Anda di halaman 1dari 43

PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI ( Studi Kasus Pada PT Rante Mutiara Insani )

1. PENDAHULUAN Perusahaan konstruksi adalah orang atau badan usaha yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan dan syarat syarat yang ditetapkan. Menurut UU Republik Indonesia nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, kontraktor ( penyedia jasa konstruksi ) dapat berupa perusahaan perseorangan yang berbadan hukum atau sebuah badan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan. Berkembangnya industri batubara di Indonesia di dorong oleh masifnya perkembangan industri batubara dan kebutuhan tenaga listrik dengan

mengandalkan batubara sebagai sumber energinya. Perusahaan kontraktor dipakai oleh para pemegang konsesi karena mereka memiliki pengalaman dan peralatan penambangan. Selain pengalaman mengoperasikan alat berat dalam skala besar, akses ke peralatan berat yang tidak dimiliki pemegang konsesi juga menjadi pendorong mereka menggunakan pihak ketiga. Menurut Indonesian Commercial Newsletter terbitan Oktober 2010, perkembangan pertambangan batubara di Indonesia tidak terlepas dari peran indusri kontraktor batubara karena produksi batubara para produsen besar di Indonesia umumnya dikerjakan oleh perusahaan kontraktor batubara. Produksi para produsen batubara yang juga menggunakan jasa kontraktor tersebut sekitar 70 persen dari total produksi batubara nasional pada tahun 2009. Para produsen memilih untuk menggunakan kontraktor penambangan guna mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Seperti diketahui, penambangan batubara

dikembangkan dengan metode open pit atau lahan terbuka, sehingga membutuhkan banyak peralatan berat seperti excavator, dump truck, bulldozer, loader, dan grader serta sumber daya manusia yang membutuhkan investasi yang
1

cukup mahal. Cara ini dipandang lebih efektif daripada teknologi bawah tanah (tunnel) seperti yang dilakukan oleh Cina dan Kuba. Saat ini terdapat 116 perusahaan kontraktor jasa pertambangan di Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini melayani 60 produsen batubara. Beberapa pemain utama kontraktor jasa pertambangan di Indonesia adalah PT. Darma Henwa, Tbk, PT. Pamapersada Nusantara, PT. Thiess Contractors Indonesia, dan PT. Bukit Makmur Utama Mandiri. Kontraktor terbesar adalah PT Pamapersada Nusantara, anak usaha PT United Tractors Tbk, dengan pangsa pasar 33 persen. Kontraktor pertambangan batu bara terbesar kedua nasional memiliki pangsa pasar sebesar 19 persen yakni PT. Bukit Makmur Utama Mandiri. Thiess ada di peringkat ketiga dengan pangsa pasar sebesar 12 persen. Pada perusahaan konstruksi, terdapat hal yang spesifik dalam menentukan waktu dari pendapatan, yaitu titik dimana pendapatan harus diakui dan dilaporkan. Pada umumnya pendapatan diakui pada saat pekerjaan selesai. Namun menurut standar akuntansi keuangan, perusahaan konstruksi dimungkinkan untuk mengakui pendapatan selama berlangsungnya produksi sesuai dengan tahap kemajuan dalam penyelesaian kontrak. Sehubungan dengan adanya perbedaan waktu dimana pendapatan harus diakui dan dilaporkan, maka timbul dua metode pengakuan pendapatan pada perusahaan konstruksi, yaitu metode kontrak selesai dan metode persentase penyelesaian. Apabila perusahaan menggunakan metode kontrak selesai, maka pendapatan diakui pada saat pekerjaan telah selesai. Sedangkan jika perusahaan menggunakan metode persentase penyelesaian, maka pendapatan dapat ditaksir pada saat proses produksi berlangsung. PSAK No. 34 tahun 2010 tentang akuntansi kontrak konstruksi menggambarkan perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi, tanggal saat aktivitas kontrak mulai dilakukan dan tanggal saat aktifitas tersebut diselesaikan biasanya jatuh di tanggal yang berlainan. Oleh karena itu persoalan utama dalam akuntansi kontrak konstruksi adalah alokasi pendapatan kontrak dan biaya kontrak pada periode dimana pekerjaan konstruksi tersebut dilaksanakan.

PT. Rante Mutiara Insani (RMI) adalah perusahaan kontraktor yang berdiri sejak tahun 1996 dan bergerak di bidang konstruksi umum, terkhusus pada kontraktor jasa pertambangan batubara dan kegiatan pendukung jasa

pertambangan. Cakupan kegiatan yang dilakukan oleh PT. Rante Mutiara Insani meliputi penggalian (mining), pengangkutan (loading), konstruksi (construction) dan penyewaan alat alat berat yang berhubungan dengan aktivitas penambangan. Dalam pengakuan pendapatannya, PT Rante Mutiara Insani menggunakan metode presentase penyelesaian dimana setiap pekerjaan yang telah selesai dikerjakan dihitung berdasarkan hasil yang dicapai dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan periode pekerjaannya. Untuk mengetahui secara mendalam mengenai penerapan metode presentase penyelesaian yang diterapkan pada perusahaan konstruksi, maka diperlukan penelusuran yang lebih mendalam. Penelusuran tersebut menyangkut bagaimana pendapatan itu diakui, siapa yang berhak menentukan pendapatan itu dapat diakui, kapan pendapatan dapat diakui, dan dokumen dokumen apa saja yang diperlukan untuk mengakui pendapatan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, fokus dalam penelitian ini terkait dengan pengakuan pendapatan untuk perusahaan konstruksi. Hasil kegiatan magang diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan mengenai bagaimana penerapan metode pengakuan pendapatan, terkhusus pada metode presentase penyelesaian pada perusahaan konstruksi. Pemagang juga diharapkan mengetahui tidak hanya secara teori saja, melainkan secara praktek nyata seperti yang dilakukan oleh perusahaan konstruksi. Dengan dilakukannya kerja praktek magang ini, diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai laporan dan dokumentasi tertulis bagi PT. Rante Mutiara Insani.

2. LANDASAN TEORITIS 2.1 Kontrak Konstruksi Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.34 paragraf 3 (IAI,2010) definisi kontrak konstruksi dinyatakan sebagai suatu kontrak yang dinegosiasikan secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi dan fungsi atau tujuan atau penggunaan pokok. Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005 menyebutkan, kontrak konstruksi adalah perikatan yang dilakukan secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi yang berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi, dan fungsi atau tujuan atau penggunaan utama.

2.2 Pendapatan Kontrak PSAK No.34 paragraf 11 (IAI,2010) menyatakan bahwa pendapatan kontrak terdiri dari: a. Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak; dan b. Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif: i) Sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan; dan ii) Dapat diukur secara andal.

2.3 Pengakuan Pendapatan Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi kedalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam statement keuangan. Pengertian atau definisi pendapatan harus dipisahkan dengan pengakuan pendapatan bahkan pengertian pendapatan sebenarnya juga harus dipisahkan dengan pengukuran pendapatan. Dengan demikian, suatu jumlah yang memenuhi definisi pendapatan tidak dengan sendirinya jumlah tersebut diakui (dicatat secara resmi) sebagai pendapatan (Suwardjono, 2005). Kieso dan Weygandt (2010 : 933) menetapkan prinsip prinsip pengakuan pendapatan, bahwa pendapatan diakui pada saat :

1. Direalisasi atau dapat direalisasi, dan 2. Diperoleh Pendapatan direalisasi bila barang-barang dan jasa-jasa dipertukarkan untuk kas atau klaim atas kas (piutang). Pendapatan dapat direalisasi bila aktiva yang diterima segera dapat dikonversikan pada jumlah kas atau klaim atas kas yang diketahui. Pendapatan dihasilkan bila kesatuan itu sebagian besar telah menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan agar berhak atas manfaat yang diberikan dari pendapatan, yakni bila proses mencari laba telah selesai atau sebenarnya telah selesai.

2.4 Metode Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan. Pengakuan ini biasanya untuk kontrak kontrak pembangunan jangka panjang. Ada dua metode : 1. Metode presentase penyelesaian. Pengakuan pendapatan dan laba kotor diakui setiap periode, berdasarkan tingkat kemajuan dalam menyelesaikan pembangunan dalam bentuk presentase. Biaya pembangunan ditambah laba kotor yang diperoleh diakumulasikan ke dalam perkiraan persediaan dan kemajuan persediaan. 2. Metode kontrak selesai Pengakuan pendapatan dan laba kotor pada saat kontrak diselesaikan. Biaya biaya pembangunan diakumulasikan ke dalam perkiraan persediaan dan kemajuan penagihan diakumulasikan dalam perkiraan lawan persediaan. penagihan diakumulasikan dalam perkiraan lawan

Stice dkk (2004;587) mengungkapkan bahwa ada dua metode yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat presentase penyelesaian pada perusahaan konstruksi. Dua metode tersebut adalah : 1. Ukuran Input (input measures) Ukuran input dibuat dalam hubungannya dengan biaya usaha atau usaha yang digunakan untuk suatu kontrak. Ukuran ini didasarkan pada hubungan yang ditetapkan atau diasumsikan antara satu unit input dengan produktivitas. Ukuran ini meliputi metode biaya ke biaya ( cost to cost method ) yang banyak digunakan dalam beberapa variasi dari metode upaya yang dikeluarkan ( efforts ecpended method). 2. Ukuran Output (output measures) Ukuran output dibuat dalam hal hasil yang dicapai, termasuk dalam kategori ini adalah metode-metode yang didasarkan pada unit yang diproduksi, tahapan-tahapan kontrak yang dicapai, dan nilai tambah. Misalnya jika sebuah kontrak tersebut menggunakan unit output, seperti jumlah kilometer panjang jalan, maka ukuran penyelesaiannya adalah rasio dari jumlah kilometer yang diselesaikan terhadap total kilometer yang disebutkan dalam kontrak. Arsitek dan insinyur kadang-kadang diminta untuk mengevaluasi pekerjaan dan mengestimasikan berapa persentase penyelesaian dari suatu pekerjaan. Estimasi-estimasi ini pada kenyataannya adalah ukuran output dan biasanya didasarkan pada kemajuan fisik yang dibuat atas suatu kontrak.

3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Magang Objek kegiatan magang ini adalah : 1. Nama Instansi Tempat Magang 2. Alamat Tempat Magang : PT. Rante Mutiara Insani : Kantor cabang Jalan Duta I, Blok MM No. 1G Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat. 3. Kegiatan Usaha : Kontraktor Umum dan Jasa Penunjang Pertambangan 4. Periode Waktu Magang 5. Contact Person : Mei Juli 2012 : Yugisworo Human Resource and Legal Manager Phone : 081.150.430.2 RML. Arry Nugroho, SE, MM, CBA Finance and Commercial Manager Phone : 081.251.127.721

3.2 Realisasi Rencana Aktivitas Magang Kegiatan magang dimulai pada hari senin tanggal 7 Mei 2012 dan berakhir pada tanggal 31 Juli 2012. Kegiatan magang dilakukan di Financial and Accounting Department Bekasi dan ditempatkan di bawah naungan Bapak Albert selaku Finance Manager serta dibimbing secara langsung oleh Bapak Ary Nugroho selaku Finance and Commercial Manager. Rencana aktivitas magang pada umumnya dapat direalisasikan dengan baik, sesuai dengan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Namun, untuk pelaksanaannya tidak sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan. Hal ini disebabkan karena adanya pertimbangan lain mengenai waktu yang dialokasikan pada setiap rencana kegiatan yang akan dilakukan. Selama melakukan kegiatan magang, terdapat beberapa rencana kegiatan yang tidak dapat direalisasikan. Seperti:

1. Rekap pencatatan masing masing proyek dan penyiapan lampiran pendapatan / invoice. Hal ini disebabkan karena 2 kegiatan tersebut dilakukan di kantor pusat ( Kalimantan Selatan ) dan kantor cabang Bekasi hanya menerima dokumen yang dikirimkan dari kantor pusat. 2. Membuat laporan maupun catatan keuangan. Pemagang belum mendapatkan kesempatan untuk membuat laporan maupun catatan keuangan perusahaan selama melakukan magang. Karena pemagang ditempatkan dibawah naungan manager finance sehingga tugas pemagang hanya membantu pekerjaan yang dimungkinkan untuk dilakukan. Pengumpulan informasi dilakukan dengan melakukan wawancara dan diskusi dengan beberapa pegawai yang ada di kantor tersebut. Pengumpulan informasi juga dilakukan dengan melihat serta mendokumentasikan beberapa dokumen perusahaan baik softcopy ataupun hardcopy yang terkait dengan aktivitas bisnis perusahaan. Adapun informasi yang dikumpulkan berfokus pada darimana sumber pendapatan, bagaimana cara perhitungannya, bagaimana pendapatan itu diakui, dokumen apa saja yang digunakan, siapa yang berhak untuk mengakui adanya pendapatan, dan hal lain yang berkaitan dengan pengakuan pendapatan perusahaan. Proporsi pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan sangat membantu pemagang dalam melaksanakan kegiatan magangnya. Pihak manajemen

perusahaan memberi kesempatan khusus kepada pemagang untuk mengumpulkan informasi terkait dengan kegiatan magang yang dilakukan, sehingga data dan informasi yang dibutuhkan mudah diperoleh. Selama melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan, pemagang dimungkinkan bertanya kepada beberapa staf perusahaan apabila ada hal yang dirasa kurang dimengerti sehingga proses kegiatan magang berjalan dengan sangat baik. Pada akhir minggu sebelum kegiatan magang berakhir, pemagang diberikan waktu untuk melakukan bimbingan dengan pembimbing kegiatan magang yaitu bapak Ary Nugroho. Bimbingan ini dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisir kesalahan data dan
8

informasi yang diperoleh selama melakukan kegiatan magang ataupun menambah informasi yang dibutuhkan.

3.3 Rincian Aktivitas Magang Rincian aktivitas yang dilakukan oleh pemagang selama melakukan magang di PT. Rante Mutiara Insani disajikan secara rinci pada tabel dibawah ini : Tabel 3.1 Rincian Aktivitas Magang

Waktu Pelaksanaan Minggu ke-1

Kegiatan Yang Dilakukan x Berkenalan dengan setiap pegawai x Mempelajari struktur organisasi dan job description dari tiap bagian x Mengenal peraturan-peraturan serta kebiasaan yang ada di perusahaan x Mempelajari dokumen dokumen yang nantinya akan dikerjakan dalam kegiatan magang x Membuat daftar pertanyaan berkaitan dengan topik pengakuan pendapatan kepada salah satu pegawai perusahaan. x Membuat schedule kegiatan magang. x Melaksanakan setiap aktivitas dan tugas yang diberikan oleh perusahaan.

Minggu s/d ke-4

ke-2 x

Verifikasi memorial invoice dari softcopy ke dokumen hardcopy. Memeriksa kelengkapan dokumen memorial invoice 2011.

Minggu x

(Invoice, Rincian Pekerjaan, Kwitansi, Faktur Pajak) x Pengelompokan Dokumen periode pekerjaannya. x x Rekap pembayaran piutang yang telah terjadi selama tahun 2011. Pengarsipan dokumen memorial invoice 2011 dan dikelompokkan sesuai dengan nama klien serta diurutkan berdasar periode pekerjaannya. x Memeriksa kelengkapan dokumen 9 memorial invoice 2012. memorial invoice 2011 berdasarkan

(Invoice, Rincian Pekerjaan, Kwitansi, Faktur Pajak) x Pengelompokan dokumen periode pekerjaannya. x Rekap pembayaran piutang yang telah terjadi sampai dengan April 2012 . x Pengarsipan dokumen memorial invoice 2012 dan dikelompokan sesuai dengan nama klien serta diurutkan berdasar periode pekerjaannya. x x Mempelajari alur dokumen dari masing-masing kegiatan proyek. Mempelajari pengelompokan nomor akun perusahaan dan jurnal untuk setiap kegiatan transaksi proyek. x Mempelajari Laporan Keuangan Perusahaan pada program akuntansi yang lama. (Worksheet, Balance Sheet, Profit & Loss Statement) x Menganalisis permasalahan yang timbul dan yang mungkin akan timbul serta mengetahui apa penyebabnya. ke-5 x Mempelajari Jurnal jurnal dan laporan keuangan perusahaan pada minggu program akuntansi yang baru. x Entry Jurnal bulan Maret 2012 x Entry Jurnal bulan April 2012 x Entry Jurnal bulan Mei 2012 x Entry Jurnal bulan Juni 2012 x Memeriksa dan mencocokan jurnal rekonsiliasi yang dibuat oleh bagian finance. x Menganalisis permasalahan yang timbul dan yang mungkin akan timbul serta mengetahui apa penyebabnya. Minggu ke - x 11 x memorial invoice 2012 berdasarkan

Minggu s/d ke- 10

Mengumpulkan informasi mengenai permasalahan yang sering terjadi berkaitan dengan pengakuan pendapatan. Mengumpulkan informasi untuk setiap kegiatan proyek yang sedang dilaksanakan oleh perusahaan x Mengikuti setiap kegiatan atau tugas dari perusahaan. 10

Minggu ke - x 12 x

Melakukan berbagai wawancara untuk mengkonfirmasi masalah dan mengetahui penyebab-penyebabnya. Mengumpulkan dokumen dokumen terkait dengan kegiatan magang x Mengkonsultasikan hasil laporan magang sementara kepada pembimbing kegiatan magang di perusahaan x Menandingkan dengan teori yang ada dan memberi saran perbaikan bagi proses pengakuan pendapatan serta pencatatannya pada perusahaan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data x Metode Wawancara Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Wawancara ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada bagian-bagian terkait dengan

pengakuan pendapatan perusahaan. Bagian bagian itu meliputi Finance and Commercial Manager, Finance and Accounting Manager, Accounting Supervisor, Finance Manager, dan Staff Accounting. x Metode Observasi Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati suatu objek penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengamatan dilakukan pada proses proses yang berlangsung terkait dengan pengakuan pendapatan dan terhadap dokumen dokumen perusahaan terkait dengan kegiatan bisnis yang dijalankan. Metode ini dilakukan penulis melalui kegiatan magang di PT. Rante Mutiara Insani, sehingga penulis mengetahui tentang proses pengakuan pendapatan di PT. Rante Mutiara Insani. x Metode Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan cara meng-copy dokumen dokumen dan mencatat informasi informasi yang terkait dengan kegiatan magang. Dokumen dokumen dan informasi tersebut diperoleh dari
11

bagian Financial and Accounting yang berupa invoice, faktur pajak, berita aacara pembayaran, dan dokumen-dokumen pendukung proses pengakuan pendapatan pada perusahaan.

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Perusahaan PT Rante Mutiara Insani suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dengan Akta Nomor 40 tertanggal 20 Juni 1996, berdomisili di Jalan Belimbing D III Nomor 13 Komplek Pertamina Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan. Pada awal operasinya, perusahaan ini memfokuskan bidang usahanya pada jasa penunjang pertambangan, yaitu dengan mengerjakan proyek-proyek pendukung industri pertambangan batubara serta menyewakan alat-alat berat maupun kendaraan sarana penunjang operasional bagi perusahaan-perusahaan kontraktor batubara atau menjadi subkontraktor bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Dalam perkembangannya, saat ini perusahaan telah meningkatkan bidang usaha dan kemampuannya sebagai penyedia jasa pertambangan atau sebagai kontraktor bagi perusahaan-perusahaan pemilik konsesi pertambangan batubara.

4.2 Visi, Misi dan Komitmen Perusahaan Visi: Menjadi perusahaan yang tangguh, efisien, dan efektif dalam bidangnya Misi: Selalu memberikan yang terbaik kepada mitra kerja, perusahaan dan karyawan Komitmen: Selalu belajar serta meningkatkan kemampuan setiap saat, selalu mengutamakan keselamatan kerja dan hasil kerjasama (team work) dalam setiap kegiatan, selalu berpikir positif atas setiap perubahan yang terjadi

12

4.3 Lingkup Usaha Perusahaan Luas lingkup usaha perusahaan saat ini adalah di wilayah Propinsi Kalimantan Selatan, yaitu di proyek penambangan batubara PT Adaro Indonesia serta proyek-proyek PT Pertamina UBEP Tanjung, dan di wilayah Propinsi Kalimantan Timur, yaitu di Kabupaten Paser dengan mengerjakan proyek penambangan batubara milik PT Kideco Jaya Agung serta PT Tunas Muda Jaya. Untuk menunjang seluruh kegiatan usahanya, terutama dari segi administrasi dan keuangan, perusahaan mendirikan kantor perwakilan yang berlokasi di Jalan Duta I Blok MM No. 1G Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat. Dari segi logistik dan kebutuhan material untuk kegiatan operasionalnya, perusahaan mendirikan Work Shop dan Depo Logistik di Haul Road KM 68, Site Adaro, Kalimantan Selatan. Saat ini PT Rante Mutiara Insani fokus kepada kegiatan usaha pertambangan batubara. Di bidang jasa pertambangan batubara, perusahaan bertindak sebagai kontraktor bagi perusahaan-perusahaan pemilik tambang atau pemegang ijin penambangan dengan kegiatan ekploitasi di lahan yang ditentukan oleh pemilik tambang. jasa

4.4 Mitra kerja dan proyek yang dikerjakan. Mitra kerja dan proyek-proyek yang telah dikerjakan perusahaan dari sejak berdirinya hingga saat ini dapat disebutkan sebagai berikut: 1. PT. Pertamina Talisman (Tanjung) Ltd 1996 1998, 2005 - sekarang. Road Maintenance & Ditching ( Land Clearing & Site Preparation, Penyiapan Tapak Lokasi Bor) 2. PT. Adaro Indonesia 1997 sekarang. Earthworks, Road Maintenance, Settling Pond, Leveling Haul Road, Haul Road Relocation, Reclamation/Environment. 3. PT. Pamapersada Nusantara ( Job Site Adaro) 1999 sekarang. Overburden and Coal Hauler access road, Land Clearing, Work Preparation, Coal Cleaning and Removal Overburden, Road

Maintenance, Coal Transportation.

13

4.

PT. Madhani Telatah Nusantara (Senoni) 2003 2005. Coal Getting, Coal Cleaning and Removal Overburden, Road Maintenance, Coal Transportation.

5.

PT. Pamapersada Nusantara ( Job Site Kideco) 2003 sekarang. Land Clearing & Grubbing, Ripping & Dozing, Road Maintenance, Compacting, Workshop Support & Tire Handling.

6.

PT. Pamapersada Nusantara ( Job Site Asam 2) 2004 2006. Overburden and Coral Hauler Access Road, Land Clearing, Work Preparation, Removal Overburden, Coal Transportation.

7.

PT. Multi Harapan Utama (Tenggarong) 2005 sekarang. Mining Contractor.

8.

PT. Arkananta Apta Pratista (Senoni) 2004 2005. Coal Getting, Work Preparation, Road Maintenance, Coal

Transportation. 9. PT. Sapta Indra Sejati (SIS) Site Adaro 2004 sekarang. Land Clearing, Work Preparation, Road Maintenance, Coal

Transportation. 10. PT. Kideco Jaya Agung (Batukajang) 2006 sekarang Earthworks, Setting Pond, Civil Environment 11. PT. Tunas Muda Jaya (Batusopang) 2008 sekarang. Mining Contractor. 12. PT. Istaka Karya 2002 2003. Double Track Railways, Toll Road Cikampek West Java

4.5 Kegiatan Usaha Perusahaan. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT. Rante Mutiara Insani dapat dibagi menjadi 3 kegiatan utama, yaitu : x Pertambangan Batubara / Coal Mining : 1. Pembangunan di sektor pertambangan (Development of mining front) x x Pembukaan Lahan (Land Clearing) Penghapusan lapisan tanah atas (Top Soil Removal)
14

Pembangunan akses / jalan menuju tambang (Construction of access / in pit road)

(Bench and slope finishing)

2. Pengupasan lapisan penutup tanah (Removal and Stripping of Overburden) x x x Penyimpanan (Stock pilling) Pengangkutan (Loading) Pengangkutan ke daerah pembuangan limbah designated waste disposal area) 3. Pengelolaan Pembuangan Limbah (Disposal Management) x x x Penyebaran (Spreading) Pemadatan (Compacting) Pembuatan saluran / pemerataan (Drainage/Leveling) (Hauling to

4. Penggalian batubara siap jual atau penyimpanan (Extraction of Salable Coal or Deposit) x x x Pembersihan permukaan (Surface cleaning) Pengangkutan (Loading) Pengangkutan ke pabrik pengolahan batubara (Hauling to coal preparation plant) 5. Stockpiling and Loading into The Barge Drainage of Mining Front x x x x Pembuatan Selokan / Saluran (Construction of perimeter ditch) Sistem Drainase (Drainage system) Instalasi Bak Penampung dan Pompa (Sump and pump installation) Sistem pengeringan (Dewatering system)

6. Pemeliharaan Jalan pengangkutan (Haulroad Maintenance) x x x x Sistem Drainase (Drainage system) Grading Pemadatan (Compacting) Penekanan debu (Dust suppression)

15

x Proyek Konstruksi (Construction) : 7. Kontraktor Umum (General Contractor) x x x x x x Persiapan Lahan (Land preparation) Pengupasan Tanah (Stripping) Pemotongan dan Pengisian (Cutting and filling) Pengangkutan dan pemadatan (Hauling and compacting) Konstruksi jalan (Road construction) Pengaturan konstruksi (Setting pond construction)

x Persewaan Alat-Alat Berat (Rent): 8. Persewaan Alat Berat x Penyewaan alat-alat berat beserta operatornya.

4.6 Struktur Organisasi Perusahaan ( Financial & Accounting Dept ) General Manager Of Financial and Accounting

Manager Of Financial and Accounting

Accounting Assistant Manager

Financial Assistant Manager

Payroll Supervisor

Tax Supervisor

Accounting Supervisor

Financial Supervisor

Accounting Staff & Administration Site Support Keterangan :

Accounting Staff

Cashier

Financial Staff

: Garis Perintah / Koordinasi Langsung Sumber : Human Resource and Legal Department 16

4.7 Job Description bagian Financial and Accounting Karena penelitian berfokus pada bagian financial and Accounting kantor cabang Bekasi, maka penulis hanya menguraikan job description untuk bagian Financial and Accounting. Berikut ini merupakan uraian pekerjaan untuk masing masing bagian : Tabel 4.1 Tabel Job Description
Jabatan General Manager of Financial and Accounting Uraian Tujuan Jabatan : x Bertanggung jawab atas implementasi kebijakan perusahaan dan memastikanberjalannyaperaturanperusahaanserta kesesuaiannya dengan objektif dan strategi perusahaan sesuai target bisnis perusahaan secara menyeluruh. Tanggung Jawab dan Wewenang x Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal x Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta memastikan kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat x Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan tahun berikutnya x Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi perusahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang timbul x Mengarahkan fungsi setiap departemen dalam menjalankan strategi perusahaan Tujuan Jabatan : x Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target financial perusahaan.

Manager of Financial and Accounting

Tanggung Jawab dan Wewenang : x Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu. x Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. x Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan. 17

x Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan. x Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan. x Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya x Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan. Tujuan Jabatan : x Merencanakan, mengembangkan dan mengontrol fungsi keuangan di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan target financial perusahaan.

Finance Assistant Manager

Tanggung Jawab dan Wewenang : x Memeriksa pengeluaran uang kas perusahaan yang bersifat umum dan rutin sesuai dengan batas jumlah pengeluaran yang telah ditetapkan (authorized) x Memeriksa kelengkapan & keabsahan bukti pengeluaran kas/bank sebagai media pembayaran berikut dokumen pendukungnya sebelum diserahkan kepada GM Fin & Acc x Memeriksa dan menandatangani laporan harian kas/bank sebelum diserahkan kepada GM Fin & Acc untuk memastikan transaksi keuangan disusun berdasarkan data / fakta yang benar x Memonitor dan mengevaluasi pembayaran kepada supplier atas pembelian unit alat alat berat agar bisa terkontrol pembayarannya sesuai keberadaan unit x Mengkoordinasikan, mengontrol perencanaan, pelaporan, dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu dan sesuai dengan peraturan pemerintah x Mengontrol arus kas perusahaan (cash flow), terutama pengelolaan hutang dan piutang sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan x Mengelola fungsi keuangan dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu x Menganalisa anggaran dari seluruh site untuk keperluan estimasi anggaran keseluruhan, agar dapat dikonsolidasi sebagai bahan budget plan

18

x Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan serta mengontrol pelaksanaannya x Memonitor ke seluruh site untuk memastikan apakah semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib, teratur dan telah sesuai dengan prosedur x Stock opname / cash opname minimal 1-3 bulan sekali ke seluruh site untuk memastikan apakah pencatatan seluruh laporan sesuai dengan yang dilaporkan. x Mengontrol tagihan invoice sesuai tagihan produksi dan rental per masing-masing proyek serta melaporkan bukti potong pajak apabila ada transaksi via bekasi. x Merencanakan & mengkonsolidasikan perpajakan dengan bagian pajak, khususnya untuk Pph 23 dan PPN x Mengontrol piutang jatuh tempo dari pemberi kerja dan menginformasikan kepada atasan agar dapat ditindaklanjuti pembayarannya x Mengatur cashflow untuk rencana droping dan pembayaran kepada supplier, pembayaran leasing bank / non bank, pinjaman KMK, dan pinjaman kepada pihak ketiga. x Merencanakan, memonitor tagihan (sesuai invoice) dan menagih kepada bagian keuangan pemberi kerja atas invoice yang sudah jatuh tempo. x Wajib menanyakan kepada administrasi seluruh site apabila ada hal-hal yang kurang jelas sehubungan dengan PPU/anggaran yang diajukan Tujuan Jabatan : x Menyusun laporan keuangan bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan perusahaan untuk memastikan laporan keuangan tersebut sesuai dengan PSAK dan regulasi pemerintah yang berlaku serta dapat terlaporkan secara tepat waktu dan akurat.

Accounting Assistant Manager

Tanggung Jawab dan Wewenang : x Memeriksa laporan dari seluruh transaksi voucher kas / bank harian / bulanan dari site dan memberikan paraf sebelum data di input ke program apabila data tersebut sudah dianggap benar x Melakukan reconcile salary, jamsostek untuk seluruh karyawan setiap akhir bulan dengan bagian tax & payroll x Memeriksa hasil general ledger sebelum closing, apakah akun akun yang sudah diposting sudah dibukukan dengan benar x Memeriksa hasil laporan keuangan bulanan (balance sheet, income statement) untuk keperluan penyampaian informasi keuangan kepada management, bank, dan pajak x Menyusun laporan keuangan bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan untuk kepentingan pemeriksaan audit, bank, dan manajemen ( internal & external) x Memonitor tagihan pembayaran dan menginformasikan kepada bagian keuangan apabila invoice sudah jatuh tempo namun belum dibayar oleh pemberi kerja x Membuat daftar rekapitulasi pendapatan setiap bulan dan meng-

19

Staff Accounting and Administration Site Support

update setiap ada terbit invoice masuk dan menginformasikan kepada kasir, FAM, dan GM x Menyimpan seluruh data rekening bank, laporan keuangan bekasi / seluruh site dan bukti bukti penting lainnya x Membantu atasan didalam menyiapkan data apabila ada pemeriksaan dari auditor/pajak dan permintaan data dari bank x Menjalin hubungan baik dengan pihak external untuk meningkatkan kerjasama baik dalam informasi peraturan pajak maupun dalam pelaporan penting lainnya Tujuan Jabatan : x Menerima, mengecek, dan mengevaluasi laporan bulanan dari proyek agar dapat membantu proses pembuatan laporan keuangan secara tepat waktu dan membantu administration site support

Tanggung jawab dan Wewenang : x Memeriksa dan mengevaluasi laporan bulanan dari seluruh proyek apakah sudah sesuai antara bukti pengeluaran via kas dan bank x Memonitor dan memastikan bahwa laporan seluruh site sudah menyampaikan fotocopy rekening buku tabungan x Merapihkan seluruh data laporan bulanan seluruh proyek yang diterima agar dapat diproses secepatnya x Mencatat, mengevaluasi, dan membuat daftar seluruh asuransi kendaraan sarana dan alat alat berat (A2B) perusahaan dan disimpan dengan rapih x Memonitor dan menginformasikan kepada atasan apabila ada asuransi kendaraan sarana dan A2B perusahaan yang sudah jatuh tempo agar dapat dibayar sesuai skejul pembayaran x Membuat daftar anggaran biaya asuransi kendaraan yang akan jatuh tempo agar dapat dibuat anggaran biayanya ke bagian keuangan x Membantu pekerjaan lain di bagian finance & accounting untuk memperlancar dalam pembuatan laporan keuangan x Membantu atasan didalam menyiapkan data apabila ada pemeriksaan dari auditor/pajak dan permintaan data dari bank x Menjalin hubungan baik dengan pihak external untuk meningkatkan kerjasama baik dalam informasi peraturan pajak maupun dalam pelaporan penting lainnya. Staff Financial Tujuan Jabatan : & Accounting x Menerima, mengecek, dan mengevaluasi laporan bulanan dari proyek agar dapat membantu proses pembuatan laporan keuangan secara tepat waktu dan akurat.

Tanggung Jawab dan Wewenang : x Memeriksa dan mengevaluasi laporan bulanan dari seluruh proyek apakah sudah sesuai antara bukti pengeluaran via kas dan bank x Wajib menanyakan kepada bagian administrasi seluruh site 20

x x x

x x x

apabila ada laporan bulanan yang belum disampaikan atau belum benar Memonitor dan memastikan bahwa laporan seluruh site sudah menyampaikan fotocopy rekening buku tabungan Merapihkan seluruh data laporan bulanan seluruh proyek yang diterima agar dapat diproses secepatnya Membantu memonitor dan mengevaluasi piutang seluruh karyawan dan menginformasikan kepada karywawan apabila ada mutasi yang masih outstanding terlalu lama Membantu memonitor, mengevaluasi, dan membuat rekapan biaya pengobatan karyawan, biaya telepon, dan biaya lainnya sehubungan dengan biaya objek pajak lainnya Membantu pekerjaan lain di bagian finance & accounting untuk memperlancar di dalam pembuatan laporan keuangan Membantu atasan didalam menyiapkan data, apabila ada pemeriksaan dari auditor/pajak dan permintaan data dari bank Menjalin hubungan baik dengan pihak external untuk meningkatkan kerjasama baik dalam informasi peraturan pajak maupun dalam pelaporan penting lainnya

Sumber : Human Resource and Legal Departement

4.8 Sumber Pendapatan PT. Rante Mutiara Insani 1. Penambangan Batubara (Coal Mining) Penambangan batubara merupakan kegiatan utama perusahaan. Perusahaan melakukan penambangan batubara sesuai dengan kontrak perjanjian kerja yang dilakukan dengan pemilik ijin penambangan batubara (PKP2B). 2. Kontruksi (Construction) Di bidang Jasa Penunjang Pertambangan, perusahaan melakukan kegiatan-kegiatan atau proyek-proyek pendukung pertambangan seperti : pembuatan jalan menuju lokasi tambang, pembuatan kolam

penampungan air (Settling Pond), dan kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. 3. Rental Alat Berat ( Heavy Equipment Rent ) Rental merupakan kegiatan penunjang perusahaan. Dalam hal ini perusahaan menyewakan alat alat berat atau sarana yang dimiliki perusahaan untuk menunjang kegiatan operasi pihak lain.

21

4. Pendapatan Lainnya ( Other Income ) Ketika perusahaan melakukan penjualan bahan bahan sisa dari kegiatan proyek, maka perusahaan mengakui sebagai pendapatan lain lain. Bahan bahan sisa tersebut bisa berupa sparepart bekas, ban bekas, dan material lainnya yang berhubungan dengan proyek. Pendapatan atas penjualan bahan sisa tersebut tidak mengurangi beban langsung / biaya overhead proyek karena material yang dijual diasumsikan telah habis masa manfaatnya.

4.9 Penjelasan untuk setiap perjanjian kontrak pekerjaan yang dilakukan 4.9.1 Pertambangan Batubara Dalam kontrak kerja pertambangan batubara (mining), dikenal 2 macam bentuk perjanjian berkaitan dengan metode perhitungan harga: 1. Single Rate. Yaitu harga satuan output hanya dihitung dari coal (batubara) yang dihasilkan, berapa ton volume batubara yang dihasilkan dalam satu periode dikalikan harga per ton batubara sesuai perjanjian. 2. Double Rate. Yaitu harga satuan output dipecah menjadi 2 bagian, harga batubara per ton dan harga Over Burden (OB) per Bcm (satuan batubara dalam centimeter kubik padat). Maka perhitungan tagihannya dalam satu periode menjadi : (Volume Over Burden x Harga per Bcm) + (Volume Coal x Harga per Ton) Pada prinsipnya kedua bentuk perjanjian tersebut akan

menghasilkan total pendapatan yang relatif sama, karena masing masing sudah diperhitungkan pada saat melakukan negoisasi harga. Hanya saja ketika menggunakan bentuk perjanjian double rate, cash flow perusahaan pada saat awal proyek lebih baik karena sudah bisa menagihkan pendapatan berdasarkan output tanah kupasannya (Over Burden). Dari sisi pemilik tambang juga tidak harus membayar besar ketika batubara sudah

22

ter-ekspose, karena sebagian besar tanah kupasannya (Over Burden) sudah diperhitungkan/dibayar pada tahap tahap awal pelaksanaan proyek.

4.9.2 Rental Dalam perjanjian kontrak untuk kegiatan rental, disebutkan secara rinci jenis alat yang digunakan, tahun pembuatan alat, jumlah unit, harga satuan, harga satuan diatas jam minimum, availability minimum, dan jam minimum pemakaian alat dalam satu bulan. Tarif yang digunakan dalam kegiatan rental ini adalah jam pemakaian alat. Apabila selama masa kontrak perusahaan tidak dapat memenuhi target pemakaian alat

minimum dikarenakan cuaca yang buruk dan faktor penghambat lain diluar kesalahan perusahaan, maka perusahaan akan menagihkan kepada pemberi kerja sebesar jam pemakaian alat minimum. Tetapi jika perusahaan tidak dapat memenuhi jam pemakaian alat minimum yang diakibatkan oleh kesalahan perusahaan seperti kerusakan mesin atau kurangnya dukungan operator untuk mengoperasikan mesin maka perusahaan akan terkena penalty. Besarnya denda atau penalty sesuai dengan perjanjian kontrak dengan masing masing pemberi kerja. Penentuan harga kontrak / rental dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : a) Harga Rental Termasuk BBM Harga rental termasuk BBM terdapat 2 perlakuan : 1. BBM di supply sendiri oleh kontraktor sehingga kontraktor membeli sendiri BBM dan semuanya adalah merupakan biaya bagi kontraktor. 2. BBM di supply oleh pemilik tambang / penyewa. Hal ini berarti kontraktor menggunakan BBM dari penyewa, sehingga setiap periode dihitung pemakaian aktual BBM dan dibebankan sebagai biaya atau dibuat debit note oleh penyewa yang mengurangi pembayaran tagihan.

23

b) Harga Rental Tidak Termasuk BBM Harga rental tidak termasuk BBM terdapat 2 perlakuan : 1. BBM disediakan oleh penyewa. Apabila BBM disediakan oleh penyewa, maka pemakaian BBM didasarkan pada standar yang ditentukan. Apabila terdapat kelebihan atas pemakaian BBM, maka akan dibebankan kepada pihak kontraktor. 2. BBM disediakan oleh kontraktor. Apabila BBM disediakan oleh kontraktor, maka pemakaian BBM berdasarkan standar alat akan ditagihkan kepada penyewa dengan harga dan perhitungan yang telah ditetapkan. Perlakuan inilah yang menimbulkan adanya tagihan untuk fuel (invoice) sehingga diperlakukan sebagai pendapatan BBM.

4.9.3 Konstruksi Kegiatan konstruksi biasanya dilaksanakan berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK). Dalam SPK ini disebutkan secara rinci berapa kisaran volume pekerjaan dalam satuan meter kubik (m3) atau kilometer (km) untuk pembuatan jalan, berapa target waktu penyelesaian, dan jumlah nominal untuk pekerjaan tersebut. Untuk kegiatan konstruksi, perusahaan dibayar berdasarkan nominal yang sudah disebutkan dalam SPK atau bisa disebut secara borongan.

4.10 Proses Bisnis o Pertambangan Batubara : Setelah adanya perjanjian kontrak dengan pemberi kerja, selanjutnya kegiatan penambangan batubara (Coal Mining) dilakukan dalam beberapa tahapan pekerjaan. Tahap pertama dimulai dari Penyiapan Lahan (Land Clearing), selanjutnya dilakukan pengupasan tanah atau penggalian (Digging). Apabila tahapan tersebut telah dilakukan, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengambilan batubara (Coal getting).
24

Batubara yang telah diperoleh kemudian di angkut sampai ke pelabuhan (Coal Loading). Untuk kegiatan-kegiatan tersebut perusahaan dibayar berdasarkan output atau hasilnya. Output dari kegiatan ini adalah berupa tanah kupasannya (Over Burden/OB) dihitung dengan satuan meter kubik (m3), Batubara (Coal) dihitung dengan satuan Ton, dan jasa

pengangkutannya dihitung dengan satuan Ton/KM. Tarif harga untuk Over Burden per m3 dan Coal per Ton ditetapkan dengan matrix harga atau tabel yang memperhitungkan jarak (distance). Jarak yang dimaksud merupakan jarak vertikal yaitu ketinggian dari permukaan dan jarak horizontal yaitu kemana tanah kupasan atau batubara tersebut diangkut atau lokasi pit. Kegiatan perhitungan untuk setiap proyek yang dilaksanakan oleh PT. RMI dilakukan di lokasi proyek. Proses perhitungan dimulai dengan melakukan rekap progress produksi harian (daily report) yang dilakukan oleh engineering dari setiap proyek/site. Selanjutnya, akan dilakukan cross check atau sering disebut dengan joint survey. Joint survey ini dilakukan oleh engineering dan produksi antara pihak PT. RMI dengan pihak pemberi kerja ( bowheer ). Apabila hasil dari joint survey telah disepakati oleh kedua belah pihak, diterbitkan berita acara joint survey yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Berdasarkan berita acara tersebut, bagian administrasi proyek/site akan membuat invoice. Invoice yang telah dibuat selanjutnya diserahkan dari pihak RMI kepada enginering pemberi kerja, untuk mendapatkan persetujuan. Jika invoice tersebut telah sesuai dengan hasil joint survey yang dilakukan sebelumnya, maka akan dibuatkan faktur pajak oleh bagian Tax & Payroll perusahaan. Selanjutnya, Dokumen Invoice, Faktur Pajak, dan Berita Acara Joint Survey diserahkan ke bagian administrasi proyek/site untuk dibuat laporan Bulanan ( Production Payment Summary ) per proyek/site. Setelah semua proses telah selesai, copy rangkap dari invoice, faktur pajak, dan kwitansi dikirim ke bagian Accounting kantor cabang Bekasi untuk dilakukan

25

proses selanjutnya sedangkan dokumen aslinya dikirim kepada pemberi kerja sebagai laporan pekerjaan yang telah diselesaikan.

o Konstruksi : Sebelum melakukan perhitungan untuk kegitan konstruksi, kontraktor mendapatkan project plan dan target yang dituangkan dalam kontrak kerja. Perencanaan proyek tersebut yang nantinya digunakan sebagai dasar perhitungan penyelesaiannya. Perhitungan pendapatan didasarkan pada prosentase penyelesaian proyek yang sedang dikerjakan yang dituangkan dalam project summary sheet. Dalam dokumen project summary sheet dijelaskan jenis pekerjaan yang dikerjakan, alat apa saja yang dipakai, dan rincian penyelesaian pekerjaan. Dari rincian pekerjaan tersebut dapat diketahui presentase penyelesaian pekerjaan dalam satu periode setelah ditandingkan dengan jumlah total pekerjaan. Total pekerjaan itulah yang nantinya digunakan sebagai dasar penagihan kepada pemberi kerja dengan menerbitkan invoice sesuai dengan periode pekerjaannya.

o Rental : Perhitungan untuk kegiatan rental tidak berbeda jauh dengan kegiatan mining. Hal yang membedakan hanyalah satuan untuk menghitung dan dokumen pendukungnya. Kegiatan rental alat berat dihitung berdasarkan jam pemakaian alat, sehingga dokumen yang digunakan adalah time sheet. Berdasarkan time sheet tersebut, maka dibuatlah invoice untuk menagihkan pembayaran kepada pemberi kerja.

Perekapan Dokumen Hasil rekap invoice yang diterima bagian Accounting kantor cabang Bekasi yang berupa softcopy di cocokan dengan copy rangkap invoice yang dikirim berupa hardcopy. Proses pencocokan/verifikasi dilakukan dengan mencocokan nomor invoice dengan nominal yang
26

tertulis. Dokumen invoice, faktur pajak, dan lampirannya kemudian diarsipkan sesuai dengan nama pemberi kerja dan dikelompokan berdasarkan periode pekerjaannya. Hasil rekap invoice yang berupa softcopy digunakan oleh bagian finance untuk memonitor pembayaran, menagih sesuai tanggal jatuh tempo, dan membuat laporan penerimaan pembayaran. Pada tahapan ini, bagian finance membuat memorial voucher untuk mencatat jumlah piutang untuk setiap invoice yang diterima dan selanjutnya jurnal tersebut diinput pada software akuntansi perusahaan.

Penagihan Penagihan dilakukan secara periodik bulanan sesuai dengan periode pekerjaan atau sesuai dengan kontrak yang sudah disepakati. Umumnya, cut off untuk satu periode pekerjaan dimulai dari tanggal 26 bulan dimulai pekerjaan sampai dengan tanggal 25 bulan berikutnya.

Penerimaan Pembayaran Perusahaan tidak memberlakukan pembayaran uang muka untuk setiap pekerjaannya sehingga pembayaran dilakukan berdasarkan termin yang telah disepakati pada kontrak atau perjanjian tertulis. Jangka waktu pembayaran cukup variatif mulai dari n/30 sampai dengan n/60 sesuai dengan kontrak yang telah disepakati dengan pemberi kerja. Jangka waktu termin (term of payment) dihitung sejak dokumen penagihan (invoice) diterima oleh pemberi kerja secara lengkap dan benar sampai dengan jatuh tempo yang ditentukan. Akan tetapi, secara prakteknya terkadang pemberi kerja melakukan pembayaran kurang dari periode yang ditentukan dan ada yang melakukan pembayaran melampaui batas pembayaran (over due). Hal ini terjadi karena pemberi kerja membuat skedul pembayaran untuk mengatur cash-flownya. Misalnya, pembayaran dilakukan setiap minggu ke -2 dan sebagainya. Sehingga invoice tidak dibayarkan secara satu per satu (every single invoice), tetapi bisa dalam beberapa invoice sekaligus atau biasanya dibuat porto folio. Diluar kemungkinan tersebut, tetu saja
27

terdapat

keterlambatan

pembayaran

yang

memang

mundur

pembayarannya atau overdue. Dalam klausul kontrak, biasanya ditentukan penalty atas keterlambatan pembayaran yang besarnya variatif. Akan tetapi, secara prakteknya pengenaan penalty atas keterlambatan

pembayaran jarang dilakukan.

Pengakuan Pendapatan Apabila pemberi kerja telah membayar atas apa yang ditagihkan sesuai dengan tanggal jatuh tempo, maka selanjutnya bagian finance perusahaan akan mengakui pendapatan tersebut sesuai dengan periode dan jenis pekerjaannya. Untuk mengetahui apakah pemberi kerja telah melakukan pembayaran, maka perusahaan akan melakukan konfirmasi melalui telepon kepada pemberi kerja untuk mengkonfirmasi pembayaran. Setelah pemberi mengkonfirmasi pembayaran, maka bagian kasir perusahaan akan menghubungi pihak bank penerima pembayaran yang telah ditentukan untuk menanyakan apakah ada uang masuk dari nomor rekening pemberi kerja. Ketika pihak bank telah mengkonfirmasi bahwa telah terjadi transfer yang dimaksudkan, maka pihak kasir akan mengkonfirmasi kepada bagian finance bahwa piutang kontrak dari pemberi kerja telah dibayar. Selanjutnya, bagian finance akan mengakui pendapatan atas kontrak sesuai dengan periode pekerjaan kontrak yang ditagihkan. Pada tahap ini, perusahaan telah mengakui pendapatan dan telah mengurangkan piutang dari pemberi kerja. Dalam penerapan akuntansi kontrak konstruksi berkaitan dengan pengakuan pendapatan, PT Rante Mutiara Insani menggunakan metode presentase penyelesaian. Metode tersebut sesuai dengan standar keuangan yang berlaku untuk perusahaan konstruksi di indonesia. Perusahaan konstruksi dapat menggunakan metode ini untuk mengakui pendapatan dengan memperhatikan tahapan penyelesaian suatu kontrak pekerjaan. Pendapatan yang diterima ketika prestasi pekerjaan telah dicapai dapat dinilai menggunakan dokumen dokumen pendukung kegiatan
28

perusahaan, seperti : production summary sheet untuk kegiatan penambangan batubara, rekap biaya pekerjaan untuk kegiatan konstruksi, dan time sheet untuk kegiatan rental alat penunjang pertambangan. Pendapatan kontrak dapat diakui oleh perusahaan apabila mampu diukur secara andal dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomu yang berkaitan dengan kontrak akan tertagih dan mengalir ke perusahaan.

Pendapatan kontrak pada masing masing jenis pekerjaan yang disajikan dan dinyatakan dalam surat perjanjian kontrak mempunyai tingkat kepastian yang tinggi karena mempunyai landasan hukum yang kuat. Hak dan kewajiban pihak kontraktor dengan pihak pemberi kerja tertuang dalam surat perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak.

Pencatatan Atas Pengakuan Pendapatan Pembayaran yang telah diterima dari pemberi kerja kemudian dibuatkan jurnal untuk mencatat pendapatan yang diperoleh. Dasar dari pembuatan jurnal adalah dokumen invoice dan konfirmasi dari pihak bank. Jurnal dalam bentuk bank voucher dibuat dalam file excel dan dikelompokan berdasarkan periode pekerjaan dari setiap proyek/site. Tujuan dari pembuatan bank voucher ini adalah sebagai controler dari hasil perhitungan yang akan dihasilkan dari sistem informasi akuntansi dan sebagai arsip tertulis bagi perusahaan. Apabila perhitungan telah sesuai, maka selanjutnya hasil rekap pendapatan yang berupa bank voucher digunakan untuk input jurnal transaksi ke dalam software akuntansi perusahaan yang kemudian akan diolah menjadi laporan keuangan.

Retensi Ketika perusahaan melakukan kontrak kerja dengan pihak pemerintah atau BUMN, maka perusahaan akan mengakui adanya retensi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan. Retensi pada PT Rante Mutiara
29

Insani disebut sebagai jaminan penyelesaian proyek. Jaminan penyelesaian proyek biasanya berlaku ketika terjadi kontrak kontrak kerja dengan pemerintah atau BUMN. Berbeda dengan perlakuan retensi pada umumnya, jaminan penyelesaian proyek dilakukan dengan pembuatan bank garansi atau pembentukan dana untuk keperluan khusus dimana dana dicadangkan dan hanya dapat dipakai sesuai peruntukan pembuatannya. Pembentukan dana cadangan ini dimaksudkan untuk meyakinkan pemberi kerja bahwa perusahaan masih mempunyai dana untuk menyelesaikan proyek. Adapun jurnal dari pembentukan dana cadangan adalah sebagai berikut. a) Pada saat mencatat jaminan. Kas / Bank - Sebagai jaminan penyelesaian proyek Kas / Bank b) Pada saat proyek dinyatakan selesai Kas / Bank Kas / Bank - Sebagai jaminan penyelesaian proyek Dikarenakan hampir semua klien dari PT Rante Mutiara Insani adalah perusahaan swasta, maka jarang sekali terjadi retensi atau pembentukan dana cadangan sehingga informasi yang diperoleh hanya sebatas apa yang pernah terjadi ketika perusahaan melaksanakan kontrak kerja dengan pihak pemerintah atau BUMN.

30

Tabel 4.1 Tabel Analisis Proses Bisnis Perusahaan


Proses Bisnis Perjanjian Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan lahan, Penggalian, Pengambilan batubara, Pengangkutan. Dokumen Metode Pengakuan Pendapatan Analisis

Pertambangan

Estimasivolume, jangkawaktu pengerjaan, tarif ( tanah kupasan per m3, batubara per Ton dan pengangkutanper Ton/m3

MiningPresentase summarypenyelesaian sheet, invoice, production payment summary dan faktur pajak.

Penerapan pengakuan pendapatan telah sesuai dengan karakteristik pekerjaan yang dilaksanakan. Pengukuran pendapatan didasarkan pada dokumen dokumen pendukungkegiatanpertambangan batubara. Pendapatan diukur berdasarkan presentasepekerjaanyangtelah diselesaikanterhadapkeseluruhan pekerjaan yang harus dikerjakan.

Konstruksi

Surat Perintah Kerja, project plan, target waktupengerjaan, jenis pekerjaan.

Pembuatan kolam penampungan, pembuatan jalan, dan maintenance sarana penunjang pertambangan.

invoice, rekap biaya pekerjaan dan faktur pajak.

Kontrak selesai dan presentase penyelesaian.

Penerapanpengakuanpendapatan disesuaikan berdasarkan jenis kontrak pekerjaan. Apabila merupakan kontrak jangkapanjang,makaperusahaan menggunakan presentase penyelesaian. Namun apabila hanya kontrak jangka pendek,makaperusahaandapat menggunakan kontrak selesai.

31

Rental

Alat yang digunakan, Tingkat Availibility, Tarifperjam pemakaian alat.

Menyewakan alat berat dan sarana transportasi penunjang pertambangan.

Timesheet, Presentase invoice, berita penyelesaian acara produksi danfaktur pajak.

Penerapan pengakuan pendapatan telah sesuai dengan karakteristik pekerjaan yang dilaksanakan. Pengukuran pendapatan didasarkan pada dokumen dokumen pendukung kegiatan rental. Pendapatan diukur berdasarkan presentase pemenuhan pekerjaan terhadap total pekerjaan yang harus dilaksanakan.

32

Flowchart untuk proses bisnis perusahaan.


Proses Bisnis
Kantor Pusat ( Kalimantan Selatan )

Perjanjian Kontrak

Perjanjian Kontrak

Penambangan Batubara

Melaksanakan Rental

Mining Summary Sheet

Time Sheet Perjanjian Kontrak Menghitung Hasil Pekerjaan

Menghitung Hasil Pekerjaan

Pengerjaan Konstruksi

Invoice

Faktur Pajak

Production Summary Sheet

Mining Summary Sheet

Monthly Report Activity

Invoice

Faktur Pajak

Time Sheet

Berita Acara Produksi

Menghitung Hasil Pekerjaan A Monthly Report Activity Rekap Biaya Pekerjaan C

Invoice

Faktur Pajak

33

Proses Bisnis
Kantor Cabang ( Bekasi )

Invoice

Faktur Pajak

Production Summary Sheet

Mining Summary Sheet

Invoice

Faktur Pajak

Monthly Activity Report

Rekap Biaya Pekerjaan

Grouping & Sorting Dokumen

Grouping & Sorting Dokumen

Invoice

Faktur Pajak

Production Summary Sheet

Mining Summary Sheet

Invoice

Faktur Pajak

Monthly Activity Report

Rekap Biaya Pekerjaan

Membuat Memorial Voucher

Membuat Memorial Voucher

Memorial Voucher

Invoice

Faktur Pajak

Memorial Voucher

Invoice

Faktur Pajak

D D

34

Proses Bisnis
Kantor Cabang ( Bekasi )

Menerima Pembayaran

Informasi pembayaran dari klien dan konfirmasi pada bank

Invoice

Faktur Pajak

Time Sheet

Berita Acara Produksi

Memorial Voucher

Invoice

Rekening Koran

Grouping & Sorting Dokumen

Menginput kedalam software akuntansi perusahaan Berita Acara Produksi Memorial Voucher Invoice

Membuat Bank Voucher

Invoice

Faktur Pajak

Time Sheet

Rekening Koran

Bank Voucher

Membuat Memorial Voucher

Memorial Voucher

N Invoice Faktur Pajak

Menginput kedalam software akuntansi perusahaan

Bank Voucher

Keterangan : Gambar dalam kotak merupakan proses dimana pengakuan pendapatan terjadi.

Keterangan : Gambar dalam kotak merupakan proses dimana pencatatan atas pendapatan yang diperoleh perusahaan terjadi.

35

4.11 Dokumen dokumen yang terkait dengan Pengakuan Pendapatan. 1. Surat Permintaan Pembayaran/Berita Acara Pembayaran Surat permintaan/Berita Acara pembayaran merupakan surat yang dibuat oleh Operation Manager perusahaan kepada pemberi kerja untuk memberitahukan penyelesaian pekerjaan dalam satu periode pekerjaan dan nominal yang harus dibayar oleh pemberi kerja. Dalam surat ini disebutkan jenis pekerjaan, nomor invoice yang menjadi dasar pembuatan surat, lampiran lampiran, alamat pemberi kerja, nominal pembayaran setelah ditambah PPN sebesar 10% untuk transaksi dengan perusahaan lokal dan PPN sebesar 5% untuk transaksi dengan perusahaan asing, dan penanggung jawab atas penerbitan berita acara pembayaran ini adalah Operation Manager. (lihat lampiran 4)

2. Invoice / Faktur Dokumen invoice merupakan lampiran dalam surat permintaan pembayaran. Dalam invoice yang dikirim kepada pemberi kerja disebutkan rincian pekerjaan, perhitungan, dan jumlah nominal dari hasil pekerjaan dalam satu periode. Jumlah tersebut sudah termasuk penambahan PPN sebesar 10% untuk transaksi dengan perusahaan lokal dan PPN sebesar 5% untuk transaksi dengan perusahaan asing. Format dari invoice berbeda untuk setiap pemberi kerja, hal ini terjadi karena setiap pemberi kerja menginginkan format invoice yang berbeda. Dalam invoice ini tertera tanda tangan dari Operation Manager perusahaan dan pemberi kerja. Tanda tangan tersebut merupakan bukti bahwa invoice yang dibuat telah benar berdasarkan rincian pekerjaan yang sudah dilaporkan sebelumnya. (lihat lampiran 5)

3. Faktur Pajak Faktur pajak berisikan jenis pekerjaan yang terkena PPN ataupun pajak lain sehubungan dengan pekerjaan yang ditagihkan kepada pemberi kerja. (lihat lampiran 11)
36

4. Progress Report Activity Progress report activity merupakan dokumen yang berisikan rincian pekerjaan yang dilakukan. Isi dari progress report tersebut berbeda untuk setiap jenis pekerjaan. Untuk kegiatan mining, maka dokumen tersebut menjadi mining summary sheet. Dalam mining summary sheet ini dijelaskan secara rinci pekerjaan apa saja yang sudah diselesaikan dalam satu periode pekerjaan (description), kuantitas dari pekerjaan dalam satu bulan (this month), dan kuantitas keseselurahan dari tiap pekerjaan sampai penagihan periode ini (year to date). (lihat lampiran 7)

5. Berita Acara Join Survey Dokumen berita acara joint survey merupakan dokumen yang dibuat setelah pihak perusahaan dan pemberi kerja melakukan pencocokan data laporan hasil kerja dengan yang di lapangan. Berita acara joint survey tersebut nantinya akan digunakan sebagai dasar pembuatan payment sheet dan pembuatan invoice. (lihat lampiran 12)

6. Kwitansi Kwitansi merupakan lampiran dalam surat permintaan pembayaran yang berisikan jumlah nominal yang harus dibayar oleh pemberi kerja. Kwitansi bukan merupakan bukti bahwa tagihan sudah dibayar, melainkan sebagai acuan oleh pemberi kerja jumlah nominal yang harus dibayar dan kapan jatuh tempo pembayaran. Tanggal jatuh tempo pembayaran adalah tanggal diterbitkan kwitansi pembayaran sampai jangka waktu termin yang disepakati oleh tiap tiap pemberi kerja. (lihat lampiran 6)

7. Memorial Voucher Memorial Voucher merupakan dokumen yang dibuat oleh bagian akuntansi perusahaan. Dokumen ini dibuat setelah copy invoice dari
37

kantor tanjung sampai ke kantor bekasi. Dokumen ini digunakan untuk mengakui piutang dari setiap invoice yang ditagihkan kepada pemberi kerja. (lihat lampiran 1)

8. Bank Voucher Bank Voucher merupakan dokumen yang dibuat oleh bagian akuntansi perusahaan. Dokumen ini dibuat untuk mengakui adanya pembayaran. Dasar pembuatan dokumen ini adalah bukti pembayaran dari pihak bank, rekening koran, ataupun konfirmasi pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada pemberi kerja. (lihat lampiran 1)

4.12 Permasalahan yang ditemukan. Permasalahan yang timbul terkait dengan pengakuan pendapatan pada PT Rante Mutiara Insani dapat dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut : 1. Permasalahan yang bersumber dari pihak eksternal. x Keterlambatan pembayaran tagihan yang dilakukan oleh pemberi kerja. Hal ini biasanya disebabkan oleh permasalahan prosedural seperti lamanya pembuatan berita acara dan tanda tangan dari pihak yang mempunyai wewenang untuk menyetujui pembayaran. Akibat dari keterlambatan pembayaran tersebut berdampak pada cash flow perusahaan yang kurang baik.

2. Permasalahan yang bersumber dari proses internal perusahaan x Penomoran Invoice yang tidak konsisten. Ketika membuat invoice, terkadang terjadi ketidak-konsistenan ataupun terjadi kesalahan dalam penulisan. Kesalahan ini dapat menimbulkan pemberian informasi yang salah karena dalam nomor invoice tersebut terkandung beberapa informasi penting terkait dengan isi invoice, seperti : nomor invoice, kode proyek, bulan dan tahun pembuatan invoice. Apabila salah satu dari informasi penting
38

tersebut salah, bisa terjadi kesalahan pada saat pengolahan data dari invoice tersebut.

Kurang lengkapnya dokumen fisik yang dikirim ke kantor cabang Bekasi. Dokumen fisik tersebut berupa invoice invoice dan faktur pajak yang dikirim dari kantor Tanjung melalui jasa ekspedisi. Apabila Bagian Finance ataupun Accounting membutuhkan informasi dari invoice ataupun faktur pajak yang belum ada di kantor Bekasi, maka kantor Bekasi akan meminta dokumen tersebut dikirim melalui fasilitas faximili. Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya pekerjaan bagian finance dan accounting perusahaan apabila pemberian informasi tidak dilakukan secara cepat.

Format Invoice yang tidak konsisten. Untuk setiap tagihan kepada pemberi kerja, PT RMI mempunyai format invoice yang berbeda. Invoice tagihan merupakan dokumen yang dibuat oleh PT RMI yang ditujukan kepada masing masing pemberi kerja untuk melakukan penagihan pembayaran, sehingga format dari invoice tersebut seharusnya perusahaan yang

menentukan. Akan tetapi selama ini PT Rante Mutiara Insani mengikuti format yang diinginkan oleh pemberi kerja, sehingga invoice yang dibuat untuk masing masing pemberi kerja mempunyai format yang berbeda.

39

5. PENUTUP Setelah melakukan kegiatan magang selama 3 (tiga) bulan, pemagang mendapatkan beberapa hal yang dapat digunakan untuk menunjang pengetahuan terhadap pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh perusahaan kontraktor, terkhusus pada perusahaan kontraktor jasa pertambangan batubara. Hal hal tersebut antara lain : 1. Pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh PT Rante Mutiara Insani telah sesuai dengan PSAK No. 34, yaitu menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method) dan kontrak selesai. 2. Dalam mengestimasi tingkat penyelesaian pekerjaan, PT Rante Mutiara Insani menggunakan metode ukuran output ( output measure ). Informasi mengenai jumlah output yang telah dihasilkan oleh suatu pekerjaan, diperoleh dari masing masing penanggung jawab proyek/pekerjaan. 3. Pengklasifikasian pendapatan dan biaya yang dilakukan oleh PT Rante Mutiara Insani telah sesuai dengan PSAK No. 34. Dimana pendapatan dan biaya yang terkait langsung dengan proyek, diklasifikasikan sesuai dengan masing masing proyek pekerjaan. Sedangkan pendapatan biaya yang tidak terkait langsung dengan kegiatan proyek,

diklasifikasikan masing masing sesuai dengan kelompok pendapatan dan biaya yang ada di perusahaan. 4. PT Rante Mutiara Insani mengakui pendapatan dan beban kontrak, sesuai dengan dimana periode pekerjaan dilakukan. Hal ini diperkuat dengan melihat rincian invoice yang diterbitkan oleh perusahaan. 5. PT Rante Mutiara Insani telah menyajikan adanya pendapatan atas penjualan sisa bahan dan peralatan yang digunakan dalam proyek pekerjaan. Pendapatan tersebut diakui sebagai pendapatan lain lain (other income).

40

6. Penagihan pendapatan dari pemberi kerja dilakukan secara periodik sesuai dengan periode pekerjaan yang dilakukan, dan pembayaran dilakukan sesuai dengan termin yang telah disepakati pada perjanjian kontrak.

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan oleh pemagang selama melakukan kegiatan magang pada PT Rante Mutiara Insani, maka pemagang dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Penerapan penalty untuk keterlambatan pembayaran oleh pemberi kerja hendaknya dapat dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini diharapkan dapat mengurangi terjadinya

keterlambatan pembayaran yang dilakukan oleh pemberi kerja sehingga proses penerimaan dan pengakuan pendapatan perusahaan tidak terganggu. 2. Format invoice dibuat standar tertentu untuk masing masing jenis pekerjaan, bukan masing masing klien. Sehingga perusahaan mempunyai format invoice tersendiri untuk masing masing jenis pekerjaan yang dilakukan. Format tersebut dapat mengacu pada salah satu invoice yang sudah digunakan perusahaan dengan memperhatikan komponen komponen penting yang harus ada di dalamnya. (Lihat lampiran 13, 14, dan 15) 3. Penomoran invoice sebaiknya menggunakan format atau standar tertentu, sehingga memudahkan dalam membaca informasi yang terkandung didalamnya. Seperti, 001/INV/RMI/ABC/MINING/I/2012. 001 adalah nomor invoice, INV- adalah kode untuk invoice, RMI adalah identitas perusahaan yang mengeluarkan invoice, ABC adalah identitas bahwa invoice tersebut ditujukan kepada PT.ABC, MINING adalah keterangan bahwa invoice ini untuk aktivitas pertambangan batubara, I merupakan bulan pembuatan invoice, dan 2012 adalah tahun pembuatan invoice. Susunan dari komponen komponen
41

penyusun nomor invoice tidak boleh terbalik dan harus konsisten. Supaya dikemudian hari dapat digunakan sebagai acuan dalam penelusuran dokumen dan keperluan lain yang terkait dengan invoice tersebut. 4. Penyimpanan dan pengiriman dokumen dokumen pendukung dari kantor pusat ke kantor cabang Bekasi sebaiknya dilakukan secara periodik yaitu setiap satu bulan setelah pekerjaan selesai dikerjakan, sehingga tidak terjadi keterlambatan pekerjaan di kantor cabang bekasi. 5. Kelengkapan dan keakurasian dokumen yang dikirimkan ke kantor cabang bekasi hendaknya dapat ditingkatkan supaya data dan informasi yang diproses di kantor cabang bekasi menjadi lebih akurat. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan kelengkapan dokumen atau melakukan pengecekan terhadap dokumen dokumen sebelum dikirimkan ke kantor cabang bekasi. Selama melakukan kegiatan magang di PT. Rante Mutiara Insani, pemagang memberikan kontribusi secara langsung kepada perusahaan dengan membantu beberapa pekerjaan di Financial and Accounting Department Bekasi. Adapun rincian pekerjaan yang dilakukan selama melakukan kegiatan magang dapat dilihat pada lampiran Jurnal harian kegiatan magang yang ditulis oleh pemagang setiap hari pada saat melakukan kegiatan magang. Dengan terlaksananya kegiatan magang tersebut, maka tujuan awal dari pemagang sebagaimana tertuang pada proposal kegiatan magang dapat dikatakan telah tercapai, yaitu untuk mengetahui bagaimana pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh perusahaan konstruksi terkhusus pada perusahaan kontraktor jasa pertambangan batubara. Adapun hasil dari kegiatan magang dapat digunakan sebagai dokumentasi tertulis bagi perusahaan dan sebagai sumber pengetahuan tambahan bagi pemagang mengenai pengakuan pendapatan yang terjadi pada perusahaan konstruksi, terkhusus pada kontraktor jasa pertambangan batubara.

42

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. BPFE Yogyakarta. Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi, Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi 3. BPFE Yogyakarta. Kieso, Donald E. 2010. Intermediate Accounting thirteen edition. Hoboken : John Wiley & Sons. Undang - Undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 ( revisi 2010 ) tentang Akuntansi Kontrak Konstruksi. Stice, James D., Earl K. Stice, K. Fred Skousen, 2004. Akuntansi Keuangan Menengah, diterjemahkan oleh Salemba Empat, Edisi 15, Jilid I, Salemba Empat, Jakarta. Indonesian Commercial Newsletter. 2010. Industri Pertambangan Batubara di Indonesia http://www.datacon.co.id/Batubara-2010Pertambangan.html 14 Juni 2012. Indonesian Commercial Newsletter. 2010. Jasa Kontraktor Produksi

Berkembang Seiring Perkembangan Industri Batubara http://www.datacon.co.id/Batubara-2010Jasa.html. 14 Juni 2012.

43

Anda mungkin juga menyukai