Anda di halaman 1dari 4

DISKUSI 1 MATA KULIAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

NAMA : DONNY ARI NUGROHO


NIM : 041307262
UPBJJ : UT MALANG
JURUSAN : D3 PERPAJAKAN

1. Jelaskan ciri-ciri dan model-model dari sistem !


2. Gambarkan dan jelaskan hubungan antara sistem dengan lingkungan internal maupun
dengan lingkungan eksternalnya.
3. Jelaskan bagaimana hubungan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Informasi Manjemen
!
4. Jelaskan bagaimana cara pengambilan keputusan dalam sistem informasi !
5. Apabila ada 7 buah subsistem yang masing-masing berjalan atau berfungsi dengan baik,
ketujuh subsitem tersebut merupakan komponen dari Sistem X, apakah karena ketujuh buah
subsistem berfungsi dengan baik, maka sistem X pun akan berfungsi dengan baik ?
Jelaskan !

JAWABAN

1. A. Sistem mempunyai Komponen


Komponen-komponen sistem biasanya berupa subsistem baik berupa fisik maupun abstrak.

B. Komponen Sistem harus Terintegrasi


Dalam melakukan pekerjaannya, komponen-komponen dalam sistem harus saling
terintegrasi satu sama lain. Sebagai ilustrasi sistem X memiliki 3 subsistem, dimana
subsistem 1 harus berhubungan dengan subsistem 2 dan 3, sedangkan subsistem 2
berhubungan dengan subsistem 1 dan 3 dan subsistem 3 berhubungan dengan subsistem 1
dan subsistem 2.

C. Sistem mempunyai Batasan Sistem


Batas sistem biasanya digunakan untuk menilai kompleksitas sebuah sistem. Semakin
sedikit batas sistem maka semakin kompleks sistem tersebut, dan sebaliknya semakin luas
batas sistem maka kompleksitas sistem tersebut akan semakin sempit.

D. Sistem mempunyai Tujuan Sistem Yang Jelas


Tujuan sistem harus fokus, karena tujuan sistem akan mempengaruhi batasan, komponen-
komponen sistem, dan hubungan kerja dari sistem tersebut.

E. Sistem mempunyai Lingkungan


Lingkungan sistem dapat dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan luar sistem (eksternal) dan
lingkungan dalam sistem (internal).

1
F. Sistem mempunyai Input, Proses dan Output
Untuk mencapai tujuannya, sistem memerlukan inputan dari pengguna sistem. Inputan
tersebut akan dijadikan parameter sebagai bahan baku untuk pengolahan data. Setelah
sistem menerima inputan dari user maka sistem akan memproses data tersebut sesuai
dengan perintah ataupun program yang sudah ditanamkan dalam sistem. Kemudian sistem
akan memberikan output dari hasil pengolahan data yang sudah diinputkan.

Model-model sistem yakni Model Fisik, Model Simbolik, Model Iconic, Model Analog, Model
Verbal dan Model Matematik.

2.

Sistem X memiliki 3 Subsistem yang saling terhubung satu sama lain pada internal Sistem X,
dan Sistem X dapat terhubung dan berkomunikasi pada Sistem Y dan Sistem Z begitu juga
sebaliknya.

3. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan subsistem dari Sistem Informasi Manajemen,
yang bertugas untuk mengelola data transaksi seluruh aktivitas yang ada. Dalam Sistem
Informasi Manajemen, seluruh data organisasi, baik itu data keuangan maupun
nonkeuangan, dikelola untuk dijadikan informasi bagi seluruh tingkatan manajemen
(manajemen puncak, menengah dan bawah) dalam membantu pengambilan keputusan.
Sedangkan informasi yang disediakan Sistem Informasi Akuntansi berkisar pada informasi
yang berkaitan dengan hasil pengolahan transaksi organisasi yang lebih bersifat keuangan.

4. Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam pemecahan masalah untuk
memperoleh hasil yang akan dilaksanakan. Dalam manajemen, pengambilan keputusan

2
(decision making) memegang peranan penting karena keputusan yang diambil oleh manajer
merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi
yang ia pimpin. Kelalaian dalam mengambil keputusan bisa merugikan organisasi, mulai dari
kerugian citra sampai pada kerugian uang. Proses pengambilan keputusan dalam Sistem
Informasi :

I. Pemahaman

Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh
diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat memecahkan masalahnya

II. Perancangan

Menemukan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat


digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara
pemecahan dan menguki apakah data pemecahan tersebut dapat dilaksanakan

III. Pemilihan

Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan
dilaksanakan

Berdasarkan kerangka dasar tersebut, maka dalam mengambil keputusan secara efektif
maka diperlukan beberapa tahap agar keputusan yang diambil dapat membantu pencapaian
tujuan organisasi. Berikut tahapan proses pengambilan keputusan :

Tahap 1 :

Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manajer sering menghadapi kenyataan bahwa
masalah yang sebenarnya sulit dikemukakan atau bahkan sering hanya mengidentifikasi
masalah, bukan penyebab dasar. Para manajer dapat mengidentifikasi masalah dengan
beberapa cara. Pertama, manajer secara sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua,
manajer mencari penyimpangan atau perubahan dari yang “normal”

Tahap 2 :

Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah manajer menemukan dan
merumuskan masalah, langkah selanjutnya adalah Manajer harus menentukan data-data
apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudian mengolah data
tersebut hingga menjadi informasi yang relevan.

Tahap 3 :

Pengembangan alternatif-alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan


pertama yang “feasible” sering menghindarkan manajer dari pencapaian penyelesaian yang
terbaik untuk masalah manajer. Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer
menolak kecenderunganuntuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan
yang efektif

3
Tahap 4:

Evaluasi alternatif-alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif


manajer harus mengevaluasi sekumpulan alternatif, manajer harus mengevaluasi untuk
menilai efektifitas setiap alternatif

Tahap 5 :

Pemilihan alternatif terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai


alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi manajer dan faktor-
faktor yang mempengaruhi kebijakan manajer

Tahap 6 :

Implementasi Keputusan. Setelah alternative terbaik terpilih, para manajer harus membuat
rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan dan masalah yang mungkin dijumpai
dalam penerapan keputusan. Dalam hal ini, manajer perlu memperhatikan berbagai resiko
dan ketidakpastian sebagai konsekuensi dibuatnya suatu keputusan.. Disamping itu, pada
tahap implementasi keputusan manajer juga perlu menetapkan prosedur laporan kemajuan
periodik dan mempersiapkan tindakan korektif bila masalah baru muncul dalam pembuatan
keputusan, serta merancang peringatan dini untuk menghadapi berbagai kemungkinan.

Tahap 7 :

Evaluasi hasil-hasil Keputusan. Implementasi keputusan harus selalu dimonitor. Manajer


harus mengevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan
memberikan hasil yang diinginkan.

Diharapkan dengan melakukan proses pengambilan keputusan secara tepat dapat mampu
mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkutan sehingga usaha pencapaian
tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan secara baik dan efektif.

5. Sistem X dapat berfungsi dengan baik, apabila ketujuh subsistem Sistem X berfungsi dengan
baik dan saling terhubung satu dengan lainnya, jadi bukan hanya sekedar berfungsi dengan
baik saja, tapi saling terhubung dan saling terkoneksi antara subsistem 1 dengan
subsistemlainnya pada sistem X.

Sekian…

Sumber : BMP EKSI 4312 EDISI 2

https://www.jtanzilco.com/blog/detail/232/slug/konsep-pengambilan-keputusan-dalam-sistem-
informasi-

Anda mungkin juga menyukai