Problem solver
Solution
Kriteria Solusi (Solution Criterion) Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diharapkan. Alternatif Pemecahan (alternative solution) Diidentifikasi oleh manajer dengan mengandalkan pengalaman (experience), informasi dan masukan dari berbagai pihak. Kendala (contraints) Internal Ekstenal (dari lingkungan) Gejala (Symptoms) Kondisi yang dihasilkan oleh masalah : Menggambarkan masalah secara parsial Mengikuti kaidah gunung es (iceberg) Struktur masalah (problem Structure) Masalah yang terstruktur, penyelesaiannya dapat dibantu oleh komputer. Masalah yang tidak terstruktur Masalah yang semi-terstruktur.
Pendekatan sistem
Kerangka kerja untuk penyelesaian masalah dalam bidang komputer
Tahap Solusi (pemahaman masalah) Identifikasi berbagai alternatif solusi, dengan o Tukar pikiran (brainstroming) dalam tim (group discussion) o Perancangan bersama (joint application design) Evaluasi alternatif solusi yang telah diidentifikasi o Analisa keuntungan, kerugian dan dampak dari masing-masing solusi Pilih Solusi yang terbaik o Analisa, penilaian dan negosiasi Terapkan solusi yang dipilih Tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi tsb. efektif
Syarat untuk dapat melaksanakan penyelesaian masalah dengan pendekatan sistem adalah kemampuan untuk melakukan integrasi dari sistem-sistem yang ada dalam organisasi tersebut. Keahlian untuk integrasi dikembangkan berdasarkan pengalaman.
Dimensi Informasi
1. Relevancy : berkaitan langsung dengan permasalahan 2. Accuracy : Mempunyai tingkat akurasi yang tinggi Akurat vs. biaya 3. Timeliness : tepat waktu pada saat dibutuhkan 4. Completeness : Kelengkapan tentang permasalahannya Lengkap bukan berarti keleebihan (overload)
Standard
Pengertian : Ukuran kinerja yang ditetapkan dan dapat diterima untuk menyatakan kondisi ideal Lebih rinci jika dibandingkan dengan tujuan Penggunaan : sebagai alat pengendali sistem
Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.3
Sistem konseptual mengendalikan sistem fisik dengan 3 elemen penting yaitu : manajemen, pengolah informasi dan standard
Management by exception
Pengecualian (exception) : Penyimpangan dari standard (diluar rang/batas-batas yang ditentukan) Perlu dilakukan pada kondisi tertentu
Management by Exception
Keuntungan o Waktu tidak terbuang untuk memonitor hasil-hasil yang sesuai standard o Keputusan yang diambil jadi lebih sedikit & mendapat perhatian yang cukup baik o Perhatian hanya tertuju pada keadaan yang akan menyebabkan timbulnya exception. kerugian o Tidak semua aktivitas bisa ditetapkan standar/ukuran kinerjanya. o Perlu informasi yang akurat o Standard yang ditetapkan perlu mendapatkan perhatian terus-menerus, apakah standard tsb. masih relevan. o Manajer hanya menunggu apabila standard dilewati jadi pasif.
PENGOLAHAN DATA
Pada awalnya, pemakai output komputer pada perusahaan adalah pegawai administrasi di bagian akuntansi, yang komputernya melaksanakan aplikasi seperti pembayaran gaji pegawai, pengelolaan persedian ( inventory control), dan penagihan. Sebagian informasi juga disediakan bagi para manajer, tetapi hanya sebagai output tambahan dari aplikasi akuntansi. Hal tersebut diatas didukung dengan adanya pengolahan data perusahaan. Dengan semakin meningkatnya kompleksitas kegiatan bisnis, maka volume pengolahan data semakin tinggi. Pengolahan data adalah manipulasi atau transformasi symbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan meningkatkan kegunaannya. Dalam kegiatan bisnis, pengolahan data yang diterapkan pada data bisnis digunakan istilah pengolahan transaksi. Tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh system informasi akutansi (SIA) yang mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan.
Lingkungan Manajemen
Data
Informasi
Mengubah
Lingkungan Gambar 5.1.1. Suatu Model Pengolahan Data Data dikumpulkan dari seluruh system fisik dan lingkungan, lalu dimasukkan ke dalam database. Perangkat lunak pengolahan data mengubah data menjadi informasi untuk manajemen perusahaan serta perorangan dan organisasi dilingkungan perusahaan. Pengolahan data mempunyai empat tugas utama, yaitu pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data dan penyiapan dokumen.
Pengumpulan Data Saat perusahaan menyediakan produk dan jasa ke lingkungan, tiap tindakan dijelaskan oleh satu catatan data. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.
Manipulasi Data Operasi manipulasi data meliputi pengklasifikasian, penyortiran, penghitungan dan pengikhtisaran. Penyimpanan Data Data disimpan pada media penyimpanan sekunder, dan file dapat diintegrasikan secara logis untuk membentuk suatu database. Penyiapan Dokumen Output dikeluarkan dalam dua cara : Oleh suatu tindakan Oleh jadwal waktu tertentu
Pelanggan
Komitmen
Pengiriman
Sistem Distribusi
Pemasok
Laporan dari Pemasok
Laporan laba-rugi
Pembayaran ke pemasok
Neraca
Manajemen
Laporan lain
Gambar 5.1..2. Diagram Konteks dari sistem Distribusi Diagram konteks untuk menjelaskan batas sistem, elemen lingkungan dan interface. Dalam diagram konteks diatas, ada kemiripan arus data yang menghubungkan perusahaan dan pemasoknya dengan perusahaan dan pelanggannya. Pesanan yang diterima perusahaan dari pelanggan umumnya disebut pesanan penjualan. Pesanan tersebut dapat diterima atau ditolak tergantung dengan kredibilitas pelanggan, jika ditolak maka nota penolakan perusahaan harus dikirimkan pada pelanggan tersebut. Untuk mengingatkan jumlah hutang pelanggan, dibuatkan faktur dan laporan pembelian. Dengan pemasok sebelum dibuat nota pesanan pembelian, maka ada komitmen lisan. Terjadi pengiriman barang, dibarengi dengan faktur pemasok dan laporan dari pemasok untuk mengingatkan jumlah yang harus dibayarkan perusahaan. Setelah terjadi pembelian barang ke pemasok atau penjualan ke pelanggan, maka dara persediaan di gudang bahan baku harus disesuaikan. Kemudian di buatlah laporan dan Neraca untuk disampaikan pada manajemen sesuai ketentuan jangka waktu yang diberikan. Arus data dapat mencerminkan sumber daya konseptual maupun fisik, dan sumber daya konseptual dapat meliputi data atau informasi.
Pelanggan
Pesanan Penjualan
Faktur pernyataan
1. Mengisi Pesanan
Data buku besar persediaan Data pembelian Barang yang diterima Komitmen
Pesanan Pembelian
3.
Memeli hara buku besar
Laporan lain
2.
Pesanan pengisian kembali
Pengiriman
Pemasok
Faktur Pemasok
Laporan Anggaran
persediaan
Manajemen
Persediaan
Pelanggan
Pesanan Penjualan
1. 1 Pemasukan Pesanan
pe rn yat aa n Pesanan yang diselesaikan Faktur Barang yang dipenuhi
Sistem yang memenuhi pesanan pelanggan, sistem pemasukkan pesanan ( order entry system ) memasukkan pesanan pelanggan dalam sistem, sistem persediaan (inventory sistem) memelihara catatan persediaan, sistem penagihan ( billing system) menyiapkan faktur kepada pelanggan, dan sistem piutang dagang ( account receivable system) mengumpulkan uang dari pelanggan.
Pe m ba ya ra n ole h pel an gg an
1.4
Piutang Dagang
Data buku besar piutang
Data pembeli an
Data pembelian
Komitmen
2.1. Pembelian
Pesanan Pembelian
Pengiriman
Pemasok
2.2
Penerimaan
1
Persediaan
2.3
Hutang Dagang
pernyatan pemasok
Gambar 5.1.5 Diagram 2 dari sistem yang memesan untuk pengisian kembali persediaan Sistem yang mengisi kembali persediaan, Sistem pembelian mengeluarkan pesanan pembelian persediaan yang diperlukan pada pemasok, sistem penerimaan menerima persediaan tersebut dan sistem hutang dagang melakukan pembayaran
Data buku besar piutang Catatan buku besar
1
Data buku besar persediaan
3.1
Memeli hara buku besar
Catatan buku besar yang diperbaharui
1
Data buku besar hutang
2
Data Laporan manajemen
Buku besar
Laporan lain
Laporan Anggaran
Neraca
Laporan laba-rugi
Manajemen
Gambar 5.1.6 Diagram 3 dari sistem yang melaksanakan proses Pencatatan Buku besar Sistem yang melaksanakan buku besar, sistem buku besar adalah sistem akutansi yang mengkombinasikan data dari berbagai sistem akutansi lain untuk tujuan menggambarkan keuangan gabungan dari operasi perusahaan. Buku besar sendiri adalah file yang berisi data gabungan tsb. Sistem ini memliki dua buah subsistem, pemeliharaan buku besar membukukan catatan yang menjelaskan berbagai tindakan dan transaksi ke dalam buku besar, penyiapan laporan menggunakan isi buku besar untuk menyiapkan laporan menejerial.
Pesanan Penjualan Edit Penolakan
Pelanggan
Pesanan yang diedit dan diperiksa Pesanan yang diterima Penolakan kredit
1.2
Order data
1.2
1.1
File persediaan
Data buku besar persediaan
catatan persediaan
Data pembelian
1.3
Data Pelanggan
File pelanggan
1.3.2
Menyiapkan faktur
1.4
Pelanggan
1.1
1.3
Pesanan yang ditagih
piutang baru
Catatan piutang
1.4.3
Menyiapkan laporan
Pernyataan Pembayaran oleh pelanggan
File Pemasok
data persediaan dari pemasok
Komitmen
2.2 2.3
Kewajiban yang terjadi
Pemasok
Pesanan pembelian Catatan pesanan pembelian
2.1.4
Menutup pesanan pembelian
2.2
2.1
Pemasok
Data barang yang dibeli
2.2.1 Memproses
Penerimaan
Persediaan Informasi penerimaan Barang yang diterima
1
pesanan pembelian yang dipenuhi
2.1
Pembelian yang diterima
2.3
Gambar 5.1.12 Diagram 2.2 dari sistem penerimaan Sistem penerimaan bertanggung jawab memperbaharui sistem konseptual perusahaan untuk mencerminkan pengisian kembali persediaan dari pemasok.
Catatan hutang
2.1
2.2
Data pembayaran
Faktur Pemasok
Pernyataan pemasok
data faktur
2.3.2
Membayar pemasok
Pembayaran ke pemasok
Pemasok
Gambar 5.1.13 Diagram 2.3 dari sistem hutang dagang Sistem hutang dagang bertanggung jawab untuk membayar pembelian kepada pemasok.
Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.12
sebelum pembayaran dilakukan, perusahaan ingin memastikan bahwa perusahaan benarbenar berhutnag. Kepastian ini diperoleh jika terdapat tiga kondisi : 1. Terdapat bukti bahwa pesediaan memang dipesan. Bukti ini disediakan oleh suatu catatan dalam file hutang dagang. 2. Terdapat bukti bahwa persediaan telah diterima. Bukti ini disediakan oleh file pembelian yang diterima yang berisi nota penerimaan oleh sistem penerimaan. 3. Faktur telah diterima dari pemasok, seperti tercermin pada file Faktur dan pernyataan. Peran Sistem informasi Akutansi dalam pemecahan masalah Sistem ini menyediakan database yang dapat dipergunakan dalam pemecahan masalah. Pengolahan data merupakan dasar dari pemecahan masalah. Langkah pertama dalam menyediakan dukungan komputer bagi pemecahan masalah untuk manajer adalah dengan menerapkan sistem informasi akutansi yang baik.
Data
Informasi
Model matematika
Database
Lingkungan Berbeda dengan pengolahan data dengan system informasi Akutansi, SIM tidak berkewajiban memberikan informasi kepada lingkungan perusahaan.
KONSEP SUBSISTEM INFORMASI ORGANISASI Perusahaan yang menerapkan SIM untuk seluruh bagian, maka SIM akan mencakup area funsional sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Sistem Informasi fungsional ini mencakup system informasi pemasaran, system informasi manufaktur, system informasi keuangan, system informasi sumber daya manusia dan system informasi sumber daya informasi. Walaupun masing masing area fungsional merupakan bagian perusahaan yang terpisah dalam subsistem yang berbeda, namun yang secara fisik tidak terpisah, sebagian besar database yang digunakan oleh suatu subsistem dapat juga digunakan oleh yang lain, demikian pula dengan perangkat kerasnya. Dalam SIM, system organisasi memerlukan berpikir secara logis, bukan secara fisik. PERANGKAT LUNAK PENULIS LAPORAN Perangkat lunak penulis laporan terdiri dari program yang menghasilkan laporan periodik dan khusus. Kedua laporan tersebut dapat terlihat sama persis, yang membedakan adalah pemicunya, yaitu : Laporan periodik disiapkan sesuai jadwal tertentu. Laporan khusus disiapkan bila sesuatu kegiatan yang tidak biasa terjadi atau dilaksanakan. Isi dari laporan periodik maupun khusus dapat ditingkatkan dengan menyatukan konsep Management by exeption (MBE). MBE dapat disatukan ke dalam laporan dalam empat cara : Menyiapkan laporan hanya saat terjadi perkecualian Menggunakan urutan laporan untuk menyoroti perkecualian Mengelompokkan perkecualian Menunjukkan variasi dari keadaan normal PEMBUATAN MODEL MATEMATIKA Model adalah penyederhanaan (abstraction)dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas ( entity). Manajer menggunakan model untuk memecahkan permasalahan.
Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.14
Kegunaan Model adalah Mempermudah pengertian (pemahaman) Mempermudah komunikasi Memperkirakan masa depan Model matematika merupakan jenis model yang berperan sangat penting dala SIM. Model matematika dapat dikelompokan dalam tiga dimensi, pengaruh waktu, tingkat keyakinan dan kemampuan mencapai optimisasi. Beberapa model yang digunakan adalah : Model statis atau dinamis Model Probabilistik dan Deterministik Model Optimisasi dan Suboptimisasi SIMULASI Tindakan menggunakan model disebut simulasi. Simulasi terjadi dalam suatu pengaturan yang dijelaskan oleh elemen elemen data skenario. Simulasi memperkirakan dampak dari keputusan pemecah masalah. SIM DAN PERTIMBANGAN FAKTOR MANUSIA Berbagai pengaruh yang dapat mempengaruhi kinerja para pegawai saat mereka melaksanakan tugas yang berkaitan dengan komputer dipandang sebagai pertimbangan faktor manusia. Rasa takut pegawai akan kehilangan pekerjaan karena digantikan oleh komputer, sehingga dampaknya merugikan perusahaan dapat dikurangi dengan adanya bantuan spesialis informasi kepada manajemen melalui langkah : Menggunakan komputer sebagai suatu cara mencapai peningkatan pekerjaan dengan memberikan pada komputer tugas yang berulang dan membosankan serta memberikan pada pegawai tugas yang menentang kemampuan mereka. Menggunakan komunikasi formal untuk membuat pegawai terus menyadari maksud perusahaan. Membangun hubungan kepercayaan antar pegawai , specialis informasi dan manajemen. Hubungan tersebut tercapai dengan bersikap jujur mengenai dampak dari sistem komputer dan dengan berpegang pada janji. Menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan perusahaan. SIM DAN PEMECAHAN MASALAH SIM dan subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecaham masalah dalam dua cara dasar : Sumber daya informasi organisasi Sistem tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan sumber daya informasi bagi seluruh manajer dan bagian yang memerlukannya. Identifikasi dan Pemahaman masalah Manajer menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati masalah, kemudian memahaminya dan menentukan lokasi dan penyebabnya. Kelemahan utama SIM adalah tidak tearah pada kebutuhan khusus dari pemecah masalah perorangan. Konsep Sistem pendukung keputusan dibuat untuk merespon kekurangan SIM. PEMBUATAN MODEL Model dapat dirancang sehingga elemen data Skenario merupakan variabel, sehingga memungkinkan penetapan berbagai nilai. Elemen data skenario, adalah elemen data yang menetapkan skenario, skenario itu sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi yang mempengaruhi simulasi. Nilai input yang dimasukkan untuk mengukur dampaknya pada entitas dikenal sebagai variabel keputusan. Tiap kali model dilaksanakan, hanya satu variabel keputusan yang perlu diubah sehingga pengaruhnya dapat dilihat. Dengan cara ini, pemecah masalah secara bertahap sesuai metode menemukan kombinasi keputusan yang mengarah ke pemecahan masalah.
Sistem Informasi Manajemen / Modul ke-5 / Hal.15
SKENARIO PESEDIAAN AWAL PENJUALAN/HARI VARIABEL KEPUTUSAN PEMESANAN PERSEDIAAN TITIK PEMESANAN KEMBALI WAKTU PENGISIAN PESANAN HASIL HARI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 PERSEDIAAN AWAL 200 180 160 140 120 200 180 160 140 120 200 180 160 PENAMBAHAN 0 0 0 0 100 0 0 0 0 100 0 0 0 PENJUALAN 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 PERSEDIAAN 180 160 140 120 200 180 160 140 120 200 180 160 140 PEMESANAN 0 100 0 0 0 0 100 0 0 0 0 100 0 200 20 100 175 3
HARI PENGIRIMA 5
10
15
Eksekutif perusahaan mungkin menggunakan model matematika untuk membuat beberapa keputusan penting. Mungkin eksekutif itu ingin mensimulasikan dampak dari : - harga produk - jumlah investasi pabrik Seorang manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut : Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar Kecepatan proses simulasi menyediakan kemamouan untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat Model menyediakan daya prediksi odel lebih murah daripada Trial ang error sedangkan kerugiannya Kesulitan pembuatan model sistem bisnis, akan menghasilkan suatu odel yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. membutuhkan keahlian matematika, untuk mengembangkan model dan menafsirkan output secara tepat Contoh output laporan dengan model grafis
Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurang dampak negatif atau memanfaatkan kesempatan. Menurut Herbert A. Simon, keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan, keputusan terprogram berada pada satu ujung rangkaian dan keputusan tak terprogram berada pada ujung yang lain, sehingga banyak masalah yang berada diantaranya disebut semi-terstruktur. Keputusan terprogram bersifat rutin, sehingga sudah ada prosedur penanganannya. Sedangkan keputusan tak terprogram tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini, karena belum ada sebelumnya, sifat dan strukturnya rumit ( tidak terlihat jelas) atau sangat penting sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus. Tahapan pengambilan keputusan menurut Simon adalah : Kegiatan Intelijen Mengamati lingkungan mencari kondisi yang perlu diperbaiki. Pengamatan ini dilakukan dari tingkat system ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian system secara berurutan. Kegiatan Merancang Menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternative tindakan. Kegiatan memilih Memilih satu rangkaian tindakan tertentu terbaik dari beberapa yang tersedia. Kegiatan menelaah Menilai pilihan yang sudah dipilih dengan menepakannya dan membuat tindakan lanjut. TUJUAN DSS Tujuan DSS menurut Peter G.W.Keen bekerja sama dengan Scott Morton : Membantu manajer membuat keputusan untuk memcahkan masalah semiterstruktur mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yang terstruktur, tetapi manajer bertanggung jawab atas bagian yang tak terstruktur. meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer.
Management control
Analisa anggaran Biaya rekayasa Peramalan Jangka pendek
Strategic planning
Pengaturan Armada tanker Lokasi gudang Dan pabrik
Unstructured
Sistem Pert/cost
Pre Prepare pare re reports ports from from m multiple ultiple files files
Es Estim tim ate ate de decis cision ion conse conseque quen nce ces s
sedikit
Tingkat Tingkat kerumitan kerumitan Sistem Sistem pemecahan pemecahan masalah masalah
sangat sangat
13-10
MODEL DSS Data dan informasi dimasukkan ke dalam database dari lingkungan perusahaan dan sistem pengolahan data. Isi database digunakan oleh tiga subsistem perangkat lunak : Perangkat lunak penulis laporan Model Matematika Groupware
Model matematika
Groupware
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELOMPOK Pada kenyataannya, Manajer memcahkan masalah dengan pendekatan kelompok, contoh : Komite, tim proyek dan gugus tugas.
Ukuran kelompok
Kecil Tatap muka Besar
J arak peserta
Tersebar
Kata kunci dari DSS adalah keputusan dan kata kunci dari GDSS adalah komunikasi