Anda. Jika Anda sudah lama melakukan ritual pujana pada Dewa Bumi setempat, maka dengan alamiah Anda akan tahu mereka suka makan apa. Saat Anda menyajikan ini, Anda akan merasakan suka cita yang muncul dari lubuk hati Anda, berarti dia menyukai itu. Mungkin saja dia menyukai Tahu Bau (ket : chou doufu, tahu yang saat dimasak mengeluarkan aroma tidak sedap. Sebuah masakan khas ). Jika saat Anda menyajikannya namun dalam hati muncul perasaan bahwa dia tidak begitu menyukainya, jelas ini berarti dia tidak suka. Demikian juga dengan dana makanan pada arwah penagih, maka tidak ada ketentuan Anda harus memvisualisasikan apa, karena dengan alamiah Anda akan tahu. Membahas sampai tempat tinggal, Anda suka rumah model apa ? istana seperti apa ? Apa yang Anda suka, visualisasikan lah untuk dihaturkan padanya, ini sudah benar. Pakaian, makanan dan tempat tinggal sudah kita bahas, terakhir membahas mengenai transportasi. Visualisasikan saja mobil komisaris Anda. Pakaian-makanan-tempat tinggal dan transportasi sudah kita bahas. Sekarang membahas bagian tahap inti, setelah selesai bervisualisasi pujana, Anda harus menjapa : Om . A bu la di. Pu ba ya. Suoha dan menjentikkan jari. Total tujuh kali. Ini merupakan mudra pembangkit, melambangkan mempersilahkan mereka untuk menerima pujana. Saat kita melakukan Sadhana Dhumapuja, yang paling utama bukanlah tahap awal, juga bukan tahap inti, melainkan tahap akhir saat kita melakukan pelimpahan jasa, karena pelimpahan jasa barulah inti dari Sadhana Dhumapuja. Sesungguhnya bagaimana mengucapkannya, jika Anda sendiri juga tidak paham saat melakukan pelimpahan jasa apa makna yang Anda lafalkan, maka arwah penagih Anda juga tidak akan tahu Anda sedang melafalkan apa. Entah siapa yang pernah membaca bagian pelimpahan jasa dalam Teks Tata Cara Sadhana Dhumapuja ? siapakah yang tahu apa yang dikatakan oleh teks tersebut ? .... Pantas saja setelah Mulacarya melihat teks tata cara tersebut , Beliau mengatakan :" Sungguh banyak orang yang bahkan tidak tahu dia sedang melafalkan apa." Jadi yang paling baik adalah kita mengungkapkannya dengan bahasa seharihari. Sadhana Dhumapuja sendiri, jika Anda melakukan pelimpahan jasa dengan tepat, maka satu kali sadhana ini akan sangat bermakna, akan menampakkan hasil. Namun jika Anda tidak begitu tepat dalam melakukan pelimpahan jasa, maka hasilnya juga kurang, pelimpahan jasa ini sangatlah penting. Saya pernah mendengar banyak Acarya telah membahas mengenai pelimpahan jasa dalam Sadhana Dhumapuja ini, mereka memiliki versi yang berbeda. Maka saya disini membagikannya kepada Anda sebagai bahan pertimbangan. Pelimpahan jasa dalam Sadhana Dhumapuja sangat penting, jika pelimpahan jasa Anda tepat, maka Anda akan dengan mudah memperoleh respon. Namun jika pelimapahan jasanya tidak tepat, Anda akan sukar memperoleh respon. Demikianlah pelimpahan jasa bagi sesi dana untuk arwah penagih , misalnya dikatan seseorang , Anda telah melukainya dengan kejam, sangat kejam, Anda harus membuatnya tahu bahwa Anda yang telah mencelakainya. Jika dia tidak tahu bahwa Anda yang mencelakai mereka, mereka akan merasa tidak senang. Begitu dia mengetahui bahwa Anda yang mencelakai mereka, dengan gembira mereka akan mengatakan : "Ah ! ternyata Anda ! " dia akan gembira karena akhirnya Anda menyadari keberadaannya. Semua arwah penagih Anda juga sama, jadi jangan dikira membuat mereka mengetahui keberadaan mereka sendiri adalah tidak penting, sebenarnya ini sangat penting. Jadi kita harus mengatakan kepada mereka : "Saya adalah Lianhua (sebutkan nama), saya telah mengetahui keberadaan Anda, saya juga sadar bahwa di masa lalu saya pernah melakukan banyak hal yang merugikan Anda, saat ini saya bisa melunasinya, dengan melakukan pelimpahan jasa penekunan Sadhana Dhumapuja ini untuk Anda, jika persembahan ini masih belum bisa memuaskan rasa dendam dan kemarahan Anda, saya rela berkorban demi Anda, termasuk nyawa saya ; Namun saya tidak tahu apakah dalam kehidupan yang akan datang masih mengetahui keberadaan Anda atau tidak, saya juga tidak tahu apakah kelak saya masih bisa seperti di kehidupan ini atau tidak, yaitu tahu bagaimana membina diri dan melakukan pelimpahan jasa untuk Anda, saya juga terlebih tidak mengetahui apakah arwah penagih Anda bisa sama seperti saya, mohon Anda memaafkan saya. Maka , sungguh bersyukur dalam kehidupan kali ini dapat melakukan sadhana melimpahkan jasa untuk Anda, saya harap kalian memaafkan saya, mendukung saya bersadhana dengan baik, bersama merealisasikan Kebuddhaan, bersama sama merealisasikan Bodhi." Saat Anda mengatakan ini, Anda tidak perlu merasa takut atau khawatir jangan jangan nanti mereka akan menginginkan nyawa Anda, karena jika mereka ingin nyawa Anda, maka sejak awal mereka akan melakukannya, bukankah demikian ? inilah pelimpahan jasa kita dalam Sadhana Dhumapuja. Yang memahaminya harap memberi saya tepuk tangan (suara tepuk tangan umat) Jadi, jika pelimpahan jasa Sadhana Dhumapuja adalah tepat, maka hasilnya juga akan sangat baik, namun jika pelimpahan jasanya tidak tepat, maka hasilnya juga akan sangat tidak baik. Banyak orang yang melakukan pelimpahan jasa memohon supaya dilindungi bisnisnya menjadi lancar, pekerjaan lancar. Please ! Ibaratnya Anda berhutang pada saya tapi masih ingin saya melindungi Anda ! Coba kita pikirkan , Anda sudah pinjam uangnya, lalu belum dikembalikan, Anda sudah menuntutnya untuk mentraktir Anda , kemudian masih ingin lagi dia meminjamkan uang kepada Anda, bukankah ini tidak benar ! Jadi, dalam penekunan Sadhana Dhumapuja, kita jangan sampaj memutar balikkan posisi, jika kita memohon adhistana Buddha Bodhisattva untuk suatu masalah ini bisa, namun terhadap arwah penagih kita, Anda memintanya untuk melindungi Anda, berarti sungguh keterlaluan . Jadi jangan memohon supaya arwah penagih hutang Anda membantu supaya kerjaan lancar, supaya dapat untung banyak, karena sebenarnya yang demikian itu tidak benar ! Kita tidak boleh memohon hal demikian ! Jadi, disinilah letak penyebab kenapa bisa melakukan pelimpahan jasa yang tidak tepat ! Ibaratnya Anda belum melunasi hutang, hanya mentraktirnya satu kali saja, kemudian mau pinjam uang lagi kepadanya, bukankah ini sangat keterlaluan !

Ada lagi, saat kita melakukan pelimpahan jasa, harus mengucapkan dengan sepenuh hati dan jujur, jangan sampai hanya sembarangan mengucap. Saat Anda melakukan Sadhana Dhumapuja setiap hari, bisa mengungkapkan ini semua dengan tulus dan jelas kepadanya, tiap hari melatih diri memohon maaf darinya, maka Anda akan semakin mengharukan mereka, maka dengan demikian justru mereka akan berubah menjadi pendukung Anda. Jika Anda melakukannya demikian, maka arwah penagih Anda justru akan menjadi orang yang bersedia mendukung Anda, ini sangatlah istimewa, inilah kenapa Sadhana Dhumapuja mampu mentransformasikan kondisi. (tepuk tangan umat). Kita tahu, seringkali hubungan antar manusia akan menemui konflik, bisa timbul hal yang tidak menyenangkan. Sesungguhnya saat seseorang saling berjumpa, bukan hanya Anda dan dia berdua saja yang berjumpa, melainkan pada saat yang bersamaan arwah penagih dan penjeratnya juga berjumpa dengan arwah penagih dan penjerat Anda, jika mereka tidak harmonis, maka hubungan Anda dengan orang tersebut juga akan menjadi tidak harmonis. Ini merupakan hal yang sederhana, karena arwah penagih Anda mampu mempengaruhi kondisi perasaan Anda, sedangakan arwah penagih orang terseubt juga bisa mempengaruhi kondisi perasaannya, begitu berjumpa langsung bereaksi. Sebenarnya dia juga tidak melakukan apapun, dia hanya mengatakan " Apa kabar ! Baik-baik saja !" , Anda malah mengatakan : "Baik apanya ?!" jangan mengatakan pada saya bahwa ini tidak pernah terjadi. Tapi jelas-jelas orang lain mengatakan : "Apa kabar, baik-baik saja yah!" Tidak mengatakan kalimat apapun lagi, tapi kenapa Anda bisa demikian ? ini adalah arwah penagih kalian. Maka, kita menekuni Sadhana Dhumapuja, supaya arwah penagih dan penjerat Anda bertransformasi menjadi pendukung Anda, maka saat Anda berjumpa dengan orang lain tidak akan bertengkar. Maka hubungan Anda dengan sesama dan khalayak akan menjadi makin baik. Orang lain tidak menyukai Anda, mungkin saja bukan mereka sendiri yang tidak menyukai Anda, mungkin arwah penjeratnya tidak menyukai arwah penagih Anda, maka muncul hal - hal semacam itu. Bagaimana merubah jodoh relasi antar sesama diri sendiri ? Tekuni Sadhana Dhumapuja ; Bagaimana supaya memperoleh jodoh baik dengan orang mulia yang bisa mendukung Anda ? tekuni Sadhana Dhumapuja ! Banyak orang mengeluh : "Hidupku sangat menyedihkan, kerja tidak menyenangkan, tidak ada orang yang mendukung, sepertinya dari dulu tidak pernah ada orang yang mau membantu saya. . ." Sesungguhnya saat kita mengeluh mengenai tidak ada orang yang mau membantu, kita harus balik bertanya pada diri sendiri, apakah kita sendiri pernah menjadi penolong bagi orang lain ? Jika Anda tidak pernah menjadi penolong orang lain, bagaimana mungkin Anda bisa menuntut supaya orang lain menjadi penolong disaat Anda membutuhkan ?

Sangat penting untuk menjalin jodoh baik secara luas, maka menekuni Sadhana Dhumapuja sangat penting. Seringkali saat kita memohon harta, memohon jodoh, memohon kerukunan dengan relasi, memohon banyak hal, tidak selalu Buddha Bodhisattva akan segera mengkaruniai Anda, karena Anda tidak mempunyai "sebab" karunia tersebut, dengan demikian akan sangat sukar. Begitu Bodhisattva melihat Anda, raut wajahnya penuh hawa gelap, bagaimana mau memberikan berkah ? Benar tidak ? Jika Dewa Rejeki memberikan berkah sekalipun juga akan timbul masalah. Namun seringkali, Mulacarya akan mengatakan bahwa jika kita berpujana pada Dewa Tanah setempat akan sangat cepat hasilnya. Demikian juga Sadhana Dhumapuja juga sangat cepat. Kenapa ? Karena Buddha Bodhisattva berada sangat jauh (ket : Dalam hal kesadaran , metode kesadaran Buddha Bodhisattva lebih sukar dijangkau oleh umat awam, sehingga untuk mengaktifkan kekuatan dari dalam batin juga cenderung lebih memakan waktu )namun arwah penagih ada di belakang Anda, maka kontak yang terjadi juga akan lebih cepat. Karena mereka tidak pernah terpisah dari Anda ! Arwah penagih juga bisa termasuk manusia, ada beberapa yang lebih jauh, ada beberapa yang lebih dekat dengan Anda. Maka saat kita melakukan suatu hal, jika ada kalanya tidak lancar maupun suasana hati sedang tidak baik, maka kita harus segera menyadarinya, mungkin itu karena arwah penagih dan arwah penjerat Anda sedang timbul suasana hati yang tidak baik. Oleh karena itu, saat kita melakukan aktivitas Buddhisme, pelayanan di vihara, jangan sampai karena orang lain maka Anda mengubah motivasi bhavana Anda. Ketahuilah bahwa timbulnya amarah Anda padanya adalah karena arwah penagih yang mempengaruhi, jika bukan karena arwah penagih, maka Anda tidak mungkin bisa timbul amarah padanya. (ket : Timbulnya emosi negatif pada pihak lain juga merupakan bentuk jalinan karma yang buruk antara Anda dengan pihak lawan. Sehingga ini juga digolongkan hubungan arwah penagih) Jadi saat kita berjumpa dengan arwah penagih (ket : yang berwujud manusia dengan jodoh buruk dengan kita) , maka kita harus memohon maafnya, demikian baru tepat. mengenai Sadhana Dhumapuja ini, terakhir yang harus diperhatikan adalah bagaimana menjalankan Sadhananya ? Jika kita pagi hari puja bakti bersama di Vihara Vajragarbha, bisa menggunakan tungku bersama, diletakkan di altar, semuanya melakukan sadhana dengan menghadap altar, karena objek kita semua sama, yaitu Buddha Bodhisattva mandala, maka boleh menggunakan satu tungku bersama. Sedangkan karena malam hari adalah ditujukan pada arwah penagih, dan setiap orang mempunyai arwah penagihnya masing-masing, maka kita harus menggunakan pendupaan masing-masing. Dengan kata lain tiap umat harus memakai pendupaan masing-masing, tidak boleh mencampur semua dupa bersama dalam satu pendupaan, seakan-akan sedang membagikan makanan tapi Anda menyuruh para arwah penagih untuk membaginya sendiri, ini tidak benar. Sadhana Dhumapuja tidak bisa digunakan untuk membantu orang lain bersadhana, hanya bisa digunakan untuk diri sendiri. Banyak yang baru bersarana dan menerima abhiseka namun tidak mengetahui bagaimana melakukan Dhumapuja, maka Vihara boleh mengadakan Dhumapuja bersama, supaya mereka mengerti bagaimana cara melakukan Dhumapuja, setelah mereka mengerti, maka mereka bisa melakukannya sendiri di rumah. Jika puja bakti dilakukan di Vihara saat malam hari, maka pendupaannya dapat ditaruh diluar ruangan, namun boleh juga diletakkan di dalam pintu , asalkan yang paling penting adalah asap Dhumapuja dapat tertiup keluar ruangan.

Poin penting lainnya adalah saat kita melakukan Dhumapuja bersama (malam hari), kita boleh menghadap ke arah pendupaannya, boleh juga menghadap altar, kedua arah tersebut boleh. Karena saat kita sampai dalam tahapan visualisasi dalam sadhana, sebenarnya mata kita sedang terpejam, jadi tidak peduli apakah tubuh Anda menghadap keluar atau menghadap altar, sama sekali tidak ada bedanya. Jadi hal - hal dalam Dhumapuja seperti persiapannya, cara visualisasi, pelimpahan jasa dan arah hadap dan waktu sadhana, semua telah dibahas. Jika masih ada pertanyaan seputar Dhumapuja, atau yang saya sampaikan kurang jelas, sekarang bisa ditanyakan. Apakah ada pertanyaan ? Q Apa beda antara arwah penagih (Yuan qin zhai zhu) dengan arwah penjerat (chan shen ling) ? A Banyak orang yang menanyakan hal ini, sebenarnya dimana letak perbedaan antara arwah penagih dan arwah penjerat ? Arwah penagih tidak sama dengan arwah penjerat. Arwah penjerat adalah roh yang menjerat Anda, misalnya Para arwah yang dulu pernah Anda bunuh, atau arwah janin yang digugurkan, semuanya itu termasuk di alam roh, hantu juga disebut arwah penjerat. Sedangkan arwah penagih bisa juga adalah manusia , misalnya : suami Anda, isteri, anak, orangtua, orang yang akrab dengan Anda dan lain sebagainya, semua bisa saja merupakan arwah penagih Anda. Arwah penjerat sudah pasti adalah berasal dari alam roh. Q Ada beberapa arwah penagih dan penjerat yang tidak mempunyai tangan, tidak punya kaki, atau tidak punya kepala, atau yang berpenyakitan, bagaimana supaya mereka memperoleh tubuh yang sempurna ? kemudian bisa menerima persembahan kita ? A Sebenarnya, Adinata Dhumapuja adalah Caturbhuja Avalokitesvara , saat kita mulai bervisualisasi, kita bisa memvisualisasikan bayangan hitam, tidak harus tahu wajahnya seperti apa, karena bayangan hitam itu sudah mewakili arwah penjerat dan penagih. Kemudian Anda visualisasikan Bodhisattva Avalokitesvara memancarkan cahaya, cahaya putih, yang memancar ke arah kepala mereka sampai kakinya, maka bagian tubuhnya yang tidak lengkap bisa tumbuh kembali pulih, menjadi sempurna. Saat bervisualisasi Bodhisattva Avalokitesvara menyinarinya dengan sinar putih, dia yang sebelumnya tidak punya tangan, akhirnya tangannya tumbuh ; yang mengalirkan darah, darahnya berhenti ; Yang sakit terpulihkan ; Anda merasakan dia tidak lagi sakit, demikian sudah benar. Q yang baru saja Acarya jelaskan ini, bisa dilakukan pada tahap yang mana ? A Dua macam visualisasi yang tadi saya jelaskan, yang pertama adalah memvisualisasikan arwah penagih dan penjerat hadir, dan kita memohon maaf dari mereka. Kemudian visualisasi yang kedua adalah semua arwah yang sakit menjadi tersembuhkan. Ini dilakukan setelah kita selesai menjapa 108 kali Mantra Hati Bodhisattva Avalokitesvara, barulah melakukan visualisasi ini. Kemudian baru menjapa 21 kali "Om A Hum. Rang Yang Kang." Q Apa itu Jing Ling ? Kenapa kita melakukan Dhumapuja untuk jing ling ? A Kita tidak melakukannya untuk jing ling. Jing ling bukan setan, dia merupakan sejenis hantu yang kecil, merupakan sejenis siluman di alam roh ; Jing ling semacam ini hanya keluar saat larut malam ; Jika di malam hari Anda ada berjalan di tepi sungai atau danau, tempat yang berair adalah lokasi mereka banyak berkumpul. Q Apakah jing ling bisa masuk kedalam rumah ? A Jika Anda melakukan Dhumapuja larut malam, Mahaguru pernah mengatakan, maka Anda harus lebih sering melakukan pemercikan air mantra dan simabandhana. Q Apakah pelimpahan jasa bagi Dhumapuja pagi hari pada Buddha Bodhisattva adalah sama A Tidak. Pujana pada Buddha Bodhisattva lebih mudah, maka pelimpahan jasanya juga tidak perlu seperti itu. Pelimpahan jasa pada sesi pujana bagi Buddha Bodhisattva langsung saja memohon adhistana , pengikisan karma, kesehatan dan lain sebagainya. Q Jika malam hari melakukan Dhumapuja di altar sendiri di rumah, sedangkan pendupaan diletakan di luar ruangan, bagaimana caranya bervisualisasi A Karena banyak juga arwah penjerat dan penagih yang belum sampai pada tubuh kita, inilah kenapa kita membentuk mudra Garuda, memohon pada Nya untuk membawanya ke berbagai penjuru dunia. Kita cukup meletakkan pendupaan di luar, yang penting asapnya bisa tertiup keluar. Q Bolehkah dalam penekunan Sadhana Dhumapuja bagi Buddha Bodhisattva menggunakan pendupaan yang sama dengan Sadhana Dhumapuja bagi arwah penagih ? A Ini sudah pernah ditanyakan oleh banyak orang, Apakah pendupaan yang digunakan pada pagi hari untuk dhumapuja kepada Buddha , boleh digunakan lagi saat malam hari dhumapuja pada arwah penagih. Mahaguru mengatakan boleh, tidak masalah. Namun jika Anda merasa demikian kurang baik, merasa tidak enak karena Buddha juga menggunakan piring yang sama dengan persembahan pada arwah penjerat, maka Anda cukup menyediakan satu lagi secara khusus. Menurut Mahaguru sendiri ini tidak masalah. Q kapankah kita bisa mengetahui untuk melakukan dhumapuja untuk jing ling ? A Tadi ada dijelaskan mengenai empat waktu, yaitu waktu untuk menghaturkan pujana pada Para Dewa, pada Buddha Bodhisattva, pada hantu dan pada siluman. Ini merupakan waktu yang dipilah oleh Buddha. Sedangkan Sadhana Dhumapuja sendiri ditujukan untuk Buddha Bodhisattva dan arwah penagih diri sendiri, hanya dua macam ini, kita bukan sedang memelihara hantu, jadi Sadhana Dhumapuja bukan sebuah cara memelihara hantu, hal ini harus jelas. Sadhana Dhumapuja, Anda suka menekuninya maka tekunilah, jika ingin berhenti maka berhenti saja, bukannya begitu menekuninya maka tidak boleh berhenti, jadi tidak dikatakan demikian. Mengenai dana pada jing-ling , tidak ada dalam teks tata cara Dhumapuja, Dhumapuja untuk memberikan dana pada arwah penagih dan penjerat kita, bukan digunakan untuk memberi persembahan pada setan. Q Apakah Sadhana Dhumapuja bisa digunakan untuk pelimpahan jasa bagi keluarga ? A Tidak boleh ! Dhumapuja tidak bisa dilakukan pelimpahan jasa untuk orang lain, karena arwah penagih Anda tidak sama dengan orang lain. Tapi Sadhana Dhumapuja di pagi hari pujana pada Buddha Bodhisattva, Anda boleh melakukan pelimpahan jasa bagi keluarga Anda, memohon Buddha Bodhisattva mengadhistana mereka. Namun jika Dhumapuja bagi arwah penagih, maka Anda tidak boleh melakukan pelimpahan jasa bagi orang lain, cukup menggunakan cara pelimpahan jasa seperti yang tadi dikatakan sebelumnya. Kecuali saat kita berpujana pada Buddha Bodhisattva, maka kita boleh langsung memohon adhistana, kesehatan, pengikisan karmawarana dan lain sebagainya.

Mahaguru mewariskan Sadhana Dhumapuja karena tidak semua orang bisa menekuni Api Homa. Jika Anda melakukan api homa di Canada, maka 911 akan segera tiba, maka melakukan api homa di Canada lebih sukar. Dhumapuja sendiri sebenarnya merupakan Api Homa kecil-kecilan, sedangkan api homa sendiri adalah pujana melalui api. Dhumapuja sendiri juga seperti Api Homa, yaitu cara untuk menghaturkan pujana pada Buddha. Dhumapuja lebih kecil, bisa kita lakukan di dalam rumah, jadi umat perumah tangga akan lebih mudah untuk menekuninya. Jika tidak bisa melakukan Api Homa di rumah, kita bisa menekuni Dhumapuja. Jika sadhana Anda sudah sangat baik, maka penekunan Dhumapuja ini hampir sama dengan api homa, jadi banyak orang yang menekuni Dhumapuja dan sangat manjur, ini juga merupakan salah satu sebabnya. End Ket : *Perlu diketahui bahwa konsep Yuanqinzhaizhu atau arwah penagih , ini bukan konsep baru , juga bukan konsep yang dibuat-buat , konsep ini berasal dari Tripitaka Mahayana, salah satu teks kuno yang memuat adalah Catatan Keyakinan Kuat Pada Tanah Murni, dan lain sebagainya. (Konsep ini diyakini secara luas oleh kalangan Buddhisme Mahayana dan Tantrayana sejak masa kuno)

Anda mungkin juga menyukai