Kualitas Sirkulasi
Kualitas PERS
Pers berkualitas (quality newspaper) Pers populer (popular newspaper) Pers kuning (yellow newspaper)
Pers berkualitas
Cara penyajiannya etis, standar, intelektual, dikelola scr komersial, konseptual, profesional, mengutamakan pendekatan rasional institusional, utk kelas atas-menengah. Materi laporannya berat. Menghindari pola penyajian emosional frontal Kualitas & kredibilitas media hanya bisa diraih dengan pendekatan profesionalisme total
Pers populer
Penyajian sesuai selera zaman, cepat berubah, sederhana, tegas lugas, enak dilihat, mudah dibaca, kaya warna, kompromi pasar, menekankan kepentingan komersial. Penyajian dan pendekatan: kurang etis, bombastis, kadang sadistis Pilihan kata, judul, dari jargon yg sdg populer Materinya ringan: utk kalangan menengah
Pers kuning
Banyak mengeksploitasi warna; sensasional meledak-ledak; diksi, tata letak judul, tidak beraturan; tidak butuh kaidah baku jurnalistik. Berita didasarkan ilusi, imajinasi, fantasi Pendekatan SCC (sex, conflict, criminal). Bahasa dan gambar berselera rendah. Utk msy kelas bawah
Idealisme Pers
Pers harus memiliki dand mengemban citacita, obsesi, dengan segala daya dan cara yang dibenarkan etika dan hukum, dan diakui masyarakat dan negara: a) memenuhi hak masyarakat untuk tahu b) menegakkan demokrasi, HAM, kebinekaan c) memperjuangkan kebenaran, keadilan d) melakukan pengawasan, koreksi
Komersialisme Pers
Pers harus memiliki kekuatan untuk mencapai cita-cita, keseimbangan, mempertahankan nilai nilai profesi, dengan swadana,; pers adalah lembaga ekonomi. Pers harus dijalankan dengan prinsip ekonopmi: efektif, efisien; Pers harus untung Idealisme tanpa komersialisme: ILUSI, mimpi
Profesionalisme Pers
Ciri-ciri profesional: 1) menggunakan organisasi; setia pada tugas, bukan orang 2) melayani masyarakat, mengutamakan umum, altruistik 3) Peduli dan terpanggil dalam bidangnya 4) Memiliki otonomi 5) Mengatur diri sendiri (self regulation)
Bahasa Jurnalistik
Sederhana Singkat Padat Lugas Jelas Jernih Menarik Demokratis Mengutamakan kalimat aktif Menghindari terminologi teknis Tunduk pada kaidah dan etika bahasa baku
7 mendisiplinkan pikirannya supaya tidak mencampur baur kalimat aktif dgn kalimat pasif 8 Menghindari kata asing dan atau istilah (terminologi) yang kelewat teknis PETAHANA 9 Sedapat munkgin menaati kaidah tata bahasa standar (baku) 10 Selalu ingat bahasa jurnalistik, yaitu: bhs yg komunikatif, menarik isinya-teknik penyajian