Anda di halaman 1dari 22

REPUTATION FRAMEWORK

(KERANGKA KERJA REPUTASI)


MATHILDA AMW BIROWO
Reputasi dan Informasi

Sebagai konsep yang dinamis, reputasi berkembang sebagai


informasi mengenai aktivitas, keberhasilan maupun permasalahan
yang dihadapi perusahaan.
Informasi tentang reputasi diperoleh sebagai hasil interaksi antara
perusahaan dengan seluruh pemangku kepentingannya.
Persoalannya adalah, perusahaan tidak mungkin mengendalikan
seluruh informasi tentang diri atau perilaku mereka, apalagi bila
informasi tersebut berasal dari luar perusahaan. Opini sering
diperoleh tanpa harus berinteraksi dengan perusahaan (melalui
orang lain, pihak kerja, media exposure, media sosial).
Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022 2
Tantangan terhadap Reputasi
Menurut Schultz, Hatch and Larsen (2000):
“organizations (now) compete based on their ability to
express who they are and what they stand for.”

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022
3
Reputasi perusahaan telah menjadi bahan studi dari 3
perspektif disiplin (Smith & Wang, 2020; walker 2020),
Perspektif yakni:
Disiplin Tentang 1.
2.
Teori tanda (signaling theory)
Teori strategi
Reputasi 3. Teori nilai (resource based value theory)

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022 4
Signaling Menurut teori tanda reputasi dilihat sebagai tanda yang menginformasikan
kualitas perilaku maupun kinerja perusahaan. Reputasi yang baik akan
meningkatkan kepercayaan publik pada produk maupun jasa serta trust dan

Theory investor. Selain itu, reputasi merupakan tanda untuk mengurangi


ketidakpastian sehingga mempermudah konsumen mengambil keputusan
(purchase decision)

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022 5
Teori Strategi

Dari segi teori strategi,


reputasi merupakan aset yang
sangat berharga dalam
membedakan maupun
memosisikan perusahaan Vis a
Vis pesaingnya. Selain itu,
reputasi yang baik akan
berperan sebagai penghalang
potensial (potential barrier)
bagi masuknya pesaing
potensial

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022 6
Teori Resource based value
Teori nilai dasar sumber menempatkan reputasi korporasi
sebagai aset paling berharga, tidak bernilai (intangible) yang
memberi perusahaan keuntungan dalam bersaing
(competitive advantage). Menurut Fombrun dan Van Riel
(1997), “Corporate reputation as an intangible asset because
they consider it rare, difficult to imitate or replicate, complex
and multidimensional, which needs a lot of time to
accumulate, specific, difficult to manipulate, with no limits in
its use and doesn’t depreciate with use”.

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022 7
Keuntungan Reputasi Dalam Kompetisi
According to Gardberg and Fombrun (2002), reputasi
merupakan faktor yang sangat penting dalam menjaga
keuntungan dalam persaingan karena 4 faktor:
1. Penetrasi pasar global
2. Fragmentasi media
3. Munculnya pasar yang semakin komunikatif
4. Komodifikasi produk industri (mass products)

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022 8
Keuntungan Reputasi
Baik Pada Umumnya
Secara konkrit, keuntungan reputasi yang baik adalah sbb:
❖ Meningkatkan persepsi konsumen atas kualitas
produk/jasa
❖ Meningktkan kapasitas kualitas SDM
❖ Meningkatkan moral maupun produktivitas karyawan
❖ Menjaga dan melindungi nilai perusahaan dari krisis
maupun serangan media
❖ Memperlancar ekspansi bisnis
❖ Menarik minat investors, mengurangi risiko dan
meningkatkan nilai pasar
❖ Posisi pasar yang ideal sangat berbeda dalam
kompetisi
❖ Mempermudah akses bagi permodalan yang lebih
murah.

9
Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022
Menjaga Reputasi

Dalam hubungannya dengan persepsi


pelbagai publik, Reisnick (2004)
menyatakan, penting sekali untuk:
1. Mengidentifikasi wilayah resiko
reputasi (reputational risk)
2. Mengidentifikasi pemangku
kepentingan yang relevan bagi bisnis
dan keterkaitan antara publik yang
relevan tersebut dengan risiko bisnis
3. Membangun sistem untuk menilai
posisi relatif masing-masing
pemangku kepentingan yang kritis,
baik melalui dialog informal maupun
melalui survey
4. Prioritaskan wilayah reputasi yang
lemah dan kembangkan rencana
tindakan untuk penanganannya

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022 10
Platform Reputasi
Organisasi
Semakin banyak informasi dan
pengetahuan tentang persepsi
pemangku kepentingan terhadap
perusahaan, semakin lebih mudah bagi
perusahaan untuk membangun
platform reputasi dimana keselarasan
(coherence) dan keseimbangan
(equilibrium) antara apa yang
diinginkan (what the company wants),
apa yang dapat dilakukan (can), apa
yang harus dilakukan (must) dapat
diperhitungkan dalam kegiatan
organisasi

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022 11
4 Perilaku manajemen dalam mengelola
perusahaan
Argenti, Lytton-Hitchins dan Verity (2010)
menjelaskan tentang 4 perilaku manajemen
reputasi dalam pengelolaan perusahaan:

1. Kelalaian yang berlebihan (excessive


negligence or business as usual)
setiap tindakan dpat dibernarkan,
asalkan harga tetap rendah,
konsumen puas dan harapan
pemegang saham terpenuhi. Namun
kebijakan semcam ini tidak akan
bertahan lama, karena situasi
persaingan maupun pilihan
konsumen yang semakin terbuka.
2. Kebajiakan penyesatan (deceitful
virtue)
dilakukan melalui aktivitas PR,
termasuk mengandalkan promosi
melalui pelbagai iklan menjanjikan
kualitas yang semacan ini rawan
terhadap litigasi.

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022 12
4 Perilaku manajemen dalam
mengelola perusahaan
(cont’d)

3. Persaingan sehat (Fair competition)


Governance dan compliance merupakan
strategi pokok, bukan reputasi. Perusahaan
berinvestasi secara signifikan dalam mematuhi
semua aturan main dan upaya mencegah risiko
potensial
4. Keterandalan (reliability) merupakan
keunggulan perusahaan dibanding dengan
pesaing.
Perusahaan dinaungi oleh reputasnya yang
baik serta investasi untuk reputasi menjadi
prioritas utama perusahaan, sehingga
pengelolaannya sangat diperhatikan.
Perusahaan tidak cukup sekedar memosisikan
diri atas dasar kinerja yang baik (good
performance), namun harus memperhitungkan
bagaimana pemangku kepentingan menilai
kinerja tersebut berdasarkan persepsi maupun
keyakinan mereka

13
Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022
Reputation strategy look at 5 pillars:

1. Establish good image


2. Maintain reputation
3. Enhance (CSR, sponsorships,
corporate ads, performance)
4. Protect (from issues, risk and
crisis, competitors)
5. Utilized (leverage, business
expansion, IPO)

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022 14
The challenging climate in which
reputations are managed:
(Andrew Griffin, 2014)

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022 15
Declining trust:

1. Less than 1/5 of the general public


believes business leaders and
government officials will tell the truth
when confronted with a difficult issue.
2. Only 28% trust business leaders.
3. Trust is valuable asset that is
increasingly difficult to earn from a
public made sceptical by scandals,
crises and controversies. (Edelman PR,
Annual Trust Barometer).

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022 16
Low Risk
Tolerance:

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022 17
International regulation
International regulation: FCPA (Foreign Corrupt
Practices Act) OECD “Anti Bribery Convention, Climate
change issues”

18
Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022
Local and global expectation

Local and global expectation →Human Rights issue. The UN


Guiding Principles of business and Human Rights (soft law)

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022 19
The information
“anarchy”
The information “anarchy” of traditional and
social media. (24 hours news, International
Global Network, real time information,
everybody is a journalist).

Social media characters:


1. Social media can trigger reputation risk
2. Social media can escalate issue
3. Social media can be the issue
4. Social media can resolve the issue

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022

20
Empowerment and
Activism
Empowerment and Activism
NGO and Activism

The Power comes from:


1. Independent status
2. NGO’s are very practical, unelected,
unaccountable except to the
members
3. Massive advertising budget.

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022 21
A Reputation Framework

A
REPUTATION
FRAMEWORK

WHAT YOU SAY DIRECT EXPERIENCE WHAT YOU ARE SEEN


WHAT YOU DO PEER PERSPECTIVE
(intent) OF YOU TO DO

- Vision - Actions
- Decisions - PERCEIVED - Views of Friends/Family
- Values/ethics - Products/ - Actions - Social network
- Purpose - Response to sales/services
Challenge - Decisions assesment
- Brand Promise - Customer service - Response to Challenge
- Ads/PR - Performance - Direct Encounter
- Behaviour - performance
- Behaviour

Mathilda/UMN/IntroCorpCom/2022 22

Anda mungkin juga menyukai