Anda di halaman 1dari 3

Analisis Isi Kuantitatif

Budd (1967, dalam Kriyantono, 2007: 228), mengatakan bahwa analisis isi adalah suatu
teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk
mengobservasi dan menganlisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang
dipilih.
Adapun tujuan dari metode penelitian ini menurut McQuail (dalam Kriyantono, 2007: 229)
adalah untuk mendeskripsikan dan membuat perbandingan terhadap isi media, mengevaluasi
refleksi dari nilai-nilai sosial dan budaya serta sistem kepercayaan masyarakat, serta
mengetahui fungsi dan efek media.
Metode penelitian ini menggunakan paradigma positivistik. Karakteristik Analisa Isi
Kuantitatif adalah sebagai berikut:
Aspek Positivistik
Tujuan penelitian Eksplanasi, Prediksi dan Kontrol

Posisi Peneliti

Peneliti netral, berperan sebagai
disintereted scientist. Peneliti hanya
menggambarkan apa dan bagaimana isi
media.

Makna Suatu Teks

Transmisi: Makna secara inheren ada
dalam teks dan ditansmisikan kepada
khalayak. Peneliti tidak perlu
menafsirkan. Penelitian teks hanya
tinggal mengambil arti atau makna
yang ada dalam teks.

Hubungan Antara
Peneliti dengan Teks
Yang Diamati

Dualis: ada realitas objektif yang
berada di luar diri peneliti (bersifat
eksternal). Peneliti harus membuat
jarak sejauh mungkin dengan teks yang
diamati.
Sifat Penelitian

Objektif: Peneliti tidak boleh
menyertakan opini atau penafsiran.
Hasil yang ditemukan diandaikan
merupakan cerminan realitas, tanpa
adanya campuran penafsiran peneliti.
Konsekuensinya, peneliti yang berbeda
harus menemukan hasil yang sama.
Fokus Analisis

Intervensionis: pengujian hipotesis,
terutama lewat metode deduktif dengan
analisis kuantitatif dan tes statistik.
Kualitas Penelitian

1. Valid:
Penelitian benar-benar
mengukur apa yang ingin
diukur
2. Reliabilitas:
Keterhandalan. Peneliti yang
berbeda harus menemukan hasil
yang sama. Jika tidak,
penelitiannya tidak reliabel.

Penelitian ini dapat digunakan untuk:
- Menjelaskan dan membandingkan produk yang dihasilkan media
- Membandingkan media dengan realitas sosial
- Melihat konten media sebagai refleksi dari nilai dan kepercayaan sosiokultural
- Memperkirakan fungsi dan dampak dari media
- Mengevaluasi kinerja media
- Mempelajari tentang bias media
- Menganalisa audiens
- Menjawab pertanyaan analisis wacana, tekstual, genre, naratif, dan format-format
lainnya
Metode penelitian ini memiliki sifat:
- Tingkat selektivitas tinggi, serta sangat terstruktur. Mengingat metode ini melakukan
aktivitas mengukur dan menghitung (dapat juga diliat sebagai wawancara terhadap
konten media)
- Objektif: karena meneliti sejumlah besar konten media dengan metode statistik
- Mengurangi kompleksitas pemberitaan media, mengingat metode ini bisa melihat pola
utama dari pemberitaan
Cara pengukuran:
- Frekuensi pengulangan kata
- Untuk surat kabar: Pengukuran ruang (space). Misalnya berapa sentimeter atau inchi
suatu pemberitaan
- Untuk radio dan televisi: Hitungan waktu
- Frekuensi pengulangan kata kunci
- Ketika human coder digunakan, reliabilitas yang digunakan adalah intercoder
reliability
Urutan dalam melakukan penelitian analisis isi kuantitatif:
1. Memilih sampel atau populasi konten media
2. Menetapkan kerangka kategori eksternal yang relevan dengan tujuan penelitian
3. Memilih unit analisis dari konten
4. Berusaha mencocokkan konten dengan kerangka kategori dengan cara menghitung
frekuensi referensi yang relevan
5. Kemukakan hasil sebagai distribusi keseluruhan dari sampel atau populasi konten
media
6 pertanyaan yang harus dijawab dalam melakukan penelitian Analisis Isi Kuantitatif:
1. Data apa yang akan dianalisa?
2. Bagaimana data didefinisikan?
3. Berapa populasinya?
4. Apa konteks dari data yang dianalisa?
5. Apa batasan analisa?
6. Apa kesimpulan yang menjadi target?

Anda mungkin juga menyukai