Anda di halaman 1dari 12

Berlatih Positive Feeling

Posted on September 17, 2008 by ratdix Reposting artikel menarik nih, semoga bisa jadi bahan renungan juga buat kita.. Mengejar kesuksesan dan kebahagian dengan berpikir positif saja memang bisa berhasil. Namun, hasilnya akan lebih optimal jika kita menggunakan perasaan positif dan menyelaraskannya dengan pikiran positif. Berapa banyak keinginan yang tercapai ketika perasaan Anda positif alias ikhlas? Sebaliknya, ketika perasaan Anda negatif alias dipenuhi nafsu dan emosi, apa yang Anda rasakan? Makin jauh dari kemudahan? Benar sekali. Bayangkan ketika kita berada di zona nafsu. Kita selalu diliputi rasa cemas, takut, dan penuh amarah. Alhasil, kita seperti kehabisan tenaga. Semangat pun tak banyak tersisa karena zona ini memang diselimuti energi rendah. Sementara, ketika hati terasa lapang dan ikhlas (positive feeling), kita akan merasa penuh tenaga. Karena memang energi yang menyelimuti zona ikhlas adalah berbagai perasaan positif yang berenergi tinggi seperti rasa syukur, sabar, fokus, tenang dan bahagia. Nah, perasaan-perasaan ini yang menjadi sistem navigasi hati kita. Sistem yang memberitahu kita untuk selalu berada di jalan benar menuju tujuan. Permasalahannya, bagaimana agar kita selalu merasakan positive feeling ini? Jangan khawatir, ada rahasianya, kok. 1. Geser Keseriusan Menjadi Keasyikan Ketika kepala penuh dengan hal-hal serius, segala sesuatu akan terasa sulit dicapai. Coba geser keseriusan di kepala menjadi keasyikan di hati. Tarik napas dalam, embuskan perlahan. Tekan tombol rileks di kepala, senyum di wajah dan tenang di hati. Rasakan pelan segala urusan jadi begitu lancar dan penuh kemudahan. 2. Operasikan Pikiran Dengan Sengaja Untuk jadi sukses, kaya atau bahagia, memang harus menciptakan pikiran yang membuat kita merasakan hal tersebut. Ubah kalimat Saya ingin bahagia menjadi Saya sudah merasa bahagia (dengan semua yang kita punya). Memang sulit dilakukan. Kebanyakan orang belum terbiasa puas dengan apa yang mereka punya. Namun, karena ini masalah kebiasaan, Anda hanya perlu berlatih. 3. Fokus Tapi Damai Salah satu sebab kita mudah terbawa ke zona perasaan negatif adalah terlalu sering memaksa atau menuntut banyak dari diri kita sendiri. Memaksakan diri terus bekerja hingga energi habis, padahal kita hanya punya satu badan, dua tangan, dan dua kaki. Setelah lelah mendera, kita juga masih berharap bisa bersikap riang dan menyenangkan orang lain. Berbahagialah, apa pun situasinya dan izinkan diri Anda beristirahat. Setelah tubuh segar, perasaan pun akan kembali positif. 4. Menyetel Perasaan Positif Perhatikan satu obyek yang menyenangkan di sekitar Anda (bisa barang, orang atau situasi). Rasakan benar-benar selama 2-3 menit betapa beruntungnya Anda memilikinya. Rasakan perubahan perasaan Anda. Pasti jadi lebih enak dan positif. Pindahkan perhatian Anda pada
1

obyek lain dan lakukan hal yang sama. Lakukan sepanjang hari dan jagalah perasaan enak ini selama mungkin sambil beraktivitas. Semakin sering Anda melatih perasaan positif ini, makin berkurang perasaan tak enak di hati. 5. Selaraskan Pikiran Dengan Perasaan Jika kehendak hati tidak sinkron dengan kehendak pikiran, biasanya muncul keraguan. Ini sama saja Anda menyabotase harapan untuk mencapai sesuatu tersebut. Anda perlu berlatih menyelaraskan pikiran dengan perasaan. Caranya, ubah kalimat Saya ingin langsing yang terasa kaku dengan Rasanya lebih enak ya, kalau saya langsing yang terasa lebih sejuk di hati. Mulai sekarang, mari kita prioritaskan diri kita bersama untuk merasa positif sebelum melakukan apa saja. Dengan positive feeling ini, sukses dan kebahagiaan hanya tinggal masalah waktu. Ilmu pengetahuan berhasil membuktikan bahwa kualitas elektromagnetik jantung 5000 kali lebih kuat daripada otak. Dengan kata lain, jika positive thinking memakaia tenaga 1 watt, maka positive feeling memakai tenaga 5000 watt. Itu sebabnya, positive feeling lebih kuat dibandingkan positive thinking.

Memahami Hukum LOA ( LAW OF ATTRACTION )


6 Maret 2009

Hukum gravitasi berlaku bagi siapapun dan apapun, berlaku untuk orang / benda positif dan negatif, berlaku untuk orang yang perilakunya baik dan buruk. Sekalipun pesawat bisa terbang dengan energi yang dorongannya lebih kuat dari gravitasi bumi, namun ujungujungnya ketika energi tersebut lebih rendah dari gravitasi bumi maka pesawat akan landing tertarik hukum gravitasi bumi, sadar atau tidak sadar hukum gravitasi berjalan terus. Dalam memahami LOA (law of attraction / hukum ketertarikan), sadar atau tidak sadar hukum ketertarikan berjalan terus seperti hukum gravitasi berlaku. Hukum ketertarikan bekerja sebagaimana menurut para ahli LOA adalah dengan tiga tahapan yaitu ASK, ANSWER dan RECEIVE, yang secara sadar atau tidak sadar sebenarnya tiga tahapan diatas sering kita lakukan setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari dan setiap jantung kita berdetak. 1. ASK (meminta), bisa diterjemahkan dalam berbagai bentuk pendekatan, seperti berdoa, visualisasi, dreams, cita-cita, papan mimpi, menyusun tujuan, goal setting, goal praying, berharap, berkeinginan, dll. yang intinya ASK bisa saja terjadi karena kita sadari dan tidak kita sadari. Tergantung secara sadar atau tidak sadar kita lebih fokus terhadap ASK yang mana, itulah yang akan bisa terwujud, jadi dalam ASK yang terpenting adalah FOKUS dalam perasaan dan pikiran kita, lebih baik kita fokus terhadap ask yang dilakukan secara sadar. Makanya dalam kehidupan sehari-hari kita harus bisa menyaring dan hati-hati dalam menerima informasi, karena informasi tersebut bisa saja masuk kedalam perasaan dan pikiran kita yang bisa memperkuat fokus yang kita sadari ataupun fokus yang tidak kita sadari. 2. ANSWER (jawaban), bisa diterjemahkan bahwa kita akan menerima jawaban dari suatu kekuasaan yang lebih tinggi dari kita, tergantung keyakinan kita masing-masing, kalau saya
2

lebih yakin menerjemahkan bahwa ANSWER adalah wilayah kekuasaan TUHAN, dalam hal ini TUHAN akan menjawab (ANSWER / mengabulkan) semua doa-doa kita, semua cita-cita kita dan semua ASK kita. Kalau kita mampu fokus dan yakin bahwa TUHAN akan mengabulkan secara cepat itulah yang akan tejadi, namun jika kita fokus dan yakinnya bahwa TUHAN akan mengabulkannya lama atau di akhirat nanti itulah yang akan terjadi, karena TUHAN juga tergantung prasangka hambaNYA, jadi sebagaimana dalam ASK, dalam ANSWER juga tergantung terhadap keyakinan dan FOKUS kita, baik yang kita sadari atau yang tidak kita sadari. Kalau ragu ya hasilnya ragu yang berarti tidak akan dikabulkan. 3. RECEIVE (menerima), bisa diterjemahkan bahwa kita diberi kebebasan oleh TUHAN untuk memilih, berkehendak memilih YA menerimanya atau TIDAK menerimanya, kerena hidup adalah pilihan. Bagian RECEIVE ini menurut saya adalah bagian yang sangat tergantung fokus dan keyakinan masing-masing individu, karena keterlibatan ACTION masing-masing individu juga mempengaruhi untuk menerima YA atau TIDAK. Kalau kita menerima YA maka hukum ketertarikan berlaku positif, demikian juga kalau menerima TIDAK maka hukum ketertarikan berlaku negatif. Untuk itulah hukum ketertarikan akan berlaku terus untuk apa dan siapapun, untuk hal yang kita sadari ataupun hal yang tidak kita sadari. Dalam contoh adalah : A sudah fokus terhadap mimpinya setiap detik untuk jadi pengusaha (ASK) dan yakin sekali kalau Tuhan akan mengabulkan (RECEIVE), dan ternyata betul TUHAN sudah mengabulkannya, sehingga dibuka jalan si A bisa bertemu dengan para pengusaha, ikut milist pengusaha dan sampai kopi darat berkali-kali. Dalam hal ini si A sudah tertarik oleh mimpinya, disinilah hukum ketertarikan bekerja. Namun sayang dalam RECEIVE si A lebih memilih keraguan, lebih memilih menunda, lebih memilih TIDAK yakin, lebih memilih FOKUS karyawannya, sehingga wajar si A ini tidak pernah jadi pengusaha karena action sebagai pengusahanya tidak dia pilih padahal kesempatannya sudah dibuka oleh TUHAN (ANSWER). Seandainya si A lebih menerima YA untuk menjadi pengusaha maka pasti dia bisa menjadi pengusaha. Jadi lebih baik dalam hati dan pikiran kita mampu fokus terhadap ASK, ANSWER dan RECEIVE yang positif.

[Kiat Sukses] Menikmati Episode Duka Lara


Posted in Dunia Penulisan, Motivasi, Renungan

Orang lain hanya melihat 1 persen kesuksesan saya. Mereka tidak melihat 99 persen kegagalan saya. (Bill Gates) Mungkin ini adalah salah satu kebiasaan buruk manusia; Kita terlalu sibuk mengagumi kesuksesan orang lain. Kita ngiler melihat sosok pengusaha sukses, penulis top, penyanyi terkenal, atau dai kondang. Kita membayangkan betapa bahagianya hidup mereka, karena mereka berada di puncak kesuksesan. Kita lupa satu hal, bahwa tak ada kesuksesan yang gratis. Tak ada kesuksesan yang dapat diraih dalam sekejap. Mungkin Anda membantah, Ada kok yang sekejap. Contohnya finalis Indonesian Idol.

Ya, para finalis Indonesian Idol atau peserta kontes-kontes sejenis adalah jenis manusia yang bisa meraih sukses secara instan, dalam waktu yang sangat singkat. Tapi kalau kita renungkan lebih jauh, sebenarnya hal yang instan itu ternyata melalui proses yang sangat panjang. Amatlah mustahil bila ujug-ujug, tanpa alasan yang jelas, seorang Ikhsan atau Delon atau Dirly tiba-tiba mengikuti Indonesian Idol, padahal mereka sendiri tidak tahu apa alasannya. Saya yakin, di balik itu semua pasti ada cerita yang mungkin sudah berlangsung sejak mereka masih kanak-kanak. Mereka mungkin sudah lama ingin menjadi penyanyi. Mereka sudah berusaha keras mewujudkan cita-cita itu, tapi belum pernah kesampaian. Dan ketika ada momen Indonesian Idol, mereka segera menangkap peluang itu. Saya berpendapat bahwa hal yang instan dari kesuksesan Delon dan para finalis Indonesian Idol lainnya hanyalah pada hal cepatnya proses popularitas mereka. Sedangkan dalam konteks kesuksesan, sama sekali tak ada yang instan. Saya yakin, kita semua bisa membedakan antara kesuksesan dengan popularitas. Karena itu, saya juga yakin bahwa kita bisa melihat sisi mana yang instan dari Delon dan teman-temannya itu. *** Hm maaf, sebenarnya saya tidak senang membahas Indonesian Idol. Saya menceritakannya hanya sebagai gambaran bahwa kesuksesan bukanlah sesuatu yang bisa diraih dalam sekejap, dan dengan cara yang amat mudah. Ada beberapa orang yang bisa meraih sukses dengan mudah. Asma Nadia adalah contohnya. Ia meniti karir sebagai penulis dengan proses yang amat gampang dan lancar. Dia sendiri pernah mengakui hal ini. Tapi saya percaya, jumlah orang yang bernasib sama seperti Asma Nadia sangatlah sedikit, mungkin hanya segelintir orang. Faktanya, hampir SEMUA orang sukses pasti melalui perjalanan yang penuh suka dan duka. Mereka pasti pernah melalui episode duka lara, di mana hidup mereka amat menderita, penuh tantangan dan cobaan. Seorang penulis sukses pasti pernah mengalami penolakan naskah berkali-kali, mungkin puluhan hingga ratusan kali. Mungkin dia juga pernah dicibir, dicemooh, sama sekali tidak dianggap oleh orang lain. Saya pun pernah melalui episode itu. Ketika masih mahasiswa dan baru merintis karir di dunia penulisan, episode duka lara dan penuh air mata itu merupakan bagian yang amat dekat dengan hari-hari saya. Terlalu panjang rasanya jika saya ceritakan dengan detil. Karena itu, akan saya ceritakan ringkasannya saja:
1. Untuk menunjang karir sebagai penulis, saya ingin sekali membeli mesin tik, tapi belum punya uang. Akhirnya saya menulis dengan tangan, lalu tulisan itu saya bawa ke biro jasa pengetikan. 2. Sekitar 40 tulisan saya ditolak oleh sejumlah media. 4

3. Ada puluhan naskah saya yang raib entah ke mana. Sebenarnya sudah saya kirim ke media tertentu. Tapi ketika saya bertanya pada mereka, mereka mengatakan belum membaca naskah saya. Mereka pun berkata, Ya sudahlah. Buat saja tulisan baru dengan ide-ide yang baru. 4. Keluarga saya masih belum mendukung sepenuhnya karir kepenulisan saya. Mereka tidak menghalangi, tapi nyaris tak ada upaya apapun yang mereka lakukan untuk mendukungnya. Boleh dikatakan, saya berjuang sendirian.

*** Episode duka lara dalam sebuah kesuksesan merupakan keniscayaan. Kita tak akan dapat menghindarinya. Karena itu, jika kamu sedang berada pada episode ini, jangan bersedih. Jangan putus asa. Coba bayangkan seandainya orang-orang sukses itu berputus asa ketika mereka berada pada episode duka lara, apa yang kini terjadi?

Kita mungkin masih hidup dalam kegelapan karena belum ada listrik. Kita tak akan mengenal sistem Operasi Windows. Kita tak akan mengenal nama Helvy Tiana Rosa, Pramoedya Ananta Toer, Gunawan Muhammad, Stephen King, dan nama-nama penulis top lainnya. Dan sebagainya.

Sebagai penulis yang sedang merintis karir, mungkin naskah kamu masih ditolak di manamana. Mungkin belum ada orang yang percaya bahwa kamu bisa menulis. Bahkan, mungkin belum ada orang yang mendukung perjuangan kamu untuk menjadi seorang penulis. Jika episode seperti ini yang sedang kamu jalani, sekali lagi jangan bersedih atau putus asa. Nikmatilah episode ini dengan senyum yang amat manis dan sikap yang amat optimis. Percayalah! Yakinkan pada diri sendiri bahwa yang sedang kamu alami sama persis dengan yang pernah dialami oleh Bill Gates, James Watt, Stephen King dan orang-orang sukses lainnya. Fakta menunjukkan bahwa mereka akhirnya berhasil melewati episode duka lara tersebut. Bagaimana cara mereka melewatinya? Nah inilah yang perlu kita pelajari dan teladani. Inilah yang bisa kita jadikan pelajaran berharga. Cilangkap, 1 Juli 2007 Jonru

aku hari ini mau sharing nich and ini berkaitan dgn GOAL PRAYING, today I'VE GOT MIRACLE!! begini ceritanya : 5

pagi tadi sewaktu habis bangun tidur, aku kepikir kalau hari ini aku lagi butuh banget uang sebesar Rp. 1 juta and emang aku merasakan bingung juga, gimana ya caranya mendapatkannya... kemudian aku sadar ngapain aku bingung IKHLASKAN saja semuanya kpd Tuhan, and kemudian aku langsung ucapkan THANK YOU beberapa kali tadi pagi dan aku ingat kata2 mas Nunu di buku QUANTUM IKHLAS di Bab 7 GOAL PRAYING, tepatnya hal. 171 langsung aja tadi aku buka hal. tsb dan sambil merasakan rasa syukur, happy aku baca pd bagian : "Dgn pertolongan Tuhan aku yakin bisa meraih apa pun yang aku inginkan. AKu izinkan diriku utk berhasil. AKu izinkan diriku utk berubah. Aku izinkan nasibku utk terus membaik. Saat ini dan selamanya aku selalu mengizinkan semua yang aku inginkan utk hadir di dalam hidupku dengan mudah dan menyenangkan. Terima kasih ya Tuhanku". Habis itu aku tersenyum serta merasakan syukur dan bahagia akan hari ini. Sampai di kantor aku melakukan aktivitas sambil merasakan "kesuksesan" selama bekerja and enak banget rasanya. Kemudian tadi siang jam 12 di ruanganku aku meditasi dgn digital prayer dan dlm meditasiku aku merasakan, membayangkan di rekeningku tersedia dana Rp. 1 juta dan aku MERASAKAN BAHAGIA SERTA BERSYUKUR SUDAH MENDAPATKANNYA SAAT INI JUGA, DETIK INI JUGA sambil mengucapkan alhamdulillah dan dlm meditasi tsb aku tiba- tiba merasakan ada suara2 yg terus mengatakan supaya aku pergi ke BNI siang ini juga. Kemudian jam 1:30 siang tadi aku ke BNI SETIABUDI1 seberang kantorku kemudian aku dgn merasakan bahagia, relax, ikhlas aku ke Teller dan minta diprintkan bukuku.. waktu aku lihat its AMAZING !! DI REKENINGKU MASUK DANA SEBESAR RP.1 JUTA !! aku tadinya tdk percaya, kemudian aku inget dgn GOAL PRAYINGKU tadi, langsung aku mengucapkan ALHAMDULILLAH, TERIMA KASIH TUHAN!! dlm waktu 1 1/2 jam doaku langsung dijawab olehNya!! Keajaiban hari ini aku ceritakan juga ke Daddyku (yg juga merupakan bagian miracle dlm hidupku, yg sebelumnya sudah pernah aku ceritakan di post readers zone) dia merasa happy banget and he say "I ADMIRE YOU" , dia bangga sekali dgn apa yg telah aku capai. Dia juga spiritual banget and very very wise person, he always call me or send sms EVERYDAY utk menanyakan kabarku, dan selalu dlm smsnya dia kirim kata2 bijak dan kata2sayang, dia sdh menganggap aku like her daughter. Dan aku BERSYUKUR sekali aku mendapatkan DADDY yg sangat penuh kasih sayang, cinta kasih, rendah hati, baik, lemah lembut and sangat perhatian with everybody. Disini aku merenung bhw CINTA KASIH sgt powerfull. Melebihi segala-galanya di dunia ini. Bahwa Kebahagiaan yg diberikan melalui CINTA KASIH itu abadi dan memberikan keajaiban bagi orang yg menerimanya dan berdampak juga pd orang2 di sekitar kita. Ini benar2 keajaiban bagiku, rasa SYUKUR itu memang DAHSYAT kekuatannya, sangat powerful!! Kita harus yakin doa kita terkabul dan merasa BERSYUKUR doa itu terjawab SAAT INI JUGA, meskipun realitanya belum ada saat ini, tapi kita rasakan bhw doa kita saat ini juga, skrg ini juga, sudah dikabulkanNya. Aku selalu ingat kata2 mas Nunu bhw RASA BAHAGIA ADALAH ALAT KITA UTK MENCAPAI KESUKSESAN. Karena itu aku selalu melatih diriku utk selalu merasakan bahagia dan syukur setiap detik dlm hidupku. Dan aku selalu mengingatkan diriku utk tdk pernah mengeluh dalam menjalani kehidupan, apapun rintangan yg aku alami, biarlah hidup ini mengalir apa adanya.. bersyukur dgn hidup yg aku terima karena HIDUPKU INI MERUPAKAN SALAH SATU KESUKSESANKU. Disini aku sadar bhw aku ini makhluk Tuhan yg merupakan ciptaannya yg paling sempurna, karena aku dibekali dgn HATI yg 6

mempunyai kekuatan yang MAHA DAHSYAT utk dpt merubah hidupku. SALAM IKHLAS and LOVE ALWAYS TIKAIKHLAS

You cant control your mind, but feeling is easier to be controled ! Halo sobat, bagaimana kabar Anda semua? Semoga senantiasa selalu dalam lindungan Allah SWT. Bagaimana, apa Anda sudah take action untuk ambil bagian mengambil Tiket Seminar 3 Hari Financial Revolution senilai 5 juta yang dibagikan gratis oleh Tung Desem Waringin? Bila sudah good! Bila belum, silahkan baca kembali ulasannya di artikel, Ada Apa dengan Tung Desem Waringin atau ambil tiketnya dengan mendaftarkan diri di www.TDWFinancialRevolution.com. Kebetulan saya saat ini sudah mendapatkan hadiah audio MP3 dari Pak Tung (di member area TDW Financial Revolution) yang membahas sekilas soal salah satu hukum alam yang bekerja di sekitar kita, dan sedang menjadi trendcenter di kalangan pemburu sukses. Apa itu the law of attraction atau hukum daya tarik. Buat Anda yang sudah membaca buku The Secret ataupun Quantum Ikhlas, tentu sudah mengetahui bahwasanya hukum daya tarik bekerja berdasarkan pada apa yang ada di pikiran kita (mind power). Apa yang Anda bayangkan, maka itulah yang akan terjadi. Lantas tentu muncul sebuah pertanyaan, Kalau memang the law of attraction amat tergantung dari pikiran kita, maka tentu ngeri sekali. Kenapa? Karena kita biasa hidup di dunia yang serba negatif. Coba Anda setel TV, apa beritanya? Banyak negatifnya daripada positifnya. Lingkungan pergaulan Anda? Lebih banyak orang negatifnya daripada positifnya, dll. Ini secara tidak langsung akan sangat berpengaruh pada pola berpikir kita. Lantas bagaimana mengontrol pikiran kita? Jawabannya adalah TIDAK BISA! Ini bukan saya yang ngomong, ada Pak Tung Desem Waringin, ada Rhonda B (the secret) dan ada Erbe Sentanu (Quantum Ikhlas). Mengapa tidak bisa? Karena setiap detiknya otak kita melakukan kegiatan berpikir dalam jumlah yang tidak terbayangkan dan dengan kecepatan melebihi komputer tercanggih di dunia ini. Nah lho? Terus gimana. Dont worry! Daripada susah-susah mengontrol pikiran, lebih baik mengontrol perasaan (feeling). Wah, Mas Arief tambah ngaco! Apa hubungannya pikiran sama perasaan? Tenang, saya hanya menyambung lidahnya kawan-kawan jagoan The Law of Attraction! Rekan-rekan, coba Anda ingat-ingat kembali. Pada saat Anda merasakan satu kebahagiaan atau merasa senang bin happy, kira-kira pada saat itu apakah Anda sedang memikirkan hal yang negatif / jelek / buruk? Tentu tidak. PASTI yang Anda pikirkan adalah hal-hal yang membuat perasaan menjadi senang dan bahagia.

Jadi sebenarnya perasaan kita adalah satu penanda atau indikator penting bagaimana keadaan pikiran kita, apakah positif atau negatif. Dan the law of attraction / hukum daya tarik bekerja berdasarkan pikiran kita, entah itu negatif ataupun positif. Yang lebih mengembirakan lagi, Erbe Sentanu mengatakan bahwa proses tersebut bisa dibalik. Kalau tadinya pikiran positif membawa perasaan positif (bahagia, senang, dll), maka sebaliknya dengan perasaan posisif kita bisa menggiring pikiran ke arah positif. Nah, mulai mbulet ya bahasanya. Saya ulangi perasaan positif, bisa menggiring pikiran kita untuk senantiasa berpikir posisif Agar Anda lebih yakin, ungkapan ini diamini oleh Pakde Tung dan Bude Rhonda B. Kalau pikiran kita sudah positif, ditunggu saja reaksi jagat semesta terhadap apa yang Anda pikirkan! Inilah awal dari kesuksesan Anda. Makanya ada yang bilang jaman keemasan positive thinking sudah lewat. Sekarang adalah waktunya positive feeling. Karena dengan positive feeling otomatis positive thinking akan ikut. Dan ngomong-ngomong kalau keduanya bersinergi hasilnya akan sangat dahsyat. Buat Anda pemilik buku Quantum Ikhlas, gunakan saja CD Automatic Brainware untuk melatih positive thinking dan positive feeling secara otomatis. Jangan mempertanyakan, Kok bisa otomatis?. Lakukan saja! Sama seperti Anda SMS pakai HP, ngga usah dipertanyakan kok bisa SMSya nyampai ke no HP yang dituju. Tinggal pake saja apa repotnya. Lha, bagaimana dengan yang tidak punya CD Brainware? Ada satu kunci lagi untuk membantu Anda agar tetap berada dalam track positive feeling. Apa itu? Gratitude / Bersyukur. Coba biasakan diri Anda untuk senantiasa bersyukur, apapun kejadian yang Anda alami. Saya biasa menggunakan sebuah keyword untuk melatih diri dalam bersyukur di setiap waktu atau kejadian yang bisa menarik positive feeling ke arah negative feeling. Keywordnya adalah : Alhamdulillah Gunakan kalimat, Alhamdulillah, terima kasih ya Allah untung hanya , bagaimana seandainya tentu akan lebih buruk lagi. Mudah-mudahan ini bisa menjadi pelajaran hidup yang baik Ucapkan kalimat tersebut di hati dan di lisan. Insya Allah bisa membantu walaupun tidak bisa membuat Anda seketika jadi orang yang mudah bersyukur di setiap waktu, tapi cukup membantu. Pesan saya, segera revolusi hidup Anda (pinjem kata-katanya guru gendeng, TDW). Jadikan hari-hari Anda bermakna dan lebih indah dengan energi positive feeling!

Post #1 Positive Feeling Community wroteon June 9, 2009 at 8:18am Psikologi Positif dan Eudaemoni Bagaimana mencapai dan mempertahankan kebahagiaan? Inilah pertanyaan yang hendak dijawab psikologi positif; pertanyaan yang mengingatkan kita kepada ajaran trio filsuf Yunani Kuno, Sokrates, Plato dan Aristoteles: tujuan manusia adalah mencapai kebahagiaan, mencapai hidup yang baik, hidup yang sejahtera. Memang, psikologi positif dengan Martin Seligman sebagai pentolannya mengambil inspirasi dari ketiga filsuf itu, terutama Aristoteles. Eudaemonia yang artinya kebahagiaan rasional atau hidup yang baik, itulah yang ingin diupayakan lapangan kajian psikologi ini. Bagi para penggagasnya, kini tugas utama psikologi adalah membantu manusia mengembangkan hidup yang baik, memandang dunia secara positif dan sejahtera di sana.

Mengubah Cara Pandang Psikologi Psikologi sudah terlalu lama memusatkan perhatian terhadap bagaimana mengatasi gangguan kejiwaan dan gejala-gejala psikopatologis. Sekitar 90% kajian dalam psikologi didasari oleh model manusia yang sakit sebab orang-orang yang diteliti adalah mereka yang mengalami gangguan kejiwaan. Di sisi lain, sulit sekali mencari psikolog yang menguasai persoalan kekuatan karakter, kebahagiaan dan semacamnya. Persoalan bagaimana agar manusia bisa bahagia jadi masalah yang sulit dipecahkan. Kecenderungan menggunakan model manusia yang sakit dalam kajian perilaku manusia memang menunjukkan hasil dan manfaat besar dalam menyelesaikan berbagai masalah kejiwaan. Namun, di sisi lain, ada biaya besar yang harus ditanggung, ada kerugian yang dihasilkan. Seligman (dalam Edge, 23 Maret 2004) mengidentifikasi tiga biaya besar yang harus ditanggung akibat kecenderungan mengkaji perilaku dengan pendekatan psikopatologis. Biaya pertama adalah biaya moral. Para psikolog menjadi ahli korban dan tukang utak-atik perilaku patologis. Mereka cenderung memandang manusia sebagai makhluk yang selalu digenangi penyakit mental. Ide-ide seperti kemampuan memilih, kehendak bebas, preferensi, keberanian, spiritualitas, kebijaksanaan, keutamaan, keadilan, dan semacamnya cenderung dilupakan. Biaya kedua, pendekatan yang melulu ditekankan kepada penyakit mental menjadikan para psikolog lupa tentang bagaimana menguapayakan kehidupan yang secara relatif bebas dari masalah, bermanfaat, lebih bahagia, lebih produktif, dan lebih penuh. Mereka juga lupa juga pada kelebihan-kelebihan manusia serta kejeniusan para penemu dalam sejarah. Biaya ketiga, pemusatan terhadap gejala patologi membawa mereka kepada upaya-upaya menghilangkan penyebab gangguan, kembali ke belakang saat awal terjadinya penyimpangan atau keterhambatan. Akibatnya, mereka tak sempat memikirkan soal bagaimana membuat orang lebih bahagia. Kecenderungan yang ada adalah mengembangkan intervensi untuk mengurangi penderitaan orang.
9

Untuk mencegah membesarnya ketiga biaya itu, serta menghindari kerugian akibat pengabaian kualitas-kualitas positif manusia, sejak 1996 Martin Seligman mengembangkan satu pendekatan yang ia namakan Psikologi Positif. Jika psikologi dan psikiatri terdahulu berupaya mengurangi sebanyak mungkin muatan penderitaan di dunia, maka psikologi positif berikhtiar untuk menambah sebanyak mungkin muatan kebahagiaan di dunia. Untuk itu, Seligman sebagai pelopor utama Psikologi Positif menggali pemikiran-pemikiran tentang kebahagiaan dari para filsuf dan tokoh-tokoh psikologi. Dalam filsafat, ia temukan Aristoteles, dengan konsep eudaemonia yang berarti kehidupan yang baik, well-being atau kebahagiaan. Istilah eudaemonia pernah juga dipakai oleh Thomas Jefferson dengan pengertian pencapaian kebahagiaan. Istilah psikologi positif sendiri diambil dari Abraham Maslow dan Gordon W. Allport yang juga memimpikan psikologi yang mengkaji kualitaskualitas positif manusia. Eudaemonia menjadi konsep sentral dalam Psikologi Positif. Istilah ini merujuk kepada kebahagiaan yang dibedakan dari kenikmatan dalam pengertian Hedonisme. Kebahagiaan di sini bukan kebahagiaan yang dicapai dengan kenikmatan ragawi, bukan juga kebahagiaan yang ditandai oleh banyak senyum dan tawa terbahak-bahak. Jika pun eudaemonia mengandung kenikmatan di dalamnya maka itu merupakan hasil dari kontemplasi dan percakapan yang baik. Aristoteles mengartikan eudaemonia secara khusus sebagai kebahagiaan yang dihasilkan dari aktivitas rasional. Murid Plato ini tidak merujuk kepada perasaan temporer atau emosi kasar, juga bukan gairah hormonal atau orgasmik, melainkan kebahagiaan yang dihasilkan dari aktivitas memandang dan memahami hal yang baik. Csikszentmihalyi (1990) dalam bukunya Flow mengkongkretkan eudaemonia sebagai keadaan yang diperoleh ketika orang mengalami percakapan yang baik, saat berkontemplasi secara mendalam. Ketika orang mengalami eudaemonia, waktu berhenti dan ia merasa sepenuhnya berada di tempat yang tepat. Di saat itu, orang menjadi satu irama, satu penghayatan dengan dunia. Ibarat mendengarkan musik yang baik, si pendengar dan musiknya menyatu, mengalir bersama. Hidup yang baik mengandung akar-akar yang mengarahkan kepada aliran itu; berisi pengetahuan pertama tentang kekuatan-kekuatan manusia, kemudian memperhalus kembali kehidupan kita untuk menghasilkan hal-hal yang baik. Dengannya kita menata kembali dan memperbaiki kerja, percintaan, pertemanan, waktu luang, dan kepedulian; mengatur kembali diri dan benda-benda untuk mendapatkan hasil terbaik.

Keutamaan dan Kekuatan Manusia Eudaemonia adalah kehidupan yang dapat dicapai melalui keutamaan dan kekuatan karakter manusia. Aristoteles menyuratkan bahwa pemahaman terhadap diri sendiri merupakan syarat dari pencapaian kehidupan itu. Memahami diri sendiri berarti memahami keutamaan manusia. Seligman (2002) dalam bukunya Authentic Happiness memaparkan apa saja keutamaan dan kekuatan manusia, lalu di tahun 2004 bersama Peterson, ia perinci dalam buku setebal 800 halaman berjudul Character Strengths and Virtues; A Handbook and Classification. Ada enam kelompok keutamaan dan kekuatan manusia: (1) kebijaksanaan dan pengetahuan; (2) kesatriaan (courage); (3) kemanusiaan dan cinta; (4) keadilan; (4) pengelolaaan diri (temperance); serta (6) transendensi.
10

Kebijaksanaan dan pengetahuan merupakan keutamaan yang berkaitan dengan fungsi kognitif, yaitu tentang bagaimana mendapatkan dan menggunakan pengetahuan. Keutamaan ini terdiri dari enam kekuatan, yaitu (1) rasa ingin tahu atau minat terhadap dunia, (2) mencintai pembelajaran, (3) berpikir kritis dan keterbukaan, (4) orisinalitas dan kecerdasan praktis, (5) kecerdasan sosial atau kecerdasan emosional, dan (6) perspektif atau kemampuan memahami beragam perspektif yang berbeda dan menyinergikannya untuk pencapaian hidup yang baik. Kesatriaan merupakan keutamaan emosional yang melibatkan kemauan kuat untuk mencapai suatu tujuan meskipun mendapat halangan atau tentangan, baik eksternal maupun internal. Keutamaan ini mencakup tiga kekuatan, yaitu (1) keberanian, (2) ketabahan atau kegigihan, dan (3) integritas, jujur dan menampilkan diri apa adanya. Kemanusiaan dan cinta merupakan keutamaan yang mencakup kemampuan interpersonal dan bagaimana menjalin pertemanan dengan orang lain. Kekuatan-kekuatan yang tercakup dalam keutamaan ini adalah (1) kebaikan dan kemurahan hati; selalu memiliki waktu dan tenaga untuk membantu orang lain, dan (2) mencintai dan membolehkan diri sendiri untuk dicintai. Keutamaan keadilan mendasari kehidupan yang sehat dalam suatu masyarakat. Ada tiga kekuatan yang tercakup dalam di sini: (1) kewarganegaraan atau mampu mengemban tugas, berdedikasi dan setia demi keberhasilan bersama, (2) fairness dan kesetaraan; memperlakukan orang lain secara setara atau tidak membeda-bedakan perlakuan yang diberikan pada setiap orang; serta (3) kepemimpinan. Pengelolaan diri adalah keutamaan untuk melindungi diri dari segala akibat buruk yang mungkin terjadi di kemudian hari karena perbuatan sendiri. Di dalamnya tercakup kekuatan (1) pengendalian-diri atau kemampuan menahan diri; (2) kehati-hatian; dan (3) kerendahan hati. Transendensi merupakan keutamaan yang menghubungkan kehidupan manusia dengan seluruh alam semesta dan memberi makna pada kehidupan. Dalam keutamaan ini ada (1) penghargaan terhadap keindahan dan kesempurnaan; (2) rasa syukur atas segala hal baik; penuh harapan, optimis dan berorientasi ke masa depan; (3) spiritualitas; memiliki tujuan yang menuntun kepada kebersatuan dengan alam semesta; (4) pemaaf dan pengampun; (5) menikmati hidup dan punya selera humor yang memadai; serta (6) memiliki semangat dan gairah besar untuk menyongsong hari demi hari.

Keutamaan dan Kebahagiaan Seligman dan Peterson (2004) memaparkan berbagai hasil penelitian yang menunjukkan keberadaan potensi setiap keutamaan dan kekuatan itu pada diri manusia. Dengan demikian, setiap manusia memiliki potensi untuk mencapai eudaemonia; setiap orang punya potensi untuk bahagia dan menjalani hidup yang baik. Tinggal bagaimana mengaktualisasinya. Seligman (dalam Edge, 23 Maret 2004) menyebutkan tiga kebahagiaan, yaitu (1) memiliki makna dari semua tindakan yang dilakukan, (2) mengetahui kekuatan tertinggi, dan (3) menggunakannya untuk melayani sesuatu yang dipercayai sebagai hal lebih besar dari diri
11

sendiri. Jelas, tiga bentuk kebahagiaan ini erat kaitannya dengan keutamaan dan kekuatan manusia. Tidak ada jalan potong untuk mempersingkat pencapaian kebahagiaan, tegas Seligman. Kebahagiaan hanya dapat dicapai dengan memandang hidup sebagai hal yang bermakna dan berharga, mengenali diri dan menemukan kekuatan-kekuatan kita, lalu memanfaatkan kekuatan-kekuatan kita untuk kepentingan yang lebih besar. Jadi, jika anda ingin bahagia, mulailah dengan belajar berpikir positif, memandang hidup dan orang lain sebagai hal yang baik; memaknai dunia dan seisinya sebagai kebaikan yang dianugrahkan kepada kita.***

12

Anda mungkin juga menyukai