Anda di halaman 1dari 4

FIQIH WANITA

Hari ini kita akan membahas hal-hal terkait tentang wanita, khususnya fiqih. fiqih itu adalah ilmu
yang sangat penting untuk kita ketahui, karena fiqih ini/syari’at ini mengcover dari mulai kita bangun
tidur sampai kita tidur lagi, tidak akan terlepas dari yang namanya fiqih. Misalnya bangun tidur, kita
disunahkan untuk apa bu bangun tidur??

Bangun tidur kita disunnahkan untuk cuci tangan.

Kata rasulullah SAW :

‫اذا استيقظ أحدكم فال يدخل يده الى إناء قبل أن يغسل يده فإنه اليدرى أين باتت يده‬
“Apabila salah seorang dari kamu bangun tidur, maka janganlah ia memasukkan tangannya ke
dalam ina’/wadah sebelum mencuci tangannya, karena sesungguhnya ia tidak tahu kemana
tangannya menginap/diletakkan.

Maka disunnahkan untuk mencuci tangan ketika bangun tidur. Begtu juga ketika mau tidur lagi.ada
aturannya sesuai dengan syari’at.

Sebetulnya fiqih wanita ini tidak menjadi cabang asli dari ilmu fikih, tapi cabang turunan, kira2
seperti itu. Karena hokum fikih terkait wanta ini nanti akan dicomot dari bab-bab fikih yang ada.

Misalnya

- fikih thaharah, fikih yang berkaitan dengan bersuci, nanti disitu ada kaitannya dengan
wanita, haidh, nifas, kemudian beberapa cairan yang keluar dari tubuh wanita, air wadi,
madzi, mani itu apa, statusnya najis atau tidak, hadas kecil atau hadas besar ketika
mengalaminya. Ini semuanya masuk kedalam cabang fikih thaharah yang kaitannya dengan
wanita.
- fikihh sholat, banyak juga kaitannya dengan perempuan. Shalatnya laki-laki dan perempuan
apakah sama atau berbeda. Kemudian aurat wanita di dalam sholat apakah sama atau
berbeda,dll.
- fikih puasa. Puasanya perempuan dengan laki-laki sama gak?? Sama dong, sama-sama
menahan lapar, dahaga, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari mulai terbit fajar sampai
terbenam matahari. Trus apa yang menarik dari fikih puasa ynag berkaitan dengan
wanita??banyak. salah satunya begini, kalau ada perempuan yang selesai haidnya di malam
hari tapi dia belum sempat mandi besar dengan niat besok pas sahur saya mau mandi
sekalian sahur. Ternyata dia bangun jam setengan 6, sudah masuk waktu subuh. Niat puasa
sudah oke, haidh berhenti dari tadi malam, tapi belum mandi besar. Pertanyaannya,
puasanya dilanjut atau libur lagi?? Kenmudian contohnya lagi, ibu yang hamil dan melahrkan
boleh gak gak puasa?? Trus klw gak puasa apakah qadho’ atau fidyah, atau qadho’ plus
fidyah.
- Fikih haji, dll

Ini lah pembahasan fikih wanita, banyak bidang yang harus dibahas di dalamnya. Tapi disini kita akan
bahas satu-persatu dulu.
1. Fikih Thaharah

Fikih thaharah yang berkaitan dengan wanita itu banyak sekali, salah satunya yang berkaitan dengan
hadas besar. Karena hadas besar itu kebanyakan yang terjadi dialami oleh perempuan. Apa itu
hadas besar? Hadas besar disebut juga dengan janabah. Yang menyebabkan janabah itu ada 5 :
haidh, nifas, melahirkan, keluar air mani, berhubungan suami istri sampai terjadi dukhul (penetrasi).
Lima hal ini mewajibkan mandi janabah semuanya. 3 diantaranya dialami oleh perempuan saja, yaitu
haid, nifas dan melahirkan.

Kalau dia mengalami haidh, nifas, melahirkan, keluar air mani, berhubungan suami istri tadi, di wajib
mandi janabah. Pertanyaannya, sebetulnya mandi janabah itu tata caranya yang sesuai dengan
tuntunan Rasulullah Saw itu seperti apa? Boleh gak kita mandi janabah sambil nyebur dikolam
renang?? Kan basah semua, boleh ga bu? Kalau kolam renangnya air mutlak semua, 100% air murni
bersih, niat, trus nyebur..itu sah.

Cuma masalahnya kalau di kolam renang umum, itu airnya kan banyak sumbangan dari para
pengunjungnya. Begitu diam, bengong, curiga kita. Bukan ibu2 disini ya, kalau ibu2 disini buang air
kecilnya langsung ke toilet ya bu. Kalau misalkan meragukan mutlak atau tidak ya sebaiknya jangan
mandi janabah disana. Tapi ya kita juga jangan memvonis air kolam renang itu semua najis, ya gak.
Kenapa, karena air kencing yang disumbang itu banyaknya tidak ada apa-apanya disbanding air
kolam yang murni tadi, hanya sekedar campuran. Cuma untuk menghindari rasa was-was sebaiknya
kita mandi janabahnya bukan di kolam renangnya, tapi di kamar mandinya.

Nah, tata cara mandi janabah itu sebetulnya rukunnya ada 2 saja : pertama, Niat. Kedua, Meratakan
air ke seluruh tubuh, maksudnya keseluruh kulit dan rambut.

a. Niat adalah qashdu syai’ muqtarinan bifi’li. Jadi niat itu adalah keinginan dari dalam hati
yang kemudian dilakukan sesuai dengan apa yang diniatkan.
Dalam hati dia udah niat, ambil handuk, mau mandi janabah (dalam hati). Itu sudah
cukup, sudah dikatakan niat. Trus kalau misalkan kita lafalkan niat itu dengan lisan,
boleh gak? Ya boleh, sangat boleh. Kalau perlu pakai “Nawaitu” sekalian, karena dalam
mazhab syafi’I itu kan sunnah. Walaupun dalam mazhab lain itu berbeda2, ada yang
memakruhkan, memubahkan. Tapi di dalam mazhab syafi’I melafazkan niat hukumnya
sunnah. Untuk apa? Untuk memantapkan niat yang ada di dalam hati.
Bagaimana lafaz niat mandi janabahnya ?
“Nawaitulghusla liraf’il hadasil akbari ‘an jami’il badani lillahi ta’ala”
Artinya : ya Allah aku niat mandi janabah/mandi besar untuk menghilangkan hadas
besar dari seluruh tubuhku karena Allah ta’ala”.
Terus bagaimana kalau kita mau mandi janabah tapi gak hafal nawaitu yang b. arab?
Ya tidak apa-apa pakai bahasa kita, dalam hati aja. Diniatkan dari dalam hati.
b. Rukun yang kdua adalah Meratakan air ke seluruh tubuh tanpa kecuali, yang harus rata
adalah seluruh kulit kita dan rambut-rambut atau bulu-bulu yang ada di tubuh kita.
Kalau urutannya banyak hadis-hadis yang berkaitan dengan itu, ada yang mengatakan
kepala dulu, ada yang menyunahkan kaki dulu, dan lain sebagainya. Tapi intinya adalah
membasahi seluruh tubuh kita dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Wajib gak mandi janabah itu pakai shampoo sama pakai sabun? Kalau di Indonesia kan
kalau mandi bersar itu keramas, pakai shampoo. Tapi kalau gak pakai shampoo sah gak
mandi janabahnya? Sah. Jadi mandi janabah gak wajib pakai shampoo, gak wajib pakai
sabun, wajibnya pakai air.

Ada yang menarik dari ketentuan mandi janabah ini, mandi janabah ini tidak ada di dalam rukunnya
“almuwaalat”. Apa itu almuwaalat? Almuwalah adalah melakukan sesuatu tanpa jeda dan ini tidak
wajib di dalam mandi janabah, tanpa jeda. Maksudnya begini, seseorang boleh saja madi janabah
dengan cara dicicil. Aneh ya kalau di kita, krn di kita air banyak. Tapi kalau di tempat yang airnya itu
terbatas misalnya ada air data

ng jam 1, datang lagi jam 2, datang lagi jam 3. Bisa saja jam 1 dibasahi rambutnya dulu, nanti jam 2
dia cicil ladi mandiin badan bagian atasnya, nanti jam 3 bagian kaki ke bawah. Itu boleh.

Dan ini bisa jadi trik bagi pengantin baru atau ibu-ibu yang pulang kampung ke rumah mertua. Kamar
mandi di luar kamar. Kadang malu kalau ketahuan keramas tiap hari, jadi caranya malam niat mandi
janabah basahin rambutnya aja. Besok pagi mandi lagi dari leher kebawah, jadi waktu papasan
dengan mertua rambut kering. Mandi janabah nya sah tapi gak malu sama mertua.

Cuma, kalau kita mau mandi janabah sekaligus tanpa ada jeda-jeda seperti itu, lebih afdhal, sunnah,
artinya dapat pahala lebih, pahalanya plus. Baik, ini tentang mandi janabah.

Sekarang tentang darah HAID, Nifas, Istihadhah.. Bicara tentang haid itu tidak akan ada habisnya,
karena masalah haid ini adalah masalah yang paling komplekatit di dunia fikih wanita. 4 mazhab itu
berbeda-beda dalam menetapkan kapan wanita bisa dikatakan haid, kapan istihadah, kapan nifas,
dsb.

Di dalam kitab Fathul Qarib karya Muhammad Al-Ghazi dijelaskan tentang persoalan darah
haid, nifas, dan istihadah, sebagai berikut:

‫وخيرج من الفرج ثالثة دماء دم احليض والنفاس واالستحاضة فاحليض ىو الدم اخلارج من فرج ادلرأة على سبيل‬
‫الصحة من غري سبب الوالدة ولونو أسود حمتدم لذاع والنفاس ىو الدم اخلارج عقب الوالدة واالستحاضة ىو الدم‬
‫اخلارج يف غري أيام احليض والنفاس وأقل احليض يوم وليلة وأكثره مخسة عشر يوما وغالبو ست أو سبع وأقل‬
‫النفاس حلظو وأكثره ستون يوما وغالبو أربعون وأقل الطهر بني احليضتني مخسة عشر يوما وال حد ألكثره وأقل‬
‫زمن حتيض فيو ادلرأة تسع سنني وأقل احلمل ستة أشهر وأكثره أربع سنني وأقل احلمل ستة أشهر وأكثرىا أربع‬
‫سنني وغالبو تسعة أشهر‬
Rumus untuk memahami haidh :

1. Umur anak gadis tidak kurang dari 9 tahun hijriah


2. Darah tidak boleh kurang dari 24 jam, terbentang selama 15 hari.
3. Darah tidak boleh lebih dari 15 hari
4. Darah harus didahului oleh suci, minimal 15 hari.
5. Darah tidak boleh didahului oleh kelahiran.
Istihadhah : sama2 keluar darah, tapi bukan haid atau nifas. perbedaannya, istihadhah itu seseorang
dalam keadaan suci, wajib shalat, wajib puasa.

Istihadhah ada 2:

1. Istihadhah sugro (ringan/mudah)


2. Istihadhah kubro (besar/berat)

Dari mana kita tahu itu istihadhah sugra atau kubro ?

Kalau istihadhah sugro, untuk mengetahuinya gampang, mudah.. kita kembali ke rumus,

1. kalau darah keluar pada anak yang beruur sebelum 9 tahun, berarti itu istihadah.
2. Keluar darah kurang dari 24 jam selama 15 hari. Misal, keluar darah sebelum shalat zuhur
sampai shalat ashar. Hanya 3 jam, kemudian tidak keluar lagi selama 15 hari. Maka itu darah
istihadhah. Maka shalat zuhur yang dia tinggalkan harus diqadha, karena dia wajib shalat.
3. Berhenti darah tanggal10, suci tanggal 11-20 (10 hari) kemudian keluar darah tanggal
21,22,23. Maka yang 3 hari itu istihadhah krn tdk didahului oleh suci 15 hari.

Istihadhah kubro, cara memahaminya berat, susah. Dari 5 rumus, 3 sudah dibahas utk istihadhah
sugro, I terakhir kalau darah didahului oleh kelahiran namanya nifas. Sedangkan 1 lagi, darah yang
keluar melebihi 15 hari, inilah yg disebut dengan istihadhah kubro.

Syarat istihadhah kubro :

1. Darah keluar lebih dari 15 hari


2. Darah yang keluar di hari ke 15 dan 16 itu nyambung.

Darah nifas (addamulkharij’aqibalwiladah)s

Darah yang keluar setelah melahirkan.

Bolehkan mengqadha shalat ? boleh. Rasulullah mencontohkan.

Pada aktu perang, selesainya tengah malam mereka di prjalananan menuju madinah. Karena rasul
melihat pasukannya lelah, lunglai, maka rasul menyuruh untuk istirahat. ….

Kalau haidh, tidak perlu mengqadha shalat, tapi wajib mengqadho puasa.

Kalau shalat yang tinggal karena sedang melahirkan, atau krn kita mengira darah haid padahal
istihadhah maka wajib diqadha.

Anda mungkin juga menyukai